SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Makalah Clinical Nursing 1
PNEUMONIA
Dosen Pengampu : Tri Sumarni, S.Kep.,Ns
Disusun Oleh :
1) Nony Marlina 121440124630060
2) Novarya Dyan Armadany 121440124640061
3) Novi Astikasari 121440124650062
4) Ratna Indah Puspita Sari 121440124730070
5) Ratu Kasih Murni 121440124740071
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 3A
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pneumonia”.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang telah diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Clinical Nursing 1 di STIKes Harapan Bangsa.
Kami menyadari tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari semua pihak, penyusunan
tugas makalah ini tidak dapat terlaksana dan itu semua sangat berguna bagi kami. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Tri Sumarni, S.Kep.,Ns., selaku dosen mata kuliah Clinical Nursing 1, yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi untuk
menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas ini selesai.
3. Teman-teman semua yang telah membantu dalam melaksanakan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat
membangun serta mendukung untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk para mahasiswa/i pada umumnya dan untuk teman sejawat perawat
pada khususnya.
Purwokerto , September 2013
Penyusun
BAB I
A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang serius dan menjadi penyebab
kematian tertinggi di dunia terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Faktor risiko
utama kematian ternyata akibat pemberian antibiotik yang tidak adekuat dan tidak tepat. Di
Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler
dan tuberculosis. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan angka mortalitas
pneumonia pada anak bayi baru lahir, berat badan lahir rendah (BBLR), tidak mendapat
imunisasi, tidak mendapat ASI yang adekuat, malnutrisi, defisiensi vitamin A, tingginya
prevalensi kolonisasi bakteri patogen dinasofaring, dan tingginya pajanan terhadap polusi
udara. Terdapat dua jenis pneumonina berdasarkan tempat terjadinya infeksi ,yaitu :
a) Pneumonia masyarakat(community-acquired pneumonia)
b) Pneumonia RS atau pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia)
Kedua bentuk pneumonia ini berbeda dalam spektrum etiologi, gambaran klinis,
penyakit dasar atau penyakit penyerta, dan prognosisnya. Oleh karena itu, gejala klinis,
derajat beratnya penyakit dan komplikasi yang timbul lebih kompleks dan memerlukan
penanganan khusus sesuai dengan penyakit dasarnya.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini agar mahasiswa mampu mengerti apa itu
pneumonia, tanda dan gejala, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
medis, dan penatalaksanaan keperawatan pada pneumonia.
BAB II
ISI
1. Definisi
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli)
yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh
cairan. Pneumonia juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik. Tetapi penyebab yang
paling sering adalah bakteri streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus. Penyakit ini
sering diderita oleh para lansia dan orang yang memiliki penyakit kronik. Namun
pneumonia juga dapat menyerang kalangan muda dan anak-anak.
2. Etiologi
Beberapa penyebab terjadinya pneumonia , diantaranya :
a) Bakteri ( sering menyerang orang dewasa)
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenza
b) Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar air)
c) Organisme mirip bakteri: Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan
dewasa muda)
d) Jamur tertentu
Cara mikroorganisme masuk ke paru-paru , dapat melalui :
a) Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar.
b) Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain.
c) Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
Adapun beberapa orang yang mudah terkena pneumonia , adalah :
a) Peminum alcohol.
b) Perokok.
c) Penderita diabetes.
d) Penderita gagal jantung.
e) Penderita penyakit paru obstruktif menahun.
f) Gangguan sistem kekebalan karena obat tertentu (penderita kanker, penerima organ
cangkokan).
g) Gangguan sistem kekebalan karena penyakit (penderita AIDS).
h) Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal.
Ada 2 jenis pneumonia yaitu pneumonia diperoleh dari luar institusi kesehatan
yang sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan pneumonia yang berasal dari
rumah sakit atau intitusi kesehatan lainnya yang bersifat lebih serius karena saat perawatan
sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu serta
kemungkinan infeksi oleh bakteri lebih besar.
3. Manifestasi Klinis
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama
beberapa hari.
Gejala yang biasa ditemukan pada pneumonia adalah :
a) Batuk berdahak (seperti lendir, kehijauan dan nanah).
Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari
saluran nafas. Penyebab batuk
 Penyakit infeksi : bakteri atau virus, misalnya : tuberkulosa, influenza.
 Bukan infeksi, misalnya debu, asma, alergi, makanan yang merangsang tenggorokan,
batuk pada perokok.
b) Nyeri dada (tumpul atau tajam dan bertambah hebat saat menarik nafas atau batuk).
Nyeri dada pada pneumonia bakteri disebabkan oleh iritasi atau infeksi dari lapisan paru
(pleura)
c) Demam dan mengigil akibat proses peradangan.
d) Mudah merasa lelah akibat reaksi peradangan dan edema.
e) Sesak nafas,
Sesak napas terjadi Karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan
saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang menyenangkan bagi
mikroba untuk berkembang biak. Pada pneumonia sesak napas terjadi pada saat menarik
napas.
f) Sakit kepala.
g) Nafsu makan berkurang.
h) Mual dan muntah.
i) Merasa tidak enak badan.
j) Kekakuat sendi dan otot.
k) Kulit lembab.
l) Batuk berdarah.
m)Pernafasaan yang cepat.
n) Cemas, stress dan tegang.
o) Krekel (bunyi paru tambahan).
p) Timbul tanda-tanda sianosis.
q) Ventilasi mungkin berkurang akibat panimbunan mukus,yang dapat menyebabkan
atelektasis absorpsi.
Selain itu tanda-tanda menderita pneumonia dapat diketahui setelah menjalani
pemeriksaan X-ray (rongent) atau pemeriksaan lainnya.
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan dada dengan stetoskop akan terdengar suara ronchi. Pemeriksaan
penunjangnya meliputi :
 Pemeriksaan Laboratorium
- Jumlah Leukosit diatas 15.000-40.000/mm3.
- Laju Endapan Darah hingga 100 mm/jam.
- Adanya peningkatan produksi Sputum.
- Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) menunjukkan hipoksemia sebab terdapat
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi didaerah pneumonia.
 Pemeriksaan Radiologis
Foto Thoraks posterior-anterior dan lateral untuk melihat keberadaan konsolidasi
retrokardial sehingga lebih mudah untuk menentukan lobus mana yang terkena.(Arif,
Mutaqin: 2008)
5. Penatalaksanaan medis
Pada penderita yang belum berat dapat diberikan antibiotic per-oral (mulut) atau tetap
tinggal dirumah. Berikut ini bentuk pengobatan spesifik pada pneumonia, meliputi :
a) Istirahat
b) Antibiotic untuk pneumonia bakteri, seperti :
- Erythromycin
- Ezithromycin
- Clarithromycin
- Amoxicillin
- Cephalosporin
c) Obat dekongestan
- Untuk anak-anak, lebih tua, dan orang dewasa
- Fenilefrin
- Pseudoefedrin
d) Obat anti inflamasi untuk rasa sakit
- Ibuprofen
- Ketoprofen
- Naproxen
e) Obat batuk dekstrometorfan
f) Acetaminophean untuk nyeri dan control demam
g) Terapi oksigen
h) Istirahat
i) Hidrasi untuk membantu mengencerkan sekresi
j) Teknik-Teknik bernapas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveolus dan mengurangi
resiko atlektasis
6. Penatalaksanaan keperawatan
Penatalaksanaan pada penderita pneumonia adalaha sebagai berikut :
a) pemberian kompres
b) Latihan batuk efektif dan fisiotheraphy paru.
c) Pemberian oksigenasi (oksigen 1-2 liter/menit).
d) Mempertahankan kebutuhan cairan (IVFD dektrose 10% : NaCl 0,9%).
e) Pemberian nutrisi, apabila ringan tidak perlu diberikan antibiotik tetapi apabila penyakit
berat dapat dirawat inap, maka perlu pemberian antibiotik berdasarkan usia, keadaan
umum, kemungkinan penyebab, seperti pemberian Ampisilin dan Kloramfenikol
f) Penatalaksanaan medis dengan cara pemberian
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran makalah diatas dapat disimpulkan bahwa pneumonia
merupakan salah satu penyakit pada gangguan pernafasaan yang dapat menderita pada
semua kalangan mulai dari anak-anak, dewasa maupun lansia. Untuk orang-orang yang
rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak,
bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia. Disamping itu pemberian obat lain untuk
membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan)
batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat
tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak)
diparu-paru.
B. Saran
Secara umum, pembaca mampu mengetahui apa pengertian dari pneumonia, tanda dan
gejala cara penangannya. Sehingga dapat mengurangi angka kematian yang sebagian besar
diakibat kan penyakit pneumonia.
DAFTAR PUSTAKA
http://mig33java.forumotion.com/t916-penyakit-pneumonia
http://indonesiaindonesia.com/f/9931-pneumonia/
http://www.news-medical.net/health/Pneumonia-Cause-%28Indonesian%29.aspx
http://medicastore.com/penyakit/441/Pneumonia_radang_paru.html
http://penyakitpneumonia.com/

More Related Content

What's hot

Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok fikri asyura
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointDwika Marbun
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asmatrisnaif
 
Terapi inhalasi terbaru
Terapi inhalasi terbaruTerapi inhalasi terbaru
Terapi inhalasi terbarumatzrohwandi
 
8.thorax
8.thorax8.thorax
8.thoraxfadzan
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
ASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaSofiaNofianti
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISyifaARN
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasitirolyn
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSJihan Nabilah
 

What's hot (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
Oksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umumOksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umum
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
Terapi inhalasi terbaru
Terapi inhalasi terbaruTerapi inhalasi terbaru
Terapi inhalasi terbaru
 
8.thorax
8.thorax8.thorax
8.thorax
 
Emfisema
EmfisemaEmfisema
Emfisema
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
ASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi Asthma
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
 
Sesak
SesakSesak
Sesak
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
 

Similar to PNEUMONIA

Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaBella Citra H
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atassoroylardo2
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniakhairil10
 
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdf
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdfLAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdf
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdfsrihumaerah
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraNola Hastuti
 
Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...
Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...
Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...SMPK Stella Maris
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnVic Scremo
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docxSilvhanyAkuba
 
Modul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan okModul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan okAnton Saja
 

Similar to PNEUMONIA (20)

ppt pneumonia.pptx
ppt pneumonia.pptxppt pneumonia.pptx
ppt pneumonia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
 
A1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptxA1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptx
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
 
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdf
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdfLAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdf
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdf
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
Askep abses paru
Askep abses paruAskep abses paru
Askep abses paru
 
Askep abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep abses paru AKPER PEMKAB MUNA Askep abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep abses paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNAPneumonia AKPER PEMKAB MUNA
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
 
Pneu
PneuPneu
Pneu
 
Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...
Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...
Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Lp dokep kel.ndariiiii
Lp dokep kel.ndariiiiiLp dokep kel.ndariiiii
Lp dokep kel.ndariiiii
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docx
 
Modul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan okModul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan ok
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 

More from Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

PNEUMONIA

  • 1. Makalah Clinical Nursing 1 PNEUMONIA Dosen Pengampu : Tri Sumarni, S.Kep.,Ns Disusun Oleh : 1) Nony Marlina 121440124630060 2) Novarya Dyan Armadany 121440124640061 3) Novi Astikasari 121440124650062 4) Ratna Indah Puspita Sari 121440124730070 5) Ratu Kasih Murni 121440124740071 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 3A STIKes Harapan Bangsa Purwokerto 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pneumonia”. Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Clinical Nursing 1 di STIKes Harapan Bangsa. Kami menyadari tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari semua pihak, penyusunan tugas makalah ini tidak dapat terlaksana dan itu semua sangat berguna bagi kami. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Ibu Tri Sumarni, S.Kep.,Ns., selaku dosen mata kuliah Clinical Nursing 1, yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini. 2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai. 3. Teman-teman semua yang telah membantu dalam melaksanakan pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat membangun serta mendukung untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para mahasiswa/i pada umumnya dan untuk teman sejawat perawat pada khususnya. Purwokerto , September 2013 Penyusun
  • 3. BAB I A. Latar Belakang Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang serius dan menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Faktor risiko utama kematian ternyata akibat pemberian antibiotik yang tidak adekuat dan tidak tepat. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberculosis. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan angka mortalitas pneumonia pada anak bayi baru lahir, berat badan lahir rendah (BBLR), tidak mendapat imunisasi, tidak mendapat ASI yang adekuat, malnutrisi, defisiensi vitamin A, tingginya prevalensi kolonisasi bakteri patogen dinasofaring, dan tingginya pajanan terhadap polusi udara. Terdapat dua jenis pneumonina berdasarkan tempat terjadinya infeksi ,yaitu : a) Pneumonia masyarakat(community-acquired pneumonia) b) Pneumonia RS atau pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia) Kedua bentuk pneumonia ini berbeda dalam spektrum etiologi, gambaran klinis, penyakit dasar atau penyakit penyerta, dan prognosisnya. Oleh karena itu, gejala klinis, derajat beratnya penyakit dan komplikasi yang timbul lebih kompleks dan memerlukan penanganan khusus sesuai dengan penyakit dasarnya. B. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini agar mahasiswa mampu mengerti apa itu pneumonia, tanda dan gejala, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis, dan penatalaksanaan keperawatan pada pneumonia.
  • 4. BAB II ISI 1. Definisi Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik. Tetapi penyebab yang paling sering adalah bakteri streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus. Penyakit ini sering diderita oleh para lansia dan orang yang memiliki penyakit kronik. Namun pneumonia juga dapat menyerang kalangan muda dan anak-anak. 2. Etiologi Beberapa penyebab terjadinya pneumonia , diantaranya : a) Bakteri ( sering menyerang orang dewasa) - Streptococcus pneumoniae - Staphylococcus aureus - Legionella - Hemophilus influenza b) Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar air)
  • 5. c) Organisme mirip bakteri: Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda) d) Jamur tertentu Cara mikroorganisme masuk ke paru-paru , dapat melalui : a) Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar. b) Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain. c) Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru. Adapun beberapa orang yang mudah terkena pneumonia , adalah : a) Peminum alcohol. b) Perokok. c) Penderita diabetes. d) Penderita gagal jantung. e) Penderita penyakit paru obstruktif menahun. f) Gangguan sistem kekebalan karena obat tertentu (penderita kanker, penerima organ cangkokan). g) Gangguan sistem kekebalan karena penyakit (penderita AIDS). h) Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Ada 2 jenis pneumonia yaitu pneumonia diperoleh dari luar institusi kesehatan yang sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan pneumonia yang berasal dari rumah sakit atau intitusi kesehatan lainnya yang bersifat lebih serius karena saat perawatan sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu serta kemungkinan infeksi oleh bakteri lebih besar. 3. Manifestasi Klinis Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari. Gejala yang biasa ditemukan pada pneumonia adalah : a) Batuk berdahak (seperti lendir, kehijauan dan nanah). Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran nafas. Penyebab batuk  Penyakit infeksi : bakteri atau virus, misalnya : tuberkulosa, influenza.  Bukan infeksi, misalnya debu, asma, alergi, makanan yang merangsang tenggorokan, batuk pada perokok.
  • 6. b) Nyeri dada (tumpul atau tajam dan bertambah hebat saat menarik nafas atau batuk). Nyeri dada pada pneumonia bakteri disebabkan oleh iritasi atau infeksi dari lapisan paru (pleura) c) Demam dan mengigil akibat proses peradangan. d) Mudah merasa lelah akibat reaksi peradangan dan edema. e) Sesak nafas, Sesak napas terjadi Karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang menyenangkan bagi mikroba untuk berkembang biak. Pada pneumonia sesak napas terjadi pada saat menarik napas. f) Sakit kepala. g) Nafsu makan berkurang. h) Mual dan muntah. i) Merasa tidak enak badan. j) Kekakuat sendi dan otot. k) Kulit lembab. l) Batuk berdarah. m)Pernafasaan yang cepat. n) Cemas, stress dan tegang. o) Krekel (bunyi paru tambahan). p) Timbul tanda-tanda sianosis. q) Ventilasi mungkin berkurang akibat panimbunan mukus,yang dapat menyebabkan atelektasis absorpsi. Selain itu tanda-tanda menderita pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (rongent) atau pemeriksaan lainnya. 4. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan dada dengan stetoskop akan terdengar suara ronchi. Pemeriksaan penunjangnya meliputi :  Pemeriksaan Laboratorium - Jumlah Leukosit diatas 15.000-40.000/mm3. - Laju Endapan Darah hingga 100 mm/jam.
  • 7. - Adanya peningkatan produksi Sputum. - Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) menunjukkan hipoksemia sebab terdapat ketidakseimbangan ventilasi-perfusi didaerah pneumonia.  Pemeriksaan Radiologis Foto Thoraks posterior-anterior dan lateral untuk melihat keberadaan konsolidasi retrokardial sehingga lebih mudah untuk menentukan lobus mana yang terkena.(Arif, Mutaqin: 2008) 5. Penatalaksanaan medis Pada penderita yang belum berat dapat diberikan antibiotic per-oral (mulut) atau tetap tinggal dirumah. Berikut ini bentuk pengobatan spesifik pada pneumonia, meliputi : a) Istirahat b) Antibiotic untuk pneumonia bakteri, seperti : - Erythromycin - Ezithromycin - Clarithromycin - Amoxicillin - Cephalosporin c) Obat dekongestan - Untuk anak-anak, lebih tua, dan orang dewasa - Fenilefrin - Pseudoefedrin d) Obat anti inflamasi untuk rasa sakit - Ibuprofen - Ketoprofen - Naproxen e) Obat batuk dekstrometorfan f) Acetaminophean untuk nyeri dan control demam g) Terapi oksigen h) Istirahat i) Hidrasi untuk membantu mengencerkan sekresi j) Teknik-Teknik bernapas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveolus dan mengurangi resiko atlektasis
  • 8. 6. Penatalaksanaan keperawatan Penatalaksanaan pada penderita pneumonia adalaha sebagai berikut : a) pemberian kompres b) Latihan batuk efektif dan fisiotheraphy paru. c) Pemberian oksigenasi (oksigen 1-2 liter/menit). d) Mempertahankan kebutuhan cairan (IVFD dektrose 10% : NaCl 0,9%). e) Pemberian nutrisi, apabila ringan tidak perlu diberikan antibiotik tetapi apabila penyakit berat dapat dirawat inap, maka perlu pemberian antibiotik berdasarkan usia, keadaan umum, kemungkinan penyebab, seperti pemberian Ampisilin dan Kloramfenikol f) Penatalaksanaan medis dengan cara pemberian
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penjabaran makalah diatas dapat disimpulkan bahwa pneumonia merupakan salah satu penyakit pada gangguan pernafasaan yang dapat menderita pada semua kalangan mulai dari anak-anak, dewasa maupun lansia. Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia. Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru. B. Saran Secara umum, pembaca mampu mengetahui apa pengertian dari pneumonia, tanda dan gejala cara penangannya. Sehingga dapat mengurangi angka kematian yang sebagian besar diakibat kan penyakit pneumonia.