Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan guru pada mata pelajaran numerasi di Madrasah Ibtidaiyah. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dasar guru dalam memecahkan masalah sehari-hari secara matematis, khususnya dalam bidang pengukuran. Materi pengukuran mencakup pengukuran dengan satuan non standar dan standar. Pembelajaran menggunakan pendekatan konkrit-piktorial-abstrak se
1. ISKANDAR, S.Pd
FASDA NUMERASI
PENGANTAR UNIT PELAKSANA ( UP )
7 (PENGUKURAN)
Pelatihan Guru Pada Jenjang Madrasah Ibtidaiyah
Program PKB Guru Di KKG Aceh Besar
Selasa, 21 Oktober 2021
4. Undang – undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik .Agar dapat melaksanakan
tugas utamanya dengan baik, seorang guru perlu
meningkatkan kompetensi dan kinerjanya secara bertahap,
berjenjang, dan berkelanjutan melalui Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru.
5. Guru kreatif adalah guru yang mampu menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar bagi anak dari berbagai mata
pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi
lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh dengan
berbagai macam strategi dan model pembelajaran
sebagaimana tuntutan pembelajaran Implementasi
kurikulum 2013 . Untuk tercapainya tujuan tersebut harus
didukung oleh beberapa faktor diantaranya motifasi belajar
siswa, penerapan metode yang efektif, penguasaan materi
oleh guru dan kesiapan perangkat pmbelajaran.
6. Sasaran Program PKB ini adalah seluruh guru di wilayah
NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang
tugas yang diampu di wilayahnya masing-masing.
Komunitas guru dimaksud meliputi kelompok kerja guru
(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
Sasaran Program PKB
7. 1. Pengembangan diri
Mengikuti diklat
Kegiatan kolektif
2. Publikasi Ilmiah
PTK/ KTI ?jurnal dll
Artikel ilmiah
3. Karya inovatif
Modifikasi alat pelajaran
Kompenen PKB
8. Model pembelajaran yang digunakan dalam modul
ini adalah melalui moda Tatap Muka In-On-In
sehingga guru tidak harus meninggalkan tugas
utamanya di madrasah sebagai pendidik.
Model PKB
9. Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka untuk
mengkaji materi bersama fasilitator dan rekan
sejawat. Kegiatan yang dilakukan diantaranya:
1) Mempelajari dan melatihkan baik materi dan
bahan yang ada dalam modul ini.
2) Mendiskusikan bagaimana penerapannya di kelas
atau madrasah
3) Mempelajari dan melengkapi LKPD jika ada.
Kegiatan In Service Learning
10. Pada tahap ini, Anda dapat mengkaji kembali uraian materi
secara mandiri dan melakukan kegiatan belajar di madrasah
berdasarkan kegiatan pembelajaran dan LKPD yang telah
dipersiapkan. Buatlah catatan-catatan peluang dan
hambatan yang ditemui selama pelaksanaan pembelajaran
dan data-data pendukung. Hasil kegiatan on baik berupa
tugas lembar kerja maupun tugas lainnya dilampirkan
sebagai bukti fisik bahwa Anda telah menyelesaikan seluruh
tugas on yang ada pada Unit Pembelajaran.
Kegiatan On Service Learning
11. Tahap ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator
dan rekan sejawat untuk melaporkan dan mendiskusikan
hasil kegiatan on. Arahkan diskusi pada refleksi untuk
perbaikan dan pengembangan pembelajaran..
Kegiatan In Service Learning-2
12. KEMAMPUAN DASAR UNTUK MEMECAHKAN MASALAH
SEHARI-HARI SECARA MATEMATIS.
ADA 10 UP DALAM MODUL NUMERASI DAN SALAH SATU
UP WAJIB YAITU PENGUKURAN.
NUMERASI
13. adalah penetapan nilai numerik ke atribut dari suatu benda,
seperti panjang, waktu, massa, sudut, dan kuantitas menghitung
keliling, luas, dan volum. Pengukuran merupakan bagian dari ruang
lingkup mata pelajaran matematika di tingkat dasar. Konsep dan
keterampilan dalam kegiatan pengukuran di dalam kurikulum
matematika berkaitan dengan membandingkan apa yang diukur
dengan apa yang menjadi satuan ukuran. Kunci untuk
mengembangkan keterampilan dalam pengukuran adalah
pengalaman yang cukup dengan kegiatan pengukuran.
Pengukuran ( measurement )
14. Pembelajaran pengukuran pada modul ini
menggunakan pendekatan kongkrit- piktorial-
abstrak.
Jerome S. Bruner dari Universitas Harvard
menekankan bahwa proses belajar terdiri dari
tiga tahapan yaitu tahap Enaktif, Tahap
Iconik, dan Tahap Simbolik. Dengan
mengadopsi teori tersebut, rancangan
kegiatan dalam pembelajaran pengukuran
sebagai berikut.
15. Tahapan Jerome S. Bruner
➢ Tahap 1 (Konkrit) : Peserta didik melakukan
pembelajaran tentang konsep pengukuran biasanya
diawali dari persoalan sehari-hari yang sederhana
(peristiwa di dunia sekitarnya), atau menggunakan
benda-benda real/nyata/fisik. (Kita mengenalnya
sebagai model konkret).
16. Tahap 2 (Piktorial) : Setelah memanipulasikan benda
secara nyata melalui persoalan keseharian dari dunia
sekitarnya, dilanjutkan dengan membentuk modelnya sebagai
bayangan mental dari benda atau peristiwa keseharian
tersebut. Model (Model matematika) di sini berupa gambaran
dari bayangan. (Model semi konkret atau model semi
abstrak). Model dapat berupa gambar, ilustrasi, atau coretan-
coretan sebagai perwujudan mental dari benda konkret pada
aktifitas pengukuran.
17. ➢ Tahap 3 (Abstrak) : Pada tahap ke-3 yang
merupakan tahap akhir haruslah digunakan
simbol-simbol (lambang-lambang) yang
bersifat abstrak sebagai wujud dari bahasa
matematika (Model abstrak).
19. A. Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup
materi Pengukuran di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi:
a) a. Pengukuran dengan satuan Non
Standar
b) b. Pengukuran dengan satuan Standar
20. A. Tujuan pengukuran dengan satuan Non
Standar
a. Peserta didik akan memahami bagaimana
mengadakan pengamatan dan membuat
sebuah perkiraan.
b. b. Peserta didik memahami bagaimana
mengadakan pengukuran dengan
menggunakan alat-alat non standar
21. B. Tujuan pengukuran dengan satuan Non
Standar
➢ Peserta didik mampu memperkirakan
panjang keliling bangun datar.
➢ Peserta didik mampu membandingkan luas
bangun datar dengan memperhatikan
kelilingnya.