SlideShare a Scribd company logo
LIMBAH B3
LATAR BELAKANG
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya
atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan atau merusakan lingkungan hidup atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk
hidup lain. Kebanyakan dari masyarakat khususnya masyarakat
Indonesia tidak mengetahui kandungan-kandungan bahaya yang
terdapat pada Limbah B3.
(Bahan Beracun dan Berbahaya) yang dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan khusunya kerusakan lingkungan. Maka dari itu
sampai sekarang banyak limbah B3 yang masih dihasilkan oleh
masyarakat karena ketidaktahuanya terhadap limbah berbahaya tersebut.
PENGERTIAN LIMBAH B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan
limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan
hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
SUMBER LIMBAH B3
Sumber Limbah B3 adalah setiap orang atau badan usaha yang
menghasilkan Limbah B3 dan menyimpanya untuk sementara waktu di
dalam lokasi atau area kegiatan sebelum
Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung
jawab untuk dikumpulkan dan diolah. Sumber Limbah B3 berasal dari
misalnya rumah sakit, PLTN, Laboratorium Pengujian dan
Laboratorium Penelitian.
Berdasarkan Kharakteristiknya
1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang
dengan cepat dapat merusak lingkungan.
2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan
dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan
mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus
terbakar hebat dalam waktu lama.
3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran
karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik
peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menim-
bulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut.
5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium
yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman
penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan
tubuh manusia yang terkena infeksi.
6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan
iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki Ph sama
atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih
besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Berdasarkan Kharakteristiknya
METODE PENGOLAHAN LIMBAH B3
A. Metode Pengolahan Limbah B3
1. Chemical Conditioning
2. Solidification/Stabilization
3. Incineration
1. Chemical Conditioning
Tujuan utama dari chemical conditioning ialah:
a. Menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di
dalam lumpur.
b. Mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam
lumpur.
c. Mendestruksi organisme patogen.
d. Memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning
yang masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang
dihasilkan pada proses digestion.
e. Mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan
dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan.
Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan
sebagai berikut:
a. Concentration thickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan
diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang
umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity thickener dan solid
bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal
sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-watering
selanjutnya.
b. Treatment, stabilization, and conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan
menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui
proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian
secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan
bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika
berlangsung dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid
dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara biologi
berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan enzim dan
reaksi oksidasi.
c. De-watering and drying
De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur.
Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan
filtrasi.
d. Disposal
Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses
yang terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air
oxidation, dan composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3
umumnya ialah sanitary landfill, crop land, atau injection well.
2. Solidification/Stabilization
Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses
pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan
menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk
mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi
didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan
penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga
sering dianggap mempunyai arti yang sama.
Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi
menjadi 6 golongan, yaitu:
a. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam
limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar.
b. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation
tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur
kristal pada tingkat mikroskopik.
c. Precipitation, yaitu proses dimana bahan akan diendapkan
d. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara
elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
e. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan
menyerapkannya ke bahan padat.
f. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun
menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau
bahkan hilang sama sekali.
3. Incineration
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang
menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi
mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90%
(volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan
solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena
pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk
padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata.
Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas.
Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana
sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat
dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu,
insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi
(heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam
mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value
juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem
insinerasi.
Incineration
Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah
padat B3 :
1. Liquid Injection Incinerator
Hanya dapat menerima limbah dalam bentuk cair, gas , lumpur, cair
yang dapat dipompakan melalui nozzle.
2. Rotary Kilin Incinerator
Dapat dipakai untuk mengolah limbah dalam bentuk padat
termasuk limbah yang dimasukkan dalam drum, gas, cair, lumpur
pekat.
3. Fluid Bed Incinerator
Memakai media pasir sebagai penghantar panas. Kelebihanya
mempunyai turbulensi yang sangat tinggi, luas daerah transfer
panas untuk bercampurnya limbah, oksigen, dan media lebih besar.
Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Campuran
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Campuran
Simbol Limbah B3 Cairan Mudah
Menyala
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Mudah Menyala
Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Korosif
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Korosif
Simbol Limbah B3 Berbahaya Bagi
Lingkungan
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Berbahaya Bagi Lingkungan
Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Mudah Meledak
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Mudah Meledak
Simbol Limbah B3 Padatan Mudah
menyala
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Mudah Terbakar
Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Reaktif
Simbol Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun Reaktif
Simbol Limbah B3 Reaktif
Simbol Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun Reaktif
Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Infeksius
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Infeksius
Simbol Limbah B3 Padatan Mudah
menyala
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Padatan Mudah Menyala
KESIMPULAN
1. Limbah atau sampah B3 rumah tangga adalah Limbah “ Bahan
Beracun dan Berbahaya “ Rumah Tangga yang berada di rumah
tangga merupakan hasil aktif kegiatan sehari-hari manusia sehingga
dapat membawa dampak yang sangat berbahaya-baik dalam jangka
pendek maupun panjang-bagi manusia itu sendiri, hewan, tanaman
maupun lingkungan pada umumnya.
2. Sumber Limbah B3 adalah setiap orang ataubadan usaha yang
menghasilkan Limbah B3 Dan menyimpanya untuk sementara
waktu di dalam lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3
tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung jawab untuk
Dikumpulkan dan diolah.
3. Pengidentifikasian Limbah B3 dibagi menjadi berdasarkan suber
dan kharakteristiknya.
1. Metode Pengolahan Limbah B3 ada tiga cara yaitu dengan
Chemical Conditioning dan Solidification/Stabilization,
Incineration
2. Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan
yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.
KESIMPULAN
SESI PERTANYAAN
1. Tannia (28) : Sebutkan contoh limbah B3 yang termasuk campuran!
2. Shinta (23) : Sebutkan contoh limbah yang bersifat korosif!
3. Novitasari (18) : Sebutkan contoh limbah yang bersifat padatan mudah menyala!
Jawab:
1.
2. Produk Otomotif: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan
Produk pemeliharaan rumah: cat, pestisida, pewarna pengencer cat
3. Pelarut seperti Benzena, Toluena/Aseton

More Related Content

Similar to limbahb3-170123125232 (1).pdf

Kel ipa
Kel ipaKel ipa
Kel ipa
gozaimasu
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
Budinta Lubizz
 
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfPeraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
AnggiesClara
 
Pencemaran Udara for TIK
Pencemaran Udara for TIK Pencemaran Udara for TIK
Pencemaran Udara for TIK
Pakuan University
 
Presentation pengolahan sampah
Presentation pengolahan sampahPresentation pengolahan sampah
Presentation pengolahan sampah
Widyanti Yuliandari
 
Pengolahan limbah B3.pptx
Pengolahan limbah B3.pptxPengolahan limbah B3.pptx
Pengolahan limbah B3.pptx
andimagfirah3
 
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
sitialimahromadhoni
 
Bahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracunBahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracun
Chio Mei Wiedhy
 
jenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.pptjenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.ppt
NingCah
 
Limbah
LimbahLimbah
Makalah plh
Makalah plhMakalah plh
Makalah plh
zatnika_ruswandi
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbahkynz
 
Makalah limbah b3
Makalah limbah b3Makalah limbah b3
Makalah limbah b3
DewanPutra1
 
13. lap kompos
13. lap kompos13. lap kompos
13. lap kompos
LatifahAnnisa2
 
Makalah minimalisasi limbah industri
Makalah minimalisasi limbah industriMakalah minimalisasi limbah industri
Makalah minimalisasi limbah industri
arrikhalu rosiyda
 

Similar to limbahb3-170123125232 (1).pdf (20)

Kel ipa
Kel ipaKel ipa
Kel ipa
 
2
22
2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
36. regiani yunistika 3
36. regiani yunistika 336. regiani yunistika 3
36. regiani yunistika 3
 
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfPeraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
 
Pencemaran Udara for TIK
Pencemaran Udara for TIK Pencemaran Udara for TIK
Pencemaran Udara for TIK
 
Presentation pengolahan sampah
Presentation pengolahan sampahPresentation pengolahan sampah
Presentation pengolahan sampah
 
Pengolahan limbah B3.pptx
Pengolahan limbah B3.pptxPengolahan limbah B3.pptx
Pengolahan limbah B3.pptx
 
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
 
Bahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracunBahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracun
 
jenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.pptjenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.ppt
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Makalah plh
Makalah plhMakalah plh
Makalah plh
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Makalah limbah b3
Makalah limbah b3Makalah limbah b3
Makalah limbah b3
 
Penangan limbah
Penangan limbahPenangan limbah
Penangan limbah
 
Penangan limbah
Penangan limbahPenangan limbah
Penangan limbah
 
13. lap kompos
13. lap kompos13. lap kompos
13. lap kompos
 
Makalah minimalisasi limbah industri
Makalah minimalisasi limbah industriMakalah minimalisasi limbah industri
Makalah minimalisasi limbah industri
 

Recently uploaded

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

limbahb3-170123125232 (1).pdf

  • 2. LATAR BELAKANG Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusakan lingkungan hidup atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Kebanyakan dari masyarakat khususnya masyarakat Indonesia tidak mengetahui kandungan-kandungan bahaya yang terdapat pada Limbah B3. (Bahan Beracun dan Berbahaya) yang dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan khusunya kerusakan lingkungan. Maka dari itu sampai sekarang banyak limbah B3 yang masih dihasilkan oleh masyarakat karena ketidaktahuanya terhadap limbah berbahaya tersebut.
  • 3. PENGERTIAN LIMBAH B3 Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
  • 4. SUMBER LIMBAH B3 Sumber Limbah B3 adalah setiap orang atau badan usaha yang menghasilkan Limbah B3 dan menyimpanya untuk sementara waktu di dalam lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung jawab untuk dikumpulkan dan diolah. Sumber Limbah B3 berasal dari misalnya rumah sakit, PLTN, Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Penelitian.
  • 5. Berdasarkan Kharakteristiknya 1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan. 2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama. 3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
  • 6. 4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menim- bulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut. 5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi. 6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki Ph sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa. Berdasarkan Kharakteristiknya
  • 7. METODE PENGOLAHAN LIMBAH B3 A. Metode Pengolahan Limbah B3 1. Chemical Conditioning 2. Solidification/Stabilization 3. Incineration
  • 8. 1. Chemical Conditioning Tujuan utama dari chemical conditioning ialah: a. Menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur. b. Mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur. c. Mendestruksi organisme patogen. d. Memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion. e. Mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan.
  • 9. Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut: a. Concentration thickening Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity thickener dan solid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-watering selanjutnya.
  • 10. b. Treatment, stabilization, and conditioning Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika berlangsung dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan enzim dan reaksi oksidasi.
  • 11. c. De-watering and drying De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan filtrasi. d. Disposal Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses yang terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3 umumnya ialah sanitary landfill, crop land, atau injection well.
  • 12. 2. Solidification/Stabilization Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama.
  • 13. Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu: a. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar. b. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik. c. Precipitation, yaitu proses dimana bahan akan diendapkan d. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi. e. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya ke bahan padat. f. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali.
  • 14. 3. Incineration Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.
  • 15. Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi. Incineration
  • 16. Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3 : 1. Liquid Injection Incinerator Hanya dapat menerima limbah dalam bentuk cair, gas , lumpur, cair yang dapat dipompakan melalui nozzle. 2. Rotary Kilin Incinerator Dapat dipakai untuk mengolah limbah dalam bentuk padat termasuk limbah yang dimasukkan dalam drum, gas, cair, lumpur pekat. 3. Fluid Bed Incinerator Memakai media pasir sebagai penghantar panas. Kelebihanya mempunyai turbulensi yang sangat tinggi, luas daerah transfer panas untuk bercampurnya limbah, oksigen, dan media lebih besar.
  • 17. Simbol Limbah B3 Simbol Limbah B3 Campuran Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Campuran Simbol Limbah B3 Cairan Mudah Menyala Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Mudah Menyala
  • 18. Simbol Limbah B3 Simbol Limbah B3 Korosif Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Korosif Simbol Limbah B3 Berbahaya Bagi Lingkungan Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Berbahaya Bagi Lingkungan
  • 19. Simbol Limbah B3 Simbol Limbah B3 Mudah Meledak Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Mudah Meledak Simbol Limbah B3 Padatan Mudah menyala Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Mudah Terbakar
  • 20. Simbol Limbah B3 Simbol Limbah B3 Reaktif Simbol Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Reaktif Simbol Limbah B3 Reaktif Simbol Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Reaktif
  • 21. Simbol Limbah B3 Simbol Limbah B3 Infeksius Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Infeksius Simbol Limbah B3 Padatan Mudah menyala Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Padatan Mudah Menyala
  • 22. KESIMPULAN 1. Limbah atau sampah B3 rumah tangga adalah Limbah “ Bahan Beracun dan Berbahaya “ Rumah Tangga yang berada di rumah tangga merupakan hasil aktif kegiatan sehari-hari manusia sehingga dapat membawa dampak yang sangat berbahaya-baik dalam jangka pendek maupun panjang-bagi manusia itu sendiri, hewan, tanaman maupun lingkungan pada umumnya. 2. Sumber Limbah B3 adalah setiap orang ataubadan usaha yang menghasilkan Limbah B3 Dan menyimpanya untuk sementara waktu di dalam lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung jawab untuk Dikumpulkan dan diolah. 3. Pengidentifikasian Limbah B3 dibagi menjadi berdasarkan suber dan kharakteristiknya.
  • 23. 1. Metode Pengolahan Limbah B3 ada tiga cara yaitu dengan Chemical Conditioning dan Solidification/Stabilization, Incineration 2. Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali. KESIMPULAN
  • 24.
  • 25. SESI PERTANYAAN 1. Tannia (28) : Sebutkan contoh limbah B3 yang termasuk campuran! 2. Shinta (23) : Sebutkan contoh limbah yang bersifat korosif! 3. Novitasari (18) : Sebutkan contoh limbah yang bersifat padatan mudah menyala! Jawab: 1. 2. Produk Otomotif: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan Produk pemeliharaan rumah: cat, pestisida, pewarna pengencer cat 3. Pelarut seperti Benzena, Toluena/Aseton