SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Pertemuan 2
PPh Pasal 4 Ayat
2
               1
Lingkup PPh ps 4 Ayat 2

 1. Pajak Bunga Deposito, Tabungan &
 Diskonto SBI
 2. Pajak Transaksi saham di Bursa
 3. Pajak Bunga Obligasi
 4. Pajak Bunga Reksadana
 5. Pajak Undian
 6. Pajak Sewa Tanah & Bangunan

                                       2
Lingkup PPh ps 4 Ayat 2 (lanjut)

 7. BPHTB
 8. Pajak Usaha Jasa Konstruksi
 9. Pajak Modal Ventura




                                   3
PPh ATAS BUNGA DEPOSITO/TABUNGAN, DISKONTO SBI DAN J AS


Dasar Hukum
• Undang-Undang No 36 Tahun 2008
• PP No. 131 Tahun 2000
• PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA
  DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA
  DISKONTO SERTIFIKAT BANK
  INDONESIA
KMK No. 51/KMK.04/2001
  PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS
  BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA
  DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA            4
• SIFAT PPh Deposito, Tabungan: Final
• Pemotong Pajak
• Bank termasuk Bank Indonesia yang membayarkan bunga
  deposito dan tabungan serta diskonto SBI
• Bank dan Dana Pensiun yang pendiriannya telah disyahkan
  oleh Menteri Keuangan
• Kantor Pusat Bank yang didirikan di Indonesia atas bunga
  deposito dan tabungan yang ditempatkan diluar negeri
• Cabang Bank luar negeri di Indonesia atas bunga deposito
  dan tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui
  cabang luar negeri tersebut di Indonesia.

                                                             5
• Objek Pajak
• Bunga yang berasal dari deposito dan tabungan,
• Diskonto Serifikat Bank Indonesia (SBI),
• Tarif dan Sifat Pemotongan Pajak
  PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto,
  terhadap Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap;
• PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto
  atau dengan tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran
  Pajak Berganda yang berlaku, terhadap Wajib Pajak luar
  negeri.


                                                            6
Pengecualian

• Penghasilan Yang Dikecualikan
• jumlah deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank Indonesia
  tersebut tidak melebihi Rp 7.500.000,-
• bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang
  didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di
  Indonesia;
• bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank
  Indonesia yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
  pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
• bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam
  rangka pemilikan rumah sederhana dan sangat sederhana,
  kaveling siap bangun
                                                            7
Contoh Perhitungan

• Tuan Budi menyimpan uang di Bank A berbentuk deposito
  sebesar 100.000.000 dengan tingkat suku bunga 12 % per
  tahun sehingga menerima bunga setiap bulan sebesar
   1.000.000.
• Atas bunga sebesar 1.000.000 dipotong PPh Pasal 4 (2)
  sebesar : 1.000.000 x 20 % = 200.000
• Uang yang diterima tuan budi dari bunga deposito per bulan
  sebesar :1.000.000-200.000 = 800.000




                                                           8
Pajak Penghasilan atas Transaksi Penjualan
Saham di Bursa Efek

• (Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 jo
  Keputusan Menteri Keuangan No.
  282/KMK.04/1997 jo SE - 06/PJ.04/1997)


• Tarif Pemotongan
• Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari transaksi
  penjualan saham di bursa efek dikenakan pajak bersifat
  final.
• 0.1% (nol koma satu persen) dari jumlah bruto nilai transaksi
  penjualan.


                                                              9
• Penyelenggara bursa efek wajib :
• Memotong PPh yang terutang melalui perantara
  perdagangan efek pada saat pelunasan transaksi penjualan
  saham = 0,1% x harga jual.
• Menyetor PPh ke bank persepsi atau Kantor Pos selambat-
  lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya setelah transaksi
  penjualan saham.
• Melaporkan pemotongan dan penyetoran PPh ke KPP
  setempat selambat-lambatnya tanggal 25 bulan yang sama
  dengan bulan penyetoran.


                                                         10
Pajak Bunga Obligasi

• Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun  2009 Tentang Pajak
  Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi,
  tanggal 9 Februari 2009
• Sifat Pemotongan atas penghasilan yang diterima
  dan/atau diperoleh Wajib Pajak berupa Bunga Obligasi
  dikenai pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
• Pengecualian
• Wajib Pajak dana pensiun yang pendirian atau
  pembentukannya telah disahkan oleh Menteri
• Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau cabang
  bank luar negeri di Indonesia.

                                                         11
Tarif Final Bunga Obligasi

• Tarif PPh Final
• Bunga dari Obligasi dengan kupon sebesar:
• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
  bentuk usaha tetap; dan
• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif
  berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda
• diskonto dari 0bligasi dengan kupon sebesar:
• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
  bentuk usaha tetap; dan
• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif
  berdasarkan persetujuan penghindaran pajak
                                                          12
• diskonto dari Obligasi tanpa bunga sebesar:
• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
  bentuk usaha tetap; dan
• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif
  berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi
  Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap,
• bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau
  diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada
  Bapepam LK (nanti OJK)
• 0% (nol persen) untuk tahun 2009 -2010;
• 5% (lima persen) untuk tahun 2011-2013; dan
• 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
                                                           13
Pemotong PPh Final


• penerbit Obligasi atau kustodian selaku agen pembayaran
  yang ditunjuk, atas bunga dan/ atau diskonto yang diterima
  pemegang Obligasi dengan kupon pada saat jatuh tempo
• perusahaan efek, dealer, atau bank, selaku pedagang
  perantara dan/atau pembeli, atas bunga dan diskonto yang
  diterima penjual Obligasi pada saat tralisaksi.




                                                               14
Pajak Penghasilan Atas Hadiah Undian

• PPh atas hadiah undian adalah PPh yang dikenakan
  terhadap orang pribadi atau badan yang menerima atau
  memperoleh penghasilan berupa hadiah undian baik dalam
  bentuk uang, barang maupun kenikmatan


•   Pemotong/Pemungut PPh atas hadiah undian
•   Orang Pribadi ;
•   Badan ;
•   Kepanitiaan ;
•   Organisasi ;
•   Pengusaha.
                                                       15
• Penyelenggara undian wajib membuat dan memberikan Bukti
  Pemotongan PPh atas Hadiah Undian untuk setiap
  pembayaran atau penyerahan hadiah undian yang bernilai
  Rp 5.000.000,- atau lebih, dalam rangkap 3 :
• Atas hadiah undian yang bernilai kurang dari Rp 5.000.000,-
  harus dibuatkan daftar nominatif tersendiri yang berisikan
  nama pemenang dan besarnya nilai hadiah undian




                                                          16
PPh atas Return Reksadana

• Dalam Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2009
• Pengenaan PPh tersebut diterapkan secara bertahap, agar
  memberi kelonggaran waktu sekaligus kesiapan transisi bagi
  para nasabah reksa dana. Untuk 2009-2010, masih
  dikenakan tarif 0%, mulai awal 2011 hingga 2013 dikenakan
  tarif 5%, dan untuk tahun 2014 dan selanjutnya dikenakan
  pajak 15%




                                                          17
PPh atas penghasilan Modal ventura

• Atas penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi
  penjualan saham atau pengalihan
• penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya
  dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.


• Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
  ayat (1) adalah 0,1% (satu perseribu) dari jumlah bruto nilai
  transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan
  modal.



                                                              18
PPh atas Sewa Tanah & Bangunan

• Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
  120/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Keputusan Menteri
  Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996Keputusan Direktur
  Jenderal Pajak Nomor Kep – 227/PJ./2002 Tentang Tata
  Cara Pemotongan Dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak
  Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan. 




                                                     19
PPh atas Sewa Tanah & Bangunan

• Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
  120/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Keputusan Menteri
  Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996Keputusan Direktur
  Jenderal Pajak Nomor Kep – 227/PJ./2002 Tentang Tata
  Cara Pemotongan Dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak
  Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan. 




                                                     20
Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan

• Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau
  bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun,
  apartemen, kondominium, gedung perkantoran,
  gedung pertokoan, atau gedung pertemuan
  termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah
  toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan
  Pajak Penghasilan yang bersifat final;
 



                                                  21
Objek dan Tarif

• Atas penghasilan dari persewaan tanah dan atau
  bangunan dikenakan PPh final sebesar 10%
  (sepuluh persen) dari jumlah bruto. Yang dimaksud
  dengan jumlah bruto adalah semua jumlah yang
  dibayarkan atau terutang oleh penyewa dengan
  nama dan dalam bentuk apapun jug yang berkaitan
  dengan tanah dan/atau bangunan yang disewakan
  termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan,
  biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan “service
  charge”

                                                    22
Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan

• Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau
  bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun,
  apartemen, kondominium, gedung perkantoran,
  gedung pertokoan, atau gedung pertemuan
  termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah
  toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan
  Pajak Penghasilan yang bersifat final;
 



                                                  23
Pajak Penghasilan Atas J asa Konstruksi

• Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi
  perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa
  pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa
  konsultansi pengawasan konstruksi;
• Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
  rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan
  beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural,
  sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan
• Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang
  pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
  bidang perencanaan jasa konstruksi

                                                           24
Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan

• Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang
  pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
  bidang pelaksanaan jasa konstruksi termasuk di dalamnya
  pekerjaan konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan fungsi
  layanan dalam model penggabungan perencanaan,
  pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement
  and construction) serta model penggabungan perencanaan
  dan pembangunan (design and build).
• Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang
  pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
  bidang pengawasan jasa konstruksi,


                                                          25
TARIF Pajak Konstruksi

•   MEMILIKI KLASIF
•   Bentuk Pekerjaan                 Usaha           Tarif
    Sifat
•   Pelaksanaan Konstruk    Kecil            2%              Final
                            MB               3%              Final
•   Perencanaan dan Pengawasan KMB           4%              Final


•   TIDAK MEMILIKI KLASIF
•   Bentuk Pekerjaan                         Tarif           Sifat
•   Pelaksanaan Konstruk             4%              Final
•   Perencanaan dan Pengawasan       6%              Final



                                                                     26

More Related Content

What's hot

PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Dudi Wahyudi
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalYABES HULU
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 Asep suryadi
 
PPH Pasal 23
PPH Pasal 23PPH Pasal 23
PPH Pasal 23eryeryey
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Adillah Putri
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copysusanti daly
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiGendhuk Nugroho
 
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak penghasilan pasal 26Pajak penghasilan pasal 26
Pajak penghasilan pasal 26Suryani -
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 
Pajak atas persewaan tanah bangunan
Pajak atas persewaan tanah bangunanPajak atas persewaan tanah bangunan
Pajak atas persewaan tanah bangunanCatatan Ekstens
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiNaila Karima
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26muh wilyam
 
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_newnatal kristiono
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24mas karebet
 

What's hot (20)

PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23
 
Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 26Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 26
 
PPH Pasal 23
PPH Pasal 23PPH Pasal 23
PPH Pasal 23
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
 
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak penghasilan pasal 26Pajak penghasilan pasal 26
Pajak penghasilan pasal 26
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal 26PPh Pasal 26
PPh Pasal 26
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21
 
Pajak atas persewaan tanah bangunan
Pajak atas persewaan tanah bangunanPajak atas persewaan tanah bangunan
Pajak atas persewaan tanah bangunan
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadi
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26
 
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
 

Viewers also liked

3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan final3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan finalDuni Rusnercih
 
P sosiologi hindu pertemuan 2
P sosiologi hindu pertemuan 2P sosiologi hindu pertemuan 2
P sosiologi hindu pertemuan 2Novri To Day
 
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016OnPoint Publications
 
3. konsep nilai waktu uang
3.  konsep nilai waktu uang3.  konsep nilai waktu uang
3. konsep nilai waktu uangRatih Aryati
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanBbe Mee
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajakpuspa
 
Modul 7 ekma 4478
Modul 7 ekma 4478Modul 7 ekma 4478
Modul 7 ekma 4478padlah1984
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanBbe Mee
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"natal kristiono
 
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajakSanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajakfeny dewi
 
Modul 3 ekma 4478
Modul 3 ekma 4478Modul 3 ekma 4478
Modul 3 ekma 4478padlah1984
 
Pajak kel.7 3 akt
Pajak kel.7 3 aktPajak kel.7 3 akt
Pajak kel.7 3 aktEmilia Wati
 

Viewers also liked (20)

3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan final3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan final
 
P sosiologi hindu pertemuan 2
P sosiologi hindu pertemuan 2P sosiologi hindu pertemuan 2
P sosiologi hindu pertemuan 2
 
Sekularisasi Agama
Sekularisasi AgamaSekularisasi Agama
Sekularisasi Agama
 
Sesi 9 akuntansi
Sesi 9 akuntansiSesi 9 akuntansi
Sesi 9 akuntansi
 
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
OnPoint Publications Tax Week in Review 11 4 2016
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Bab xiii
Bab xiiiBab xiii
Bab xiii
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiv
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
3. konsep nilai waktu uang
3.  konsep nilai waktu uang3.  konsep nilai waktu uang
3. konsep nilai waktu uang
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahan
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajak
 
Modul 7 ekma 4478
Modul 7 ekma 4478Modul 7 ekma 4478
Modul 7 ekma 4478
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"
 
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajakSanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
Sanksi pajak dan besarnya sanksi pajak
 
Modul 3 ekma 4478
Modul 3 ekma 4478Modul 3 ekma 4478
Modul 3 ekma 4478
 
Perencanaan sdm mikro
Perencanaan sdm mikroPerencanaan sdm mikro
Perencanaan sdm mikro
 
Pajak kel.7 3 akt
Pajak kel.7 3 aktPajak kel.7 3 akt
Pajak kel.7 3 akt
 

Similar to Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2

PPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan finalPPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan finalRinni TeAztyie
 
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptx
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptxPajak-1-Pajak-Final-240912.pptx
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptxDiahFitriani10
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) Umiatulazizah
 
Makalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isiMakalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isianisa_13
 
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskal
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskalRek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskal
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskalMuhammad Madridista
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxEviDewigc
 
13. PPh 4(2) final.pptx
13. PPh 4(2) final.pptx13. PPh 4(2) final.pptx
13. PPh 4(2) final.pptxEllaYolla
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxmatius7
 
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptxPP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptxINDAH554665
 
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki ArdoniPPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki ArdoniRiki Ardoni
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMInoval dwi ridzkiana
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIMeysi Resyanti
 
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingpajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingjemimapanjaitan1
 

Similar to Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2 (20)

Ppt p ph final
Ppt p ph finalPpt p ph final
Ppt p ph final
 
PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
PPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan finalPPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan final
 
Objek PPh.pdf
Objek PPh.pdfObjek PPh.pdf
Objek PPh.pdf
 
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptx
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptxPajak-1-Pajak-Final-240912.pptx
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptx
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
 
PPh Final.pptx
PPh Final.pptxPPh Final.pptx
PPh Final.pptx
 
Makalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isiMakalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isi
 
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskal
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskalRek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskal
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskal
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
 
13. PPh 4(2) final.pptx
13. PPh 4(2) final.pptx13. PPh 4(2) final.pptx
13. PPh 4(2) final.pptx
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
 
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptxPP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
 
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki ArdoniPPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
 
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingpajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2

  • 2. Lingkup PPh ps 4 Ayat 2 1. Pajak Bunga Deposito, Tabungan & Diskonto SBI 2. Pajak Transaksi saham di Bursa 3. Pajak Bunga Obligasi 4. Pajak Bunga Reksadana 5. Pajak Undian 6. Pajak Sewa Tanah & Bangunan 2
  • 3. Lingkup PPh ps 4 Ayat 2 (lanjut) 7. BPHTB 8. Pajak Usaha Jasa Konstruksi 9. Pajak Modal Ventura 3
  • 4. PPh ATAS BUNGA DEPOSITO/TABUNGAN, DISKONTO SBI DAN J AS Dasar Hukum • Undang-Undang No 36 Tahun 2008 • PP No. 131 Tahun 2000 • PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA KMK No. 51/KMK.04/2001 PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA 4
  • 5. • SIFAT PPh Deposito, Tabungan: Final • Pemotong Pajak • Bank termasuk Bank Indonesia yang membayarkan bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI • Bank dan Dana Pensiun yang pendiriannya telah disyahkan oleh Menteri Keuangan • Kantor Pusat Bank yang didirikan di Indonesia atas bunga deposito dan tabungan yang ditempatkan diluar negeri • Cabang Bank luar negeri di Indonesia atas bunga deposito dan tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui cabang luar negeri tersebut di Indonesia. 5
  • 6. • Objek Pajak • Bunga yang berasal dari deposito dan tabungan, • Diskonto Serifikat Bank Indonesia (SBI), • Tarif dan Sifat Pemotongan Pajak PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto, terhadap Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; • PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku, terhadap Wajib Pajak luar negeri. 6
  • 7. Pengecualian • Penghasilan Yang Dikecualikan • jumlah deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank Indonesia tersebut tidak melebihi Rp 7.500.000,- • bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia; • bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan • bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan rumah sederhana dan sangat sederhana, kaveling siap bangun 7
  • 8. Contoh Perhitungan • Tuan Budi menyimpan uang di Bank A berbentuk deposito sebesar 100.000.000 dengan tingkat suku bunga 12 % per tahun sehingga menerima bunga setiap bulan sebesar  1.000.000. • Atas bunga sebesar 1.000.000 dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar : 1.000.000 x 20 % = 200.000 • Uang yang diterima tuan budi dari bunga deposito per bulan sebesar :1.000.000-200.000 = 800.000 8
  • 9. Pajak Penghasilan atas Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek • (Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 jo Keputusan Menteri Keuangan No. 282/KMK.04/1997 jo SE - 06/PJ.04/1997) • Tarif Pemotongan • Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari transaksi penjualan saham di bursa efek dikenakan pajak bersifat final. • 0.1% (nol koma satu persen) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan. 9
  • 10. • Penyelenggara bursa efek wajib : • Memotong PPh yang terutang melalui perantara perdagangan efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham = 0,1% x harga jual. • Menyetor PPh ke bank persepsi atau Kantor Pos selambat- lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya setelah transaksi penjualan saham. • Melaporkan pemotongan dan penyetoran PPh ke KPP setempat selambat-lambatnya tanggal 25 bulan yang sama dengan bulan penyetoran. 10
  • 11. Pajak Bunga Obligasi • Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun  2009 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, tanggal 9 Februari 2009 • Sifat Pemotongan atas penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak berupa Bunga Obligasi dikenai pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final. • Pengecualian • Wajib Pajak dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri • Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. 11
  • 12. Tarif Final Bunga Obligasi • Tarif PPh Final • Bunga dari Obligasi dengan kupon sebesar: • 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan • 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda • diskonto dari 0bligasi dengan kupon sebesar: • 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan • 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak 12
  • 13. • diskonto dari Obligasi tanpa bunga sebesar: • 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan • 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap, • bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Bapepam LK (nanti OJK) • 0% (nol persen) untuk tahun 2009 -2010; • 5% (lima persen) untuk tahun 2011-2013; dan • 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya. 13
  • 14. Pemotong PPh Final • penerbit Obligasi atau kustodian selaku agen pembayaran yang ditunjuk, atas bunga dan/ atau diskonto yang diterima pemegang Obligasi dengan kupon pada saat jatuh tempo • perusahaan efek, dealer, atau bank, selaku pedagang perantara dan/atau pembeli, atas bunga dan diskonto yang diterima penjual Obligasi pada saat tralisaksi. 14
  • 15. Pajak Penghasilan Atas Hadiah Undian • PPh atas hadiah undian adalah PPh yang dikenakan terhadap orang pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh penghasilan berupa hadiah undian baik dalam bentuk uang, barang maupun kenikmatan • Pemotong/Pemungut PPh atas hadiah undian • Orang Pribadi ; • Badan ; • Kepanitiaan ; • Organisasi ; • Pengusaha. 15
  • 16. • Penyelenggara undian wajib membuat dan memberikan Bukti Pemotongan PPh atas Hadiah Undian untuk setiap pembayaran atau penyerahan hadiah undian yang bernilai Rp 5.000.000,- atau lebih, dalam rangkap 3 : • Atas hadiah undian yang bernilai kurang dari Rp 5.000.000,- harus dibuatkan daftar nominatif tersendiri yang berisikan nama pemenang dan besarnya nilai hadiah undian 16
  • 17. PPh atas Return Reksadana • Dalam Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2009 • Pengenaan PPh tersebut diterapkan secara bertahap, agar memberi kelonggaran waktu sekaligus kesiapan transisi bagi para nasabah reksa dana. Untuk 2009-2010, masih dikenakan tarif 0%, mulai awal 2011 hingga 2013 dikenakan tarif 5%, dan untuk tahun 2014 dan selanjutnya dikenakan pajak 15% 17
  • 18. PPh atas penghasilan Modal ventura • Atas penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi penjualan saham atau pengalihan • penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final. • Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah 0,1% (satu perseribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal. 18
  • 19. PPh atas Sewa Tanah & Bangunan • Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep – 227/PJ./2002 Tentang Tata Cara Pemotongan Dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan.  19
  • 20. PPh atas Sewa Tanah & Bangunan • Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep – 227/PJ./2002 Tentang Tata Cara Pemotongan Dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan.  20
  • 21. Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan • Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, gedung pertokoan, atau gedung pertemuan termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final;   21
  • 22. Objek dan Tarif • Atas penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan dikenakan PPh final sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto. Yang dimaksud dengan jumlah bruto adalah semua jumlah yang dibayarkan atau terutang oleh penyewa dengan nama dan dalam bentuk apapun jug yang berkaitan dengan tanah dan/atau bangunan yang disewakan termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan, biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan “service charge” 22
  • 23. Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan • Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, gedung pertokoan, atau gedung pertemuan termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final;   23
  • 24. Pajak Penghasilan Atas J asa Konstruksi • Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan konstruksi; • Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan • Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi 24
  • 25. Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan • Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan fungsi layanan dalam model penggabungan perencanaan, pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement and construction) serta model penggabungan perencanaan dan pembangunan (design and build). • Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi, 25
  • 26. TARIF Pajak Konstruksi • MEMILIKI KLASIF • Bentuk Pekerjaan Usaha Tarif Sifat • Pelaksanaan Konstruk Kecil 2% Final MB 3% Final • Perencanaan dan Pengawasan KMB 4% Final • TIDAK MEMILIKI KLASIF • Bentuk Pekerjaan Tarif Sifat • Pelaksanaan Konstruk 4% Final • Perencanaan dan Pengawasan 6% Final 26