KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan berkat dan kuasaNya saya dapat menyelesaikan tulisan ini. Makalah yang kami susun ini bertujuan untuk
mempresentasekan tentang PERKEMBANGAN PEMINTALAN

untuk

mata kuliah Praktikum

Pengantar Teknik Tekstil.
Semoga dengan dibuatnya tulisan ini dapat berguna bagi masyarakat kampus yang
membutuhkan, sehingga menambah wawasan tentang pertekstilan yang akan dipelajari di bangku
perkuliahan.
Akhirnya jika dalam tulisan ini terdapat kesalahan, diharapkan untuk memberikan kritik dan
saran yang dapat membangun kelengkapan dari isi buku ini. Terima kasih.

Bandung, 1 Maret 2010

PENYUSUN
PERKEMBANGAN PEMINTALAN

Sejarah pembuatan benang kira-kira dimulai bersamaan dengan peradaban manusia,
pada waktu benang dibuat dari bahan yang berasal dari serat alam. pengerjaannya
dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia.
Awal mulanya pembuatan benang dilakukan dengan mengambil segumpal serat
dengan tangan kiri dan kemudian dengan tangan kanan serat-serat tersebut ditarik sedikit
demi sedikit sambil memutarnya untuk memberikan ikatan antara serat (twist) sampai
mencapai kekuatan yang dikehendaki.Benang yang telah jadi kemudian digulung pada
sepotong kayu.
Dengan

meningkatnya

peradaban

manusia,

kemudian

diusahakan

untuk

menggunakan perelatan-leralatan untuk mempermudah dan mempercepat prosesnya.Atas
dasar ini kemudian ditemukan alat pemintal benang dengan tangan (kincir).Cara ini pertama
kalinya diperkenalkan di India,dan pada abad 14 menjalar ke Eropa.
Pada dasarnya,alat ini terdiri dari sebuah spindle yang diputar dengan suatu roda
yang di gerakkan dengan tangan.Tangan jiri memegang segumpal serat yang ujungnya
dikaitkan

pada

spindle,dan

menariknya

perlahan-lahan

menjauhi

spindle

untuk

mendapatkan ukuran benang yang dikehendaki.
Benang yang telah jadi kemudian digulung di spindle. Jadi prinsipnya ialah menarik,
memberikan antihan (twist) kemudian menggulung.Prinsip ini sampai sekarang masih ada
pada mesin pemintalan yang menggunakan spindle.Pada awal abad ke 16,leonardo da vinci
mulai menggunakan flyer dalam pembuatan benang.
perkembangan selanjutnya dalam proses pembutan benang menggunakan tenaga
manusia dapat dilakukan dengan menggunakan spinning wheel, Alat ini di kembangkan
pada masa kolonial amerika. Prinsipnya sama dengan kincir hanya saja putarannya
digerakan dengan kaki dan menggunakan flyer yang kecepatan putaran bobbin lebih kecil
daripada kecepatan flyer-nya (spindle). Putaran keduanya brasal dari roda yang di gerakkan
dengan kaki.Meskipun penarikan masih di lakukan dengan tangan,namun dengan cara ini
pemberian twist dan penggulungan benang dapat di lakukan dengan waktu yang
bersamaan.
Pada tahun 1738 – 1779, munculah peralatan-peralatan baru dan sekaligus merubah
dari bentuk industri kerajinan yang menggunakan tenaga manusia mejadi industri-industri
besar,yang menggunakan tenaga mekanik.Diantara penemuan-penemuan baruyang patut di
kemukakan antara lain adalah :
Tahun 1737, Lewis ( Inggris ) bekerja sama dengan John Wyatt, menemukan metode
Rolling Drafting .
Tahun 1764, James Hargreaves (Inggris) menciptakan alat pintal yang disebut
spinning Jenny yang melayani 8 spindle dan tahun 1766, di tingkatkan menjadi 1000 spindle.
Tahun 1769 – 1775, Richard arkwright mengembangkan water twist frame, mesin ini
di kombinasikan dari penemuan Paul (Roll Draft), spindle, flyer dan bobbin dari saxony
wheel.
Tahun 1799, Samuel Crompton (Inggris) mengembangka spinning mule, mesin ini
modifikasi dari spinning wheel namun semua gerakan dilakukan dengan mesin (mesin uap)
Tahu 1828, Charles Donforth of Paterson (Newyork) menemukan cap spinning frame.
Sistem pemintalan benang adalah flyer,Mule, Cop dan Ring. Keempat sistem ini
dipakai pada serat wol sedangkan untuk serat kapas di gunakan sistem Mule dan Ring.
Dengan berkembangnya zaman dan pola pikir manusia pemintalan benang dapat
dilakukan dengan alat yang lebih canggih dan modern menggunakan mesin – mesin sbb :
Blowing

Carding

Proses pembukaan, pembersihan, pencampuran dan hasilnya berupa lap.

Proses pembersihan,penguraian serat, pemisahan serat panjang denngan
serat pendek dan hasilnya berupa sliver.

Drawing
Proses perangkapan , penarikan dan perenggangan serat-serat dan
membuat sliver yang lebih rata.Biasanya proses ini dilakukan 2 kali.
Roving

Proses penarikan, pemberian twist, penggulungan dan hasilnya berupa sliver
roving.
Proses penarikan, pemberian twist, penggulungan dan hasilnya berupa

Ring
Spinning

winding

benang.

Proses penggulungan benang menjadi bentuk gulungan yang lebih besar
sambil menghilangkan bagian – bagian yang lemah dan tidak rata.

Perkembangan yang terakhir ini,lebih mengarah kepada otomatisasi mengingat
meningkatnya upah tenaga kerja dalam rangka usaha meningkatkan produksi.Proses
pemintalan dibagi menjadi beberapa tahap :
 Mesin – mesin blowing saat ini telah di buat sedemikian rupa yang di gunakan untuk
mengolah serat- serat kapas maupun serat – serat buatan,dengan cara mengatur
mesin – mesin mana yang harus bekerja dan yang tidak.
 Mesin Carding telah di tingkatkan menjadi 7 - 10 Kali lipat produksinya dari mesin
Carding yang konvensionil.
 Mesin Drawing telah di tingkatkan kecepatannya mencapai 800 – 1500 ft/mnt. Mesin
Drawing yang konvensionil biasanya digunakan 2/3 passage, sedangkan saat ini
cukup digunakan satu passage dengan mesin Mix Drawing atau Flemex.
 Mesin Flyer telah dibuat sedemikian rupa sehingga doffingnya dapat dilakukan
secara semi – otomatis.
 Mesin spinning telah ditingkatkan Rpm spindle nya 1 -2 kali daripada yang
konvensionil, dilengkapi dengan peralatan automatic doffing.
 Mesin Winder merupakan high speed dengan perlengkapan automatic doffing.
Untuk pembuatan benang dibutuhkan serat alam dan serat buatan.Yang termasuk serat
alam yang berasal dari tumbuh – tumbuhan seperti kapas, Rosela, rami, Jute, nanas
dll,sedangka serat wol dan sutera berasal dari binatang.
Yang termasuk serat nuatan adalah viskosa, rayon, asetat rayon, Nylon, Dacron, Terylene
dll.Dari berbagai macam serat diatas dapat dipintal menjadi benang dengan menggunakan
mesin yang berbeda-beda.
Persyaratan serat untuk dapat dipinyal menjadi benang :
 Serat harus cukup panjang
serat yang panjang memiliki permukaan gesekan lebih luas, sehingga tidak
mudah selip dan bengangnya menjadi lebih kuat
 Serat harus cukup halus
kehalusan serat juga dapat mempengaruhi kekuatan benangnya. jumlah serat
- serat yang hakus pada suatu penampang tertentu jumlahnya relatif banyak
jika dibandingkan dengan jumlah serat – serat yang lebih kasar.
 Gesekan permukaan serat
gesekan permukaan serat memiliki pengaruh yang besar terhadap kekuatan
benang,serat yang halus biasanya memiliki pilihan persatuan panjang yang
lebih banyak dan relatiif lebih panjang sehingga gesekan seratnya juga lebih
baik.
 Serat harus cukup elastis
Serat yang baik harus memiliki keelastisan ,sehingga pada waktu serat
mengalami tegangan tidak mudah putus.
 Serat harus cukup kuat
Dua benang yang terdiri dari serat yang kehalusannya sama tapi kekuatannya
berbeda maka benang yang terbuat dari serat yang kuat akan memiliki
kekuatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan benang yang terbuat
dari serat yang kurang kuat
KESIMPULAN.
Pada prinsipnya alat untuk membuat benang terdiri dari sebuah spindle yang
diputar dengan suatau roda. Pada zaman dahulu roda digerakan oleh tangan. Tangan
kiri memegang segumpal serat yang ujungnya dikaitkan pada spindle, dan menariknya
perlahan-lahan

menjauhi

spindle

untuk

mendapatkan

ukuran

benang

yang

dikehendaki.
Benang yang tealah jadi, kemudian digulung pada spindle ( tempat menggulung
benang. Pada prinsipnya pemintalan ini terdiri dari 3 (tga) proses yaitu :
1) penarikan,
2) pemberian antihan (twist),
3) penggulungan.
Prinsip ini samapai sekarang masih tetap berlaku, hanya saja ditambahkan
beberapa mekanisme yang disesuaikan dengan alat dan teknologi yang berlaku.
Adapun prinsip dasar proses pemintalan benang dibagi menjadi 5 (lima) prinsip
dasar, yaitu :

1.

Pembukaan ( opening )
Serat kapas yang ada di pabrik pemintalan diperoleh dalam keadaan berbentuk

bal, yaitu balok yang berupa padatan serat kapas. Di pemintalan serat kapas berupa
bal dibuka dan dipukul – pukul/dicabik-cabik dengan maksud untuk menghilangkan

“Foreign Maters” atau kotoran yang terbawa saat proses pemanenan kapas dan saat
pembuatan serat kapas bentuk bal.
Cara – cara pembukaan ( opening )kapas adalah sebagai berikut :
 Dengan alat “Spike Latice” pisau pencabik.
 Penyerapan dengan udara.
2. Pembersihan ( cleaning )
Proses pembersihan yaitu suatu proses untuk menghilangkan kotoran – kotoran
pada kapas yang terbawa dari kebun pada saat pemanenan,hal ini dimaksudkan untuk
:
 Mendapatkan kapas yang lebih bersih
 Meningkatkan kapas yang akan diproses.
 Menambah daya jual kapas

3. Penarikan / Peregangan ( drufting )
Adapun tujuan dari proses penarikan ini adalah sebagai berikut :
 Menjadiakn/memperoleh diameter benang yang lebih kecil
 Merubah massa bahan agar lebih kecil
 Mensejajarkan serat – serat kapas.

4. Pemberian Antihan / Pemunturan ( twisting )
Proses twisting adalah proses pemberian antihan terhadap serat – serat kapas hal
ini dimaksudkan agar serat – serat dapat menyatu sehingga diperoleh benang yang
lebih kuat ( tidak mudah putus )

5. Penggulungan
Setelah benang mendapatkan antihan dan diperoleh benang yang lebih kuat,
kemudian benang digulung ( proses penggulungan ) agar tidak berceceran/kusut,dan
mudah dalam perlakuan selanjutnya terhadap benang.
MAKALAH
PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNIK TEKSTIl

DISUSUN OLEH :
SUDIRMAN

(09.K3.0028)

ILHAM TAUZI R.

(09.K30029)

MIFRONAH

(09.K30030)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2010
Pemintalan

Pemintalan

  • 1.
    KATA PENGANTAR Puji dansyukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan berkat dan kuasaNya saya dapat menyelesaikan tulisan ini. Makalah yang kami susun ini bertujuan untuk mempresentasekan tentang PERKEMBANGAN PEMINTALAN untuk mata kuliah Praktikum Pengantar Teknik Tekstil. Semoga dengan dibuatnya tulisan ini dapat berguna bagi masyarakat kampus yang membutuhkan, sehingga menambah wawasan tentang pertekstilan yang akan dipelajari di bangku perkuliahan. Akhirnya jika dalam tulisan ini terdapat kesalahan, diharapkan untuk memberikan kritik dan saran yang dapat membangun kelengkapan dari isi buku ini. Terima kasih. Bandung, 1 Maret 2010 PENYUSUN
  • 2.
    PERKEMBANGAN PEMINTALAN Sejarah pembuatanbenang kira-kira dimulai bersamaan dengan peradaban manusia, pada waktu benang dibuat dari bahan yang berasal dari serat alam. pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia. Awal mulanya pembuatan benang dilakukan dengan mengambil segumpal serat dengan tangan kiri dan kemudian dengan tangan kanan serat-serat tersebut ditarik sedikit demi sedikit sambil memutarnya untuk memberikan ikatan antara serat (twist) sampai mencapai kekuatan yang dikehendaki.Benang yang telah jadi kemudian digulung pada sepotong kayu. Dengan meningkatnya peradaban manusia, kemudian diusahakan untuk menggunakan perelatan-leralatan untuk mempermudah dan mempercepat prosesnya.Atas dasar ini kemudian ditemukan alat pemintal benang dengan tangan (kincir).Cara ini pertama kalinya diperkenalkan di India,dan pada abad 14 menjalar ke Eropa. Pada dasarnya,alat ini terdiri dari sebuah spindle yang diputar dengan suatu roda yang di gerakkan dengan tangan.Tangan jiri memegang segumpal serat yang ujungnya dikaitkan pada spindle,dan menariknya perlahan-lahan menjauhi spindle untuk mendapatkan ukuran benang yang dikehendaki. Benang yang telah jadi kemudian digulung di spindle. Jadi prinsipnya ialah menarik, memberikan antihan (twist) kemudian menggulung.Prinsip ini sampai sekarang masih ada pada mesin pemintalan yang menggunakan spindle.Pada awal abad ke 16,leonardo da vinci mulai menggunakan flyer dalam pembuatan benang. perkembangan selanjutnya dalam proses pembutan benang menggunakan tenaga manusia dapat dilakukan dengan menggunakan spinning wheel, Alat ini di kembangkan pada masa kolonial amerika. Prinsipnya sama dengan kincir hanya saja putarannya digerakan dengan kaki dan menggunakan flyer yang kecepatan putaran bobbin lebih kecil
  • 3.
    daripada kecepatan flyer-nya(spindle). Putaran keduanya brasal dari roda yang di gerakkan dengan kaki.Meskipun penarikan masih di lakukan dengan tangan,namun dengan cara ini pemberian twist dan penggulungan benang dapat di lakukan dengan waktu yang bersamaan. Pada tahun 1738 – 1779, munculah peralatan-peralatan baru dan sekaligus merubah dari bentuk industri kerajinan yang menggunakan tenaga manusia mejadi industri-industri besar,yang menggunakan tenaga mekanik.Diantara penemuan-penemuan baruyang patut di kemukakan antara lain adalah : Tahun 1737, Lewis ( Inggris ) bekerja sama dengan John Wyatt, menemukan metode Rolling Drafting . Tahun 1764, James Hargreaves (Inggris) menciptakan alat pintal yang disebut spinning Jenny yang melayani 8 spindle dan tahun 1766, di tingkatkan menjadi 1000 spindle. Tahun 1769 – 1775, Richard arkwright mengembangkan water twist frame, mesin ini di kombinasikan dari penemuan Paul (Roll Draft), spindle, flyer dan bobbin dari saxony wheel. Tahun 1799, Samuel Crompton (Inggris) mengembangka spinning mule, mesin ini modifikasi dari spinning wheel namun semua gerakan dilakukan dengan mesin (mesin uap) Tahu 1828, Charles Donforth of Paterson (Newyork) menemukan cap spinning frame. Sistem pemintalan benang adalah flyer,Mule, Cop dan Ring. Keempat sistem ini dipakai pada serat wol sedangkan untuk serat kapas di gunakan sistem Mule dan Ring. Dengan berkembangnya zaman dan pola pikir manusia pemintalan benang dapat dilakukan dengan alat yang lebih canggih dan modern menggunakan mesin – mesin sbb : Blowing Carding Proses pembukaan, pembersihan, pencampuran dan hasilnya berupa lap. Proses pembersihan,penguraian serat, pemisahan serat panjang denngan serat pendek dan hasilnya berupa sliver. Drawing
  • 4.
    Proses perangkapan ,penarikan dan perenggangan serat-serat dan membuat sliver yang lebih rata.Biasanya proses ini dilakukan 2 kali. Roving Proses penarikan, pemberian twist, penggulungan dan hasilnya berupa sliver roving. Proses penarikan, pemberian twist, penggulungan dan hasilnya berupa Ring Spinning winding benang. Proses penggulungan benang menjadi bentuk gulungan yang lebih besar sambil menghilangkan bagian – bagian yang lemah dan tidak rata. Perkembangan yang terakhir ini,lebih mengarah kepada otomatisasi mengingat meningkatnya upah tenaga kerja dalam rangka usaha meningkatkan produksi.Proses pemintalan dibagi menjadi beberapa tahap :  Mesin – mesin blowing saat ini telah di buat sedemikian rupa yang di gunakan untuk mengolah serat- serat kapas maupun serat – serat buatan,dengan cara mengatur mesin – mesin mana yang harus bekerja dan yang tidak.  Mesin Carding telah di tingkatkan menjadi 7 - 10 Kali lipat produksinya dari mesin Carding yang konvensionil.  Mesin Drawing telah di tingkatkan kecepatannya mencapai 800 – 1500 ft/mnt. Mesin Drawing yang konvensionil biasanya digunakan 2/3 passage, sedangkan saat ini cukup digunakan satu passage dengan mesin Mix Drawing atau Flemex.  Mesin Flyer telah dibuat sedemikian rupa sehingga doffingnya dapat dilakukan secara semi – otomatis.  Mesin spinning telah ditingkatkan Rpm spindle nya 1 -2 kali daripada yang konvensionil, dilengkapi dengan peralatan automatic doffing.  Mesin Winder merupakan high speed dengan perlengkapan automatic doffing.
  • 5.
    Untuk pembuatan benangdibutuhkan serat alam dan serat buatan.Yang termasuk serat alam yang berasal dari tumbuh – tumbuhan seperti kapas, Rosela, rami, Jute, nanas dll,sedangka serat wol dan sutera berasal dari binatang. Yang termasuk serat nuatan adalah viskosa, rayon, asetat rayon, Nylon, Dacron, Terylene dll.Dari berbagai macam serat diatas dapat dipintal menjadi benang dengan menggunakan mesin yang berbeda-beda. Persyaratan serat untuk dapat dipinyal menjadi benang :  Serat harus cukup panjang serat yang panjang memiliki permukaan gesekan lebih luas, sehingga tidak mudah selip dan bengangnya menjadi lebih kuat  Serat harus cukup halus kehalusan serat juga dapat mempengaruhi kekuatan benangnya. jumlah serat - serat yang hakus pada suatu penampang tertentu jumlahnya relatif banyak jika dibandingkan dengan jumlah serat – serat yang lebih kasar.  Gesekan permukaan serat gesekan permukaan serat memiliki pengaruh yang besar terhadap kekuatan benang,serat yang halus biasanya memiliki pilihan persatuan panjang yang lebih banyak dan relatiif lebih panjang sehingga gesekan seratnya juga lebih baik.  Serat harus cukup elastis Serat yang baik harus memiliki keelastisan ,sehingga pada waktu serat mengalami tegangan tidak mudah putus.  Serat harus cukup kuat Dua benang yang terdiri dari serat yang kehalusannya sama tapi kekuatannya berbeda maka benang yang terbuat dari serat yang kuat akan memiliki kekuatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan benang yang terbuat dari serat yang kurang kuat
  • 6.
    KESIMPULAN. Pada prinsipnya alatuntuk membuat benang terdiri dari sebuah spindle yang diputar dengan suatau roda. Pada zaman dahulu roda digerakan oleh tangan. Tangan kiri memegang segumpal serat yang ujungnya dikaitkan pada spindle, dan menariknya perlahan-lahan menjauhi spindle untuk mendapatkan ukuran benang yang dikehendaki. Benang yang tealah jadi, kemudian digulung pada spindle ( tempat menggulung benang. Pada prinsipnya pemintalan ini terdiri dari 3 (tga) proses yaitu : 1) penarikan, 2) pemberian antihan (twist), 3) penggulungan. Prinsip ini samapai sekarang masih tetap berlaku, hanya saja ditambahkan beberapa mekanisme yang disesuaikan dengan alat dan teknologi yang berlaku. Adapun prinsip dasar proses pemintalan benang dibagi menjadi 5 (lima) prinsip dasar, yaitu : 1. Pembukaan ( opening ) Serat kapas yang ada di pabrik pemintalan diperoleh dalam keadaan berbentuk bal, yaitu balok yang berupa padatan serat kapas. Di pemintalan serat kapas berupa bal dibuka dan dipukul – pukul/dicabik-cabik dengan maksud untuk menghilangkan “Foreign Maters” atau kotoran yang terbawa saat proses pemanenan kapas dan saat pembuatan serat kapas bentuk bal. Cara – cara pembukaan ( opening )kapas adalah sebagai berikut :  Dengan alat “Spike Latice” pisau pencabik.  Penyerapan dengan udara.
  • 7.
    2. Pembersihan (cleaning ) Proses pembersihan yaitu suatu proses untuk menghilangkan kotoran – kotoran pada kapas yang terbawa dari kebun pada saat pemanenan,hal ini dimaksudkan untuk :  Mendapatkan kapas yang lebih bersih  Meningkatkan kapas yang akan diproses.  Menambah daya jual kapas 3. Penarikan / Peregangan ( drufting ) Adapun tujuan dari proses penarikan ini adalah sebagai berikut :  Menjadiakn/memperoleh diameter benang yang lebih kecil  Merubah massa bahan agar lebih kecil  Mensejajarkan serat – serat kapas. 4. Pemberian Antihan / Pemunturan ( twisting ) Proses twisting adalah proses pemberian antihan terhadap serat – serat kapas hal ini dimaksudkan agar serat – serat dapat menyatu sehingga diperoleh benang yang lebih kuat ( tidak mudah putus ) 5. Penggulungan Setelah benang mendapatkan antihan dan diperoleh benang yang lebih kuat, kemudian benang digulung ( proses penggulungan ) agar tidak berceceran/kusut,dan mudah dalam perlakuan selanjutnya terhadap benang.
  • 8.
    MAKALAH PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNIKTEKSTIl DISUSUN OLEH : SUDIRMAN (09.K3.0028) ILHAM TAUZI R. (09.K30029) MIFRONAH (09.K30030) SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG 2010