Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Graha Surya Angkasa ini akan memisahkan limbah cair menjadi dua karakteristik, yakni limbah dengan kadar COD rendah dan tinggi. IPAL akan melakukan proses equalisasi, aerasi, sedimentasi, koagulasi-flokulasi, dan sedimentasi pasca untuk mengolah limbah cair sebesar 1500 m3/hari menjadi memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
1. INTALASI PENGOLAHAN AIR
LIMBAH (IPAL)
KAPASITAS 1500 M3/HARI
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
NOTA TEKNIS
INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH (IPAL)
KAB. BANDUNG-JAWA BARAT
2014
2. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
1. BANGUNAN LIMBAH INDUSTRI (WWTP)
Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Graha Surya Angkasa ini
akan dibagi menjadi 2 jenis karakteristik air limbah yang mempunyai masing-
masing saluran dan pengolahan dalam satu bangunan pengolahan. System
yang akan dipakai pada pengolahan air limbah ini adalah dengan cara
pemisahan karakteritik limbah low COD dan high COD
A. Low COD
Debet air Limbah Industri 0.0077 m3
/det = 670 m3
/hari
ParameterParameterParameterParameter UnitUnitUnitUnit Inlet (Max)Inlet (Max)Inlet (Max)Inlet (Max) OutletOutletOutletOutlet
Q high COD m3/day 830 830
Q low COD M3/day 670 670
Q Total M3/day 1500 1500
High COD mg/l 2500 150
Low COD mg/l 450 150
COD mixed mg/l 2950 150
High BOD r mg/l 1250 50
Low BOD mg/l 225 50
BOD mixed mg/l 1475 50
TSS mg/l <400 ≤ 60
pH - 5,5 6,0- 9,0
Sumber : Analisa Basic Design
1.1 Sump pit (Eksisting)
Air limbah dari bagian produksi dilairkan ke sumpit secara gravitasi.
Tujuannya adalah sebagai pengumpul sementara sebelum dipompakan ke unit
berikutnya. Di Sumpit terdapat pompa untuk mengalirkan air limbah dan
dioperasikan secara otomatis berdasarkan level air air limbah. Jika air limbah
banyak pompa akan jalan dengan sendirinya dan jika air limbah disumpit
sedikit, pompa akan berhenti beroperasi.
3. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
1.2 Equalization
Air limbah masuk ke bak Equalisasi dengan cara dipompa. Tujuan dari bak
Equalisasi adalah untuk menampung dan menyamaratakan karakter air
limbah. Pada bak equalisasi terdapat pompa centrifugal dan level control.
Level control berfungsi sebagai pengatur beroperasinya pompa. Jika level air
rendah, pompa akan mati dan jika level air tinggi secara otomatis pompa akan
beroperasi dengan sendirinya.
Kriteria desain :
• Waktu tinggal (td) = 8 – 12 jam.
• Direncanakan dibuat 1 buah equalization (travesium)
Direncanakan :
• td = 12 jam
• Jumlah bak = 1 buah
Perhitungan :
• Volume pada keadaan maksimum, Qmaximum = 0.0077 m3
/detik
Volume = Q x td
= (0.0077) x 12 x 60 x 60
= 332.64m3
• Dimensi untuk bak :
Panjang : 17.50 meter, 12.9 meter
Lebar : 9.1 meter, 4.5 meter
Luas : (17.50 + 12.9)/2 x 9.1= 138.32 m2
4. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
• Kedalaman maksimum
• Dimensi
Panjang = 17.50 meter, 12.9 meter
Lebar = 9.1 meter, 4.5 meter
Kedalaman maximum + freeboard = 3 meter
1.3 Aeration
Dari bak Equalisasi , air limbah dipompakan ke Bak Aerasi. Fungsi bak aerasi
adalah untuk menguraikan bahan organic yang dapat diuraikan (organic
biodegradable) dengan bantuan mikroorganisme. Bahan organic biodegradable
diuraikan menjadi CO2, H2O, NH3 dan lain-lain, oleh karena itu pada hasil
proses biologi akan terproduksi kelebihan lumpur (sludge) sebagai pengaturan
keseimbangan F/M ratio dan umur mikroorganisme. Alat yang terdapat di unit
ini adalah aerator yang berfungsi sebagai pensupplai oksigen (oxygen
supplier) dan mixer. Oksigen didapat dari udara dengan mengontakannya ke
air yang ada di dalam bak aerasi.
Pada proses peruraian bahan organic dibutuhkan unsure-unsur lain yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme sebagai mikronutrient seperti N dan P
disamping mikronutrient yang laiinya. Nutrient ini dibutuhkan untuk
mencukupi sintesa sel dan aktifitas mikroorganisme.
m4.2
32.138
64.332
Luas
MaximumVolume
maximumKedalaman ===
5. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
Kriteria desain :
• MLSS = 3000 – 4500 mg/l.
• Direncanakan dibuat 1 buah Aeration.
Direncanakan :
MLSS = 3,000 mg/lt (Standard : 3000 - 6000 mg/lt)
MLVSS 80% MLSS = 2,400 mg/lt
QC = 20 d (Standard : 20 - 30 d)
kd = 0.04 d-1
(Standard : 0,025 - 0,075 d-1
)
Y = 0.40 (Standard : 0,40 - 0,80 mg VSS / mg BOD)
U =
(1/Qc+kd)/Y = 0.2 (Standard : 0,05 - 0,2 d-1
)
Perhitungan :
Biological Treatment - Extended Aeration
A. Compute the Hydraulic Retention Time, HRT
Number of tank = 1 unit
* Dimension for each unit :
Length, L = 40 m
Width, W = 23 m
Depth, D = 2.5 m ( + freeboard 0.5 m)
Depth, D TOTAL 3
* Volume of tank , V
V =L x W x D = 2760 m3
* Q, (HRT) = VT / Q
= 0.6 d
= 18 h (Standard : 8 - 36 hr ~ Metcalf, p.550)
6. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
B. Compute the Activated Sludge Process kinetic coefficient & process parameters
MLSS = 3000 mg/lt
(Standard : 3000 - 6000 mg/lt ~ Metcalf,
p.550)
MLVSS = 80% MLSS = 2,400 mg/lt
QC = 20 d (Standard : 20 - 30 d ~ Metcalf, p.550)
Kd = 0.04d-1
(Standard : 0,025 - 0,075 d-1
~ Metcalf, p.394)
Y = 0.40 (Standard : 0,40 - 0,80 mg VSS / mg BOD ~ Metcalf, p.394)
U = (1/Qc+kd)/Y = 0.2 (Standard : 0,05 - 0,2 d-1
~ Metcalf, p.550)
• Dimensi
Panjang = 40 meter
Lebar = 23 meter
Kedalaman maximum + freeboard = 3 meter
1.4 Sedimentation
Kemudian air limbah masuk ke Bak Sedimentasi. Fungsi dari bak sedimentasi
adalah untuk memisahkan mikroba dengan air hasil olahannya (treated
water). Pemisahan berjalan secara gravitasi dimana berat jenis padatan lebih
berat dibandingkan dengan air, dengan demikian lumpur padatan akan
mengendap ke dasar bak sedangkan airnya akan mngalir secara overflow.
Padatan dalam bentuk lumpur yang berada dibagian bawah bak dipompakan
kembali ke bak aerasi sebagai lumpur pengembalian (return active sludge,
RAS). Sedangkan airnya mengalir ke proses berikutnya. Peralatan yang
terdapat di bak sedimentasi adalah pompa, scrapper, central tube, weir dan
bridge. Scrapper berfungsi sebagai penyapu lumpur dibagian bawah bak.
Scrapper dijalankan oleh electromotor dengan kecepatan 2 – 8 RPH. Central
tube sebagai bagian inlet yang berfungsi juga sebagai proses flokulasi. Weir
7. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
berfungsi sebagai pembagi aliran sehingga dengan adanya weir diharapkan air
mengalir ke segala arah.
Kriteria desain :
• Waktu detensi (td) : 1.5 – 3.5 jam
• Overflow rate (Q/A)
Secondary Clarifier (Extended Aeration)
Number of tank = 1 unit
Dimension of tank :
Diameter, f = 12 m
Depth, D = 3.5 m
Area of Clarifier, A
A = 1/4 x v x D 2
= 90 m2
Over Flow Rate, Vc
Vc = Q / A = 16 m3
/m2
.d
(Standard Settling following extended aeration =8 - 16 m3
/m2
.d ~ Metcalf, p.588)
1.5 Coagulation dan Floculation
Dari proses sebelumnya aliran mengalir ke bak koagulasi. Tujuan dari proses
koagulasi adalah untuk memisahkan kandungan padatan koloid dan
tersuspensi dengan cara penggumpalan dengan ditambahkannya bahan kimia
koagulan. Parameter phospat (PO4) akan dipisahkan diproses ini. Setelah
terbentuk proses koagulasi aliran dilairkan ke proses berikutnya. Peralatan
yang terdapat diproses ini adalah mixer, dosing pump dan tanki kimia. Mixer
berfungsi sebagai pengaduk antara bahan kimia koagulan dan air limbah,
8. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
dosing pump adalah untuk memompa bahan kimia sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
Kriteria desain :
• Waktu tinggal (td) = 5 - 15 menit.
• Direncanakan dibuat masing-masing 3 buah bak koagulasi-flokulasi
Direncanakan :
• Volume pada keadaan maksimum, Qmaximum = 0.017 m3
/detik
Volume = Q x td
= (0.017) x 10 x 60
= 10.2 m3
• Dimensi untuk bak :
Panjang : 2 meter
Lebar : 2 meter
Luas : 2 x 2 = 4 m2
• Kedalaman maksimum
• Dimensi
Panjang = 2 meter
Lebar = 2 meter
Kedalaman maximum + freeboard = 3 meter
m55.2
4
2.10
Luas
MaximumVolume
maximumKedalaman ===
9. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
1.6 Post sedimentation
Dari proses sebelumnya aliran kemudian masuk ke proses postsedimentasi.
Sama halnya proses sedimentasi, tujuan dari proses ini adalah untuk
memisahkan padatan terkandung dengan airnya.
Pemisahan dilakukan secara gravitasi dimana berat jenis padatan lebih berat
dibandingkan dengan air akan mengendap ke dasar bak sedangkan airnya
akan mengalir secara overflow kemudian masuk ke bak berikutnya. Padatan
lumpur terbentuk dipompakan keluar proses sedimentasi untuk diproses lebih
lanjut.
Kriteria desain :
• Waktu detensi (td) : 1.5 – 2.5 jam
• Overflow rate (Q/A)
Secondary post treatmen
Number of tank = 1 unit
Dimension of tank :
Diameter, f = 8 m
Depth, D = 3.5 m
Area of Clarifier,
A
A = 1/4 x p
x D 2
= 57 m2
Over Flow Rate,
Vc
Vc = Q / A = 16 m3
/m2
.d
(Standard Settling following extended aeration =8 - 16 m3
/m2
.d ~ Metcalf, p.588)
10. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
2. Sludge Handling
Sludge atau lumpur yang terproduksi baik dari proses kimia maupun dari
proses biologi diolah di unit pengolahan sludge. Alat untuk mengolah lumpur
dengan menggunakan Belt Filter Press (BFP). Pada BFP ini air yang masih
terkandung di lumpur pada kisaran 97-98 % akan dikurangi menjadi sekitar
70 sampai 85%.
Sebelum mengalami pengolahan di BFP, lumpur dilakukan pemekatan di
thinckener. Di Thickener, yang semula kandungan padatan pada kisaran 1
sampai 1.5 % akan menjadi 3 %. Dengan demikian terjadi penurunan volume
lumpur sampai 50%. Cake yang dikeluarkan BFP merupakan limbah B3 dan
akan diolah lebih lanjut di pengolah B3.
B. High COD
Debet air Limbah Industri 0.0096 m3
/det = 840 m3
/hari
2.1 Sump pit (sumur pengumpul)
Air limbah dari bagian produksi dilairkan ke sumpit secara gravitasi.
Tujuannya adalah sebagai pengumpul sementara sebelum dipompakan ke unit
berikutnya. Di Sumpit terdapat pompa untuk mengalirkan air limbah dan
dioperasikan secara otomatis berdasarkan level air air limbah. Jika air limbah
banyak pompa akan jalan dengan sendirinya dan jika air limbah disumpit
sedikit, pompa akan berhenti beroperasi.
Kriteria desain :
• Waktu tinggal (td) = 60 – 240 menit.
11. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
• Direncanakan dibuat 1 buah bak pengumpul
Direncanakan :
• td = 60 menit
• Jumlah bak pengumpul = 1 buah
Perhitungan :
• Volume pada keadaan maksimum, Qmaximum = 0.0096 m3
/detik
Volume = Q x td
= (0.0096) x 60 x 60
= 34.65 m3
• Dimensi untuk bak :
Panjang : 5 meter
Lebar : 3 meter
Luas : 5 x 3 = 15 m2
• Kedalaman maksimum
• Dimensi
Panjang = 5 meter
Lebar = 3 meter
Kedalaman maximum + freeboard = 2.5 meter
m3.2
15
65.34
Luas
MaximumVolume
maximumKedalaman ===
12. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
2.2 Equalization
Air limbah masuk ke bak Equalisasi dengan cara dipompa. Tujuan dari bak
Equalisasi adalah untuk menampung dan menyamaratakan karakter air
limbah. Pada bak equalisasi terdapat pompa centrifugal dan level control.
Level control berfungsi sebagai pengatur beroperasinya pompa. Jika level air
rendah, pompa akan mati dan jika level air tinggi secara otomatis pompa akan
beroperasi dengan sendirinya.
Kriteria desain :
• Waktu tinggal (td) = 8 – 12 jam.
• Direncanakan dibuat 1 buah equalization (travesium)
Direncanakan :
• td = 12 jam
• Jumlah bak = 1 buah
Perhitungan :
• Volume pada keadaan maksimum, Qmaximum = 0.0077 m3/detik
Volume = Q x td
= (0.0077) x 12 x 60 x 60
= 332.64m3
• Dimensi untuk bak :
Panjang : 17.50 meter, 12.9 meter
Lebar : 9.1 meter, 4.5 meter
13. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
Luas : (17.50 + 12.9)/2 x 9.1= 138.32 m2
• Kedalaman maksimum
• Dimensi
Panjang = 17.50 meter, 12.9 meter
Lebar = 9.1 meter, 4.5 meter
Kedalaman maximum + freeboard = 3 meter
2.3 Anaerob
Kriteria desain :
• Waktu tinggal (td) = 8 – 48 jam.
• Direncanakan dibuat 1 buah anaerob reaktor.
Direncanakan :
• td = 16 jam
• Jumlah bak = 1 buah
Perhitungan :
• Volume pada keadaan maksimum, Qmaximum = 0.0096 m3/detik
Volume = Q x td
= (0.0096) x 16 x 60 x 60
= 552.96m3
• Dimensi untuk bak :
14. CLIENT : CONSULTANT :
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN – KABUPATEN BANDUNG
TATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMATATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id /ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE DESCRIPTION NAME SIGN DATE
NOTA DESIGN
0 INFORMATION PREP'D 24/11/14
1 CHK'D 24/11/14
WASTE WATER TREATMENT PLAN
2 APP'D
3 DOC#
Debit (m3
/day)
1500
4
Panjang : 9.5 meter
Lebar : 9.5 meter
Luas : 9.5 x 9.5 = 90.25 m2
• Kedalaman maksimum
• Dimensi
Panjang = 9.5 meter
Lebar = 9.5 meter
Kedalaman maximum + freeboard = 7 meter
m12.6
25.90
96.552
Luas
MaximumVolume
maximumKedalaman ===
15.
16.
17.
18.
19.
20. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
1 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
BAB I
PROCESS DESIGN
Pada bagian ini diungkap segala hal yang menyangkut design. Yang pertama yaitu
Design Condition yang menjelaskan kualitas air yang akan diolah dan kualitas air
hasil olahan. Dengan adanya Design Condition ini, kita dapat mengetahui apakah air
olahan kita sudah memenuhi kriteria ataukah belum. Kemudian diungkapkan
Process Instrument Diagram yang menggambarkan sistem proses yang diterapkan
beserta spesifikasi peralatan yang digunakan beserta alat kontrolnya. Pada bagian
Deskripsi Process diungkap secara rinci mengenai sistem yang dipakai serta maksud
dan tujuan dari semua fasilitas-fasilitas yang ada di WWTP dan spesifikasi peralatan
yang digunakan dalam proses pengolahan.
1.1 Design Condition
No Parameter Satuan
Influent
(Max)
Efflluent
(Min)
1 Kapasitas m3/day 1200
2 COD mg/L 1500 150
3 BOD mg/L 750 60
4 TSS mg/L 300 50
5 pH - 6-9 6-9
6 Ammoniak Total (NH3-N) mg/L 20 8
7 Sulfida (sebagai S) mg/L 1 0.3
8 Minyak & Lemak mg/L 8 3
Nilai Outlet adalah sesuai dengan ketetapan pemerintah Surat Keputusan
Gubernur Jawa Barat No. 06 Tahun 1999.
1.2 Process Description
Pada bagaian ini akan di jelaskan mengenai deskripsi proses pengolahan air
limbah secara bertahap. Air limbah ini berasal dari air proses produksi.
21. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
2 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
1. Tanki Equalisasi
Air limbah masuk ke bak equalisasi secara over flow atau gravitasi. Tujuan dari
unit Equalisasi adalah untuk menampung air limbah secara sementara dan
untuk menyamaratakan komposisi karakteristiknya sehingga limbah yang
masuk ke unit berikutnya tidak mengalami “shock load” akibat fluktuatifnya
karakteristik air limbah. Setelah itu air limbah dari unit Equalisasi I dipompakan
ke Unit Aerasi yang sebelumnya dilewatkan melalui Medium Screen yang
bertujuan untuk memisahkan padatan-padatan besar yang terikut. Setelah itu
air limbah dipompakan ke unit Aerobik.
No Equipment Qty Fungsi
1 Pompa Equalisasi 1 1 Mentransfer air limbah dari unit Equalisasi
ke unit Aeration.
2 Water LevelControl 1 Mengontrol ketinggian level air limbah pada
unit Equalisasi.
3 Coarse Screen 1
Menyaring kotoran padatan besar agar tidak
menggangu proses operasional peralatan
seperti pompa.
2. Netralisasi
Netralisasi ini bertujuan untuk menurunhan pH dari 10-12 menjadi 6-8 dengan
bantuan chemokal asam H2SO4
No Equipment Qty Fungsi
1 Dozing Pump 1 Mentransfer air chemical H2SO4
3. Aerasi
Fungsi dari unit Aerasi adalah untuk menguraikan bahan organik yang dapat
terurai (organic biodegradable) yang terkandung di dalam air limbah dengan
menggunakan bantuan mikroorganisme. Bahan organik ini dirubah kedalam
bentuk CO2 dan H2O, dan Sejumlah energi juga dihasilkan sehingga
22. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
3 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
mikroorganisme dapat berkembang biak. Bakteri aerobik memerlukan O2 untuk
menunjang kehidupnya. Untuk menjaga proses penguraian agar berjalan
sempurna maka harus dipenuhi kebutuhan mikroba seperti pH antara 6,5 - 8,5,
kecukupan oksigen, temperatur antara 200C-380C, bebas dari zat toksic dan
kecukupan akan nutrien. Pengecekan nilai NO3 dan PO4 di dalam bak aerasi
dapat dilakukan untuk mengetahui kecukupan nutrien. Nutrien dapat
dikatakan cukup apabila nilai NO3 ± 5 ppm dan nilai PO4 ± 0,5 ppm . Air limbah
yang telah terurai akan mengalir secara overflow/ gravitasi ke dalam Clarifier
Tank.
No Equipment Qty Fungsi
1 Aerator 2 Men-supply kebutuhan Oksigen (O2) di unit
Aerasi dengan masing-masing Aerator
tersebut memiliki daya sebesar 20 HP.
4. Bak Sedimentasi
Air olahan secara gravitasi mengalir ke unit Sedimentasi. Pada unit ini air olahan
dibagi menjadi dua fraksi yaitu fraksi supernatant dan fraksi padatan/lumpur.
Supernatant secara visual terlihat agak jernih dan sedikit mengandung padatan
tersuspensi sedangkan sebagian padatan/lumpur yang mengendap dibawah
sedimentasi akan dikembalikan ke Aerasi Tank sebagai Return Activated Sludge
(RAS). Dan kelebihan lumpur pada unit Sedimentasi ini akan di proses di unit
Anaerobik Tank. Supernatant kemudian mengalir secara overflow ke dalam
Break Tank.
No Equipment Qty Fungsi
1 RAS Pump 1 Mengembalikan lumpur yang telah
mengendap di unit Sedimentasi ke unit
Aerasi sebagai Return Activated Sludge.
Pompa RAS ini dapat bekerja secara manual
maupun automatis, tergantung keperluan.
23. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
4 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
No Equipment Qty Fungsi
2 Timer 1 Automatisasi pompa berdasarkan waktu
yang telah diatur.
3 Scrapper 1 Sebagai penyapu lumpur yang berasal dari
unit Sedimentasi.
5. Break Tank
Supernatan dari unit Sedimentasi kemudian di tampung sementara di unit
Break tank. Pada unit ini dilengkapi dengan pompa transfer yang akan
mentrasfer air hasil olahan ke unit koagulasi.
No Equipment Qty Fungsi
1 Break Tank Pump 1 Mentransfer air olahan dari unit Break Tank
ke unit Koagulant Tank.
2 WaterLevel
Control
1 Mengontrol ketinggian level air limbah pada
unit Break Tank.
6. Bak Koagulasi
Air hasil olahan kemudian ditransfer ke unit koagulant tank. Yang berfungsi
sebagai tempat untuk menambahkan bahan kimia koagulan dengan air olahan.
Sehingga terbentuk Flok-flok saat di tambahkan bahan kimia Koagulan. Pada
unit ini dilengkapi juga dengan mixer (pengaduk) untuk mengoptimalkan proses
pembentukan flok. Setelah terbentuk flok air olahan tersebut kemudian
diendapkan pada unit post sedimentasi secara gravitasi.
No Equipment Qty Fungsi
1 Coagulant
Storage Tank
1 Tempat menyimpan bahan kimia koagulan.
2 Coagulant Dosing
Pump
1 Sebagai pompa pensupply bahan kimia
koagulan.
3 Mixer 1 Mengaduk air olahan dengan bahan kimia
koagulan pada unit Koagulan Tank.
24. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
5 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
7. Post Sedimentasi
Sebagai tempat untuk mengendapakan air hasil olahan yang telah terbentuk
flok dengan air jernihan (Supernatan). Sehingga flok dengan (Supernatan) air
jernih akan terpisah. Flok tersebut akan di proses di unit Aerobik sedangkan
Supernatan akan over flow ke unit Treat Water Tank.
No Equipment Qty Fungsi
1 Post Sedimentasi
Pump
1 Mentransfer flok atau skum kimia ke unit
Aerobik Tank.
2 Timer 1 Automatisasi pompa berdasarkan waktu
yang telah diatur.
8. Treat Water Tank
Sebagai tempat untuk menampung air olahan sementara sebelum di transfer
ke unit Filter.
1.4 Spesifikasi
Equipments Qty Unit Specification
Equalisasi Pump 1 Unit Submersible Pump
Brand : Ebara/ Equal
Cap : 40 MPH, TH : 6 m, 7.5 Kw
Aerator / Mixer 2 Unit Subsurface Aerator / Mixer
Brand : OXY , 20 HP, 380 VAC
Rot : 1450 Rpm.
RAS Pump 2 Unit Centrifugal Pump
Brand : Ebara/ Equal
Cap : 30 MPH, TH : 6 m, 5.5 Kw
Scrapper (Unit
Sedimentasi)
2 Unit Central Drive
Brand : Local Fabrication
2.2 Kw, 380 VAC.
Mixer & Tanki
Koagulasi - Flokulasi
2 Unit Type : Propeler
Brand : Fabrication
Power : 2HP, 380 V , 137 RPM.
25. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
6 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
Dosing Pump
Koagulasi-Flokulasi
3 Unit Type : Diagpragm
Cap : 100 LPH
Tanki Koagulan-
Flokulasi
1 Unit Material : PE Chemical Grade
Cap : 5000 L
26. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
7 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
BAB II
STANDARD OPERATING PROCEDUR
2.1 Persiapan Umum
1. Pastikan semua peralatan dapat beroperasi dengan baik.
2. Pastikan alat peralatan pelindung diri telah tersedia. Seperti sarung tangan,
masker, sepatu safety, helmet dan kaca mata bila diperlukan.
3. Pastikan peralatan laboratorium telah tersedia.
4. Pastikan semua fasilitas dan bak telah bersih dari kotoran.
5. Pastikan semua system kontrol baik manual atau otomatis dapat
beroperasi dengan baik.
6. Pastikan system dari panel tidak bermasalah.
7. Pastikan kebutuhan bahan kimia telah tersedia.
8. Pastikan bibit bakteri telah tersedia.
2.2 Persiapan Bahan Kimia
Perhatian : Bahan kimia yang digunakan adalah cukup berbahaya, dapat
menimbulkan iritasi kulit dan pernafasan, bahkan kebutaan, oleh karena
itu Selalu pergunakan masker, kacamata pelindung dan sarung tangan
pada saat penanganan bahan kimia ini.
a. SPT- 200 / BAC
2.3 Pengaturan Peralatan
a. Pompa
Seluruh pompa dijalankan secara otomatis, berdasarkan level control dan
timer.
27. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
8 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
b. Level control
Pengaturan level control sangat tergantung kebutuhan. Misal untuk
kebutuhan equalisasi dibak equalisasi, volume air dibak harus selalu ada
dalam jumlah banyak. Sehingga pengaturan jarak antara High Level (HL)
dan Low Level (LL) tidak terlalu tinggi, tetapi dipertimbangkan juga
fluktuasi air limbah yang masuk jangan sampai meluap. Pengaturan
biasanya Low Level pada 50% - 60% volume bak dan High Level pada
70%-80% volume bak. Pengaturan pada Aeration Tank, Posisi HL di 40 cm
dari bibir bak dan LL 60 cm dari bibir bak.
c. Debit limbah yang akan diproses.
Pengaturan debit limbah tergantung dari kapasitas rancangan. Plant ini
dirancang untuk beroperasi selama 24 jam setiap harinya dengan kapasitas
air limbah yang harus diolah sebanyak 300 m3/hari. Pengaturan bisa
dengan verifikasi.
d. Dosing pump
1. Dosing pump Koagulan
Dosis Koagulan adalah 100-200 ppm, dosis yang dipakai di plant ini
adalah 100 ppm. Kapasitas dosing pump yang ada adalah 4,7 LPH
sehingga settingan dosing pump pada 80 %.
2. Dosing Pump Asam
Dosis Caporit sebagai desinfektan adalah 10-15 ppm, dosis yang
dipakai di plant ini adalah 11 ppm. Kapasitas dosing pump yang ada
adalah 100 LPH.
28. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
9 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
2.4 Seeding Proses Aerobik
Metode seeding pada proses Aerobic :
1. Masukkan ke dalam bak Aerasi air limbah sebanyak 50-75% kapasitas bak.
2. Jalankan Aerator.
3. Ditambahkan lumpur aktif (dari industri lain) sebanyak 5-10% kebutuhan.
4. Tambahkan Nutrient sesuai dengan perbandingan BOD : N : P = 100 : 5 : 1
jika kandungan Nutrien telah mencukupi tidak diperlukan lagi penambahan
nutrient.
5 Aaerasikan selama 7 – 14 hari.
6. Check selama di Aerasi MLSS, SV30, SVI dan COD nya setiap hari sambil
dilihat perkembangannya.
7. Seeding berakhir jika COD telah Asimtut minimal,Bentuk flock besar-besar
proses bisa berjalan baik dan SV 30 tidak bertambah lagi.
8. Selama seeding tidak boleh ada air yang ditambahkan.
2.5 Metode Start Up
1. Jalankan pompa yang ada di bak equalisasi.
2. Air limbah yang akan diolah secara gravitasi akan masuk ke dalam unit
aerobik.
3. Jalankan semua unit Aerator pada unit Aerasi.
4. Jalankan pompa RAS pada unit Sedimentasi Aerobik. Jalankan pompa RAS
antara 80 sampai 200 % Q in dan alirkan ke bak aerasi. Pada periode
tertentu RAS dialirkan ke bak thickener untuk mengatur umur
mikroorganisme pada umur 20 sampai 40 hari.
5. Jalankan dosing pump koagulan dan Mixer pada unit koagulan tank.
6. Check kualitas air hasil olahan dengan parameter sesuai Standard
Pemerintah Setempat.
29. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
10 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
CATATAN
Untuk melakukan start up proses biologi perlu dilihat dan di cek dahulu banyaknya
MLSS di bak Aerasi. Apabila MLSS antara 1000-3000 mg/l maka kapasitas limbah
yang masuk dilakukan secara sedikit demi sedikit untuk menghindari agar bakteri
tidak banyak yang lolos di unit sedimentasi. Apabila MLSS di atas 3000 mg/l maka
kapasitas limbah yang masuk bisa dijalankan secara penuh. Untuk pengaturan
debit limbah yang masuk acuan yang digunakan adalah nilai F/M.
PEMELIHARAAN PERALATAN
1. Bersihkan selalu Propeler Aerator secara berkala untuk menghindari adanya
kotoran yang tersangkut.
2. Selalu periksa system piping dan pastikan tidak ada kotoran yang menyumbat.
3. Selalu periksa keadaan pompa-pompa apakah berfungsi dengan baik.
BAB III
30. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
11 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
FORMULA & LABORATORIES
3.1 FORMULA
1.MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solids)
MLVSS = 65-80% MLSS
2.Organic load (beban organik)
Organic load =
( / ) ( / )
( )
3.BOD load (beban BOD)
Banyaknya BOD (kg) yang terdapat dalam 1 hari.
BOD load (kg/hari) =
( / ) ( / )
4.COD load (beban COD)
Banyaknya COD (kg) yang terdapat dalam 1 hari.
COD load (kg/hari) =
( / ) ( / )
5.F/M ratio
F/M =
( / ) ( / )
( ) ! "" ( / )
F/M =
# ( / )
! ( )
6. Sludge Volume Index (SVI)
Nilai SVI digunakan untuk menunjukkan karakteristik pengendapan dari
lumpur mikroba umumnya yang baik nilai ini berkisar dari 50 –125 mL/g.
SVI > 150 mg/L menandakan lumpur “Bulky”
31. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
12 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
SVI < 70 mg/L flok lumpur kecil (predominance of pin)
SVI (mL/g) =
"
! ""
7.Sludge Volume 30 (SV30)
Menghitung waktu jatuhnya lumpur aktif/settling time (biasanya
menggunakan inhoff cone yaitu tabung berbentuk kerucut) selama 30
menit. Contoh/sample yang dipergunakan diambil dari bak aerasi.
SV30 =
" #
x 100 %
8.BOD tereduksi
BOD tereduksi =
' (
'
x 100 %
9.COD tereduksi
COD tereduksi =
' (
'
x 100%
10. Retention Time (RT)/waktu tinggal
RT (hari) = =
( )
) ( / )
11. Dilution (pengenceran)
Biasanya digunakan untuk perhitungan dosis bahan kimia.
V1 = Volume awal
V2 = Volume campuran
V1 x N1 = V2 x N2
32. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
13 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
N1 = Konsentrasi awal
N2 = Konsentrasi campuran
12. Return Activated Sludge (RAS)
Xu =
(* + * )
,.*
Xu = Konsentrasi RAS atau SS (w/v)
X = MLSS di aerasi (w/v)
Q = Debit influen/air limbah (v/t)
Qr = Debit RAS (v/t)
Bulky sangat mempengaruhi kekentalan sludge di Clarifier dan menghasilkan
turunnya konsentrasi RAS(Xu). Penurunan ini harus dikompensasikan dengan
naiknya debit RAS (Qr). Dengan demikian debit RAS membantu mencegah
kegagalan di Clarifier. Pengurangan konsentrasi MLSS di Clarifier dapat juga
membantu pengontrolan BULKY. Pengurangan ini di dapat dengan menurunkan
MLSS dengan cara menaikkan debit pembungan sludge (wasted sludge).
13. Cell Retention Time (waktu tinggal sel)
CRT (hari) =
MLSS (mg/L) x Volume aerasi (L)
Lumpur yang dibuang (L/detik) x RAS (mg/L)
effluen
Q-QW
Clarifier
Lumpur yang diresirkulasi
Return Activated Sludge(Q RAS)
Lumpur yang
dibuang (QW)
Aeration
Q
33. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
14 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
14. Sludge Age (SA)
SA (hari) =
! ""
(" * ) + (""' *')
MLSS = konsentrasi SS (mg/L)
V = Volume aerasi (L)
SSe = Konsentrasi SS effluen (mg/L)
Qe = Debit air limbah effluen (m3/hari)
SSw = Konsentrasi SS wasted sludge (mg/L)
Qw = Debit wasted sludge (m3/hari)
3.2 LABORATORY
1. Prosedur Analisa COD
a. ALAT
1. Colorimeter DR 900
2. Pipet volume 2 ml
3. Balp
4. Beaker glass
5. Gelas ukur
6. Tisu
7. COD Reactor / Heater
b. BAHAN
1. COD reagent
2. Aquadest
34. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
15 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
c. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipipet 2 ml aquadest, masukkan dalam COD reagent, kocok hingga
homogen (sebagai blanko).
3. Dipipet 2 ml limbah yang akan dianalisa nilai COD nya, masukkan
dalam COD reagent, kocok hingga homogen (sebagai sample).
4. Dipanaskan blanko dan sample tersebut dalam COD reactor selama 2
jam, pada temperature 150 °C.
5. Setelah 2 jam, diangkat sample dan blanko dari COD reagent dan
didiamkan hingga suhunya mencapai temperatur ruangan.
6. Dinyalakan COLORIMETER DR 890, kemudian tekan PROGRAM, tekan
17, maka akan muncul program COD.
7. Dipasang penyangga kuvet, pada lubang colorimeter.
8. Dibersihkan permukaan blanko dengan menggunakan tisu, kemudian
dimasukkan pada dudukan kuvet dan ditutup dengan penutup
colorimeter.
9. Kemudian tekan ZERO, maka akan muncul angka “0 mg/ltr” pada layar.
10. Diangkat blanko dari dudukan kuvet, siapkan sample.
11. Dibersihkan permukaan sample dengan menggunakan tisu, kemudian
dimasukkan pada dudukan kuvet pada lubang colorimeter.
12. Kemudian ditekan READ, maka akan muncul nilai COD “…mg/ltr”.
2. Prosedur Analisa TSS (Total Suspended Solids) & MLSS
a. ALAT
35. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
16 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
1. Colorimeter DR 890
2. Kuvet 10ml
3. Beaker glass
4. Gelas ukur
5. Tisu
b. BAHAN
1. Aquadest
2. Sample yang akan dianalisa
c. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Diambil 10ml aquadest, masukkan dalam kuvet (sebagai blanko).
3. Diambil 10ml limbah yang akan dianalisa nilai TSS nya, dimasukkan
dalam kuvet, kocok hingga homogen (sebagai sample).
4. Dinyalakan COLORIMETER DR 900, kemudian tekan PROGRAM, tekan
94, maka akan muncul program SOLID.
5. Dibersihkan permukaan blanko dengan menggunakan tisu, kemudian
dimasukkan pada colorimeter dan ditutup dengan penutup
colorimeter.
6. Kemudian ditekan ZERO, maka akan muncul angka “0 mg/ltr” pada
layar.
7. Diangkat blanko dari colorimeter, disiapkan sample.
8. Dibersihkan permukaan sample dengan menggunakan tisu, kemudian
dimasukkan colorimeter dan ditutup dengan penutup colorimeter.
9. Kemudian ditekan READ, maka akan muncul nilai TSS “…mg/ltr”.
3. Prosedur Analisa SV 30
36. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
17 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
a. ALAT
1. Imhovcone
b. BAHAN
1. Sample air limbah
c. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dimasukkan sample air limbah ke dalam alat Imhoffcorn sebanyak
1000 mL.
3. Didiamkan selama 30 menit .
4. Setelah 30 menit dilihat berapa volume air limbah yang mengendap.
4. Prosedur Analisa Ammoniak
a. ALAT
1. Colorimeter DR 890
2. Kuvet 10 mL
3. Beaker Glass 15 mL
4. Tisu
b. BAHAN
1. Ammonia Salicylat
2. Ammonia Cyanurate
3. Aquadest
4. Batang pengaduk
c. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan.
37. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
18 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
2. Dimasukkan 10 mL air limbah ke dalam beaker glass 15 mL , dimasukkan
Reagent Ammoniak Salicylat , diaduk dengan batang pengaduk sampai
homogen.
3. Dimasukkan Reagent Ammoniak Cyanurat, diaduk dengan batang
pengaduk sampai homogen.
4. Dimasukkan 10 mL aquadest ke dalam beaker glass 15 mL dengan
perlakuan yang sama dengan sample.
5. Dinyalakan COLORIMETER DR 890, kemudian ditekan PROGRAM,
ditekan 64, maka akan muncul program NH3-N.
6. Dibersihkan permukaan kuvet yang berisi sample dengan menggunakan
tisu, kemudian dimasukkan colorimeter dan ditutup dengan penutup
colorimeter.
7. Dipilih TIMER, kemudian akan muncul 15:00 TIMER 2, ditekan ENTER.
8. Setelah timer berbunyi beep , ditekan ZERO, lalu akan muncul angka “0
NH3-N mg/L”.
9. Diangkat blanko dari colorimeter, disiapkan sample.
10. Dibersihkan permukaan kuvet yang berisi sample dengan menggunakan
tisu, kemudian dimasukkan colorimeter dan ditutup dengan penutup
colorimeter.
11. Kemudian ditekan READ, maka akan muncul nilai Ammoniak “…NH3-N
mg/L”.
5. Prosedur Analisa pH
a. Alat
1. pH Meter
2. Beaker Glass 250 mL
3. Tissu
4. Botol semprot
38. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
19 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
b. Bahan
1. Larutan Buffer pH 7
2. Larutan Buffer pH 4
3. Aquadest
4. Sample
c. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dikalibrasi pH Meter dengan menggunakan larutan Buffer pH 7 dan 4.
3. Dibilas katoda pH Meter dengan aquadest.
4. Dimasukkan pH Meter tersebut kedalam sample yang akan di analisa
pH-nya.
5. Dicatat berapa pH sample tersebut.
39. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
20 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
BAB IV
REPORT FORM
Pada bagian ini disertakan contoh daily report yang berfungsi sebagai kontrol
proses yaitu berupa laporan harian pengoperasian WWTP dari operator.
Daily Report sebaiknya diisi sesuai dengan format yang telah disediakan. Daily
Report berguna untuk Setting Plant pada hari ini, merencanakan operasional serta
sebagai data evaluasi jika terjadi masalah di kemudian hari. Dengan melihat Daily
Report selama ± 1 Tahun bisa kita jadikan acuan untuk menentukan nilai dari
parameter air olahan agar diperoleh hasil maksimal.
40. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
21 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
BAB V
PROCESS TROUBLE SHOOTING
Process troubleshooting dipakai sebagai petunjuk jika terjadi permasalahan
selama operasional plant. Tidak semua permasalahan diungkap dalam bab ini.
Permasalahan yang diungkap adalah permasalahan yang diperkirakan sering
terjadi. Jika terjadi permasalahan yang tidak dapat diselesaikan disarankan untuk
menghubungi konsultan perencananya.
NO PROCESS PERMASALAHAN
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
PENANGANAN
1. Pemompaan/
Pumping
a. Tidak mengalir
b. Mengalir kecil
a.1. Bagian intake
tersumbat
a.2. Foot valve terganjal
a.3. Valve tertutup
b.1. Bagian intake
tersumbat
b.2. Sumbatan kotoran
- Bersihkan bagian
intake
dan sekitarnya
- Bersihkan foot
valve &
pancing jika perlu
- Buka valve dan
bersihkan
- Bersihkan pipa
sekitarnya
-Bersihkan tempat-
tempat
yang mungkin
tersumbat
seperti valve, foot
valve,
impleller, check
valve
2. System
Otomatis
a. Air meluap
dan Pompa
tidak jalan
a.1. Sensor radar
terkait
a.2. Posisi tombol
a.3. System listrik
- Betulkan sensor
ladar
- Atur posisi tombol
ke auto
- Check listrik panel
3. Aerasi a. Terbentuk
busa berlebihan
a.1. Kekurangan
makanan
(over aerasi)
- Tambahkan debit
air limbahnya
- Atur air limbah
secara gradual
41. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
22 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
NO PROCESS PERMASALAHAN
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
PENANGANAN
a.2. Kelebihan makanan
tiba-
tiba
a.3. Keracunan
a.4.Adanya surfactant
nonbiodegradable
a.5. Kelebihan oksigen
- Hilangkan zat
racun tersebut
dengan
pengenceran
- Ganti jenis
surfactant ke
biodegradable
- Jalankan aerator
intermitten
b.Supernatant
keruh
b.1. Kekurangan
makanan
b.2. Kelebihan
makanan tiba-
tiba
b.3. Keracunan
b.4. Kekurangan
nutrient
- Tambah air
limbahnya
- Atur air limbah
secara gradual
- Hilangkan zat
racun tersebut
dengan dilakukan
pengenceran
- Tambah Nutrient
c.pH turun
drastis
c.1. Kekurangan
oksigen
c.2. Kelebihan makanan
- Tambah waktu
aerasi
- Tambahkan kapur
(CaOH2)
- Sesuaikan beban
limbah dengan
design
d.COD/BOD
effluent tinggi
d.1. Kelebihan
makanan tiba-
tiba
d.2. Keracunan
d.3. Umur bakteri yang
rendah
d.4. Umur bakteri
terlalu tua
d.5. Kekurangan
oksigen
d.6. Performa aerator
turun
d.7. pH tidak sesuai
- Atur air limbah
secara gradual
- Hilangkan zat
racun tersebut
dengan dilakukan
pengenceran
- Tambah oksigen
- Set pH pada 6.5 -
8.5
42. TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
Email : ttu@indo.net.id
23 | M a n u a l O p e r a t i n g W W T P P T . G R A H A S U R Y A A N G K A S A
NO PROCESS PERMASALAHAN
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
PENANGANAN
e. Timbul bau e.1. Kekurangan
oksigen
e.2. Keracunan
- Atur air limbah
secara gradual
- Perbaiki aerator
- Tambah oksigen
- Set pH pada 6.5 –
8.5
- Hilangkan zat
racun tersebut
43. CLIENT: CONSULTANT:
TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id / ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE NAME SIGN DATE
0 INFORMATION PREP'D
1 CHK'D
2 APP'D
3
4
Daily Operational
(Hour) Daily Monthly Daily Monthly
1 Feed Pump 1 4 1095 8 32 960 35,040 1,068,720
2 RAS/WAS Pump 2 3.7 1095 4 30 888 32,412 988,566
3 Coagulan Dozing Pump 1 0.75 1095 24 18 540 19,710 601,155
4 Anionik Dozing Pump 1 0.75 1095 24 18 540 19,710 601,155
5 Costik Dozing Pump 1 0.75 1095 24 18 540 19,710 601,155
6 Mixer 3 1 1095 24 72 2,160 78,840 2,404,620
7 Scraper 2 2 1095 12 48 1,440 52,560 1,603,080
8 Jet Aerator 2 15 1095 12 360 10,800 394,200 12,023,100
307.94
236 652,182
19,891,551
1,630.46
Daily Operational
(Hour) Daily (Kg) Monthly Daily Monthly
1 Coagulan 1000 24 800 24400 800,000 24,400,000
2 Anionik 60000 24 4 122 240,000 7,320,000
3 Asam Sulfat 2000 24 40 1220 80,000 2,440,000
4 Bakteri 6500 24 8 244 52,000 1,586,000
5 DCA 25000 24 8 244 200,000 6,100,000
6 Kostik 3000 24 40 1220 120,000 3,660,000
1,492,000
45,506,000
3,730
5,360.46
CHEMICAL COST / M3
TOTAL DAILY CHEMICAL CONSUMPTION (Rp)
TOTAL MONTHLY CHEMICAL COST
100
20
100
20
2000
10
TOTAL DAILY ELECTRICAL POWER CONSUMPTION (KWH)
TOTAL MONTHLY ELECTRICAL COST
CHEMICAL
No Description Unit Price / Kg
Consumption (Kg) Total Cost (Rp)
Vol /ppm
ELECTRICAL COST / M3
OPERATION & MAINTENANCE COST
WASTEWATER TREATMENT PLANT
Debit Waste Water: 400 m3/day
No Description
Operational
Unit
Motor (kW) Unit Price/KWH
Consumption (KWH) Total Cost (Rp)
ELECTRICAL POWER CONSUMPTION RWW CAPACITY : 400 M3/day
OPERATION & MAINTENANCE COST
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN - KAB. BANDUNG
DESCRIPTION
DOC#
TOTAL WWTP COST /M3
TOTAL KWH/DAY
44. CLIENT: CONSULTANT:
TATA TIRTA UTAMA
Water and Wastewater Specialist
e-mail: ttu@indo.net.id / ridwansu@indo.net.id
REV.# DATE NAME SIGN DATE
0 INFORMATION PREP'D
1 CHK'D
2 APP'D
3
4
Daily Operational
(Hour) Daily Monthly Daily Monthly
1 Feed Pump 1 4 1095 8 32 960 35,040 1,068,720
2 RAS/WAS Pump 2 3.7 1095 4 30 888 32,412 988,566
3 Coagulan Dozing Pump 1 0.75 1095 24 18 540 19,710 601,155
4 Anionik Dozing Pump 1 0.75 1095 24 18 540 19,710 601,155
5 Costik Dozing Pump 1 0.75 1095 24 18 540 19,710 601,155
6 Mixer 3 1 1095 24 72 2,160 78,840 2,404,620
7 Scraper 2 2 1095 12 48 1,440 52,560 1,603,080
8 Jet Aerator 2 15 1095 12 360 10,800 394,200 12,023,100
307.94
236 652,182
19,891,551
1,630.46
Daily Operational
(Hour) Daily (Kg) Monthly Daily Monthly
1 Coagulan 1000 24 800 24400 800,000 24,400,000
2 Anionik 60000 24 4 122 240,000 7,320,000
3 Asam Sulfat 2000 24 40 1220 80,000 2,440,000
4 Bakteri 6500 24 8 244 52,000 1,586,000
5 DCA 25000 24 16 488 400,000 12,200,000
6 Kostik 3000 24 40 1220 120,000 3,660,000
1,692,000
51,606,000
4,230
5,860.46
PT. GRAHA SURYA ANGKASA
BANJARAN - KAB. BANDUNG
DESCRIPTION
OPERATION & MAINTENANCE COST
WASTEWATER TREATMENT PLANT
DOC# Debit Waste Water: 400 m3/day
TOTAL KWH/DAY
TOTAL DAILY ELECTRICAL POWER CONSUMPTION (KWH)
TOTAL MONTHLY ELECTRICAL COST
ELECTRICAL COST / M3
CHEMICAL MAXIMAL
OPERATION & MAINTENANCE COST
ELECTRICAL POWER CONSUMPTION RWW CAPACITY : 400 M3/day
No Description
Operational
Unit
Motor (kW) Unit Price/KWH
Consumption (KWH) Total Cost (Rp)
TOTAL WWTP COST /M3
40
100
TOTAL DAILY CHEMICAL CONSUMPTION (Rp)
TOTAL MONTHLY CHEMICAL COST
CHEMICAL COST / M3
Total Cost (Rp)
2000
10
100
20
No Description Vol /ppm Unit Price / Kg
Consumption (Kg)