SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN KAIN TENUN
PROSES PENGGINTIRAN NAIK (UP TWISTER)
DENGAN MESIN TWO FOR ONE TWISTER
07 November 2014
Disusun Oleh
Nama : Ghita Seva Novianie
NPM : 13050021
Grup : 2B2
Hendra, S.ST., M.Tech
Abdurrohman, S.ST
Amat Bin Atma
DIII TEKNOLOGI PRODUKSI TEKSTIL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
2014
1. MAKSUD DAN TUJUAN
1.1. Maksud
Melakukan dan memperlajari proses penggintiran naik dengan
mesin up twister.
1.2. Tujuan
 Dapat mengetahui bagian- bagian pada mesin gintir naik
 Dapat mengetahui proses/ jalannya penggintiran naik.
2. TEORI DASAR
Two For One Twister atau lebih populer disebut mesin TFO, adalah mesin
gintir dengan menggunakan sistem up twister, karena proses menggintir
benang dilakukan dengan menempatkan bahan baku benang yang akan
diproses dibawah yang selanjutnya ditarik ke atas melewati alur prosesnya
dan hasil penggintirannya digulung pada take-up yang ditempatkan diatas
mesin. Sedangkan pemberian twist pada benang bertujuan untuk
mendapatkan sifat-sifat benang yang diinginkan yang pada akhirnya untuk
mendapatkan sifat-sifat kain tertentu. Bahan baku yang akan diproses adalah
benang single yang terlebih dahulu dirangkap pada mesin rangkap atau
benang single yang langsung dipasang pada sipndel dalam posisi pararel.
Pada mesin TFO, spindel adalah komponen yang termasuk penting
dalam mesin, karena spindel dapat menentukan kualitas dari benang yang
dihasilkan. Ada beberapa persyaratan yang dapat menunjukkan kualitas
spindel yaitu :
 Spindel sebagai salah satu element yang kontak langsung dengan
benang harus bisa menghasillkan kualitas benang yang baik.
 Spindel tidak terlalu tinggi sehingga dimensi baloning yang dihasilkan
dapat diminimalisir dengan demikian tension benang pada saat proses
tidak terlalu tinggi.
 Space spindel harus optimal untuk dapat memproses benang dalam
jumlah yang banyak
Untuk menghitung produksi teoritis pada mesin TFO dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :
Prod/ Jam/ Spindel =
Rpm sepindelx jam x 60 x 453,6
TPM x 768 x No benang
Proses penggintiran adalah proses merangkap/menggabungkan dua
benang atau lebih menjadi satu sambil diberi tambahan antihan puntiran
dalam jumlah tertentu. Hasil dari proses ini disebut benang gintir. Tujuan
dilakukan proses pengintiran adalah untuk :
 Meningkatkan kekuatan benang.
 Memperbesar diameter benang.
 Memperoleh efek tertentu.
Sementara proses perangkapan benang dibagi menjadi ada dua cara
yaitu:
1. Penggintiran langsung
Pada proses ini, benang yang digunakan merupakan benang-benang
single, dan proses perangkapan benangnya langsung dilakukan
diatas mesin twisting.
Keuntungan dari cara ini adalah :
 Prosesnya lebih singkat
 Tidak perlu mesin perangkap
Kekurangan dari cara ini adalah :
 Setiap helai benang sulit dikontrol kondisinya maupun tegangannya
sehingga hasil gintirannya kurang rata
2. Penggintiran tidak langsung
Pada proses ini, benang yang digunakan adalah merupakan benang
rangkap. Jadi, pada proses ini perangkapan benang tidak dilakukan di
atas mesin gintir/twisting.
Keuntungan dari cara ini adalah :
 Tegangan tiap helai benang terkontrol
 Kemungkinan putus benang kecil
 Kemungkinan salah gintir kecil
 Efisiensi dan mutu benang dapat ditingkatkan
Kerugian dari cara ini adalah :
 Diperlukan suatu proses tambahan, yaitu proses perangkapan
benang.
 Penggintiran yang diberikan pada benang bila dinyatakan dalam
satuan panjang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Twist persentimeter (TPC)
2. Twist Perinchi (TPI)
3. Twist permeter (TPM)
Penggintiran Turun (Down Twister)
Pengigintiran turun (down twister) adalah salah satu metode penggintiran
dengan sistim jalannya benang yang dikerjakan dari rak kelosan yang
terdapat dua benang atau lebih yang akan digintir yang terdapt pada
bobin atas yang nantinya akan di twist menjadi satu dibagian bawah.
Penggintiran Dua Tahap (two stage twister)
Proses penggintiran dua tahap merupakan penggabungan dari
penggintiran turun dan penggintiran naik dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap pertama
Proses penggintiran turun (down twister) dilaksanakan dengan
pemberian puntiran yang sangat sedikit, kemudian hasilnya digulung
pada bobin yang akan dipasang sebagai bobin penyuap pada mesin
up twister. Karena jumlah puntiran (twist) yang sangat sedikit maka
kecepatan mesin dapat ditingkatkan. Proses awal ini hampir mirip
dengan proses perangkapan benang, tetapi dengan sedikit puntiran
akan membuat tegangan benang tunggal yang dirangkap relatif sama
sehingga akan meningkatkan unjuk kerja pada proses up twisting
selanjutnya.
2. Tahap kedua
Proses penggintiran naik (up twister) untuk menambah jumlah
puntiran sampai pada tingkat yang diinginkan Karena tegangan
benang-benang tunggalnya relative sama, maka jumlah puntiran yang
diberikan dapat lebih tinggi.
Pada mesin TFO full otomatis ada beberapa kondisi proses yang dapat
kita setting pada panel, yaitu :
 Jumlah putaran spindle
 Arah twist
 Sudut gulungan
 Jumlah twist
 Kecepatan traverse
 Jalannya benang pada mesin TFO (Two For One).
3. ALAT DAN BAHAN
1) Alat yang dipakai:
 Mesin gintir up twister (TFO mechine)
2) Bahan yang digunakan
 Benang Single
4. LANGKAH KERJA
Penggintiran Naik ( Up Twister )
1) Ubah susunan roda gigi, sesuai dengan TPM yang diinginkan
(dilihat dari tabel).
2) Letakkan bobin cakra kosong pada tempat yang telah disediakan
3) Lalu masukkan bobin (kelosan) benang yang akan digintir pada
spindel.
4) Nyalakan mesin
5) Pegang ujung benang, tahan sebentar supaya timbul antihan pada
benang, lalu lilitkan pada lapet, lewatkan pada pengantar benang
dan lilitkan pada bobin cakra yang masih kosong yang telah
diletakkan pada tempatnya.
6) Setel letak traverse agar benang hasil gintiran tidak menumpuk
pada satu sisi
7) Atur besar balooning dengan menambahkan jumlah lilitan pada
lapet.
8) Amati proses, segera sambung bila ada benang yang putus
9) Matikan mesin setelah selesai penggintiran
5. PENGUMPULAN DATA
5.1. Gambar Mesin Up Twister
Keterangan:
1. Belt penggerak spindle
2. Spindle
3. Snail wayer
4. Guide roller
5. Feed roller
6. Traveler
7. Drum friksi
8. Bobbin isi benang
9. Snail wire holder bar
10. Bunch roller
11. Stop motion
Alur Jalannya Benang
Ubah susunan roda gigi, sesuai dengan TPM yang diinginkan (dilihat dari tabel).
 Letakkan bobin cakra kosong pada tempat yang telah disediakan
 Lalu masukkan bobin (kelosan) benang yang akan digintir pada spindel.
 Nyalakan mesin
 Pegang ujung benang, tahan sebentar supaya timbul antihan pada
benang, lalu lilitkan pada lapet, lewatkan pada pengantar benang dan
lilitkan pada bobin cakra yang masih kosong yang telah diletakkan pada
tempatnya.
 Setel letak traverse agar benang hasil gintiran tidak menumpuk pada satu
sisi
 Atur besar balooning dengan menambahkan jumlah lilitan pada lapet.
 Amati proses, segera sambung bila ada benang yang putus
 Matikan mesin setelah selesai penggintiran
6. DISKUSI
besar atau kecilnya ukuran benang pada bobin akan mempengaruhi proses
berjalannya penggintiran. Karena jika ukuran benang tersebut terlalu besar
maka jalannya benang akan terhambat dengan ruang pada drum spindel
yang sempit, sehingga benang yang seharusnya berputar akan sulit untuk
melakukan penggintiran atau twisting. Begitupun jika ukuran benang
terlalu kecil, maka nantinya akan mengganggu efesiensi waktu pada proses
produksi, mesin akan sering berhenti dan hal tersebut akan mengganggu
proses produksi tersebut
7. KESIMPULAN
Proses Penggintiran Up Twister lebih sederhana dibandingkan
dengan proses penggintiran Down Twister, dan hasil
penggintirannya pun lebih baik dengan menggunakan mesin two for
one twister.
8. DAFTAR PUSTAKA
Elang, dkk, Buku Pedoman Praktikum Persiapan Pertenunan, STTT, 2005
penggintiran up twister

More Related Content

What's hot

Winding machine
Winding machineWinding machine
Winding machine
Jayed Hassan
 
Tensioning Device in Winding by mim
Tensioning Device in Winding by mimTensioning Device in Winding by mim
Tensioning Device in Winding by mim
Mahbubay Rabbani Mim
 
Picking mechnism in weaving
Picking mechnism in weavingPicking mechnism in weaving
Picking mechnism in weaving
Murali Krishnan
 
Auto cone winding machine
Auto cone winding machineAuto cone winding machine
Auto cone winding machine
hammama syed
 
Double lift and single cylinder
Double lift and single cylinderDouble lift and single cylinder
Double lift and single cylinder
ashutosh2229
 
Blow room lineup of Trutzschler Spinning
Blow room lineup of Trutzschler Spinning Blow room lineup of Trutzschler Spinning
Blow room lineup of Trutzschler Spinning
Mohiuddin Chowdhury
 
Double lift double cylinder jacquard
Double lift double cylinder jacquard Double lift double cylinder jacquard
Double lift double cylinder jacquard
Mehran University of Engineering and Technology Jamshoro
 
Friction spinning System
Friction spinning System Friction spinning System
Friction spinning System
Abdullah Al Parvez
 
Process control of weaving
Process control of weaving Process control of weaving
Process control of weaving
Md. Mazadul Hasan Shishir
 
Basic overlap and under lap variation in warp knitting
Basic overlap and under lap variation in warp knittingBasic overlap and under lap variation in warp knitting
Basic overlap and under lap variation in warp knitting
yeasin arafat
 
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-20155. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
Muhammad Pandu Wong
 
Computerized cutting machine
Computerized cutting machineComputerized cutting machine
Computerized cutting machine
Md. Reajul islam
 
Common Faults of weaving Process
Common Faults of weaving ProcessCommon Faults of weaving Process
Common Faults of weaving Process
lutuf Ullah
 
Roving
RovingRoving
Effect of stitch length on Lycra And Without Lycra plain Single jersey fabric...
Effect of stitch length on Lycra And Without Lycra plain Single jersey fabric...Effect of stitch length on Lycra And Without Lycra plain Single jersey fabric...
Effect of stitch length on Lycra And Without Lycra plain Single jersey fabric...
Md. Mazadul Hasan Shishir
 
Secondary motions
 Secondary motions Secondary motions
Secondary motions
Jotish Roy (BUBT)
 
water Jet loom 424
water Jet loom 424water Jet loom 424
water Jet loom 424
syed424
 
Basic information of knitting
Basic information of knittingBasic information of knitting
Basic information of knitting
suniltalekar1
 

What's hot (20)

Winding machine
Winding machineWinding machine
Winding machine
 
Tensioning Device in Winding by mim
Tensioning Device in Winding by mimTensioning Device in Winding by mim
Tensioning Device in Winding by mim
 
Picking mechnism in weaving
Picking mechnism in weavingPicking mechnism in weaving
Picking mechnism in weaving
 
Auto cone winding machine
Auto cone winding machineAuto cone winding machine
Auto cone winding machine
 
Double lift and single cylinder
Double lift and single cylinderDouble lift and single cylinder
Double lift and single cylinder
 
Perajutan
PerajutanPerajutan
Perajutan
 
Blow room lineup of Trutzschler Spinning
Blow room lineup of Trutzschler Spinning Blow room lineup of Trutzschler Spinning
Blow room lineup of Trutzschler Spinning
 
Double lift double cylinder jacquard
Double lift double cylinder jacquard Double lift double cylinder jacquard
Double lift double cylinder jacquard
 
Friction spinning System
Friction spinning System Friction spinning System
Friction spinning System
 
Process control of weaving
Process control of weaving Process control of weaving
Process control of weaving
 
Basic overlap and under lap variation in warp knitting
Basic overlap and under lap variation in warp knittingBasic overlap and under lap variation in warp knitting
Basic overlap and under lap variation in warp knitting
 
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-20155. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
 
Computerized cutting machine
Computerized cutting machineComputerized cutting machine
Computerized cutting machine
 
Common Faults of weaving Process
Common Faults of weaving ProcessCommon Faults of weaving Process
Common Faults of weaving Process
 
Roving
RovingRoving
Roving
 
Effect of stitch length on Lycra And Without Lycra plain Single jersey fabric...
Effect of stitch length on Lycra And Without Lycra plain Single jersey fabric...Effect of stitch length on Lycra And Without Lycra plain Single jersey fabric...
Effect of stitch length on Lycra And Without Lycra plain Single jersey fabric...
 
Secondary motions
 Secondary motions Secondary motions
Secondary motions
 
water Jet loom 424
water Jet loom 424water Jet loom 424
water Jet loom 424
 
Basic information of knitting
Basic information of knittingBasic information of knitting
Basic information of knitting
 
Perajutan
PerajutanPerajutan
Perajutan
 

Viewers also liked

Miniclase
MiniclaseMiniclase
Assessment and ethics ahe 2015_final
Assessment and ethics ahe 2015_finalAssessment and ethics ahe 2015_final
Assessment and ethics ahe 2015_final
ldesaut
 
Successful e-learning in 4 steps guide by Lindsay Thomson
Successful e-learning in 4 steps guide by Lindsay ThomsonSuccessful e-learning in 4 steps guide by Lindsay Thomson
Successful e-learning in 4 steps guide by Lindsay Thomson
Pamela Wirth
 
ชื่อ นาย รชต โชคชัย
ชื่อ นาย รชต โชคชัย ชื่อ นาย รชต โชคชัย
ชื่อ นาย รชต โชคชัย
Aomzin Chokchai
 
KHASIAT COKLAT
KHASIAT COKLATKHASIAT COKLAT
2015_LDC_USBenefitsOverview_2.19.15
2015_LDC_USBenefitsOverview_2.19.152015_LDC_USBenefitsOverview_2.19.15
2015_LDC_USBenefitsOverview_2.19.15
Michael McLernon, SPHR
 
Maryanne Picco Paralegal Resume Real Estate-Corporate
Maryanne Picco Paralegal Resume Real Estate-CorporateMaryanne Picco Paralegal Resume Real Estate-Corporate
Maryanne Picco Paralegal Resume Real Estate-Corporate
Maryanne Picco
 
Expo vierness
Expo viernessExpo vierness
Expo vierness
Raisa Lopez Ulloa
 
Karen Harman
Karen HarmanKaren Harman
Karen Harman
Karen Harman
 
Lo problemas contables más comunes
Lo problemas contables más comunes Lo problemas contables más comunes
Lo problemas contables más comunes
Calabaza83
 
Robert Latest cv
Robert Latest cvRobert Latest cv
Robert Latest cv
Robert Cordock
 
June Profile Low Res 2015
June Profile Low Res 2015June Profile Low Res 2015
June Profile Low Res 2015
Eleanor Nelson
 
Curriculum Vitae 2
Curriculum Vitae 2Curriculum Vitae 2
Curriculum Vitae 2
Virgiawan Ananda
 
3D Hubs'a kayıt olun, ücretli 3D baskı almaya başlayın!
3D Hubs'a kayıt olun, ücretli 3D baskı almaya başlayın!3D Hubs'a kayıt olun, ücretli 3D baskı almaya başlayın!
3D Hubs'a kayıt olun, ücretli 3D baskı almaya başlayın!
Zaxe 3D Printing Technologies
 
Devally, Kristen - Professional Persona Project_4.4
Devally, Kristen - Professional Persona Project_4.4Devally, Kristen - Professional Persona Project_4.4
Devally, Kristen - Professional Persona Project_4.4
Kristen Devally
 
Advanced Safe Harbor 401(k) Plan Designs (for the Financial Advisor)
Advanced Safe Harbor 401(k) Plan Designs (for the Financial Advisor)Advanced Safe Harbor 401(k) Plan Designs (for the Financial Advisor)
Advanced Safe Harbor 401(k) Plan Designs (for the Financial Advisor)
Richard A. Perry
 
Meroprolol tartrate 56392-17-7-api
Meroprolol tartrate 56392-17-7-apiMeroprolol tartrate 56392-17-7-api
Meroprolol tartrate 56392-17-7-api
Meroprolol-Tartrate-56392-17-7-api
 
QASMT - PAJ 2015
QASMT - PAJ 2015QASMT - PAJ 2015
QASMT - PAJ 2015
LifeTec
 

Viewers also liked (18)

Miniclase
MiniclaseMiniclase
Miniclase
 
Assessment and ethics ahe 2015_final
Assessment and ethics ahe 2015_finalAssessment and ethics ahe 2015_final
Assessment and ethics ahe 2015_final
 
Successful e-learning in 4 steps guide by Lindsay Thomson
Successful e-learning in 4 steps guide by Lindsay ThomsonSuccessful e-learning in 4 steps guide by Lindsay Thomson
Successful e-learning in 4 steps guide by Lindsay Thomson
 
ชื่อ นาย รชต โชคชัย
ชื่อ นาย รชต โชคชัย ชื่อ นาย รชต โชคชัย
ชื่อ นาย รชต โชคชัย
 
KHASIAT COKLAT
KHASIAT COKLATKHASIAT COKLAT
KHASIAT COKLAT
 
2015_LDC_USBenefitsOverview_2.19.15
2015_LDC_USBenefitsOverview_2.19.152015_LDC_USBenefitsOverview_2.19.15
2015_LDC_USBenefitsOverview_2.19.15
 
Maryanne Picco Paralegal Resume Real Estate-Corporate
Maryanne Picco Paralegal Resume Real Estate-CorporateMaryanne Picco Paralegal Resume Real Estate-Corporate
Maryanne Picco Paralegal Resume Real Estate-Corporate
 
Expo vierness
Expo viernessExpo vierness
Expo vierness
 
Karen Harman
Karen HarmanKaren Harman
Karen Harman
 
Lo problemas contables más comunes
Lo problemas contables más comunes Lo problemas contables más comunes
Lo problemas contables más comunes
 
Robert Latest cv
Robert Latest cvRobert Latest cv
Robert Latest cv
 
June Profile Low Res 2015
June Profile Low Res 2015June Profile Low Res 2015
June Profile Low Res 2015
 
Curriculum Vitae 2
Curriculum Vitae 2Curriculum Vitae 2
Curriculum Vitae 2
 
3D Hubs'a kayıt olun, ücretli 3D baskı almaya başlayın!
3D Hubs'a kayıt olun, ücretli 3D baskı almaya başlayın!3D Hubs'a kayıt olun, ücretli 3D baskı almaya başlayın!
3D Hubs'a kayıt olun, ücretli 3D baskı almaya başlayın!
 
Devally, Kristen - Professional Persona Project_4.4
Devally, Kristen - Professional Persona Project_4.4Devally, Kristen - Professional Persona Project_4.4
Devally, Kristen - Professional Persona Project_4.4
 
Advanced Safe Harbor 401(k) Plan Designs (for the Financial Advisor)
Advanced Safe Harbor 401(k) Plan Designs (for the Financial Advisor)Advanced Safe Harbor 401(k) Plan Designs (for the Financial Advisor)
Advanced Safe Harbor 401(k) Plan Designs (for the Financial Advisor)
 
Meroprolol tartrate 56392-17-7-api
Meroprolol tartrate 56392-17-7-apiMeroprolol tartrate 56392-17-7-api
Meroprolol tartrate 56392-17-7-api
 
QASMT - PAJ 2015
QASMT - PAJ 2015QASMT - PAJ 2015
QASMT - PAJ 2015
 

Similar to penggintiran up twister

Pemintalan benang
Pemintalan benangPemintalan benang
Pemintalan benang
Operator Warnet Vast Raha
 
T1 Jahitan
T1 JahitanT1 Jahitan
T1 Jahitan
mnorzainiz
 
T1-Bab5-Jahitan
T1-Bab5-JahitanT1-Bab5-Jahitan
T1-Bab5-Jahitan
smrsmart
 
Jahitan
JahitanJahitan
Jahitan
Jahitan Jahitan
Jahitan
sabar80
 
Ahmad Syarif Dan Ujang Yanto_mesin sanforisasi.pdf
Ahmad Syarif Dan Ujang Yanto_mesin sanforisasi.pdfAhmad Syarif Dan Ujang Yanto_mesin sanforisasi.pdf
Ahmad Syarif Dan Ujang Yanto_mesin sanforisasi.pdf
syarif7ahmad
 
Tenun
TenunTenun
Weaving machine
Weaving machine Weaving machine
Weaving machine
muhdhazim404
 
Pemintalan
PemintalanPemintalan
pengamatan proses direct twisting terhadap putus benang sd 180-98 (2).pdf
pengamatan proses direct twisting terhadap putus benang sd 180-98 (2).pdfpengamatan proses direct twisting terhadap putus benang sd 180-98 (2).pdf
pengamatan proses direct twisting terhadap putus benang sd 180-98 (2).pdf
DennifryramdhaniAkar
 
Desain Mesin Pemipil Jagung
Desain Mesin Pemipil JagungDesain Mesin Pemipil Jagung
Desain Mesin Pemipil Jagung
Bambang Sujanarko
 
Pengelosan
PengelosanPengelosan
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Hamid Abdillah
 
Subtractive Manufaktur Pemesinan Frais
Subtractive Manufaktur Pemesinan FraisSubtractive Manufaktur Pemesinan Frais
Subtractive Manufaktur Pemesinan Frais
Hamid Abdillah
 
Analisa Ringframe lini produksi untuk benang cotton.pptx
Analisa Ringframe lini produksi untuk benang cotton.pptxAnalisa Ringframe lini produksi untuk benang cotton.pptx
Analisa Ringframe lini produksi untuk benang cotton.pptx
adamsatria8
 

Similar to penggintiran up twister (20)

Lap.pemintalan ilham
Lap.pemintalan ilhamLap.pemintalan ilham
Lap.pemintalan ilham
 
Pemintalan benang
Pemintalan benangPemintalan benang
Pemintalan benang
 
T1 Jahitan
T1 JahitanT1 Jahitan
T1 Jahitan
 
T1-Bab5-Jahitan
T1-Bab5-JahitanT1-Bab5-Jahitan
T1-Bab5-Jahitan
 
Resume pertenunan gw
Resume pertenunan gwResume pertenunan gw
Resume pertenunan gw
 
Laporan rajut zhie
Laporan rajut zhieLaporan rajut zhie
Laporan rajut zhie
 
Jahitan
JahitanJahitan
Jahitan
 
Jahitan
Jahitan Jahitan
Jahitan
 
Ahmad Syarif Dan Ujang Yanto_mesin sanforisasi.pdf
Ahmad Syarif Dan Ujang Yanto_mesin sanforisasi.pdfAhmad Syarif Dan Ujang Yanto_mesin sanforisasi.pdf
Ahmad Syarif Dan Ujang Yanto_mesin sanforisasi.pdf
 
Tenun
TenunTenun
Tenun
 
Jahitan
JahitanJahitan
Jahitan
 
Lap pemintalan
Lap pemintalanLap pemintalan
Lap pemintalan
 
Weaving machine
Weaving machine Weaving machine
Weaving machine
 
Pemintalan
PemintalanPemintalan
Pemintalan
 
pengamatan proses direct twisting terhadap putus benang sd 180-98 (2).pdf
pengamatan proses direct twisting terhadap putus benang sd 180-98 (2).pdfpengamatan proses direct twisting terhadap putus benang sd 180-98 (2).pdf
pengamatan proses direct twisting terhadap putus benang sd 180-98 (2).pdf
 
Desain Mesin Pemipil Jagung
Desain Mesin Pemipil JagungDesain Mesin Pemipil Jagung
Desain Mesin Pemipil Jagung
 
Pengelosan
PengelosanPengelosan
Pengelosan
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
 
Subtractive Manufaktur Pemesinan Frais
Subtractive Manufaktur Pemesinan FraisSubtractive Manufaktur Pemesinan Frais
Subtractive Manufaktur Pemesinan Frais
 
Analisa Ringframe lini produksi untuk benang cotton.pptx
Analisa Ringframe lini produksi untuk benang cotton.pptxAnalisa Ringframe lini produksi untuk benang cotton.pptx
Analisa Ringframe lini produksi untuk benang cotton.pptx
 

Recently uploaded

705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 

Recently uploaded (20)

705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 

penggintiran up twister

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KAIN TENUN PROSES PENGGINTIRAN NAIK (UP TWISTER) DENGAN MESIN TWO FOR ONE TWISTER 07 November 2014 Disusun Oleh Nama : Ghita Seva Novianie NPM : 13050021 Grup : 2B2 Hendra, S.ST., M.Tech Abdurrohman, S.ST Amat Bin Atma DIII TEKNOLOGI PRODUKSI TEKSTIL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
  • 3. 1. MAKSUD DAN TUJUAN 1.1. Maksud Melakukan dan memperlajari proses penggintiran naik dengan mesin up twister. 1.2. Tujuan  Dapat mengetahui bagian- bagian pada mesin gintir naik  Dapat mengetahui proses/ jalannya penggintiran naik. 2. TEORI DASAR Two For One Twister atau lebih populer disebut mesin TFO, adalah mesin gintir dengan menggunakan sistem up twister, karena proses menggintir benang dilakukan dengan menempatkan bahan baku benang yang akan diproses dibawah yang selanjutnya ditarik ke atas melewati alur prosesnya dan hasil penggintirannya digulung pada take-up yang ditempatkan diatas mesin. Sedangkan pemberian twist pada benang bertujuan untuk mendapatkan sifat-sifat benang yang diinginkan yang pada akhirnya untuk mendapatkan sifat-sifat kain tertentu. Bahan baku yang akan diproses adalah benang single yang terlebih dahulu dirangkap pada mesin rangkap atau benang single yang langsung dipasang pada sipndel dalam posisi pararel. Pada mesin TFO, spindel adalah komponen yang termasuk penting dalam mesin, karena spindel dapat menentukan kualitas dari benang yang dihasilkan. Ada beberapa persyaratan yang dapat menunjukkan kualitas spindel yaitu :  Spindel sebagai salah satu element yang kontak langsung dengan benang harus bisa menghasillkan kualitas benang yang baik.  Spindel tidak terlalu tinggi sehingga dimensi baloning yang dihasilkan dapat diminimalisir dengan demikian tension benang pada saat proses tidak terlalu tinggi.  Space spindel harus optimal untuk dapat memproses benang dalam jumlah yang banyak Untuk menghitung produksi teoritis pada mesin TFO dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Prod/ Jam/ Spindel = Rpm sepindelx jam x 60 x 453,6 TPM x 768 x No benang
  • 4. Proses penggintiran adalah proses merangkap/menggabungkan dua benang atau lebih menjadi satu sambil diberi tambahan antihan puntiran dalam jumlah tertentu. Hasil dari proses ini disebut benang gintir. Tujuan dilakukan proses pengintiran adalah untuk :  Meningkatkan kekuatan benang.  Memperbesar diameter benang.  Memperoleh efek tertentu. Sementara proses perangkapan benang dibagi menjadi ada dua cara yaitu: 1. Penggintiran langsung Pada proses ini, benang yang digunakan merupakan benang-benang single, dan proses perangkapan benangnya langsung dilakukan diatas mesin twisting. Keuntungan dari cara ini adalah :  Prosesnya lebih singkat  Tidak perlu mesin perangkap Kekurangan dari cara ini adalah :  Setiap helai benang sulit dikontrol kondisinya maupun tegangannya sehingga hasil gintirannya kurang rata 2. Penggintiran tidak langsung Pada proses ini, benang yang digunakan adalah merupakan benang rangkap. Jadi, pada proses ini perangkapan benang tidak dilakukan di atas mesin gintir/twisting. Keuntungan dari cara ini adalah :  Tegangan tiap helai benang terkontrol  Kemungkinan putus benang kecil  Kemungkinan salah gintir kecil  Efisiensi dan mutu benang dapat ditingkatkan Kerugian dari cara ini adalah :  Diperlukan suatu proses tambahan, yaitu proses perangkapan benang.
  • 5.  Penggintiran yang diberikan pada benang bila dinyatakan dalam satuan panjang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Twist persentimeter (TPC) 2. Twist Perinchi (TPI) 3. Twist permeter (TPM) Penggintiran Turun (Down Twister) Pengigintiran turun (down twister) adalah salah satu metode penggintiran dengan sistim jalannya benang yang dikerjakan dari rak kelosan yang terdapat dua benang atau lebih yang akan digintir yang terdapt pada bobin atas yang nantinya akan di twist menjadi satu dibagian bawah. Penggintiran Dua Tahap (two stage twister) Proses penggintiran dua tahap merupakan penggabungan dari penggintiran turun dan penggintiran naik dengan tahapan sebagai berikut: 1. Tahap pertama Proses penggintiran turun (down twister) dilaksanakan dengan pemberian puntiran yang sangat sedikit, kemudian hasilnya digulung pada bobin yang akan dipasang sebagai bobin penyuap pada mesin up twister. Karena jumlah puntiran (twist) yang sangat sedikit maka
  • 6. kecepatan mesin dapat ditingkatkan. Proses awal ini hampir mirip dengan proses perangkapan benang, tetapi dengan sedikit puntiran akan membuat tegangan benang tunggal yang dirangkap relatif sama sehingga akan meningkatkan unjuk kerja pada proses up twisting selanjutnya. 2. Tahap kedua Proses penggintiran naik (up twister) untuk menambah jumlah puntiran sampai pada tingkat yang diinginkan Karena tegangan benang-benang tunggalnya relative sama, maka jumlah puntiran yang diberikan dapat lebih tinggi. Pada mesin TFO full otomatis ada beberapa kondisi proses yang dapat kita setting pada panel, yaitu :  Jumlah putaran spindle  Arah twist  Sudut gulungan  Jumlah twist  Kecepatan traverse  Jalannya benang pada mesin TFO (Two For One). 3. ALAT DAN BAHAN 1) Alat yang dipakai:  Mesin gintir up twister (TFO mechine) 2) Bahan yang digunakan  Benang Single 4. LANGKAH KERJA Penggintiran Naik ( Up Twister ) 1) Ubah susunan roda gigi, sesuai dengan TPM yang diinginkan (dilihat dari tabel). 2) Letakkan bobin cakra kosong pada tempat yang telah disediakan 3) Lalu masukkan bobin (kelosan) benang yang akan digintir pada spindel. 4) Nyalakan mesin
  • 7. 5) Pegang ujung benang, tahan sebentar supaya timbul antihan pada benang, lalu lilitkan pada lapet, lewatkan pada pengantar benang dan lilitkan pada bobin cakra yang masih kosong yang telah diletakkan pada tempatnya. 6) Setel letak traverse agar benang hasil gintiran tidak menumpuk pada satu sisi 7) Atur besar balooning dengan menambahkan jumlah lilitan pada lapet. 8) Amati proses, segera sambung bila ada benang yang putus 9) Matikan mesin setelah selesai penggintiran 5. PENGUMPULAN DATA 5.1. Gambar Mesin Up Twister Keterangan: 1. Belt penggerak spindle 2. Spindle 3. Snail wayer 4. Guide roller 5. Feed roller 6. Traveler 7. Drum friksi 8. Bobbin isi benang 9. Snail wire holder bar 10. Bunch roller 11. Stop motion Alur Jalannya Benang Ubah susunan roda gigi, sesuai dengan TPM yang diinginkan (dilihat dari tabel).  Letakkan bobin cakra kosong pada tempat yang telah disediakan  Lalu masukkan bobin (kelosan) benang yang akan digintir pada spindel.  Nyalakan mesin
  • 8.  Pegang ujung benang, tahan sebentar supaya timbul antihan pada benang, lalu lilitkan pada lapet, lewatkan pada pengantar benang dan lilitkan pada bobin cakra yang masih kosong yang telah diletakkan pada tempatnya.  Setel letak traverse agar benang hasil gintiran tidak menumpuk pada satu sisi  Atur besar balooning dengan menambahkan jumlah lilitan pada lapet.  Amati proses, segera sambung bila ada benang yang putus  Matikan mesin setelah selesai penggintiran
  • 9. 6. DISKUSI besar atau kecilnya ukuran benang pada bobin akan mempengaruhi proses berjalannya penggintiran. Karena jika ukuran benang tersebut terlalu besar maka jalannya benang akan terhambat dengan ruang pada drum spindel yang sempit, sehingga benang yang seharusnya berputar akan sulit untuk melakukan penggintiran atau twisting. Begitupun jika ukuran benang terlalu kecil, maka nantinya akan mengganggu efesiensi waktu pada proses produksi, mesin akan sering berhenti dan hal tersebut akan mengganggu proses produksi tersebut 7. KESIMPULAN Proses Penggintiran Up Twister lebih sederhana dibandingkan dengan proses penggintiran Down Twister, dan hasil penggintirannya pun lebih baik dengan menggunakan mesin two for one twister. 8. DAFTAR PUSTAKA Elang, dkk, Buku Pedoman Praktikum Persiapan Pertenunan, STTT, 2005