1. TUGAS FILSAFAT PANCASILA
ETIKA DALAM KEGIATAN EKONOMI
Oleh : Puput Umayati
Nim : 111 421 5076
A. PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dunia saat ini sangat pesat dan dinamis. Dengan
perkembangan yang begitu pesat harus pula diimbangi dengan meningkatnya
kualitas para pelaku ekonomi. Maka diperlukan adanya peraturan serta norma –
norma yang dapat mengatur kelangsungan kegiatan ekonomi.
Etika dalam kegiatan ekonomi dirasa hal yang sangat diperlukan oleh para
pelaku ekonomi itu sendiri. Dengan keadaan persaingan yang begitu ketat membuat
pelaku ekonomi melakukan berbagai cara dalam mempertahankan bisnisnya.
Disinilah etika sangat diperlukan agar pelaku ekonomi dapat bertindak sesuai
dengan aturan serta norma. Sehingga ia tidak merugikan pihak lain.
Etika bisnis merupakan pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam
ekonomi atau bisnis dan semua pihak yang terkait dengan para kompetitor untuk
menghindari penyimpangan-penyimpangan ilmu ekonomi dan mencapai tujuan atau
mendapatkan profit, sehingga kita harus menguasai sudutpandang ekonomi, hukum,
dan etika atau moral agar dapat mencapai target yang dimaksud.
2. B. ISI
Etika berasaldari bahasaYunani kuno yaitu ‘Ethos’ yang mempunyai banyak
arti yakni tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak ‘ta etha’
artinya adalah adat kebiasaan. Secaraetimologis, istilah ethos berarti “tempathidup“
yang dimaknai sebagai adat istiadat atau kebiasaan. Sejalan dengan waktu, kata etos
berevolusi dan berubah makna menjadi semakin kompleks. Dari kata yang sama
muncul istilah Ethikos yang berarti “teori kehidupan”, yang kemudian menjadi
“etika” (Noviliadi, 2009:4).
Bertens (2000:36) mengatakan bahwa etika bisnis dalam bahasa Inggris
disebut business ethics. Dalam bahasa Belanda dipakai nama ‘bedrijfsethick’ (etika
perusahaan) dan dalam bahasa Jerman ‘Unternehmensethik’ (etika usaha).
Yosephus (2010:79) mengatakan bahwa Etika Bisnis secara hakiki
merupakan Applied Ethics (etika terapan). Di sini, etika bisnis merupakan wilayah
penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang
ekonomi, khususnya bisnis. Jadi, secara hakiki sasaran etika bisnis adalah perilaku
moral pebisnis yang berkegiatan ekonomi.
Etika dalam kegiatan ekonomi merupakan tentang perilaku serta tindakan
pelaku ekonomi menurut norma – norma ekonomi. Etika dalam kegiatan ekonomi
sangat dibutuhkan oleh seseorang dikarenakan hal tersebut cukup banyak
mempengaruhi kelangsungan bisnis. Etika menentukan kualitas produktifitas
seseorang.
Contoh sederhana tentang etika bisnis adalah, ketika seseorang pedagang
beras dipasar menjual berbagai macam grade beras, mulai dari beras yang murah
3. berkualitas sedang hingga beras import berkualitas tinggi. Karena ia ingin mendapat
keuntungan yang lebih besarmaka ia mencampur beras beras murah kualitas sedang
ke dalam beras berkualitas tinggi. Sehingga pembeli dirugikan atas perilaku penjual
tersebut.
Berdasarkan contoh sederhana tadi, etika dalam kegiatan ekonomi sangat
dibutuhkan. Tidak seharusnya penjual menjual suatu barang yang tidak sesuai
dengan kualitas yang dijanjikan. Jika semua pelaku ekonomi memiliki etika yang
baik, maka kelangsungan kegiatan ekonomi akan berjalan dengan baik.
Tidak hanya tentang pelaku bisnis, etika ekonomi juga melibatkan
konsumen. Karena kegiatan ekonomi tidak luput dengan kegiatan penjual dan
pembeli. Etika serta hubungan yang baik sangat dibutuhkan demi kelancaran usaha.
Berbisnis sehat dapat kita lakukan dengan mengatur strategi yang kita
lakukan di dalam perusahaan. Misalnya dengan cara melakukan inovasi baru
terhadap produk yang kita hasilkan. Namun inovasi produk juga harus
mempertahankan kualitas dari produkyang kita hasilkan. Jangan melakukan inovasi
hanya di tampilan luarnya saja. Dengan cara ini, kita tidak merugikan pesaing,
karena kita benar-benar hanya memoles apa yang kita hasilkan.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meraih keuntungan serta
mempertahankan bisnis kita tanpa harus bertindak diluar etika ekonomi. Apa yang
diusahakan dengan tindakan baik akan menghasilakan sesuatu yang baik juga. Sudah
semestinya semua pelaku kegiatan ekonomi lebih memperhatikan etika serta norma
dalam memenuhi kebutuhannya.
C. Penutup
Kesimpulan
4. Manusia dilahirkan dengan kelebihan yaitu akal serta pikiran yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Sejak lahir hingga meninggal dunia,
manusia memiliki kebutuhan pokokdan sekunder. Dalam memenuhi kebutuhannya,
manusia melakukan kegiatan ekonomi.
Dengan kelebihan akal serta pikiran, sudah sepatutnya manusia dapat
bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan yang ada. Budaya yang
ia punya, etika yang tertanam sejak lahir harusnya dapat digunakan dengan baik
dalam berkehidupan sosial dan kehidupan ekonomi. Berperilaku baik, berkata jujur
dan berusaha memberikan yang terbaik adalah perilaku yang harus ditanam dalam
diri manusia.
Keberhasilan yang hakiki dihasilkan dengan tindakan serta cara yang baik
sesuai aturan yang berlaku.
Daftar Pustaka
Js. Drs. Ongky Setio Kuncono, MM, MBA, Pengaruh Etika Confucius Terhadap
Kewirausahaan, Kemampuan Usaha dan Kinerja Usaha Pedagang Eceran Etnis
Tionghoa di Surabaya.
Nugroho iswanto, Drs(2000). Dasar- Dasar etika ekonomi dan bisnis. Jakarta:
Erlangga.