SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PERAN PERAWATANAK TERHADAP PENYAKIT
PNEUMONIA PADA ANAK
Dosen Pengampu: Ahmad Subandi M.Kep., Sp. Kep.Anak
S1 Keperawatan
Tingkat 2
Kelompok 1:
1. Rizki Sefriyanto
2. Tri Puji Rahayu
3. Mey Ferdita Santika P.
4. Ginta Septiana
5. Syarah Eka P.
6. Esti Apriyani
7. Ade Panji N.
8. Sutrimo
9. Sumintri
10.Siti Marfuah
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2015
A. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan pada paru-.paru dan bronkiolus yang disebabkan oleh
bakteri, jamur ,virus, atau aspirasi karena makanan atau benda asing. Pneumonia adalah
infeksi pada parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian cairan didalam
alveoli hal ini terjadi akibat adanya infeksi agen/ infeksius atau adanya kondisi yang
mengganggu tekanan saluran trakheabronkialis. (Ngastiyah, 1997)
Menurut Muttaqin (2008) pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang
terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh
bakteri, virus, dan benda–benda asing. (Lib.ac.id)
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai
parenkim paru. Menurut anatomis pneumonia pada anak dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Pneumonia Lobaris.
2. Pneumonia Lobularis (Bronchopneumonia).
3. Pneumonia Interstisialis. (Lib.ac.id).
Penyebab Pneumonia pada anak : Spektrum mikroorganisme penyebab pada
neonates dan bayi kurang dari 20 hari meliputi :
1. streptococcus grup B dan
2. baktteri gram negative seperti E. Colli, Pseudomonas sp, atau Klebsiella sp.
3. Streptococcus pneumoniae,
4. Haemophillus influenza type B, dan
5. Staphylococcus aureus
Faktor Resiko yang sering di alami oleh anak yang menderita pneumonia pada
anak yaitu :
a. Berat Badan Lahir Rendah
b. Status gizi
c. Asi Eksklusif
B. Peran Perawat Anak Terhadap Penyakit Pneumonia Pada Anak
1. Pemberian Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
mempertahankan keadaan kebutuhan dasar manusia melalui pemberian pelayanan
keperawatan dengan menggunakan proses pelayanan keperawatan. Sehingga masalah
yang muncul dapat ditentukan diagnosis keperawatan. Perencanaan dilaksanakan
tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan yang dialami. Kemudian dapat di
evaluasi tingkat perkembangannya. Asuhan keperawatan pneumonia pada anak yang
diberikan mulai dari hal yang sederhana sampai dengan masalah yang kompleks.
Asuhan keperawatan yang diberikan pada anak yang menderita peneumonia yaitu:
 melakukan pengkajian terhadap tanda-tanda dan gejala yang dialami oleh klien,
meliputi pengkajian :
a) Data demografi
b) Riwayat Masuk, Anak dibawa ke rumah sakit setelah sesak nafas, cyanosis atau
batuk-batuk disertai dengan demam tinggi. Kesadaran kadang sudah menurun
apabila anak masuk dengan disertai riwayat kejang demam (seizure).
c) Riwayat Penyakit Dahulu, Predileksi penyakit saluran pernafasan lain seperti
ISPA, influenza sering terjadi dalam rentang waktu 3-14hari sebelum diketahui
adanya penyakit Pneumonia. Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital
bawaan dapat memperberat klinis penderita
d) Pengkajian
 Sistem Integumen : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat dehidrasi
sekunder), banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan
 Sistem Pulmonal : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi, batuk
(produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan otot bantu
pernafasan, pernafasan diafragma dan perut meningkat, Laju pernafasan
meningkat, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru,
 Sistem Cardiovaskuler : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah
vasokontriksi, kualitas darah menurun
 Sistem Neurosensori : GCS menurun, refleks menurun/normal, letargi
 Sistem Musculoskeletal : tonus otot menurun, nyeri otot/normalretraksi
paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan
 Sistem genitourinaria : produksi urine menurun/normal,
 Sistem digestif : konsistensi feses normal/diare
 Setelah melakukan pengkajian terhadap pneumonia maka perawat menegangkan
diagnosa keperawatan berdasarkan hasil dari pengkajian yang sudah dilakukan,
diknosa yang di ambil yaitu: Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan inflamasi dan obstruksi jalan nafas.
 merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang
muncul,
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dsypneu
 Menunjukan jalan nafas yang paten
 Mampu mengidentifikan dan mencegah faktor yang dapat menghambat
jalan nafas
 langkah-langkah melaksanankan tindakan sesuai dengan rencana yang ada dan
melakukan evaluasi berdasarkan respon klien.
1) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction
2) Monitor status oksigen pasien
3) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Advokat
Dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien pneumonia, perawat
bertugas memberikan informasi kepada kluarga klien yang bersangkutan terhadap
klien. Khususnya dalam pengambilan keputusan atau persetujuan atas tindakan
keperawatan yang akan diberikan kepada klien. Yang meliputi hak atas informasi
tentang penyakit klien, ha katas privasi, hak untuk menentukan nasib anaknya, dan
hak untuk memenuhi ganti rugi akibat kelalaian tindakan.
Implementasi :
 Perawat dapat menolak aturan atau tindakan yang bisa membahayakan kesehatan
klien atau menentang hak-hak klien penderita pneumonia
 Membantu klien penderita pneumonia dalam menyatakan hak-haknya yang
dibutuhkan pada saat perawatan pneumonia dan agar klien mendapatkan
pelayanan yang sebaik-baiknya
 Membantu klien dan keluarga dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada klien dengan pneumonia
3. Educator
Perawat membantu orang tua klien untuk meningkatkan pengetahuan tentang
penyakit pneumonia pada anaknya. Dengan cara memberikan penjelasan tentang
gejala penyakit pneumonia, serta tindakan tindakan yang diberikan. Sehingga
terjadi perubahan perilaku dari orang tua klien setelah dilakukan pemberian
pendidikan kesehatan.
Untuk meningkatkan pengetahuan orang tua klien dapat di lakukan dengan
mengadakan pendidikan kesehatan tentang pneumonia, yang didalam pendidikan
kesehatan tersebut menjelaskn tentang pengertian penyakit pneumonia, gejala-
gejala pneumonia, pengobatan pneumonia, serta tindakan-tindakan yang harus
dilakukan kepada klien yang ketika terjadi penyakit pneumonia pada anaknya.
4. Koordinator
Perawat bertugas mengarahkan, merencanakan, dan mengorganisasi pelayanan
kesehatan dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap pneumonia. Sehingga
pemberian pelayanan kesehatan terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
Tujuan perawat sebagai coordinator :
 Agar asuhan keperawatan untuk penderita pneumonia dapat terpenuhi secara
efektif, efisien dan menguntungkan klien
 Agar pengaturan waktu dan seluruh aktivitas atau penanganan pada klien
pneumonia dapat dilaksanakan dengan baik
5. Kolaborator
perawat bertugas melakukan tindakan kerjasama dengan tenaga kesehatan
lainnya dalam melakukan tindakan keperawatan dalam melakukan pemeriksaan
penunjang, maupun pemeriksaan lainnya. Perawat dapat bekerja sama dengan
dokter,fisioterapis, ahli gizi, radiologi, laboratorium, dan lain-lain. Dalam
melakukan pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam menentukan bentuk pekayanan selanjutnya.
 Perawat memberikan obat kepada pasien pneumonia sesuai dengan intruksi
dokter dan berpedoman pada 6B
 Perawat memberikan asupan nutrisi sesuai dengan apa yang di tentukan oleh
ahli gizi untuk penderita pneumonia
 Perawat berkolaborasi dengan bagian laboratorium untuk pemeriksaan
penunjang pada penderita pneumonia
6. Konsultan
Peran perawat sebagai konsultan yaitu sebagai tempat konsultasi terdapat
masalah atau tindakan perawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan
atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan. Peran perawat dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap
penyakit pneumonia pada anak bertugas sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah yang di hadapi oleh kluarga klien atau tindakan keperawatan yang di
berikan kepada anaknya. Sebagai contohnya perawat sebagai konsultan yaitu :
 Ketika orang tua mengalami ketidak tahuanya tentang penyakit peneumonia
pada anaknya maka perawat bertugas untuk menjelaskan tentang penyakit
pneumonia pada anaknya.
 Ketika orang tua klien bertanya tentang tindakan yang dilakukan untuk
menangani penyakit pneumonia yang di lakukan kepada anaknya maka perawat
harus menjelaskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan kepada anaknya.
7. Pembawa perubahan
Peran sebagai pembawa perubahan dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematik dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan terhadap klien dengan memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh perawat guna membawa perubahan kepada
kluen yaitu:
 Setelah perawat memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang menderita
pneumonia diharapkan penyakit pneumonia yang di derita oleh klien dapat
teratasi dengan baik sehingga klien dapat cepat sembuh.
 Dengan adanya pendidikan kesehatan yang di berikan oleh perawat kepada
orang tua klien diharapkan orang tuan klien dapat memahami tentang
pengertian penyakit pneumonia, gejala-gejala pneumonia, serta tindakan-
tindakan yang harus dilakukan kepada klien yang mengalami peneumonia.

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
LP dan LK infeksi neonatus
LP dan LK infeksi neonatusLP dan LK infeksi neonatus
LP dan LK infeksi neonatusDuniaShare
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSulistia Rini
 
Evaluasi keperawatan keluarga
Evaluasi  keperawatan keluargaEvaluasi  keperawatan keluarga
Evaluasi keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiAULIA SHARA
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanAndi amalia'Elf
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineSulistia Rini
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Model keperawatan primer
Model keperawatan primerModel keperawatan primer
Model keperawatan primerasadul usud
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksiBida Nirwana
 

What's hot (20)

Kolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanKolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam Keperawatan
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
LP dan LK infeksi neonatus
LP dan LK infeksi neonatusLP dan LK infeksi neonatus
LP dan LK infeksi neonatus
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Evaluasi keperawatan keluarga
Evaluasi  keperawatan keluargaEvaluasi  keperawatan keluarga
Evaluasi keperawatan keluarga
 
Lp tb
Lp tbLp tb
Lp tb
 
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN
TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN
TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
 
Konsep keperawatan komunitas
Konsep  keperawatan komunitasKonsep  keperawatan komunitas
Konsep keperawatan komunitas
 
6 Trauma Abdomen
6 Trauma Abdomen6 Trauma Abdomen
6 Trauma Abdomen
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Model keperawatan primer
Model keperawatan primerModel keperawatan primer
Model keperawatan primer
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksi
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 

Similar to Peran perawat pada anak pneumonia

Similar to Peran perawat pada anak pneumonia (20)

Peran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisPeran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak Pertusis
 
PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptxPPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
 
Peran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisPeran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak Pertusis
 
300151819-PPK-Pnemonia.docx
300151819-PPK-Pnemonia.docx300151819-PPK-Pnemonia.docx
300151819-PPK-Pnemonia.docx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA
 
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
 
Risiko dan hazard i
Risiko dan hazard iRisiko dan hazard i
Risiko dan hazard i
 
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Bab i..
Bab i..Bab i..
Bab i..
 
Pneumonia.pptx
Pneumonia.pptxPneumonia.pptx
Pneumonia.pptx
 
ASKEP ca paru
ASKEP ca paruASKEP ca paru
ASKEP ca paru
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
 
ASKEP Infeksi saluran kemih
ASKEP Infeksi saluran kemihASKEP Infeksi saluran kemih
ASKEP Infeksi saluran kemih
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Kmb1 pnemonia
Kmb1  pnemoniaKmb1  pnemonia
Kmb1 pnemonia
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 

Peran perawat pada anak pneumonia

  • 1. PERAN PERAWATANAK TERHADAP PENYAKIT PNEUMONIA PADA ANAK Dosen Pengampu: Ahmad Subandi M.Kep., Sp. Kep.Anak S1 Keperawatan Tingkat 2 Kelompok 1: 1. Rizki Sefriyanto 2. Tri Puji Rahayu 3. Mey Ferdita Santika P. 4. Ginta Septiana 5. Syarah Eka P. 6. Esti Apriyani 7. Ade Panji N. 8. Sutrimo 9. Sumintri 10.Siti Marfuah STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2015
  • 2. A. Pengertian Pneumonia Pneumonia adalah peradangan pada paru-.paru dan bronkiolus yang disebabkan oleh bakteri, jamur ,virus, atau aspirasi karena makanan atau benda asing. Pneumonia adalah infeksi pada parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian cairan didalam alveoli hal ini terjadi akibat adanya infeksi agen/ infeksius atau adanya kondisi yang mengganggu tekanan saluran trakheabronkialis. (Ngastiyah, 1997) Menurut Muttaqin (2008) pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan benda–benda asing. (Lib.ac.id) Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru. Menurut anatomis pneumonia pada anak dibedakan menjadi 3 yaitu: 1. Pneumonia Lobaris. 2. Pneumonia Lobularis (Bronchopneumonia). 3. Pneumonia Interstisialis. (Lib.ac.id). Penyebab Pneumonia pada anak : Spektrum mikroorganisme penyebab pada neonates dan bayi kurang dari 20 hari meliputi : 1. streptococcus grup B dan 2. baktteri gram negative seperti E. Colli, Pseudomonas sp, atau Klebsiella sp. 3. Streptococcus pneumoniae, 4. Haemophillus influenza type B, dan 5. Staphylococcus aureus
  • 3. Faktor Resiko yang sering di alami oleh anak yang menderita pneumonia pada anak yaitu : a. Berat Badan Lahir Rendah b. Status gizi c. Asi Eksklusif B. Peran Perawat Anak Terhadap Penyakit Pneumonia Pada Anak 1. Pemberian Asuhan Keperawatan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan mempertahankan keadaan kebutuhan dasar manusia melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses pelayanan keperawatan. Sehingga masalah yang muncul dapat ditentukan diagnosis keperawatan. Perencanaan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan yang dialami. Kemudian dapat di evaluasi tingkat perkembangannya. Asuhan keperawatan pneumonia pada anak yang diberikan mulai dari hal yang sederhana sampai dengan masalah yang kompleks. Asuhan keperawatan yang diberikan pada anak yang menderita peneumonia yaitu:  melakukan pengkajian terhadap tanda-tanda dan gejala yang dialami oleh klien, meliputi pengkajian : a) Data demografi b) Riwayat Masuk, Anak dibawa ke rumah sakit setelah sesak nafas, cyanosis atau batuk-batuk disertai dengan demam tinggi. Kesadaran kadang sudah menurun apabila anak masuk dengan disertai riwayat kejang demam (seizure). c) Riwayat Penyakit Dahulu, Predileksi penyakit saluran pernafasan lain seperti ISPA, influenza sering terjadi dalam rentang waktu 3-14hari sebelum diketahui adanya penyakit Pneumonia. Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital bawaan dapat memperberat klinis penderita d) Pengkajian  Sistem Integumen : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat dehidrasi sekunder), banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan  Sistem Pulmonal : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi, batuk (produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan otot bantu
  • 4. pernafasan, pernafasan diafragma dan perut meningkat, Laju pernafasan meningkat, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru,  Sistem Cardiovaskuler : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah vasokontriksi, kualitas darah menurun  Sistem Neurosensori : GCS menurun, refleks menurun/normal, letargi  Sistem Musculoskeletal : tonus otot menurun, nyeri otot/normalretraksi paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan  Sistem genitourinaria : produksi urine menurun/normal,  Sistem digestif : konsistensi feses normal/diare  Setelah melakukan pengkajian terhadap pneumonia maka perawat menegangkan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil dari pengkajian yang sudah dilakukan, diknosa yang di ambil yaitu: Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan inflamasi dan obstruksi jalan nafas.  merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul,  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dsypneu  Menunjukan jalan nafas yang paten  Mampu mengidentifikan dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas  langkah-langkah melaksanankan tindakan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien. 1) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction 2) Monitor status oksigen pasien 3) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2. Advokat Dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien pneumonia, perawat bertugas memberikan informasi kepada kluarga klien yang bersangkutan terhadap klien. Khususnya dalam pengambilan keputusan atau persetujuan atas tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada klien. Yang meliputi hak atas informasi tentang penyakit klien, ha katas privasi, hak untuk menentukan nasib anaknya, dan hak untuk memenuhi ganti rugi akibat kelalaian tindakan.
  • 5. Implementasi :  Perawat dapat menolak aturan atau tindakan yang bisa membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien penderita pneumonia  Membantu klien penderita pneumonia dalam menyatakan hak-haknya yang dibutuhkan pada saat perawatan pneumonia dan agar klien mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya  Membantu klien dan keluarga dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan pneumonia 3. Educator Perawat membantu orang tua klien untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit pneumonia pada anaknya. Dengan cara memberikan penjelasan tentang gejala penyakit pneumonia, serta tindakan tindakan yang diberikan. Sehingga terjadi perubahan perilaku dari orang tua klien setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan. Untuk meningkatkan pengetahuan orang tua klien dapat di lakukan dengan mengadakan pendidikan kesehatan tentang pneumonia, yang didalam pendidikan kesehatan tersebut menjelaskn tentang pengertian penyakit pneumonia, gejala- gejala pneumonia, pengobatan pneumonia, serta tindakan-tindakan yang harus dilakukan kepada klien yang ketika terjadi penyakit pneumonia pada anaknya. 4. Koordinator Perawat bertugas mengarahkan, merencanakan, dan mengorganisasi pelayanan kesehatan dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap pneumonia. Sehingga pemberian pelayanan kesehatan terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. Tujuan perawat sebagai coordinator :  Agar asuhan keperawatan untuk penderita pneumonia dapat terpenuhi secara efektif, efisien dan menguntungkan klien  Agar pengaturan waktu dan seluruh aktivitas atau penanganan pada klien pneumonia dapat dilaksanakan dengan baik
  • 6. 5. Kolaborator perawat bertugas melakukan tindakan kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya dalam melakukan tindakan keperawatan dalam melakukan pemeriksaan penunjang, maupun pemeriksaan lainnya. Perawat dapat bekerja sama dengan dokter,fisioterapis, ahli gizi, radiologi, laboratorium, dan lain-lain. Dalam melakukan pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam menentukan bentuk pekayanan selanjutnya.  Perawat memberikan obat kepada pasien pneumonia sesuai dengan intruksi dokter dan berpedoman pada 6B  Perawat memberikan asupan nutrisi sesuai dengan apa yang di tentukan oleh ahli gizi untuk penderita pneumonia  Perawat berkolaborasi dengan bagian laboratorium untuk pemeriksaan penunjang pada penderita pneumonia 6. Konsultan Peran perawat sebagai konsultan yaitu sebagai tempat konsultasi terdapat masalah atau tindakan perawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Peran perawat dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap penyakit pneumonia pada anak bertugas sebagai tempat konsultasi terhadap masalah yang di hadapi oleh kluarga klien atau tindakan keperawatan yang di berikan kepada anaknya. Sebagai contohnya perawat sebagai konsultan yaitu :  Ketika orang tua mengalami ketidak tahuanya tentang penyakit peneumonia pada anaknya maka perawat bertugas untuk menjelaskan tentang penyakit pneumonia pada anaknya.  Ketika orang tua klien bertanya tentang tindakan yang dilakukan untuk menangani penyakit pneumonia yang di lakukan kepada anaknya maka perawat harus menjelaskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan kepada anaknya. 7. Pembawa perubahan Peran sebagai pembawa perubahan dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematik dan terarah sesuai dengan
  • 7. metode pemberian pelayanan keperawatan terhadap klien dengan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. Hal-hal yang harus dilakukan oleh perawat guna membawa perubahan kepada kluen yaitu:  Setelah perawat memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang menderita pneumonia diharapkan penyakit pneumonia yang di derita oleh klien dapat teratasi dengan baik sehingga klien dapat cepat sembuh.  Dengan adanya pendidikan kesehatan yang di berikan oleh perawat kepada orang tua klien diharapkan orang tuan klien dapat memahami tentang pengertian penyakit pneumonia, gejala-gejala pneumonia, serta tindakan- tindakan yang harus dilakukan kepada klien yang mengalami peneumonia.