SlideShare a Scribd company logo
PENGELOLAAN LIMBAH
A. Pengolahan Limbah Padat
Pengolahannya dapat dilakukan dengan 4 cara :
1. Penimbunan, ada 2 metode :
a) Penimbunan terbuka (open dumping), yaitu limbah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam suatu lahan.
Kelemahan metode ini : sebagai tempat berkembangnya kuman dan penyakit, dan rembesan cairan dari limbah dapat
mengotori air tanah di sekitarnya.
b) Sanitary landfill, yaitu limbah diangkut ke tempat yang luas, jauh dari pemukiman, limbah diratakan, dipadatkan,
kemudian ditimbun dengan tanah selapis demi selapis.
2. Insinerasi
Yaitu membakar limbah secara besar-besaran dengan menggunakan alat yang disebut insinerator.
Kelebihan : mengurangi volume limbah padat hingga 90%.
Kekurangan : biaya mahal dan menghasilkan limbah gas yang mencemari udara.
3. Pembuatan kompos
Merupakan cara terbaik menangani limbah organik. Kompos dapat berbentuk padat dan cair. Untuk membuat kompos dapat
menggunakan mikroorganisme EM4 (Effective Microorganism 4) yang merupakan campuran kultur Rhodopseudomonas
sp,Actinomycetes sp, Streptomyces sp, dan Saccharomyces cerevisiae. Kompos juga dapat dibuat dengan bantuan cacing tanah
yaitu Lumbricus terrestris, L. Rubellus, Pheretima defingens, dan Eisenia foetida.
4. Reuse, reduce, recycle
a) Reuse yaitu pemakaian kembali limbah tanpa harus melalui proses daur ulang dan pengolahan limbah.
Contoh : botol bekas sirup dapat digunakan untuk tempat air minum.
b) Reduce, yaitu mengurangi jumlah bahan yang dapat menjadi limbah.
Contoh : menggunakan satu kantong plastik kresek untuk berbelanja.
c) Recycle, yaitu mendaur ulang limbah untuk dihasilkan produk baru yang bermanfaat.
Contoh : mendaur ulang kertas dan plastik bekas untuk dihasilkan produk kertas baru dan plastik baru.
B. Pengolahan Limbah Cair
Pengolahannya melalui 3 tahap :
1. Tahap pengolahan primer meliputi :
a. Metode pengendapan (sedimentation)
1) Penyaringan (screening). Limbah disaring menggunakan jeruji saring (bar screen).
2) Pengolahan awal (pre treatment). Limbah dialirkan ke suatu bak/tangki yang disebut grit chamber.
3) Pengendapan (sedimentation). Limbah diendapkan untuk memisahkan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air
limbah.
b. Metode pengapungan (flotation)
Digunakan untuk memisahkan polutan berupa lemak atau minyak, dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan
gelembung-gelembung udara berukuran kecil.
2. Tahap pengolahan sekunder
Merupakan tahap pengolahan yang melibatkan mikroorganisme untuk mengurai/mendegradasi bahan organik dalam
limbah. Ada 3 metode yaitu :
a. Metode tetesan (trickling filter)
Limbah cair disemprotkan ke permukaan media yang telah ditumbuhi bakteri aerob, limbah cair dibiarkan merembes
melewati media tersebut. Selama perembesan, bahan organik dalam limbah akan didegradasi oleh bakteri aerob. Tetesan
limbah kemudian akan ditampung dan disalurkan ke tangki pengendapan untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan
mikroorganisme dari air limbah. Endapan yang terbentuk akan mengalami proses pengolahan lebih lanjut, sedangkan air
limbah akan dibuang ke lingkungan atau disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya jika masih diperlukan.
b. Metode lumpur aktif (activated sludge)
Limbah cair disalurkan ke sebuah tangki berisi mengandung lumpur yang mengandung bakteri aerob. Proses degradasi
limbah berlangsung selama beberapa jam dibantu dengan aerasi oksigen. Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki
pengendapan, sedangkan lumpur disalurkan kembali ke tangki aerasi.
c. Metode kolam perlakuan (treatment ponds/lagoons)
Limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Proses degradasi berlangsung dengan menggunakan oksigen
hasil fotosintesis algae di kolam. Selama degradasi, limbah juga mengalami proses pengendapan di dasar kolam, sedangkan
air limbah dapat disalurkan untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut.
3. Tahap pengolahan tersier
Proses ini dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu yang berbahaya bagi
lingkungan atau masyarakat, pengolahannya disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah. Beberapa
metode pengolahan limbah tersier antara lain : sand filter, multimedia filter, precoal filter, microstaining, vacum
filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.
4. Desinfeksi/pembunuhan kuman
Dilakukan dengan menambahkan klorin (klorinasi), penyinaran dengan ultraviolet, dan perlakuan dengan ozon. Proses
desinfeksi dilakukan setelah seluruh proses pengolahan primer, sekunder, dan tersier selesai, sebelum limbah dibuang ke
lingkungan.
5. Pengolahan lumpur
Lumpur hasil pengolahan primer, sekunder, dan tersier tidak dapat dibuang langsung ke lingkungan, tetapi perlu diolah lebih
lanjut. Pengolahan lumpur tersebut dilakukan dengan cara penguraian anaerob, kemudian disalurkan ke lingkungan (laut,
lahan pembuangan, dijadikan kompos, atau dibakar).
C. Pengolahan Limbah Gas
Dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Mengontrol emisi gas buang
a. Mengurangi sulfur oksida : desulfurisasi, yaitu memasang filter basah (wet scrubber).
b. Mengurangi nitrogen oksida : menurunkan suhu pembakaran mesin.
c. Mengurangi karbonmonoksida : memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan
pembakaran.
2. Menghilangkan materi partikulat dari udara pembuangan
a. Filter udara, terbuat dari bahan yang dapat menangkap materi partikulat padat seperti debu, serbuk sari, dan spora dari
udara. Filter ini digunakan pada ventilasi ruangan, cerobong pabrik, dan mesin kendaraan bermotor.
b. Pengendap siklon, yaitu alat pengendap materi partikulat yang ikut dalam gas atau udara buangan dengan memanfaatkan
gaya sentrifugal gas buang yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang realtif
berat akan terjatung ke bawah. Ukuran partikulat yang dapat diendapkan antara 5 – 40 mikron.
c. Filter basah, yaitu bahan penyaring udara yang bekerja dengan cara menyalurkan udara ke dalam fillter kemudian
menyemprotkan air ke dalamnya. Saat udara kontak dengan air, partikel padat dan senyawa lain yang larut dalam air akan
ikut terbawa air turun ke bagian bawah sedangkan udara bersih dikeluarkan dari filter.
d. Pengendap sistem gravitasi, alat ini hanya dapat digunakan untuk membersihkan udara yang mengandung partikulat
berukuran besar, 50 mikron atau lebih. Cara kerja : mengalirkan udara kotor ke dalam alat yang dapat memperlambat
kecepatan gerak udara, sehingga saat terjadi perubahan kecepatan, materi partikulat akan jatuh dan terkumpul di bagian
bawah akibat gaya gravitasi.
e. Pengendap elektrostatik, yaitu alat pembersih udara yang mengguanakan elektroda arus DC. Cara kerja : udara kotor
disalurkan ke dalam alat dan elektroda akan menyebabkan materi partikulat dalam udara mengalami ionisasi. Ion-ion
dalam gas buang tersebut akan tertarik ke bawah, sedangkan udara bersih akan keluar. Alat ini dapat membersihkan udara
dalam jumlah besar.
D. Pengolahan Limbah B3
Dapat dilakukan dengan 3 metode :
a. Secara fisika : dilakukan dengan pembakaran/ insinerasi, juga dilakukan pengontrolan agar gas beracun hasil pembkaran
tidak mencemari udara.
b. Secara kimia : dilakukan dengan cara stabilisasi/solidifikasi, yaitu mengubah bentuk fisik dan/atau sifat kimia dengan
menambahkan senyawa pereaksi (seperti : CaOH2 dan bahan termoplastik) untuk memperkecil/membatasi kelarutan,
pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah sebelum dibuang ke lingkungan.
c. Secara biologi : dilakukan dengan cara bioremediasi dan fitoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan
mikroorganisme lain untuk mendegradasi/mengurai limbah B3, sedangkan fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan
untuk menyerap dan mengakumulasi bahan beracun dari tanah.
1. Metode pembuangan limbah B3
1) Sumur dalam/ sumur injeksi (deep well injection)
Yaitu memompa limbah melalui pipa ke lapisan batuan dalam, di bawah lapisan air tanah, sehingga limbah terperangkap
dalam lapisan batuan dan tidak mencemari tanah dan air.
2) Kolam penyimpanan (surface impoundments)
Limbah cair B3 ditampung dalam kolam yang dilapisi lapisan pelindung untuk mencegah perembesan limbah. Ketika air
limbah menguap, senyawa B3 akan mengendap di dasar.
3) Landfill untuk limbah B3 (secure landfills)
Limbah B3 ditempatkan dalam drum/tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah
perembesan limbah B3 ke lingkungan. Landfill dilengkapi peralatan monitoring limbah dan kondisis limbah B3 harus
selalu dipantau.
1. Apa yang dimaksud dengan Sanitary Landfill?
2. Sebutkan cara-cara yang dapat dilakukan dalam melakukan pengolahan limbah padat?
3. Menurutmu cara apa yang paling efektif dan ramah lingkungan dalam melakukan pegolahan
limbah padat? Jelaskan!
4. Jelaskan perbedaaan antara tahap pengolahan primer, sekunder dan tersier pada pengolahan
limbah cair?
5. Sebutkan cara atau metode pengolahan limbah B3 secara fisika, kimia, dan biologi!

More Related Content

What's hot

Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Egha Rhiyanti Putri
 
Istilah teknik dasar memasak
Istilah teknik dasar memasakIstilah teknik dasar memasak
Istilah teknik dasar memasak
siti sangidah
 
Resep Masakan Oriental
Resep Masakan OrientalResep Masakan Oriental
Resep Masakan OrientalKlara Tri Meiyana
 
34 provinsi
34 provinsi34 provinsi
34 provinsi
ascasdvsdv
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
Suratno Ratno Miharjo
 
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan MajapahitKerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Rafika N. Septikasari
 
Karakteristik Makanan Khas Daerah
Karakteristik Makanan Khas DaerahKarakteristik Makanan Khas Daerah
Karakteristik Makanan Khas Daerah
Kristi Herdiyanti
 
Selama langit masih berwarna biru
Selama langit masih berwarna biruSelama langit masih berwarna biru
Selama langit masih berwarna biru
Universities Pendidikan Ganesha
 
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningCerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Agoeng R Aiueo
 
Kerajaan Islam Siak Sri Inderapura
Kerajaan Islam Siak Sri InderapuraKerajaan Islam Siak Sri Inderapura
Kerajaan Islam Siak Sri Inderapura
Astrilia Valentina
 
Menulis naskah drama berdasarkan cerpen
Menulis naskah drama berdasarkan cerpenMenulis naskah drama berdasarkan cerpen
Menulis naskah drama berdasarkan cerpenanggapriktew
 
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaDaftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaZens Chaleum
 
kesultanan banjar
kesultanan banjarkesultanan banjar
kesultanan banjar
AlvianNurAzqy
 
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
FitriHastuti2
 
Kerajaan kalingga
Kerajaan kalinggaKerajaan kalingga
Kerajaan kalingga
Siti Fatimah
 
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominya
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominyasejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominya
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominya
FitriHastuti2
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
Ayu Anjarwati
 
Hikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga KemuningHikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga Kemuning
Satria
 
Hikayat hang tuah
Hikayat hang tuahHikayat hang tuah
Hikayat hang tuah
Warnet Raha
 

What's hot (20)

Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
 
Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1
 
Istilah teknik dasar memasak
Istilah teknik dasar memasakIstilah teknik dasar memasak
Istilah teknik dasar memasak
 
Resep Masakan Oriental
Resep Masakan OrientalResep Masakan Oriental
Resep Masakan Oriental
 
34 provinsi
34 provinsi34 provinsi
34 provinsi
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan MajapahitKerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
 
Karakteristik Makanan Khas Daerah
Karakteristik Makanan Khas DaerahKarakteristik Makanan Khas Daerah
Karakteristik Makanan Khas Daerah
 
Selama langit masih berwarna biru
Selama langit masih berwarna biruSelama langit masih berwarna biru
Selama langit masih berwarna biru
 
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningCerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
 
Kerajaan Islam Siak Sri Inderapura
Kerajaan Islam Siak Sri InderapuraKerajaan Islam Siak Sri Inderapura
Kerajaan Islam Siak Sri Inderapura
 
Menulis naskah drama berdasarkan cerpen
Menulis naskah drama berdasarkan cerpenMenulis naskah drama berdasarkan cerpen
Menulis naskah drama berdasarkan cerpen
 
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaDaftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
 
kesultanan banjar
kesultanan banjarkesultanan banjar
kesultanan banjar
 
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
 
Kerajaan kalingga
Kerajaan kalinggaKerajaan kalingga
Kerajaan kalingga
 
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominya
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominyasejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominya
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominya
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Hikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga KemuningHikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga Kemuning
 
Hikayat hang tuah
Hikayat hang tuahHikayat hang tuah
Hikayat hang tuah
 

Similar to Pengelolaan Limbah

PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptxPPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
AlexBono3
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
Christian indrajaya, ST, MT
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
RATNATRI
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
Nur Chawhytz
 
PENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxPENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptx
FandaNurUtami
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
Diny Setyanti
 
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Cahya Panduputra
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
salmafirda
 
teknologi pemcemaran air
teknologi pemcemaran airteknologi pemcemaran air
teknologi pemcemaran air
My own home
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
Cahya Nugraha
 
4. materi 4 pencemaran limbah padat sampah
4. materi 4 pencemaran limbah padat  sampah4. materi 4 pencemaran limbah padat  sampah
4. materi 4 pencemaran limbah padat sampah
deril3
 
limbah-padat.memerlukan penengganan ahli untuk mengatasinya
limbah-padat.memerlukan penengganan ahli untuk mengatasinyalimbah-padat.memerlukan penengganan ahli untuk mengatasinya
limbah-padat.memerlukan penengganan ahli untuk mengatasinya
hidnisa
 
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.pptPengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
MuhammadNoorIsmail2
 
Ipal tahu.
Ipal tahu.Ipal tahu.
Ipal tahu.
jokorahmaddianto
 
Istilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganIstilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkungan
Jho Baday
 
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
ShabrinaAfhar
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif
1106499
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
infosanitasi
 
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
DienMarcella1
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
magangfim17
 

Similar to Pengelolaan Limbah (20)

PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptxPPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
PENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxPENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptx
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
 
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
teknologi pemcemaran air
teknologi pemcemaran airteknologi pemcemaran air
teknologi pemcemaran air
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 
4. materi 4 pencemaran limbah padat sampah
4. materi 4 pencemaran limbah padat  sampah4. materi 4 pencemaran limbah padat  sampah
4. materi 4 pencemaran limbah padat sampah
 
limbah-padat.memerlukan penengganan ahli untuk mengatasinya
limbah-padat.memerlukan penengganan ahli untuk mengatasinyalimbah-padat.memerlukan penengganan ahli untuk mengatasinya
limbah-padat.memerlukan penengganan ahli untuk mengatasinya
 
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.pptPengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
 
Ipal tahu.
Ipal tahu.Ipal tahu.
Ipal tahu.
 
Istilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganIstilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkungan
 
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
 

More from Wulung Gono

Transpor membran sel
Transpor membran selTranspor membran sel
Transpor membran sel
Wulung Gono
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Wulung Gono
 
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan RubellaInfeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
Wulung Gono
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Wulung Gono
 
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Wulung Gono
 
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Wulung Gono
 
Bencana Alam
Bencana Alam Bencana Alam
Bencana Alam
Wulung Gono
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
Wulung Gono
 
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Wulung Gono
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Wulung Gono
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Wulung Gono
 
Cell (Sel)
Cell (Sel)Cell (Sel)
Cell (Sel)
Wulung Gono
 
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Wulung Gono
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada Manusia
Wulung Gono
 
Virus
VirusVirus
Virus
Wulung Gono
 
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Wulung Gono
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
Wulung Gono
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
Wulung Gono
 
Kingdom fungi
Kingdom fungiKingdom fungi
Kingdom fungi
Wulung Gono
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protista
Wulung Gono
 

More from Wulung Gono (20)

Transpor membran sel
Transpor membran selTranspor membran sel
Transpor membran sel
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
 
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan RubellaInfeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
 
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
 
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
 
Bencana Alam
Bencana Alam Bencana Alam
Bencana Alam
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
 
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
 
Cell (Sel)
Cell (Sel)Cell (Sel)
Cell (Sel)
 
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada Manusia
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Kingdom fungi
Kingdom fungiKingdom fungi
Kingdom fungi
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protista
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 

Pengelolaan Limbah

  • 1. PENGELOLAAN LIMBAH A. Pengolahan Limbah Padat Pengolahannya dapat dilakukan dengan 4 cara : 1. Penimbunan, ada 2 metode : a) Penimbunan terbuka (open dumping), yaitu limbah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam suatu lahan. Kelemahan metode ini : sebagai tempat berkembangnya kuman dan penyakit, dan rembesan cairan dari limbah dapat mengotori air tanah di sekitarnya. b) Sanitary landfill, yaitu limbah diangkut ke tempat yang luas, jauh dari pemukiman, limbah diratakan, dipadatkan, kemudian ditimbun dengan tanah selapis demi selapis. 2. Insinerasi Yaitu membakar limbah secara besar-besaran dengan menggunakan alat yang disebut insinerator. Kelebihan : mengurangi volume limbah padat hingga 90%. Kekurangan : biaya mahal dan menghasilkan limbah gas yang mencemari udara. 3. Pembuatan kompos Merupakan cara terbaik menangani limbah organik. Kompos dapat berbentuk padat dan cair. Untuk membuat kompos dapat menggunakan mikroorganisme EM4 (Effective Microorganism 4) yang merupakan campuran kultur Rhodopseudomonas sp,Actinomycetes sp, Streptomyces sp, dan Saccharomyces cerevisiae. Kompos juga dapat dibuat dengan bantuan cacing tanah yaitu Lumbricus terrestris, L. Rubellus, Pheretima defingens, dan Eisenia foetida. 4. Reuse, reduce, recycle a) Reuse yaitu pemakaian kembali limbah tanpa harus melalui proses daur ulang dan pengolahan limbah. Contoh : botol bekas sirup dapat digunakan untuk tempat air minum. b) Reduce, yaitu mengurangi jumlah bahan yang dapat menjadi limbah. Contoh : menggunakan satu kantong plastik kresek untuk berbelanja. c) Recycle, yaitu mendaur ulang limbah untuk dihasilkan produk baru yang bermanfaat. Contoh : mendaur ulang kertas dan plastik bekas untuk dihasilkan produk kertas baru dan plastik baru. B. Pengolahan Limbah Cair Pengolahannya melalui 3 tahap : 1. Tahap pengolahan primer meliputi : a. Metode pengendapan (sedimentation) 1) Penyaringan (screening). Limbah disaring menggunakan jeruji saring (bar screen). 2) Pengolahan awal (pre treatment). Limbah dialirkan ke suatu bak/tangki yang disebut grit chamber. 3) Pengendapan (sedimentation). Limbah diendapkan untuk memisahkan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah. b. Metode pengapungan (flotation) Digunakan untuk memisahkan polutan berupa lemak atau minyak, dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung-gelembung udara berukuran kecil. 2. Tahap pengolahan sekunder Merupakan tahap pengolahan yang melibatkan mikroorganisme untuk mengurai/mendegradasi bahan organik dalam limbah. Ada 3 metode yaitu : a. Metode tetesan (trickling filter) Limbah cair disemprotkan ke permukaan media yang telah ditumbuhi bakteri aerob, limbah cair dibiarkan merembes melewati media tersebut. Selama perembesan, bahan organik dalam limbah akan didegradasi oleh bakteri aerob. Tetesan limbah kemudian akan ditampung dan disalurkan ke tangki pengendapan untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air limbah. Endapan yang terbentuk akan mengalami proses pengolahan lebih lanjut, sedangkan air limbah akan dibuang ke lingkungan atau disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya jika masih diperlukan.
  • 2. b. Metode lumpur aktif (activated sludge) Limbah cair disalurkan ke sebuah tangki berisi mengandung lumpur yang mengandung bakteri aerob. Proses degradasi limbah berlangsung selama beberapa jam dibantu dengan aerasi oksigen. Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan, sedangkan lumpur disalurkan kembali ke tangki aerasi. c. Metode kolam perlakuan (treatment ponds/lagoons) Limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Proses degradasi berlangsung dengan menggunakan oksigen hasil fotosintesis algae di kolam. Selama degradasi, limbah juga mengalami proses pengendapan di dasar kolam, sedangkan air limbah dapat disalurkan untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut. 3. Tahap pengolahan tersier Proses ini dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu yang berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat, pengolahannya disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah. Beberapa metode pengolahan limbah tersier antara lain : sand filter, multimedia filter, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik. 4. Desinfeksi/pembunuhan kuman Dilakukan dengan menambahkan klorin (klorinasi), penyinaran dengan ultraviolet, dan perlakuan dengan ozon. Proses desinfeksi dilakukan setelah seluruh proses pengolahan primer, sekunder, dan tersier selesai, sebelum limbah dibuang ke lingkungan. 5. Pengolahan lumpur Lumpur hasil pengolahan primer, sekunder, dan tersier tidak dapat dibuang langsung ke lingkungan, tetapi perlu diolah lebih lanjut. Pengolahan lumpur tersebut dilakukan dengan cara penguraian anaerob, kemudian disalurkan ke lingkungan (laut, lahan pembuangan, dijadikan kompos, atau dibakar). C. Pengolahan Limbah Gas Dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Mengontrol emisi gas buang a. Mengurangi sulfur oksida : desulfurisasi, yaitu memasang filter basah (wet scrubber). b. Mengurangi nitrogen oksida : menurunkan suhu pembakaran mesin. c. Mengurangi karbonmonoksida : memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran. 2. Menghilangkan materi partikulat dari udara pembuangan a. Filter udara, terbuat dari bahan yang dapat menangkap materi partikulat padat seperti debu, serbuk sari, dan spora dari udara. Filter ini digunakan pada ventilasi ruangan, cerobong pabrik, dan mesin kendaraan bermotor. b. Pengendap siklon, yaitu alat pengendap materi partikulat yang ikut dalam gas atau udara buangan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal gas buang yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang realtif berat akan terjatung ke bawah. Ukuran partikulat yang dapat diendapkan antara 5 – 40 mikron. c. Filter basah, yaitu bahan penyaring udara yang bekerja dengan cara menyalurkan udara ke dalam fillter kemudian menyemprotkan air ke dalamnya. Saat udara kontak dengan air, partikel padat dan senyawa lain yang larut dalam air akan ikut terbawa air turun ke bagian bawah sedangkan udara bersih dikeluarkan dari filter. d. Pengendap sistem gravitasi, alat ini hanya dapat digunakan untuk membersihkan udara yang mengandung partikulat berukuran besar, 50 mikron atau lebih. Cara kerja : mengalirkan udara kotor ke dalam alat yang dapat memperlambat kecepatan gerak udara, sehingga saat terjadi perubahan kecepatan, materi partikulat akan jatuh dan terkumpul di bagian bawah akibat gaya gravitasi. e. Pengendap elektrostatik, yaitu alat pembersih udara yang mengguanakan elektroda arus DC. Cara kerja : udara kotor disalurkan ke dalam alat dan elektroda akan menyebabkan materi partikulat dalam udara mengalami ionisasi. Ion-ion
  • 3. dalam gas buang tersebut akan tertarik ke bawah, sedangkan udara bersih akan keluar. Alat ini dapat membersihkan udara dalam jumlah besar. D. Pengolahan Limbah B3 Dapat dilakukan dengan 3 metode : a. Secara fisika : dilakukan dengan pembakaran/ insinerasi, juga dilakukan pengontrolan agar gas beracun hasil pembkaran tidak mencemari udara. b. Secara kimia : dilakukan dengan cara stabilisasi/solidifikasi, yaitu mengubah bentuk fisik dan/atau sifat kimia dengan menambahkan senyawa pereaksi (seperti : CaOH2 dan bahan termoplastik) untuk memperkecil/membatasi kelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah sebelum dibuang ke lingkungan. c. Secara biologi : dilakukan dengan cara bioremediasi dan fitoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi/mengurai limbah B3, sedangkan fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk menyerap dan mengakumulasi bahan beracun dari tanah. 1. Metode pembuangan limbah B3 1) Sumur dalam/ sumur injeksi (deep well injection) Yaitu memompa limbah melalui pipa ke lapisan batuan dalam, di bawah lapisan air tanah, sehingga limbah terperangkap dalam lapisan batuan dan tidak mencemari tanah dan air. 2) Kolam penyimpanan (surface impoundments) Limbah cair B3 ditampung dalam kolam yang dilapisi lapisan pelindung untuk mencegah perembesan limbah. Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan mengendap di dasar. 3) Landfill untuk limbah B3 (secure landfills) Limbah B3 ditempatkan dalam drum/tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah perembesan limbah B3 ke lingkungan. Landfill dilengkapi peralatan monitoring limbah dan kondisis limbah B3 harus selalu dipantau. 1. Apa yang dimaksud dengan Sanitary Landfill? 2. Sebutkan cara-cara yang dapat dilakukan dalam melakukan pengolahan limbah padat? 3. Menurutmu cara apa yang paling efektif dan ramah lingkungan dalam melakukan pegolahan limbah padat? Jelaskan! 4. Jelaskan perbedaaan antara tahap pengolahan primer, sekunder dan tersier pada pengolahan limbah cair? 5. Sebutkan cara atau metode pengolahan limbah B3 secara fisika, kimia, dan biologi!