2. I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pembuatan benang mulai dari serat sampai menjadi benang siap pakai
disebut proses pemintalan atau sering disebut Teknologi pemintalan secara terminology
pengertian Teknologi pemintalan adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
teknik-teknik membuat benang dari bahn baku benang berupa serat sehingga dapat
menjadi benang yang sesuai dengan apa yang diharapkan dan memenuhi persyaratan
suatu benang.
Proses pemintalan ini melalui beberapa proses dan mesin yang digunakan yang
secara umum diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Blowing
2. Carding
3. Drawing
4. Roving
5. Rin Spining
I.2
Maksud dan tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pengenalan pemintalan ini adalah agar
mahasiswa :
Mengetahui tahapan – tahapan untuk membuat benang dari bahan dasar
berupa serat
Mengetahui mesin – mesin yang digunakan untuk membuat serat menjadi
benang beserta fungsi masing – masing mesin.
Mengetahui dan dapat menjelaskan proses jalannya masing – asing mesin.
Mengetahui dan mampu menggambar giring diagram
Mengetahui
dan
memahami
hal
–
hal
yang
dapat
menghambat/mempengaruhi tiap – tiap proses
Mengetahui cara menjalankan mesin dan mengetahui cara setting /
perintah dengan komputerisasi
Mengetahui bagian – bagian tiap mesin
Pengantar Teknik Tekstil
2
3. II.
TEORI DASAR
Pada prinsipnya alat untuk membuat benang terdiri dari sebuah spindle yang
diputar dengan suatau roda. Pada zaman dahulu roda digerakan oleh tangan. Tangan
kiri memegang segumpal serat yang ujungnya dikaitkan pada spindle, dan menariknya
perlahan-lahan menjauhi spindle untuk mendapatkan ukuran benang yang dikehendaki.
Benang yang tealah jadi, kemudian digulung pada spindle ( tempat menggulung
benang. Pada prinsipnya pemintalan ini terdiri dari 3 (tga) proses yaitu :
1) penarikan,
2) pemberian antihan (twist),
3) penggulungan.
Prinsip ini samapai sekarang masih tetap berlaku, hanya saja ditambahkan
beberapa mekanisme yang disesuaikan dengan alat dan teknologi yang berlaku.
Adapun prinsip dasar proses pemintalan benang dibagi menjadi 5 (lima) prinsip
dasar, yaitu :
1.
Pembukaan ( opening )
Setelah kapas dipanen oleh petani kemudian dijual ke “Ginnery” setelah itu
dikupas dengan menggunakan alat pengupas kapas “Ginning” bekerja. Kapas yang
sudah terpisah kemudian dibuat balok (Bal).
Serat kapas yang ada di pabrik pemintalan diperoleh dalam keadaan berbentuk
bal, yaitu balok yang berupa padatan serat kapas. Di pemintalan serat kapas berupa bal
dibuka dan dipukul – pukul/dicabik-cabik dengan maksud untuk menghilangkan
“Foreign Maters” atau kotoran yang terbawa saat proses pemanenan kapas dan saat
pembuatan serat kapas bentuk bal.
Cara – cara pembukaan ( opening )kapas adalah sebagai berikut :
Dengan alat “Spike Latice” pisau pencabik.
Penyerapan dengan udara.
2. Pembersihan ( cleaning )
Proses pembersihan yaitu suatu proses untuk menghilangkan kotoran – kotoran
pada kapas yang terbawa dari kebun pada saat pemanenan,hal ini dimaksudkan untuk :
Mendapatkan kapas yang lebih bersih
Meningkatkan kapas yang akan diproses.
Menambah daya jual kapas
Pengantar Teknik Tekstil
3
4. 3. Penarikan / Peregangan ( drufting )
Adapun tujuan dari proses penarikan ini adalah sebagai berikut :
Menjadiakn/memperoleh diameter benang yang lebih kecil
Merubah massa bahan agar lebih kecil
Mensejajarkan serat – serat kapas.
4. Pemberian Antihan / Pemunturan ( twisting )
Proses twisting adalah proses pemberian antihan terhadap serat – serat kapas hal
ini dimaksudkan agar serat – serat dapat menyatu sehingga diperoleh benang yang
lebih kuat ( tidak mudah putus )
5. Penggulungan
Setelah benang mendapatkan antihan dan diperoleh benang yang lebih kuat,
kemudian benang digulung ( proses penggulungan ) agar tidak berceceran/kusut,dan
mudah dalam perlakuan selanjutnya terhadap benang.
Pengantar Teknik Tekstil
4
5. Alur Proses Pemintalan Benang
Secara sederhana proses pemintalan benang dapat dilihat dari diagram alir
berikut :
BAL KAPAS
BLOWING
Scuther
Chute Feed
Lap
Fleece
CARDING
Slyper Carding
OPEN END
DRAWING
Benang Jadi
Slyper Drawing
ROVING
Roving
RING SPINNING
Benang (Bobbin)
WINNDING
Benang (Cone)
Pengantar Teknik Tekstil
5
6. 1.
BLOWING
Mesin Blowing adalah suatu mesin yang digunakan untuk menguraikan staple
( serat pendek ).karena kapas yang akan diproses masih berbentuk bal – bal yang sangat
padat,shingga harus diuraikan terlebih dahulu melalui proses blowing dengan
menggunakan mesin Blowing.Adapun tujuan proses blowing adalah :
1.
Membuka gumpalan-gumpalan serat.
2.
Mencampur serat
3.
Membersihkan kotoran-kotoran yang terdapat pada kapas.
4.
Membuat gulungan lap.
Untuk melakukan fungsi tersebut maka mesin blowing terdiri dari bebebrapa
mesin yang dirangkaikan menjadi satu. Adapun contoh susunan mesin tersebut adalah :
AXIFEED BLENDER
AXIFLOW CLEANER
CAGE SECTION
BUCKLEY CLEANER
SCUTCHER
HOPPER FEEDER
OVERHEAD CONDENSOR
Pengantar Teknik Tekstil
6
7. 2.
KARDING ( Carding )
Gumpalan-gumpalan kapas atau lap yang dihasilkan dari mesin scutcher
masih dalam bentuk gumpalan-gumpalan yang berbeda-beda ukuran dan arahnya,
dan serat tersebut masih belum terpisah atau terurai dengan yang lainnya, dan masih
banyak terdapat kotoran-kotoran.
Agar serat-serat dapat dikenakan tarikan dengan baik dalam proses
selanjutnya, gumpalan-gumpalan serat tersebut harus terurai menjadi serat individu,
bersih dari kotoran dan mempunyai arah tertentu.
Maka tujuan proses carding dari mesin carding adalah :
Membuka gumpalan-gumpalan serat lebih lanjut , sehingga seratnya terurai satu
sama lain.
Membersihkan kotoran-kotoran yang masih ada didalam gumpalan-gumpalan
serat atau yang tersangkut sejauh mungkin.
Memisahkan serat-serat yang sangat pendek dari serat-serat panjang.
Membentuk serat-serat tersebut menjadi sliver, dengan arah serat kesumbu dari
sliver.
Prinsip proses mesin carding yaitu melewatkan lapisan atau gumpalan serat
diantara dua permukaan yang menyerupai parit kawat yang bergerak dengan
kecepatan yang tidak sama, sehingga gumpalan-gumpalan serat tersebut akan terurai
dan tergaruk. Karena jarak antara kedua permukaan tersebut sangat dekat maka
gumpalan serat tersebut akan membentuk lapisan serat yang tipis dan tersebar
merata pada permukaan, dengan letak serat mengarah kearah gerakan permukaan.
3. DRAWING
Proses pada mesin Drawing merupakan langkah yang sangat penting dalam tahap
pembuatan benang.
Maksud dan tujuan proses Drawing adalah untuk meluruskan dan mensejajarkan
serat dalam sliver ke arah sumbunya, sebagai awal serat-serat itu diregangkan dan
dibuat benang. Penyuapan beberapa sliver bersama-sama ke mesin Drawing disebut
perangkapan, dan dimaksudkan untuk pencampuran agar kerataan sliver yang
dihasilkan cukup baik.
Pengantar Teknik Tekstil
7
8. Secara keseluruhan, tujuan dari proses pada mesin Drawaing ini adalah :
1. Meluruskan dan mensejajarkan serat dalam sliver ke arah sumbu sliver.
2. Memperbaiki kerataan serat per satuan panjang, campuran, atau sifat-sifat
lainnya
dengan jalan perangkapan.
3. Menyesuaikan berat sliper per satuan panjang dengan keperluan selanjutnya.
4. Pelurusan serat sebelum dipintal perlu sekali, karena derajat kelurusan dari
serat-serat dalam sliver akan menentukan sifat-sifatnya selama peregangan.
Serat-serat dalam sliver yang sangat lurus akan memudahkan peregangan,
sedangkan serat-serat yang tidak teratur letaknya akan menghasilkan sliver
yang kurang baik.
4. ROVING
Sliver hasil dari mesin Drawing merupakan sliver yang lebih rata dan letak serat –
seratnya sudah sejajar satu sama lain , meskipun bisa langsung dibuat menjadi benang,
sliver tersebut perlu diperkecil tahap demi tahap untuk memperoleh hasil benang yang
baik dengan menggunakan mesin Flyer . Akibat pengecilan,sliver tersebut akan menjadi
lemah dan untuk memperkuatnya perlu diberkan sedikit antihan ( twist ) sebelum
digulung di bobin .
Mekanisme gerakan pada mesin roving
1. Peregangan (drafting)
Proses peregangan terjadi pada 3 buah pasangan rol peregang.
Rol depan (front rol)
Rol tengah (midle rol)
Rol belakang (back rol)
2. Pemberian antihan (twisting)
Antihan pada roving terjadi akibat perbedaan kecepatan putaran antara rol
peregang depan (front rol ) dengan putaran spindle (flyer). Selain itu posisi spindel
yang tegak lurus terhadap rol depan dapat menyebabkan antihan juga. Pada proses ini
sliver diberi antihan bertujuan untuk memberi kekuatan tarik pada sliver walaupun
jumlah antihan yang diberikan tidak terlalu besar. Antihan yang diberikan tidak boleh
terlalu besar dan tidak boleh terlalu kecil. Jika terlalu besar maka dalam peregangan di
mesin ring spinning akan mengalami kesulitan sebaliknya jika antihan yang diberikan
Pengantar Teknik Tekstil
8
9. terlalu kecil maka akan sering terjadi putus sliver sehigga akan menghambat proses
karena mesin sering berhenti.
3. Penggulungan (winding)
Penggulungan terjad karena adanya kecepatan putar bobin yang lebih besar
dari pada kecepatan putar dari spindle flyer. Walaupun arah putaran spindel dengan
bobin sama tetapi karena bobin berputar lebih cepat maka spindel akan diam relatif
terhadap bobin.
4. RING SPINNING
Dalam pembuatan benang, mesin ring spining mempunyai fungsi yaitu merubah
sliver roving menjadi benang. Pada prinsipnya ada 3 proses dimana berlangsung dalam
waktu yang hampir bersamaan, yaitu :
1.
Drafting (peregangan)
2.
Twisting (pemberian antihan)
3.
Winding (peggulungan)
Pada dasarnya mesin ring spinning ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Bagian penyuapan
Bagian penyuapan terdiri dari rak, penggantung, topi penutup, gulungan roving,
pengantar.
Rak berfungsi untuk menempatkan penggantung yang jumlahnya sama dengan
jumlah spindle yang terdapat pada satu frame. Besarnya masing-masing
gulungan roving yang disuapkan harus diatur sedemikian rupa sehingga
gulungan roving tidak habis dalam waktu yang bersamaan.
2. Bagian peregangan
Terdiri dari tiga pasang rol peregang yang diperlengkapi dengan:
Per penekan yang fungsinya untuk dapat memberikan tekanan
pada rol peregang atas terhadap rol rol peregang bawah sehingga diperoleh
garis jepit yang diharapkan.
Pembersih yang gunanya untuk membersihkan serat-serat yang
menempel pada rol atas
Pengantar Teknik Tekstil
9
10. Apron yang fungsinya mengantarkan serat kepasangan rol
depan.
Penghisap yang fungsinya untuk menghisap serat yang keluar
dari pasangan rol peregang depan apabila ada benang yang putus.
3. Bagian penggulungan
Bagian – bagian yang ada pada proses penggulungan terdiri dari :
Bobin yang dipasang pada spindle
Spindle tempat untuk memasang bobbin. Spindle berikut bobbin
diputarkan oleh tin rol denagn perantaraan spindle tape.
Ring yang dipasang pada ring rail
Traveler dipasang pada ring dan berfungsi sebagai pengantar
benang.
Pengontrol
ballooning
yang
fungsinya
untuk
membatasi
kemungkinan membesarnya ballooning.
III.
PENOMORAN BENANG
Penomoran Benang adalah perbandingan antara panjang dan berat benang.
Fungsi nya yaitu menunjukkan kekuatan /ketebalan benang dan menunjukkan
halus atau kasar nya benang.
Sistem Penomoran Benang
a. Sistem Panjang Tetap (Direct System)
N=UxB
P
N : no benang
U : panajang untaian standard (hank)
B : berat benang
P : panjang benang
Yang termasuk system penomoran ini adalah
System titer denier (TD)
: 1 hank = 9000 m
System dram (Dram)
: 1 hank = 1000 yard
Sistem grex (Grex)
: 1 hank = 10.000 m
System tex (Tex)
: 1 hank = 1000 m
Contoh soal :
1. Benang filamen no TD 20 artinya setiap panjang 9000 m beratnya 20 gram.
Pengantar Teknik Tekstil
10
11. 2. Benang filament no Tex 20 artinya setiap panjang 1000 m beratnya 20 gram.
3. Panjang 1 helai benang filament 2000 m dengan berat 20 gr.tentukan TD.??
Jawab : TD = U x B / P = 9000 x 30 / 2000 = 135
b. Sistem Berat tetap (Indirect system)
N=
P
UxB
N : no benang
U : panjang urutan standard (hank)
B : berat benang
P : panjang benang
Yang termasuk system penomoran ini adalah Ne dan Nm
System Ne1 : 1 hank = 840 yard = 840 m ( kapas, spun rayon, spun silk)
System Ne2 : 1 hank = 300 yard ( linen, jute, rami,henep)
System Ne3 : 1 hank = 560 yard ( worsted, mohair, alpoca, comel’s hair dll)
System Ne4 : 1 hank = 256 yard ( wool garu)
Contoh penomoran benang dengan Ne.
1. Benang kapas no Ne1 artinya setiap 1 lb panjangnya 1 hank (840 yard).
2. Sehelai benang kapas panjangnya 8400 yard,berat 0,5 lb.tentukan Ne 1 dan
Ne2.
Jawab : Ne1 = P / U x B = 8400 / 840 x 0,5 = 20
Ne2 = P / U x B = 8400 / 300 x 0,5 = 56
3. Sehelai benang kapas panjangnya 60 m, berat 2 gram,tentukan no Nm!!
Jawab : Nm = 60 / 2 = 30
IV. DISKUSI DAN KESIMPULAN
A.
Diskusi
Proses pemintalan masih sangat diperlukan oleh Negara kita mengingat begitu
banyaknya permintaan atau kebutuhan manusia akan tekstil khususnya dalam hal
sandang,jadi secara tidak langsung manusia membutuhkan benang yang merupakan
hasil proses pemintaalan untuk memenuhi kegutuhan sandang tersebut.
Namun yang jadi permasalahan saat ini adalah pada bahan untuk proses
pemintalan yaitu bahan baku berupa kapas,sedangkan negara kita sendiri bukan negara
Pengantar Teknik Tekstil
11
12. produsen kapas bahkan bisa dikatakan tidak memproduksi kapas,dan juga mengenai
prinsip pemintalan yang membutuhkan waktu yang relative lama karena menggunakan
cara manual dan pada proses pembuatan kebanyakan pemberian twist tidak rata
sehingga benang yang dihasilkan juga tidak rata.
Dengan berkembangnya zaman banyak ditemukan peralatan yang canggih dalam
proses pemintalan yaitu Mesin Blowing, Carding, Drawing, Roving, Ring Spinning,dan
Winnding.
B.
Kesimpulan
Teknologi pemintalan adalah suatu teknik-teknik atau cara pembutan benang
yang diaplikasikan atau diterapkan terhadap pada suatu mesin pintal. Dimana mesin
tersebut memiliki 5 (lima prinsip dasar pemintalan) yaitu :
Proses pembukaan serat (Opening)
Diterapkan pada mesin “Blowing”
Proses pembersihan (Cleaning)
Diterapkan pada mesin “ Blowing dan Carding”
Proses penarikan (Drufting)
Diterapkan pada mesin “Carding, Drawing, Roving, dan Ring Spinning”
Proses pemberian puntiran (Twisting)
Diterapkan pada mesin “Roving dan Ring Spinning”
Proses pengulungan (Winding)
Diterapkan pada mesin “Carding, Drawing, Roving, dan Ring Spinning”.
Kelima prinsip dasar tersebut akan selalu terpakai dalam proses pemintalan
benang, walaupun teknologi mesin yang baru makin canggih. Semua mesin yang akan
dibuat tidak akan pernah terlepas dari prinsip ini. Hanya yang akan berubah yaitu
penerapan kelima prinsip ini akan diterapkan dalam proses yang lebih singkat bahkan
kalu biasa kelima prinsip ini diterapkan dalam satu mesin pemintalan benang.
Penomoran benang adalah perbandingan antara panjang dan berat. Cara
penomoran benang ada 2 yaitu system panjang tetap ( direct system ) diantaranya
TD,Dram, Grex dan Tex dan system berat tetap ( indirect system ) diantarnya Ne dan
Nm.
Pengantar Teknik Tekstil
12
13. DAFTAR PUSTAKA
1. Pawitro , S. Teks, dkk. Teknologi Pemintalan I. Institut Teknologi Tekstil Bandung.
1973.
2. Pawitro , S. Teks, dkk. Teknologi Pemintalan II. Institut Teknologi Tekstil Bandung.
1975.
Pengantar Teknik Tekstil
13
14. LAPORAN PRAKTIKUM
PENGANTAR TEKNIK TEKSTIL
(PEMINTALAN)
Nama
: Ilham Tauzi Rahman
N R P
: 09.K3.0029
Group
: K – 2
Dosen
: Didin Wahidin
Asisten
: Nandang
Taufik
Tanggal Laporan
: 08 Maret
2010
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
B A N D U N G
2 0 1 0
Pengantar Teknik Tekstil
14