SlideShare a Scribd company logo
EFISIENSI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA MELALUI
KERJASAMA PEMERINTAH - SWASTA
The Efficiency of Education Provision in Indonesia through Public-Private Partnership
Chabibah Nur Afida
7A DIV Akuntansi Reguler Absen 06
STAN, Tangerang Selatan, chabibahnurafida@gmail.com
Makalah diterima: XX Bulan XXXX
Disetujui diterbitkan: XX Bulan XXX
Abstrak
Peningkatan anggaran pendidikan menjadi 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) tidak serta merta meningkatkan kualitas pendidikan. Penerapan Kerjasama
Pemerintah Swasta (KPS) dapat menjadi alternatif penyediaan pelayanan pendidikan di
Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Model KPS pendidikan yang sesuai
untuk dikembangkan di Indonesia adalah school infrastructure partnerships, management
contract of schools management dan management contract for teacher training and supply.
Kata Kunci: Kerjasama Pemerintah – Swasta (KPS), pendidikan
Abstract
The increase of the education budget to 20 percent of the State Budget (APBN) does not
necessarily improve the quality of education. Implementation of Public Private Partnership
(PPP) may be an alternative solution to the provision of education services in Indonesia, in
order to improve efficiency and effectiveness. PPP models of education that is appropriate to
be developed in Indonesia are school infrastructure partnerships, management contract of
schools management dan management contract for teacher training and supply.
Keywords: education, Public – Private Partnership (PPP)
JEL Classification: F12, F13
1
PENDAHULUAN
Pendidikan secara luas diyakini menjadi
kunci suksesnya pembangunan ekonomi,
politik dan sosial dari suatu bangsa.
Pendidikan dapat membantu seseorang
untuk terlepas dari kemiskinan dengan
meningkatkan kesempatan partisipasi di
pasar. Inilah sebagian alasan yang membuat
pemerintah di seluruh dunia mengambil
tanggung jawab dalam menyediakan dan
mendanai pendidikan, terutama pendidikan
dasar. Namun, hal ini merupakan salah satu
tanggung jawab yang besar dan kompleks
untuk dapat dipenuhi. Oleh sebab itu,
penting bagi pemerintah untuk
mengeksplorasi berbagai cara
penyelenggaraan dan pendanaan pendidikan
secara efektif dan efisien.
Di Indonesia, pentingnya pendidikan
telah disadari oleh pendiri negara.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa”
merupakan salah satu tujuan negara
Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Dalam
rangka mewujudkan tujuan tersebut, sejak
tahun 2003 negara telah mengalokasikan
anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
sebesar 20% (dua puluh persen) dari APBN
dan APBD sebagaimana diamanatkan Pasal
31 UUD 1945. Tahun 2015 ini, sektor
pendidikan memperoleh porsi Rp.404
trilyun. Namun, meningkatnya anggaran
pendidikan tersebut tidak serta merta
meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Data education index dari United
Nation Development Programme (UNDP)
tahun 2013 menempatkan Indonesia pada
peringkat 108 dari 187 negara di dunia, di
bawah negara-negara tetangga yaitu
Malaysia (peringkat 62), Brunei Darussalam
(peringkat 30) dan Singapura (peringkat 9).
Bukan pencapaian yang membanggakan jika
dibandingkan dengan besarnya anggaran
yang telah digelontorkan pemerintah. Hal
tersebut dapat menjadi sinyal adanya
penyelenggaraan dan pengelolaan dana
pendidikan yang kurang efektif dan efisien.
Di samping itu, terdapat permasalahan
sektor pendidikan lainnya, yaitu pendidikan
yang tidak merata, infratuktur yang tidak
memadai, rendahnya kualitas guru dan
manajemen sekolah yang tidak efektif,
terutama sekolah negeri.
Salah satu alternatif penyelenggaraan
dan pendanaan pendidikan yang telah
dilakukan di beberapa negara adalah melalui
kerjasama pemerintah swasta (KPS) atau
public-private partnership (PPP). Skema
KPS di Indonesia sebenarnya telah
dikembangkan dalam satu dekade terakhir
dengan payung hukum Peraturan Presiden
Nomor 67 Tahun 2005 dan perubahannya.
Namun, proyek KPS yang diatur dalam
regulasi tersebut adalah proyek infrastruktur
komersial, belum memberikan ruang bagi
pelaksanaan KPS di sektor sosial seperti
2
pendidikan. Berdasarkan latar belakang di
atas, penulis tertarik untuk membahas
kemungkinan pelaksanaan KPS sebagai
alternatif penyelenggaraan dan pendanaan
pendidikan di Indonesia agar lebih efektif
dan efisien.
TINJAUAN PUSTAKA
Aid For Development Effectiveness
Secretariat/ A4DES (2012) dalam
laporannya menyatakan bahwa kebutuhan
infrastruktur termasuk infrastuktur sosial
(seperti pendidikan dan kesehatan) yang
meningkat membutuhkan mobilisasi dan
upaya mengembangkan berbagai alternatif
skema pembiayaan yang lebih optimal.
Sejalan dengan arahan RPJM di mana
percepatan pembangunan infrastruktur
diupayakan dengan lebih meningkatkan
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) serta
peningkatan keterlibatan dan pemberdayaan
masyarakat. A4DES merekomendasikan
pelaksanaan mekanisme KPS sosial
termasuk pendidikan dengan cara
mereplikasi yang telah dilakukan pada
proyek KPS Infrastruktur, termasuk
pembuatan regulasi.
Surachman dalam tulisannya
menyampaikan bahwa opportunity dan
demand proyek infrastruktur sosial di
Indonesia sangat besar, terutama di sektor
pendidikan dan kesehatan, karena struktur
demografi penduduk dan tingkat
pertumbuhan ekonomi, terutama kelas
pendapatan menengah (middle class
income), sangat pesat. Selain itu, kebijakan
anggaran publik pemerintah (anggaran
pendidikan sebesar 20%) juga memberikan
peluang bagi pelaksanaan proyek KPS
sosial. Menurutnya, secara umum proyek
KPS sosial menggunakan skema modalitas
build (design and construct), finance and
operate & maintenance di mana risiko
desain diserahkan kepada sektor swasta. Hal
ini dilakukan karena insentif untuk
melakukan inovasi desain guna mencapai
efisiensi dan efektivitas layanan ada di
sektor swasta. Tulisan ini akan mencoba
menyampaikan model KPS yang potensial
untuk diterapkan di Indonesia,
mengidentifikasi langkah-langkah yang
perlu dilakukan pemerintah serta faktor-
faktor yang perlu diperhatikan oleh
pemerintah guna mencapai kesuksesan
pelaksanaan KPS.
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Peneliti melakukan
tinjauan pustaka dari berbagai literatur,
mengolahnya dan memberikan rekomendasi
yang dapat diterapkan di Indonesia.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Menurut World Bank, Kerjasama
Pemerintah Swasta (KPS) adalah perjanjian
3
antara pemerintah dan perusahaan swasta di
mana perusahaan swasta memberikan aset,
layanan, atau keduanya, dengan imbalan
pembayaran. Secara umum, KPS bermanfaat
untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi
pengeluaran pemerintah, memanfaatkan
keahlian teknis atau manajemen, memacu
transfer teknologi untuk meningkatkan
kualitas dan mengurangi atau
mengalokasikan risiko dengan lebih baik
(A4DES, 2012). Menurut Asia Development
Bank (ADB), bentuk dan modalitas KPS
bergantung pada keterlibatan swasta,
penggunaan keuangan swasta dan alokasi
transfer risiko (Gambar 1).
GAMBAR 1. Bentuk dan Modalitas KPS
Sumber: Asian Development Bank (2010)
Keterlibatan swasta pada sektor
pendidikan bermanfaat antara lain untuk
meningkatkan kompetisi pasar di dunia
pendidikan, otonomi dalam pengelolaan
sekolah, meningkatkan standar serta
pembagian ririko antara pemerintah dan
swasta yang semuanya diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan. Tabel 1
berikut ini menjelaskan mekanisme
keterlibatan swasta pada sistem pendidikan.
Fokus KPS adalah pada kuadran III (public
finance, private provision).
TABEL 1: Provision and Finance of Education
4
Sumber: Patrinos & Lewis (2012)
KPS Pendidikan memiliki beberapa
model yang sedikit berbeda dengan KPS
Infrastuktur. Menurut Latham (2009), ada 7
(tujuh) tipe KPS sektor pendidikan dengan
karakteristik desain, tujuan serta peran
pemerintah dan swasta yang berbeda.
1. Adopt-a-School Programs
Mitra KPS menyediakan dana dan
sumber daya dalam membangun sekolah
negeri. Tujuan utamanya adalah
meningkatkan kualitas, akses,
infrastruktur dan partisipasi masyarakat
dalam sekolah negeri.
2. Private sector Philanthropy
Tipe ini dilakukan dengan mencari dana
sumbangan dari perusahaan swasta
untuk meningkatkan kesempatan bagi
pelajar yang miskin terhadap akses
pendidikan yang berkualitas.
3. Capacity-building Programs
Fitur utama tipe ini adalah mitra KPS
mendukung sekolah negeri dalam
penentuan kurikulum, pelatihan
manajemen dan administratif,
penyediaan buku pelajaran serta
pelatihan dan penjaminan kualitas guru.
4. Outsourcing of School Management
Pemerintah melakukan kontrak dengan
swasta untuk mengelola sekolah negeri
dalam beberapa aspek tertentu, seperti
target kinerja, akuntabilitas, ketepatan
waktu dan prosedur arbitrase. Meskipun
dikelola oleh swasta, sekolah tersebut
tetap dimiliki dan dibiayai oleh
pemerintah.
5. Government Purchasing Programs
Pemerintah menjalin kontrak dengan
sekolah swasta (dengan akreditasi
tertentu) untuk menyediakan pendidikan
dengan biaya publik yang diberikan
melalui subsidi kepada pelajar yang
memasuki sekolah swasta tersebut.
6. Voucher Programs
Pemerintah memberikan voucher berupa
certificate atau entitlement kepada para
orang tua yang dapat mereka gunakan
untuk membayar pendidikan anak-
anaknya, baik di sekolah negeri atau
sekolah swasta.
5
7. School Infrastructure Partnerships
Dalam tipe ini, desain, pembiayaan,
pembangunan dan bahkan operasional
infrastuktur sekolah negeri dilakukan
oleh swasta melalui kontrak jangka
panjang dengan pemerintah.
Sementara itu, menurut Mehta dkk
(2010), model KPS yang potensial untuk
diterapkan di India adalah sebagai berikut:
TABEL 2: Potential Public–Private Partnership Models: Education
Sumber: Mehta et al. (2010)
Dari berbagai model tersebut, model
KPS yang potensial untuk diterapkan di
Indonesia guna mengatasi masalah sektor
pendidikan yang ada adalah seperti
dijelaskan pada tabel berikut.
TABEL 3: Permasalahan Sektor Pendidikan di Indonesia dan Model KPS yang Diusulkan
Permasalahan yang Dihadapi Model KPS yang Diusulkan
Kualitas dan kinerja guru • Kontrak manajemen untuk pelatihan dan
penyediaan guru atau Capacity-building
Programs
Infrastruktur yang tidak merata
dan kurang memadai
• School infrastructure partnerships
• Residential schools in rural area
• Outsourcing of school management
Sumber: Hasil analisis
Untuk mengatasi permasalahan
pengadaan infrastruktur pendidikan yang
tidak merata, pemerintah dapat membentuk
KPS dengan model school infrastructure
6
partnerships dimana desain, pembiayaan,
pembangunan dan operasional infrastuktur
sekolah dilakukan oleh swasta mitra KPS
melalui kontrak jangka panjang dengan
pemerintah. Kemudian, untuk mengelola
sekolah yang telah ada agar lebih efektif dan
efisien, pemerintah dapat membentuk KPS
outsourcing atau management contract of
school management. Selanjutnya, untuk
infrastuktur pendidikan di daerah terpencil,
pemerintah dapat melakukan KPS
residential schools in rural area seperti
yang diterapkan di India. Sementara itu,
untuk mengatasi permasalahan kualitas dan
kinerja guru, pemerintah dapat menjalin
kontrak manajemen pelatihan dan
penyediaan guru atau capacity-building
programs dengan swasta. Melalui program
ini, dapat juga dilakukan penjaminan
kualitas para guru.
Surachman dalam tulisannya
memberikan usulan skema struktur KPS
Sosial (termasuk pendidikan) di Indonesia
sebagai berikut:
GAMBAR 2: Usulan Skema Struktur KPS Sosial (termasuk pendidikan) di Indonesia
Sumber: Surachman (tanpa tahun)
Hal-hal yang perlu dilakukan pemerintah
dalam mengembangkan proyek KPS pada
sektor pendidikan adalah:
1. Menyiapkan kerangka regulasi KPS
pendidikan.
Telah disebutkan di muka bahwa skema
KPS di Indonesia sebenarnya telah
memiliki payung hukum yaitu Peraturan
Presiden Nomor 67 Tahun 2005 dan
perubahannya. Namun, proyek KPS
yang diatur dalam regulasi tersebut
7
adalah proyek infrastruktur komersial,
belum memberikan ruang bagi
pelaksanaan KPS di sektor sosial seperti
pendidikan. Untuk itu, pemerintah perlu
membuat regulasi tersendiri terkait KPS
pendidikan karena bagaimanapun juga,
proyek ini akan menggunakan dana
APBN yang pengeluarannya tidak dapat
dilakukan tanpa adanya peraturan
pendukung.
2. Mengidentifikasi dan menyeleksi proyek
KPS pendidikan.
Identifikasi dan pemilihan proyek yang
berpotensi untuk dikerjasamakan dengan
badan usaha dilakukan dengan
menggunakan pendekatan/ analisis dan
kriteria-kriteria tertentu, yaitu:
a. Pendekatan Analisis Kebutuhan
(Needs Analysis)
Pendekatan ini digunakan untuk
memastikan proyek kerjasama
termasuk dalam rencana dan
program pembangunan pemerintah,
memastikan proyek kerjasama
memiliki dasar pemikiran teknis dan
ekonomi serta untuk memastikan
proyek kerjasama mendapat
dukungan dari pemangku
kepentingan terkait.
b. Pendekatan Kriteria Kepatuhan
(Compliance Criteria)
Dalam mengidentifikasi dan memilih
proyek perlu dipastikan juga
kesesuaian proyek kerjasama,
terutama proyek school
infrastructure partnerships, dengan
rencana pembangunan jangka
menengah nasional/daerah, dan
rencana strategis sektor infrastruktur
serta kesesuaian lokasi proyek
dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah. Selain itu juga untuk
memastikan keterkaitan antar sektor
infrastruktur antarwilayah serta
pemenuhan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Kriteria Kualitatif Nilai Manfaat
Uang (Value For Money)
Konsep dasar pendekatan ini adalah
membandingkan antara nilai manfaat
yang diperoleh atas biaya yang
dikeluarkan untuk proyek KPS
dengan proyek non-KPS. Secara
rinci, kriteria kualitatif value for
money adalah adanya nilai investasi
yang memerlukan pengelolaan risiko
yang efektif; sektor swasta memiliki
keunggulan dalam pelaksanaan
proyek kerjasama; efektivitas,
pemerataan, dan akuntabilitas
layanan dapat terjamin dalam jangka
panjang; teknologi dan aspek lain
pada sektor terkait bersifat stabil dan
adaptif terhadap perubahan; serta
adanya insentif yang menarik bagi
sektor swasta.
Setelah dilakukan identifikasi dan
pemilihan, selanjutnya pemerintah
8
melakukan penetapan prioritas proyek
KPS Pendidikan dengan metode Analisis
Multi Kriteria (AMK) yang mencakup:
kejelasan deskripsi proyek kerjasama;
hambatan untuk memperoleh akses
terhadap sumber daya penting bagi
pelaksanaan proyek KPS; kejelasan hasil
keluaran proyek; dampak sosial dan
lingkungan yang mampu untuk dikelola
dan dikendalikan; tingkat kemampuan
pemerintah untuk memberikan
dukungan; kesiapan aspek kelembagaan
dan apakah proyek tersebut masuk dalam
prioritas strategis dan/atau perencanaan
pemerintah.
3. Melakukan pra-studi kelayakan proyek.
Studi kelayakan proyek dilakukan di
tahap awal untuk menentukan apakah
sebuah proyek baik untuk diteruskan
atau tidak. Pra-studi kelayakan yang
perlu dilakukan mencakup komponen
kajian hukum, teknis, kelayakan
ekonomi dan keuangan, sosial dan
lingkungan, dukungan dan jaminan serta
kajian bentuk dan ketentuan kerjasama
proyek.
4. Menganalisis risiko proyek dan mitigasi
risiko.
Setiap proyek KPS pendidikan memiliki
karakteristik dan tingkat risiko yang
berbeda satu sama lain. Oleh karena
itu ,penting bagi pemerintah untuk
melakukan analisis terhadap
kemungkinan risiko yang terjadi dan
langkah-langkah mitigasinya. Salah satu
kunci sukses dari suatu proyek KPS
adalah alokasi risiko yang optimal demi
memaksimalkan value for money dan
mitigasi yang tepat dimana risiko
sebaiknya dialokasikan kepada pihak
yang relatif paling mampu untuk
mengelolanya.
5. Melakukan transaksi dan perjanjian
kerjasama proyek.
Tahapan ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan,
yaitu: perencanaan pengadaan/
pelelangan, pelaksanaan pengadaan dan
penandatanganan perjanjian kerjasama.
Dalam tahap ini diperlukan Panitia
Pengadaan yang memahami, mengerti,
dan menguasai hal-hal seperti tata cara
pengadaan, ruang lingkup proyek
kerjasama, hukum perjanjian dan
ketentuan infrastruktur sektor yang
bersangkutan, aspek teknis serta aspek
keuangannya.
6. Melakukan pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan proyek.
Kegiatan pengawasan dan evaluasi
proyek perlu dilakukan agar ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian kerjasama
yang telah disepakati dapat dilaksanakan
sesuai kesepakatan, sehingga tidak
terjadi permasalahan dan perselisihan.
Tujuan akhirnya adalah agar kontrak
KPS tersebut dapat terlaksana secara
efektif dan efisien.
9
Selain melakukan langkah-langkah
tersebut, faktor-faktor berikut ini perlu
diperhatikan untuk dapat menyukseskan
pelaksanaan KPS (diadaptasi dari model
yang diterapkan di Kanada):
1. Leadership and governance
2. Capacity to deliver
3. Enabling policy environment
4. Komunikasi yang jelas dan terbuka
antara pemerintah dan mitra KPS.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KEBIJAKAN
Permasalahan sektor pendidikan yang
dihadapi pemerintah Indonesia adalah
pendidikan yang tidak merata, infrastuktur
yang tidak memadai, rendahnya kualitas
guru dan manajemen sekolah yang tidak
efektif. Peningkatan anggaran pendidikan
menjadi sebesar 20% (dua puluh persen)
dari APBN/D tidak ternyata tidak serta
merta meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Penerapan Kerjasama Pemerintah
Swasta (KPS) dapat menjadi alternatif
penyediaan pelayanan pendidikan di
Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas. Model KPS pendidikan yang
sesuai untuk dikembangkan di Indonesia
adalah school infrastructure partnerships,
management contract of schools
management dan management contract for
teacher training and supply. Hal-hal yang
perlu dilakukan pemerintah dalam
mengembangkan proyek KPS pada sektor
pendidikan adalah menyiapkan kerangka
regulasi KPS pendidikan, mengidentifikasi
dan menyeleksi proyek KPS pendidikan,
melakukan pra-studi kelayakan proyek,
menganalisis risiko proyek dan mitigasi
risiko, melakukan persiapan dan
pelaksanaan tender proyek, melakukan
transaksi dan perjanjian kerjasama proyek
dan melakukan pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan proyek.
DAFTAR PUSTAKA
------------. (2009). Public Private
Partnership in Education. Brussels:
Education International.
------------. (2011). Sustaining Partnership
Edisi Khusus Tahapan KPS 2011.
Jakarta: Infrastructure Reform Sector
Development Program (IRSDP)
BAPPENAS.
------------. (2012). Kerjasama Pemerintah
Swasta (KPS) Pembiayaan KPS
Infrastruktur dan Kesesuaiannya
pada KPS Sosial. Jakarta: Aid For
Development Effectiveness
Secretariat (A4DES).
------------. (2013). Public Sector Digest
Special Edition P3 Innovation: The
Canadian Model. Kanada: Public
Sector Digest.
Latham, Michael. (2009). Public-Private
Partnership in Education. EdInvest.
Mehta, Anouj et al. (2010). Improving
Health and Education Service
Delivery in India through Public–
Private Partnerships. Mandaluyong
City, Philippines: Asian
Development Bank.
Patrinos, Harry Anthony & Lewis, Laura.
10
(2012). Impact Evaluation of Private
Sector Participation in Education.
CfBT Education Trust.
Surachman, Eko Nur. (tanpa tahun).
Membangun Paradigma Baru
Penyediaan Infrastruktur Sosial
Pendidikan dan Kesehatan di
Indonesia melalui Skema Kerja
Sama Pemerintah dan Swasta.
Jakarta. Badan Kebijakan Fiskal.
United Nation Development Programme
(UNDP): Human Development
Report (Education Index) diakses
pada 20 Februari 2015 dari
http://hdr.undp.org/en/content/educa
tion-index.
11

More Related Content

What's hot

Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Nurrahmah Fitria
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Siti Sya'anah
 
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Alex King
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaayu02
 
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
HidaMasriah
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Septian Muna Barakati
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
Operator Warnet Vast Raha
 
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
meyta kharisma
 
Math anxiety 3
Math anxiety 3Math anxiety 3
Math anxiety 3
Amie Joan Juanis
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya worodyah
 
Tugas kus
Tugas kusTugas kus
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Dadang DjokoKaryanto
 
Masalah peningkatan mutu pendidikan
Masalah peningkatan mutu pendidikanMasalah peningkatan mutu pendidikan
Masalah peningkatan mutu pendidikanKuntum Trilestari
 
Makalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMakalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMurnila_Wati
 
Artikel masalah pendidikan 2
Artikel masalah pendidikan 2Artikel masalah pendidikan 2
Artikel masalah pendidikan 2
Ayupratiwi Geophysics
 
Isu pendidikan
Isu pendidikanIsu pendidikan
Isu pendidikan
sihah
 

What's hot (18)

Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
 
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
 
Math anxiety 3
Math anxiety 3Math anxiety 3
Math anxiety 3
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
 
Tugas kus
Tugas kusTugas kus
Tugas kus
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
Masalah peningkatan mutu pendidikan
Masalah peningkatan mutu pendidikanMasalah peningkatan mutu pendidikan
Masalah peningkatan mutu pendidikan
 
Makalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMakalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikan
 
Artikel masalah pendidikan 2
Artikel masalah pendidikan 2Artikel masalah pendidikan 2
Artikel masalah pendidikan 2
 
Isu pendidikan
Isu pendidikanIsu pendidikan
Isu pendidikan
 

Similar to Efisiensi Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia Melalui Kerjasama Pemerintah-Swasta

Ulisan ini dimuat dalam buletin atase pendidikan kbri new delhi edisi xiv
Ulisan ini dimuat dalam buletin atase pendidikan kbri new delhi edisi xivUlisan ini dimuat dalam buletin atase pendidikan kbri new delhi edisi xiv
Ulisan ini dimuat dalam buletin atase pendidikan kbri new delhi edisi xiv703 Sandi
 
Artikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanArtikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikan
Setyo Gonzalez
 
Artikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanArtikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanSetyo Gonzalez
 
6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)
Dewi_Sejarah
 
Makalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana BosMakalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana Boshusnibas
 
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
adhanoorfedy2
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
harjunode
 
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
PEMBIAYAAN PENDIDIKANPEMBIAYAAN PENDIDIKAN
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
ErossChandra1
 
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaanEkonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
IAIN syekh Nurjati Cirebon
 
Analisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bosAnalisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bos
Angga Debby Frayudha
 
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptxTUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
ManajemenPendidikanI3
 
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket BBuku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
paketbpsmp
 
Education Journal
Education JournalEducation Journal
Education Journal
Nurani Attaukhidah 'Azyyati
 
Inisiasi 6
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
laila rahma
 
Inisiasi 6
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
laila rahma
 
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaBuku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
MAC Co. Ltd.
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Nandang Sukmara
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi Al-Mahfudzi
 
Makalah Pembiayaan Pendidikan
Makalah Pembiayaan PendidikanMakalah Pembiayaan Pendidikan
Makalah Pembiayaan Pendidikan
Agus Sahid Affandi
 
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaKebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Togar Simatupang
 

Similar to Efisiensi Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia Melalui Kerjasama Pemerintah-Swasta (20)

Ulisan ini dimuat dalam buletin atase pendidikan kbri new delhi edisi xiv
Ulisan ini dimuat dalam buletin atase pendidikan kbri new delhi edisi xivUlisan ini dimuat dalam buletin atase pendidikan kbri new delhi edisi xiv
Ulisan ini dimuat dalam buletin atase pendidikan kbri new delhi edisi xiv
 
Artikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanArtikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikan
 
Artikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanArtikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikan
 
6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)
 
Makalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana BosMakalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana Bos
 
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
PEMBIAYAAN PENDIDIKANPEMBIAYAAN PENDIDIKAN
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
 
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaanEkonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
 
Analisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bosAnalisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bos
 
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptxTUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
 
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket BBuku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
 
Education Journal
Education JournalEducation Journal
Education Journal
 
Inisiasi 6
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
 
Inisiasi 6
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
 
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaBuku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
 
Makalah Pembiayaan Pendidikan
Makalah Pembiayaan PendidikanMakalah Pembiayaan Pendidikan
Makalah Pembiayaan Pendidikan
 
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaKebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
 

Recently uploaded

KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 

Recently uploaded (20)

KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 

Efisiensi Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia Melalui Kerjasama Pemerintah-Swasta

  • 1. EFISIENSI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH - SWASTA The Efficiency of Education Provision in Indonesia through Public-Private Partnership Chabibah Nur Afida 7A DIV Akuntansi Reguler Absen 06 STAN, Tangerang Selatan, chabibahnurafida@gmail.com Makalah diterima: XX Bulan XXXX Disetujui diterbitkan: XX Bulan XXX Abstrak Peningkatan anggaran pendidikan menjadi 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak serta merta meningkatkan kualitas pendidikan. Penerapan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dapat menjadi alternatif penyediaan pelayanan pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Model KPS pendidikan yang sesuai untuk dikembangkan di Indonesia adalah school infrastructure partnerships, management contract of schools management dan management contract for teacher training and supply. Kata Kunci: Kerjasama Pemerintah – Swasta (KPS), pendidikan Abstract The increase of the education budget to 20 percent of the State Budget (APBN) does not necessarily improve the quality of education. Implementation of Public Private Partnership (PPP) may be an alternative solution to the provision of education services in Indonesia, in order to improve efficiency and effectiveness. PPP models of education that is appropriate to be developed in Indonesia are school infrastructure partnerships, management contract of schools management dan management contract for teacher training and supply. Keywords: education, Public – Private Partnership (PPP) JEL Classification: F12, F13 1
  • 2. PENDAHULUAN Pendidikan secara luas diyakini menjadi kunci suksesnya pembangunan ekonomi, politik dan sosial dari suatu bangsa. Pendidikan dapat membantu seseorang untuk terlepas dari kemiskinan dengan meningkatkan kesempatan partisipasi di pasar. Inilah sebagian alasan yang membuat pemerintah di seluruh dunia mengambil tanggung jawab dalam menyediakan dan mendanai pendidikan, terutama pendidikan dasar. Namun, hal ini merupakan salah satu tanggung jawab yang besar dan kompleks untuk dapat dipenuhi. Oleh sebab itu, penting bagi pemerintah untuk mengeksplorasi berbagai cara penyelenggaraan dan pendanaan pendidikan secara efektif dan efisien. Di Indonesia, pentingnya pendidikan telah disadari oleh pendiri negara. “Mencerdaskan kehidupan bangsa” merupakan salah satu tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, sejak tahun 2003 negara telah mengalokasikan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya sebesar 20% (dua puluh persen) dari APBN dan APBD sebagaimana diamanatkan Pasal 31 UUD 1945. Tahun 2015 ini, sektor pendidikan memperoleh porsi Rp.404 trilyun. Namun, meningkatnya anggaran pendidikan tersebut tidak serta merta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Data education index dari United Nation Development Programme (UNDP) tahun 2013 menempatkan Indonesia pada peringkat 108 dari 187 negara di dunia, di bawah negara-negara tetangga yaitu Malaysia (peringkat 62), Brunei Darussalam (peringkat 30) dan Singapura (peringkat 9). Bukan pencapaian yang membanggakan jika dibandingkan dengan besarnya anggaran yang telah digelontorkan pemerintah. Hal tersebut dapat menjadi sinyal adanya penyelenggaraan dan pengelolaan dana pendidikan yang kurang efektif dan efisien. Di samping itu, terdapat permasalahan sektor pendidikan lainnya, yaitu pendidikan yang tidak merata, infratuktur yang tidak memadai, rendahnya kualitas guru dan manajemen sekolah yang tidak efektif, terutama sekolah negeri. Salah satu alternatif penyelenggaraan dan pendanaan pendidikan yang telah dilakukan di beberapa negara adalah melalui kerjasama pemerintah swasta (KPS) atau public-private partnership (PPP). Skema KPS di Indonesia sebenarnya telah dikembangkan dalam satu dekade terakhir dengan payung hukum Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 dan perubahannya. Namun, proyek KPS yang diatur dalam regulasi tersebut adalah proyek infrastruktur komersial, belum memberikan ruang bagi pelaksanaan KPS di sektor sosial seperti 2
  • 3. pendidikan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membahas kemungkinan pelaksanaan KPS sebagai alternatif penyelenggaraan dan pendanaan pendidikan di Indonesia agar lebih efektif dan efisien. TINJAUAN PUSTAKA Aid For Development Effectiveness Secretariat/ A4DES (2012) dalam laporannya menyatakan bahwa kebutuhan infrastruktur termasuk infrastuktur sosial (seperti pendidikan dan kesehatan) yang meningkat membutuhkan mobilisasi dan upaya mengembangkan berbagai alternatif skema pembiayaan yang lebih optimal. Sejalan dengan arahan RPJM di mana percepatan pembangunan infrastruktur diupayakan dengan lebih meningkatkan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) serta peningkatan keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat. A4DES merekomendasikan pelaksanaan mekanisme KPS sosial termasuk pendidikan dengan cara mereplikasi yang telah dilakukan pada proyek KPS Infrastruktur, termasuk pembuatan regulasi. Surachman dalam tulisannya menyampaikan bahwa opportunity dan demand proyek infrastruktur sosial di Indonesia sangat besar, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan, karena struktur demografi penduduk dan tingkat pertumbuhan ekonomi, terutama kelas pendapatan menengah (middle class income), sangat pesat. Selain itu, kebijakan anggaran publik pemerintah (anggaran pendidikan sebesar 20%) juga memberikan peluang bagi pelaksanaan proyek KPS sosial. Menurutnya, secara umum proyek KPS sosial menggunakan skema modalitas build (design and construct), finance and operate & maintenance di mana risiko desain diserahkan kepada sektor swasta. Hal ini dilakukan karena insentif untuk melakukan inovasi desain guna mencapai efisiensi dan efektivitas layanan ada di sektor swasta. Tulisan ini akan mencoba menyampaikan model KPS yang potensial untuk diterapkan di Indonesia, mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan pemerintah serta faktor- faktor yang perlu diperhatikan oleh pemerintah guna mencapai kesuksesan pelaksanaan KPS. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti melakukan tinjauan pustaka dari berbagai literatur, mengolahnya dan memberikan rekomendasi yang dapat diterapkan di Indonesia. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Menurut World Bank, Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) adalah perjanjian 3
  • 4. antara pemerintah dan perusahaan swasta di mana perusahaan swasta memberikan aset, layanan, atau keduanya, dengan imbalan pembayaran. Secara umum, KPS bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pengeluaran pemerintah, memanfaatkan keahlian teknis atau manajemen, memacu transfer teknologi untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi atau mengalokasikan risiko dengan lebih baik (A4DES, 2012). Menurut Asia Development Bank (ADB), bentuk dan modalitas KPS bergantung pada keterlibatan swasta, penggunaan keuangan swasta dan alokasi transfer risiko (Gambar 1). GAMBAR 1. Bentuk dan Modalitas KPS Sumber: Asian Development Bank (2010) Keterlibatan swasta pada sektor pendidikan bermanfaat antara lain untuk meningkatkan kompetisi pasar di dunia pendidikan, otonomi dalam pengelolaan sekolah, meningkatkan standar serta pembagian ririko antara pemerintah dan swasta yang semuanya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Tabel 1 berikut ini menjelaskan mekanisme keterlibatan swasta pada sistem pendidikan. Fokus KPS adalah pada kuadran III (public finance, private provision). TABEL 1: Provision and Finance of Education 4
  • 5. Sumber: Patrinos & Lewis (2012) KPS Pendidikan memiliki beberapa model yang sedikit berbeda dengan KPS Infrastuktur. Menurut Latham (2009), ada 7 (tujuh) tipe KPS sektor pendidikan dengan karakteristik desain, tujuan serta peran pemerintah dan swasta yang berbeda. 1. Adopt-a-School Programs Mitra KPS menyediakan dana dan sumber daya dalam membangun sekolah negeri. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas, akses, infrastruktur dan partisipasi masyarakat dalam sekolah negeri. 2. Private sector Philanthropy Tipe ini dilakukan dengan mencari dana sumbangan dari perusahaan swasta untuk meningkatkan kesempatan bagi pelajar yang miskin terhadap akses pendidikan yang berkualitas. 3. Capacity-building Programs Fitur utama tipe ini adalah mitra KPS mendukung sekolah negeri dalam penentuan kurikulum, pelatihan manajemen dan administratif, penyediaan buku pelajaran serta pelatihan dan penjaminan kualitas guru. 4. Outsourcing of School Management Pemerintah melakukan kontrak dengan swasta untuk mengelola sekolah negeri dalam beberapa aspek tertentu, seperti target kinerja, akuntabilitas, ketepatan waktu dan prosedur arbitrase. Meskipun dikelola oleh swasta, sekolah tersebut tetap dimiliki dan dibiayai oleh pemerintah. 5. Government Purchasing Programs Pemerintah menjalin kontrak dengan sekolah swasta (dengan akreditasi tertentu) untuk menyediakan pendidikan dengan biaya publik yang diberikan melalui subsidi kepada pelajar yang memasuki sekolah swasta tersebut. 6. Voucher Programs Pemerintah memberikan voucher berupa certificate atau entitlement kepada para orang tua yang dapat mereka gunakan untuk membayar pendidikan anak- anaknya, baik di sekolah negeri atau sekolah swasta. 5
  • 6. 7. School Infrastructure Partnerships Dalam tipe ini, desain, pembiayaan, pembangunan dan bahkan operasional infrastuktur sekolah negeri dilakukan oleh swasta melalui kontrak jangka panjang dengan pemerintah. Sementara itu, menurut Mehta dkk (2010), model KPS yang potensial untuk diterapkan di India adalah sebagai berikut: TABEL 2: Potential Public–Private Partnership Models: Education Sumber: Mehta et al. (2010) Dari berbagai model tersebut, model KPS yang potensial untuk diterapkan di Indonesia guna mengatasi masalah sektor pendidikan yang ada adalah seperti dijelaskan pada tabel berikut. TABEL 3: Permasalahan Sektor Pendidikan di Indonesia dan Model KPS yang Diusulkan Permasalahan yang Dihadapi Model KPS yang Diusulkan Kualitas dan kinerja guru • Kontrak manajemen untuk pelatihan dan penyediaan guru atau Capacity-building Programs Infrastruktur yang tidak merata dan kurang memadai • School infrastructure partnerships • Residential schools in rural area • Outsourcing of school management Sumber: Hasil analisis Untuk mengatasi permasalahan pengadaan infrastruktur pendidikan yang tidak merata, pemerintah dapat membentuk KPS dengan model school infrastructure 6
  • 7. partnerships dimana desain, pembiayaan, pembangunan dan operasional infrastuktur sekolah dilakukan oleh swasta mitra KPS melalui kontrak jangka panjang dengan pemerintah. Kemudian, untuk mengelola sekolah yang telah ada agar lebih efektif dan efisien, pemerintah dapat membentuk KPS outsourcing atau management contract of school management. Selanjutnya, untuk infrastuktur pendidikan di daerah terpencil, pemerintah dapat melakukan KPS residential schools in rural area seperti yang diterapkan di India. Sementara itu, untuk mengatasi permasalahan kualitas dan kinerja guru, pemerintah dapat menjalin kontrak manajemen pelatihan dan penyediaan guru atau capacity-building programs dengan swasta. Melalui program ini, dapat juga dilakukan penjaminan kualitas para guru. Surachman dalam tulisannya memberikan usulan skema struktur KPS Sosial (termasuk pendidikan) di Indonesia sebagai berikut: GAMBAR 2: Usulan Skema Struktur KPS Sosial (termasuk pendidikan) di Indonesia Sumber: Surachman (tanpa tahun) Hal-hal yang perlu dilakukan pemerintah dalam mengembangkan proyek KPS pada sektor pendidikan adalah: 1. Menyiapkan kerangka regulasi KPS pendidikan. Telah disebutkan di muka bahwa skema KPS di Indonesia sebenarnya telah memiliki payung hukum yaitu Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 dan perubahannya. Namun, proyek KPS yang diatur dalam regulasi tersebut 7
  • 8. adalah proyek infrastruktur komersial, belum memberikan ruang bagi pelaksanaan KPS di sektor sosial seperti pendidikan. Untuk itu, pemerintah perlu membuat regulasi tersendiri terkait KPS pendidikan karena bagaimanapun juga, proyek ini akan menggunakan dana APBN yang pengeluarannya tidak dapat dilakukan tanpa adanya peraturan pendukung. 2. Mengidentifikasi dan menyeleksi proyek KPS pendidikan. Identifikasi dan pemilihan proyek yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan badan usaha dilakukan dengan menggunakan pendekatan/ analisis dan kriteria-kriteria tertentu, yaitu: a. Pendekatan Analisis Kebutuhan (Needs Analysis) Pendekatan ini digunakan untuk memastikan proyek kerjasama termasuk dalam rencana dan program pembangunan pemerintah, memastikan proyek kerjasama memiliki dasar pemikiran teknis dan ekonomi serta untuk memastikan proyek kerjasama mendapat dukungan dari pemangku kepentingan terkait. b. Pendekatan Kriteria Kepatuhan (Compliance Criteria) Dalam mengidentifikasi dan memilih proyek perlu dipastikan juga kesesuaian proyek kerjasama, terutama proyek school infrastructure partnerships, dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional/daerah, dan rencana strategis sektor infrastruktur serta kesesuaian lokasi proyek dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Selain itu juga untuk memastikan keterkaitan antar sektor infrastruktur antarwilayah serta pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Kriteria Kualitatif Nilai Manfaat Uang (Value For Money) Konsep dasar pendekatan ini adalah membandingkan antara nilai manfaat yang diperoleh atas biaya yang dikeluarkan untuk proyek KPS dengan proyek non-KPS. Secara rinci, kriteria kualitatif value for money adalah adanya nilai investasi yang memerlukan pengelolaan risiko yang efektif; sektor swasta memiliki keunggulan dalam pelaksanaan proyek kerjasama; efektivitas, pemerataan, dan akuntabilitas layanan dapat terjamin dalam jangka panjang; teknologi dan aspek lain pada sektor terkait bersifat stabil dan adaptif terhadap perubahan; serta adanya insentif yang menarik bagi sektor swasta. Setelah dilakukan identifikasi dan pemilihan, selanjutnya pemerintah 8
  • 9. melakukan penetapan prioritas proyek KPS Pendidikan dengan metode Analisis Multi Kriteria (AMK) yang mencakup: kejelasan deskripsi proyek kerjasama; hambatan untuk memperoleh akses terhadap sumber daya penting bagi pelaksanaan proyek KPS; kejelasan hasil keluaran proyek; dampak sosial dan lingkungan yang mampu untuk dikelola dan dikendalikan; tingkat kemampuan pemerintah untuk memberikan dukungan; kesiapan aspek kelembagaan dan apakah proyek tersebut masuk dalam prioritas strategis dan/atau perencanaan pemerintah. 3. Melakukan pra-studi kelayakan proyek. Studi kelayakan proyek dilakukan di tahap awal untuk menentukan apakah sebuah proyek baik untuk diteruskan atau tidak. Pra-studi kelayakan yang perlu dilakukan mencakup komponen kajian hukum, teknis, kelayakan ekonomi dan keuangan, sosial dan lingkungan, dukungan dan jaminan serta kajian bentuk dan ketentuan kerjasama proyek. 4. Menganalisis risiko proyek dan mitigasi risiko. Setiap proyek KPS pendidikan memiliki karakteristik dan tingkat risiko yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu ,penting bagi pemerintah untuk melakukan analisis terhadap kemungkinan risiko yang terjadi dan langkah-langkah mitigasinya. Salah satu kunci sukses dari suatu proyek KPS adalah alokasi risiko yang optimal demi memaksimalkan value for money dan mitigasi yang tepat dimana risiko sebaiknya dialokasikan kepada pihak yang relatif paling mampu untuk mengelolanya. 5. Melakukan transaksi dan perjanjian kerjasama proyek. Tahapan ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yaitu: perencanaan pengadaan/ pelelangan, pelaksanaan pengadaan dan penandatanganan perjanjian kerjasama. Dalam tahap ini diperlukan Panitia Pengadaan yang memahami, mengerti, dan menguasai hal-hal seperti tata cara pengadaan, ruang lingkup proyek kerjasama, hukum perjanjian dan ketentuan infrastruktur sektor yang bersangkutan, aspek teknis serta aspek keuangannya. 6. Melakukan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan proyek. Kegiatan pengawasan dan evaluasi proyek perlu dilakukan agar ketentuan- ketentuan dalam perjanjian kerjasama yang telah disepakati dapat dilaksanakan sesuai kesepakatan, sehingga tidak terjadi permasalahan dan perselisihan. Tujuan akhirnya adalah agar kontrak KPS tersebut dapat terlaksana secara efektif dan efisien. 9
  • 10. Selain melakukan langkah-langkah tersebut, faktor-faktor berikut ini perlu diperhatikan untuk dapat menyukseskan pelaksanaan KPS (diadaptasi dari model yang diterapkan di Kanada): 1. Leadership and governance 2. Capacity to deliver 3. Enabling policy environment 4. Komunikasi yang jelas dan terbuka antara pemerintah dan mitra KPS. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN Permasalahan sektor pendidikan yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah pendidikan yang tidak merata, infrastuktur yang tidak memadai, rendahnya kualitas guru dan manajemen sekolah yang tidak efektif. Peningkatan anggaran pendidikan menjadi sebesar 20% (dua puluh persen) dari APBN/D tidak ternyata tidak serta merta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Penerapan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dapat menjadi alternatif penyediaan pelayanan pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Model KPS pendidikan yang sesuai untuk dikembangkan di Indonesia adalah school infrastructure partnerships, management contract of schools management dan management contract for teacher training and supply. Hal-hal yang perlu dilakukan pemerintah dalam mengembangkan proyek KPS pada sektor pendidikan adalah menyiapkan kerangka regulasi KPS pendidikan, mengidentifikasi dan menyeleksi proyek KPS pendidikan, melakukan pra-studi kelayakan proyek, menganalisis risiko proyek dan mitigasi risiko, melakukan persiapan dan pelaksanaan tender proyek, melakukan transaksi dan perjanjian kerjasama proyek dan melakukan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan proyek. DAFTAR PUSTAKA ------------. (2009). Public Private Partnership in Education. Brussels: Education International. ------------. (2011). Sustaining Partnership Edisi Khusus Tahapan KPS 2011. Jakarta: Infrastructure Reform Sector Development Program (IRSDP) BAPPENAS. ------------. (2012). Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Pembiayaan KPS Infrastruktur dan Kesesuaiannya pada KPS Sosial. Jakarta: Aid For Development Effectiveness Secretariat (A4DES). ------------. (2013). Public Sector Digest Special Edition P3 Innovation: The Canadian Model. Kanada: Public Sector Digest. Latham, Michael. (2009). Public-Private Partnership in Education. EdInvest. Mehta, Anouj et al. (2010). Improving Health and Education Service Delivery in India through Public– Private Partnerships. Mandaluyong City, Philippines: Asian Development Bank. Patrinos, Harry Anthony & Lewis, Laura. 10
  • 11. (2012). Impact Evaluation of Private Sector Participation in Education. CfBT Education Trust. Surachman, Eko Nur. (tanpa tahun). Membangun Paradigma Baru Penyediaan Infrastruktur Sosial Pendidikan dan Kesehatan di Indonesia melalui Skema Kerja Sama Pemerintah dan Swasta. Jakarta. Badan Kebijakan Fiskal. United Nation Development Programme (UNDP): Human Development Report (Education Index) diakses pada 20 Februari 2015 dari http://hdr.undp.org/en/content/educa tion-index. 11