SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PERILAKU DAN PERBEDAAN
INDIVIDU
GABRIEL WILLIAM GOGALI
C20120361
A. PENGERTIAN PERILAKU DAN PERBEDAAN INDIVIDUAL
 Pengertian Perbedaan individu adalah s uatu perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu baik
fisik maupun non fisik yang menjadikan seseorang memiliki karakter/ ciri-ciri yang berbeda
antara satu dengan yang lain.
 Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan individu:
• Keturunan/ Hereditas
• Faktor lingkungan meliputi lingkungan statis/keadaan tempat dan dinamis / pengaruh sosial atau
manusia. Selain itu juga dipengaruhi :
•Status social
•Pola asuh orang tua
•Budaya
•Urutan Kelahiran
B. DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL
Di dalam memahami perilaku individu, perlu mengkaji berbagai karakteristik
yang melekat pada individu tersebut. Adapun berbagai karakteristik individu
yang utama dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Karakteristik Biografis
2. Kemampuan
3. Pembelajaran
KARAKTERISTIK
BIOGRAFIS
Karakteristik-karakteristik pribadi yang obyektif dan dapat dengan
mudah diperoleh dari bagian personalia, seperti USIA, JENIS
KELAMIN, STATUS PERKAWINAN, MASA KERJA
Bertambahnya usia memperkecil kemungkinan berhenti dari pekerjaan. Penyebabnya adalah makin kecil
pekerjaan alternatif dan tingkat upah atau gaji yang sudah atau lebih tinggi. Bertambahnya usia juga berpengaruh
terhadap absensi. Hasil penelitian terdapat tingkat absensi yang dapat dihindari. Selain juga terdapat tingkat
absensi yang tidak dapat dihindari, penyebabnya bisa kesehatan juga bisa karena cedera.
Contoh
Seorang karyawan yang masih muda mampu bekerja sehari lebih lama dibandingkan seorang karyawan yang
sudah usia. Saat masih muda bisa bekerja sehari 8-10 jam, semakin bertambahnya usia, kondisi fisik
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk produktif.
1. USIA
Penelitian psikologis disebutkan wanita lebih bersedia mematuhi otoritas
sementara pria lebih agresif pada pengharapan sukses. Selain itu tidak ada bukti
penelitian yang menyatakan jenis kelamin berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Apabila jenis kelamin dihubungkan dengan tingkat keluaran, hasil penelitian
menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat keluaran yang tinggi dibandingkan
dengan pria. Sementara terdapat penelitian lain yaitu jenis kelamin dihubungkan
dengan tingkat keluaran menunjukkan hasi yangl sebaliknya. Sedangkan jenis
kelamin dihubungkan dengan absensi, bukti konsisten menunjukkan wanita lebih
tinggi tingkat absensinya apabila dibandingkan dengan pria.
2. JENIS KELAMIN
Contoh :
Pekerja yang ditempatkan sebagai bagian depan untuk menghadapi customer biasanya adalah perempuan,
seperti SPG maupun Teller di bank kebanyakan adalah wanita. Di sisi yang lain, kebanyakan karyawan yang
menempati posisi direktur / posisi tertinggi dalam suatu perusahaan adalah pria. Hal ini menunjukkan
pengaruh yang jelas antara jenis kelamin dengan preferensi kerja sehingga juga mempengaruhi kepuasan
kerja terutama bagi kaum wanita. Padahal tidak menutup kemungkinan para pekerja wanita memiliki
kemampuan untuk memimpin di suatu perusahaan bukan hanya sebagai SPG.
Hasil riset yang sangat konsisten menunjukkan hasil bahwa untuk karyawan yang menikah maka dapat dikatakan
tingkat absensi dan keluaran organisasi mengalami penurunan sedangkan kepuasan kerjanya cenderung
meningkat. Penyebab hal ini disebabkan perkawinan menyebabkan meningkatnya tanggung jawab seseorang. Hal
ini pada gilirannya membuat orang yang sudah berkeluarga melihat pekerjaannya lebih bernilai dan penting, dan
ikut menentukan bagaimana tingkat kepuasan kerja mereka. Bagaimana dengan status janda atau duda ?
3. STATUS KAWIN
• Karyawan yang menikah mempunyai tingkat pengunduran diri yang lebih rendah
• Karyawan yang menikah lebih rendah tingkat keabsenannya
• Tidak terdapat cukup banyak penelitian untuk menarik kesimpulan tentang dampak status perkawinan pada
produktivitas
• Karyawan yang menikah lebih puas dengan pekerjaan mereka daripada rekan sekerjanya yang tidak
menikah
Meskipun hubungan senioritas dan produktivitas telah
diselidiki secara luas, tidak ada indikasi bahwa pekerja dengan
masa kerja yang lebih lama lebih produktif dari pada mereka
yang baru bekerja. Akan tetapi diakui oleh para ahli bahwa
masa kerja sebelumnya menjadi peramal yang ampuh
terhadap keluarnya karyawan (turnover) di masa depan,
artinya semakin lama seseorang bekerja di suatu instansi akan
semakin kecil kemungkinan dia untuk keluar dari tempat
bekerja. Dapat dikatakan masa kerja berhubungan negatif
dengan turnover dan sekaligus merupakan peramal terbaik
bagi turnover. Dikatakan pula masa kerja berhubungan secara
positif dengan kepuasan kerja, dalam arti apabila seseorang
bekerja dalam waktu yang lama dalam suatu tempat maka
dapat dikatakan orang tersebut mengalami kepuasan kerja
yang baik.
4. MASA KERJA
KEMAMPUAN
1. Kemampuan intelektual:
Kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai
aktivitas mental, seperti: berfikir, menalar, dan memecahkan
masalah
Diukur melalui tes IQ
•Number aptitude (kemampuan yang berhubungan dengan
angka)
•Verbal comprehension (Kemampuan/ pemahaman verbal)
•Perceptual Speed (Kecepatan memaknakan)
•Inductive reasoning (Penalaran Induktif)
•Deductive reasoning (Penalaran Deduktif)
•Spatial visualization (Daya bayang ruang)
•Memory (Daya ingat)
Dimensi dari Intellectual Ability
Kecerdasan intelektual dapat dibagi menjadi beberapa sub bagian (Multiple
Intelligences) :
– Kognitif: bakat yang diukur oleh tes IQ
– Sosial: kemampuan berhubungan dgn orang lain secara efektif
– Emosi: kemampuan u/ mengidentifikasi, memahami dan mengelola emosi
– Budaya: kesadaran akan keberagaman budaya & kemampuan u/ menjalankan
fungsi lintas budaya tsb
Multi-intelegensia dianggap mampu menjelaskan kenapa orang yg IQ nya tinggi
tidak selalu berhasil.
2. Kemampuan Fisik :
Kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,
keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa
PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan perubahan tingkah laku yang relatif
menetap yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman.
Sedangkan komponen dari definisi pembelajaran bisa dikatakan sebagai berikut :
1) Belajar melibatkan perubahan, bisa perubahan positif maupun negatif
2) Perubahan harus relatif permanen
3) Adanya perubahan perilaku, sebab apabila terjadi perubahan proses berpikir dan
sikap individu jika tidak diiringi atau diimbangi dengan perubahan perilaku bisa
dikatakan bukan merupakan pembelajaran.
1) Classical Conditioning, Tipe pengkondisian dimana pembelajaran
(perubahan perilaku) muncul sebagai akibat dari stimulus yang berbeda /
bukan stimulus yang sebenarnya.
2) Operant Conditioning, Tipe pengkondisian dimana pembelajaran muncul
karena seorang individu ingin mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan
atau menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan Social
3) Learning Theory, orang dapat belajar dari pengamatan dan pengalamannya
sendiri.
Teori Pembelajaran
C. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI
• Persepsi adalah proses di mana seseorang mengorganisasi dan menginterpretasikan
suatu kesan yang mereka rasakan yang bertujuan untuk mengartikan keadaan
lingkungan mereka.
• Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang
objektif. Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan
bukan pada realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula dipelajari dalam
perilaku organisasi
PERSEPSI
1. Pelaku persepsi : Penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan
sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif,
kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau motif
yang tidak dipuaskan akan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka
2. Target : Gerakan, bunyi, ukuran, dan latar belakang, kedekatan, kemiripan dan atribut-
atribut lain dari target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu
gambar atau lukisan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda.
Selain itu, objek yang berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama pula
3. Situasi : Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang
berparas lumayan mungkin tidak akan terlihat oleh laki-laki bila ia berada di mall, namun
jika ia berada di pasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki akan
memandangnya.
Tiga faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu :
C. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas suatu masalah yang sedang dihadapi.
Yaitu perbedaan antara situasi sekarang dengan situasi yang diinginkan, yang
mengharuskan kita untuk mempertimbangkan alternatif tindakan yang harus dilakukan
untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah tersebut. Terkadang masalah yang kita
alami dapat menjadi suatu keuntungan bagi orang lain. Jadi kesadaran bahwa ada masalah
dan bahwa keputusan mungkin atau mungkin tidak diperlukan adalah masalah perseptual
Pengambilan keputusan
1) Mendefinisikan masalahnya
2) Mengidentifikasikan kriteria keputusan
3) Menimbang kriteria yang telah di identifikasikan sebelumnya
4) Membuat alternatif
5) Menilai setiap alternatif dalam setiap kriteria
6) Memperhitungkan keputusan yang optimal
7) Rasionalitas terbatas ( bounded rationality )
Enam langkah model pengambilan keputusan rasional :
1) Setiap individu akan mengambil keputusan ketika ia dihadapkan pada dua atau lebih
pilihan alternatif. Oleh karena itu, pengambilan keputusan individu merupakan bagian
penting dari perilaku organisasi. Akan tetapi cara individu dalam mengambil keputusan
dan kualitas pilihannya sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka.
2) Setiap keputusan membutuhan kita untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi
informasi yang kita terima. Pada umumnya, kita menerima data dari berbagai sumber
yang perlu kita saring, proses dan interpretasi. Data mana yang relevan bagi keputusan
dan mana yang tidak? Persepsi kita akan menjawab pertanyaan itu. Kita juga perlu
mengembangkan alternatif-alternatif dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya.
Sekali lagi, proses perceptual kita akan mempengaruhi hasil akhir. Selama pengambilan
keputuasan, kesalahan perseptual sering kali muncul sehingga dapat membiaskan analisis
dan kesimpulan
Hubungan Antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individu
PERBEDAAN INDIVIDU

More Related Content

What's hot

Etika berwirausaha
Etika berwirausahaEtika berwirausaha
Etika berwirausahaDani Maulana
 
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaKontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaWildanNurrahman
 
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptMATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptViviYosefriYanti
 
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptxAUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptxmuhammad izzuddin
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Penggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
Penggunaan Strategi Militer Dalam BisnisPenggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
Penggunaan Strategi Militer Dalam BisnisDede Andi
 
Manajemen sekuriti - fungsi-fungsi sekuriti
Manajemen sekuriti - fungsi-fungsi sekuritiManajemen sekuriti - fungsi-fungsi sekuriti
Manajemen sekuriti - fungsi-fungsi sekuritiimamsoekarno
 
Konsep Resistensi dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Konsep Resistensi dalam Manajemen Perubahan PendidikanKonsep Resistensi dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Konsep Resistensi dalam Manajemen Perubahan PendidikanAdy Setiawan
 
MANAGEMEN PRODUKSI
MANAGEMEN PRODUKSIMANAGEMEN PRODUKSI
MANAGEMEN PRODUKSIMr.Mahmud
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Rekrutmen, seleksi dan penempatan
Rekrutmen, seleksi dan penempatanRekrutmen, seleksi dan penempatan
Rekrutmen, seleksi dan penempatanLisna Satar
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1ReniFatmawati5
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasivitalfrans
 

What's hot (20)

Etika berwirausaha
Etika berwirausahaEtika berwirausaha
Etika berwirausaha
 
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaKontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
 
Power point msdm seleksi
Power point msdm seleksiPower point msdm seleksi
Power point msdm seleksi
 
Perilaku organisasi & sejarah
Perilaku organisasi & sejarahPerilaku organisasi & sejarah
Perilaku organisasi & sejarah
 
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptMATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
 
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptxAUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Penggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
Penggunaan Strategi Militer Dalam BisnisPenggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
Penggunaan Strategi Militer Dalam Bisnis
 
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
 
Manajemen sekuriti - fungsi-fungsi sekuriti
Manajemen sekuriti - fungsi-fungsi sekuritiManajemen sekuriti - fungsi-fungsi sekuriti
Manajemen sekuriti - fungsi-fungsi sekuriti
 
Konsep Resistensi dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Konsep Resistensi dalam Manajemen Perubahan PendidikanKonsep Resistensi dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Konsep Resistensi dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
 
Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan BankTingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan Bank
 
MANAGEMEN PRODUKSI
MANAGEMEN PRODUKSIMANAGEMEN PRODUKSI
MANAGEMEN PRODUKSI
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Rekrutmen, seleksi dan penempatan
Rekrutmen, seleksi dan penempatanRekrutmen, seleksi dan penempatan
Rekrutmen, seleksi dan penempatan
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasi
 
6. pembuatan keputusan
6. pembuatan keputusan6. pembuatan keputusan
6. pembuatan keputusan
 

Similar to PERBEDAAN INDIVIDU

Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...DewiRizki4
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)DharaniKassapa
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualForum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Adila Apriliani_4520210067
Adila Apriliani_4520210067Adila Apriliani_4520210067
Adila Apriliani_4520210067AdilaApriliani1
 
Mental Switching: "Perubahan Sikap & Pola Pikir" - Pra Pensiun / Purnabakti
Mental Switching: "Perubahan Sikap & Pola Pikir" - Pra Pensiun / PurnabaktiMental Switching: "Perubahan Sikap & Pola Pikir" - Pra Pensiun / Purnabakti
Mental Switching: "Perubahan Sikap & Pola Pikir" - Pra Pensiun / PurnabaktiKanaidi ken
 
Teori perkembangan
Teori perkembanganTeori perkembangan
Teori perkembanganRohandi Aziz
 
Presentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuPresentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuIlham Sugiri
 
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...Tasyailmelia
 
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
1   pendahuluan & dasar perilaku individu1   pendahuluan & dasar perilaku individu
1 pendahuluan & dasar perilaku individuAstadi Pangarso
 
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANNur Arifaizal Basri
 
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"Farandi Octorizki
 
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCEAWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCEKevin Feriansyah Wibowo
 
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 4
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 4Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 4
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 4FerdyDwiansyah
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCEAWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCEDeaFitraNingrum
 
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE BY S...
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE BY S...AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE BY S...
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE BY S...SyahraniAdrianty
 
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1yundia
 
Tugas PKO
Tugas PKOTugas PKO
Tugas PKOsaniatu
 
Saniatu Aini/G44100086/PKO pagi
Saniatu Aini/G44100086/PKO pagiSaniatu Aini/G44100086/PKO pagi
Saniatu Aini/G44100086/PKO pagisaniatu
 
Perkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaPerkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaIFTITAH INDRIANI
 

Similar to PERBEDAAN INDIVIDU (20)

Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
 
Adila Apriliani_4520210067
Adila Apriliani_4520210067Adila Apriliani_4520210067
Adila Apriliani_4520210067
 
Mental Switching: "Perubahan Sikap & Pola Pikir" - Pra Pensiun / Purnabakti
Mental Switching: "Perubahan Sikap & Pola Pikir" - Pra Pensiun / PurnabaktiMental Switching: "Perubahan Sikap & Pola Pikir" - Pra Pensiun / Purnabakti
Mental Switching: "Perubahan Sikap & Pola Pikir" - Pra Pensiun / Purnabakti
 
Teori perkembangan
Teori perkembanganTeori perkembangan
Teori perkembangan
 
Presentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuPresentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individu
 
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...
 
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
1   pendahuluan & dasar perilaku individu1   pendahuluan & dasar perilaku individu
1 pendahuluan & dasar perilaku individu
 
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
 
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
 
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCEAWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
 
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 4
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 4Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 4
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 4
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCEAWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
 
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE BY S...
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE BY S...AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE BY S...
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE BY S...
 
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1
 
Tugas PKO
Tugas PKOTugas PKO
Tugas PKO
 
Saniatu Aini/G44100086/PKO pagi
Saniatu Aini/G44100086/PKO pagiSaniatu Aini/G44100086/PKO pagi
Saniatu Aini/G44100086/PKO pagi
 
Perkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaPerkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remaja
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 

Recently uploaded (20)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 

PERBEDAAN INDIVIDU

  • 1. PERILAKU DAN PERBEDAAN INDIVIDU GABRIEL WILLIAM GOGALI C20120361
  • 2. A. PENGERTIAN PERILAKU DAN PERBEDAAN INDIVIDUAL  Pengertian Perbedaan individu adalah s uatu perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu baik fisik maupun non fisik yang menjadikan seseorang memiliki karakter/ ciri-ciri yang berbeda antara satu dengan yang lain.  Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan individu: • Keturunan/ Hereditas • Faktor lingkungan meliputi lingkungan statis/keadaan tempat dan dinamis / pengaruh sosial atau manusia. Selain itu juga dipengaruhi : •Status social •Pola asuh orang tua •Budaya •Urutan Kelahiran
  • 3. B. DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL Di dalam memahami perilaku individu, perlu mengkaji berbagai karakteristik yang melekat pada individu tersebut. Adapun berbagai karakteristik individu yang utama dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Karakteristik Biografis 2. Kemampuan 3. Pembelajaran
  • 5. Karakteristik-karakteristik pribadi yang obyektif dan dapat dengan mudah diperoleh dari bagian personalia, seperti USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERKAWINAN, MASA KERJA
  • 6. Bertambahnya usia memperkecil kemungkinan berhenti dari pekerjaan. Penyebabnya adalah makin kecil pekerjaan alternatif dan tingkat upah atau gaji yang sudah atau lebih tinggi. Bertambahnya usia juga berpengaruh terhadap absensi. Hasil penelitian terdapat tingkat absensi yang dapat dihindari. Selain juga terdapat tingkat absensi yang tidak dapat dihindari, penyebabnya bisa kesehatan juga bisa karena cedera. Contoh Seorang karyawan yang masih muda mampu bekerja sehari lebih lama dibandingkan seorang karyawan yang sudah usia. Saat masih muda bisa bekerja sehari 8-10 jam, semakin bertambahnya usia, kondisi fisik mempengaruhi kemampuan seseorang untuk produktif. 1. USIA
  • 7. Penelitian psikologis disebutkan wanita lebih bersedia mematuhi otoritas sementara pria lebih agresif pada pengharapan sukses. Selain itu tidak ada bukti penelitian yang menyatakan jenis kelamin berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Apabila jenis kelamin dihubungkan dengan tingkat keluaran, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat keluaran yang tinggi dibandingkan dengan pria. Sementara terdapat penelitian lain yaitu jenis kelamin dihubungkan dengan tingkat keluaran menunjukkan hasi yangl sebaliknya. Sedangkan jenis kelamin dihubungkan dengan absensi, bukti konsisten menunjukkan wanita lebih tinggi tingkat absensinya apabila dibandingkan dengan pria. 2. JENIS KELAMIN Contoh : Pekerja yang ditempatkan sebagai bagian depan untuk menghadapi customer biasanya adalah perempuan, seperti SPG maupun Teller di bank kebanyakan adalah wanita. Di sisi yang lain, kebanyakan karyawan yang menempati posisi direktur / posisi tertinggi dalam suatu perusahaan adalah pria. Hal ini menunjukkan pengaruh yang jelas antara jenis kelamin dengan preferensi kerja sehingga juga mempengaruhi kepuasan kerja terutama bagi kaum wanita. Padahal tidak menutup kemungkinan para pekerja wanita memiliki kemampuan untuk memimpin di suatu perusahaan bukan hanya sebagai SPG.
  • 8. Hasil riset yang sangat konsisten menunjukkan hasil bahwa untuk karyawan yang menikah maka dapat dikatakan tingkat absensi dan keluaran organisasi mengalami penurunan sedangkan kepuasan kerjanya cenderung meningkat. Penyebab hal ini disebabkan perkawinan menyebabkan meningkatnya tanggung jawab seseorang. Hal ini pada gilirannya membuat orang yang sudah berkeluarga melihat pekerjaannya lebih bernilai dan penting, dan ikut menentukan bagaimana tingkat kepuasan kerja mereka. Bagaimana dengan status janda atau duda ? 3. STATUS KAWIN • Karyawan yang menikah mempunyai tingkat pengunduran diri yang lebih rendah • Karyawan yang menikah lebih rendah tingkat keabsenannya • Tidak terdapat cukup banyak penelitian untuk menarik kesimpulan tentang dampak status perkawinan pada produktivitas • Karyawan yang menikah lebih puas dengan pekerjaan mereka daripada rekan sekerjanya yang tidak menikah
  • 9. Meskipun hubungan senioritas dan produktivitas telah diselidiki secara luas, tidak ada indikasi bahwa pekerja dengan masa kerja yang lebih lama lebih produktif dari pada mereka yang baru bekerja. Akan tetapi diakui oleh para ahli bahwa masa kerja sebelumnya menjadi peramal yang ampuh terhadap keluarnya karyawan (turnover) di masa depan, artinya semakin lama seseorang bekerja di suatu instansi akan semakin kecil kemungkinan dia untuk keluar dari tempat bekerja. Dapat dikatakan masa kerja berhubungan negatif dengan turnover dan sekaligus merupakan peramal terbaik bagi turnover. Dikatakan pula masa kerja berhubungan secara positif dengan kepuasan kerja, dalam arti apabila seseorang bekerja dalam waktu yang lama dalam suatu tempat maka dapat dikatakan orang tersebut mengalami kepuasan kerja yang baik. 4. MASA KERJA
  • 11. 1. Kemampuan intelektual: Kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai aktivitas mental, seperti: berfikir, menalar, dan memecahkan masalah Diukur melalui tes IQ
  • 12. •Number aptitude (kemampuan yang berhubungan dengan angka) •Verbal comprehension (Kemampuan/ pemahaman verbal) •Perceptual Speed (Kecepatan memaknakan) •Inductive reasoning (Penalaran Induktif) •Deductive reasoning (Penalaran Deduktif) •Spatial visualization (Daya bayang ruang) •Memory (Daya ingat) Dimensi dari Intellectual Ability
  • 13. Kecerdasan intelektual dapat dibagi menjadi beberapa sub bagian (Multiple Intelligences) : – Kognitif: bakat yang diukur oleh tes IQ – Sosial: kemampuan berhubungan dgn orang lain secara efektif – Emosi: kemampuan u/ mengidentifikasi, memahami dan mengelola emosi – Budaya: kesadaran akan keberagaman budaya & kemampuan u/ menjalankan fungsi lintas budaya tsb Multi-intelegensia dianggap mampu menjelaskan kenapa orang yg IQ nya tinggi tidak selalu berhasil.
  • 14. 2. Kemampuan Fisik : Kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa
  • 16. Pembelajaran merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman. Sedangkan komponen dari definisi pembelajaran bisa dikatakan sebagai berikut : 1) Belajar melibatkan perubahan, bisa perubahan positif maupun negatif 2) Perubahan harus relatif permanen 3) Adanya perubahan perilaku, sebab apabila terjadi perubahan proses berpikir dan sikap individu jika tidak diiringi atau diimbangi dengan perubahan perilaku bisa dikatakan bukan merupakan pembelajaran.
  • 17. 1) Classical Conditioning, Tipe pengkondisian dimana pembelajaran (perubahan perilaku) muncul sebagai akibat dari stimulus yang berbeda / bukan stimulus yang sebenarnya. 2) Operant Conditioning, Tipe pengkondisian dimana pembelajaran muncul karena seorang individu ingin mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan Social 3) Learning Theory, orang dapat belajar dari pengamatan dan pengalamannya sendiri. Teori Pembelajaran
  • 18. C. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI • Persepsi adalah proses di mana seseorang mengorganisasi dan menginterpretasikan suatu kesan yang mereka rasakan yang bertujuan untuk mengartikan keadaan lingkungan mereka. • Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula dipelajari dalam perilaku organisasi PERSEPSI
  • 19. 1. Pelaku persepsi : Penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka 2. Target : Gerakan, bunyi, ukuran, dan latar belakang, kedekatan, kemiripan dan atribut- atribut lain dari target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar atau lukisan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Selain itu, objek yang berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama pula 3. Situasi : Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang berparas lumayan mungkin tidak akan terlihat oleh laki-laki bila ia berada di mall, namun jika ia berada di pasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki akan memandangnya. Tiga faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu :
  • 20. C. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas suatu masalah yang sedang dihadapi. Yaitu perbedaan antara situasi sekarang dengan situasi yang diinginkan, yang mengharuskan kita untuk mempertimbangkan alternatif tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah tersebut. Terkadang masalah yang kita alami dapat menjadi suatu keuntungan bagi orang lain. Jadi kesadaran bahwa ada masalah dan bahwa keputusan mungkin atau mungkin tidak diperlukan adalah masalah perseptual Pengambilan keputusan
  • 21. 1) Mendefinisikan masalahnya 2) Mengidentifikasikan kriteria keputusan 3) Menimbang kriteria yang telah di identifikasikan sebelumnya 4) Membuat alternatif 5) Menilai setiap alternatif dalam setiap kriteria 6) Memperhitungkan keputusan yang optimal 7) Rasionalitas terbatas ( bounded rationality ) Enam langkah model pengambilan keputusan rasional :
  • 22. 1) Setiap individu akan mengambil keputusan ketika ia dihadapkan pada dua atau lebih pilihan alternatif. Oleh karena itu, pengambilan keputusan individu merupakan bagian penting dari perilaku organisasi. Akan tetapi cara individu dalam mengambil keputusan dan kualitas pilihannya sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka. 2) Setiap keputusan membutuhan kita untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi yang kita terima. Pada umumnya, kita menerima data dari berbagai sumber yang perlu kita saring, proses dan interpretasi. Data mana yang relevan bagi keputusan dan mana yang tidak? Persepsi kita akan menjawab pertanyaan itu. Kita juga perlu mengembangkan alternatif-alternatif dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya. Sekali lagi, proses perceptual kita akan mempengaruhi hasil akhir. Selama pengambilan keputuasan, kesalahan perseptual sering kali muncul sehingga dapat membiaskan analisis dan kesimpulan Hubungan Antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individu