Era digital, saat ini, integrasi antara pendidikan dengan teknologi dapat merevolusi proses belajar mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, teknologi dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, seraya memberikan pembelajaran yang lebih sesuai sebuah kebutuhan masing-masing siswa.Tentu menarik untuk menyaksikan bagaimana dunia pendidikan berevolusi dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Aplikasi teknologi digital di dunia pendidikan sebagai hal yang mutlak untuk di manfaatkan dalam organisasi pendidikan serta proses belajar mengajar (PBM).
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang jumlah dan karakteristik pengguna internet di Indonesia berdasarkan survei tahun 2016. Pengguna internet mencapai 132,7 juta orang yang sebagian besar berada di pulau Jawa. Sebagian besar pengguna berusia 15-34 tahun dan terdiri dari 52,5% laki-laki dan 47,5% perempuan. Dokumen ini juga membahas manfaat dan risiko penggunaan internet serta literasi digital.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya literasi digital di era digital saat ini, termasuk manfaat dan kemampuan apa saja yang dibutuhkan untuk memiliki literasi digital yang baik.
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya inovasi pendidikan di Indonesia, seperti Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, Kurikulum 1975, Proyek Pamong, SMP Terbuka, pengajaran dengan sistem modul, dan pembaharuan sistem pendidikan tenaga kependidikan. Tujuan dari berbagai upaya tersebut adalah meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan serta memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan.
Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Tantangan utama Indonesia adalah meningkatkan daya saing dalam bidang iptek dan inovasi serta mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan baru seperti berpikir komputasional, pemecahan masalah, dan kerja sama. Guru perlu memodernisasi pengajaran dengan mengintegrasikan literasi digital, berpikir tingkat tinggi, serta pembelajaran berbasis proyek untuk men
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
The document discusses emerging technologies and their potential impact in 2030, focusing on how students will play an important role. It highlights areas like artificial intelligence, drones, future transactions, and how bonus demographics in 2030 present both challenges and opportunities. The overall message is that students are the future of Indonesia and the planet, and need to prepare for a new world with social, emotional, and religious intelligence where they can do work machines cannot by adding value through personalized, hyper, and blended learning experiences.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis organisasi kurikulum seperti separated subject curriculum, correlated curriculum, integrated curriculum, activity curriculum, dan core curriculum. Setiap jenis organisasi kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan kritik yang diberikan seringkali bersifat teoritis daripada praktis.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang jumlah dan karakteristik pengguna internet di Indonesia berdasarkan survei tahun 2016. Pengguna internet mencapai 132,7 juta orang yang sebagian besar berada di pulau Jawa. Sebagian besar pengguna berusia 15-34 tahun dan terdiri dari 52,5% laki-laki dan 47,5% perempuan. Dokumen ini juga membahas manfaat dan risiko penggunaan internet serta literasi digital.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya literasi digital di era digital saat ini, termasuk manfaat dan kemampuan apa saja yang dibutuhkan untuk memiliki literasi digital yang baik.
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya inovasi pendidikan di Indonesia, seperti Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, Kurikulum 1975, Proyek Pamong, SMP Terbuka, pengajaran dengan sistem modul, dan pembaharuan sistem pendidikan tenaga kependidikan. Tujuan dari berbagai upaya tersebut adalah meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan serta memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan.
Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Tantangan utama Indonesia adalah meningkatkan daya saing dalam bidang iptek dan inovasi serta mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan baru seperti berpikir komputasional, pemecahan masalah, dan kerja sama. Guru perlu memodernisasi pengajaran dengan mengintegrasikan literasi digital, berpikir tingkat tinggi, serta pembelajaran berbasis proyek untuk men
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
The document discusses emerging technologies and their potential impact in 2030, focusing on how students will play an important role. It highlights areas like artificial intelligence, drones, future transactions, and how bonus demographics in 2030 present both challenges and opportunities. The overall message is that students are the future of Indonesia and the planet, and need to prepare for a new world with social, emotional, and religious intelligence where they can do work machines cannot by adding value through personalized, hyper, and blended learning experiences.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis organisasi kurikulum seperti separated subject curriculum, correlated curriculum, integrated curriculum, activity curriculum, dan core curriculum. Setiap jenis organisasi kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan kritik yang diberikan seringkali bersifat teoritis daripada praktis.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan di masa depan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah. Manajemen berbasis sekolah dijelaskan sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan otonomi kepada sekolah dalam pengelolaan sumber daya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran berbagai pihak seperti pemerintah, kepala sekolah, guru, orang tua, dan
Manajemen pendidikan mencakup berbagai bidang seperti manajemen kurikulum, kesiswaan, dan sarana prasarana. Manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum nasional dan lokal. Manajemen kesiswaan mengatur kegiatan peserta didik mulai dari penerimaan, pengelompokan, hingga mutasi siswa. Manajemen sarana prasarana bertujuan mengelola sarana dan prasarana sekolah secara e
TIK dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menyenangkan.
TIK dapat membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
TIK dapat membantu pendidik mengelola proses pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.
TIK dapat membantu evaluasi proses dan hasil pembelajaran secara lebih
objektif.
TIK dapat membantu meningkatkan kualitas sumber
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini membahas tentang belajar sebagai perubahan tingkah laku. Belajar didefinisikan sebagai proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku memiliki ciri-ciri seperti disengaja, berkesinambungan, fungsional, positif, aktif, dan bertujuan. Hasil belajar dapat berupa perubahan informasi verbal atau kecakapan intelektual.
Berbagai macam media pembelajaran yang ada dan dapat diterapkan saat proses pembelajaran. Di sini saya menyajikan jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran.
Dokumen ini membahas tentang lomba karya tulis ilmiah nasional dengan tema IPTEK untuk mengatasi kesenjangan dan ketepatan informasi dalam administrasi publik. Tulisan ini membahas tentang pentingnya pemerataan IPTEK di bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya untuk mengurangi kesenjangan informasi di kalangan masyarakat. Tulisan ini juga memberikan solusi untuk mengoptimalkan penggunaan IPTEK dalam administrasi publik agar pelayanan menjadi le
Dokumen tersebut membahas landasan-landasan pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan & teknologi. Landasan-landasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam merancang kurikulum agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang digitalisasi pendidikan dan dampak perubahan yang ditimbulkannya. Teknologi digital telah mengubah paradigma pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan interaktif serta mendorong terciptanya lingkungan belajar global. Institusi pendidikan perlu bertransformasi digital untuk tetap relevan dengan kebutuhan masa depan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penggunaan teknologi dalam pembelajaran, khususnya e-pembelajaran di Institut Perguruan Ipoh. 2) E-pembelajaran telah diterima dengan baik di institusi tersebut dan membantu meningkatkan prestasi pelajar. 3) Platform seperti Cikgu.Net dan penggunaan teknologi oleh perusahaan-perusahaan besar telah memajukan e-pemb
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan di masa depan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah. Manajemen berbasis sekolah dijelaskan sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan otonomi kepada sekolah dalam pengelolaan sumber daya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran berbagai pihak seperti pemerintah, kepala sekolah, guru, orang tua, dan
Manajemen pendidikan mencakup berbagai bidang seperti manajemen kurikulum, kesiswaan, dan sarana prasarana. Manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum nasional dan lokal. Manajemen kesiswaan mengatur kegiatan peserta didik mulai dari penerimaan, pengelompokan, hingga mutasi siswa. Manajemen sarana prasarana bertujuan mengelola sarana dan prasarana sekolah secara e
TIK dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menyenangkan.
TIK dapat membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
TIK dapat membantu pendidik mengelola proses pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.
TIK dapat membantu evaluasi proses dan hasil pembelajaran secara lebih
objektif.
TIK dapat membantu meningkatkan kualitas sumber
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini membahas tentang belajar sebagai perubahan tingkah laku. Belajar didefinisikan sebagai proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku memiliki ciri-ciri seperti disengaja, berkesinambungan, fungsional, positif, aktif, dan bertujuan. Hasil belajar dapat berupa perubahan informasi verbal atau kecakapan intelektual.
Berbagai macam media pembelajaran yang ada dan dapat diterapkan saat proses pembelajaran. Di sini saya menyajikan jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran.
Dokumen ini membahas tentang lomba karya tulis ilmiah nasional dengan tema IPTEK untuk mengatasi kesenjangan dan ketepatan informasi dalam administrasi publik. Tulisan ini membahas tentang pentingnya pemerataan IPTEK di bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya untuk mengurangi kesenjangan informasi di kalangan masyarakat. Tulisan ini juga memberikan solusi untuk mengoptimalkan penggunaan IPTEK dalam administrasi publik agar pelayanan menjadi le
Dokumen tersebut membahas landasan-landasan pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan & teknologi. Landasan-landasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam merancang kurikulum agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang digitalisasi pendidikan dan dampak perubahan yang ditimbulkannya. Teknologi digital telah mengubah paradigma pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan interaktif serta mendorong terciptanya lingkungan belajar global. Institusi pendidikan perlu bertransformasi digital untuk tetap relevan dengan kebutuhan masa depan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penggunaan teknologi dalam pembelajaran, khususnya e-pembelajaran di Institut Perguruan Ipoh. 2) E-pembelajaran telah diterima dengan baik di institusi tersebut dan membantu meningkatkan prestasi pelajar. 3) Platform seperti Cikgu.Net dan penggunaan teknologi oleh perusahaan-perusahaan besar telah memajukan e-pemb
Tugas sim, siti aisyah 43218110095, dampak pemanfaatan sistem e learning pada...asyaaisyah
Gelombang inovasi teknologi terjadi melalui beberapa tahap yakni diantaranya adalah tahap pertama difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya, tahap kedua difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan computer melalui pembangunan jaringan computer, tahap ketiga difokuskan untuk menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi, tahap keempat difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan, tahap kelima difokuskan untuk meraih pelanggan, dan tahap keenam mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel. Gelombang inovasi teknologi yang berkembang pesat mendapat sambutan baik di dunia pendidikan. Banyak organisasi pendidikan yang menerapkan teknologi informasi, dan salah satu bentuk nyatanya adalah diberlakukannya sistem informasi akademik dan e-learning. E-learningmerupakan proses pembelajaran yang memadukan antara metode tatap muka dengan metode online. Dengan diberlakukannya metode e-learning ini banyak damapk positif yang diterima dan terdapat dampak negatif pula. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan dan strategi-strategi untuk menerapkan metode pembelajaran e-learning agar proses pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan mencapai tujuan pedidikan.
Teks tersebut membahas 3 hal utama:
1. Kecenderungan global dalam dunia pendidikan yang dipengaruhi teknologi informasi dan komunikasi
2. Peran teknologi informasi dalam pendidikan, khususnya pendidikan jarak jauh
3. Tantangan dunia pendidikan Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Tugas Prof. Yusuf KECENDERUNGAN GLOBAL DAN REGIONAL DALAM PEMANFAATAN TEKNOLO...herdisaksul
Teks tersebut membahas 3 hal utama:
1. Kecenderungan global dalam dunia pendidikan yang dipengaruhi teknologi informasi dan komunikasi
2. Peran teknologi informasi dalam pendidikan di Indonesia
3. Tantangan dunia pendidikan Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 menghadirkan perubahan besar di berbagai aspek termasuk pendidikan. Pendidikan harus mampu mengimbangi perkembangan teknologi dengan melakukan inovasi pembelajaran dan mengembangkan kreativitas siswa. Tantangan utama adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif di era digital.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang telah memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan lebih cepat dan luas. Dokumen tersebut juga membahas mengenai manfaat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, seperti membantu siswa memahami pelajaran dengan lebih baik dan memudahkan proses pembelajaran. Selain itu, dibahas
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas peranan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran, dimana teknologi telah merevolusi cara guru mengajar dan murid belajar serta dapat memotivasi minat belajar murid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kerajaan Malaysia telah melaksanakan berbagai projek ICT seperti Sekolah Bestari dan penyediaan peralatan komputer untuk meningkatkan penggunaan teknologi dalam pendidikan, namun masih terdapat tantangan seperti kemahiran guru dan jurang digital antara pelajar bandar dan luar bandar.
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowLSP3I
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan pendidikan dan elemen penting pendidikan masa kini. Ada tiga perubahan mendasar pendidikan yaitu pergeseran orientasi pendidikan menjadi lebih berfokus pada keterampilan daripada karakter, industrialisasi lembaga pendidikan yang menjadikan pendidikan sebagai bisnis, dan penurunan dedikasi tenaga pendidik. Elemen penting pendidikan masa kini adalah ilmu pengetahuan, karakter, kesenian,
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0LSP3I
Hakekatnya proses pendidikan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk membentuk kepribadian dan menciptakan integritas dirinya sendiri. Melalui aktivitas pendidikan itulah seseorang diharapkan dapat memperoleh kemampuan yang dibutuhkan dirinya sendiri maupun oleh masyarakat, dan negara sehingga mampu memberikan kontribusi nyata sesuai dengan kapasitas kompetensinya.
Kompetensi individual sebagai hasil belajar, diharapkan mampu menjadi modal dasar berkontribusi di masyarakat untuk melakukan perubahan yang tentu saja ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu pendidikan kita memerlukan orientasi dan arah yang jelas sesuai dengan cita-cita dan tujuan negara.
Itu sebabnya dalam implementasinya pendidikan seharusnya tidak sekedar mendidik seseorang dari sisi intelektualnya, akan tetapi juga kepribadian, etika, dan estetika dari dalam potensi diri isi Pembelajar. Dengan bekal keseimbangan pribadi seperti itulah, peserta didik kita, diharapkan mampu menjadi agen perubahan (agent of change).
Namun sayangnya arah pendidikan saat ini terlihat kehilangan arah dari cita-cita para pendahulu. Pendidikan dewasa ini seperti menjadi komoditas dan dagangan saja. Institusi pendidikan (kampus) yang berorientasi pada selera pasar tak ubahnya seperti menjadi pabrik pencetak mesin mesin manusia siap kerja namun miskin inovasi.
Pendidikan kita yang hanya berorientasi pada hasil (yang dijawantahkan dengan nilai tertulis) tanpa memperhatikan prosesnya menjadikan hasil anak didik menjadi insan-insan yang hanya berorientasi pada hasil dan uang saja.
Jika menyimak secara seksama kebijakan Kemendikbud terkait kampus merdeka berpotensi membuat pendidikan tinggi kita tak menentu arah. Berangkat dari konsep lama link and match, kebijakan ini bakal membuat kampus semakin terjebak menjadi pabrik pencetak tenaga kerja untuk berbagai ragam industri.
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaLSP3I
Salah satu masalah penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) adalah keterkaitan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Dunia pendidikan belum mampu menjembatani kebutuhan dunia kerja terkini secara komprehensif. Hal ini pula menjadi penyebab terjadi pengangguran intelektual.
Sejauh mana keterkaitan pendidikan dengan dunia kerja? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada 2 hal yang menjadi tantangan perguruan tinggi sekarang ini dalam hubungannya dengan dunia kerja, adalah Kurikulum dan Pendekatan Pengajaran.
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanLSP3I
Para peramal masa depan (futurist) mengatakan bahwa abad 21 disebut abad pengetahuan, karena pengetahuan telah menjadi landasan utama segala aspek kehidupan (Trilling dan Hood, 1999).
Perubahan-perubahan yang terjadi selain karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, juga diakibatkan oleh pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan, psikologi, dan transformasi nilai-nilai budaya.
Era pengetahuan menyebabkan terjadinya perubahan cara pandang manusia terhadap manusia, cara pandang manusia terhadap masalah-masalah sosial dan alam, cara pandang manusia terhadap dunia pendidikan atau perubahan peran orang tua/guru/dosen dalam dunia pendidikan, serta perubahan pola hubungan antar mereka.
Era pengetahuan telah menimbulkan perubahan yang signifikan pada tatanan lapangan kerja maupun dunia pendidikan. Era pengetahuan telah memaksa kita untuk menyesuaikan sejumlah aturan main, cara kerja, perilaku dan bahkan telah menjungkirbalikkan paradigma yang dianggap benar pada zaman sebelumnya.
Hal yang paling sesat terjadi apabila saat kini kita masih menggunakan cara lama di era yang sudah berubah. Perusahaan-perusahaan bisnis yang tercatat sebagai perusahaan kelas dunia ternyata separuhnya telah lenyap dalam tempo 10 tahun, karena mereka tidak mampu mengikuti tuntutan perubahan zaman.
Era pengetahuan telah melahirkan tatanan kehidupan baru, yang memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan era manual atau era mesin industri. Pengetahuan telah menjadi modal virtual (human capital) yang sangat menentukan perkembangan serta sekaligus kemajuan peradaban di jaman ini.
Dampak yang ditimbulkan dari perubahan tersebut sangat luar biasa, antara lain diperlihatkan melalui sejumlah fenomena seperti :
Mengalirnya beragam sumber daya fisik maupun non-fisik (data, informasi, dan pengetahuan) dari satu tempat ke tempat lainnya secara bebas dan terbuka. Ini telah merubah total lingkup dunia bisnis dan dunia usaha yang selama ini terlihat mapan.
Meningkatnya kolaborasi dan kerjasama antar negara dalam proses penciptaan produk dan/atau jasa yang berdaya saing tinggi secara langsung maupun tidak langsung telah menggeser kekuatan ekonomi dunia dari "barat" menuju "timur" dari "utara" ke "selatan"
Menguatnya tekanan negara-negara maju terhadap negara berkembang untuk secara total segera menerapkan agenda globalisasi yang memaksa setiap negara untuk menyerahkan nasibnya pada mekanisme ekonomi pasar bebas dan terbuka yang belum tentu mendatangkan keuntungan bagi seluruh pihak yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas tentang peran media massa dalam memberikan informasi terkait pandemi COVID-19. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain bahwa pemberitaan media sering kurang memberikan edukasi dan justru membuat panik, perlu adanya pendekatan yang berimbang dalam memberikan informasi positif dan negatif, serta perlunya fungsi pengawasan dan edukasi masyarakat dari media massa.
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0LSP3I
Revolusi industri 4.0 bukan hanya istilah tetapi juga perubahan cara berpikir manusia dari linier menjadi siklik karena produk teknologi tidak hanya "hilir" dari pengetahuan tetapi juga "hulu" untuk pengetahuan baru. Pendidikan tinggi perlu menyesuaikan kurikulum, metode pembelajaran, dan memfasilitasi penguasaan data, informasi, dan teknologi untuk menghadapi tantangan era revolusi industri.
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan kesiapan pelaksanaan program pendidikan dan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para peserta didik berdasarkan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Perguruan tinggi, sudah menyadari pentingnya pendidikan soft skill untuk para mahasiswanya. Perguruan tinggi saat ini tak hanya membekali anak didiknya dengan ilmu pengetahuan dan hard skill, tetapi juga mulai melakukan pengembangan soft skill. Perguruan tinggi harus secara konsisten mendidik dan mempersiapkan anak didik mereka agar kelak dapat beradaptasi dengan dunia kerja dewasa ini melalui penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang menyelarasakan kebutuhan hardskill dan softskill kekinian, yang menjadi tuntutan dalam era revolusi industri 4.0.
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniLSP3I
Artikel ini membahas tentang pentingnya peningkatan kompetensi dan profesionalisme dosen dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dosen dituntut memiliki empat kompetensi utama yaitu penguasaan bidang studi, pemahaman terhadap mahasiswa, penguasaan metode pembelajaran yang mendidik, dan pengembangan diri secara berkelanjutan. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat berdasarkan karakter
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruLSP3I
Kegiatan pemasaran perguruan tinggi tentu berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan tersebut tentu disebabkan oleh tujuan, skala, dan pelanggan yang berbeda. Perguruan tinggi, tentu bukan organisasi bisnis yang kadang lebih permisif dalam banyak hal, sehingga ada batasan-batasan bagi perguruan tinggi dalam melakukan kegiatan pemasaran. Boleh di bilang pemasaran perguruan tinggi lebih sebagai pemasaran kehumasan. SEhingga perguruan tinggi lebih banyak mengandalkan pemasaran yang porsi kehumasannya lebih besar. Sedangkan periklanan, promosi penjualan, dan penjualan peribadi, akan lebih kecil.
Perguruan tinggi sebagai organisasi non profit, seperti juga halnya organisasi bisnis juga mengharapkan keuntungan dalam melakukan kegiatannya. Tujuannya agar perguruan tinggi tinggi dapat memelihara dirinya secara ekonomi, disamping dengan begitu, cita-cita mulia perguruan tinggi yang mendidik anak bangsa menjadi insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif bisa tetap dipegang, dan tentu saja diraih.
Era kini bernama disrupsi, yang sering diposisikan sebagai suatu masalah, di lain sisi sebagai tantangan dan sekaligus solusi dalam peradaban kehidupan kekinian. Terminologi “disruptif” yang menjadi kata sifat dari era atau jaman memiliki makna konotasi negatif karena merupakan sebuah perubahan kemapanan. Disrupsi yang secara literal diterjemahkan sebagai “kekacauan” memiliki derivasi makna yang tidak lepas dari daya ledakan perubahan yang mengganggu kematangan modernisasi. Ia juga membuat kekisruhan baru melalui pola-pola menyeluruh dari aspek semua kehidupan
Sejak terbukanya kebebasan informasi dan teknologi media, pertumbuhan media massa dan media baru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Media komunikasi yang telah bermetamorfosis menjadi media digital itu perkembangannya semakin beragam, lebih gampangnya direpresentasikan oleh pertumbuhan smartphone dan sejenisnya.
Dewasa ini penetrasi berbagai jenis media tersebut telah merambah ke berbagai kalangan dan komunitas di masyarakat, tanpa membedakan strata sosial dan ekonomi. Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi tentu ada beberapa konsekuensi, baik yang berkonotasi positif maupun negatif, dalam konteks ini dapat dianalogikan bahwa media masa telah mengambil bagian dari peran-peran tertentu di masyarakat. Media massa telah mempengaruhi pola pikir dan realitas kehidupan dengan ragam cara.
Realitas atau kenyataan, dalam bahasa sehari-hari berarti "hal yang nyata; yang benar-benar ada". Dalam pengertiannya yang sempit dalam filsafat barat, ada tingkat-tingkat dalam sifat dan konsep tentang realitas. Tulisan ini membahas pentingnya memahami realitas objektif dan realitas media agar kita tidak terasing dan tersesatkan dengan berita media massa yang semakin masif dan menghegemoni masyarakat kekinian.
Dokumen tersebut membahas perbedaan belajar di era modern dengan masa lalu, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang. Belajar saat ini menekankan kemandirian siswa dan pembelajaran yang menyenangkan. Faktor utama yang menentukan kesuksesan adalah kejujuran, disiplin, kemampuan bergaul, dukungan pasangan, dan kerja keras. IPK bukanlah ukuran kesuksesan yang tepat
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...LSP3I
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan berbasis kewirausahaan dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi dan mengurangi pengangguran. Ekonomi kreatif diyakini sebagai salah satu pilar penting perekonomian masa depan yang dapat menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dokumen juga menjelaskan perlunya pendirian perguruan tinggi alternatif yang ber
Presentasi merupakan kegiatan berbicara di hadapan banyak orang dengan tujuan menyampaikan informasi. Tujuan presentasi dalam pembelajaran antara lain memberikan informasi, meyakinkan peserta, menyampaikan pesan, dan penilaian. Agar presentasi efektif, perlu memahami strategi seperti membuat suasana menyenangkan, menyusun materi secara terstruktur, dan mempraktekkan presentasi sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan pendidikan di era digital dan peran dosen untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Generasi masa kini sangat bergantung pada teknologi sehingga dosen perlu memahami karakteristik mereka dan menerapkan pembelajaran berbasis teknologi untuk menarik perhatian mahasiswa. Pendidikan di Indonesia masih tertinggal dalam pemanfaatan teknologi dibanding negara lain karena kurangnya pengajar yang melek
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianLSP3I
1. Praktek pendidikan instan memaksa peserta didik untuk menguasai kemampuan dengan cara penyampaian yang tidak sesuai usia dan pola pengajaran yang tidak disesuaikan dengan perkembangan peserta didik, menghasilkan pendidikan yang tidak berkualitas.
2. Ketergantungan pada teknologi internet dalam pendidikan menghasilkan pendidikan instan yang membuat peserta didik menjadi malas belajar dan hanya bergantung pada satu sumber informasi
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaLSP3I
Dokumen tersebut membahas tentang informasi sampah dan propaganda yang marak di media sosial Indonesia. Konten negatif seperti berita bohong, ujaran kebencian, dan isu SARA digunakan oleh beberapa pihak untuk memengaruhi pengguna media sosial. Influencer dan akun palsu juga turut memperparah masalah ini dengan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
Digitalisasi Pendidikan Indonesia
1. “Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu melihat perkembangan sekitarnya
dan mampu menerima atau menyesuaikan dengan perubahan.”_Yusrin Ahmad Tosepu
Digitalisasi Pendidikan
(Telaah Dunia Pendidikan menuju Transformasi digital)
Revolusi Industri ke-4 telah membawa perubahan dalam segi digital bagi ekonomi dan sistem sosial, yang
berakibat pada pergeseran cara kita bekerja saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi, membawa
perubahan dalam pola hidup manusia. Manusia dengan pekerjaannya nampak semakin lebih mudah.
Bahkan telah di prediksi bahwa dua miliar pekerjaan akan hilang pada tahun 2030. Selain itu, penelitian
menunjukkan bahwa 65% anak-anak yang saat ini sedang bersekolah bekerja pada sektor-sektor
pekerjaan yang belum ada saat ini.
Teknologi internet mobile dan komputasi awan menjadi pendorong utama perubahan teknologi, yang
memungkinkan lebih efisiennya penyampaian layanan dan kesempatan untuk meningkatkan produktivitas
tenaga kerja. Sementara kemajuan dalam kekuatan komputasi dan big data akan menjadi faktor
pendorong perubahan pada dunia kerja, saat organisasi berusaha untuk mewujudkan potensi penuh
teknologi dalam membantu memahami banyaknya data yang sangat jumlahnya.
2. Hal ini jelas menunjukkan perlunya institusi pendidikan tinggi untuk membekali mahasiswa dengan
keahlian yang tepat demi memenuhi tuntutan masa depan. Dampak dari transformasi digital tentunya
relevan dengan perguruan tinggi. Sudut pandang menarik lainnya tentang kesenjangan keterampilan saat
ini adalah kurangnya keterampilan khusus.
Digitalisasi era menegaskan bahwa sumber daya paling berharga di era digital ini adalah data. Dengan
naiknya kebutuhan akan data, maka permintaan akan kompetensi baru, analisis, pembelajaran virtua,
kecerdasan bantuan, keamanan siber, dan lainnya. Kemudian yang menjadi sorotan adalah apakah
institusi pendidikan saat ini sudah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masa depan?
Kemajuannya teknologi yang semakin pesat , salah satu permasalahan yang sulit ditemukan solusinya
adalah interaksi antara manusia dengan iptek itu sendiri. Manusia sebagai subjek sekaligus objek dalam
pengembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat ketergantungan manusia
terhadap teknologi sangat tinggi. Pemanfaatan teknologi menjamur di setiap bidang kehidupan manusia,
termasuk pendidikan.
Digitalisasi dalam konstelasi pendidikan tentunya menuntut respon balik dari pendidikan. Hal ini
dimaksudkan agar pendidikan tetap menghasilkan pendidikan yang sesuai dengan tujuannya. Oleh karena
itu menjadi tugas pendidikan sekarang adalah bagaimana pendidikan itu sendiri mengelola secara cerdas
pendidikannya di era digital.
Digitalisasi Pendidikan dan Dampak Perubahan
Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah memberikan kontribusi yang baik terhadap
pendidikan. Hal ini dapat dirasakan oleh masyarakat
pendidikan (dosen, guru,siswa) dalam hal mengakses
materi pembelajaran. Materi pembelajaran dapat dengan
mudah diakses melalui media elektronik. Munculnya
teknologi digital sebagai salah satu media elektronik telah
membentuk paradigma baru dalam proses belajar dan
pengelolaan organisasi pendidikan.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan yang teramat besar di
dunia pendidikan. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dalam pengembangan
pendidikan nasional saat ini menjadi sesuatu yang wajib. Perkembangan teknologi digital telah memicu
kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan konvensional (tatap muka) ke arah
pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan akan lebih bersifat dua arah, kompetitif, multidisipliner, serta
tingginya produktivitas.
Di beberapa negara di asia telah menggunakan “Flexible Learning”, yaitu layanan pendidikan online.
Sebuah bidang ilmu yang kita sebut sebagai Teknologi Pendidikan semakin berperan penting pada era ini.
Hal ini berfungsi untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat,
menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Serta menciptakan sebuah
inovasi pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Pesatnya penggunaan teknologi digital di dalam dunia pendidikan ini akan tercermin pada perubahan
model pembelajaran yakni makin tumbuhnya pendidikan jarak jauh (distance learning) di mana dosen dan
mahasiswa tidak perlu berada di tempat yang sama, dan semakin banyaknya pilihan sumber belajar yang
tersedia seperti buku elektronik (e-book), mudahnya mengakses aplikasi digital seperti e-library, e-forum,
e-journal dan sebagainya.
Teknologi telah memungkinkan terciptanya lingkungan belajar global terstandar yang menempatkan
mahasiswa di tengah-tengah proses pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai sumber belajar dan layanan
belajar elektronik. Untuk itu, sistem pendidikan konvensional sudah seharusnya menunjukkan sikap yang
bersahabat dengan alternatif cara belajar yang baru yang sarat dengan digitalisasi.
Perusahaan raksasa perangkat lunak (software) Microsoft, di tahun 2016 akhir, melakukan sebuah studi
mengenai DIGITAL TRANSFORMATION pada13 negara dengan hampir 1.500 pemimpin bisnis untuk lebih
memahami dampak transformasi digital pada organisasi mereka. Studi riset ini juga melibatkan 265
pemimpin dari sektor pendidikan. Hasil Studi menemukan bahwa 87% pemimpin di industri pendidikan
sepakat bahwa organisasi mereka perlu ditransformasi menjadi bisnis digital untuk memungkinkan
pertumbuhan dimasa mendatang, namun hanya 23% yang telah memiliki strategi untuk menghadapi
perubahan ini.
Prioritas nomor satu dalam proses transformasi digital mereka saat ini adalah untuk memberdayakan baik
karyawan fakultas maupun non-guru, dan memberi mereka alat terbaik untuk melibatkan siswa baik di
dalam maupun di luar kelas. Namun, hanya 39% responden yang berpendapat bahwa institusi mereka
memiliki teknologi yang saling terkoneksi sehingga memungkinkan karyawan tersebut bekerja di luar
kampus.
Hal ini diikuti dengan melibatkan siswa sebagai bagian dari proses transformasi, di mana sekolah
mengadopsi teknologi digital, konten interaktif dan personal, dan mempersiapkan siswa dengan
keterampilan agar berhasil di dunia kerja yang berdinamika saat ini. Ketika ditanya tentang faktor-faktor
yang menghambat proses transformasi digital mereka, responden menyoroti masalah ancaman siber dan
keamanan, kurangnya keterampilan kepemimpinan organisasi, dan kurangnya tenaga kerja digital yang
terampil, sebagai penghalang utama.
Para pendidik dengan jelas menyetujui adanya peran integral yang dimainkan teknologi dalam
meningkatkan pedagogi. Survei yang dilakukan Microsoft Asia EduTech pada tahun 2016 menemukan
bahwa 95% responden sepakat mengenai pentingnya teknologi dalam sistem pendidikan saat ini. Lebih
dari setengah responden yang merupakan pendidik. Mengidentifikasikan kurangnya pelatihan sebagai
tantangan utama bagi mereka untuk mengoptimalkan teknologi di dalam kelas.
Hal ini mengarah pada kesenjangan antara mengakui kebutuhan untuk bertransformasi, dan ketersediaan
strategi yang jelas untuk bergerak maju. Bagaimanapun, sekarang adalah waktu bagi institusi pendidikan
untuk menjadikan organisasi mereka menjadi organisasi digital, agar tetap relevan dan memastikan bahwa
para siswa siap untuk menghadapi perubahan kebutuhan dari generasi kerja mendatang.
4. Transformasi Digital dan Gaya Belajar
Transformasi Digital
Ketika kita memikirkan tentang transformasi digital untuk
sektor pendidikan, harus kita mulai dengan mengetahui
cara orang belajar. Hal ini lebih dari mengimplementasikan
teknologi, tetapi juga membahas perubahan paradigma
yang dibawa oleh Revolusi Industri Ke-4.
Transformasi digital perlu dimulai dengan memungkinkan
para pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar
baru—yang memungkinkan kegagalan sebagai bagian
dari proses pembelajaran. Intinya, slogan untuk kelas baru
seharusnya “gagal lebih cepat, gagal dengan cepat, dan
sering gagal”.
Digitalisasi pendidikan memberdayakan setiap institusi pendidikan dan siswa dalam proses pembelajaran
untuk meraih lebih banyak pengetahuan. Tentunya didukung dengan memberikan silabus dan pelatihan
yang tepat bagi siswa dan pengajar, sehingga mereka dapat menciptakan dunia masa depan.
Pemanfaatan teknologi digital di bidang pendidikan berjalan di empat pilar berbeda: melibatkan siswa,
memberdayakan pendidik, mengoptimalkan operasi, dan mentransformasi pembelajaran yang
kesemuanya didukung oleh komitmen mendasar lembaga/institusi pendidikan. untuk memberikan program
terpercaya yang dapat dijalankan oleh organisasi tersebut. Institusi pendidikan sekarang ini telah mulai
memanfaatkan teknologi digital diantaranya, meningkatkan efisiensi dan kinerja, meningkatkan hasil
pembelajaran dan keberhasilan siswa, dan memajukan penelitian dan inovasi.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, lebih efisiensi biaya, menghemat waktu sembari memperluas
akses belajar yang terjangkau, mendorong pembelajaran yang lebih efektif melalui keterlibatan antara
siswa dan pengajar yang lebih baik. Tujuan utamanya adalah memungkinkan kolaborasi penelitian yang
lebih kuat pada seluruh fakultas dan institusi.
Gaya belajar
Pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam
dunia pendidikan saat ini, ditandai dengan berkembangnya model
belajar jarak jauh (Distance Learning), mudahnya menyelenggarakan
pendidikan terbuka, sharing resource bersama antar lembaga
pendidikan, perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru,
dosen, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi
daripada sekedar rak buku.
Digitalisasi pendidikan, melahirkan cara baru dalam proses belajar dan pembelajaran. Mulanya, buku
sebagai satu-satunya acuan sumber belajar untuk mendapatkan materi dalam dunia pendidikan tetapi
kemudian beralih ke sistem yang berbasis komputer. Proses pengalihan ini mengubah pandangan
pendidikan terhadap buku. Buku tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar untuk menunjang
5. pencapaian kesuksesan belajar dalam dunia pendidikan. Buku dan aplikasi teknologi digital merupakan
satu-kesatuan sebagai referensi pembelajaran.
Buku teks pelajaran adalah media pembelajaran (instruksional) yang dominan perannya di kelas; media
penyampaian materi kurikulum; dan bagian sentral dalam suatu sistem pendidikan (Patrick, 1988; Lockeed
dan Verspur, 1990; Altbach, 991; Buckingham dalam Harris, ed, 1980). Buku merupakan alat bantu pokok
dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan teknologi digital, buku teks pelajaran ditampilkan dalam bentuk
digital book atau buku Elektronik. Hal ini semakin memperjelas pergeseran gaya belajar siswa melalui
media elektronik.
Dengan adanya teknologi digital sebagai media elektronik yang menyajikan materi pembelajaran, pengajar
(guru, dosen) bukan lagi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Buku manual telah bergerser ke buku
digital (digital book). Hal ini tentunya memudahkan siswa proses belajar karena lebih yang mudah, praktis
dan interaktif. Selain itu, teknologi digital sangat berpotensi memberikan ruang bagi pengajar dan siswa
untuk mengakses pengetahuan dan informasi lebih luas dan praktis.
Penerapan Digitalisasi Pendidikan
Era digital, saat ini, integrasi antara pendidikan dengan teknologi dapat
merevolusi proses belajar mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, teknologi dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, seraya memberikan
pembelajaran yang lebih sesuai sebuah kebutuhan masing-masing siswa.Tentu
menarik untuk menyaksikan bagaimana dunia pendidikan berevolusi dengan
memanfaatkan inovasi teknologi. Aplikasi teknologi digital di dunia pendidikan
sebagai hal yang mutlak untuk di manfaatkan dalam organisasi pendidikan serta
proses belajar mengajar (PBM).
Institusi pendidikan yang masih menggunakan sistem konvensional tentunya harus segera melakukan
inovasi mulai dari proses administrasi, akademik, keuangan, hingga proses dan metode pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan teknologi, pendidikan saat ini sudah menuju proses yang disebut paperless
model.
Sistem dan metode pembelajaran saat ini menuntut suatu perubahan seiring dengan perkembangan
Teknologi Informasi dan komunikasi. Tentunya memerlukan standar, inovasi berkelanjutan, teknologi,
sumber daya finansial dan manusia yang professional. Penggunaan teknologi di dalam pendidikan
membuat proses pembelajaran lebih efektif, hingga memperluas ketersediaan akses informasi serta
sumber pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan pengajar dan siswa.
Dengan memanfaatkan berbagai unsur teknologi ke dalam proses pembelajaran, institusi pendidikan harus
menyediakan sarana, fasilitas, infrastruktur IT, seperti trafik, keamanan serta kecepatan jaringan,
pengelolaan beragam perangkat dan aplikasi yang terlibat di dalamnya, hingga pemanfaatan teknologi
cloud dan hybrid untuk mendukung inisiatif ini. Sebaik apapun sistem dan aplikasi yang dikembangkan,
akan menjadi sia-sia jika pengguna tidak dapat mengaksesnya secara aman dan cepat.
Institusi pendidikan perlu menyadari bahwa tuntutan utama pengguna teknologi digital adalah ketersediaan
aplikasi untuk dapat diakses kapanpun dibutuhkan secara aman dan cepat. Strategi aplikasi-sentris/yang
berpusat pada aplikasi menjadi semakin penting. Strategi aplikasi-sentris mengedepankan optimalisasi
6. aplikasi serta jaringan melalui berbagai layanan (application service), dan sekaligus fokus mengurangi
kompleksitas infrastruktur.
Untuk bisa menerapkan strategi aplikasi-sentris, institusi pendidikan memerlukan bantuan dari ahli-ahli
yang memiliki pemahaman mendalam tentang aplikasi. Mereka dapat memanfaatkan pengalaman dan
pengetahuan dari para ahli tersebut untuk memastikan ketersediaan, keamanan, dan kinerja aplikasi guna
kelancaran proses digitalisasi pendidikan.
Keandalan, ketersediaan, hingga keamanan aplikasi TI menjadi ujung tombak dari proses digitalisasi
pendidikan. Aplikasi teknologi digital menentukan apakah berbagai inovasi teknologi terbukti mampu
mengoptimalkan proses pendidikan. Inovasi dan sumber daya manusia adalah bagian tak terpisahkan
dalam mewujudkan proses digitalisasi model pendidikan.
Salam Pendidikan Tinggi Indonesia