SlideShare a Scribd company logo
LABORATORIUM KIMIA FARMASI

JURUSAN FARMASI FIKES

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN ALAUDDIN MAKASSAR




                 LAPORAN LENGKAP
                   KIMIA DASAR

                        PERCOBAAN
                        HIDRASI AIR




                           OLEH:

                KELOMPOK           : 1 (Satu)

                GELOMBANG          : I (Satu)

                ASISTEN            : RIZAL




                    SAMATA-GOWA

                            2012
BAB I
                             PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
          Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengandung molekul air dalam
   struktur kimianya. Hidrat biasanya terjadi pada zat padat ionik seperti NaCl,
   CuSO4. Hal ini disebabkan karena pada strukturnya tidak stabil dan untuk
   menstabilkannya diperluka air (H2O).
          Dalam percobaan senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat
   sebab air kristalnya di hilangkan dengan cara pemanasan sehingga diperoleh
   garam anhidrat yang ditandai dengan perubahan warna, wujud, dan wadah
   tempat pemanasannya akan kering dari molekul airnya. Melalui proses
   pemanasan senyawa hidrat akan terlepas. Namu, jika dibiarkan di udara
   terbuka maka akan menyerap molekul air dari udara terikat kembali secara
   sempurna dan membentuk senyawa hidrat.
          Oleh karena itu, penentuan kadar hidrat dan anhidrat dalam percobaan
   ini dilakukan agar kandungan air dalam suatu zat atau bahan, perlu diketahui
   dan menentukan persetase kadar air dari suatu zat secara keseluruhan. Jumlah
   kadar air yang terdapat di dalam suatu zat atau sampel menentukan
   banyaknya air yang ada dalam suatu zat dan jumlah kehilangan air.
          Hubungan Hidrasi Air dalam dunia farmasi yaitu kita dapat
   mengetahui karakteristik dari senyawa tertentu yang berhubungan dengan
   pembuatan obat. Dalam pembuatan obat seperti granul dalam tablet, kapsul,
   dan lain-lain. Granul tersebut harus kering atau tidak boleh mengandung air,
   sama halnya dengan proses pemanasan untuk menghilangkan molekul air
   yang terkandung dalam senyawa hidrat.


B. Maksud dan Tujuan Percobaan
   1. Maksud Percobaan
          Mengetahui dan memahami sifat senyawa hidrat dan anhidrat serta
     cara menentukan bilangan hidrat.
2. Tujuan
       a. Untuk mempelajari berbagai sifat dan karakteristik senyawa hidrat.
       b. Untuk memverifikasikan persen air dalam magnesium sulfat
         heptahidrat.
       c. Untuk memverifikasikan rasio mol dari air terhadap garam dalam
         magnesium sulfat


C. Prinsip Percobaan
         Pengamatan      karakteristik   senyawa    hidrat   FeCl3.6H2O        dan
   C7H6O6S.2H2O dan penentuan persen air dan rasio mol air terhadap senyawa
   MgSO4.7H2O.
BAB I
                                 PENDAHULUAN


A. Teori Umum
         Air adalah pelarut senyawa polar yang baik karena mempunyai
  momen dipol besar yaitu 1,84 D. Pelarut yang mempunyai dipol besar seperti
  HCN (2,9 D). Hf cair (1,91 D), namun jarang digunakan karena sangat sukar
  bekerja dengan zat – zat ini. Jika pelarutnya adalah air,
  Mx (s) + yH2O (l)                  H2O)a)+    (x H2O)b)    (y-a-b) H2O (l)
  Peristiwa ini biasa disebut hdrasi dan biasanya
  ( M H2O)a )+ ditulis M+       (aq)
               -          -
  ( X H2O)b ) ditulis X       (aq)       (Ahmad, 2001: 69)
         Air merupakan salah satu dari senyawa yang paling berlimpah di alam
  dan yang paling penting bagi proses – proses kehidupan. Air melarutkan
  banyak zat dan dipakai sebagai medium yang didalamnya berlangsung
  barbagai reaksi kimia. Misalnya sebuah larutan dalam air garam natrium
  asetat NaOAc, bersifat basa, sebab ion asetat bereaksi dengan air untuk
  menghasilkan ion hidroksida :
                      OAc- + H2O               HOA + OH-
         Alasan mengapa reaksi ini terjadi sampai cukup banyak adalah bahwa
  HOAc asam lemah dan lebih suka tinggal sebagi molekul (Underwood,1981 :
  104-105).
         Air merupakan senyawa serbaguna yang berpartisipasi dalam bebagai
  reaksi kimia di bumi. Air hidrasi adalah air yang terkandung dalam kristal,
  yaitu terikat pada ion atau molekul yang membentuk kristal. Sejumlah besar
  senyawa membutuhkan media air mengkristal. Fakta bahwa kristalisasi tidak
  terjadi tanpa air, meskipun air tidak menciptakan ikatan dengan ion kristal
  inti, yang mengejutkan air hidrasi mempengaruhi warna, kristal, dan bentuk.
         Sifat air sebagai solusi entah bagaimana membantu pembentukan
  kristal. Setelah menyelesaikan kristalisasi, sebagian kecil dari kadar air yang
  masih menjadi bagian dari struktur kristal dan dikenal sebagai kristalisasi air
dan air hidrasi. Dalam organik kima, suatu senyawa kristal atau garam, yang
telah molekul air diskrit sebagai bagian dari kerangka kristalnya, dikenal
sebagai “minum” senyawa ini mengkristal memiliki molekul air yang terkait
rasio tertentu. Hidrasi air yang terkandung dalam struktur dalam struktur
kristal dari senyawa organik adalah diukur dari segi jumlah molekul air yang
terkait dengan setiap molekul senyawa.
       Senyawa crystalline dengan air hidrasi yang terkait dengan mereka,
sebagian besar logam kompleks di mana air tidak langsung berhubungan
degan ion logam utama yang membentuk pusat. Air terikat dengan atom
sekitarnya, karena tidak dapat di kaitkan dengan kristal tanpa beberapa jenis
ikatan kovalen. Hubungan dengan air tidak mempengaruhi beberapa sifat
fisik senyawa termasuk senyawa termaksud karakteristik optik.
       Aldehida dan keton dapat bereaksi dengan air menghasilkan 1,1 dion
atau gemind (gembil) reaksi ini adalah reaksi refreksibel atau dapat balik.
Gembiol dapat melepaskan air atau aldehid kembali (TIM Dosen Kimia
UNHAS,2009:102).
       Jika ada katalis asam, air, akan mengadaksi alkena. Air akan sebagi
H.OH, dan produknya salah satu alkohol.
                               H+
       CH2 = CH2 + H – OH           OH2 – CH2     (atau CH3 CH3 OH)


                           H         OH
       Selain itu terdapat penetapan hidrasi dalam barium klorida yang dikris
talkan. Bariu klorida dihidrat kehilangan semua air kristalnya di atas
temperatur – temperatur yang jauh lebih tinggi (sampai 800 -             dapat
digunakan pada dehidrasi ini, karena barium klorida tak terhidrasi adalah tak
mudah menguap, dan stabil. Bahkan pada temperatur yang cukup tinggi
(Basset,1994 : 507).
       Gravimetri dengan cara penguapan lazim dipakai untuk penentuan
kadar air dan karbodioksida. Air dihilangkan secara terhitung dari cuplikan
senyawa organik dengan cara padat zat pengering tersebut. Massa air yang
hilang ditetapkan dari pertambahan bobot zat pengering tersebut. Penentuan
kadar air secara tak langsung seperti tidak selalu memberikan hasil yang
  memuaskan. Selain untuk penetapan kadar air, gravimetri dengan cara
  penguapa dapat pula dipakai dalam penelitian kadar karbondioksida
  (Rival,2006 : 317).
         Selain itu pada kimia dasar terdapat struktur kristal, padatan dapat di
  bagi menjadi 2 kelompok : Kristal dan amorf. Es merupakan padatan kristal
  (crystalline solid), yang memiliki keteraturan yang kaku dan menjangkau
  atom – atomnya, molekul – molekulnya, atau ion – ionnya menempati tempat
  – tempat tertentu. Susunan atom, molekul atau ion dalam padatan kristal
  adalah sedemikian rupa setunggal gaya tarik menarik antar molekul neto pada
  keadaan maksimumnya, gaya yang menyebabkan kestasilan kristal dapat
  berupa gaya ion, ikatan kovalen, gaya van der wals, ikatan homogen atau
  kombinasi gaya – gaya ini. Padatan amorf seperti gelas tidak memiliki
  susunan yang bertata baik dan keteraturan molekul yang menjangka
  jauh.Satuan struktur yang berulanh pada padatan kristal disebut sel satuan
  (unit cell) (Chang,2004 : 378 – 379).


B. Uraian Bahan
   1. Aquadest           (Dirjen pom, 1979: 96)
      Nama Resmi         : AQUA DESTILLATA
      Nama Lain          : Air suling
      Rumus Molekul      : H2O
      Rumus Bangun       :   H–O–H
      Berat Molekul      : 18,02
      Penyimpanan        : Dalama wadah tertutup baik
      Pemerian           : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
                             mempunyai rasa
      Kegunaan           : Sebagai pelarut
   2. CuSO4 Hidrat       (Dirjen pom, 1979:731)
      Nama Resmi         : TEMBAGA (II) SULFAT
      Nama Lain          : Kupri sulfat
Rumus Molekul   : CuSO4.5H2O
     Berat Molekul   : 161,43
     Penyimpanan     : Dalam wadah tertutup rapat
     Pemerian        : Prisma terklinik serbuk hablur tisu
     Kelarutan       : Larut dalam 3 bagian air
     Kegunaan        : Sebagai sampel hidrat
3. CaCl2 Anhidrat    (Dirjen pom, 1979: 120)
     Nama Resmi      : CALCII CHLORIDUM
     Nama Lain       : Kalsium Klorida
     Rumus Molekul   : CaCl2.6H2O
     Berat Molekul   : 219,08
     Penyimpanan     : Dalam wadah tertutup
     Pemerian        : Hablur tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak
                         pahit, meleleh
     Kelarutan       : Larut dalam 0,25 bagian luar, mudah larut dalam
                         etanol (195   )P
     Kegunaan        : Sebagai sampel anhidrat
4. Magnesium Sulfat Heptahidrat (Dirjen pom, 1979: 354)
     Nama Resmi      : MAGNESIL SULFAS
     Nama Lain       : Magnesium Sulfat
     Rumus Molekul   :   MgSO4.7H2O
     Berat Molekul   : 246,47
     Penyimpanan     : Dalam wadah tertutup baik
     Pemerian        : Tidak berwarna, tidak berbau, rasa dingin, asin,
                         dan pahit, dalam udara kering dan panas merapuh
     Kelarutan       : Larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut dalam
                         etanol (195   )P
     Kegunaan        : Sebagai sampel komposisi hidrat
5.   FeCl3.6H2O      (Dirjen pom, 1979: 659)
     Nama Resmi      : FERROS CHLORIDUM
     Nama Lain       : Besi (II) klorida
Rumus Molekul     : FeCl3
       Berat Molekul     : 162,2
       Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik
       Pemerian          : Serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna
                             jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruhi
                             oleh kelembaman
       Kelarutan         : Larut dalam air, larut bervalensi, berwarna jingga
       Kegunaan          :   Sebagai sampel hidrat
   6. C7H6O6S.2 H2O (Dirjen Pom, 1979: 1 - 2)
       Nama Resmi        : SULFUR SALICYCICUM
       Nama Lain         : Asam silisil sulfat, sulphosalicylic acid, sulfur
                             salicil dihidrat
       Rumus Molekul     : C7H6O6S.2 H2O

                                                               O

                              HO3S
       Rumus Bangun      :                                         OH    .2H2O
                                                                   HH



                                                          OH
       Berat Molekul     : 254,22
       Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup rapat
       Pemerian          : Bubuk kristal putih
       Kelarutan         : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian
                             etanol (195    ) P, Mudah larut dalam kloroform P
                             dan dalam eter P, larut dalam amonium asitil P
                             dinatrium hidrogen fosfat P, kalium sitrat P dan
                             natrium sitrat P
       Kegunaan          : Sebagai sampel hidrat


C. Prosedur Kerja
   1. Sifat CaCl2 anhidrat
a) Ambil CaCl2 anhidrat dengan spatula, masukkan ke gelas arloji
   b) Diamkan gelas arloji dan lanjutkan percobaan. Amati apa yang terjadi
      pada CaCl2 dari waktu ke waktu
   c) Catat data yang diperoleh
2. Komposisi hidrat
   a) Ambil sebuah krus porselin dan penutupnya, bersihkan dengan sabun
      dan keringkan
   b) Tempatkan krus porselin dan tutupnya pada segitiga. Panaskan
      dengan nyala bunsen hingga memijar selama 5 menit. Setelah itu,
      dinginkan hingga suhu kamar
   c) Timbang krus dengan penutupnya
   d) Ulangi    prosedur     ini   (panaskan,dinginkan,timbang)       hingga
      penimbangan 2kali berat krus tidak berbeda 0,005 g. Penibangan 2kali
      berat krus tidak berbeda.
   e) Tambah sekitar 3 – 4 g tembaga sulfat hidrat ke dalam krus porselin.
      Timbang dan hitung berat hidrat yang sebenarnya.
   f) Ulangi langkah 2 – 4. Tentukan berat tembaga sulfat anhidrat dan
      berat kehilangan airnya. Catat data pada lembar laporan
   g) Sebelum mengakhiri percobaan, teteskan beberapa tetes air pada
      garam anhidrat. Amati yang terjadi
BAB III

                         METODE KERJA

A. Alat dan Bahan
   1. Alat:
         Cawan porselin, gelas arloji, kaki tiga, kawat kasa, korek, neraca
      ohauss, pipet tetes, pembakar spritus, sendok tanduk, spatula, dan
      stopwatch.
   2. Bahan:
         Aquadest, sulfur salicil dihidrat      (C7H6O6S.2H2O), besi (III)
      klorida heksahidrat (FeCl3 6H2O), magnesium sulfat heptahidrat
      (MgSO4. 7H2O), dan kertas timbang.


B. Cara Kerja
   1. Karakteristik Senyawa Hidrat
      a. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
      b. Diambil sampel C7H6O6S 2H2O dan FeCl3.6H2O secukupnya,
         masing-masing bahan disimpan di atas gelas arloji
      c. Diamati setiap perubahan disetiap penambahan waktu 5 menit
         hingga menit ke 20
      d. Dicatat hasil perubahannya
   2. Komposisi hidrat
      a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
      b. Krus porselin di bersihkan dan di keringkan
      c. Dipijarkan di atas api Bunsen selama 5 menit, kemudian di
         timbang , diulangi sebanyak dua kali
      d. Dimasukkan sampel hidrat (Mgso4 6H2O) sebanyak 3 gr
      e. Ditutup menggunakan gelas arloji yang sebelumnya telah di
         timbang massanya
      f. Dipanaskan atau dipijarkan lagi selama 5 menit, kemudian di
         timbangdilakukan sebanyak dua kali
g. Ditambahkan tiga tetes air
h. Diamati setiap perubahan yang terjadi ( wujud, bau , dan warnanya
   )
BAB IV
                          HASILPENGAMATAN


A. Tabel Pengamatan
   1. Karakteristik Senyawa Hidrat
                                            perubahan pada menit
       no.           sampel
                                   5            10               15         20
                                            Bertamba       Cairanny
                                            h cair         a makin
                                            disertai       banyak       Sampel ¾
                 FeCl3.6H2O    Mulai
       1                                    warna          dan          bagian
                               mencair
                                            cairannya      warnanya mencair
                                            bertamba       makin
                                            h gelap        gelap
                                                           Tambah
                               Terdapat                                 Sampelny
                                            Mencari        mencair
                 C7H6O6S.2H2   sedikit                                  a         ½
       2                                    secara         dan
                 O             perubaha                                 bagian
                                            perlahan       cairannya
                               n mencair                                mencair
                                                           bening


   2. Komposisi hidrat

             MgSO4.7H2O            waktu               berat          perubahan

       Sebelum di pijarkan             -             3 gram            Kristal
        Setelah dipijarkan
                     1            5 menit            1 gram             Cair
                     2            5 menit        0,45 gram              Cair
           Penambahan air                                              Kristal


B. Perhitungan
   Diketahui :
Sebelum pemijaran
1. Berat cawan porselin kosong 1                        = 53,1 gram
2. Berat cawan porselin kosong 2                        = 52 gram
3. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (I) = 76,6 gram
4. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (II) = 75,6 gram
5. Berat MgSO4.7H2O                                     = 3 gram
         Setelah pemijaran
1. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (I) = 74,15 gram
2. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (II) = 73,7 gram


     Perhitungannya :
1. Bobot kehilangan air
     Berat sampel hidrat           = 3 gram
     Berat garam anhidrat          = 2,55gram –
                                   = 0,45 gram
2. % kadar air




         0,45 gram
     =                     100%
          3 gram

     = 15 %
3.          air yang hilang




     =

     = 0,025 mol
4.
=

   = 0,021 mol
5. Rasio mol     O terhadap MgS




   =

   = 1,19
BAB V
                                PEMBAHASAN


       Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi. Air adalah substansi kimia dengan rumus
molekul H2O. Satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada satu atom oksigen. Air disebut pelarut universal karena air
melarutkan banyak zat kimia.
       Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul air. Molekul air
yang terikat tersebut dinamakan molekul hidrat. Anhidrat merupakan sebutan dari
garam tanpa air kristal (kehilangan molekul ait kristalnya) atau H2O. Contohnya
CaCl2 anhidrat atau CuSO4 anhidrat.
       Cara kerja pada percobaan karakteristik senyawa hidrat yaitu mula-mula
disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian diambil sampel
secukupnya (FeCl3.6H2O dan C7H2O6S.2H2O) masing-masing di simpan di gelas
arloji lalu diamati setiap perubahan disetiap 5, 10, 15, 20 menit, dan catat hasil
perubahannya. Untuk percobaan komposisi hidrat yaitu mula-mula disiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan, kemudian kurs porselin di bersihkan dan
dikeringkan agar lebih bersih, lalu dipijarkan di atas api pembakar spiritus selama
5 menit agar lebih kering, lebih steril. Setelah itu ditimbang massanya, dilakukan
sebanyak dua kali, dan perbedaan hasil timbangan pertama dan kedua sebesar
0,005 diusahakan, diukur sebanyak dua kali agar hasilnya lebih teliti. Setelah itu
ditambahkan tembaga sulfat hidrat sebanyak 3 gr kemudian ditutup menggunakan
gelas arloji yang sebelumnya sudah ditimbang massanya. Kemudian dipijarkan di
atas api pembakar spiritus selama 5 menit. Setelah itu ditimbang kurs
menggunakan neraca o’hauss dilakukan sebanyak dua kali untuk mendapatkan
hasil yang lebih akurat. Setelah itu ditambahkan sedikit atau 3 tetes air kemudian
amati perubahan yang terjadi pada sampel (wujud, warna, dan bau).
       Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan hasil pengamatan yang di
peroleh yakni untuk sampel FeCl3.6H2O setelah diamati perubahannya hasil yang
diperoleh pada waktu 5 menit sampelnya sudah mulai mencair. Pada waktu 10
menit sampelnya bertambah cair dan warnanya juga lebih gelap sebelumnya, pada
waktu 15 menit sampelnya lebih mencair lagi serta warnanya tambah lebih gelap.
Saat waktu 20 menit 3/4 dari bagian sampel sudah mencair. Untuk sampel
C7H2O6S.2H2O setelah diamati perubahannya,hasil yang diperoleh,pada waktu 5
menit sampelnya sudah agak mencair, namun perubahannya sangat kecil, pada
waktu 10 menit sampelnya sudah agak terlihat perubahannya lebih mencair, pada
waktu 15 menit sampelnya lebih mencair dari sebelumnya, dan pada waktu20
menit sampelnya 1/2 bagian sudah mencair yang warna sebelumnya putih pada
saat mencair terlihat bening. Dapat disimpulkan berdasarkan namanya
FeCl3.6H2O lebih banyak mengandung atau mengikat molekul air dari pada
sampel C7H2O6S.2H2O.
       Untuk sampel MgSO4.6H2O pada saat dipijarkan diatas api pembakar
spiritus terlihat menguap sehingga molekul airnya berkumpul di gelas arloji,pada
waktu 10 menit sampelnya sudah nampak seperti cairan dan setelah ditambahkan
3 tetes air perubahan yang terjadi pada sampel yaitu wujudnya yang dari cair
menjadi mengeras,warnanya dari putih menjadi bening dan tidak terdapat bau dari
sampel tersebut. Bobot kehilangan air yaitu 0,45 gr, persen kadar air yaitu 15 %,
jumlah mol air yang hilang yaitu 0.025 mol, jumlah mol MgSO4 yaitu 0,021 mol,
rasio mol H2O terhadap MgSO4 anhidrat yaitu 1,19 mol.
       FeCl3.6H2O dan C7H2O6S.2H2O adalah senyawa yang apabila dibiarkan di
udara terbuka maka akan menyerap air. Untuk FeCl3.6H2O akan menyerap lebih
banyak H2O sedangkan C7H2O6S.2H2O kurang banyak menyerap H2O yang ada
di udara. Hal ini serupa dengan literatur yang ada bahwa FeCl3.6H2O adalah
senyawa kurang stabil sehingga masih ada ruang yang kosong menyebabkan
senyawa tersebut banyak mengikat H2O untuk mengisi ruang yang kosong.
Sedangkan pada C7H2O6S.2H2O senyawa cukup seimbang sehingga hanya
sebagian kecil ruang yang masih kosong untuk mengikat H2O di udara.
       Tujuan dilakukan hidrasi air pada suatu senyawa adalah agar senyawa
tersebut dapat mempertahankan wujudnya dalam bentuk padat atau serbuk.
Sehingga pada saat di simpan dalam kemasan tidak dapat mengikat air ataupun
meleleh sehingga dalam penggunaan selanjutnya dapat maksimal.
Karakteristik senyawa yang dapat mengikat air adalah senyawa yang
bersifat cepat terhidrasi dengan mengikat air atau senyawa-senyawa yang dapat
mengikat air melalui pengikatan permukaan (surface adhesion) sehingga kelihatan
seperti mencair atau meleleh ataupun apabila dibiarkan diudara terbuka senyawa
tersebut akan menyerap molekul air karena sifatnya yang higroskopis
(kemampuan untuk menyerap air yang ada dilingkungannya). Hal ini ditandai
dengan melelehnya senyawa tersebut atau terdapat titik-titik air di sekitar
senyawa. Dan pada saat di pijarkan contohnya ketika senyawa terebut di letakkan
di cawan porselin dan diatasnya ditutup dengan gelas arloji akan terlihat titik-titik
air melekat pada gelas arloji.
        Faktor-faktor kesalahan dalam percobaan ini di sebabkan :
1.   Bahan yang kurang pada lab dan tidak memadai sehingga bahan digunakan
     terpaksa diganti.
2.   Penyimpanan bahan yang akan digunakan dalam percobaan yang dibiarkan
     pada tempat terbuka, sehingga akan menyerap air dari udara secara terus
     menerus.
3.   Kurang teliti dalam membaca skala pada neraca ohauss dan lain-lain.
        Hubungan percobaan ini dengan farmasi adalah sering dipakai dalam
proses hidrasi karena untuk mendapatkan alkohol. Alkohol merupakan salah satu
bahan yang sangat penting dalam pencampuran obat maka hidrasi air pun sangat
penting dalam dunia farmasi. Serta dalam pembuatan tablet yaitu untuk
memperbarui massa alir granul dimana hidrasi air membuat granul kering
sehingga tablet yang dihasilkan padat.
BAB VI
                              PENUTUP


A. Kesimpulan
   1. Karakteristik dari senyawa hidrat yaitu jika ditaruh di udara terbuka
      akan mencair
   2. Persen air dalam tembaga sulfat hidrat yaitu 15%
   3. Rasio mol H2O terhadap MgSO4 anhidrat adalah 1, 19
B. Saran
   1. Laboratorium
      Di harap agar bahan-bahan yang ada di lab segera dilengkapi.
   2. Asisten
      Sebaiknya setiap asisiten mendampingi masing-masing kelompok pada
      saat praktikum agar praktikumnya berjalan lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Haskia. Kimia Larutan. PT. CITRA ADITYA BAKTI: Bandung, 2011
Al-Underwood, Day. Kimia Analisis Kuantitatif. 1981
Cihara. Raimand. Kimia Dasar. Erlangga: Jakarta, 2004
Debuy. Rumus Kimia. http : //debuys.du.am. 23 Desember 2011. 15.00
Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. DEPKES: Jakarta 1979
Fauzia. Pengertian Air Secara Luas. http : //industri 17 imafa. blog. mercubuana.
       ac. Id. 23 Desember 2011. 15.30
J. Busset. Kimia Analisis Kuantitatif. Erlangga: Jakarta, 1994
Rival. Harrizul. Asas Pereaksi Kimia. UI-Press: Jakarta, 2006
Tim Dosen Kimia Unhas. Kimia Dasar. UNHAS: Makassar, 2009
SKEMA KERJA


1.   Karakteristik Senyawa Hidrat

                        (C7H6O6S.2H2O dan FeCl3.6H2O



                            Ditaruh di gelas arloji




                            Amati perubahan tiap

                           5, 10, 15, dan 20 menit

2.   Komposisi Hidrat
                         Dipijarkan cawan porselen
                                                           2 kali


                                 Ditimbang



                        Tambahkan 3 gr MgSO4.7H2O



                          Tutup dengan gelas arloji



               Pijarkan kemudian timbang sebanyak 2 kali



                            Tambahkan 3 tetes air




                   Amati perubahan wujud, bau, dan warna

More Related Content

What's hot

Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
hengkinugraha
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Firda Shabrina
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
aufia w
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
ilmanafia13
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Ruci Rushiana
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
Tillapia
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
UHO University
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPanji Wijaksono
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Ahmad Dzikrullah
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
Ade Irma Suryani
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Universitas Negeri Medan
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
nurul limsun
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Firda Shabrina
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
Nurrahmah Azizah
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
 

What's hot (20)

Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 

Similar to Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1

Koloid
KoloidKoloid
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
YuniarLia
 
3. g7 bab 2 perubahan , larutan
3. g7   bab 2 perubahan , larutan3. g7   bab 2 perubahan , larutan
3. g7 bab 2 perubahan , larutan
DIAH KOHLER
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
Pembuatan koloid
Pembuatan koloidPembuatan koloid
Pembuatan koloid
zaffiani
 
Biokimia Dasar
Biokimia DasarBiokimia Dasar
Biokimia Dasar
Zhally Menno
 
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
ViqorulAhmadHaryadi
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknik
Juleha Usmad
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
davitanp
 
Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020
RahmiwatiHilma1
 
KOLOID (KIMIA)
KOLOID (KIMIA)KOLOID (KIMIA)
KOLOID (KIMIA)
Habibur Rohman
 
Urgensi Air
Urgensi AirUrgensi Air
Urgensi Air
necromotion
 
Laporan praktikum kimia organik coffeine
Laporan praktikum kimia organik coffeineLaporan praktikum kimia organik coffeine
Laporan praktikum kimia organik coffeine
Ivander Gultom
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetriIndriati Dewi
 
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYIsmi Fawaid
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Nurmalina Adhiyanti
 
Buku organik
Buku organikBuku organik
Buku organik
Ade Risnandar
 

Similar to Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1 (20)

Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
 
3. g7 bab 2 perubahan , larutan
3. g7   bab 2 perubahan , larutan3. g7   bab 2 perubahan , larutan
3. g7 bab 2 perubahan , larutan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Pembuatan koloid
Pembuatan koloidPembuatan koloid
Pembuatan koloid
 
Biokimia Dasar
Biokimia DasarBiokimia Dasar
Biokimia Dasar
 
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknik
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Bab ii amami
Bab ii amamiBab ii amami
Bab ii amami
 
Kimia air
Kimia airKimia air
Kimia air
 
Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020
 
KOLOID (KIMIA)
KOLOID (KIMIA)KOLOID (KIMIA)
KOLOID (KIMIA)
 
Urgensi Air
Urgensi AirUrgensi Air
Urgensi Air
 
Laporan praktikum kimia organik coffeine
Laporan praktikum kimia organik coffeineLaporan praktikum kimia organik coffeine
Laporan praktikum kimia organik coffeine
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
 
Contoh koloid
Contoh koloidContoh koloid
Contoh koloid
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Buku organik
Buku organikBuku organik
Buku organik
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1

  • 1. LABORATORIUM KIMIA FARMASI JURUSAN FARMASI FIKES UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN ALAUDDIN MAKASSAR LAPORAN LENGKAP KIMIA DASAR PERCOBAAN HIDRASI AIR OLEH: KELOMPOK : 1 (Satu) GELOMBANG : I (Satu) ASISTEN : RIZAL SAMATA-GOWA 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengandung molekul air dalam struktur kimianya. Hidrat biasanya terjadi pada zat padat ionik seperti NaCl, CuSO4. Hal ini disebabkan karena pada strukturnya tidak stabil dan untuk menstabilkannya diperluka air (H2O). Dalam percobaan senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat sebab air kristalnya di hilangkan dengan cara pemanasan sehingga diperoleh garam anhidrat yang ditandai dengan perubahan warna, wujud, dan wadah tempat pemanasannya akan kering dari molekul airnya. Melalui proses pemanasan senyawa hidrat akan terlepas. Namu, jika dibiarkan di udara terbuka maka akan menyerap molekul air dari udara terikat kembali secara sempurna dan membentuk senyawa hidrat. Oleh karena itu, penentuan kadar hidrat dan anhidrat dalam percobaan ini dilakukan agar kandungan air dalam suatu zat atau bahan, perlu diketahui dan menentukan persetase kadar air dari suatu zat secara keseluruhan. Jumlah kadar air yang terdapat di dalam suatu zat atau sampel menentukan banyaknya air yang ada dalam suatu zat dan jumlah kehilangan air. Hubungan Hidrasi Air dalam dunia farmasi yaitu kita dapat mengetahui karakteristik dari senyawa tertentu yang berhubungan dengan pembuatan obat. Dalam pembuatan obat seperti granul dalam tablet, kapsul, dan lain-lain. Granul tersebut harus kering atau tidak boleh mengandung air, sama halnya dengan proses pemanasan untuk menghilangkan molekul air yang terkandung dalam senyawa hidrat. B. Maksud dan Tujuan Percobaan 1. Maksud Percobaan Mengetahui dan memahami sifat senyawa hidrat dan anhidrat serta cara menentukan bilangan hidrat.
  • 3. 2. Tujuan a. Untuk mempelajari berbagai sifat dan karakteristik senyawa hidrat. b. Untuk memverifikasikan persen air dalam magnesium sulfat heptahidrat. c. Untuk memverifikasikan rasio mol dari air terhadap garam dalam magnesium sulfat C. Prinsip Percobaan Pengamatan karakteristik senyawa hidrat FeCl3.6H2O dan C7H6O6S.2H2O dan penentuan persen air dan rasio mol air terhadap senyawa MgSO4.7H2O.
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Teori Umum Air adalah pelarut senyawa polar yang baik karena mempunyai momen dipol besar yaitu 1,84 D. Pelarut yang mempunyai dipol besar seperti HCN (2,9 D). Hf cair (1,91 D), namun jarang digunakan karena sangat sukar bekerja dengan zat – zat ini. Jika pelarutnya adalah air, Mx (s) + yH2O (l) H2O)a)+ (x H2O)b) (y-a-b) H2O (l) Peristiwa ini biasa disebut hdrasi dan biasanya ( M H2O)a )+ ditulis M+ (aq) - - ( X H2O)b ) ditulis X (aq) (Ahmad, 2001: 69) Air merupakan salah satu dari senyawa yang paling berlimpah di alam dan yang paling penting bagi proses – proses kehidupan. Air melarutkan banyak zat dan dipakai sebagai medium yang didalamnya berlangsung barbagai reaksi kimia. Misalnya sebuah larutan dalam air garam natrium asetat NaOAc, bersifat basa, sebab ion asetat bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion hidroksida : OAc- + H2O HOA + OH- Alasan mengapa reaksi ini terjadi sampai cukup banyak adalah bahwa HOAc asam lemah dan lebih suka tinggal sebagi molekul (Underwood,1981 : 104-105). Air merupakan senyawa serbaguna yang berpartisipasi dalam bebagai reaksi kimia di bumi. Air hidrasi adalah air yang terkandung dalam kristal, yaitu terikat pada ion atau molekul yang membentuk kristal. Sejumlah besar senyawa membutuhkan media air mengkristal. Fakta bahwa kristalisasi tidak terjadi tanpa air, meskipun air tidak menciptakan ikatan dengan ion kristal inti, yang mengejutkan air hidrasi mempengaruhi warna, kristal, dan bentuk. Sifat air sebagai solusi entah bagaimana membantu pembentukan kristal. Setelah menyelesaikan kristalisasi, sebagian kecil dari kadar air yang masih menjadi bagian dari struktur kristal dan dikenal sebagai kristalisasi air
  • 5. dan air hidrasi. Dalam organik kima, suatu senyawa kristal atau garam, yang telah molekul air diskrit sebagai bagian dari kerangka kristalnya, dikenal sebagai “minum” senyawa ini mengkristal memiliki molekul air yang terkait rasio tertentu. Hidrasi air yang terkandung dalam struktur dalam struktur kristal dari senyawa organik adalah diukur dari segi jumlah molekul air yang terkait dengan setiap molekul senyawa. Senyawa crystalline dengan air hidrasi yang terkait dengan mereka, sebagian besar logam kompleks di mana air tidak langsung berhubungan degan ion logam utama yang membentuk pusat. Air terikat dengan atom sekitarnya, karena tidak dapat di kaitkan dengan kristal tanpa beberapa jenis ikatan kovalen. Hubungan dengan air tidak mempengaruhi beberapa sifat fisik senyawa termasuk senyawa termaksud karakteristik optik. Aldehida dan keton dapat bereaksi dengan air menghasilkan 1,1 dion atau gemind (gembil) reaksi ini adalah reaksi refreksibel atau dapat balik. Gembiol dapat melepaskan air atau aldehid kembali (TIM Dosen Kimia UNHAS,2009:102). Jika ada katalis asam, air, akan mengadaksi alkena. Air akan sebagi H.OH, dan produknya salah satu alkohol. H+ CH2 = CH2 + H – OH OH2 – CH2 (atau CH3 CH3 OH) H OH Selain itu terdapat penetapan hidrasi dalam barium klorida yang dikris talkan. Bariu klorida dihidrat kehilangan semua air kristalnya di atas temperatur – temperatur yang jauh lebih tinggi (sampai 800 - dapat digunakan pada dehidrasi ini, karena barium klorida tak terhidrasi adalah tak mudah menguap, dan stabil. Bahkan pada temperatur yang cukup tinggi (Basset,1994 : 507). Gravimetri dengan cara penguapan lazim dipakai untuk penentuan kadar air dan karbodioksida. Air dihilangkan secara terhitung dari cuplikan senyawa organik dengan cara padat zat pengering tersebut. Massa air yang hilang ditetapkan dari pertambahan bobot zat pengering tersebut. Penentuan
  • 6. kadar air secara tak langsung seperti tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan. Selain untuk penetapan kadar air, gravimetri dengan cara penguapa dapat pula dipakai dalam penelitian kadar karbondioksida (Rival,2006 : 317). Selain itu pada kimia dasar terdapat struktur kristal, padatan dapat di bagi menjadi 2 kelompok : Kristal dan amorf. Es merupakan padatan kristal (crystalline solid), yang memiliki keteraturan yang kaku dan menjangkau atom – atomnya, molekul – molekulnya, atau ion – ionnya menempati tempat – tempat tertentu. Susunan atom, molekul atau ion dalam padatan kristal adalah sedemikian rupa setunggal gaya tarik menarik antar molekul neto pada keadaan maksimumnya, gaya yang menyebabkan kestasilan kristal dapat berupa gaya ion, ikatan kovalen, gaya van der wals, ikatan homogen atau kombinasi gaya – gaya ini. Padatan amorf seperti gelas tidak memiliki susunan yang bertata baik dan keteraturan molekul yang menjangka jauh.Satuan struktur yang berulanh pada padatan kristal disebut sel satuan (unit cell) (Chang,2004 : 378 – 379). B. Uraian Bahan 1. Aquadest (Dirjen pom, 1979: 96) Nama Resmi : AQUA DESTILLATA Nama Lain : Air suling Rumus Molekul : H2O Rumus Bangun : H–O–H Berat Molekul : 18,02 Penyimpanan : Dalama wadah tertutup baik Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa Kegunaan : Sebagai pelarut 2. CuSO4 Hidrat (Dirjen pom, 1979:731) Nama Resmi : TEMBAGA (II) SULFAT Nama Lain : Kupri sulfat
  • 7. Rumus Molekul : CuSO4.5H2O Berat Molekul : 161,43 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Pemerian : Prisma terklinik serbuk hablur tisu Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air Kegunaan : Sebagai sampel hidrat 3. CaCl2 Anhidrat (Dirjen pom, 1979: 120) Nama Resmi : CALCII CHLORIDUM Nama Lain : Kalsium Klorida Rumus Molekul : CaCl2.6H2O Berat Molekul : 219,08 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup Pemerian : Hablur tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak pahit, meleleh Kelarutan : Larut dalam 0,25 bagian luar, mudah larut dalam etanol (195 )P Kegunaan : Sebagai sampel anhidrat 4. Magnesium Sulfat Heptahidrat (Dirjen pom, 1979: 354) Nama Resmi : MAGNESIL SULFAS Nama Lain : Magnesium Sulfat Rumus Molekul : MgSO4.7H2O Berat Molekul : 246,47 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Pemerian : Tidak berwarna, tidak berbau, rasa dingin, asin, dan pahit, dalam udara kering dan panas merapuh Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut dalam etanol (195 )P Kegunaan : Sebagai sampel komposisi hidrat 5. FeCl3.6H2O (Dirjen pom, 1979: 659) Nama Resmi : FERROS CHLORIDUM Nama Lain : Besi (II) klorida
  • 8. Rumus Molekul : FeCl3 Berat Molekul : 162,2 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Pemerian : Serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruhi oleh kelembaman Kelarutan : Larut dalam air, larut bervalensi, berwarna jingga Kegunaan : Sebagai sampel hidrat 6. C7H6O6S.2 H2O (Dirjen Pom, 1979: 1 - 2) Nama Resmi : SULFUR SALICYCICUM Nama Lain : Asam silisil sulfat, sulphosalicylic acid, sulfur salicil dihidrat Rumus Molekul : C7H6O6S.2 H2O O HO3S Rumus Bangun : OH .2H2O HH OH Berat Molekul : 254,22 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Pemerian : Bubuk kristal putih Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (195 ) P, Mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P, larut dalam amonium asitil P dinatrium hidrogen fosfat P, kalium sitrat P dan natrium sitrat P Kegunaan : Sebagai sampel hidrat C. Prosedur Kerja 1. Sifat CaCl2 anhidrat
  • 9. a) Ambil CaCl2 anhidrat dengan spatula, masukkan ke gelas arloji b) Diamkan gelas arloji dan lanjutkan percobaan. Amati apa yang terjadi pada CaCl2 dari waktu ke waktu c) Catat data yang diperoleh 2. Komposisi hidrat a) Ambil sebuah krus porselin dan penutupnya, bersihkan dengan sabun dan keringkan b) Tempatkan krus porselin dan tutupnya pada segitiga. Panaskan dengan nyala bunsen hingga memijar selama 5 menit. Setelah itu, dinginkan hingga suhu kamar c) Timbang krus dengan penutupnya d) Ulangi prosedur ini (panaskan,dinginkan,timbang) hingga penimbangan 2kali berat krus tidak berbeda 0,005 g. Penibangan 2kali berat krus tidak berbeda. e) Tambah sekitar 3 – 4 g tembaga sulfat hidrat ke dalam krus porselin. Timbang dan hitung berat hidrat yang sebenarnya. f) Ulangi langkah 2 – 4. Tentukan berat tembaga sulfat anhidrat dan berat kehilangan airnya. Catat data pada lembar laporan g) Sebelum mengakhiri percobaan, teteskan beberapa tetes air pada garam anhidrat. Amati yang terjadi
  • 10.
  • 11. BAB III METODE KERJA A. Alat dan Bahan 1. Alat: Cawan porselin, gelas arloji, kaki tiga, kawat kasa, korek, neraca ohauss, pipet tetes, pembakar spritus, sendok tanduk, spatula, dan stopwatch. 2. Bahan: Aquadest, sulfur salicil dihidrat (C7H6O6S.2H2O), besi (III) klorida heksahidrat (FeCl3 6H2O), magnesium sulfat heptahidrat (MgSO4. 7H2O), dan kertas timbang. B. Cara Kerja 1. Karakteristik Senyawa Hidrat a. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan b. Diambil sampel C7H6O6S 2H2O dan FeCl3.6H2O secukupnya, masing-masing bahan disimpan di atas gelas arloji c. Diamati setiap perubahan disetiap penambahan waktu 5 menit hingga menit ke 20 d. Dicatat hasil perubahannya 2. Komposisi hidrat a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Krus porselin di bersihkan dan di keringkan c. Dipijarkan di atas api Bunsen selama 5 menit, kemudian di timbang , diulangi sebanyak dua kali d. Dimasukkan sampel hidrat (Mgso4 6H2O) sebanyak 3 gr e. Ditutup menggunakan gelas arloji yang sebelumnya telah di timbang massanya f. Dipanaskan atau dipijarkan lagi selama 5 menit, kemudian di timbangdilakukan sebanyak dua kali
  • 12. g. Ditambahkan tiga tetes air h. Diamati setiap perubahan yang terjadi ( wujud, bau , dan warnanya )
  • 13. BAB IV HASILPENGAMATAN A. Tabel Pengamatan 1. Karakteristik Senyawa Hidrat perubahan pada menit no. sampel 5 10 15 20 Bertamba Cairanny h cair a makin disertai banyak Sampel ¾ FeCl3.6H2O Mulai 1 warna dan bagian mencair cairannya warnanya mencair bertamba makin h gelap gelap Tambah Terdapat Sampelny Mencari mencair C7H6O6S.2H2 sedikit a ½ 2 secara dan O perubaha bagian perlahan cairannya n mencair mencair bening 2. Komposisi hidrat MgSO4.7H2O waktu berat perubahan Sebelum di pijarkan - 3 gram Kristal Setelah dipijarkan 1 5 menit 1 gram Cair 2 5 menit 0,45 gram Cair Penambahan air Kristal B. Perhitungan Diketahui :
  • 14. Sebelum pemijaran 1. Berat cawan porselin kosong 1 = 53,1 gram 2. Berat cawan porselin kosong 2 = 52 gram 3. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (I) = 76,6 gram 4. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (II) = 75,6 gram 5. Berat MgSO4.7H2O = 3 gram Setelah pemijaran 1. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (I) = 74,15 gram 2. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (II) = 73,7 gram Perhitungannya : 1. Bobot kehilangan air Berat sampel hidrat = 3 gram Berat garam anhidrat = 2,55gram – = 0,45 gram 2. % kadar air 0,45 gram = 100% 3 gram = 15 % 3. air yang hilang = = 0,025 mol 4.
  • 15. = = 0,021 mol 5. Rasio mol O terhadap MgS = = 1,19
  • 16. BAB V PEMBAHASAN Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Air adalah substansi kimia dengan rumus molekul H2O. Satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air disebut pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul air. Molekul air yang terikat tersebut dinamakan molekul hidrat. Anhidrat merupakan sebutan dari garam tanpa air kristal (kehilangan molekul ait kristalnya) atau H2O. Contohnya CaCl2 anhidrat atau CuSO4 anhidrat. Cara kerja pada percobaan karakteristik senyawa hidrat yaitu mula-mula disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian diambil sampel secukupnya (FeCl3.6H2O dan C7H2O6S.2H2O) masing-masing di simpan di gelas arloji lalu diamati setiap perubahan disetiap 5, 10, 15, 20 menit, dan catat hasil perubahannya. Untuk percobaan komposisi hidrat yaitu mula-mula disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian kurs porselin di bersihkan dan dikeringkan agar lebih bersih, lalu dipijarkan di atas api pembakar spiritus selama 5 menit agar lebih kering, lebih steril. Setelah itu ditimbang massanya, dilakukan sebanyak dua kali, dan perbedaan hasil timbangan pertama dan kedua sebesar 0,005 diusahakan, diukur sebanyak dua kali agar hasilnya lebih teliti. Setelah itu ditambahkan tembaga sulfat hidrat sebanyak 3 gr kemudian ditutup menggunakan gelas arloji yang sebelumnya sudah ditimbang massanya. Kemudian dipijarkan di atas api pembakar spiritus selama 5 menit. Setelah itu ditimbang kurs menggunakan neraca o’hauss dilakukan sebanyak dua kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Setelah itu ditambahkan sedikit atau 3 tetes air kemudian amati perubahan yang terjadi pada sampel (wujud, warna, dan bau). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan hasil pengamatan yang di peroleh yakni untuk sampel FeCl3.6H2O setelah diamati perubahannya hasil yang diperoleh pada waktu 5 menit sampelnya sudah mulai mencair. Pada waktu 10
  • 17. menit sampelnya bertambah cair dan warnanya juga lebih gelap sebelumnya, pada waktu 15 menit sampelnya lebih mencair lagi serta warnanya tambah lebih gelap. Saat waktu 20 menit 3/4 dari bagian sampel sudah mencair. Untuk sampel C7H2O6S.2H2O setelah diamati perubahannya,hasil yang diperoleh,pada waktu 5 menit sampelnya sudah agak mencair, namun perubahannya sangat kecil, pada waktu 10 menit sampelnya sudah agak terlihat perubahannya lebih mencair, pada waktu 15 menit sampelnya lebih mencair dari sebelumnya, dan pada waktu20 menit sampelnya 1/2 bagian sudah mencair yang warna sebelumnya putih pada saat mencair terlihat bening. Dapat disimpulkan berdasarkan namanya FeCl3.6H2O lebih banyak mengandung atau mengikat molekul air dari pada sampel C7H2O6S.2H2O. Untuk sampel MgSO4.6H2O pada saat dipijarkan diatas api pembakar spiritus terlihat menguap sehingga molekul airnya berkumpul di gelas arloji,pada waktu 10 menit sampelnya sudah nampak seperti cairan dan setelah ditambahkan 3 tetes air perubahan yang terjadi pada sampel yaitu wujudnya yang dari cair menjadi mengeras,warnanya dari putih menjadi bening dan tidak terdapat bau dari sampel tersebut. Bobot kehilangan air yaitu 0,45 gr, persen kadar air yaitu 15 %, jumlah mol air yang hilang yaitu 0.025 mol, jumlah mol MgSO4 yaitu 0,021 mol, rasio mol H2O terhadap MgSO4 anhidrat yaitu 1,19 mol. FeCl3.6H2O dan C7H2O6S.2H2O adalah senyawa yang apabila dibiarkan di udara terbuka maka akan menyerap air. Untuk FeCl3.6H2O akan menyerap lebih banyak H2O sedangkan C7H2O6S.2H2O kurang banyak menyerap H2O yang ada di udara. Hal ini serupa dengan literatur yang ada bahwa FeCl3.6H2O adalah senyawa kurang stabil sehingga masih ada ruang yang kosong menyebabkan senyawa tersebut banyak mengikat H2O untuk mengisi ruang yang kosong. Sedangkan pada C7H2O6S.2H2O senyawa cukup seimbang sehingga hanya sebagian kecil ruang yang masih kosong untuk mengikat H2O di udara. Tujuan dilakukan hidrasi air pada suatu senyawa adalah agar senyawa tersebut dapat mempertahankan wujudnya dalam bentuk padat atau serbuk. Sehingga pada saat di simpan dalam kemasan tidak dapat mengikat air ataupun meleleh sehingga dalam penggunaan selanjutnya dapat maksimal.
  • 18. Karakteristik senyawa yang dapat mengikat air adalah senyawa yang bersifat cepat terhidrasi dengan mengikat air atau senyawa-senyawa yang dapat mengikat air melalui pengikatan permukaan (surface adhesion) sehingga kelihatan seperti mencair atau meleleh ataupun apabila dibiarkan diudara terbuka senyawa tersebut akan menyerap molekul air karena sifatnya yang higroskopis (kemampuan untuk menyerap air yang ada dilingkungannya). Hal ini ditandai dengan melelehnya senyawa tersebut atau terdapat titik-titik air di sekitar senyawa. Dan pada saat di pijarkan contohnya ketika senyawa terebut di letakkan di cawan porselin dan diatasnya ditutup dengan gelas arloji akan terlihat titik-titik air melekat pada gelas arloji. Faktor-faktor kesalahan dalam percobaan ini di sebabkan : 1. Bahan yang kurang pada lab dan tidak memadai sehingga bahan digunakan terpaksa diganti. 2. Penyimpanan bahan yang akan digunakan dalam percobaan yang dibiarkan pada tempat terbuka, sehingga akan menyerap air dari udara secara terus menerus. 3. Kurang teliti dalam membaca skala pada neraca ohauss dan lain-lain. Hubungan percobaan ini dengan farmasi adalah sering dipakai dalam proses hidrasi karena untuk mendapatkan alkohol. Alkohol merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam pencampuran obat maka hidrasi air pun sangat penting dalam dunia farmasi. Serta dalam pembuatan tablet yaitu untuk memperbarui massa alir granul dimana hidrasi air membuat granul kering sehingga tablet yang dihasilkan padat.
  • 19. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Karakteristik dari senyawa hidrat yaitu jika ditaruh di udara terbuka akan mencair 2. Persen air dalam tembaga sulfat hidrat yaitu 15% 3. Rasio mol H2O terhadap MgSO4 anhidrat adalah 1, 19 B. Saran 1. Laboratorium Di harap agar bahan-bahan yang ada di lab segera dilengkapi. 2. Asisten Sebaiknya setiap asisiten mendampingi masing-masing kelompok pada saat praktikum agar praktikumnya berjalan lebih efisien.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Haskia. Kimia Larutan. PT. CITRA ADITYA BAKTI: Bandung, 2011 Al-Underwood, Day. Kimia Analisis Kuantitatif. 1981 Cihara. Raimand. Kimia Dasar. Erlangga: Jakarta, 2004 Debuy. Rumus Kimia. http : //debuys.du.am. 23 Desember 2011. 15.00 Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. DEPKES: Jakarta 1979 Fauzia. Pengertian Air Secara Luas. http : //industri 17 imafa. blog. mercubuana. ac. Id. 23 Desember 2011. 15.30 J. Busset. Kimia Analisis Kuantitatif. Erlangga: Jakarta, 1994 Rival. Harrizul. Asas Pereaksi Kimia. UI-Press: Jakarta, 2006 Tim Dosen Kimia Unhas. Kimia Dasar. UNHAS: Makassar, 2009
  • 21. SKEMA KERJA 1. Karakteristik Senyawa Hidrat (C7H6O6S.2H2O dan FeCl3.6H2O Ditaruh di gelas arloji Amati perubahan tiap 5, 10, 15, dan 20 menit 2. Komposisi Hidrat Dipijarkan cawan porselen 2 kali Ditimbang Tambahkan 3 gr MgSO4.7H2O Tutup dengan gelas arloji Pijarkan kemudian timbang sebanyak 2 kali Tambahkan 3 tetes air Amati perubahan wujud, bau, dan warna