SlideShare a Scribd company logo
PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI
   NEGARA-NEGARA ISLAM
MESIR
 Mesir menerapkan sistem persekolahan sebagai berikut:
   Sistem pendidikan keagamaan, semisal madrasah, kuttab dan Al-
      Azhar.
     Sistem Sekolah yang mengunakan bahasa pengantar Bahasa Asing.
     Sistem Sekolah yang mengunakan bahasa pengantar Bahasa Arab.
     Sistem Sekolah yang didirikan oleh pemerintah, dan
     Sistem sekolah asing dengan kurikulumnya sendiri.
 sistem persekolahan mengikuti pola 6-3-4-4 tahun, yakni 6
  tahun di Sekolah Dasar, 3 tahun di Sekolah Persiapan, 3
  tahun di Sekolah Menengah dan 4 tahun di Universitas.
  Usia wajib belajar berlaku pada pendidikan dasar 6 tahun,
  dari usia 6 sampai 12 tahun.
 Sampai 1998, sistem perjenjangan pendidikan al-
 Azhar adalah sebagai berikut:
   Tingkat Rendah (ibtida’i) selama 6 tahun.
   Tingkat Menengah (i’dadi) selama 3 tahun.
   Tingkat Menengah Atas (Tsanawi) selama 4 tahun.
   Tingkat Universitas selama 4-6 tahun.
Saudi Arabia
 Masalah pendidikan di Saudi Arabia ditangani
 oleh dua departemen, yaitu:
   Wizarah al-Ma’arif wa al-Tsaqafah (Departemen Ilmu
    Pengetahuan dan Kebudayaan) yang menangani
    Pendidikan Dasar dan Menengah, baik umum maupun
    khusus, dan
   Wizarah al-Ta’lim al-Aly (Departemen Pengajaran
    Tinggi), yang menangani lembaga pendidikan tinggi
    baik di lingkungan Perguruan Tinggi Umum (PTU)
    maupun Perguruan Tingi Agama (PTA).
 Di tingkat dasar dibentuk dua macam madrasah:
 Madrasah Al-Qur’an (sejenis Taman Pendidikan Al-
 Qur’an di Indonesia), dan Madrasah Ibtidaiyah
 (Sekolah Dasar), mengantikan Sekolah Desa yang
 dihapus pada 1954. untuk tingkat menengah, semula
 terdapat dua jenjang Sekolah Umum (non-kejuruan),
 yakni Kafaah selama tiga tahun dan Tauhijiyah juga
 selama tiga tahun, tapi kemudian dirubah menjadi
 I’dadiyah dengan lama belajar tiga tahun.
Iran
   sistem pendidikannya dibagi atas:
       Sekolah Persiapan (Taman Kanak-kanak), dimulai pada usia 5 tahun. Di
        Teheran dan kota besar lainnya, terdapat Taman Kanak-kanak, akan
        tetapi pendidikan pra-sekolah ini tidak secara resmi merupakan bagian
        dari sistem pendidikan nasionalnya.
       Sekolah Dasar, dimulai pada anak usia 7 tahun yang merupakan tahap
        awal proses pendidikan. Sekolah Dasar ditempuh selama 5 tahun. Para
        siswa harus lulus ujian sekolah pada tiap akhir tahun akademiknya agar
        supaya mereka bisa dipromosikan untuk sekolah di tingkat selanjutnya,
        dan dengan lulus ujian negara pada akhir kelas enam mereka dapat
        masuk ke sekolah menengah.
       Sekolah Lanjutan Pertama atau Sekolah Orientasi. Di sini proses
        pendidikan berlangsung selama 3 tahun. Pada tahap ini, siswa-siswi
        mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan persiapan untuk memilih
        bidang pengetahuan sesuai dengan minatnya.
       Sekolah Lanjutan Atas atau Sekolah Sains Teoritis. Sekolah Lanjutan
        Atas hanya ditempuh oleh siswa-siswi yang lulus ujian Sekolah
        Menengah Pertama, di samping itu merupakan tahap akhir sekolah.
        Sekolah Menengah Atas terbagi dalam 2 bagian: teori dan praktek.
       Pendidikan Tinggi. Pendidikan ini ditempuh setelah menyelesaikan
        pendidikan Sekolah Menengah Atas dan lulus seleksi.
IRAK
 Departemen pendidikan menangani beberapa masalah,
  antara lain adalah:
     Pendidikan Dasar, yang berlaku untuk semua anak usia sekolah.
     Pendidikan untuk orang dewasa.
     Pendidikan menengan dan kejuruan, dan
     Pendidikan tinggi.
 Pendidikan dasar adalah wajib diikuti dan berakhir selama
  6 tahun, jika muridnya berhasil. Seluruh Irak
  memberlakukan kurilulum standart, meskipun berbagai
  upaya telah dilakukan untuk menyediakan pelatihan
  pertanian secara praktis di sekolah-sekolah dasar
  pedesaan.
 Pendidikan menengah di Irak dibagi dalam tingkat
  intermediate dan preparatory, masing-masing selama tiga
  tahun.
TURKI
 Republik Turki menyediakan pendidikan agama
 yang ditangani oleh tiga tingkat lembaga yang
 berbeda:
   Di Universitas dan di bawah penanganan Menteri
    Pendidikan Nasional.
   Oleh Direktorat Urusan Agama, dan
   Sektor Swasta.
 Sistem perjenjangan sekolah yang dianut Turki
 saat ini mengikuti pola 5-3-3-6 yahun, yakni 5
 tahun jenjang Sekolah Dasar. Pendidikan dasar ini
 dimulai sejak usia 7 hingga 11 tahun atau lebih.
 Tahap ini merupakan tahap wajib belajar.
MALAYSIA
 pada dekade 1990-an, Malaysia mengadakan perubahan
 kebijakan pendidikannya secara berarti, diantaranya
 adalah sebagai berikut:
   Memperkenalkan pendidikan persekolahan dalam Sekolah
      Rendah.
     Mengurangi tahun lama sekolah di Sekolah Rendah dari 6 tahun
      menjadi 5 tahun bagi murid yang cerdas, dan sebaliknya
      menambah tahun lama sekolah menjadi 7 tahun bagi murid yang
      lambat.
     Memberikan peluang pendidikan kepada semua pelajar dengan
      melanjutkan waktu pelajaran mereka dari 9 hingga 12 tahun, yaitu
      sampai tingkat 5 di peringkat Sekolah menengah.
     Mengutamakan pendidikan teknologi dengan tujuan melahirkan
      pelajar yang mahir dalam bidang seni perusahaan, perdagangan
      dan ekonomi.
     Mengubah sistem pemeriksaan SRP kepada Penilaian Menengah
      Rendah (PMR).
 Sistem pendidikan. Terdapat empat tingkat
 perjenjangan sekolah: Sekolah Rendah selama 6
 tahun, lulusannya dapat diterima tanpa ujian di
 sekolah menengah komprehensif, selama 3 tahun.
 Pada tingkat Sekolah Menengah diadakan ujian
 umum yang dilakukan dalam Bahasa Melayu dan
 Inggris.
PAKISTAN
 Sejak awal kemerdekaannya pada 1947, Pakistan
  menekankan pendidikan nasional untuk
  merealisasikan cita-cita pendirian Republik Islam
  Pakistan.
 Pada 1951, dalam konferensi pendidikan nasional,
  Pakistan berusaha untuk memodernisir sistem
  pendidikan yang ada dalam bentuk pendidikan
  terpadu dan komprehensip.
 setelah merdeka pada 1947, melalui konferensi
 para pemuka pendidikan dengan pihak instansi
 pemerintah, dihasilkan Komisi Ahli Pendidikan
 Rendah dan Menengah dengan menetapkan
 ideologi pendidikan sebagai berikut:
   Education should be based on the Islamic conception of
    universal brotherhood of man, social democracy and
    social justice.
   It should be compulsary for students to learn the
    fundamental principles to their religion.
   There should be proper integration of spiritual, social
    and vocational elements in education.
SISTEM PERJENJANGAN PENDIDIKAN DI PAKISTAN

NO    JENJANG PENDIDIKAN                 TINGKAT        WAKTU


1     Primary Education                  I-V            5 tahun

2     Yunior Secondary                   VI - VIII      3 tahun

3     Secondary High School              IX - X         2 tahun


4     Higher Secondary                   XI - XII       2 tahun
      atauIntermideate College



5     a. Universitya. Bachelor of Arts   XIII – XIV     3 tahun
      b. Magister (S-2)                  XVI – XVII     2 tahun
      c. Ph.D (S-3)                      XVII ke atas
INDIA
 kebijakan pendidikan antisipatif Pemerintah India
  terhadap isu multikulturalisme, antara lain dengan jalan:
   Membuka program penyetaraan pendidikan bagi Sekolah Dasar
    dan melakukan pemberantasan buta huruf. Sensus 1991
    mengindikasikan bahwa tingkat illiterate telah mencapai 52,1 %
    yang meliputi anak berusia 7 tahun ke atas, dan 23 % di antaranya
    adalah wanita.
   mengenalkan nilai warisan budaya India, persamaan derajat
    manusia, demokrasi, sekularisme, kesetaraan jender, pengenalan
    program keluarga kecil bahagia dan menanamkan pola pikir
    ilmiah.
   Menyiapkan program pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat
    khusus.
   Pembaharuan kebijaksanaan pendidikan yang rutin dilakukan
    setiap jangka waktu 5 tahun sekali.
 pada 1990, India membentuk Komite Modifikasi
 Kecil yang bekerja selama dua tahun untuk
 merevisi program jangka panjang dalam bidang
 pendidikan, yaitu:
   Menetapkan kebijakan desentralisasi perencanaan
      pendidikan.
     Melakukan reformasi organisasi.
     Mengembangkan pendidikan non-formal dan sistem
      pendidikan terbuka.
     Mengarahkan hasil pendidikan bagi kebutuhan industri
      dan sektor pengembangan pembangunan.
     Melakukan mobilisasi komunitas SDM dan alam serta
      perbaikan sistem sosial.
     Target minimal diarahkan pada pendidikan sekolah
      dasar dan pemberantasan buta huruf.
 Program pendidikan nasional India diarahkan
 sebagai berikut:
   In the development of a vital democracy.
   In the promotion of national integration.
   In promoting faith in and respect for secularism.
   In the advancement of science and technology.
   In economic growth.
   In the free and full development of the individual
      personality.
     In the modernization of the social order.
     In bringing about a cultural renaissance.
     In continuing pursuit for excellence.
     In developing better international understanding.
 Komisi pendidikan India telah menetapkan
  kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 tahun usia
  sekolah. Tingkat awal, 10 tahun sebagai
  pendidikan dasar terbagi dalam tiga jenjang,
  yaitu: primary (5 tahun), upper primary (3 tahun),
  dan secondary (2 tahun).
 Berkenaan dengan pendidikan Islam, strukturnya
  dilakukan berjenjang, pada tingkat rendah
  (tahtania) dilaksanakan selama 3 tahun, tingkat
  menengah (watsania) selama 4 tahun, dan tingkat
  atas (fauqania) selama 2 tahun. Kemudian,
  jenjang maulvi selama 2 tahun, ‘alim selama 2
  tahun, dan fadlil selama 2 tahun.
BELANDA
 Pendidikan pra-sekolah. Pendidikan pra-sekolah
  diatur oleh Undang-undang 1955. Pendidikan
  pra-sekolah dimulai saat anak berusia 4 tahun dan
  berakhir ketika ia melanjutkan ke Sekolah Dasar
  dalam umur 6 atau 7 tahun. Tujuan pendidikan
  pra-sekolah adalah untuk menyiapkan anak dalam
  melanjutkan ke Sekolah Dasar.
 Pendidikan dasar. Pendidikan primer berakhir
  selama 6 tahun di Sekolah Primer (primary
  school), dan hal itu diatur dalam Undang-Undang
  Pendidikan Primer 1920.
 Pendidikan menengah.
    Bagian pertama, dikenal sebagai voorbereidend wetenschappelijk
     onderwijs (pendidikan enam tahun untuk menyiapkan murid
     memasuki pendidikan tinggi), yang mencakup pembelajaran yang
     diberikan di gymnasiums, atheneums (yang berhubungan dengan
     hogere burgerschool), dan lyceums (yang tersusun dari gymnasium
     dan atheneum).
    Bagian kedua meliputi tiga tingkat pendidikan menengah umum
     yang tidak mempersiapkan para murid untuk studi lanjut ke
     pendidikan tinggi. Tiga tingkat ini dikenal sebagai lager algemeen
     voortgezet onderwijs (pendidikan menengah umum tingkat rendah
     selama satu sampai dua tahun), middlebar algemeen voortgezet
     onderwijs (pendidikan menengah umum tingkat intermedit selama
     tiga sampai empat tahun), dan hoger algemeen voortgezet onderwijs
     (pendidikan menengah umum tingkat tinggi selama lima sampai
     enam tahun).
    Bagian ketiga meliputi pendidikan profesional atau kejuruan.
     Pendidikan kejuruan Belanda menunjukkan berbagai variasi dalam
     masa pelajarannya dan meliputi sekolah-sekolah pendidikan
     teknik, pengetahuan domestik, distribusi niaga dan pendidikan tata
     niaga yang terkait, pendidikan seni, serta pendidikan kerja masalah
     sosial. Semua murid yang termasuk dalam bagian kedua dan ketiga
     di atas, menerima mata pelajaran Bahasa dan Sastra Belanda,
     Prancis, Jerman, Inggris, matematika, kimia, sejarah, geografi, ilmu-
     ilmu sosial, dan pendidikan fisik.
 Pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi diatur dalam
 Undang-Undang Universitas 1960. di bawah
 peraturan ini, para mahasiswa boleh memasuki
 program pendidikan tinggi setelah menyelesaikan
 program pendidikan menengah di gymnasium,
 atheneum atau lyceum. Pendidikan tinggi
 disediakan oleh universitas dan institusi tertentu
 yang dilengkapi dengan pelatihan para mahasiswa
 untuk mampu mengaplikasikan pelajarannya
 secara mandiri dan agar dapat menyiapkan para
 mahasiswa untuk menduduki posisi dalam
 masyarakat dimana peran pendidikan universitas
 tersebut amat diperlukan dan berguna.
JEPANG
 Pendidikan pra-sekolah. Taman Kanak-kanak
 menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun, untuk
 lama pendidikan 1 sampai 3 tahun. Anak beusia 3
 tahun diterima dan mengikuti pendidikan selama
 3 tahun, sedang usia 4 tahun berarti menempuh
 pendidikan pra-sekolah ini selama 2 tahun, begiu
 seterusnya, bagi pendaftar usia 5 tahun berarti
 menempuh pendidikan hanya selama satu tahun.
 Lebih dari 50 % Taman Kanak-kanak di Jepang
 dikelola oleh swasta, sisanya oleh pemerintah kota
 dan hanya sebagian kecil merupakan TK negeri.
 Pendidikan wajib. Wajib sekolah berlaku bagi anak usia
  6-15 tahun, namun kebanyakan anak bersekolah lebih
  lama dari yang diwajibkan. Tiap anak sekolah di SD pada
  usia 6 hingga 12 tahun, lalu di SLTP hingga usia 15 tahun.
 Pendidikan Menengah Atas.
    Ada tiga jenis sekolah menengah atas: full-time, part-time
     (terutama malam hari), dan tertulis. Sekolah menengah yang full-
     time berlangsung selama tiga tahun, sedangkan kedua jenis
     sekolah lainnya menghasilkan diploma yang setara. Bagian
     terbesar siswa mendapat pendidikan menengah atas di sekolah
     menengah atas full-time. Jurusan di sekolah menengah atas dapat
     dikategorikan ke dalam beberapa jenis berikut ini berdasarkan
     pola kurikulum: jurusan umum (akademis), pertanian, teknik,
     perdagangan, perikanan, home economic, perawatan dan lain-lain.
     Untuk masuk ke salah satu jenis sekolah tersebut, siswa harus
     mengikuti ujian masuk dan membawa surat referensi dari sekolah
     menengah tempat ia lulus sebelumnya.
 Pendidikan Tinggi.
   Ada tiga jenis lembaga pendidikan tinggi, yakni:
    universitas, yunior college (akademi), dan technical
    college (akademi teknik). Di universitas terdapat
    pendidikan sarjana (S-1) dan pasca sarjana (S-2 dan S-3).
    Pendidikan S-1 selama tahun menghasilkan sarjana
    bergelar Bachelor’s degree, kecuali di fakultas
    kedokteran dan kedokteran gigi selama 6 tahun.
    Pendidikan pascasarjana dibagi dalam dua kategori,
    yakni Master’s degree (S-2), dan Doctor’s degree (S-3).
    S-2 berlangsung sekitar dua tahun sesudah tamat S-1,
    sedang S-3 berlangsung lima tahun.
KANADA
 KANADA memiliki luas wilayah 9.976.140 km2
  dengan populasu penduduk 27.769.993 jiwa (1993).
  Ibukota negara ini adalah Ottawa.
 Perkembangan pendidikan di Kanada sejalan dengan
  pengaruh gereja atau pihak keagamaan. Bahkan,
  secara historis, kebanyakan perguruan tinggi di sana
  dirintis oleh kaum tersebut.
 Sekolah pertama di Kanada didirikan oleh kaum
 keagamaan, seperti kaum Capuchins, Recolets, Jesuits dan
 Moravian, sejak awal abad ketujuhbelas. Kaum tersebut
 dan misi yang mereka bangun kala itu menyebar dari
 Atlantik ke Pasifik, dan hingga kini masih dijumpai di
 Yukon serta wilayah Barat Laut. Kepentingan keagamaan
 kelompok ini dan kepentingan pendidikan organisasi
 tersebut adalah terujudnya masyarakat dengan tujuan
 propaganda Injil bagi Wilayah Asing dan masyarakat
 dengan tujuan promosi ajaran Kristen sebagai dasar bagi
 konflik yang belakangan muncul antara mereka yang
 menerapkan sistem pendidikan sekuler dukungan
 pemerintah propinsi dan mereka yang menghendaki
 pendidikan terpisah (antara agama dan negara, pen),
 dengan sekolah agama, baik yang menerima atau tidak,
 bantuan dana dari negara.
Sistem pendidikan Di Kanada, pendidikan dibagi atas tiga tingkat:
pertama, tingkat dasar (elementary) yang meliputi pendidikan pra-
sekolah di Taman Kanak-kanak maupun pra-Taman Kanak-kanak, dan di
Sekolah Dasar. Kurikulum di Sekolah Dasar meliputi materi pelajaran
bahasa, matematika, sosial, dan pengenalan pada ilmu dan seni.

Kedua, tingkat menengah (secondary), yang umumnya berlaku di
Kanada adalah sistem 6-3-3, yaitu 6 tahun sekolah dasar, 3 tahun sekolah
menengah pertama (yunior high school), serta 3 tahun sekolah menengah
atas (senior high school), namun perbedaan lama waktu yang ditempuh di
sekolah menengah ini bisa terjadi antara satu propinsi dengan propinsi
lainnya. Pendidikan menengah ini diarahkan kepada dua jalur, yakni:
sebagai persiapak masuk ke perguruan tinggi, dan menyiapkan keahlian
tertentu.

Ketiga, pendidikan tinggi (post secondary) yang meliputi universitas,
sekolah tinggi dan yang selevel dengan itu.
Sistem dan kebijakan pendidikan. Sistem pendidikan di negara
Amerika Serikat bukanlah merupakan suatu sistem yang dikuasai dan
dikelola oleh pemerintah federal dan juga tidak diatur oleh
pemerintah negara bagian sebara langsung. Pelaksanaan dan
pengaturan sistem pendidikan di negara adidaya ini dijalankan oleh
apa yang disebut dengan Unified School District (USD). Misalnya,
USD Los Angeles merupakan salah satu sekolah distrik yang terbesar
di Amerika yang mempunyai lebih dari 700 ribu siswa dengan lebih
dari 600 sekolah dan sekitar 30.000 staf pengajar beserta
administrasinya. Anggaran belanja tahunan USD di Los Angeles saja
telah mencapai 3 miliar $ atau sekitar 30 triliun, yang berarti melebihi
anggaran belanja Departemen Pendidikan Republik Indonesia atau
sekitar 40 % dari APBN Republik Indonesia tahun 2001.
 Sekolah dasar dan menengah. Dimulai sekitar usia
 6 tahun bagi anak-anak Amerika, mereka dapat
 mengikuti sekolah dasar selama 5 atau 6 tahun.
 Setelah itu, mereka dapat masuk ke sekolah
 menengah yang terdiri dari program dua dan tiga
 tahun, atau program tiga dan empat tahun.
 Program demikian disebut dengan sekolah
 menengah, yunior high school atau sekolah
 menengah pertama, dan senior high school atau
 sekolah menengah atas, atau sering disebut
 dengan high school saja, atau dikenal dengan
 sekolah tingkat dua belas.
Pendidikan tinggi di AS dapat ditempuh di berbagai
lembaga:
Sekolah Tinggi atau Universitas Negeri (State College or
University). Sekolah Negeri adalah sekolah yang diselenggarakan
dan didukung oleh negara atau pemerintah lokal. Tiap 50 negara
bagian Amerika melaksanakan sedikitnya satu universitas negeri
dan bisa terdapat beberapa sekolah tinggi negeri. Sebagian
sekolah negeri menyebukan kata “negeri” dalam nama
sekolahnya.
Sekolah Tinggi atau Universitas Swasta (Private College or
University) sekolah ini diselenggarakan oleh swasta, bukan oleh
cabang pemerintah. Umumnya biaya pendidikannya lebih tinggi
dari pada sekolah negeri. Sering pula, sekolah tinggi dan
universitas swasta ukurannya lebih kecil dari pada sekolah negeri.
Sekolah Tingi Dua tahun (Two Year College) . Sekolah Tinggi Dua Tahun
menerima lulusan high school dan penghargaan gelar Associate. Sebagian
sekolah tinggi dua tahun didukung oleh negara atau umum; sebagian yang lain
adalah swasta murni. Anda akan menjumpai jika gelar Associate dapat
memenuhi syarat untuk mencari kerja di negara anda. Namun di beberapa
negara lain, seorang siswa memerlukan gelar Bachelor untuk mendapat
pekerjaan yang layak. Lulusan sekolah tinggi dua tahun atau biasanya
meneruskan ke sekolah tinggi atau universitas selama empat tahun, dimana
mereka dapat menyelesaikan gelar Bachelor selama dua tahun tambahan lagi.
Sekolah Tinggi Komunitas (Community College). Ini adalah sekolah tinggi negeri
atau umum yang berlangsung selama dua tahun. Sekolah Tinggi Komunitas
melayani masyarakat lokal, biasanya wilayah kota atau daerah kabupaten.
Kebanyakan para mahasiswanya adalah penduduk lokal yang tinggal di rumah,
atau kuliah petang karena para mahasiswanya bekerja sepanjang hari. Acap
kali, sekolah tinggi komunitas ini menerima para mahasiswa luar negeri.
Banyak dari sekolah ini menawarkan pelayanan khusus bagi para mahasiswa
internasional semisal tutorial cuma-cuma. Sebagian sekolah tinggi komunitas
ini juga menawarkan program ESL atau Intensive English Program.
Perbandingan pendidikan

More Related Content

What's hot

Filsafat Pendidikan Progresivisme
Filsafat Pendidikan ProgresivismeFilsafat Pendidikan Progresivisme
Filsafat Pendidikan Progresivisme
STKIP PGRI Pacitan
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraEmirita Reta
 
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docxMODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
YazidAwlawi2
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
LSP3I
 
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikanMakalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Danang Kurniawan
 
Brain based learning
Brain based learningBrain based learning
Brain based learning
Rika Afritasari
 
PPT Psikologi Pendidikan.pptx
PPT  Psikologi Pendidikan.pptxPPT  Psikologi Pendidikan.pptx
PPT Psikologi Pendidikan.pptx
Mawaddah54
 
Karakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKnKarakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKn
R. Herawati Suryanegara
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
Bahan ajar micro teaching.ppt
Bahan ajar micro teaching.pptBahan ajar micro teaching.ppt
Bahan ajar micro teaching.ppt
Iing Salim purnama
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
khairunnisa mulyana
 
Rpp kelas 2 membaca annas
Rpp kelas 2 membaca annasRpp kelas 2 membaca annas
Rpp kelas 2 membaca annas
Dicky Fattah
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Power point wudhu
Power point wudhuPower point wudhu
Power point wudhuayusisca
 
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranIlham Setiawan
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
EVI PAULINA SIMAREMARE
 
Komparasi indonesia dan m alaysia
Komparasi indonesia dan m alaysiaKomparasi indonesia dan m alaysia
Komparasi indonesia dan m alaysia
Desi Lestari
 
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di DuniaModul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Istna Zakia Iriana
 

What's hot (20)

Filsafat Pendidikan Progresivisme
Filsafat Pendidikan ProgresivismeFilsafat Pendidikan Progresivisme
Filsafat Pendidikan Progresivisme
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
 
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docxMODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikanMakalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
 
Brain based learning
Brain based learningBrain based learning
Brain based learning
 
PPT Psikologi Pendidikan.pptx
PPT  Psikologi Pendidikan.pptxPPT  Psikologi Pendidikan.pptx
PPT Psikologi Pendidikan.pptx
 
Karakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKnKarakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKn
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Bahan ajar micro teaching.ppt
Bahan ajar micro teaching.pptBahan ajar micro teaching.ppt
Bahan ajar micro teaching.ppt
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Rpp kelas 2 membaca annas
Rpp kelas 2 membaca annasRpp kelas 2 membaca annas
Rpp kelas 2 membaca annas
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
Power point wudhu
Power point wudhuPower point wudhu
Power point wudhu
 
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
 
Komparasi indonesia dan m alaysia
Komparasi indonesia dan m alaysiaKomparasi indonesia dan m alaysia
Komparasi indonesia dan m alaysia
 
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di DuniaModul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
 

Similar to Perbandingan pendidikan

1. Perbandingan Pendidikan Islam.ppt
1. Perbandingan Pendidikan Islam.ppt1. Perbandingan Pendidikan Islam.ppt
1. Perbandingan Pendidikan Islam.ppt
rifsusanto86
 
Hand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okHand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okSunja Dewi
 
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi PendidikanRingkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Potpotya Fitri
 
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
wiwinseptiana1
 
Pendidikan Umum Dan TVET
Pendidikan Umum Dan TVETPendidikan Umum Dan TVET
Pendidikan Umum Dan TVETafinde
 
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikanPp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikanالشيخ شريف الدين
 
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdfPPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
Salasatiramadani
 
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptxPPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
thytin446425
 
Bab i1 asia
Bab i1 asiaBab i1 asia
Bab i1 asia
fakroludin
 
Makalah dasar ilmu pendidikan: praktek pendidikan di beberapa negara
Makalah dasar ilmu pendidikan: praktek pendidikan di beberapa negaraMakalah dasar ilmu pendidikan: praktek pendidikan di beberapa negara
Makalah dasar ilmu pendidikan: praktek pendidikan di beberapa negaraNovilaa Fatmasari Fatmasari
 
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikanPp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikanjardikmas
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
Ayu Faza Fauziyyah
 
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
SugengTriyanto4
 
PP 17 Tahun 2010.pdf
PP 17 Tahun 2010.pdfPP 17 Tahun 2010.pdf
PP 17 Tahun 2010.pdf
JohandriTaufan1
 
Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010rinisuryana
 
Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010
PVB Jatim
 
Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010
gatothp
 

Similar to Perbandingan pendidikan (20)

1. Perbandingan Pendidikan Islam.ppt
1. Perbandingan Pendidikan Islam.ppt1. Perbandingan Pendidikan Islam.ppt
1. Perbandingan Pendidikan Islam.ppt
 
Hand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okHand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan ok
 
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi PendidikanRingkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
 
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
 
Pendidikan Umum Dan TVET
Pendidikan Umum Dan TVETPendidikan Umum Dan TVET
Pendidikan Umum Dan TVET
 
Tugas indo
Tugas indoTugas indo
Tugas indo
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikanPp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
 
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdfPPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
 
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptxPPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
 
Bab i1 asia
Bab i1 asiaBab i1 asia
Bab i1 asia
 
Makalah dasar ilmu pendidikan: praktek pendidikan di beberapa negara
Makalah dasar ilmu pendidikan: praktek pendidikan di beberapa negaraMakalah dasar ilmu pendidikan: praktek pendidikan di beberapa negara
Makalah dasar ilmu pendidikan: praktek pendidikan di beberapa negara
 
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikanPp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
 
Pp 17-tahun-2010- ii-
Pp 17-tahun-2010- ii-Pp 17-tahun-2010- ii-
Pp 17-tahun-2010- ii-
 
PP 17 Tahun 2010.pdf
PP 17 Tahun 2010.pdfPP 17 Tahun 2010.pdf
PP 17 Tahun 2010.pdf
 
Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010
 
Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010
 
Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 

Perbandingan pendidikan

  • 1. PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA-NEGARA ISLAM
  • 2. MESIR  Mesir menerapkan sistem persekolahan sebagai berikut:  Sistem pendidikan keagamaan, semisal madrasah, kuttab dan Al- Azhar.  Sistem Sekolah yang mengunakan bahasa pengantar Bahasa Asing.  Sistem Sekolah yang mengunakan bahasa pengantar Bahasa Arab.  Sistem Sekolah yang didirikan oleh pemerintah, dan  Sistem sekolah asing dengan kurikulumnya sendiri.  sistem persekolahan mengikuti pola 6-3-4-4 tahun, yakni 6 tahun di Sekolah Dasar, 3 tahun di Sekolah Persiapan, 3 tahun di Sekolah Menengah dan 4 tahun di Universitas. Usia wajib belajar berlaku pada pendidikan dasar 6 tahun, dari usia 6 sampai 12 tahun.
  • 3.  Sampai 1998, sistem perjenjangan pendidikan al- Azhar adalah sebagai berikut:  Tingkat Rendah (ibtida’i) selama 6 tahun.  Tingkat Menengah (i’dadi) selama 3 tahun.  Tingkat Menengah Atas (Tsanawi) selama 4 tahun.  Tingkat Universitas selama 4-6 tahun.
  • 4. Saudi Arabia  Masalah pendidikan di Saudi Arabia ditangani oleh dua departemen, yaitu:  Wizarah al-Ma’arif wa al-Tsaqafah (Departemen Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) yang menangani Pendidikan Dasar dan Menengah, baik umum maupun khusus, dan  Wizarah al-Ta’lim al-Aly (Departemen Pengajaran Tinggi), yang menangani lembaga pendidikan tinggi baik di lingkungan Perguruan Tinggi Umum (PTU) maupun Perguruan Tingi Agama (PTA).
  • 5.  Di tingkat dasar dibentuk dua macam madrasah: Madrasah Al-Qur’an (sejenis Taman Pendidikan Al- Qur’an di Indonesia), dan Madrasah Ibtidaiyah (Sekolah Dasar), mengantikan Sekolah Desa yang dihapus pada 1954. untuk tingkat menengah, semula terdapat dua jenjang Sekolah Umum (non-kejuruan), yakni Kafaah selama tiga tahun dan Tauhijiyah juga selama tiga tahun, tapi kemudian dirubah menjadi I’dadiyah dengan lama belajar tiga tahun.
  • 6. Iran  sistem pendidikannya dibagi atas:  Sekolah Persiapan (Taman Kanak-kanak), dimulai pada usia 5 tahun. Di Teheran dan kota besar lainnya, terdapat Taman Kanak-kanak, akan tetapi pendidikan pra-sekolah ini tidak secara resmi merupakan bagian dari sistem pendidikan nasionalnya.  Sekolah Dasar, dimulai pada anak usia 7 tahun yang merupakan tahap awal proses pendidikan. Sekolah Dasar ditempuh selama 5 tahun. Para siswa harus lulus ujian sekolah pada tiap akhir tahun akademiknya agar supaya mereka bisa dipromosikan untuk sekolah di tingkat selanjutnya, dan dengan lulus ujian negara pada akhir kelas enam mereka dapat masuk ke sekolah menengah.  Sekolah Lanjutan Pertama atau Sekolah Orientasi. Di sini proses pendidikan berlangsung selama 3 tahun. Pada tahap ini, siswa-siswi mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan persiapan untuk memilih bidang pengetahuan sesuai dengan minatnya.  Sekolah Lanjutan Atas atau Sekolah Sains Teoritis. Sekolah Lanjutan Atas hanya ditempuh oleh siswa-siswi yang lulus ujian Sekolah Menengah Pertama, di samping itu merupakan tahap akhir sekolah. Sekolah Menengah Atas terbagi dalam 2 bagian: teori dan praktek.  Pendidikan Tinggi. Pendidikan ini ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas dan lulus seleksi.
  • 7. IRAK  Departemen pendidikan menangani beberapa masalah, antara lain adalah:  Pendidikan Dasar, yang berlaku untuk semua anak usia sekolah.  Pendidikan untuk orang dewasa.  Pendidikan menengan dan kejuruan, dan  Pendidikan tinggi.  Pendidikan dasar adalah wajib diikuti dan berakhir selama 6 tahun, jika muridnya berhasil. Seluruh Irak memberlakukan kurilulum standart, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menyediakan pelatihan pertanian secara praktis di sekolah-sekolah dasar pedesaan.  Pendidikan menengah di Irak dibagi dalam tingkat intermediate dan preparatory, masing-masing selama tiga tahun.
  • 8. TURKI  Republik Turki menyediakan pendidikan agama yang ditangani oleh tiga tingkat lembaga yang berbeda:  Di Universitas dan di bawah penanganan Menteri Pendidikan Nasional.  Oleh Direktorat Urusan Agama, dan  Sektor Swasta.  Sistem perjenjangan sekolah yang dianut Turki saat ini mengikuti pola 5-3-3-6 yahun, yakni 5 tahun jenjang Sekolah Dasar. Pendidikan dasar ini dimulai sejak usia 7 hingga 11 tahun atau lebih. Tahap ini merupakan tahap wajib belajar.
  • 9. MALAYSIA  pada dekade 1990-an, Malaysia mengadakan perubahan kebijakan pendidikannya secara berarti, diantaranya adalah sebagai berikut:  Memperkenalkan pendidikan persekolahan dalam Sekolah Rendah.  Mengurangi tahun lama sekolah di Sekolah Rendah dari 6 tahun menjadi 5 tahun bagi murid yang cerdas, dan sebaliknya menambah tahun lama sekolah menjadi 7 tahun bagi murid yang lambat.  Memberikan peluang pendidikan kepada semua pelajar dengan melanjutkan waktu pelajaran mereka dari 9 hingga 12 tahun, yaitu sampai tingkat 5 di peringkat Sekolah menengah.  Mengutamakan pendidikan teknologi dengan tujuan melahirkan pelajar yang mahir dalam bidang seni perusahaan, perdagangan dan ekonomi.  Mengubah sistem pemeriksaan SRP kepada Penilaian Menengah Rendah (PMR).
  • 10.  Sistem pendidikan. Terdapat empat tingkat perjenjangan sekolah: Sekolah Rendah selama 6 tahun, lulusannya dapat diterima tanpa ujian di sekolah menengah komprehensif, selama 3 tahun. Pada tingkat Sekolah Menengah diadakan ujian umum yang dilakukan dalam Bahasa Melayu dan Inggris.
  • 11. PAKISTAN  Sejak awal kemerdekaannya pada 1947, Pakistan menekankan pendidikan nasional untuk merealisasikan cita-cita pendirian Republik Islam Pakistan.  Pada 1951, dalam konferensi pendidikan nasional, Pakistan berusaha untuk memodernisir sistem pendidikan yang ada dalam bentuk pendidikan terpadu dan komprehensip.
  • 12.  setelah merdeka pada 1947, melalui konferensi para pemuka pendidikan dengan pihak instansi pemerintah, dihasilkan Komisi Ahli Pendidikan Rendah dan Menengah dengan menetapkan ideologi pendidikan sebagai berikut:  Education should be based on the Islamic conception of universal brotherhood of man, social democracy and social justice.  It should be compulsary for students to learn the fundamental principles to their religion.  There should be proper integration of spiritual, social and vocational elements in education.
  • 13. SISTEM PERJENJANGAN PENDIDIKAN DI PAKISTAN NO JENJANG PENDIDIKAN TINGKAT WAKTU 1 Primary Education I-V 5 tahun 2 Yunior Secondary VI - VIII 3 tahun 3 Secondary High School IX - X 2 tahun 4 Higher Secondary XI - XII 2 tahun atauIntermideate College 5 a. Universitya. Bachelor of Arts XIII – XIV 3 tahun b. Magister (S-2) XVI – XVII 2 tahun c. Ph.D (S-3) XVII ke atas
  • 14. INDIA  kebijakan pendidikan antisipatif Pemerintah India terhadap isu multikulturalisme, antara lain dengan jalan:  Membuka program penyetaraan pendidikan bagi Sekolah Dasar dan melakukan pemberantasan buta huruf. Sensus 1991 mengindikasikan bahwa tingkat illiterate telah mencapai 52,1 % yang meliputi anak berusia 7 tahun ke atas, dan 23 % di antaranya adalah wanita.  mengenalkan nilai warisan budaya India, persamaan derajat manusia, demokrasi, sekularisme, kesetaraan jender, pengenalan program keluarga kecil bahagia dan menanamkan pola pikir ilmiah.  Menyiapkan program pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat khusus.  Pembaharuan kebijaksanaan pendidikan yang rutin dilakukan setiap jangka waktu 5 tahun sekali.
  • 15.  pada 1990, India membentuk Komite Modifikasi Kecil yang bekerja selama dua tahun untuk merevisi program jangka panjang dalam bidang pendidikan, yaitu:  Menetapkan kebijakan desentralisasi perencanaan pendidikan.  Melakukan reformasi organisasi.  Mengembangkan pendidikan non-formal dan sistem pendidikan terbuka.  Mengarahkan hasil pendidikan bagi kebutuhan industri dan sektor pengembangan pembangunan.  Melakukan mobilisasi komunitas SDM dan alam serta perbaikan sistem sosial.  Target minimal diarahkan pada pendidikan sekolah dasar dan pemberantasan buta huruf.
  • 16.  Program pendidikan nasional India diarahkan sebagai berikut:  In the development of a vital democracy.  In the promotion of national integration.  In promoting faith in and respect for secularism.  In the advancement of science and technology.  In economic growth.  In the free and full development of the individual personality.  In the modernization of the social order.  In bringing about a cultural renaissance.  In continuing pursuit for excellence.  In developing better international understanding.
  • 17.  Komisi pendidikan India telah menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 tahun usia sekolah. Tingkat awal, 10 tahun sebagai pendidikan dasar terbagi dalam tiga jenjang, yaitu: primary (5 tahun), upper primary (3 tahun), dan secondary (2 tahun).  Berkenaan dengan pendidikan Islam, strukturnya dilakukan berjenjang, pada tingkat rendah (tahtania) dilaksanakan selama 3 tahun, tingkat menengah (watsania) selama 4 tahun, dan tingkat atas (fauqania) selama 2 tahun. Kemudian, jenjang maulvi selama 2 tahun, ‘alim selama 2 tahun, dan fadlil selama 2 tahun.
  • 18. BELANDA  Pendidikan pra-sekolah. Pendidikan pra-sekolah diatur oleh Undang-undang 1955. Pendidikan pra-sekolah dimulai saat anak berusia 4 tahun dan berakhir ketika ia melanjutkan ke Sekolah Dasar dalam umur 6 atau 7 tahun. Tujuan pendidikan pra-sekolah adalah untuk menyiapkan anak dalam melanjutkan ke Sekolah Dasar.  Pendidikan dasar. Pendidikan primer berakhir selama 6 tahun di Sekolah Primer (primary school), dan hal itu diatur dalam Undang-Undang Pendidikan Primer 1920.
  • 19.  Pendidikan menengah.  Bagian pertama, dikenal sebagai voorbereidend wetenschappelijk onderwijs (pendidikan enam tahun untuk menyiapkan murid memasuki pendidikan tinggi), yang mencakup pembelajaran yang diberikan di gymnasiums, atheneums (yang berhubungan dengan hogere burgerschool), dan lyceums (yang tersusun dari gymnasium dan atheneum).  Bagian kedua meliputi tiga tingkat pendidikan menengah umum yang tidak mempersiapkan para murid untuk studi lanjut ke pendidikan tinggi. Tiga tingkat ini dikenal sebagai lager algemeen voortgezet onderwijs (pendidikan menengah umum tingkat rendah selama satu sampai dua tahun), middlebar algemeen voortgezet onderwijs (pendidikan menengah umum tingkat intermedit selama tiga sampai empat tahun), dan hoger algemeen voortgezet onderwijs (pendidikan menengah umum tingkat tinggi selama lima sampai enam tahun).  Bagian ketiga meliputi pendidikan profesional atau kejuruan. Pendidikan kejuruan Belanda menunjukkan berbagai variasi dalam masa pelajarannya dan meliputi sekolah-sekolah pendidikan teknik, pengetahuan domestik, distribusi niaga dan pendidikan tata niaga yang terkait, pendidikan seni, serta pendidikan kerja masalah sosial. Semua murid yang termasuk dalam bagian kedua dan ketiga di atas, menerima mata pelajaran Bahasa dan Sastra Belanda, Prancis, Jerman, Inggris, matematika, kimia, sejarah, geografi, ilmu- ilmu sosial, dan pendidikan fisik.
  • 20.  Pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi diatur dalam Undang-Undang Universitas 1960. di bawah peraturan ini, para mahasiswa boleh memasuki program pendidikan tinggi setelah menyelesaikan program pendidikan menengah di gymnasium, atheneum atau lyceum. Pendidikan tinggi disediakan oleh universitas dan institusi tertentu yang dilengkapi dengan pelatihan para mahasiswa untuk mampu mengaplikasikan pelajarannya secara mandiri dan agar dapat menyiapkan para mahasiswa untuk menduduki posisi dalam masyarakat dimana peran pendidikan universitas tersebut amat diperlukan dan berguna.
  • 21. JEPANG  Pendidikan pra-sekolah. Taman Kanak-kanak menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun, untuk lama pendidikan 1 sampai 3 tahun. Anak beusia 3 tahun diterima dan mengikuti pendidikan selama 3 tahun, sedang usia 4 tahun berarti menempuh pendidikan pra-sekolah ini selama 2 tahun, begiu seterusnya, bagi pendaftar usia 5 tahun berarti menempuh pendidikan hanya selama satu tahun. Lebih dari 50 % Taman Kanak-kanak di Jepang dikelola oleh swasta, sisanya oleh pemerintah kota dan hanya sebagian kecil merupakan TK negeri.
  • 22.  Pendidikan wajib. Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6-15 tahun, namun kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang diwajibkan. Tiap anak sekolah di SD pada usia 6 hingga 12 tahun, lalu di SLTP hingga usia 15 tahun.  Pendidikan Menengah Atas.  Ada tiga jenis sekolah menengah atas: full-time, part-time (terutama malam hari), dan tertulis. Sekolah menengah yang full- time berlangsung selama tiga tahun, sedangkan kedua jenis sekolah lainnya menghasilkan diploma yang setara. Bagian terbesar siswa mendapat pendidikan menengah atas di sekolah menengah atas full-time. Jurusan di sekolah menengah atas dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berikut ini berdasarkan pola kurikulum: jurusan umum (akademis), pertanian, teknik, perdagangan, perikanan, home economic, perawatan dan lain-lain. Untuk masuk ke salah satu jenis sekolah tersebut, siswa harus mengikuti ujian masuk dan membawa surat referensi dari sekolah menengah tempat ia lulus sebelumnya.
  • 23.  Pendidikan Tinggi.  Ada tiga jenis lembaga pendidikan tinggi, yakni: universitas, yunior college (akademi), dan technical college (akademi teknik). Di universitas terdapat pendidikan sarjana (S-1) dan pasca sarjana (S-2 dan S-3). Pendidikan S-1 selama tahun menghasilkan sarjana bergelar Bachelor’s degree, kecuali di fakultas kedokteran dan kedokteran gigi selama 6 tahun. Pendidikan pascasarjana dibagi dalam dua kategori, yakni Master’s degree (S-2), dan Doctor’s degree (S-3). S-2 berlangsung sekitar dua tahun sesudah tamat S-1, sedang S-3 berlangsung lima tahun.
  • 24. KANADA  KANADA memiliki luas wilayah 9.976.140 km2 dengan populasu penduduk 27.769.993 jiwa (1993). Ibukota negara ini adalah Ottawa.  Perkembangan pendidikan di Kanada sejalan dengan pengaruh gereja atau pihak keagamaan. Bahkan, secara historis, kebanyakan perguruan tinggi di sana dirintis oleh kaum tersebut.
  • 25.  Sekolah pertama di Kanada didirikan oleh kaum keagamaan, seperti kaum Capuchins, Recolets, Jesuits dan Moravian, sejak awal abad ketujuhbelas. Kaum tersebut dan misi yang mereka bangun kala itu menyebar dari Atlantik ke Pasifik, dan hingga kini masih dijumpai di Yukon serta wilayah Barat Laut. Kepentingan keagamaan kelompok ini dan kepentingan pendidikan organisasi tersebut adalah terujudnya masyarakat dengan tujuan propaganda Injil bagi Wilayah Asing dan masyarakat dengan tujuan promosi ajaran Kristen sebagai dasar bagi konflik yang belakangan muncul antara mereka yang menerapkan sistem pendidikan sekuler dukungan pemerintah propinsi dan mereka yang menghendaki pendidikan terpisah (antara agama dan negara, pen), dengan sekolah agama, baik yang menerima atau tidak, bantuan dana dari negara.
  • 26. Sistem pendidikan Di Kanada, pendidikan dibagi atas tiga tingkat: pertama, tingkat dasar (elementary) yang meliputi pendidikan pra- sekolah di Taman Kanak-kanak maupun pra-Taman Kanak-kanak, dan di Sekolah Dasar. Kurikulum di Sekolah Dasar meliputi materi pelajaran bahasa, matematika, sosial, dan pengenalan pada ilmu dan seni. Kedua, tingkat menengah (secondary), yang umumnya berlaku di Kanada adalah sistem 6-3-3, yaitu 6 tahun sekolah dasar, 3 tahun sekolah menengah pertama (yunior high school), serta 3 tahun sekolah menengah atas (senior high school), namun perbedaan lama waktu yang ditempuh di sekolah menengah ini bisa terjadi antara satu propinsi dengan propinsi lainnya. Pendidikan menengah ini diarahkan kepada dua jalur, yakni: sebagai persiapak masuk ke perguruan tinggi, dan menyiapkan keahlian tertentu. Ketiga, pendidikan tinggi (post secondary) yang meliputi universitas, sekolah tinggi dan yang selevel dengan itu.
  • 27.
  • 28.
  • 29. Sistem dan kebijakan pendidikan. Sistem pendidikan di negara Amerika Serikat bukanlah merupakan suatu sistem yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah federal dan juga tidak diatur oleh pemerintah negara bagian sebara langsung. Pelaksanaan dan pengaturan sistem pendidikan di negara adidaya ini dijalankan oleh apa yang disebut dengan Unified School District (USD). Misalnya, USD Los Angeles merupakan salah satu sekolah distrik yang terbesar di Amerika yang mempunyai lebih dari 700 ribu siswa dengan lebih dari 600 sekolah dan sekitar 30.000 staf pengajar beserta administrasinya. Anggaran belanja tahunan USD di Los Angeles saja telah mencapai 3 miliar $ atau sekitar 30 triliun, yang berarti melebihi anggaran belanja Departemen Pendidikan Republik Indonesia atau sekitar 40 % dari APBN Republik Indonesia tahun 2001.
  • 30.  Sekolah dasar dan menengah. Dimulai sekitar usia 6 tahun bagi anak-anak Amerika, mereka dapat mengikuti sekolah dasar selama 5 atau 6 tahun. Setelah itu, mereka dapat masuk ke sekolah menengah yang terdiri dari program dua dan tiga tahun, atau program tiga dan empat tahun. Program demikian disebut dengan sekolah menengah, yunior high school atau sekolah menengah pertama, dan senior high school atau sekolah menengah atas, atau sering disebut dengan high school saja, atau dikenal dengan sekolah tingkat dua belas.
  • 31. Pendidikan tinggi di AS dapat ditempuh di berbagai lembaga: Sekolah Tinggi atau Universitas Negeri (State College or University). Sekolah Negeri adalah sekolah yang diselenggarakan dan didukung oleh negara atau pemerintah lokal. Tiap 50 negara bagian Amerika melaksanakan sedikitnya satu universitas negeri dan bisa terdapat beberapa sekolah tinggi negeri. Sebagian sekolah negeri menyebukan kata “negeri” dalam nama sekolahnya. Sekolah Tinggi atau Universitas Swasta (Private College or University) sekolah ini diselenggarakan oleh swasta, bukan oleh cabang pemerintah. Umumnya biaya pendidikannya lebih tinggi dari pada sekolah negeri. Sering pula, sekolah tinggi dan universitas swasta ukurannya lebih kecil dari pada sekolah negeri.
  • 32. Sekolah Tingi Dua tahun (Two Year College) . Sekolah Tinggi Dua Tahun menerima lulusan high school dan penghargaan gelar Associate. Sebagian sekolah tinggi dua tahun didukung oleh negara atau umum; sebagian yang lain adalah swasta murni. Anda akan menjumpai jika gelar Associate dapat memenuhi syarat untuk mencari kerja di negara anda. Namun di beberapa negara lain, seorang siswa memerlukan gelar Bachelor untuk mendapat pekerjaan yang layak. Lulusan sekolah tinggi dua tahun atau biasanya meneruskan ke sekolah tinggi atau universitas selama empat tahun, dimana mereka dapat menyelesaikan gelar Bachelor selama dua tahun tambahan lagi. Sekolah Tinggi Komunitas (Community College). Ini adalah sekolah tinggi negeri atau umum yang berlangsung selama dua tahun. Sekolah Tinggi Komunitas melayani masyarakat lokal, biasanya wilayah kota atau daerah kabupaten. Kebanyakan para mahasiswanya adalah penduduk lokal yang tinggal di rumah, atau kuliah petang karena para mahasiswanya bekerja sepanjang hari. Acap kali, sekolah tinggi komunitas ini menerima para mahasiswa luar negeri. Banyak dari sekolah ini menawarkan pelayanan khusus bagi para mahasiswa internasional semisal tutorial cuma-cuma. Sebagian sekolah tinggi komunitas ini juga menawarkan program ESL atau Intensive English Program.