SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP
Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si
Email : pudjipurwanti@gmail.com
1. PENDAHULUAN
- Pengantar
- Tujuan
2. Jenis Keputusan
3. Model pengambilan keputusan
4. Proses Pembuatan keputusan
5. Kerangka kerja keputusan personal
6. Meningkatkan partisipasi dalam
pengambilan keputusan
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
• Pengambilan keputusan bukanlah hal yang mudah, hal ini harus
dilakukan di tengah faktor – faktor yang selalu berubah – ubah,
informasi yang tidak jelas, dan cara pandang yang berlawanan.
• Manajer sering disebut sebagai pengambil keputusan, walaupun
banyak keputusan yang mereka ambil strategis sifatnya,
manajer juga mengambil keputusan tentang setiap aspek lain
dari organisasi, termasuk diantaranya struktur, system control,
respon terhadap lingkungan, dan sumber daya manusia.
• Manajer mengeksplorasi permasalahan, membuat keputusan
untuk menyelesaikannya dan mengawasi konsekuensi yang
timbul untuk melihat apakah keputusan tambahan diperlukan
• Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian penting
dari manajemen yang baik karena keputusan menentukan
bagaimana organisasi menyelesaikan masalah mereka,
mengalokasikan sumber daya dan mencapai tujuannya.
• Sebuah keputusan merupakan pilihan yang dilihat dari sejumlah
alternatif yang ada.
• Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer.
Kegiatan ini memerankan bagian penting, terutama bila
manajer melaksanakan fungsi perencanaan.
• Perencanaan menyangkut keputusan – keputusan yang sangat
penting dan jangka panjang yang dibuat manajer.
• Dalam proses perencanaan manajer memutuskan tujuan –
tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya – sumber
daya yang akan digunakan dan siapa yang akan melaksanakan
setiap tugas yang dibutuhkan.
6
SELF-PROPAGATINGENTREPRENEURIALEDUCATIONDEVELOPMENT
(SPEED)
SUB
MODUL
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan pembuatan
keputusan memiliki tujuan sebagai berikut :
• Menjelaskan pengertian dari pengambilan keputusan
• Menjelaskan mengapa pengambilan keputusan merupakan komponen penting
dalam manajemen yang baik
• Mendeskripsikan model klasik, administratif dan politis dari pengambilan
keputusan dan aplikasinya
• Mengidentifikasi enam langkah yang digunakan dalam pengambilan keputusan
tingkat manajerial
• Menjelaskan empat gaya keputusan personal yang digunakan manajer
• Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dalam pengambilan keputusan
partisipatif
• Mengidentifikasi teknik – teknik untuk meningkatkan pengambilan keputusan di
lingkungan yang bergerak cepat dan tidak pasti saat ini
2. JENIS KEPUTUSAN
• Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari sejumlah alternative yang ada.
Contohnya : pilihan manajer akunting di antara Bill, Tasha, dan Jenifer untuk posisi
junior auditor adalah sebuah keputusan. Banyak orang mengasumsikan bahwa
pemilihan alternative adalah bagian utama dari pengambilan keputusan, namun
sebenarnya itu hanyalah satu bagian saja.
• Pengambilan keputusan merupakan proses identifikasi permasalahan dan peluang.
Pembuatan keputusan juga dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian
kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
• Manajer akan membuat tipe – tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan
kondisidan situasi yang ada. Keputusan dapat dibedakan antara keputusan yang
dibuat dibawah kondisi kepastian, resiko, dan ketidakpastian.
• Keputusan juga dapat dibedakan menjadi keputusan Terprogram dan Keputusan
Tidak Terprogram.
1. Keputusan Terprogram. Keputusan terprogram meliputi situasi yang timbul cukup
sering untuk membuat aturan pengambilan keputusan dikembangkan dan
diaplikasikan ke masa depan. Keputusan terprogram dibuat sebagai respon
terhadap permasalahan yang timbul di organisasi. Selain itu keputusan
terprogram juga adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau
prosedur. Keputusan – keputusan ini rutin dan berulang – ulang. Contohnya
adalah penetapan gaji karyawanyang baru oleh manajer karena perusahaan
biasanya mempunyai skala gaji untuk semua posisi.
2. Keputusan yang tidak Terprogram. Adalah keptusan yang berkenaan dengan
masalah – masalah khusus, khas atau tidak biasa. Bila suatu masalahyang timbul
tidak cukup diliputi oleh kebijaksanaan atau sangat penting sehingga perlu
penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak
terprogram. Keputusan tidak terprogram juga diambil sebagai respon dari situasi
yang unik, tidak terjelaskan dengan baik dan sebagian besar tidak terstruktur,
dan memilki konsekuensipenting bagi organisasi. Banyak keputusan tidak
terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya tinggi
Page 2 of 9
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
dan keputusan bersifat kompleks. Keputusan untuk membangun pabrik baru,
mengembangkan produk atau layanan baru, memasuki pasar geografis baru atau
merelokasi kantor pusat ke kota lain semuanya merupakan keputusan tidak
terprogram.
• Kepastian berarti seluruh informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan tersedia.
Manajer memilki informasi dalam kondisi operasi, biaya atau batasan sumber daya,
jika sebuah perusahaan mempertimbangkan investasi $10.000 diperalatan baru yang
diketahuinya dengan jelas akan menghasilkan penghematan sebesar $4.000 setiap
tahun selama lima tahun berikutnya, manajer menghitung tingkat pengembalian
sebelum pajak sebesar 40%.
• Risiko. Berarti bahwa memiliki tujuan yang jelas dan informasi yang tersedia dengan
baik. Namun hasil di masa depan yang dihubungkan dengan setiap alternatif
ditentukan oleh peluang masing – masing.
• Ketidakpastian berarti bahwa manajer tahu tujuan mana yang hendak mereka capai,
namun informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa depan tidak lengkap.
• Ambiguitas sejauh ini merupakan keputusan yang paling sulit. Ambiguitas berarti
bahwa tujuan yang harus dicapai atau permasalahan yang harus diselesaikan tidak
jelas sifatnya, dan alternatif sulit didefinisikan, dan informasi tentang hasil tidak
tersedia.
3. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Model Klasik. Model Klasik (classical model) dari pengambilan keputusan
didasarkan pada asumsi ekonomi. Asumsi yang mendasari model klasik adalah
sebagai berikut :
1. Pengambil keputusan bertindak untuk mencapai tujuan yang diketahui dan
disepakati. Permasalahan secara rinci diformulasikandan didefinisikan.
2. Pengambil keputusan mengusahakan kondisi kepastian, dengan
mengumpulkan seluruh informasi. Semua alternatif dan hasil yang potensial
dari setiap informasi dihitung.
3. Kriteria untuk mengevaluasi alternative diketahui. Pengambil keputusan
memilih alternatif yang akan memaksimalkan pengembalian secara ekonomi
kepada organisasi.
4. Pengambil keputusan adalah orang yang rasional dan menggunakan logika
dalam menentukan nilai, kesukaan (preferences), dan menggunakan
keputusan yang akan memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi.
• Model klasik dari pengambilan keputusan dipertimbangkan sebagai hal normatif
(normative), yang berarti model ini mendefinisikan bagaimana pengambil
keputusan sebaiknya membuat keputusan. Model ini tidak menjelaskan
bagaimana manajer sebenarnya mengambil keputusan, atau memberi petunjuk
tentang bagaimana mencapai hasil ideal untuk organisasi. Contohnya banyak
senior manajer bergantung hanya kepada intuisi dan kesukaan pribadi dalam
pengambilan keputusan.
• Model Administratif. Dari pengambilan keputusan menggambarkan bagaimana
manajer sesungguhnya membuat keputusan di situasi yang sulit, seperti yang
dikarakteristikkan oleh keputusan tidak terprogram, ketidakpastian, dan
ambiguitas. Banyak keputusan manajemen tidak cukup terprogram untuk
membantu mereka dalam kuantifikasi dalam bentuk apa pun. Manajer tidak
mampu membuat keputusan ekonomi yang rasional bahkan jika mereka
menginginkannya.
• Rasional terbatas. Berarti bahwa setiap orang mempunyai keterbatasan,
Page 3 of 9
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
tentang seberapa mampu mereka menjadi rasional. Organisasi bersifat luar biasa
kompleks, dan manajer mempunyai waktu dan kemampuan untuk memproses
hanya sejumlah informasi yang terbatas dan digunakan untuk membuat
keputusan.
• Pemenuhan (satisficing) berarti pengambil keputusan memilih alternatif solusi
pertama yang memenuhi criteria keputusan minimal. Dengan tidak berusaha
untuk mengejar seluruh alternatifuntuk mengidentifikasi solusi tunggal untuk
memaksimalisasi pengembalian ekonomi, manajer akan memilih solusi pertama
yang muncul untuk memecahkan masalah, bahkan jika solusi yang yang lebih
baik diperkirakan akan ada kemudian. Pengambil keputusan tidak dapat
menjustifikasiwaktu dan pengorabanan untuk mendapatkan kelengkapan
informasi.
• Model administratif dianggap sebagai deskriptif (descriptive), berarti bahwa
model ini menjelaskan bagaimana manajer sesungguhnya mengambil keputusan
pada situasi yang kompleks dibandingkan dengan mendikte bagaimana mereka
seharusnya mengambil keputusan menurut kondisi ideal yang teoritis.
• Intuisi. Model aspek lain dari pengambilan keputusan administratif adalah intuisi.
Melambangkan penggambaran singkat dari situasi sebuah keputusan berdasarkan
pengalaman masa lalu namun tanpa pikiran yang sadar. Pengambilan keputusan
intuitif bukannya berubah – ubah atau tidak masuk akal, karena didasarkan pada
praktik bertahun – tahun dan pengalaman langsung yang membuat manajer
dapat dengan cepat mengidentifikasi solusi tanpa harus memalui perhitungan
yang melelahkan.
• Model Politis. Model dari pengambilan keputusan ini berguna dalam pembuatan
keputusan tidak terprogram ketika kondisi tidak pasti, informasi terbatas, dan
terdapat ketidaksepakatan antara manajer tentang tujuan mana yang harus
dicapai atau arah tindakan apa yang harus diambil. Banyak keputusan organisasi
melibatkan banyak manajer yang mengejar tujuan berbeda, dan mereka harus
berbicara satu sama lain untuk berbagi informasi dan mencapai kesepakatan.
• Koalisi. Merupakan pembentukan aliansi informal di antara manajer yang
mendukung tujuan tertentu. Pembentukan koalisi adalah proses pembentukan
aliansi antara manajer. Dengan kata lain manajer yang mendukung alternative
tertentu, seperti meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan mengakuisisi
perusahaan yang lain, berbincang secara informal dengan eksekutif lainnya dan
berusaha membujuk mereka untuk mendukung keputusan itu.
• Ada empat asumsi dasar dari model politis :
1. Organisasi dibentuk oleh kelompok yang berbeda kepentingan, tujuan dan nilai.
Manajer tidak sepakat mengenai prioritas permasalahan, dan mungkin tidak
memahami atau membagi tujuan dan kepentingan dari manajer lain
2. Informasi bermakna ganda dan tidak lengkap. Usaha untuk menjadi rasional
dibatasi oelh kompleksitas dari banyak masalah dan juga batasan pribadi dan
organisasi
3. Manajer tidak memiliki kapasitas waktu, sumberdaya atau mental untuk
mengidentifikasi seluruh dimensi masalah dan memproses seluruh informasi yang
relevan. Manajer berbicara satu sama lain bertukar pandangan untuk
mengumpulkan informasi dan mengurangi ambiguitas
4. Manajer terlibat dalam debat “saling dorong dan tarik” untuk memutuskan tujuan
dan mendiskusikan alternatif. Keputusan adalah hasil dari tawar – menwar dan
diskusi diantara anggota koalisi.
Page 4 of 9
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
4. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
• Tahap 1. Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer menghadapi
kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit diketemukan, atau bahkan
sering hanya mengidentifikasikan gejala masalah bukan penyebab yang
mendasar. Para manajer dapat mempermudah identifikasi dengan beberapa cara
yaitu : pertama manajer secara sistematik menguji hubungan – hubungan sebab
– akibat, kedua manajer mencari penyimpangan – penyimpangan atau
perubahan – perubahan dari “normal”. Dan barangkali paling penting, manajer
berkonsultasi dengan pihak – pihak lain yang mampu memberikan pandangan
dan wawasan yang berbeda tentang masalah atau kesempatan
• Tahap 2. Pengumpulan dan Analisa data yang relevan. Setelah manajer
menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan dan
merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan langkah – langkah
selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data – data apa yang akan
dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan
informasi tersebut. Para manajer akan jarang memperoleh seluruh data yang
dibutuhkan, padahal mereka harus mempunyai informasi cukup untuk dapat
merumuskan berbagai penyelesaian.
• Tahap 3. Pengembangan alternatif – alternatif. Kecenderungan untuk menerima
alternative keputusan pertama yang “feasible” sering menghindarkan manajer
dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah – masalah mereka.
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer untuk menolak
kecenderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih
mungkin pencapaian keputusan yang efektif.
• Tahap 4. Evaluasi Alternatif – Alternatif. Setelah manajer mengembangkan
sekumpulan alternatif, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektivitas
setiap alternatif. Efektivitas dapat diukur dengan dua kriteria : apakah alternatif
realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumberdaya organisasi, dan
seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.
• Tahap 5. Pemilihan Alternatif terbaik. Tahap kelima pembuatan keputusan
merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan
pada jumlah informasi yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan
kebijakan manajer.
• Tahap 6. Implementasi Keputusan. Implementasi keputusan menyangkut lebih
dari sekedar pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau
skedul kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya – sumber daya
yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan
tugas – tugas tertentu.
• Tahap 7. Evaluasi Hasil – Hasil Keputusan. Implementasi keputusan harus
dimonitor terus – menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi
dilakukan dengan lancer dan keputusan memberikan hasil – hasil yang
diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinyu
bagi manajer – dan merupakan tantangan yang harus selalu dihadapinya
• berikut ini merupakan diagram langkah pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi :
Page 5 of 9
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
Gambar 1 . Langkah Pengambilan Keputusan
5.KERANGKA KERJA KEPUTUSAN PERSONAL
• Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para manajer dalam suatu
organisasi atau perusahaan tidak akan sama antara manajer yang satu dengan
yang lainnya. Pengambilan keputusan ini biasa disebut gaya keputusan
(dicision style). Gaya keputusan ini merupakan perbedaan diantara sejumlah
orang yang berkaitan dengan bagaimana mereka memandang masalah dan
mengambil keputusan
• Berikut merupakan kerangka kerja keputusan personal
Page 6 of 9
Situasi :
Terprogram atau
tidak
terprogram
Klasik,
administratif,
politis
Langkah
keputusan
Situasi :
Terprogram atau
tidak
terprogram
Klasik,
administratif,
politis
Langkah
keputusan
Gaya Keputusan
Personal
perintah
analitis
konseptual
tingkah laku
Gaya Keputusan
Personal
perintah
analitis
konseptual
tingkah laku
Pilihan Keputusan
Solusi terbaik untuk
permasalahan
Pilihan Keputusan
Solusi terbaik untuk
permasalahan
1.
Pengenalan
Persyaratan Keputusan
1.
Pengenalan
Persyaratan Keputusan
2. Diagnosis dan
Analisis Penyebab
2. Diagnosis dan
Analisis Penyebab
3. Pengembangan
Alternatif
3. Pengembangan
Alternatif
4. Pemilihan alternatif
yang diinginkan
4. Pemilihan alternatif
yang diinginkan
5. Implementasi
alternatif yang dipilih
5. Implementasi
alternatif yang dipilih
Proses Pengambilan
Keputusan
Proses Pengambilan
Keputusan
6. Evaluasi dan Umpan
Balik
6. Evaluasi dan Umpan
Balik
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
Gambar 2. Kerangka Kerja Keputusan Personal
• Gaya perintah digunakan oleh seorang yang lebih menyukai solusi yang
sederhana dan langsung ke sasaran. Manajer yang menggunakan gaya ini
sering mengambil keputusan dengan cepat karena mereka tidak suka
menghadapi banyak informasi dan mungkin mempertimbangkan hanya satu
atau dua alternatif.
• Manajer dengan gaya analitis suka mempertimbangkan solusi
kompleksberdasarkan sebanyak – banyaknya data yang dapat mereka
kumpulkan. Individu ini dengan hati – hati mempertimbangkan alternative fan
sering mendasarkan keputusan mereka pada tujuan, data rasional dari system
control manajemen dan sumber lain. Mereka mencari keputusan terbaik
berdasarkan informasi yang tersedia
• Orang yang cenderung memakai gaya konseptual juga sering
mempertimbangkanbanyak informasi. Namun, mereka juga lebih berorientasi
sosial daripada orang yang menggunakan gaya analitis dan suka
berkomunikasi dengan orang lain tentang masalah dan kemungkinan alternatif
pemecahannya. Manajer yang menggunakan gaya ini mempertimbangkan
banyak alternatif, mengandalkan informasi dari orang dan sistem, dan
cenderung memecahkan masalah secara kreatif.
• Gaya tingkah laku adalah gaya yang digunakan manajer yang memiliki
perhatian besar pada orang lain sebagai individu. Manajer yang menggunakan
gaya ini suka berkomunikasi satu – satu dan memahami perasaan mereka
tentang masalah dan dampak dari keputusan yang ada terhadap mereka.
Orang yang memilki gaya ini umumnya memerhatikan pengembangan pribadi
orang lain dan dapat mengambil keputusan yang membantu orang lain
mencapai tujuan mereka.
• Manajer yang paling efektif adalah yang mampu bergerak dari satu gaya ke
gaya lainnya seperti yang dibutuhkan untuk memenuhi situasi yang dihadapi.
Menyadari gaya keputusan seseorang yang dominan dapat menghindarkan
manajer untuk membuat kesalahan yang fatal saat gaya dominannya tidak
sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi.
6. MENINGKATKAN PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
•Manajer membuat sejumlah keputusan sebagai individu, namun pengambil keputusan
lebih sering menjadi bagian dari sebuah kelompok.
•Keputusan yang utama dalam dunia usaha jarang dibuat hanya oleh seorang individu
saja, pengambilan keputusan yang efektif sering kali tergantung dari apakah manajer
melibatkan orang yang tepat dengan cara yang benar untuk membantu mereka
memecahkan masalah
•Model Vroom – Jago membantu manajer mengukur jumlah partisipasi yang sesuai dari
bawahannya dalam pengambilan keputusan yang spesifik. Model ini memiliki tiga
komponen utama yaitu : gaya kepemimipinan partisipasi, sejumlah pertanyaan
diagnostik yang digunakan untuk menganilisis situasi sebuah keputusan dan
serangkaian aturan keputusan.
•Gaya Partisipasi Kepemimpinan. Model ini menggunakan lima tingkatan partisipasi
bawahan dalam pengambilan keputusan yang dimulai dari sangat otokratis (pemimpin
Page 7 of 9
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
memutuskan sendiri) hingga sangat demokratis (pemimpin mendelegasikan ke
kelompok)
•Lima tingkatan pengambilan keputusan ini diawali dengan pemimpin mengambil
keputusan sendiri (Memutuskan); mempresentasikan permasalahan secara individu
kepada bawahan (Berkonsultasi secara individual); mempresentasikan masalah ke
bawahan secara kelompok, emngumpulkan ide dan saran secara kolektif, kemudian
mengambil keputusan (Kelompok Kosultasi); berbagi permasalahan dengan bawahan
sebagai kelompok dan bertindak sebagai fasilitator untuk membantu kelompok
mengambil keputusan (menfasilitasi); atau mendelegasikan permasalahan dan
mengijinkan kelompok untuk membuat keputusan dalam batasan yang telah
ditentukan (mendelegasi).
•Pertanyaan diagnostik. Bagaimana seorang manajer memutuskan mana dari kelima
gaya keputusan yang akan digunakan? Tingkatan yang sesuai dari partisipasi
keputusan tergantung dari jumlah faktor situasional, seperti tingkat yang dibutuhkan
dalam kualitas keputusan, tingkat keahlian pemimpin atau bawahan, dan pentingnya
memiliki bawahan yang berkomitmen pada keputusan yang diambil. Para pemimpin
dapat menganalisis tingkat pertisipasi yang sesuai dengan menjawab tujuan
pertanyaan diagnostik.
1.Signifikansi Keputusan: seberapa signifikan keputusan ini untuk proyek atau
organisasi? Jika kualitas keputusan sangat penting untuk keberhasilan proyek atau
organisasi, pemimpin harus terlibat secara aktif.
2.Pentingnya Komitmen: seberapa penting komitmen bawahan untuk menjalankan
keputusan? Jika implementasi membutuhkan komitmen membutuhkan komitmen
yang tinggi terhadap keputusan, pemimpin harus melibatkan bawahan dip roses
keputusan.
3.Keahlian Pimpinan: apakah tingkatan keahlian pemimpin dalam kaitannya dengan
permasalahan? Jika seorang pemimpin tidak memiliki banyak informasi,
pengetahuan, atau keahlian, maka pimpinan harus melibatkan bawahan untuk
memperolehnya.
4.Komitmen yang seragam: jika pimpinan harus membuat keputusan sendiri, apakah
bawahan memiliki komitmen yang tinggi atau rendah terhadap keputusan? Jika
bawahan umumnya mengikuti keputusan pimpinannya maka keterlibatan mereka
dalam proses pengambilan keputusan akan berkurang.
5.Kelompok Pendukung untuk Tujuan: Apakah tingkatan dari dukungan bawahan untuk
tujuan kelompok atau organisasi yang dipertaruhkan melalui keputusan ini? Jika
bawahan memiliki dukungan yang rendah untuk pencapaian tujuan organisasi,
pimpinan tidak seharusnya membiarkan kelompok mengambil keputusan sendiri.
6.Keahlian Kelompok: Apakah tingkatan pengetahuan dan keahlian anggota kelompok
dalam kaitannya dengan permasalahan? Jika bawahan memiliki pengetahuan yang
tinggi dalam permasalahan, maka tanggung jawab yang lebih besar untuk
keputusan dapat didelegasikan kepada mereka.
7.Kompetensi kelompok: seberapa terlatih dan berkomimenkahanggota kelompok
bekerja bersama untuk memecahkan masalah? Ketika bawahan memiliki keahlian
dan keinginan yang tinggi untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah,
tanggung jawab yang lebih besar dalam pengambilan keputusandapat
didelegasikan kepada mereka.
Page 8 of 9
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
REFERENSI
Draft, Richard L. 2008. Management. Salemba Empat. Jakarta
Handoko, T Hani. 2003. Manajemen. BPFE. Yogyakarta
PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Diskusikan keputusan-keputusan apa saja baik terprogram dan tidak terprogram
dalam industri dan pemerintah dalam mengembangkan dunia perikanan!
B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. Apa itu keputusan?
2. Sebut dan jelaskan jenis – jenis keputusan?
3. Bagamanakah tahap pembuatan keputusan?
4. Sebutkan model pembuatan keputusan?
5. Apa saja yang termasuk ke dalam pertanyaan diagnostic?
C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)
1. Berikut ini adalah tahapan pembuatan keputusan kecuali :
a. Pengumpulan dan Analisa data yang relevan
b. Evaluasi Alternatif – Alternatif
c. Implementasi Keputusan
d. Implementasi Tujuan
2. Keputusan terprogram meliputi situasi yang timbul cukup sering untuk
membuat aturan pengambilan keputusan dikembangkan dan diaplikasikan ke
masa depan.
a. Gaji b. Peraturan c. Jam Kerja d. Pengembangan Produk sesuai Kondisi Pasar
3. Keputusan dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat dibawah kondisi
a. kepastian b. resiko c. tidak beresiko d. ketidakpastian.
D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada
dunia nyata)
Dalam mencapai tujuan menjadi sarjana perikanan, keputusan terprogram dan
tidak terprogram apa saja yang saudara tentukan untuk mencapai tujuan tersebut!
Page 9 of 9
Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University
REFERENSI
Draft, Richard L. 2008. Management. Salemba Empat. Jakarta
Handoko, T Hani. 2003. Manajemen. BPFE. Yogyakarta
PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Diskusikan keputusan-keputusan apa saja baik terprogram dan tidak terprogram
dalam industri dan pemerintah dalam mengembangkan dunia perikanan!
B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. Apa itu keputusan?
2. Sebut dan jelaskan jenis – jenis keputusan?
3. Bagamanakah tahap pembuatan keputusan?
4. Sebutkan model pembuatan keputusan?
5. Apa saja yang termasuk ke dalam pertanyaan diagnostic?
C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)
1. Berikut ini adalah tahapan pembuatan keputusan kecuali :
a. Pengumpulan dan Analisa data yang relevan
b. Evaluasi Alternatif – Alternatif
c. Implementasi Keputusan
d. Implementasi Tujuan
2. Keputusan terprogram meliputi situasi yang timbul cukup sering untuk
membuat aturan pengambilan keputusan dikembangkan dan diaplikasikan ke
masa depan.
a. Gaji b. Peraturan c. Jam Kerja d. Pengembangan Produk sesuai Kondisi Pasar
3. Keputusan dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat dibawah kondisi
a. kepastian b. resiko c. tidak beresiko d. ketidakpastian.
D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada
dunia nyata)
Dalam mencapai tujuan menjadi sarjana perikanan, keputusan terprogram dan
tidak terprogram apa saja yang saudara tentukan untuk mencapai tujuan tersebut!
Page 9 of 9

More Related Content

What's hot

Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenAndrew Hutabarat
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
Desain riset
Desain risetDesain riset
Desain riset310782
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
 
Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Nanda_khalisa
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusiaermawidiana
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaMaitsa Anggraini
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanMonang Sinaga
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiasusatya
 

What's hot (20)

Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Desain riset
Desain risetDesain riset
Desain riset
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Strategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan HargaStrategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan Harga
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 

Viewers also liked

ilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusanilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusanNova Arifani
 
Pelaksanaan Keputusan
Pelaksanaan KeputusanPelaksanaan Keputusan
Pelaksanaan KeputusanLutfi Koto
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanYosie Andre Victora
 
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi
Proses pengambilan keputusan dalam organisasiProses pengambilan keputusan dalam organisasi
Proses pengambilan keputusan dalam organisasiRidho Vargash Lexie
 
Kuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusanKuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusanMukhrizal Effendi
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2purplenhyy
 
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanhasril ariel
 
management chapter 11
management chapter 11management chapter 11
management chapter 11Dissa MeLina
 
ALAT MEMBUAT KEPUTUSAN
ALAT MEMBUAT KEPUTUSANALAT MEMBUAT KEPUTUSAN
ALAT MEMBUAT KEPUTUSANCkg Nizam
 
Makalah kelompok pengambilankeputusan
Makalah kelompok pengambilankeputusanMakalah kelompok pengambilankeputusan
Makalah kelompok pengambilankeputusanDenny Kodrat
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiPT Lion Air
 
Human capital theory – wage theories - compensation management - Manu Melwin...
Human capital theory – wage theories -  compensation management - Manu Melwin...Human capital theory – wage theories -  compensation management - Manu Melwin...
Human capital theory – wage theories - compensation management - Manu Melwin...manumelwin
 

Viewers also liked (20)

ilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusanilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
 
Pelaksanaan Keputusan
Pelaksanaan KeputusanPelaksanaan Keputusan
Pelaksanaan Keputusan
 
Pengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan OrganisasiPengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan Organisasi
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
 
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi
Proses pengambilan keputusan dalam organisasiProses pengambilan keputusan dalam organisasi
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Kuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusanKuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusan
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2
 
Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan
 
Sistem pengambilan keputusan
Sistem pengambilan keputusanSistem pengambilan keputusan
Sistem pengambilan keputusan
 
Makalah ikk
Makalah ikkMakalah ikk
Makalah ikk
 
Manajemen Pemasaran ch 11
Manajemen Pemasaran ch 11Manajemen Pemasaran ch 11
Manajemen Pemasaran ch 11
 
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan
 
management chapter 11
management chapter 11management chapter 11
management chapter 11
 
ALAT MEMBUAT KEPUTUSAN
ALAT MEMBUAT KEPUTUSANALAT MEMBUAT KEPUTUSAN
ALAT MEMBUAT KEPUTUSAN
 
Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusanProses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan
 
Makalah kelompok pengambilankeputusan
Makalah kelompok pengambilankeputusanMakalah kelompok pengambilankeputusan
Makalah kelompok pengambilankeputusan
 
Penetapan tujuan organisasi
Penetapan tujuan organisasiPenetapan tujuan organisasi
Penetapan tujuan organisasi
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan Inovasi
 
Human capital theory – wage theories - compensation management - Manu Melwin...
Human capital theory – wage theories -  compensation management - Manu Melwin...Human capital theory – wage theories -  compensation management - Manu Melwin...
Human capital theory – wage theories - compensation management - Manu Melwin...
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 

Similar to KEPUTUSANBISNIS

Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...AlfinaRltsr
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...ApriliaSafitri2
 
5. Pengambilan Keputusan.pptx.pdf
5. Pengambilan Keputusan.pptx.pdf5. Pengambilan Keputusan.pptx.pdf
5. Pengambilan Keputusan.pptx.pdfHilmanCahya2
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalahKartika Lukitasari
 
Bab 7 Pembuatan Keputusan by Kelompok 7.pptx
Bab 7 Pembuatan Keputusan by Kelompok 7.pptxBab 7 Pembuatan Keputusan by Kelompok 7.pptx
Bab 7 Pembuatan Keputusan by Kelompok 7.pptxLidiaHudi
 
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...rianafitri1
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Alfi Nurfazri
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017Namira Jasmine
 
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...rianafitri1
 
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1enruerisnurkholis
 
7 pembuatan keputusan
7 pembuatan keputusan7 pembuatan keputusan
7 pembuatan keputusannoeenadheeyah
 
DECISION MAKING PRESENTATION | SYAFERI CENTER
DECISION MAKING PRESENTATION | SYAFERI CENTERDECISION MAKING PRESENTATION | SYAFERI CENTER
DECISION MAKING PRESENTATION | SYAFERI CENTERSyaferi Anwar
 
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanSistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanWildan Zanett
 
Pengantar Manajemen Pariwisata
Pengantar Manajemen PariwisataPengantar Manajemen Pariwisata
Pengantar Manajemen PariwisataSri Marhanah
 

Similar to KEPUTUSANBISNIS (20)

Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
 
5. Pengambilan Keputusan.pptx.pdf
5. Pengambilan Keputusan.pptx.pdf5. Pengambilan Keputusan.pptx.pdf
5. Pengambilan Keputusan.pptx.pdf
 
MATERI HUKUM.ppt
MATERI HUKUM.pptMATERI HUKUM.ppt
MATERI HUKUM.ppt
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
 
Bab 7 Pembuatan Keputusan by Kelompok 7.pptx
Bab 7 Pembuatan Keputusan by Kelompok 7.pptxBab 7 Pembuatan Keputusan by Kelompok 7.pptx
Bab 7 Pembuatan Keputusan by Kelompok 7.pptx
 
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
14, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governan...
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
 
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
 
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
 
7 pembuatan keputusan
7 pembuatan keputusan7 pembuatan keputusan
7 pembuatan keputusan
 
Keputusan 1
Keputusan 1Keputusan 1
Keputusan 1
 
DECISION MAKING PRESENTATION | SYAFERI CENTER
DECISION MAKING PRESENTATION | SYAFERI CENTERDECISION MAKING PRESENTATION | SYAFERI CENTER
DECISION MAKING PRESENTATION | SYAFERI CENTER
 
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanSistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
 
3-4 ok.pdf
3-4 ok.pdf3-4 ok.pdf
3-4 ok.pdf
 
Pengantar Manajemen Pariwisata
Pengantar Manajemen PariwisataPengantar Manajemen Pariwisata
Pengantar Manajemen Pariwisata
 

More from Yosie Andre Victora

More from Yosie Andre Victora (20)

13. komunikasi
13. komunikasi13. komunikasi
13. komunikasi
 
12. motivasi
12. motivasi12. motivasi
12. motivasi
 
11. kepemimpinan
11. kepemimpinan11. kepemimpinan
11. kepemimpinan
 
10. penyusunan personalia
10. penyusunan personalia10. penyusunan personalia
10. penyusunan personalia
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen
 
5. peneetapan tujuan
5. peneetapan tujuan5. peneetapan tujuan
5. peneetapan tujuan
 
4.proses perencanaan
4.proses perencanaan4.proses perencanaan
4.proses perencanaan
 
3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen
 
2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen 2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen
 
1. manajemen dan pengelolaan
1. manajemen dan pengelolaan1. manajemen dan pengelolaan
1. manajemen dan pengelolaan
 
14. pengawasan
14. pengawasan14. pengawasan
14. pengawasan
 
Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1
 
Pikp module10-hukum & kebij
Pikp module10-hukum & kebijPikp module10-hukum & kebij
Pikp module10-hukum & kebij
 
Pikp modul09 pikp ss sosial budaya
Pikp modul09 pikp ss sosial budayaPikp modul09 pikp ss sosial budaya
Pikp modul09 pikp ss sosial budaya
 
Pikp modul07 sub sistem budidaya
Pikp modul07 sub sistem budidayaPikp modul07 sub sistem budidaya
Pikp modul07 sub sistem budidaya
 
Pikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkapPikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkap
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
 
Pikp modul03-subsistem kelautan marines-
Pikp modul03-subsistem kelautan  marines-Pikp modul03-subsistem kelautan  marines-
Pikp modul03-subsistem kelautan marines-
 
Pikp modul02-fisheries system ho
Pikp modul02-fisheries system hoPikp modul02-fisheries system ho
Pikp modul02-fisheries system ho
 

Recently uploaded

Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 

Recently uploaded (6)

Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 

KEPUTUSANBISNIS

  • 1. PEMBUATAN KEPUTUSAN Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si Email : pudjipurwanti@gmail.com 1. PENDAHULUAN - Pengantar - Tujuan 2. Jenis Keputusan 3. Model pengambilan keputusan 4. Proses Pembuatan keputusan 5. Kerangka kerja keputusan personal 6. Meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar • Pengambilan keputusan bukanlah hal yang mudah, hal ini harus dilakukan di tengah faktor – faktor yang selalu berubah – ubah, informasi yang tidak jelas, dan cara pandang yang berlawanan. • Manajer sering disebut sebagai pengambil keputusan, walaupun banyak keputusan yang mereka ambil strategis sifatnya, manajer juga mengambil keputusan tentang setiap aspek lain dari organisasi, termasuk diantaranya struktur, system control, respon terhadap lingkungan, dan sumber daya manusia. • Manajer mengeksplorasi permasalahan, membuat keputusan untuk menyelesaikannya dan mengawasi konsekuensi yang timbul untuk melihat apakah keputusan tambahan diperlukan • Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian penting dari manajemen yang baik karena keputusan menentukan bagaimana organisasi menyelesaikan masalah mereka, mengalokasikan sumber daya dan mencapai tujuannya. • Sebuah keputusan merupakan pilihan yang dilihat dari sejumlah alternatif yang ada. • Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memerankan bagian penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. • Perencanaan menyangkut keputusan – keputusan yang sangat penting dan jangka panjang yang dibuat manajer. • Dalam proses perencanaan manajer memutuskan tujuan – tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya – sumber daya yang akan digunakan dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. 6 SELF-PROPAGATINGENTREPRENEURIALEDUCATIONDEVELOPMENT (SPEED) SUB MODUL
  • 2. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University 1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan pembuatan keputusan memiliki tujuan sebagai berikut : • Menjelaskan pengertian dari pengambilan keputusan • Menjelaskan mengapa pengambilan keputusan merupakan komponen penting dalam manajemen yang baik • Mendeskripsikan model klasik, administratif dan politis dari pengambilan keputusan dan aplikasinya • Mengidentifikasi enam langkah yang digunakan dalam pengambilan keputusan tingkat manajerial • Menjelaskan empat gaya keputusan personal yang digunakan manajer • Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dalam pengambilan keputusan partisipatif • Mengidentifikasi teknik – teknik untuk meningkatkan pengambilan keputusan di lingkungan yang bergerak cepat dan tidak pasti saat ini 2. JENIS KEPUTUSAN • Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari sejumlah alternative yang ada. Contohnya : pilihan manajer akunting di antara Bill, Tasha, dan Jenifer untuk posisi junior auditor adalah sebuah keputusan. Banyak orang mengasumsikan bahwa pemilihan alternative adalah bagian utama dari pengambilan keputusan, namun sebenarnya itu hanyalah satu bagian saja. • Pengambilan keputusan merupakan proses identifikasi permasalahan dan peluang. Pembuatan keputusan juga dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. • Manajer akan membuat tipe – tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisidan situasi yang ada. Keputusan dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat dibawah kondisi kepastian, resiko, dan ketidakpastian. • Keputusan juga dapat dibedakan menjadi keputusan Terprogram dan Keputusan Tidak Terprogram. 1. Keputusan Terprogram. Keputusan terprogram meliputi situasi yang timbul cukup sering untuk membuat aturan pengambilan keputusan dikembangkan dan diaplikasikan ke masa depan. Keputusan terprogram dibuat sebagai respon terhadap permasalahan yang timbul di organisasi. Selain itu keputusan terprogram juga adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan – keputusan ini rutin dan berulang – ulang. Contohnya adalah penetapan gaji karyawanyang baru oleh manajer karena perusahaan biasanya mempunyai skala gaji untuk semua posisi. 2. Keputusan yang tidak Terprogram. Adalah keptusan yang berkenaan dengan masalah – masalah khusus, khas atau tidak biasa. Bila suatu masalahyang timbul tidak cukup diliputi oleh kebijaksanaan atau sangat penting sehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram juga diambil sebagai respon dari situasi yang unik, tidak terjelaskan dengan baik dan sebagian besar tidak terstruktur, dan memilki konsekuensipenting bagi organisasi. Banyak keputusan tidak terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya tinggi Page 2 of 9
  • 3. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University dan keputusan bersifat kompleks. Keputusan untuk membangun pabrik baru, mengembangkan produk atau layanan baru, memasuki pasar geografis baru atau merelokasi kantor pusat ke kota lain semuanya merupakan keputusan tidak terprogram. • Kepastian berarti seluruh informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan tersedia. Manajer memilki informasi dalam kondisi operasi, biaya atau batasan sumber daya, jika sebuah perusahaan mempertimbangkan investasi $10.000 diperalatan baru yang diketahuinya dengan jelas akan menghasilkan penghematan sebesar $4.000 setiap tahun selama lima tahun berikutnya, manajer menghitung tingkat pengembalian sebelum pajak sebesar 40%. • Risiko. Berarti bahwa memiliki tujuan yang jelas dan informasi yang tersedia dengan baik. Namun hasil di masa depan yang dihubungkan dengan setiap alternatif ditentukan oleh peluang masing – masing. • Ketidakpastian berarti bahwa manajer tahu tujuan mana yang hendak mereka capai, namun informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa depan tidak lengkap. • Ambiguitas sejauh ini merupakan keputusan yang paling sulit. Ambiguitas berarti bahwa tujuan yang harus dicapai atau permasalahan yang harus diselesaikan tidak jelas sifatnya, dan alternatif sulit didefinisikan, dan informasi tentang hasil tidak tersedia. 3. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN • Model Klasik. Model Klasik (classical model) dari pengambilan keputusan didasarkan pada asumsi ekonomi. Asumsi yang mendasari model klasik adalah sebagai berikut : 1. Pengambil keputusan bertindak untuk mencapai tujuan yang diketahui dan disepakati. Permasalahan secara rinci diformulasikandan didefinisikan. 2. Pengambil keputusan mengusahakan kondisi kepastian, dengan mengumpulkan seluruh informasi. Semua alternatif dan hasil yang potensial dari setiap informasi dihitung. 3. Kriteria untuk mengevaluasi alternative diketahui. Pengambil keputusan memilih alternatif yang akan memaksimalkan pengembalian secara ekonomi kepada organisasi. 4. Pengambil keputusan adalah orang yang rasional dan menggunakan logika dalam menentukan nilai, kesukaan (preferences), dan menggunakan keputusan yang akan memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi. • Model klasik dari pengambilan keputusan dipertimbangkan sebagai hal normatif (normative), yang berarti model ini mendefinisikan bagaimana pengambil keputusan sebaiknya membuat keputusan. Model ini tidak menjelaskan bagaimana manajer sebenarnya mengambil keputusan, atau memberi petunjuk tentang bagaimana mencapai hasil ideal untuk organisasi. Contohnya banyak senior manajer bergantung hanya kepada intuisi dan kesukaan pribadi dalam pengambilan keputusan. • Model Administratif. Dari pengambilan keputusan menggambarkan bagaimana manajer sesungguhnya membuat keputusan di situasi yang sulit, seperti yang dikarakteristikkan oleh keputusan tidak terprogram, ketidakpastian, dan ambiguitas. Banyak keputusan manajemen tidak cukup terprogram untuk membantu mereka dalam kuantifikasi dalam bentuk apa pun. Manajer tidak mampu membuat keputusan ekonomi yang rasional bahkan jika mereka menginginkannya. • Rasional terbatas. Berarti bahwa setiap orang mempunyai keterbatasan, Page 3 of 9
  • 4. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University tentang seberapa mampu mereka menjadi rasional. Organisasi bersifat luar biasa kompleks, dan manajer mempunyai waktu dan kemampuan untuk memproses hanya sejumlah informasi yang terbatas dan digunakan untuk membuat keputusan. • Pemenuhan (satisficing) berarti pengambil keputusan memilih alternatif solusi pertama yang memenuhi criteria keputusan minimal. Dengan tidak berusaha untuk mengejar seluruh alternatifuntuk mengidentifikasi solusi tunggal untuk memaksimalisasi pengembalian ekonomi, manajer akan memilih solusi pertama yang muncul untuk memecahkan masalah, bahkan jika solusi yang yang lebih baik diperkirakan akan ada kemudian. Pengambil keputusan tidak dapat menjustifikasiwaktu dan pengorabanan untuk mendapatkan kelengkapan informasi. • Model administratif dianggap sebagai deskriptif (descriptive), berarti bahwa model ini menjelaskan bagaimana manajer sesungguhnya mengambil keputusan pada situasi yang kompleks dibandingkan dengan mendikte bagaimana mereka seharusnya mengambil keputusan menurut kondisi ideal yang teoritis. • Intuisi. Model aspek lain dari pengambilan keputusan administratif adalah intuisi. Melambangkan penggambaran singkat dari situasi sebuah keputusan berdasarkan pengalaman masa lalu namun tanpa pikiran yang sadar. Pengambilan keputusan intuitif bukannya berubah – ubah atau tidak masuk akal, karena didasarkan pada praktik bertahun – tahun dan pengalaman langsung yang membuat manajer dapat dengan cepat mengidentifikasi solusi tanpa harus memalui perhitungan yang melelahkan. • Model Politis. Model dari pengambilan keputusan ini berguna dalam pembuatan keputusan tidak terprogram ketika kondisi tidak pasti, informasi terbatas, dan terdapat ketidaksepakatan antara manajer tentang tujuan mana yang harus dicapai atau arah tindakan apa yang harus diambil. Banyak keputusan organisasi melibatkan banyak manajer yang mengejar tujuan berbeda, dan mereka harus berbicara satu sama lain untuk berbagi informasi dan mencapai kesepakatan. • Koalisi. Merupakan pembentukan aliansi informal di antara manajer yang mendukung tujuan tertentu. Pembentukan koalisi adalah proses pembentukan aliansi antara manajer. Dengan kata lain manajer yang mendukung alternative tertentu, seperti meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan mengakuisisi perusahaan yang lain, berbincang secara informal dengan eksekutif lainnya dan berusaha membujuk mereka untuk mendukung keputusan itu. • Ada empat asumsi dasar dari model politis : 1. Organisasi dibentuk oleh kelompok yang berbeda kepentingan, tujuan dan nilai. Manajer tidak sepakat mengenai prioritas permasalahan, dan mungkin tidak memahami atau membagi tujuan dan kepentingan dari manajer lain 2. Informasi bermakna ganda dan tidak lengkap. Usaha untuk menjadi rasional dibatasi oelh kompleksitas dari banyak masalah dan juga batasan pribadi dan organisasi 3. Manajer tidak memiliki kapasitas waktu, sumberdaya atau mental untuk mengidentifikasi seluruh dimensi masalah dan memproses seluruh informasi yang relevan. Manajer berbicara satu sama lain bertukar pandangan untuk mengumpulkan informasi dan mengurangi ambiguitas 4. Manajer terlibat dalam debat “saling dorong dan tarik” untuk memutuskan tujuan dan mendiskusikan alternatif. Keputusan adalah hasil dari tawar – menwar dan diskusi diantara anggota koalisi. Page 4 of 9
  • 5. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University 4. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN • Tahap 1. Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit diketemukan, atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan gejala masalah bukan penyebab yang mendasar. Para manajer dapat mempermudah identifikasi dengan beberapa cara yaitu : pertama manajer secara sistematik menguji hubungan – hubungan sebab – akibat, kedua manajer mencari penyimpangan – penyimpangan atau perubahan – perubahan dari “normal”. Dan barangkali paling penting, manajer berkonsultasi dengan pihak – pihak lain yang mampu memberikan pandangan dan wawasan yang berbeda tentang masalah atau kesempatan • Tahap 2. Pengumpulan dan Analisa data yang relevan. Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan langkah – langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data – data apa yang akan dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi tersebut. Para manajer akan jarang memperoleh seluruh data yang dibutuhkan, padahal mereka harus mempunyai informasi cukup untuk dapat merumuskan berbagai penyelesaian. • Tahap 3. Pengembangan alternatif – alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternative keputusan pertama yang “feasible” sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah – masalah mereka. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer untuk menolak kecenderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif. • Tahap 4. Evaluasi Alternatif – Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektivitas setiap alternatif. Efektivitas dapat diukur dengan dua kriteria : apakah alternatif realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumberdaya organisasi, dan seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah. • Tahap 5. Pemilihan Alternatif terbaik. Tahap kelima pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer. • Tahap 6. Implementasi Keputusan. Implementasi keputusan menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau skedul kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya – sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan tugas – tugas tertentu. • Tahap 7. Evaluasi Hasil – Hasil Keputusan. Implementasi keputusan harus dimonitor terus – menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancer dan keputusan memberikan hasil – hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinyu bagi manajer – dan merupakan tantangan yang harus selalu dihadapinya • berikut ini merupakan diagram langkah pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi : Page 5 of 9
  • 6. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University Gambar 1 . Langkah Pengambilan Keputusan 5.KERANGKA KERJA KEPUTUSAN PERSONAL • Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para manajer dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak akan sama antara manajer yang satu dengan yang lainnya. Pengambilan keputusan ini biasa disebut gaya keputusan (dicision style). Gaya keputusan ini merupakan perbedaan diantara sejumlah orang yang berkaitan dengan bagaimana mereka memandang masalah dan mengambil keputusan • Berikut merupakan kerangka kerja keputusan personal Page 6 of 9 Situasi : Terprogram atau tidak terprogram Klasik, administratif, politis Langkah keputusan Situasi : Terprogram atau tidak terprogram Klasik, administratif, politis Langkah keputusan Gaya Keputusan Personal perintah analitis konseptual tingkah laku Gaya Keputusan Personal perintah analitis konseptual tingkah laku Pilihan Keputusan Solusi terbaik untuk permasalahan Pilihan Keputusan Solusi terbaik untuk permasalahan 1. Pengenalan Persyaratan Keputusan 1. Pengenalan Persyaratan Keputusan 2. Diagnosis dan Analisis Penyebab 2. Diagnosis dan Analisis Penyebab 3. Pengembangan Alternatif 3. Pengembangan Alternatif 4. Pemilihan alternatif yang diinginkan 4. Pemilihan alternatif yang diinginkan 5. Implementasi alternatif yang dipilih 5. Implementasi alternatif yang dipilih Proses Pengambilan Keputusan Proses Pengambilan Keputusan 6. Evaluasi dan Umpan Balik 6. Evaluasi dan Umpan Balik
  • 7. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University Gambar 2. Kerangka Kerja Keputusan Personal • Gaya perintah digunakan oleh seorang yang lebih menyukai solusi yang sederhana dan langsung ke sasaran. Manajer yang menggunakan gaya ini sering mengambil keputusan dengan cepat karena mereka tidak suka menghadapi banyak informasi dan mungkin mempertimbangkan hanya satu atau dua alternatif. • Manajer dengan gaya analitis suka mempertimbangkan solusi kompleksberdasarkan sebanyak – banyaknya data yang dapat mereka kumpulkan. Individu ini dengan hati – hati mempertimbangkan alternative fan sering mendasarkan keputusan mereka pada tujuan, data rasional dari system control manajemen dan sumber lain. Mereka mencari keputusan terbaik berdasarkan informasi yang tersedia • Orang yang cenderung memakai gaya konseptual juga sering mempertimbangkanbanyak informasi. Namun, mereka juga lebih berorientasi sosial daripada orang yang menggunakan gaya analitis dan suka berkomunikasi dengan orang lain tentang masalah dan kemungkinan alternatif pemecahannya. Manajer yang menggunakan gaya ini mempertimbangkan banyak alternatif, mengandalkan informasi dari orang dan sistem, dan cenderung memecahkan masalah secara kreatif. • Gaya tingkah laku adalah gaya yang digunakan manajer yang memiliki perhatian besar pada orang lain sebagai individu. Manajer yang menggunakan gaya ini suka berkomunikasi satu – satu dan memahami perasaan mereka tentang masalah dan dampak dari keputusan yang ada terhadap mereka. Orang yang memilki gaya ini umumnya memerhatikan pengembangan pribadi orang lain dan dapat mengambil keputusan yang membantu orang lain mencapai tujuan mereka. • Manajer yang paling efektif adalah yang mampu bergerak dari satu gaya ke gaya lainnya seperti yang dibutuhkan untuk memenuhi situasi yang dihadapi. Menyadari gaya keputusan seseorang yang dominan dapat menghindarkan manajer untuk membuat kesalahan yang fatal saat gaya dominannya tidak sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi. 6. MENINGKATKAN PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN •Manajer membuat sejumlah keputusan sebagai individu, namun pengambil keputusan lebih sering menjadi bagian dari sebuah kelompok. •Keputusan yang utama dalam dunia usaha jarang dibuat hanya oleh seorang individu saja, pengambilan keputusan yang efektif sering kali tergantung dari apakah manajer melibatkan orang yang tepat dengan cara yang benar untuk membantu mereka memecahkan masalah •Model Vroom – Jago membantu manajer mengukur jumlah partisipasi yang sesuai dari bawahannya dalam pengambilan keputusan yang spesifik. Model ini memiliki tiga komponen utama yaitu : gaya kepemimipinan partisipasi, sejumlah pertanyaan diagnostik yang digunakan untuk menganilisis situasi sebuah keputusan dan serangkaian aturan keputusan. •Gaya Partisipasi Kepemimpinan. Model ini menggunakan lima tingkatan partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan yang dimulai dari sangat otokratis (pemimpin Page 7 of 9
  • 8. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University memutuskan sendiri) hingga sangat demokratis (pemimpin mendelegasikan ke kelompok) •Lima tingkatan pengambilan keputusan ini diawali dengan pemimpin mengambil keputusan sendiri (Memutuskan); mempresentasikan permasalahan secara individu kepada bawahan (Berkonsultasi secara individual); mempresentasikan masalah ke bawahan secara kelompok, emngumpulkan ide dan saran secara kolektif, kemudian mengambil keputusan (Kelompok Kosultasi); berbagi permasalahan dengan bawahan sebagai kelompok dan bertindak sebagai fasilitator untuk membantu kelompok mengambil keputusan (menfasilitasi); atau mendelegasikan permasalahan dan mengijinkan kelompok untuk membuat keputusan dalam batasan yang telah ditentukan (mendelegasi). •Pertanyaan diagnostik. Bagaimana seorang manajer memutuskan mana dari kelima gaya keputusan yang akan digunakan? Tingkatan yang sesuai dari partisipasi keputusan tergantung dari jumlah faktor situasional, seperti tingkat yang dibutuhkan dalam kualitas keputusan, tingkat keahlian pemimpin atau bawahan, dan pentingnya memiliki bawahan yang berkomitmen pada keputusan yang diambil. Para pemimpin dapat menganalisis tingkat pertisipasi yang sesuai dengan menjawab tujuan pertanyaan diagnostik. 1.Signifikansi Keputusan: seberapa signifikan keputusan ini untuk proyek atau organisasi? Jika kualitas keputusan sangat penting untuk keberhasilan proyek atau organisasi, pemimpin harus terlibat secara aktif. 2.Pentingnya Komitmen: seberapa penting komitmen bawahan untuk menjalankan keputusan? Jika implementasi membutuhkan komitmen membutuhkan komitmen yang tinggi terhadap keputusan, pemimpin harus melibatkan bawahan dip roses keputusan. 3.Keahlian Pimpinan: apakah tingkatan keahlian pemimpin dalam kaitannya dengan permasalahan? Jika seorang pemimpin tidak memiliki banyak informasi, pengetahuan, atau keahlian, maka pimpinan harus melibatkan bawahan untuk memperolehnya. 4.Komitmen yang seragam: jika pimpinan harus membuat keputusan sendiri, apakah bawahan memiliki komitmen yang tinggi atau rendah terhadap keputusan? Jika bawahan umumnya mengikuti keputusan pimpinannya maka keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan akan berkurang. 5.Kelompok Pendukung untuk Tujuan: Apakah tingkatan dari dukungan bawahan untuk tujuan kelompok atau organisasi yang dipertaruhkan melalui keputusan ini? Jika bawahan memiliki dukungan yang rendah untuk pencapaian tujuan organisasi, pimpinan tidak seharusnya membiarkan kelompok mengambil keputusan sendiri. 6.Keahlian Kelompok: Apakah tingkatan pengetahuan dan keahlian anggota kelompok dalam kaitannya dengan permasalahan? Jika bawahan memiliki pengetahuan yang tinggi dalam permasalahan, maka tanggung jawab yang lebih besar untuk keputusan dapat didelegasikan kepada mereka. 7.Kompetensi kelompok: seberapa terlatih dan berkomimenkahanggota kelompok bekerja bersama untuk memecahkan masalah? Ketika bawahan memiliki keahlian dan keinginan yang tinggi untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah, tanggung jawab yang lebih besar dalam pengambilan keputusandapat didelegasikan kepada mereka. Page 8 of 9
  • 9. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University REFERENSI Draft, Richard L. 2008. Management. Salemba Empat. Jakarta Handoko, T Hani. 2003. Manajemen. BPFE. Yogyakarta PROPAGASI A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal) 1. Diskusikan keputusan-keputusan apa saja baik terprogram dan tidak terprogram dalam industri dan pemerintah dalam mengembangkan dunia perikanan! B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri) 1. Apa itu keputusan? 2. Sebut dan jelaskan jenis – jenis keputusan? 3. Bagamanakah tahap pembuatan keputusan? 4. Sebutkan model pembuatan keputusan? 5. Apa saja yang termasuk ke dalam pertanyaan diagnostic? C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi) 1. Berikut ini adalah tahapan pembuatan keputusan kecuali : a. Pengumpulan dan Analisa data yang relevan b. Evaluasi Alternatif – Alternatif c. Implementasi Keputusan d. Implementasi Tujuan 2. Keputusan terprogram meliputi situasi yang timbul cukup sering untuk membuat aturan pengambilan keputusan dikembangkan dan diaplikasikan ke masa depan. a. Gaji b. Peraturan c. Jam Kerja d. Pengembangan Produk sesuai Kondisi Pasar 3. Keputusan dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat dibawah kondisi a. kepastian b. resiko c. tidak beresiko d. ketidakpastian. D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata) Dalam mencapai tujuan menjadi sarjana perikanan, keputusan terprogram dan tidak terprogram apa saja yang saudara tentukan untuk mencapai tujuan tersebut! Page 9 of 9
  • 10. Pembuatan Keputusan 2012Brawijaya University REFERENSI Draft, Richard L. 2008. Management. Salemba Empat. Jakarta Handoko, T Hani. 2003. Manajemen. BPFE. Yogyakarta PROPAGASI A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal) 1. Diskusikan keputusan-keputusan apa saja baik terprogram dan tidak terprogram dalam industri dan pemerintah dalam mengembangkan dunia perikanan! B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri) 1. Apa itu keputusan? 2. Sebut dan jelaskan jenis – jenis keputusan? 3. Bagamanakah tahap pembuatan keputusan? 4. Sebutkan model pembuatan keputusan? 5. Apa saja yang termasuk ke dalam pertanyaan diagnostic? C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi) 1. Berikut ini adalah tahapan pembuatan keputusan kecuali : a. Pengumpulan dan Analisa data yang relevan b. Evaluasi Alternatif – Alternatif c. Implementasi Keputusan d. Implementasi Tujuan 2. Keputusan terprogram meliputi situasi yang timbul cukup sering untuk membuat aturan pengambilan keputusan dikembangkan dan diaplikasikan ke masa depan. a. Gaji b. Peraturan c. Jam Kerja d. Pengembangan Produk sesuai Kondisi Pasar 3. Keputusan dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat dibawah kondisi a. kepastian b. resiko c. tidak beresiko d. ketidakpastian. D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata) Dalam mencapai tujuan menjadi sarjana perikanan, keputusan terprogram dan tidak terprogram apa saja yang saudara tentukan untuk mencapai tujuan tersebut! Page 9 of 9