2. Latar
Belakang
Hadirnya program SAPU LIDI dipicu oleh
peningkatan penggunaan teknologi digital di
kalangan murid, yang menimbulkan kebutuhan
untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan literasi digital. Seiring dengan
perkembangan teknologi, risiko dan tantangan
terkait penggunaan internet juga meningkat. Oleh
karena itu, program ini muncul sebagai respons
terhadap kebutuhan untuk membekali murid
dengan pemahaman yang lebih baik tentang
penggunaan yang aman dan bijak terhadap
teknologi digital. Selain itu, pengenalan literasi
digital juga mencerminkan pentingnya
mempersiapkan murid agar dapat berpartisipasi
secara positif dalam dunia digital yang terus
berkembang. Program ini dapat
diimplementasikan untuk menjawab tuntutan
zaman dan meningkatkan kesiapan murid
menghadapi tantangan digital masa kini.
2
3. Tujuan
3
Program SAPU LIDI memiliki beberapa tujuan yang terfokus pada pengembangan literasi digital
murid. Pertama, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran murid akan pentingnya literasi
digital dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, program ini berusaha memperkuat
keterampilan teknologi dengan memberikan pelatihan praktis agar murid dapat menggunakan
teknologi digital secara efektif dan aman.
Selain aspek praktis, SAPU LIDI juga mengajarkan etika digital dengan menyampaikan nilai-nilai
etika dalam penggunaan internet, termasuk perilaku online yang positif dan bertanggung jawab.
Program ini juga berfokus pada peningkatan keamanan online dengan memberikan pemahaman
tentang ancaman online dan strategi untuk menjaga keamanan pribadi dan informasi digital.
Selain itu, SAPU LIDI mendorong berpikir kritis murid dengan mengembangkan kemampuan mereka
untuk mengevaluasi informasi online, mengidentifikasi berita palsu, dan berpikir kritis terhadap
sumber-sumber digital. Melalui kolaborasi dan pertukaran ide antara murid, program ini juga
berusaha memfasilitasi kolaborasi dalam lingkungan literasi digital.
Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberdayakan murid dengan
memungkinkan mereka berkontribusi dalam pembuatan materi edukatif seperti tutorial atau panduan
literasi digital. Selain itu, program SAPU LIDI bertujuan untuk meningkatkan kemandirian murid
dalam mengelola pengalaman digital mereka sendiri dan membuat keputusan yang bijak dalam
lingkungan online. Dengan mencapai tujuan ini, program ini berusaha menciptakan lingkungan
pendidikan yang mendukung perkembangan positif dan aman dalam penggunaan teknologi digital.
4. Capaian, Langkah-Langkah dan hasil
yang diharapkan untuk tiap tujuan.
Saya coba menjabarkan program ini melalui Inkuiri Apresiatif (BAGJA).Pada tahap B (Buat
pertanyaan) saya berdiskusi dengan kepala sekolah terkait program yang akan dilakukan.
Dukungan Kepala sekolah merupakan modal awal yang menjadi motivasi bagi saya untuk
melanjutkan program yang akan dilaksanakan. Selanjutnya saya berdiskusi dengan Rekan
sejawat (Walikelas dan Guru mata pelajaran) untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai
minat dan kemampuan literasi pada murid. Setelah berdiskusi dengan rekan sejawat saya
berdiskusi dengan murid untuk mendorong suara/pilihan dan kepemimpinannya tentang
mewujudkan budaya berliterasi digital secara aman dan bijak.
Dengan fokus pada projek kolaboratif dan pengembangan konten edukatif, murid diharapkan
dapat mengaplikasikan keterampilan teknologi mereka dalam konteks pendidikan dan
kehidupan sehari-hari. Selain itu, tujuan untuk meningkatkan kemandirian murid dalam
pengelolaan pengalaman online menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
perkembangan positif.
Hasil yang diinginkan, termasuk peningkatan literasi digital, penggunaan teknologi yang lebih
aman dan bertanggung jawab, serta lingkungan belajar yang mendukung perkembangan
positif dalam dunia digital, mencerminkan komitmen program ini terhadap pemahaman yang
holistik dan berkelanjutan dalam penggunaan teknologi.
4
5. Struktur Program dan Mitra :
• Target program ini adalah semua murid kelas X, XI dan XII;
• Program ini dilaksanakan di sepanjang tahun pelajaran dalm proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta refleksi.
• Mitra utama yang berkolaborasi dalam program ini berdasarkan pemetaan
aset di sekolah adalah modal manusia dan modal fisik sekolah.
5
6. Kapasitas yang dimiliki sekolah :
• Modal Manusia (Kepala sekolah, Guru dan Tenaga Kepandidikan, Murid,
Orang tua/wali)
• Modal Fisik (Perangkat keras dan lunak, serta infrastruktur teknologi digital
lainnya)
• Modal Finansial (Dana BOS untuk kegiatan pengembangan program
sekolah)
6
7. Rencana Evaluasi
• Melalui proses refleksi, murid, guru, orang tua, dan masyarakat berdiskusi
untuk menggali harapan bersama tentang konsep literasi yang lebih baik.
• Murid diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat dan ide mereka
tentang konsep kegiatan literasi digital yang ideal.
• Murid didorong untuk menjadi agen perubahan dalam kegiatan literasi
digital.
7
8. Kemungkinan tantangan
Tantangan yang dihadapi saat melaksanakan program ini yaitu bagaimana
memberi pemahaman murid akan pentingnya penggunaan perangkat
teknologi informasi dengan lebih bijak dan bermanfaat, serta menggali
kreatifitas murid untuk mengembangkan program ini secara berkelanjutan.
8
Solusi dari tantangan
Terus merangkul semua murid, memberi semangat dan pemahaman kepada
murid dalam memaknai pentingnya pemikiran kritis dalam berliterasi secara
digital.