Silabus IPA kelas VIII SMP digunakan untuk panduan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran IPA kelas VIII. Silabus sebagai salah satu perangkat pembelajaran yang wajib dimiliki oleh guru. Silabus ini juga wajib digunakan sebagai sarana untuk memudahkan pembelajaran mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, secara otomatis setiap guru ini kemudian akan menjadikan silabus ini sebagai pedoman penyusunan rencana kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Adapun tujuan dari silabus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ialah diantaranya mempermudah, memperlancar, serta meningkatkan hasil proses belajar-mengajar dan menyusun berbagai rencana pembelajaran secara profesional, yang sistematis dan berdaya guna. Silabus adalah suatu perangkat rencana dan pengaturan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian yang disusun secara sistematis dan memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk kemudian mencapai penguasaan kompetensi dasar. ilabus bermanfaat sebagai pedoman penyusunan buku siswa yang kemudian memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, serta evaluasi pembelajaran. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran ini maka setiap kajian mata pelajaran, atau pengelolaan kegiatan pembelajaran serta pengembangan penilaian dari hasil pembelajaran
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Silabus IPA kelas VIII SMP digunakan untuk panduan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran IPA kelas VIII. Silabus sebagai salah satu perangkat pembelajaran yang wajib dimiliki oleh guru. Silabus ini juga wajib digunakan sebagai sarana untuk memudahkan pembelajaran mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, secara otomatis setiap guru ini kemudian akan menjadikan silabus ini sebagai pedoman penyusunan rencana kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Adapun tujuan dari silabus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ialah diantaranya mempermudah, memperlancar, serta meningkatkan hasil proses belajar-mengajar dan menyusun berbagai rencana pembelajaran secara profesional, yang sistematis dan berdaya guna. Silabus adalah suatu perangkat rencana dan pengaturan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian yang disusun secara sistematis dan memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk kemudian mencapai penguasaan kompetensi dasar. ilabus bermanfaat sebagai pedoman penyusunan buku siswa yang kemudian memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, serta evaluasi pembelajaran. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran ini maka setiap kajian mata pelajaran, atau pengelolaan kegiatan pembelajaran serta pengembangan penilaian dari hasil pembelajaran
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN)verminusver
Penilaian Acuan Patokan mengacu pada suatu kriteria pencapaian tujuan pembelajaran atau indikator pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuannya untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya.
Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok atau nilai-nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai-nilai siswa lain dalam kelompok tersebut.
Analisis Capaian Pembelajaran (CP)
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah
Sukorejo, Situbondo
Capaian Pembelajaran Fase D :
Pada akhir fase D, 1Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. 2Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). 3Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. 4Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. 5Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor 6Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. 7Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari 8Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. 9Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana. 10Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan. 11Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN)verminusver
Penilaian Acuan Patokan mengacu pada suatu kriteria pencapaian tujuan pembelajaran atau indikator pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuannya untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya.
Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok atau nilai-nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai-nilai siswa lain dalam kelompok tersebut.
Analisis Capaian Pembelajaran (CP)
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah
Sukorejo, Situbondo
Capaian Pembelajaran Fase D :
Pada akhir fase D, 1Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. 2Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). 3Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. 4Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. 5Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor 6Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. 7Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari 8Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. 9Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana. 10Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan. 11Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. Pengertian Performance Assessment
Penilaian yang melibatkan siswa dalam kegiatan yang
membutuhkan demonstrasi dari keterampilan tertentu
dan/atau menciptakan produk yang ditentukan.
(Stiggins,1994).
Penilaian yang menghendaki respon yang “Authentic”
berupa aktivitas yang dapat diamati. (Popham, 1995)
Asesmen kinerja merupakan hasil penilaian yang
bersumber dari observasi keterampilan proses saat
melakukan kerja atau hasil evaluasi dari produk yang
dihasilkan oleh siswa dengan mengacu pada standar
tertentu (rubrik).
3. • Penilaian otentik kadang-
kadang digunakan untuk
menjelaskan penilaian kinerja
karena tugas-tugas
asesmennya yang lebih dekat
dengan kehidupan nyata.
Penilaian
Otentik
(Authentic
Assessment)
• Penilaian alternatif
digunakan untuk penilaian
kinerja karena merupakan
alternatif untuk penilaian
tradisional- paper and pencil
test (tes tertulis obyektif).
Penilaian
Alternatif
(Alternative
Assessment
Lanjutan
6. PERANGKAT PENILAIAN
1. Task (Tugas Kinerja)
Seperangkat tugas dimana siswa dapat menampilkan
rangkaian keterampilan atau produk yang dibuat.
Kriteria task yang baik
• Mengacu pada tujuan
• Terstruktur dan terintegrasi
• Tugas adil
• Tugas yang bersifat nyata
• Menantang dan menimbulkan rasa ingin tahu
• Petunjuk jelas dan ada pengerjaan tugas
• Mengemukakan batasan waktu pengerjaan tugas
• Mengemukakan kriteria tampilan tugas yang
diharapkan
7. PERANGKAT PENILAIAN
2. Rubrik (Kriteria Kinerja)
Daftar kriteria yang telah ditetapkan dan standar
untuk menunjukkan kinerja.
Kriteria rubrik yang baik
• Deskripsi gradasi mutu
• Kinerja yang ditampilkan mulai dari kriteria
terburuk sampai kriteria terbaik
• Skor bisa sesuai kebutuhan
8. Macam-Macam Rubrik:
a) Rubrik holistik, yaitu
pemberian skor terhadap
proses keseluruhan atau
kesatuan produk tanpa
menilai bagian komponen
secara terpisah;
b) Rubrik analitik, yaitu
pemberian skor terhadap
bagian-bagian individual
produk atau penampilan
secara terpisah,
kemudian dijumlahkan
untuk memperoleh skor
total.
11. PENGEMBANGAN ASESMEN
KINERJA
1. Pengembangan task
• Disusun terstruktur dan terintergrasi di dalam proses
pembelajaran.
• Task yang baik adalah task yang autentik sehingga
sangat dianjurkan untuk di review terlebih dahulu
oleh teman sejawat dari bidang studi yang berbeda
agar cukup komprehensif.
• Semua task harus diberikan kepada semua siswa secara
adil, demi kepentingan siswa.
• Apabila akan menetapkan asesmen kinerja, disarankan
bagi guru, di samping menyusun task (tugas-tugas) dan
rubrik (kriteria penilaian), hendaknya disusun pula
“panduan pengerjaan tugas”.
(Zainul, 2005)
12. 2. Pengembangan rubrik
• Analisis kebutuhan yang meliputi pemilihan fokus
asesmen, metode observasi dan penskoran
• Perancangan dan pengembangan rubrik
• Validasi serta reliabilitas perangkat asesmen yang
meliputi uji coba, revisi dan validasi perangkat rubrik
(Sudrajat, 2011)
PENGEMBANGAN ASESMEN
KINERJA
13. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Menentukan tujuan penilaian yang jelas sebelum
memulai;
2. Mengajar siswa dengan kinerja yang diinginkan,
dan
3. Memberitahu siswa tentang kriteria-kriteria kinerja
yang akan dipertimbangkan
(Airasian, 1991:299-301)
14. KELEBIHAN KELEMAHAN
1.Mengintegrasika penilaian dengan
instruksi
1. Sulit menjamin reliabilitas
penilaian
2. Penilaian terjadi selama pembelajaran 2. Memungkinkan kesalahan
pengukuran karena unsur
subjektif
3.Menyediakan kesempatan bagi
penilaian formatif
3. Kinerja siswa yang tidak
konsisten menghasilkan
penilaian tidak akurat
4. Lebih autentik 4. Sulit merencanakan waktu
5. Lebih menarik dan siswa aktif 5. Membutuhkan waktu yang
lama untuk guru
mempersiapkan penilaian
6.Penekanan pada keterampilan
penalaran
7. Penekanan pada aplikasi pengetahuan
8.Memungkinkan self and peer
assessment