SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PENGENDALIAN
KONTAMINASI
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi.
Kontaminasi adalah kondisi dimana terjadi percampuran terhadap
unsur lain yang memiliki dampak tertentu.
Pengendalian kontaminasi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
percampuran terhadap unsur lain yang memiliki dampak tertentu
(dampak buruk).
Jenis-jenis kontaminan
1. Kontaminan Cair
2. Kontaminan Padat
3. Kontaminan Gas
4. Kontaminan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Kontaminan Cair
Merupakan sumber kontaminan berbentuk cair.
Contoh : cairan pembersih, cairan pencuci
Kontaminan Padat
Merupakan sumber kontaminan berbentuk padat.
Contoh : suku cadang kendaraan (baik terbuat dari plastik, karet, kaca,
dan logam) seperti ban bekas, bearing bekas, lampu bekas, dan cover
kendaraan)
Kontaminan Gas
Merupakan sumber kontaminan berbentuk gas.
Contoh : asap kendaraan, uap bensin
CO, NO, HC, CO2, H2O
Dampak bagi kesehatan
CO
NO
Dampak terhadap kesehatan berupa keracunan akut sehingga
tubuh menjadi lemah, sesak nafas, batuk yang dapat
menyebabkan edema pada paru-paru.
HC
Kontaminan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Merupakan kontaminan dari bahanbahan kimia berbahaya sehingga
memerlukan penanganan khusus.
Contoh : minyak rem, oli shock absorber, oli mesin, oli gardan
CONTOH KONTAMINAN DI BENGKEL OTOMOTIF
 Gas buang kendaraan bermotor (CO, NO, HC, SO, dll)
Penanganan :
 Pembuatan ventilasi yang baik pada bengkel.
 Peningkatan teknologi pembakaran.
 Uap H2SO4 (saat pengisian atau pengosongan baterai
Penangan :
 Pembuatan ventilasi yang baik pada bengkel
 Oli mesin, oli gardan, minyak rem, oli shock absorber
Penanganan :
 Pembuatan penampungan untuk selanjutnya dilakukan daur ulang
 Pengawetan kayu
 Pelumasan logam
 Sparepart plastik (cover body)
Penangan :
 Daur Ulang
 Sparepart logam (komponen mesin / chassis)
 Daur Ulang
 Sparepart karet (komponen kabel / ban)
 Daur Ulang
Cara penanganan kontaminan
1. Kontaminan cair melalui proses pengolahan primer, pengolahan
sekunder.
2. Kontaminan padat melalui proses penimbunan terbuka, sanitary
landfill,
3. Kontaminan gas melalui kontrol emisi dan menghilangkan materi
partikulat
4. Kontaminan B3 melalui sumur injeksi, kolam penyimpanan,
• Sumur injeksi
• Sanitary landfill
• Penimbunan terbuka
• Kolam penyimpanan
Pengelolaan limbah cair
Pengolahan primer
Penyaringan
Pertama, metode penyaringan dilakukan untuk memisahkan air limbah dengan limbah padat
berukuran besar menggunakan jeruji saring.
Pengolahan awal
Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan ke suatu tangki yang berfungsi untuk
memisahkan pasir dan partikel padat lain yang berukuran relatif besar. Metode pengolahan awal
dilakukan dengan memperlambat aliran limbah. Sehingga partikel berukuran pada akan jatuh
sementara air limbah terus mengalir.
Pengendapan
ketiga, setelah melalui pengolahan awal, limbah cair akan dialirakan ke tangki penampungan.
Limbah akan didiamkan agar partikel – partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat
mengendap ke dasar tangki. Endapan yang berupa umpur kemudian dipisahkan dengan limbah cair.
Pengapungan
pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung-
gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa
partikel –partikel seperti minyak dan lemak ke permukaan air limbah agar dapat disingkirkan
Pengolahan sekunder
• Metode Trickling Filter
• Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi
bahan organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar
seperti serpihan batu atau plastik, dengan dengan ketebalan ± 1 – 3
m. limbah cair kemudian disemprotkan ke permukaan media dan
dibiarkan merembes melewati media tersebut. Selama proses
perembesan, bahan organik yang terkandung dalam limbah akan
didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah merembes sampai ke dasar
lapisan media, limbah akan menetes ke suatu wadah penampung dan
kemudian disalurkan ke tangki pengendapan.
• Metode Activated Sludge
• Pada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cair
disalurkan ke sebuah tangki dan didalamnya limbah dicampur dengan
lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi berlangsung
didalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu dengan
pemberian gelembung udara aerasi (pemberian oksigen). Aerasi
dapat mempercepat kerja bakteri dalam mendegradasi limbah.
Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan untuk
mengalami proses pengendapan, sementara lumpur yang
mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki aerasi
• Metode Treatment ponds/ Lagoons
• Metode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan
metode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat.
Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam
terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan berfotosintesis
menghasilkan oksigen. Oksigen tersebut kemudian digunakan oleh
bakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organik dalam
limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga diaerasi. Selama
proses degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami proses
pengendapan
• Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)
• Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder
masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi
lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya
pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam
limbah cair / air limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan
sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun sekunder adalah
zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman.
• Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced
treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan
fisika. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah
metode saringan pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining,
vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan
mangan, dan osmosis bolak-balik.
• Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi
mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme desinfeksi dapat secara kimia,
yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik. Dalam
menentukan senyawa untuk membunuh mikroorganisme, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
• • Daya racun zat
• • Waktu kontak yang diperlukan
• • Efektivitas zat
• • Kadar dosis yang digunakan
• • Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan
• • Tahan terhadap air
• • Biayanya murah
• Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi), penyinaran
dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (Oз).
• Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)
• Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder, maupun
tersier, akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur
tersebut tidak dapat dibuang secara langsung, melainkan pelu diolah
lebih lanjut. Endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan
diolah dengan cara diurai/dicerna secara aerob (anaerob digestion),
kemudian disalurkan ke beberapa alternatif, yaitu dibuang ke laut
atau ke lahan pembuangan (landfill), dijadikan pupuk kompos, atau
dibakar (incinerated).

More Related Content

What's hot

Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporatorIffa M.Nisa
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hariAjeng Putri
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaHusain Anker
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus TertutupIskandar Tambunan
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
 
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseqlp
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositasmery gita
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Nurfaizatul Jannah
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterAhmadjuni1
 

What's hot (20)

Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
Spektroskopi (pendahuluan)
Spektroskopi (pendahuluan)Spektroskopi (pendahuluan)
Spektroskopi (pendahuluan)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 

Similar to PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx

Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahWulung Gono
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbahRATNATRI
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif1106499
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfHendrawanSetya
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Nur Chawhytz
 
PENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxPENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxFandaNurUtami
 
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahPenerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahAdinda Khairunnisa
 
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....Cahya Panduputra
 
Pengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikPengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikTri Wardani
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbahsalmafirda
 
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.pptDienMarcella1
 
04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdf
04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdf04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdf
04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdfHENINGWIIDA
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptxRestu Mumpuni
 
Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013Pipo Aziz
 

Similar to PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx (20)

Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
PENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxPENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptx
 
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahPenerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
 
Pengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikPengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestik
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
 
04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdf
04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdf04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdf
04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdf
 
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
 
Kel ipa
Kel ipaKel ipa
Kel ipa
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
 
Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013
 
2
22
2
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (9)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx

  • 2. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Kontaminasi adalah kondisi dimana terjadi percampuran terhadap unsur lain yang memiliki dampak tertentu. Pengendalian kontaminasi adalah upaya untuk mencegah terjadinya percampuran terhadap unsur lain yang memiliki dampak tertentu (dampak buruk).
  • 3. Jenis-jenis kontaminan 1. Kontaminan Cair 2. Kontaminan Padat 3. Kontaminan Gas 4. Kontaminan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
  • 4. Kontaminan Cair Merupakan sumber kontaminan berbentuk cair. Contoh : cairan pembersih, cairan pencuci
  • 5. Kontaminan Padat Merupakan sumber kontaminan berbentuk padat. Contoh : suku cadang kendaraan (baik terbuat dari plastik, karet, kaca, dan logam) seperti ban bekas, bearing bekas, lampu bekas, dan cover kendaraan)
  • 6. Kontaminan Gas Merupakan sumber kontaminan berbentuk gas. Contoh : asap kendaraan, uap bensin
  • 7. CO, NO, HC, CO2, H2O
  • 8. Dampak bagi kesehatan CO NO Dampak terhadap kesehatan berupa keracunan akut sehingga tubuh menjadi lemah, sesak nafas, batuk yang dapat menyebabkan edema pada paru-paru. HC
  • 9. Kontaminan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Merupakan kontaminan dari bahanbahan kimia berbahaya sehingga memerlukan penanganan khusus. Contoh : minyak rem, oli shock absorber, oli mesin, oli gardan
  • 10.
  • 11. CONTOH KONTAMINAN DI BENGKEL OTOMOTIF  Gas buang kendaraan bermotor (CO, NO, HC, SO, dll) Penanganan :  Pembuatan ventilasi yang baik pada bengkel.  Peningkatan teknologi pembakaran.  Uap H2SO4 (saat pengisian atau pengosongan baterai Penangan :  Pembuatan ventilasi yang baik pada bengkel  Oli mesin, oli gardan, minyak rem, oli shock absorber Penanganan :  Pembuatan penampungan untuk selanjutnya dilakukan daur ulang  Pengawetan kayu  Pelumasan logam  Sparepart plastik (cover body) Penangan :  Daur Ulang  Sparepart logam (komponen mesin / chassis)  Daur Ulang  Sparepart karet (komponen kabel / ban)  Daur Ulang
  • 12. Cara penanganan kontaminan 1. Kontaminan cair melalui proses pengolahan primer, pengolahan sekunder. 2. Kontaminan padat melalui proses penimbunan terbuka, sanitary landfill, 3. Kontaminan gas melalui kontrol emisi dan menghilangkan materi partikulat 4. Kontaminan B3 melalui sumur injeksi, kolam penyimpanan,
  • 13. • Sumur injeksi • Sanitary landfill • Penimbunan terbuka • Kolam penyimpanan
  • 15. Pengolahan primer Penyaringan Pertama, metode penyaringan dilakukan untuk memisahkan air limbah dengan limbah padat berukuran besar menggunakan jeruji saring. Pengolahan awal Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan ke suatu tangki yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat lain yang berukuran relatif besar. Metode pengolahan awal dilakukan dengan memperlambat aliran limbah. Sehingga partikel berukuran pada akan jatuh sementara air limbah terus mengalir. Pengendapan ketiga, setelah melalui pengolahan awal, limbah cair akan dialirakan ke tangki penampungan. Limbah akan didiamkan agar partikel – partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki. Endapan yang berupa umpur kemudian dipisahkan dengan limbah cair. Pengapungan pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel –partikel seperti minyak dan lemak ke permukaan air limbah agar dapat disingkirkan
  • 16. Pengolahan sekunder • Metode Trickling Filter • Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar seperti serpihan batu atau plastik, dengan dengan ketebalan ± 1 – 3 m. limbah cair kemudian disemprotkan ke permukaan media dan dibiarkan merembes melewati media tersebut. Selama proses perembesan, bahan organik yang terkandung dalam limbah akan didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah merembes sampai ke dasar lapisan media, limbah akan menetes ke suatu wadah penampung dan kemudian disalurkan ke tangki pengendapan.
  • 17. • Metode Activated Sludge • Pada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cair disalurkan ke sebuah tangki dan didalamnya limbah dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi berlangsung didalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu dengan pemberian gelembung udara aerasi (pemberian oksigen). Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri dalam mendegradasi limbah. Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan untuk mengalami proses pengendapan, sementara lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki aerasi
  • 18. • Metode Treatment ponds/ Lagoons • Metode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen tersebut kemudian digunakan oleh bakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organik dalam limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga diaerasi. Selama proses degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami proses pengendapan
  • 19. • Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment) • Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman. • Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metode saringan pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.
  • 20. • Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme desinfeksi dapat secara kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik. Dalam menentukan senyawa untuk membunuh mikroorganisme, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : • • Daya racun zat • • Waktu kontak yang diperlukan • • Efektivitas zat • • Kadar dosis yang digunakan • • Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan • • Tahan terhadap air • • Biayanya murah • Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi), penyinaran dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (Oз).
  • 21. • Pengolahan Lumpur (Slude Treatment) • Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder, maupun tersier, akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak dapat dibuang secara langsung, melainkan pelu diolah lebih lanjut. Endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah dengan cara diurai/dicerna secara aerob (anaerob digestion), kemudian disalurkan ke beberapa alternatif, yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan (landfill), dijadikan pupuk kompos, atau dibakar (incinerated).