SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS AIR KRISTAL
1. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif suatu air kristal.
2. DASAR TEORI
Pada umumnya kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di
udara akan mengadsorpsi air di permukaannya. Jumlah air yang diadsorpsi relatif
kecil dan bergantung pada kelembaban udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaannya
yang basah.
Terdapat pula kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia
dalam kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasaynya merupakan garam ionic. Air yang
terdapat di dalamnya, disebut air kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.
Air kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif
mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air. Sebagai contoh
adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida
melalui pemanasan pada suhu 110C.
Reaksi penghilang air kristal pada pemanas :
CuCl2, xH2O
Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrat. Pada dehidrasi, terjadi
perubahan kristal dan warnanya. Perubahan ini juga ergantung pada pemanasannya,
apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh kristal CoCl2.6H2O berwarna merah, jika
dipanaskan sampai CoCl2.2H2O akan berwarna violet, tetapi jika dipanaskan
sempurna dia akan berubah menjadi biru. Adanya senyawa hidrat bila diletakkan di
udara terbuka akan melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada
kelembaban udara, makin besar kelembaban makin sedikit air yang dilepaskan. Proses
pelepasan air ini disebut efflorescence, misalnya CoCl2.6H2O. Tetapi ada juga
senyawa yang bisa diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut
deliquescence, misalnya kristal NaOH. Tidak hanya di udara, tetapi dapat juga
menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air.
Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap
air tidak hanya di udara, tetapi dari larutan juga. Beberapa senyawa juga
menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan merupakan
senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses
penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi.
Senyawa-senyawa organik, terutama bersifat seperti tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversibel.
Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan
senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang mrupakan senyawa hidrad yang
sebenarnya, akan mengalami dehidrasi secara reversibel. Penambahan air kedalam
CoCl anhidirida, akan menghasilkan CuCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan,
maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+. Semua hidrad ionik
larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dari larutannya.
Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut.
3. DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN :
 Tabung reaksi
 Bunsen
 Kaca arloji
 Rak tabung reaksi
 Cawan penguap
 Krus porselin + tutup
 Desikator
 Segitiga dan kaki tiga
 Penjepit kayu
 Spatula
 Statis dan penjepit
4. BAHAN YANG DIGUNAKAN
4.1 Identifikasi Hidrat
 K2Cr2O7
 BaCl2
 Boraks
4.2 Reversibilitas Hidrat
 CuCl2.xH2O
4.3 Deliquescence dan Efflorescence
 Na2CO3. 10H2O
 CuSO4. 5H2O
 Kal(SO4)2. 10H2O
 CaCl2
4.4 Jumlah Air Kristal
 CuCl2. xH2O
5. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
6. KESELAMATAN KERJA
Jangan menyentuh kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk
menanganinya.
7. LANGKAH KERJA
7.1 Identifikasi Hidrat
1. Panaskan sejumlah kristal 0,5gr didalam tabung reaksi
2. Jika ada tetesan air di dinding tabung, catatlah
3. Catat perubahan yang terjadi (warna, sifat)
4. Setelah dingin larutkan dalam air (amati warna larutan), jika perlu
dipanaskan.
7.2 Reversibelitas Hidrat
1. Panaskan ± 0,3gr kristal di dalam cawan penguapan sampai warnanya
berubah sempurna
2. Larutkan residu dengan air didalam cawan penguapan
3. Panaskan larutan sampai mendidih dan kering
4. Catat perubahan warna
5. Biarkan dan catat perubahan warna
7.3 Deliquescence dan Efflorescence
1. Tempatkan tiap kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2. Letakkan senyawa-senyawa tersebut ke dalam cawan penguapan
3. Catat perubahan yang terjadi, warna dan kelembabannya
4. Amati sampel selama di laboratorium
7.4 Jumlah Air Kristal
1. Bersihkan porselin crusible dan tutupnyadengan HNO3 6M
2. Bilas dengan aquadest
3. Panaskan crusible besertatutupnya diatas segitiga dan sampai kemerahan
selama 2 menit
4. Timbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001gr
5. Masukkan 1gr sampel yang tidak diketahui ke dalam crusible
6. Timbang crusible beserta isinya
7. Letakan crusible di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat, panaskan
lagi, jangan sampai merah
8. Selama 10 menit pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9. Timbang lagi sampai diperoleh berat konstan
10. Amati residu yang diperoleh, tambahkan air ke dalam crusible sampai 2/3
bagian terisi air.
Bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan.
8. DATA PERCOBAAN
a. Identifikasi Hidrat
Zat
Apakah
terdapat H2O
pada dinding
Warna
residu
Apakah larut
dalam air
Apakah
mempunyai air
kristal
K2Cr2O7  Orange  
BaCl2  Bening  
Boraks  Bening  
b. - Beri kesimpulan dari hasil pengamatan anda!
- Apakah dehidrasi dan hidrasi CuCl2, reversibel?
Tahap 1 : CuCl2 sebelum dipanaskan berwarna hijau, setelah dipanaskan
warnanya berubah menjadi coklat
Tahap 2 : ditambahkan aquaadest warnanya berubah menjadi warna
awal (hijau)
Tahap 3 : Dipanaskan lagi sampai kering, setelah kering warna berubah
menjadi warna coklat
Tahap 4 : Setelah dikeringkan CuCl2 didiamkan diruang terbuka,
berubah warna menjadi hujau muda.
Kesimpulan : Bersifat reversibel karena warna zat dapat kembali seperti
semula
c. Deliquescnce dan Efflorescence
Zat Pengamatan Kesimpulan
Na2Co3. 10H2O Tidak ada perubahan Efflorescence
CuSO4. 5H2O Tidak ada perubahan Efflorescence
Kal(So4)2. 10H2O Tidak ada perubahan Efflorescence
CaCl2 Zat padat mencair Deliquescence
d. Jumlah Air Kristal
 Massa crusible + tutup : 58,4097 gr
 Massa crusible + tutup + hidrat padat : 59,4188 gr
 Massa crusible + tutup + residu : 59,2121 gr
 Massa hidrat padat : 1,0091 gr
 Massa residu (CuCl2) : 0,8024
 Mol residu (CuCl2) (a) : 0,0059 gr
 Massa H2O yang hilang : 0,2 gr
 Mol H2O yang hilang (b) : 0,011 gr
 Jumlah air kristal : CuCl2 : H2O = 1:2
 Rumus molekul dari hidrat : CuCl2. 2H2O
Perhitungan :
Mol CuCl2 = gr residu
134,5
= 0,8024
134,5
= 0,0059
Mol H20 = m H2O
18
= 0,2
18
= 0.011
Jumlah air kristal (perbandingan a:b)
CuCl2. xH2O  CuCl2 + x.H2O
Mol CuCl2 xH2 O = mol CuCl2
= d = f
134,5 + 18 x
= 1,0091 = 0,79355 + 0,1026 x
x = 1,0091 – 0,794
0,1026
= 2,09
CuCl2 : H2O = 1 : 2
9. ANALISIS DATA PENGAMATAN
Pada praktikum ke-4 mata kuliah kimia analisis kami melakukan percobaan
dengan judul “Analisis Air Kristal”. Langkah awal yang kami lakukan adalah
melakukan identifikasi hidrat terhadap K2CrO7, BaCl2 dan Boraks dengan cara
memanaskan sejumlah kristal 0,5 gr di dalam tabung reaksi. Adapun data pengamatan
yang didapatkan setelah dipanaskan BaCl2 dan Boraks terdapat H2O pada dinding,
wana putih, larutan dalam air berwarna bening dan mempunyai air kristal. Sedangkan
data pengamatan K2CrO7 setelah dipanaskan tidak terdapat H2O pada dinding tabung
reaksi, berwarna orange sedkit kemerahan, larut dalam air dan tidak memiliki air
kristal.
Langkah kedua yang kami lakukan adalah reversibilitas hidrat terhadap CuCl2
xH2O. Pada proses ini dilakukan dengan cara menambahkan ± 0,3gr CuCl2. xH2O di
dalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna. Adapun data
pengamatan yang didapatkan yaitu; tahap 1 CuCl2 sebelum dipanaskan berwarna
hijau, setelah dipanaskan warnanya berubah menjadi warna coklat. Tahap 2
ditambahakan aquadest warnanya berubah menjadi warna awal (hijau). Tahap 3
dipanaskan lagi sampai kering, setelah kering warna berubah kembali menjadi warna
coklat. Tahap 4 setelah dikringkan CuCl2 didiamakan di ruang terbuka dan berubah
warna kembali menjadi hijau muda. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa CuCl2
bersifat reversibel karena warna zat dapat kembali seperti semula.
Langkah ketiga yang kami lakukan adalah deliquescence dan efflorescence
terhadap Na2CO3. 10H2O, CuSO4. 5H2O, Kal(SO4)2. 10H2O, dan CaCl2. Pada proses
ini dilakukan pengamatan warna dan kelembaban terhadap senyawa yang diletakkan
kedalam cawan penguapan dan dibiarkan selama beberapa menit. Adapun data
pengamatan yang didapatkan yaitu; Na2CO3. 10H2O, CuSO4. 5H2O, dan Kal(SO4)2.
10H2O tidak terjadi perubahan terhadap senyawa tersebut. Sedangkan CaCl2 yang
awalnya padat setelah didiamkan beberapa saat mulai terjadi perubahan yaitu
mencair. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa Na2CO3. 10H2O, CuSO4.
5H2O, dan Kal(SO4)2. 10H2O adalah efflorescence sedangkan, CaCl2 adalah
deliquescence.
Langkah terakhir yang kami lakukan adalah menentukan jumlah air kristal.
Adapun data yang telat didapatkan yaitu; massa crusible + tutup = 58,4097gr, massa
crusible + tutup + hidrat padat = 59,4188, massa crusible +tutup + residu = 59,2121gr,
massa hidrat padat = 1,0091gr, massa residu CuCl2 (a) = 0,8024gr, molresidu CuCl2 =
0,0059, massa H2O yang hilang = 0,2gr, mol H2O yang hilang = 0,011, jumlah air
kristal (perbandingan a : b) = CuCl2 : H2O = 1 : 2, rumus molekul dari hidrat CuCl2.
2H2O.
10. PERTANYAAN
1. Tuliskan macam-macam air kristal !
2. Tuliskan 10 zat yang mengandung air kristal !
Jawaban :
1. a. Hidratasi adalah air yang oleh ion-ion dalam kristal dan berbentuk H2O.
b. Konstitusi adalah air yang merupakan mol zat padat tetapi tidak berbentuk
H2O.
2. CaCl2. 6H2O, Boraks (Na2B4O7. 2H2O), Kal(SO4)2. 3H2O, NaOH, CuCl2.2H2O,
K2CrO7, CoCl2, BaCl2. 2H2O, Na2CO3.5H2O, dan CuSO4. 5H2O.
11. KESIMPULAN
 Deliquescence adalah senyawa yang bisa diletakkan di udara akan menyerap
air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Contoh CaCl2.
 Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan
ditandai penguranagan berat. Contoh NaCO3. 10H2O, CuSO4. 5H2O,
Kal(SO4)2. 10H2O.
 Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk
menjadi reaktan.
 Identifikasi hidrat dilakuan untuk mengamati sifat fisik sampel ada atau
tidaknya air pada dinding tabung reaksi, kelarutan dan zat warna.
 Reversibel hidrat dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan bahwa
reaksi zat hidrat dapat dikembalikan ke bentuk asalnya.
 Jumlah air kristal dilakuan untuk mengetahui banyaknya air pada sampel
yang diamati (untuk mengetahui nilai xH2O pada CuCl2. xH2O)
12. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet 2021 Kimia Analisis “Analisis Air Kristal” Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang.
Laporan tetap praktikum kimia analisis dasar academia
LAMPIRAN
Kaca Arloji Cawan Penguapan
Crusible Spatula
Kaki Tiga Desikator
Penjepit Kayu Tabung Reaksi
Rak Tabung Reaksi Statis
LAMPIRAN LANGKAH KERJA
1. Dokumentasi Identifikasi Hidrat
2. Dokumentasi Reversibelitas Hidrat
3. Dokumentasi Deliquescence dan Efflorescence
4. Dokumentasi Jumlah Air Kristal

More Related Content

What's hot

Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
Kustian Permana
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Irma Rahmawati
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
Linda Rosita
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
Windha Herjinda
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Rukmana Suharta
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
adefemia1
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
Nurrahmah Azizah
 
Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
Rakka Moubarak
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Kustian Permana
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
UNIMUS
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
Metode sampling
Metode samplingMetode sampling
Metode sampling
Nurwinda Syaputri
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
シズカ 近松
 
materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffer
Andrew Hutabarat
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
Tidar University
 

What's hot (20)

Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Sintesis aspirin
Sintesis aspirinSintesis aspirin
Sintesis aspirin
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
 
Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Metode sampling
Metode samplingMetode sampling
Metode sampling
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
 
materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffer
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 

Similar to ANALISIS AIR KRISTAL.docx

96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromatHaris Nurhidayat
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Quina Fathonah
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
Emmy Nurul
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
Mardiana Sayuti
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Asriani Buhari Noni
 
Soal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidSoal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloid
Nafiah RR
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus share
nurul isnaini
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Ismi Fawaid
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
Muhamad Imam Khairy
 
Tryout UN KIMIA 2015
Tryout UN KIMIA 2015 Tryout UN KIMIA 2015
Tryout UN KIMIA 2015
dasi anto
 
Parameter umum-limbah-cair
Parameter umum-limbah-cairParameter umum-limbah-cair
Parameter umum-limbah-cair
Winda Illiana
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
Dhanti Utari
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetriIndriati Dewi
 
Soal semifinal
Soal semifinal Soal semifinal
Soal semifinal
Nurudin Forza
 
Ppt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanorPpt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanor
Deska Vrayoga Fauzi Aditama II
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
Abulkhair Abdullah
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihSisKa ES
 
Laporan amali kimia 2
Laporan amali kimia 2Laporan amali kimia 2
Laporan amali kimia 2
Mariam Isa
 
Terusi
TerusiTerusi

Similar to ANALISIS AIR KRISTAL.docx (20)

96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
 
Soal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidSoal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloid
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus share
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
 
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 
Tryout UN KIMIA 2015
Tryout UN KIMIA 2015 Tryout UN KIMIA 2015
Tryout UN KIMIA 2015
 
Parameter umum-limbah-cair
Parameter umum-limbah-cairParameter umum-limbah-cair
Parameter umum-limbah-cair
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
Soal semifinal
Soal semifinal Soal semifinal
Soal semifinal
 
Ppt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanorPpt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanor
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
 
Laporan amali kimia 2
Laporan amali kimia 2Laporan amali kimia 2
Laporan amali kimia 2
 
Terusi
TerusiTerusi
Terusi
 

Recently uploaded

Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 

Recently uploaded (20)

Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 

ANALISIS AIR KRISTAL.docx

  • 1. ANALISIS AIR KRISTAL 1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif suatu air kristal. 2. DASAR TEORI Pada umumnya kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara akan mengadsorpsi air di permukaannya. Jumlah air yang diadsorpsi relatif kecil dan bergantung pada kelembaban udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaannya yang basah. Terdapat pula kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasaynya merupakan garam ionic. Air yang terdapat di dalamnya, disebut air kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya. Air kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air. Sebagai contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada suhu 110C. Reaksi penghilang air kristal pada pemanas : CuCl2, xH2O Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrat. Pada dehidrasi, terjadi perubahan kristal dan warnanya. Perubahan ini juga ergantung pada pemanasannya, apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh kristal CoCl2.6H2O berwarna merah, jika dipanaskan sampai CoCl2.2H2O akan berwarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru. Adanya senyawa hidrat bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembaban udara, makin besar kelembaban makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescence, misalnya CoCl2.6H2O. Tetapi ada juga senyawa yang bisa diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence, misalnya kristal NaOH. Tidak hanya di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara, tetapi dari larutan juga. Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-senyawa organik, terutama bersifat seperti tersebut diatas. Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversibel. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang mrupakan senyawa hidrad yang
  • 2. sebenarnya, akan mengalami dehidrasi secara reversibel. Penambahan air kedalam CoCl anhidirida, akan menghasilkan CuCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+. Semua hidrad ionik larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dari larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut. 3. DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN :  Tabung reaksi  Bunsen  Kaca arloji  Rak tabung reaksi  Cawan penguap  Krus porselin + tutup  Desikator  Segitiga dan kaki tiga  Penjepit kayu  Spatula  Statis dan penjepit 4. BAHAN YANG DIGUNAKAN 4.1 Identifikasi Hidrat  K2Cr2O7  BaCl2  Boraks 4.2 Reversibilitas Hidrat  CuCl2.xH2O 4.3 Deliquescence dan Efflorescence  Na2CO3. 10H2O  CuSO4. 5H2O  Kal(SO4)2. 10H2O  CaCl2 4.4 Jumlah Air Kristal  CuCl2. xH2O 5. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR) 6. KESELAMATAN KERJA Jangan menyentuh kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk menanganinya.
  • 3. 7. LANGKAH KERJA 7.1 Identifikasi Hidrat 1. Panaskan sejumlah kristal 0,5gr didalam tabung reaksi 2. Jika ada tetesan air di dinding tabung, catatlah 3. Catat perubahan yang terjadi (warna, sifat) 4. Setelah dingin larutkan dalam air (amati warna larutan), jika perlu dipanaskan. 7.2 Reversibelitas Hidrat 1. Panaskan ± 0,3gr kristal di dalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna 2. Larutkan residu dengan air didalam cawan penguapan 3. Panaskan larutan sampai mendidih dan kering 4. Catat perubahan warna 5. Biarkan dan catat perubahan warna 7.3 Deliquescence dan Efflorescence 1. Tempatkan tiap kristal berikut di kaca arloji yang terpisah 2. Letakkan senyawa-senyawa tersebut ke dalam cawan penguapan 3. Catat perubahan yang terjadi, warna dan kelembabannya 4. Amati sampel selama di laboratorium 7.4 Jumlah Air Kristal 1. Bersihkan porselin crusible dan tutupnyadengan HNO3 6M 2. Bilas dengan aquadest 3. Panaskan crusible besertatutupnya diatas segitiga dan sampai kemerahan selama 2 menit 4. Timbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001gr 5. Masukkan 1gr sampel yang tidak diketahui ke dalam crusible 6. Timbang crusible beserta isinya 7. Letakan crusible di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat, panaskan lagi, jangan sampai merah 8. Selama 10 menit pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan 9. Timbang lagi sampai diperoleh berat konstan 10. Amati residu yang diperoleh, tambahkan air ke dalam crusible sampai 2/3 bagian terisi air. Bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan.
  • 4. 8. DATA PERCOBAAN a. Identifikasi Hidrat Zat Apakah terdapat H2O pada dinding Warna residu Apakah larut dalam air Apakah mempunyai air kristal K2Cr2O7  Orange   BaCl2  Bening   Boraks  Bening   b. - Beri kesimpulan dari hasil pengamatan anda! - Apakah dehidrasi dan hidrasi CuCl2, reversibel? Tahap 1 : CuCl2 sebelum dipanaskan berwarna hijau, setelah dipanaskan warnanya berubah menjadi coklat Tahap 2 : ditambahkan aquaadest warnanya berubah menjadi warna awal (hijau) Tahap 3 : Dipanaskan lagi sampai kering, setelah kering warna berubah menjadi warna coklat Tahap 4 : Setelah dikeringkan CuCl2 didiamkan diruang terbuka, berubah warna menjadi hujau muda. Kesimpulan : Bersifat reversibel karena warna zat dapat kembali seperti semula c. Deliquescnce dan Efflorescence Zat Pengamatan Kesimpulan Na2Co3. 10H2O Tidak ada perubahan Efflorescence CuSO4. 5H2O Tidak ada perubahan Efflorescence Kal(So4)2. 10H2O Tidak ada perubahan Efflorescence CaCl2 Zat padat mencair Deliquescence d. Jumlah Air Kristal  Massa crusible + tutup : 58,4097 gr  Massa crusible + tutup + hidrat padat : 59,4188 gr  Massa crusible + tutup + residu : 59,2121 gr  Massa hidrat padat : 1,0091 gr  Massa residu (CuCl2) : 0,8024  Mol residu (CuCl2) (a) : 0,0059 gr  Massa H2O yang hilang : 0,2 gr  Mol H2O yang hilang (b) : 0,011 gr  Jumlah air kristal : CuCl2 : H2O = 1:2
  • 5.  Rumus molekul dari hidrat : CuCl2. 2H2O Perhitungan : Mol CuCl2 = gr residu 134,5 = 0,8024 134,5 = 0,0059 Mol H20 = m H2O 18 = 0,2 18 = 0.011 Jumlah air kristal (perbandingan a:b) CuCl2. xH2O  CuCl2 + x.H2O Mol CuCl2 xH2 O = mol CuCl2 = d = f 134,5 + 18 x = 1,0091 = 0,79355 + 0,1026 x x = 1,0091 – 0,794 0,1026 = 2,09 CuCl2 : H2O = 1 : 2
  • 6. 9. ANALISIS DATA PENGAMATAN Pada praktikum ke-4 mata kuliah kimia analisis kami melakukan percobaan dengan judul “Analisis Air Kristal”. Langkah awal yang kami lakukan adalah melakukan identifikasi hidrat terhadap K2CrO7, BaCl2 dan Boraks dengan cara memanaskan sejumlah kristal 0,5 gr di dalam tabung reaksi. Adapun data pengamatan yang didapatkan setelah dipanaskan BaCl2 dan Boraks terdapat H2O pada dinding, wana putih, larutan dalam air berwarna bening dan mempunyai air kristal. Sedangkan data pengamatan K2CrO7 setelah dipanaskan tidak terdapat H2O pada dinding tabung reaksi, berwarna orange sedkit kemerahan, larut dalam air dan tidak memiliki air kristal. Langkah kedua yang kami lakukan adalah reversibilitas hidrat terhadap CuCl2 xH2O. Pada proses ini dilakukan dengan cara menambahkan ± 0,3gr CuCl2. xH2O di dalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna. Adapun data pengamatan yang didapatkan yaitu; tahap 1 CuCl2 sebelum dipanaskan berwarna hijau, setelah dipanaskan warnanya berubah menjadi warna coklat. Tahap 2 ditambahakan aquadest warnanya berubah menjadi warna awal (hijau). Tahap 3 dipanaskan lagi sampai kering, setelah kering warna berubah kembali menjadi warna coklat. Tahap 4 setelah dikringkan CuCl2 didiamakan di ruang terbuka dan berubah warna kembali menjadi hijau muda. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa CuCl2 bersifat reversibel karena warna zat dapat kembali seperti semula. Langkah ketiga yang kami lakukan adalah deliquescence dan efflorescence terhadap Na2CO3. 10H2O, CuSO4. 5H2O, Kal(SO4)2. 10H2O, dan CaCl2. Pada proses ini dilakukan pengamatan warna dan kelembaban terhadap senyawa yang diletakkan kedalam cawan penguapan dan dibiarkan selama beberapa menit. Adapun data pengamatan yang didapatkan yaitu; Na2CO3. 10H2O, CuSO4. 5H2O, dan Kal(SO4)2. 10H2O tidak terjadi perubahan terhadap senyawa tersebut. Sedangkan CaCl2 yang awalnya padat setelah didiamkan beberapa saat mulai terjadi perubahan yaitu mencair. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa Na2CO3. 10H2O, CuSO4. 5H2O, dan Kal(SO4)2. 10H2O adalah efflorescence sedangkan, CaCl2 adalah deliquescence. Langkah terakhir yang kami lakukan adalah menentukan jumlah air kristal. Adapun data yang telat didapatkan yaitu; massa crusible + tutup = 58,4097gr, massa crusible + tutup + hidrat padat = 59,4188, massa crusible +tutup + residu = 59,2121gr, massa hidrat padat = 1,0091gr, massa residu CuCl2 (a) = 0,8024gr, molresidu CuCl2 = 0,0059, massa H2O yang hilang = 0,2gr, mol H2O yang hilang = 0,011, jumlah air kristal (perbandingan a : b) = CuCl2 : H2O = 1 : 2, rumus molekul dari hidrat CuCl2. 2H2O.
  • 7. 10. PERTANYAAN 1. Tuliskan macam-macam air kristal ! 2. Tuliskan 10 zat yang mengandung air kristal ! Jawaban : 1. a. Hidratasi adalah air yang oleh ion-ion dalam kristal dan berbentuk H2O. b. Konstitusi adalah air yang merupakan mol zat padat tetapi tidak berbentuk H2O. 2. CaCl2. 6H2O, Boraks (Na2B4O7. 2H2O), Kal(SO4)2. 3H2O, NaOH, CuCl2.2H2O, K2CrO7, CoCl2, BaCl2. 2H2O, Na2CO3.5H2O, dan CuSO4. 5H2O. 11. KESIMPULAN  Deliquescence adalah senyawa yang bisa diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Contoh CaCl2.  Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai penguranagan berat. Contoh NaCO3. 10H2O, CuSO4. 5H2O, Kal(SO4)2. 10H2O.  Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan.  Identifikasi hidrat dilakuan untuk mengamati sifat fisik sampel ada atau tidaknya air pada dinding tabung reaksi, kelarutan dan zat warna.  Reversibel hidrat dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan bahwa reaksi zat hidrat dapat dikembalikan ke bentuk asalnya.  Jumlah air kristal dilakuan untuk mengetahui banyaknya air pada sampel yang diamati (untuk mengetahui nilai xH2O pada CuCl2. xH2O) 12. DAFTAR PUSTAKA Jobsheet 2021 Kimia Analisis “Analisis Air Kristal” Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Laporan tetap praktikum kimia analisis dasar academia
  • 8. LAMPIRAN Kaca Arloji Cawan Penguapan Crusible Spatula Kaki Tiga Desikator
  • 9. Penjepit Kayu Tabung Reaksi Rak Tabung Reaksi Statis
  • 10. LAMPIRAN LANGKAH KERJA 1. Dokumentasi Identifikasi Hidrat 2. Dokumentasi Reversibelitas Hidrat
  • 11. 3. Dokumentasi Deliquescence dan Efflorescence 4. Dokumentasi Jumlah Air Kristal