Pengelolaan limbah merupakan hal penting untuk mengurangi dampak negatif dari limbah terhadap lingkungan dan kesehatan. Terdapat berbagai cara pengelolaan limbah seperti pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, pengolahan, dan pembuangan yang sesuai. Prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) perlu diterapkan dalam pengelolaan limbah.
Laminar air flow (LAF) adalah Laminar air flow (LAF) merupakan salah satu alat laboraterium yang berfungsi untuk mensterilkan dan meminimalisir alat-alat laboraterium dari mikroba atau kontaminasi yang terbawa ikut oleh aliran udara dikarenakan alat ini memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara secara bercontinue ,sehingga menjadi steril dan menggunakan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan
Laminar air flow (LAF) adalah Laminar air flow (LAF) merupakan salah satu alat laboraterium yang berfungsi untuk mensterilkan dan meminimalisir alat-alat laboraterium dari mikroba atau kontaminasi yang terbawa ikut oleh aliran udara dikarenakan alat ini memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara secara bercontinue ,sehingga menjadi steril dan menggunakan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Air Limbah adalah bahan buangan dari suatu usaha atau kegaiatan yang berwujud cair.
Karakteristik Limbah Cair:
-Karakteristik Fisika : Padatan, bau, kekeruhan, temperatur/shu, daya hantar listrik, warna dan rasa
-Karakteristik kimia : Bahan organik, BOD (Biologycal Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen), COD (chemical Oxygen Demand), pH(Puissance d'Hydrogen Scale), Logam berat.
-Karakteristik biologi
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Air Limbah adalah bahan buangan dari suatu usaha atau kegaiatan yang berwujud cair.
Karakteristik Limbah Cair:
-Karakteristik Fisika : Padatan, bau, kekeruhan, temperatur/shu, daya hantar listrik, warna dan rasa
-Karakteristik kimia : Bahan organik, BOD (Biologycal Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen), COD (chemical Oxygen Demand), pH(Puissance d'Hydrogen Scale), Logam berat.
-Karakteristik biologi
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Materi ini adalah tugas dari mata kuliah aset bangunan dan lingkungan, dimana kita dapat lebih mengetahui tentang cara pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta jenis jenis sampah yang lazim pada umumnya
MANFAAT PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN KONSEP MEGALABINOVASI
1. Dapat mengatasi persoalan sampah organik yang apabila tidak dicarikan solusi yang tepat maka akan menjadi beban bagi para pelaku usaha baik itu perusahaan, instansi dan juga bagi lingkungan sekitar.
2. Keberadaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep MEGALABINOVASI ini sangat ramah terhadap lingkungan, dikarenakan tidak menimbulkan bau, sehingga dapat di install pada lokasi yang berdekatan dengan warga.
3. Unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat unik dan bermanfaat, sehingga dapat menumbuhkan citra yang positif bagi warga sebagai komunitas pecinta lingkungan.
4. Beban pemeliharaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat ringan, maka secara jangka panjang akan memberikan penghematan beban pengolahan sampah yang cukup signifikan.
5. Konsep ini tidak mengandung unsur kimia dalam proses pengolahannya.
6. Proses yang dihasilkan berupa biogas bertekanan rendah, sehingga sangat aman di gunakan.
7. Desain dari unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini dirancang secara customized sesuai citra yang diharapkan sehingga tidak terkesan sebagai tempat pengolahan sampah.
PRINSIP KERJA BIODIGESTER DENGAN KONSEP
Memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang akan menghasilkan gas methana (CH4)
Gas methana yang dihasilkan bisa mencapai hingga 60% dari keseluruhan gas hasil reaktor, sisanya didominasi oleh CO2
Bakteri methanogen bekerja dalam lingkungan yang tidak ada udara (an aerob), sehingga proses ini bisa disebut pencernaan an aerob (an aerob digestion)
Bakteri methanogen akan secara natural berada dalam sampah yang yang mengandung bahan organik, seperti kotoran ternak, manusia dan sampah organik
Proses Pemasukan Sampah Organik Kedalam Biodigester MEGALABINOVASI
Sampah organik dimasukan kedalam lubang input digester
Tambahkan air secukupnya untuk membersihkan lubang input
Kocoklah digester setiap hari untuk meningkatkan kinerja bakteri pengurai
Dilakukan setiap hari dengan jumlah yang disesuaikan
Hindari pemasukan sampah anorganik kedalam digester
Pengelolaan Pupuk Cair Organik
Limbah cair biogas (slurry) akan keluar dari lubang output digester dengan sendirinya, disaat pemasukan sampah organik kedalam lubang input
Slurry ditampung kedalam drum penampung dibiarkan beberapa minggu sebelum digunakan
Slurry atau pupuk cair organik ini akan berbeda kandungan nutrisinya, tergantung dari sampah organik yang dimasukan
Biogas sama dengan sumber energi alternatif, maka asumsinya adalah 1m3 biogas setara dengan :
0,4 Kg LPG
0,52 Lt solar
0,62 Lt minyak tanah
4,7 KWH listrik
3,5 Kg kayu bakar
Asupan sampah 500 Kg/ha ri
Kapasitas Biodigester 54 m3
Produksi biogas perhari ± 12,5 m atau setara 10 Lt Bensin (kondisional
Mengemukakan apa arti dari pagelaran tari, simbol simbol tari, unsur unsur tari, perbedaan tari, berasal dari mana tarian tersebut, termasuk kedalam jenis tari apa, dll
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Limbah merupakan buangan dari seluruh aktivitas
manusia dan alam yang dapat menimbulkan
dampak negatif.
Seiring dengan meningkatnya jumlah manusia
maka jumlah limbah di dunia juga makin meningkat.
Limbah mengandung zat yang berbahaya yang
dapat mengganggu kesehatan manusia dan
lingkungan sehingga perlu dilakukan penanganan
yang tepat. Pengelolaan limbah secara umum
dapat dilakukan dengan cara :
3.
4. 1. PENGURANGAN SUMBER ( SOURCE REDUCTION )
Komposisi di dunia semakin meningkat jumlah dan
jenisnya seiring peningkatan jumlah populasi
manusia dan semakin beragamnya aktivitas
manusia.
Mengurangi sumber sampah / limbah (source
reduction) dengan meminimalisasi jumlah dan jenis
barang yang kita pakai diharapkan dapat
mengurangi jumlah limbah yang kita hasilkan setiap
hari.
Contoh : penggunaan keranjang belanja untuk
mengurangi penggunaan plastik, penggunaan sapu
tangan dari pada tissue.
5. 2. PENGGUNAAN KEMBALI ( REUSE )
Reuse merupakan program pemakaian kembali
sampah. Seperti penggunaan bahan plastik / kertas
bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban
untuk pot atau kursi taman, botol minuman yang
telah kosong diisi kembali, dsb.
Usahakan membeli barang atau menggunakan
kemasan yang dapat dipakai kembali, menghindari
proses yang disposable ( sekali pakai )
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
memanfaatkan barang bekas adalah :
6. a. Jangan membuang gelas retak. Gelas retak masih
dapat dimanfaatkan untuk wadah alat tulis atau alat
lain dengan memberi cat atau stiker.
b. Payung rusak dapat dimanfaatkan untuk jemuran
pakaian bayi.
c. Memanfaatkan limbah kayu, kita rekatkan parutan
kayu ke karton yg sudah dibentuk menjadi bingkai,
sehingga menjadi bingkai yang cantik.
d. Memanfaatkan mozaik keramik pecah untuk lantai
sehingga menjadi daya tarik dan indah dipandang.
e. Memanfaatkan stik kayu es krim. Disusun sedemikian
rupa, dilem, kreasikan sesuai bentuk yang diinginkan.
7. 3. PEMANFAATAN/ PENDAURULANGAN
(RECYCLING)
Mengubah barang-barang yang sudah tidak
terpakai atau tidak berguna diolah kembali dan
dijadikan barang yang bernilai guna
Daur ulang terdiri dari kegiatan:
a. Pemilahan
b. Pengumpulan
c. Pemrosesan
d. Pendistribusian
e. pembuatan
8.
9. Proses daur ulang memiliki tujuan antara lain :
a. Menghindari pencemaran atau kerusakan
lingkungan
b. Melestarikan kehidupan makhluk hidup yang
terdapat di suatu lingkungan.
c. Mengurangi sampah anorganik
d. Menjada keseimbangan ekosistem makhluk hidup
yang ada di lingkungan.
e. Mendapatkan penghasilan karena barang yang
dihasilkan bernilai jual.
10. 4. PENGOLAHAN ( TREATMENT )
Pengolahan limbah bertujuan untuk mengurangi
bahan-bahan beracun yang terdapat dalam limbah.
Sehingga limbah yang telah diolah tsb kandungan
bahan beracun memiliki kadar seminimal mungkin
bahkan tidak ada.
Pengolahan limbah dpat dikelompokkan menjadi 2
yaitu :
a. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan
b. Pengolahan menurut karakteristik limbah
11. Tujuan utama pengelolaan air limbah adalah menguraikan
kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa
organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen dan senyawa
organik yang tidak dapat diurai mikroba
Proses pengolahan dilakukan antara lain :
a. Penyaringan
b. Sistem biologis
c. Pengendapan
d. Disaring dengan saringan pasir
e. Desinfeksi
f. Pengenceran
g. Dilition
h. Irrigation
i. Self purification
j. Pengolahan air limbah secara primer dan sekunder
12. 5. PEMBUANGAN
Cara ini adalah cara yang paling umum dilakukan
masyarakat Indonesiam yaitu dengan membuang
sampah ke TPA
Selain itu ada juga limbah yang ditimbun dengan
tujuan untuk menstabilkan limbah padat dan
membuatnya manjadi bersih melalui penyimpanan
limbah secara benar dan penggunaan fungsi
metabolisme alami yang benar.
14. Beberapa hal yang yang perlu diperhatikan dalam
memilih cara pengelolaan limbah adalah :
1. Limbah yang mengandung logam berat,
minyak,mineral maupun garam tertentu tidak boleh
dipergunakan untuk keperluan pertanian sebelum
melalui tes lab.
2. Limbah untuk keperluan pertanian harus diuji oleh lab
yang berwenang.
3. Limbah yang akan didaur ulang tidak boleh
mengandung bahan yang bersifat korosif, kecuali telah
melalui perlakuan tertentu.
4. Limbah yang akan dibuang harus memenuhi baku
mutu yang telah ditentukan.
5. Limbah yang akan dibuang ke lingkungan harus
mendapatkan ijin gubernur dan harus diuji oleh lab
yang berwenang.
16. 1. PENIMBUNAN
Penimbunan merupakan salah satu cara
pengelolaan limbah yang paling mudah dan murah.
Cara ini dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu
penimbunan di udara terbuka ( open dumping ) dan
sanitary landfill ( penimbunan di dalam tanah )
Metode open dumping tidak memberi bnyak
keuntungan tapi justru menimbulkan dampak lain
yaitu menjadi sarang penyakit gas yang dihasilkan
dari proses pembusukan sampah / limbah terbuang
percumam cairan yang dihasilkan dari proses
pembusukan dapat merembes dan mencemari
tanah dan air tanah
17. Metode sanitary landfill dilakukan dengan cara
menimbun sampah pada lubang yang dialasi
dengan lap lempung dan lembaran plastik untuk
mencegah perembesan limbah ke tanah.
Kelemahan metode sanitary landfill adalah
menggunakan lahan luas. Meski sudah diberi pipa
untuk saluran gas metana namun tidak menutup
kemungkinan terjadi kebocoran , sehingga terjadi
akumulasi gas metana di dalam tanah yang suatu
saat bisa meledak.
21. 2. INSINERASI
Merupakan cara pengelolaan limbah dengan cara
dibakar.
Kelebihan :
a. Volume sampah dapat diperkecil sampai
sepertiganya.
b. Panas yang dihasilakn dapat dipakai sebagai
sumber uap.
c. Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat
dengan jadwal jam kerja yang dapat diatur sesuai
kebutuhan.
Kekurangan : biaya mahal, menghasilkan asap
pencemar udara, tidak semua limbah padat dapat
dibakar dalam insineration.
24. 3. PEMBUATAN KOMPOS
Pengelolaan limbah padat yang bersifat organik
dengan memanfaatkan prinsip penguraian oleh
dekomposer / fermentasi tumpukan sampah
organik.
Pengelolaan cara ini dapat menghasilkan pupuk
kompos yang ramah lingkungan , dapat
menghemat biaya karena cara ini mudah dan
murah.
25.
26. 4. DAUR ULANG
Merupakan langkah yang dilakukan pada barang
bekas/ sampah baik organik maupun anorganik
menjadi barang baru yang lebih berguna dan
bernilai.
Tujuan : dapat mengurangi penggunaan bahan
baku yang baru, mengurangi jumlah sampah,
mencegah timbunan sampah, mengurangi polusim
mengurangi penggunaan energi, dapat
meningkatkan nilai gunadari sampah.
Bahan yang dapat didaur ulang antara lain kertas,
kaca, plastik dan logam.
38. Air limbah yang belum mengalami pengolahan
dapat dipastikan mengandung banyak komponen
yang tidak diinginkan
Bila dibuang ke lingkungan perairan beberapa akan
memunculkan kekurangan oksigen atau
merangsang pertumbuhan mikroorganisme tertentu
seperti alga
40. CARA – CARA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Tujuan utama pengolahan limbah air : menguraikan
kandungan bahan pencemar dlam air terutama senyawa
organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen dan
senyawa anorganik yang tidak dapat diurai. Sehingga
limbah yang telah diolah kandungan bahan beracunnya
memiliki kadar seminimal mungkin bahkan tidak ada.
Activated slude ( kumpulan massa mikroba : bakteri,
yeast, fungi, protozoa yg tercampur lumpur dan bahan
organik) adalah cara penanganan limbah dengan
proses biologi yang murah dan efisien.
Fasilitas pengolahan limbah cair yang dibuang oleh
masyarakat maupun industri sering disebut IPAL
(instalasi pengolahan air limbah)
41. Instalasi pengolahan limbah yang cair yang lengkap memiliki
unit-unit sbb :
a. Saringan kasar
b. Bak pengendap
c. Bak pemisah minyak
d. Bak ekualisasi, untuk menampur air limbah sebelum diproses
lebih lanjut agar kualitas dan kuantitasnya seragam.
e. Bak netralisasi, untuk menetralkan PH
f. Bak koagulasi
g. Kolam absorbsi, untuk menghilangkan warna, detergen dan
bau, biasanya menggunakan karbon aktif
h. Bak aerasi, untuk meningkatkan kandungan O2
i. Bak pengering lumpur
j. Kolam stabilisasi
k. Bak desinfektan, membunuh kuman mikroba yang mungkin
masih terbawa.
44. Cara – cara pengolahan air limbah diantaranya :
a. Pengenceran (dilution)
b. Cesspoll, seperti sumur diatas tanah yang berpori
c. Seepage pit (sumur resapan)
d. Septic Tank
e. Sistem Rivol (saluran pembuangan air)
f. Irrigation
g. Self purification/ purifikasi
h. Pengolahan air limbah secara primer, sekunder
dan tersier.
48. Selain cara diatas perlakuan terhadap air tercemar
dapat dilakukan secara pemurnian.
Pemurnian dalam skala kecil/rumah tangga dapat
dilakukan dengan cara perebusan dan
penambahan penjernih. Bahan penjernih antara
lain tawas untuk mengendapkan polutan terlarut,
kaporit untuk membunuh kuman penyakit, dan
kapur untuk menetralkan PH
50. Dalam skala besar / industri pemurnian air dapat
dilakukan dengan cara :
a. Pengendapan dan penyaringan yang
menggunakan media saring seperti ijuk, pasir dan
koral
b. Koagulasi dengan cara oksidasi biologi untuk
mengurangi larutan organik
c. Destilasi atau penyulingan
d. Desinfektan atau pembersihan dari mikroba dan
zat nonbiodegradable yang biasanya dilakukan
dengan proses klorinasi (CaOCl2)
54. 1. TAHAP PERENCANAAN
Mengidentifikasi jumlah limbah yang diperoleh dari
debit dan kecepatan air limbah.
Mengetahui media pembuatan limbah. Limbah
industri yang dibuang harus memenuhi baku mutu
lingkungan.
Mengidentifikasi sifat bahan baku, bahan penolong
dan bahan produk kaitaannya dengan kemasan
yang digunakan
55. 2. TAHAP PELAKSANAAN
Pengolahan limbah industri dilakukan dengan cara :
a. Memanfaatkan limbah yang bersangkutan, misal
limbah padat pabrik gula dimanfaatkan sebagai
pupuk.
b. Mendaur ulang limbah misalnya air limbah industri
yang diolah dapat dijadikan sumber air bersih.
c. Mengolah limbah dengan alat khusus sampai
batas kualitas yang diperbolehkan untuk dibuang
ke lingkungan.
56. 3. TAHAP OPERASI
Pembuatan instalasi pengolahan limbah harus
disesuaikan dengan sifat yang dihasilkan,
bentuknya bervariasi sesuai perancang.
Sebelum digunakan alat instalasi harus dilakukan
uji coba.
57. Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan
pembuatan instalasi pengolahan limbah adalah :
a. Kemungkinan adanya fluktuasi kualitas limbah industri
yang berdampak pad efektifitas instalasi
b. Limbah minyak sebaiknya tidak dibuang bersama air
c. PH limbah yang ekstrim dapat menyebabkan air
limbah yang diolah kurang baik
d. Air limbah yang mengandung bahan yang mudah
mengendap dan bahan tersuspensi sebaiknya
dilewatkan di bak pengendap. Untuk mengendapkan
bisa ditambahkan bahan koagulan seperti tawas.
e. Untuk limbah berwarna sebaiknya sebaiknya
dilewatkan ke kolam karbon aktif.
58. Pengolahan limbah cair industri dapat dibagi menjadi
dua yaitu :
a. Pengolahan berdasarkan tingkat perlakuan,
dengan beberapa tahap :
- Prapengolahan (pretreatment)
- Pengolahan primer ( primary treatment )
- Pengolahan sekunder ( secondary treatment )
- Pengolahan tersier ( tertiary treatment )
b. Pengolahan berdasarkan karakteristik
59. Proses pengolahan berdasarkan karakteristik limbah dapat
dilakukan secara :
a. Proses fisik
b. Proses kimia
c. Proses biologi
Proses fisik dapat dilakukan dengan cara : penghancuran,
peralatan air, penggumpalan, sedimentasi, pengapungan,
filtrasi.
Proses kimia dapat dilakukan melalui : pengendapan dengan
bahan kimia, pengolahan dengan lagoon (kolam),
netralisasi, penggumpalan/koagulasi, sedimentasi, oksidasi-
reduksi, klorinisasi, penghilangan klor, pembuangan fenol,
pembuangan sulfur.
Proses biologi dilakukan dengan cara kolam oksidasi, lumpur
aktif, trikling filter, lagoon, fakultatif, proses fisika kimia
biologi, pengolahan tingkat lanjut.
61. 1. MENGONTROL EMISI GAS BUANG
Gas sulfur oksida dihilangkan dengan cara
desulfurisasi menggunakan filter basah (wet
scrubbers), nitrogen oksida dikurangi dengan cara
menurunkan suhu pembakaran.
Gas CO dan hidrokarbon dikurangi dengan cara
memasang alat pengubah katalitik (catalytic
converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
62. 2. MENGHILANGKAN PARTIKULAT UDARA DARI
UDARA PEMBUANGAN
Filter udara, untuk menyaring partikulat padat
Pengendap silikon ( cyclone separator ), alat
pengendap materi partikulat dalam udara yang
memanfaatkan gaya sentrifugal dari gas buangan
yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding
siklon, sehingga partikel yang berukuran berat akan
jatuh ke bawah.
Filter basah ( wet scrubber ), menyalurkan udaraa
ke dalam filter lalu menyemprotkan air ke
dalamnya.
63. Pengendap sistem gravitasi, bekerja dengan
menggunakan gaya gravitasi dan hanya dapat
digunakan untuk membersihkan udara yang
mengandung materi partikulat dengan ukuran relatif
besar.
Pengendap elektrostatik ( electrostatic pricipitator ),
alat ini menggunakan elektroda yang dialiri arus
listrik searah (DC) untuk membersihkan udara kotor
dalam volume yang relatif besar.
65. Proses remidiasi merupakan salah satu upaya
untuk membersihkan tanah yang tercemar.yaitu
upaya untuk memulihkan atau membersihkan tanah
dari bahan pencemar.
Proses remidiasi meliputi kegiatan ;
a. Bioremidiasi : proses remidiasi dengan
menggunakan bantuan organisme hidup.
b. Fitoremidiasi : proses remidiasi dengan
menggunakan tanaman.
66.
67. Pemulihan tanah yang telah terkontaminasi dapat
dilakukan dengan cara :
a. Penyimpanan, menggali tanah yg terkontaminasi
lalu diangkat dan disimpan ditempat tertentu
sampai menemukan teknik untuk mengolahnya.
b. Teknik insitu (di lokasi )
c. Teknik eksitu ( di luar lokasi )
70. Menurut PP RI No 18 thn 1999 ttg pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun. B3
merupakan semua bahan / senyawa baik cair,
padat maupun gas yang mempunyai potensi
merusak trhadap kesehatan manusia serta
lingkungan akibat sifat – sifat yang dimiliki oleh
senyawa tsb.
Metode penanganan limbah B3 antara lain :
a. Metode pengolahan secara kimia
b. Metode pengolahan secara fisik
c. Metode pengolahan secara biologi
71.
72.
73. Metode penimbunan limbah B3 :
a. Sumur dalam / sumur injeksi (deep well injection ),
memompa limbah B3 melalui pipa ke batuan yang
dalam yaitu dibawah lapisan tanah dan lapisan air
tanah
b. Kolam penyimpanan ( surface impoundments), limbah
B3 ditampung dalam kolam khusus yang dilapisi
pelindung untuk mencegah perembesan. Ketika air
limbah menguap senyawa B3 akan memekat dan
mengendap di dasar kolam.
c. Metode segure landfill, limbah ditempatkan di tong –
tong kemudian ditimbun dalam landfill dengan
pengamanan tinggi.