1. Limbah B3 adalah limbah berbahaya dan beracun yang dapat mencemari lingkungan.
2. Sumber limbah B3 berasal dari rumah tangga, rumah sakit, pabrik dan lainnya.
3. Metode pengolahan limbah B3 meliputi chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Teks tersebut membahas tentang limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang merupakan limbah industri yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Limbah B3 harus diidentifikasi dan diolah dengan metode seperti kondisi kimia, solidifikasi, atau pembakaran untuk mengurangi dampaknya sebelum dibuang. Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan lokasi dan fasilitas pengolahan serta prosedur penanganan yang t
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan cara pengelolaannya. Terdapat empat jenis limbah utama yaitu limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah B3. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan limbah yaitu mengganti, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan dan pengendalian limbah padat domestik, limbah B3, serta teknologi pengolahan limbah. Secara khusus membahas tiga metode pengolahan limbah yaitu secara fisika, kimia, dan biologi serta beberapa teknik pengolahan limbah B3 seperti chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Dokumen tersebut membahas tentang limbah padat dan limbah berbahaya. Negara penghasil limbah padat terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, diikuti oleh beberapa negara lain. Limbah berbahaya didefinisikan sebagai limbah yang beracun, mudah terbakar, bereaksi, dan berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan cara mengurangi limbah dan pencemaran dengan mengurangi, menggunakan
1. Limbah B3 adalah limbah berbahaya dan beracun yang dapat mencemari lingkungan.
2. Sumber limbah B3 berasal dari rumah tangga, rumah sakit, pabrik dan lainnya.
3. Metode pengolahan limbah B3 meliputi chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Teks tersebut membahas tentang limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang merupakan limbah industri yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Limbah B3 harus diidentifikasi dan diolah dengan metode seperti kondisi kimia, solidifikasi, atau pembakaran untuk mengurangi dampaknya sebelum dibuang. Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan lokasi dan fasilitas pengolahan serta prosedur penanganan yang t
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan cara pengelolaannya. Terdapat empat jenis limbah utama yaitu limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah B3. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan limbah yaitu mengganti, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan dan pengendalian limbah padat domestik, limbah B3, serta teknologi pengolahan limbah. Secara khusus membahas tiga metode pengolahan limbah yaitu secara fisika, kimia, dan biologi serta beberapa teknik pengolahan limbah B3 seperti chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Dokumen tersebut membahas tentang limbah padat dan limbah berbahaya. Negara penghasil limbah padat terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, diikuti oleh beberapa negara lain. Limbah berbahaya didefinisikan sebagai limbah yang beracun, mudah terbakar, bereaksi, dan berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan cara mengurangi limbah dan pencemaran dengan mengurangi, menggunakan
Bahan presentasi saya untuk warga yang akan mendapatkan bantuan alat pengolah sampah. Membalik paradigma dahulu ttg sampah. sderhana dan hanya bercerita dengan gambar, menyesuaikan dengan audience nya.
Terima kasih atas pertanyaannya. Limbah B3 tidak dapat dimusnahkan secara langsung karena memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti beracun, mudah meledak, korosif, dan sebagainya. Oleh karena itu, limbah B3 harus dilakukan penanganan terlebih dahulu sesuai jenis dan karakteristiknya, seperti pengemasan, penyimpanan, pengangkutan, hingga proses akhir pengolahan/pemusnahan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian limbah dan klasifikasinya berdasarkan jenis senyawa, wujud, sumber, dan status B3. Limbah dikelompokkan menjadi organik, anorganik, cair, padat, gas, domestik, industri, pertanian, dan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelompokan dan sifat-sifat limbah cair. Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sumber, dan wujudnya. Sifat limbah cair meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi seperti warna, bau, pH, kadar zat organik dan anorganik."
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan lingkungan hidup akibat aktivitas manusia dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam. Lingkungan hidup kini mengalami perubahan menuju arah yang memprihatinkan karena kebutuhan manusia yang harus dipenuhi tanpa memperhatikan dampaknya. Hal ini menyebabkan berbagai masalah seperti pencemaran udara, air, dan tanah serta kerusakan hutan. Diperlukan upaya pemberdayaan lingkun
Makalah ini membahas tentang limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) termasuk definisi, sifat-sifat, dan sumber-sumber limbah B3 serta dampaknya terhadap lingkungan."
Bahan presentasi saya untuk warga yang akan mendapatkan bantuan alat pengolah sampah. Membalik paradigma dahulu ttg sampah. sderhana dan hanya bercerita dengan gambar, menyesuaikan dengan audience nya.
Terima kasih atas pertanyaannya. Limbah B3 tidak dapat dimusnahkan secara langsung karena memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti beracun, mudah meledak, korosif, dan sebagainya. Oleh karena itu, limbah B3 harus dilakukan penanganan terlebih dahulu sesuai jenis dan karakteristiknya, seperti pengemasan, penyimpanan, pengangkutan, hingga proses akhir pengolahan/pemusnahan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian limbah dan klasifikasinya berdasarkan jenis senyawa, wujud, sumber, dan status B3. Limbah dikelompokkan menjadi organik, anorganik, cair, padat, gas, domestik, industri, pertanian, dan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelompokan dan sifat-sifat limbah cair. Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sumber, dan wujudnya. Sifat limbah cair meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi seperti warna, bau, pH, kadar zat organik dan anorganik."
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan lingkungan hidup akibat aktivitas manusia dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam. Lingkungan hidup kini mengalami perubahan menuju arah yang memprihatinkan karena kebutuhan manusia yang harus dipenuhi tanpa memperhatikan dampaknya. Hal ini menyebabkan berbagai masalah seperti pencemaran udara, air, dan tanah serta kerusakan hutan. Diperlukan upaya pemberdayaan lingkun
Makalah ini membahas tentang limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) termasuk definisi, sifat-sifat, dan sumber-sumber limbah B3 serta dampaknya terhadap lingkungan."
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. LATAR BELAKANG
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya
atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan atau merusakan lingkungan hidup atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk
hidup lain. Kebanyakan dari masyarakat khususnya masyarakat
Indonesia tidak mengetahui kandungan-kandungan bahaya yang
terdapat pada Limbah B3.
(Bahan Beracun dan Berbahaya) yang dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan khusunya kerusakan lingkungan. Maka dari itu
sampai sekarang banyak limbah B3 yang masih dihasilkan oleh
masyarakat karena ketidaktahuanya terhadap limbah berbahaya tersebut.
3. PENGERTIAN LIMBAH B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan
limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan
hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
4. SUMBER LIMBAH B3
Sumber Limbah B3 adalah setiap orang atau badan usaha yang
menghasilkan Limbah B3 dan menyimpanya untuk sementara waktu di
dalam lokasi atau area kegiatan sebelum
Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung
jawab untuk dikumpulkan dan diolah. Sumber Limbah B3 berasal dari
misalnya rumah sakit, PLTN, Laboratorium Pengujian dan
Laboratorium Penelitian.
5. Berdasarkan Kharakteristiknya
1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang
dengan cepat dapat merusak lingkungan.
2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan
dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan
mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus
terbakar hebat dalam waktu lama.
3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran
karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik
peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
6. 4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menim-
bulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut.
5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium
yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman
penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan
tubuh manusia yang terkena infeksi.
6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan
iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki Ph sama
atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih
besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Berdasarkan Kharakteristiknya
7. METODE PENGOLAHAN LIMBAH B3
A. Metode Pengolahan Limbah B3
1. Chemical Conditioning
2. Solidification/Stabilization
3. Incineration
8. 1. Chemical Conditioning
Tujuan utama dari chemical conditioning ialah:
a. Menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di
dalam lumpur.
b. Mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam
lumpur.
c. Mendestruksi organisme patogen.
d. Memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning
yang masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang
dihasilkan pada proses digestion.
e. Mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan
dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan.
9. Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan
sebagai berikut:
a. Concentration thickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan
diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang
umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity thickener dan solid
bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal
sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-watering
selanjutnya.
10. b. Treatment, stabilization, and conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan
menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui
proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian
secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan
bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika
berlangsung dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid
dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara biologi
berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan enzim dan
reaksi oksidasi.
11. c. De-watering and drying
De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur.
Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan
filtrasi.
d. Disposal
Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses
yang terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air
oxidation, dan composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3
umumnya ialah sanitary landfill, crop land, atau injection well.
12. 2. Solidification/Stabilization
Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses
pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan
menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk
mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi
didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan
penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga
sering dianggap mempunyai arti yang sama.
13. Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi
menjadi 6 golongan, yaitu:
a. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam
limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar.
b. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation
tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur
kristal pada tingkat mikroskopik.
c. Precipitation, yaitu proses dimana bahan akan diendapkan
d. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara
elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
e. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan
menyerapkannya ke bahan padat.
f. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun
menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau
bahkan hilang sama sekali.
14. 3. Incineration
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang
menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi
mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90%
(volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan
solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena
pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk
padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata.
Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas.
Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana
sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat
dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu,
insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.
15. Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi
(heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam
mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value
juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem
insinerasi.
Incineration
16. Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah
padat B3 :
1. Liquid Injection Incinerator
Hanya dapat menerima limbah dalam bentuk cair, gas , lumpur, cair
yang dapat dipompakan melalui nozzle.
2. Rotary Kilin Incinerator
Dapat dipakai untuk mengolah limbah dalam bentuk padat
termasuk limbah yang dimasukkan dalam drum, gas, cair, lumpur
pekat.
3. Fluid Bed Incinerator
Memakai media pasir sebagai penghantar panas. Kelebihanya
mempunyai turbulensi yang sangat tinggi, luas daerah transfer
panas untuk bercampurnya limbah, oksigen, dan media lebih besar.
17. Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Campuran
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Campuran
Simbol Limbah B3 Cairan Mudah
Menyala
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Mudah Menyala
18. Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Korosif
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Korosif
Simbol Limbah B3 Berbahaya Bagi
Lingkungan
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Berbahaya Bagi Lingkungan
19. Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Mudah Meledak
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Mudah Meledak
Simbol Limbah B3 Padatan Mudah
menyala
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Mudah Terbakar
20. Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Reaktif
Simbol Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun Reaktif
Simbol Limbah B3 Reaktif
Simbol Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun Reaktif
21. Simbol Limbah B3
Simbol Limbah B3 Infeksius
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Infeksius
Simbol Limbah B3 Padatan Mudah
menyala
Simbol Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun Padatan Mudah Menyala
22. KESIMPULAN
1. Limbah atau sampah B3 rumah tangga adalah Limbah “ Bahan
Beracun dan Berbahaya “ Rumah Tangga yang berada di rumah
tangga merupakan hasil aktif kegiatan sehari-hari manusia sehingga
dapat membawa dampak yang sangat berbahaya-baik dalam jangka
pendek maupun panjang-bagi manusia itu sendiri, hewan, tanaman
maupun lingkungan pada umumnya.
2. Sumber Limbah B3 adalah setiap orang ataubadan usaha yang
menghasilkan Limbah B3 Dan menyimpanya untuk sementara
waktu di dalam lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3
tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung jawab untuk
Dikumpulkan dan diolah.
3. Pengidentifikasian Limbah B3 dibagi menjadi berdasarkan suber
dan kharakteristiknya.
23. 1. Metode Pengolahan Limbah B3 ada tiga cara yaitu dengan
Chemical Conditioning dan Solidification/Stabilization,
Incineration
2. Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan
yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.
KESIMPULAN
24.
25. SESI PERTANYAAN
1. Tannia (28) : Sebutkan contoh limbah B3 yang termasuk campuran!
2. Shinta (23) : Sebutkan contoh limbah yang bersifat korosif!
3. Novitasari (18) : Sebutkan contoh limbah yang bersifat padatan mudah menyala!
Jawab:
1.
2. Produk Otomotif: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan
Produk pemeliharaan rumah: cat, pestisida, pewarna pengencer cat
3. Pelarut seperti Benzena, Toluena/Aseton