2. Dasar Dasar Perilaku Individual
• Perilaku Organisasi/Organizational Behaviour (OB) adalah suatu
disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu
dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya
terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun
organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang
organisasi.
• Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau
masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang
sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
4. Berdasarkan Kemampuan
• Kemampuan merujuk ke kapasitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.
Kemampuan keseluruhan pada hakekatnya tersusun dari 2
faktor :
a. Kemampuan intelektual.
b. Kemampuan fisik.
5. Berdasarkan Kemampuan
DIMENSI PEMERIAN
Kecerdasan Numerik Kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat
Pemahaman Verbal
Kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar
serta hubungan kata satu sama lain
Kecepatan Perseptual
Kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual
dengan cepat dan tepat
Penalaran Induktif
Kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu
masalah dan kemudian memecahkan masalah itu
Penalaran Deduktif
Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi
dari suatu argumen
Visualisasi Ruang
Kemampuan membayangkan bagaimana suatu obyek
akan tampak seandainya posisinya dalam ruang diubah
Ingatan
Kemampuan menahan dan mengenang kembali
pengalaman masa lalu
6. Berdasarkan Kemampuan
• Kemampuan Fisik
Kemampuan menjalankan tugas yang menuntut
stamina, keterampilan, kekuatan, dan
karakteristik-karakteristik serupa.
7. Berdasarkan Kemampuan
Dapat dilihat bahwa kemampuan sangat berkaitan dan
berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilaksanakan.
a. Pekerjaan-pekerjaan tertentu menuntut kemampuan tertentu pula.
b. Ketidaksesuaian antara pekerjaan dan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang akan membawa dampak pada kinerja dari pekerjaan itu
sendiri.
c. Kemampuan yang rendah atas suatu tuntutan dari suatu pekerjaan akan
berdampak pada kegagalan dalam menghasilkan kinerja yang baik dari
pekerjaan tersebut.
d. Kemampuan yang lebih tinggi dari tuntutan pekerjaan dapat membawa
dampak pada ketidakefisienan bagi organisasi, dan juga dapat berdampak
pada ketidakpuasan karyawan tersebut.
8. Berdasarkan Kepribadian
• Menurut Alport dalam Setyobroto (2005) kepribadian merupakan
organisasi dinamis meliputi sistem psiko-fisik yang menentukan ciri-ciri
tingkah laku yang tercermin dalam cita-cita, watak, sikap dan sifat-sifat
serta perbuatan manusia”.
• Dalam konteks organisasi, kepribadian didefinisikan oleh Kreitner dan
Kinicki (2005) sebagai gabungan ciri fisik dan mental yang relative stabil
yang memberi kesan identitas pada individu. Ciri-ciri ini termasuk
bagaimana penampilan, pikiran, tindakan, dan perasaan seseorang
merupakan hasil dari pengaruh genetik dan lingkungan yang saling
berinteraksi.
• Robbins (2007) mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis
dalam sistem psikologis individu yang menentukan caranya untuk
menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya.
9. Teori Kepribadian Populer
Ada 5 teori populer dalam mempelajari
kepribadian
Locus of Control (LOC)
Intorvert dan Esktrovert
Kepribadian Tipe A
Model Myers-Briggs Type Indicators (MBTI)
Model Kepribadian Lima Besar (Kepribadian
the Big Five)
10. Model Myers-Briggs Type Indicators (MBTI)
Myers-Briggs Type Indicators merupakan instrumen yang paling sering
dipergunakan.
14. Persepsi dan Pengambilan Keputusan
Individual
• Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses dengan mana
individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan
indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.
Bagaimanapun, apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda
dari kenyataan yang obyektif. Tidak harus demikian tetapi sering
ada ketidaksepakatan.
• Persepsi muncul semata-mata
karena perilaku orang-orang
didasarkan pada persepsi mereka
mengenai apa kenyataannya itu,
bukan mengenai kenyataan itu
sendiri. Dunia yang
16. Teori dalam Penilaian Seseorang
Teori atribusi
• bergantung pada tiga faktor :
• Kekhususan (ketersendirian, distinctiveness)
• Konsensus
• Konsistensi
Prasangka layanan-diri
• Individu cenderung menghubungkan kesuksesan mereka pada faktor-faktor
internal seperti kemampuan atau upaya. Sementara untuk kegagalan, yang
disalahkan adalah faktor-faktor eksternal seperti nasib kurang mujur.
Jalan pintas yang sering digunakan dalam menilai orang lain
• Persepsi selektif
• Efek halo
• Efek kontras
• Proyeksi
• Berstereotipe
17.
18. Penerapan khusus dalam organisasi
Wawancara
karyawan
Pengharapan
kinerja
Evaluasi
kinerja
Upaya
karyawan
Kesetiaan
karyawan
19. Tautan Antara Persepsi dan
Pengambilan Keputusan Individual
Faktor-faktor
yang tidak
diantisipasi
Evaluasi
Alternatif
Minat
Pembelian
Sikap
Orang Lain
Keputusan
Pembelian
20. Bagaimana Hendaknya Keputusan
Diambil...?
Proses pengambilan
keputusan rasional
• Tetapkan masalah
• Identifikasi kriteria keputusan
• Mempertimbangkan kriteria
yang sudah diidentifikasi
• Menghasilkan alternatif
• Evaluasi alternatif
• Memilih keputusan yang
optimal
Pengambilan keputusan
rasional mengandung
sejumlah asumsi:
• Kejelasan masalah
• Pilihan-pilihan diketahui
• Pilihan yang jelas
• Pilihan yang konstan
• Tidak ada batasan waktu atau
biaya
• Pelunasan maksimum
21. Bagaimana Sesungguhnya Keputusan
Diambil dalam Organisasi
1. Rasionalitas terbatas (Bounded Rationality)
2. Intuisi
3. Identifikasi Masalah
4. Pengembangan Alternatif
5. Membuat pilihan
6. Perbedaan Individual: Gaya Pengambilan Keputusan
1. Direktif
2. Analitik
3. Konseptual
4. Behavior
22. Bagaimana Etika dalam Pengambilan
Keputusan
Tiga Kriteria Keputusan Etis
1. Utilitarian
2. Hak
3. Keadilan
23. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Etis
1. Tahap-tahap perkembangan moral
Adalah suatu penilaian dari kapasitas seseorang untuk menimbang secara moral.
Makin tinggi perkembangan moral seseorang, makin kurang bergantung ia pada
pengaruh-pengaruh luar dan, dari situ , akan makin cenderung untuk berperilaku
etis.
2. Tempat kedudukan kendali
Karakteristik kepribadian yang mengukur sejauh mana orang meyakini bahwa
mereka bertanggung jawab untuk peristiwa-peristiwa dalam hidup mereka.
3. Lingkungan organisasional
Merujuk pada persepsi karyawan mengenai pengharapan organisasional. Apakah
organisasi itu mendorong perilaku yang etis atau tidak.
24. Kesimpulan
• Manusia adalah makhluk yang dapat di pandang dari berbagai sudut pandang.
Manusia memiliki salah satu objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia
maupun objek materil yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya dan
dengan berbagai kondisinya. Setiap individu memiliki karakter yang berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya.
• Dapat di lihat dari segi perbedaan fisik, social, keperibadian, intelegensi, dan
kemampuan dasar seseorang. Serta perbedaan kecakapan seseorang atau
kepandaian yang semuanya itu sangat barpengaruh terhadap prilaku individu.
Dengan demikian tingkat perbedaan antara individu yang satu dengan yang
lainnya berbeda-beda, sesuai dengan kepribadian masing-masing.
• Pengambilan keputusan merupakan pilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan
atau memecahkan masalah serta memperoleh kesempatan. Pengambilan
keputusan memiliiki hubungan yang erat dengan persepsi, sebelum mengambil
sebuah keputuhan, hendaknya segala macam persepsi yang salah di luruskan,
guna memperoleh keputusan yang benar dan akurat.