Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain; lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif.
Contoh kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah ketika proses pembelajaran guru menggunakan beragam cara agar murid dapat mengeksploitasi isi kurikulum, guru juga memberikan beragam kegiatan yang masuk akal sehingga murid dapat mengerti dan memiliki informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan di mana murid dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari. Contoh kelas yang belum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah guru lebih memaksakan kehendaknya sendiri. Guru tidak memahami minat, dan keinginan murid. Kebutuhan belajar murid tidak semuanya terenuhi karena ketika proses pembelajaran menggunakan satu cara yang menurut guru sudah baik, guru tidak memberikan beragam kegiatan dan beragam pilihan.
Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain:
Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
Pemetaan kebutuhan belajar merupakan kunci pokok kita untuk dapat menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil pemetaan kita tidak akurat maka rencana pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan lakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk memetakan kebutuhan belajar murid kita juga memerlukan data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupub dari lingkungannya. Apalagi dimasa pandemi seperti ini, dimana murid melaksanakan PJJ sehingga interaksi secara langsung antara guru dengan murid sangat jarang. Akibatnya data yang kita kumpulkan untuk memetakan kebutuhan belajar murid sulit kita tentukan valid atau tidaknya. Dukungan dari orang tua dan murid untuk memberikan data yang lengkap dan benar sesuai kenyataan yang ada. Tidak ditambahi dan juga tidak dikurangi.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penilaian keterampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentudi dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain; lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif.
Contoh kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah ketika proses pembelajaran guru menggunakan beragam cara agar murid dapat mengeksploitasi isi kurikulum, guru juga memberikan beragam kegiatan yang masuk akal sehingga murid dapat mengerti dan memiliki informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan di mana murid dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari. Contoh kelas yang belum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah guru lebih memaksakan kehendaknya sendiri. Guru tidak memahami minat, dan keinginan murid. Kebutuhan belajar murid tidak semuanya terenuhi karena ketika proses pembelajaran menggunakan satu cara yang menurut guru sudah baik, guru tidak memberikan beragam kegiatan dan beragam pilihan.
Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain:
Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
Pemetaan kebutuhan belajar merupakan kunci pokok kita untuk dapat menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil pemetaan kita tidak akurat maka rencana pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan lakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk memetakan kebutuhan belajar murid kita juga memerlukan data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupub dari lingkungannya. Apalagi dimasa pandemi seperti ini, dimana murid melaksanakan PJJ sehingga interaksi secara langsung antara guru dengan murid sangat jarang. Akibatnya data yang kita kumpulkan untuk memetakan kebutuhan belajar murid sulit kita tentukan valid atau tidaknya. Dukungan dari orang tua dan murid untuk memberikan data yang lengkap dan benar sesuai kenyataan yang ada. Tidak ditambahi dan juga tidak dikurangi.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penilaian keterampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentudi dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
Soal Penilaian Akhir Semester Ganjil - Simulasi Digital - GhufronGhufron Kepanjen
Soal-soal Simulasi Digital SMK Kelas X yang diketik dalam format txt. Format ini sekaligus bisa digunakan untuk diupload pada E-Learning Moodle. Mudah-mudahan soal-soal Simulasi Digital dapat bermanfaat
Naskah Soal Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) Mata Pelajaran Sosiologi Kelas 11 Kurikulum 2013 (K-13). Jumlah Soal 30 Pilihan Ganda (PG) dan 10 Essay dilengkapi dengan Kunci Jawaban.
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan.
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses pembelajaran, untuk perbaikan mutu pembelajaran.
Limbah merang merupakan sampah sisa produksi penggilingan padi. Sampah yang hakekatnya dianggap tidak berguna, ternyata dengan ide kreatif menjadi produk yang bernilai ekonomis
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. Sosialisasi KTSP
Pengertian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
Peserta Didik
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan
Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk)
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
4. Sosialisasi KTSP
Landasan Penilaian
UU No 20 Tahun 2003
PP No 32 Tahun 2013
Permendikbud No 54 Tahun 2013
Permendikbud No 64 Tahun 2013
Permendikbud No 65 Tahun 2013
Permendikbud No 66 Tahun 2013
Permendikbud No 81 A Tahun 2013 , Lampiran
IV
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
5. Sosialisasi KTSP
Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Prinsip
1. Sahih
2. Objektif
3. Adil
4. Terpadu
5. Ekonomis
6. Transparan
7. Menyeluruh dan kesinambungan
8. Sistematis
9. Akuntabel
10. Edukatif
Pendekatan
1. Pendekatan penilaian yang
digunakan adalah penilaian
acuan kriteria (PAK)
2. PAK merupakan penilaian
pencapaian kompetensi yang
didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
3. KKM Pengetahuan dan
Keterampilan : > 2.66
4. KKM Sikap : Baik
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
6. Sosialisasi KTSP
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.
3 Penilaian projek Guru tiap akhir bab atau
tema pelajaran
4 Ulangan harian (dapat
berbentuk penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses
pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir
Semester
Guru (di bawah koord.
satuan pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari
Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang
tidak bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah Tiap akhir tingkat kompetensi
(yang bukan akhir jenjang
sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai
dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9 Ujian Nasional sebagai Ujian
Tingkat Kompetensi pada akhir
jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah (sesuai
dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
7. Sosialisasi KTSP
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
Sekolah
Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi
(yang bukan UN)
Waktu: Tiap tingkat kompetensi
2. Ujian Sekolah
Waktu: Akhir jenjang sekolah
Guru
Penilaian Diri
Waktu: Sebelum ulangan
harian
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
Waktu: Tiap akhir tingkat
kompetensi
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus
2. Penilaian Projek
Waktu: Akhir Bab/Tema
3. Ulangan Harian
Waktu: Sesuai rencana
4. UTS/UAS
Waktu: Semesteran
Pemerintah
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
8. Sosialisasi KTSP
Tingkat Kompetensi dan Ujiannya
Kelas
Kelas XII
Kelas XI
Kelas X
Kelas IX
Kelas VIII
Kelas VII
Kelas VI
Kelas V
Kelas IV
Kelas III
Kelas II
Kelas I
Tingkat Kompetensi I
Tingkat Kompetensi II
Tingkat Kompetensi III
Tingkat Kompetensi IV
Tingkat Kompetensi IVa
Tingkat Kompetensi V
Tingkat Kompetensi VI
Uji Tingkat Kompetensi I
Uji Tingkat Kompetensi II
Uji Tingkat Kompetensi III
Uji Tingkat Kompetensi IV
Uji Tingkat Kompetensi IVa
Uji Tingkat Kompetensi V
Uji Tingkat Kompetensi VI
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
11. Sosialisasi KTSP
Penilaian
Proses
Selama Pembelajaran
Informal
Komentar guru terhadap
jawaban/pertanyaan/kom
entar siswa
Formal
Kegiatan yg disusun secara
sistematis dengan tujuan
untuk membuat simpulan
tentang kemajuan peserta
didik
Hasil
Setelah
Pembelajaran
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
12. Sosialisasi KTSP
Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi Teknik Proses Hasil
Sikap
Observasi (langsung atau tidak
langsung)
v v
Penilaian Diri v
Penilaian teman sejawat v
Jurnal v
Pengetahuan
Tes Tulis v
Tes Lisan v
Penugasan v v
Ketrampilan
Tes Praktik v v
Projek v v
Portofolio v v
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
14. Sosialisasi KTSP
Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
Sikap
Observasi (langsung atau
tidak langsung)
Pedoman observasi
Daftar cek dan skala
penilaian
disertai rubrik
Penilaian Diri Lembar Penilaian Diri
Penilaian Antarpeserta
didik
Lembar Penilaian
Antarpeserta didik
Jurnal Lembar Jurnal
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
15. Sosialisasi KTSP
Contoh Instrumen Penilaian Sikap
Observasi
Penilaian
Diri
Jurnal
Penilaian
Antarpes
erta Didik
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Sesuai Mata Pelajaran
16. Sosialisasi KTSP
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan
saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan
Jumlah Skor
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
17. Sosialisasi KTSP
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya mengembalikan kepada pemiliknya apabila
menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban
teman yang lain
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP JUJUR
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….
PETUNJUK
•Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
•berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
Keterangan :
•SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
•SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
•KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
•TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
18. Sosialisasi KTSP
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
5 Membawa buku teks sesuai mata pelajaran
Jumlah Skor
Lembar Penilaian Antarpeserta didik
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Sosialisasi KTSP
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor < 1.33
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
21. Sosialisasi KTSP
Lembar Pengamatan Sikap
No Nama Siswa
Sikap
Keterangan
ImandanTaqwa
Peduli
Disiplin
Toleransi
Persatuan
Kelas : …………………
Hari, Tanggal : …………………
Materi Pokok : …………………
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
23. Sosialisasi KTSP
Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
Pengetahuan
Tes Tulis PG, Isian, Jawaban singkat,
menjodohkan, benar salah,
uraian
Tes Lisan Daftar pertanyaan
Penugasan Lembar penugasan (PR,
kliping)
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
26. Sosialisasi KTSP
Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompet
ensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Keteram
pilan
Tes Praktik Daftar cek, skala
penilaian
Bermain peran,
IPA, Shalat, Olah
raga, Membaca,
Menyanyi
Projek Daftar cek, skala
penilaian
Bakti sosial, pentas
seni, Penghijauan
Portofolio Daftar cek, skala
penilaian
Makalah, Piagam,
Kumpulan Puisi,
Laporan Penelitian
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
27. Sosialisasi KTSP
Penilaian Keterampilan
Penilaian mencakup :
1. Penilaian Proses
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Penyajian
2. Penilaian Hasil
a. Isi laporan
b. Bahasa
c. Estetika
Pedoman Penskoran dan Rubrik
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
29. Sosialisasi KTSP
Konversi Nilai Pengetahuan, Keterampilan, Sikap
Predikat
Nilai Kompetensi
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
A 4 4 SB
(Sangat Baik)A - 3.66 3.66
B + 3.33 3.33
B
(Baik)
B 3 3
B - 2.66 2.66
C + 2.33 2.33
C
(Cukup)
C 2 2
C - 1.66 1.66
D + 1.33 1.33 K
(Kurang)D 1 1
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
30. Sosialisasi KTSP
Rentang Nilai
No. SKOR Nilai
1 0.00 ˂ skor ˂ 1,00 D
2 1,00 ˂ skor ≤ 1,33 D +
3 1,33 ˂ skor ≤ 1,66 C -
4 1,66 ˂ skor ≤ 2,00 C
5 2,00 ˂ skor ≤ 2,33 C +
6 2,33 ˂ skor ≤ 2,66 B -
7 2,66 ˂ skor ≤ 3,00 B
8 3,00 ˂ skor ≤ 3,33 B +
9 3,33 ˂ skor ≤ 3,66 A -
10 3,66 ˂ skor ≤ 4,00 A
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
31. Sosialisasi KTSP
Deskripsi Catatan
Pengetahuan
Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol
terkait kemampuan anak dalam tiap mutan pelajaran dan apa yang
perlu usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang
ditetapkan pada kelas yang diikutinya
Ketrampilan
Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan
apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya
Sikap
Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan
apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
32. Sosialisasi KTSP
Ketuntasan Belajar
KD pada KI-3
dan KI-4
Belum Tuntas
< 2.66
Remedial
KD pada KI-3
dan KI-4
Tuntas
> 2.66
Melanjutkan
KD pada KI-3
dan KI-4
Belum Tuntas
75 % siswa
Remedial
Klasikal
KD pada KI-1
dan KI-2
Tuntas
BAIK
..
KD pada KI-1
dan KI-2
Belum Tuntas
Cukup/Kurang
Pembinaan
Holistik
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
33. Sosialisasi KTSP
Ekstrakurikuler
Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan pada
kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang
diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan
berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di bawah
memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan
sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program
khusus yang diselenggarakan bagi mereka.
Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang
mengikuti program ekstrakurikuler pilihan. Meskipun demikian,
penilaian tetap diberikan dan dinyatakan dalam buku rapor.
Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik
dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai
memuaskan atau di atasnya yang dicantumkan dalam buku rapor.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
34. Sosialisasi KTSP
Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan
pendidikan, dengan ketentuan minimal :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal
sama dengan KKM.
3. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
4. Tidak naik kelas apabila minimal salah satu kompetensi dari tiga
mata pelajaran tidak tuntas
5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
35. Sosialisasi KTSP
Kriteria Kelulusan
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran
3. lulus ujian sekolah/madrasah; dan
4. lulus Ujian Nasional
Penilaian Proses dan Hasil Belajar