Identifikasi anion-anion (CO3-2, HCO3-, S2O3-2) dilakukan dengan mereaksikan larutan natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan natrium tiosulfat dengan berbagai zat kimia. Hasilnya berupa endapan berwarna putih, kuning, coklat, atau tidak terjadi reaksi yang membedakan ketiga anion tersebut.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Teori ikatan valensi menjelaskan gaya interaksi antaratom dalam membentuk senyawa melalui ikatan kimia seperti ikatan kovalen, ion, dan koordinasi. Ikatan kovalen terbentuk dari tumpang tindih orbital valensi elektron antaratom seperti H2S, sedangkan untuk membentuk CH4 diperlukan konsep hibridisasi orbital karbon. Hibridisasi orbital dapat terjadi pada logam transisi seperti besi untuk membentuk kompleks se
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Identifikasi anion-anion (CO3-2, HCO3-, S2O3-2) dilakukan dengan mereaksikan larutan natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan natrium tiosulfat dengan berbagai zat kimia. Hasilnya berupa endapan berwarna putih, kuning, coklat, atau tidak terjadi reaksi yang membedakan ketiga anion tersebut.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Teori ikatan valensi menjelaskan gaya interaksi antaratom dalam membentuk senyawa melalui ikatan kimia seperti ikatan kovalen, ion, dan koordinasi. Ikatan kovalen terbentuk dari tumpang tindih orbital valensi elektron antaratom seperti H2S, sedangkan untuk membentuk CH4 diperlukan konsep hibridisasi orbital karbon. Hibridisasi orbital dapat terjadi pada logam transisi seperti besi untuk membentuk kompleks se
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Reaksi substitusi elektrofilik bromobenzena dengan gugus nitro gagal menghasilkan kristal bromonitrobenzena karena beberapa faktor seperti kurang optimalnya pengocokan dan ketelitian menjaga suhu reaksi. Produksi bromonitrobenzena melalui reaksi ini seharusnya dapat menghasilkan tiga isomer orto, meta, dan para dengan persentase tertentu, namun dalam percobaan ini tidak terbentuk kristal sehingga rende
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan sifat kelarutan logam alkali dan alkali tanah. Prosedurnya meliputi uji warna nyala dengan membakar larutan garam logam tersebut dan menguji kelarutannya dalam air.
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Titrasi redoks adalah titrasi antara analit dan titran yang melibatkan reaksi redoks. Terdapat beberapa jenis titrasi redoks seperti permanganometri, dikromatometri, dan cerimetri. Titrasi redoks memerlukan syarat tertentu seperti hanya satu reaksi yang terjadi pada titik ekivalensi dan adanya indikator. Contoh soal titrasi redoks larutan besi(II) dengan serium(
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
1. Tata nama senyawa kompleks netral dan ionik memberikan informasi tentang atom pusat, jenis dan jumlah ligan, serta bilangan oksidasi atom pusat.
2. Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata dengan menyebut atom pusat dan ligan secara berurutan.
3. Untuk senyawa kompleks ionik, ion ligan ditulis terlebih dahulu diikuti atom pusat beserta bilangan oksidasinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Reaksi substitusi elektrofilik bromobenzena dengan gugus nitro gagal menghasilkan kristal bromonitrobenzena karena beberapa faktor seperti kurang optimalnya pengocokan dan ketelitian menjaga suhu reaksi. Produksi bromonitrobenzena melalui reaksi ini seharusnya dapat menghasilkan tiga isomer orto, meta, dan para dengan persentase tertentu, namun dalam percobaan ini tidak terbentuk kristal sehingga rende
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan sifat kelarutan logam alkali dan alkali tanah. Prosedurnya meliputi uji warna nyala dengan membakar larutan garam logam tersebut dan menguji kelarutannya dalam air.
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Titrasi redoks adalah titrasi antara analit dan titran yang melibatkan reaksi redoks. Terdapat beberapa jenis titrasi redoks seperti permanganometri, dikromatometri, dan cerimetri. Titrasi redoks memerlukan syarat tertentu seperti hanya satu reaksi yang terjadi pada titik ekivalensi dan adanya indikator. Contoh soal titrasi redoks larutan besi(II) dengan serium(
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
1. Tata nama senyawa kompleks netral dan ionik memberikan informasi tentang atom pusat, jenis dan jumlah ligan, serta bilangan oksidasi atom pusat.
2. Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata dengan menyebut atom pusat dan ligan secara berurutan.
3. Untuk senyawa kompleks ionik, ion ligan ditulis terlebih dahulu diikuti atom pusat beserta bilangan oksidasinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaIrwan Saputra
Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit melalui proses pengapungan, pemanggangan, peleburan, dan elektrolisis. Tembaga digunakan untuk konduktor listrik, perpipaan air, alat musik, amunisi, dan logam paduan.
Natrium adalah logam alkali yang sangat reaktif, diperoleh melalui elektrolisis NaCl, dan memiliki berbagai kegunaan seperti pendingin nuklir, lampu jalan, dan bumbu masak.
Natrium adalah logam alkali yang sangat reaktif, diperoleh melalui elektrolisis NaCl, dan memiliki berbagai kegunaan seperti pendingin nuklir, lampu jalan, dan bumbu masak.
Natrium adalah logam alkali yang reaktif, ringan, dan putih keperakan. Natrium diperoleh melalui elektrolisis larutan NaCl dan CaCl2. Natrium bereaksi keras dengan air dan dapat meledak. Senyawanya digunakan sebagai bumbu masak, sabun, deterjen, dan industri.
Natrium adalah logam alkali yang reaktif, ringan, dan putih keperakan. Natrium diperoleh melalui elektrolisis larutan NaCl dan CaCl2. Natrium bereaksi keras dengan air dan dapat meledak. Senyawanya digunakan sebagai bumbu masak, sabun, deterjen, dan industri.
Teks tersebut membahas tiga topik utama:
1) Respirasi dan fotosintesis, proses reaksi kimia penting untuk pertukaran gas dan produksi makanan dalam organisme.
2) Unsur-unsur kimia logam seperti besi, aluminium, tembaga, emas, dan perak, sumbernya, sifat, dan kegunaannya.
3) Proses pengolahan untuk memperoleh logam-logam tersebut dari bijihnya meliputi pemanggangan, pelebur
Dokumen tersebut membahas tentang 5 logam yaitu natrium, aluminium, besi, tembaga, dan kromium. Secara singkat, dokumen menjelaskan proses pembuatan dan kegunaan masing-masing logam tersebut. Proses pembuatan natrium, aluminium dan besi melibatkan proses elektrolisis atau reduksi, sedangkan tembaga melibatkan proses pengapungan, pembakaran, peleburan dan elektrolisis. Kelima logam tersebut memiliki berbagai keg
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia golongan alkali, mulai dari litium, natrium, kalium, rubidium hingga cesium. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat yang mirip seperti sangat reaktif terhadap udara dan air, lunak, berwarna perak, dan dapat diisolasi melalui proses elektrolisis atau reduksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan gas hidrogen dari limbah aluminium, cara mengisolasi gas hidrogen, dan pembuatan tawas dari limbah reaksi gas hidrogen.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Terusi
1. PEMBUATAN TERUSI
By Faaza
PEMBUATAN TERUSI
1. TUJUAN
Tujuan dilakukannyapercobaanini adalah untuk memberikan gambaran prosespembuatan serta
mengetahui tekhnik pembuatan terusi.
1. LANDASAN TEORI
Tembagaatau kuprum adalah unsur kimia dalam tabel periodik mempunyai simbol Cu dan nombor
atom 29. Ia merupakan logam mulur yang mempunyai kekonduksianelektrik yang sangat baik, dan
digunakan secarameluas sebagai pengalir elektrik, bahan pembinaan, dan sebagai zat sesetengah
alloy. Tembagaadalah logam kemerahan, dengan kekonduksianelektrik dan kekonduksianyang
tinggi (antara semua logam-logam murni dalam suhu kamar, tetapi perak mempunyai kekonduksian
elektrik yanglebih tinggi dari padanya). Apabila dioksidasi, tembaga adalah basa lemah. Tembaga
memiliki warna khas olehsebab itu struktur jalurnya, yaitu ia memantulkan cahayamerah dan
jingga dan menyerapfrekuensi-frekuensilain dalam spektrum tampak. Tembagaterletak dalam
segolongan dengan emas dan perak dalam tabel tabel periodik oleh sebab itu mereka memiliki sifat-
sifat yang serupa, yaknimemiliki kekonduksianelektrik dan energi yang tinggi (Anonim, 2009).
Ada dua deret senyawa tembaga. Senyawa-senyawatembaga (I) diturunkan dari tembaga (I) oksida
CuO2 yang merah, dan mengandung ion tembaga (I) Cu+. Senyawa-senyawaini tak berwarna,
kebanyakangaram tembaga (I) tak larut dalam air, perilakuknyamirip perilaku senyawaperak (I)
(Vogel, 1979).
Beberapa senyawa kimia dapat mengikat molekul-molekulair pada suhu kamar membentuk hidrat.
Umumnya senyawa hidrat ini akan melepaskan molekul airnya jika dipanaskan, meskipun
penggabungan molekul air tersebut berlangsung secara kimia.
Pada kenyataannya, molekulhidrat merupakan suatu persenyawaankimia dan bukan campuran.
Hal ini dapat dijelaskan dengan alasan-alasan sebagai berikut : molekul air terikat dalam senyawa
dengan perbandingan tertentu, misalnya garam tembaga sulfat, CuSO4, kandungan molekul airnya
adalah 36,07%. Selainitu terdapat perbedaan sifat fisika antara senyawa dalam bentuk hidrat dan
anhidratnya. Bentuk molekultembaga (II)sulfat hidrat misalnya adalah triklin dan berwarna biru.
Jika molekul air hidratnya dilepaskan dengan cara pemanasan, maka molekulhidratnya akan
berwarna putih, dengan bentuk molekul monoklin. Proses pendinginan akan menyebabkanmolekul
anhidrat tadi menyerapuap air di udara dan mengikat molekul air sebagai hidrat akan terjadi
2. kembali, sehingga warna senyawaakan berubah menjadi biru dengan bentuk molekul triklin (Aziz,
2007).
Pelarutan tembaga, hidroksida, karbonat, dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan
membentuk ion akuo yang berwarna hijau kebiruan[Cu(H2O)6]2+. Diantara berbagai kristal hidrat
lainnya CuSO4.5H2O yang paling dikenal. CuSO4.5H2O biru dapat terhidrasi menjadi senyawa
anhidrat yangberwarna putih. Penambahan ligan pada larutan akuo akan menyebabkanpertukaran
ligan akuo secaraberturutan (Anonim, 2009).
Asam yang dapat melarutkan tembaga dan perak adalah asam nitrat, HNO3. Asam ini adalah salah
satu contohdari asam pengoksidasi, selain ion H+ , larutan asam ini juga mengandung ion nitrat,
suatu oksidator yang lebih hebat dari pada ion H+. Reaksi yanghebat antara tembaga dan
HNO3 pekat diperlihatkan dengan menghasilkan gas merah coklat yangkeluar adalah nitrogen
dioksida, NO2, yang terbentuk pada reaksi
Cu(s) + 2NO3- (aq) + 4H+(aq) Cu2+(aq) + 2NO2 (g) + 2H20
Pada reaksi ini ion, 2NO3 - direduksi menjadi NO2. Gas H2 tak terbentuk sebab H+ tak direduksi, ion
hidrogennyabergabung dengan H20 yang juga dihasilkan reaksi ini. Bila NO3-bekerja sebagai
oksidator, hasilnya tergantung pada suatu tingkat dari berapa kepekatandari asamnya. Misalnya
dengan tembaga terjadi reaksi-reaksiberikut
Dengan HNO3 encer
3Cu(s) + 2 NO3- (aq) + 8H+(aq) à 3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 4 H20
Dengan HNO3 pekat
Cu(s) + 2 NO3- aq) + 8H+(aq) à Cu2+(aq) + 2NO2(g) + 2 H20 (Ruhyat, 2009)
CuSO4.XH2Sulfida, sepertichalcopite, bronit, chalcocite, covelite.Oksida, seperticuprite, ferronite
(Anonim, 2009O yangdikenal dengan nama terusiatau blue vitrioldigunakan sebagai fungisida,
misalnya pada kolam renang. Kegunaan lain adalah pada pemurnian tembaga dan penyepuhan
dengan tembaga. Tembagadi alam terdapat sebagai ).
1. ALAT DAN BAHAN
1. Alat yangdigunakan pada percobaanini adalah :
- Gelas kimia 250 mL
- Timbangan analitik
3. - Batang pengaduk
- Hot plate
- Pipet ukur 25 mL
- Aluminium foil
1. Bahan yang digunakan dalam praktikumini adalah sebagai berikut :
- Serbuk tembaga
- H2SO4 pekat
- HNO3 pekat
- Aquades
1. PROSEDUR KERJA
4. - ditambahkan 12,5 mL mL
H2SO4 pekat
- diaduk samapi semua tembaga larut
- dipanaskan samapai uap gas berwarna
cokelat vtidak keluar lagi
- didiamkan samapi terbentuk kristal
CuSO4 pentahidrat berwarna biru vitriol
- dipisahkan kristal dengan penyaringan
- Dikering anginkan
- Dicuci kristal dengan sedikit aquades
- Ditimbang berta kristal (CuSO4) yang
diperoleh
Berat CuSO4…?
5. 1. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Pengamatan
- 25 mL air + 4,25 mL H2SO4 pekat +
2,5 mL serbuk Cu
- Campuram (dalam lemari asam) +
HNO3 pekat + dipanaskan
- Dipansakan samapai gas coklat tidak
keluar lagi
- Didiamkan beberapahari
Larutan berwarna kecoklatan
Larutan berwarna biru vitriol/biru benhur
dan timbul gas berwarna coklat
Keluar uap dan larutan berwarna biru vitriol
jernih
Terbentuk kristal CuSO4 pentahidrat
berwarna biru vitriol
6. Diketahui :
o Berat Kertassaring kosong (a) = 1,2134g
o Berat Kertassaring + kristal(b) = 3,4251 g, sehingga berat kristaladalah
b – a (3,4251 g– 1,2134 g) = 2,2117 g
Reaksi yangterjadi :
Cu + H2SO4
1. PEMBAHASAN
Beberapa senyawa kimia dapat mengikat molekul-molekulair pada suhu kamar membentuk hidrat.
Umumnya Senyawa hidrat ini akan melepaskan molekul airnyajika dipanaskan yang menyebabkan
molekul hidratnyaakan berwarna putih dan berubah bentuk dari triklin menjadi monoklin yang
disebut sebagai senyawa anhidrat, meskipun penggabungan molekulair tersebut berlangsung secara
kimia. Namun, pada proses pendinginan akan menyebabkanmolekul anhidrat tadi menyerapuap
air di udara dan mengikat molekul air sebagai hidrat akan terjadi kembali, sehingga warna senyawa
akan berubah menjadi biru kembali dengan bentuk triklin. Salah satu contohsenyawahidrat adalah
CuSO4.5H2O yang dikenal dengan nama terusi atau blue vitriol. Terusiini dapat dibuat dari garam
tembaga (II) sulfat, dimana senyawa ini dapat membentuk tiga macam senyawa hidrat dan salah
satunya yakniCuSO4.5H2O.
Prosespembuatan terusi diawali dengan mereaksikanserbuk tembaga dengan larutan asam sulfat
tembaga dengan larutan HNO3 pekat. Penambahan larutan HNO3 berfungsi untuk melarutkan
serbuk tembaga, karenalarutan asam sulfat tidak dapat melarutkan serbuk tembaga. Asam ini
adalah salah satu contohdariasam pengoksidasi, selain ion H+ , larutan asam ini juga
mengandung ion nitrat, suatu oksidator yang lebih hebat dari pada ion H+. Reaksi yang hebat antara
tembaga dan HNO3 pekat diperlihatkan dengan menghasilkan gas merah coklat yangkeluar adalah
nitrogen dioksida, NO2, yang terbentuk pada reaksi
Cu(s) + 2NO3- (aq) + 4H+(aq) Cu2+(aq) + 2NO2 (g) + 2H20
7. Pada reaksi ini ion, 2NO3 - direduksi menjadi NO2. Gas H2 tak terbentuk sebab H+ tak direduksi, ion
hidrogennyabergabung dengan H20 yang juga dihasilkan reaksi ini. Bila NO3-bekerja sebagai
oksidator, hasilnya tergantung pada suatu tingkat dari berapa kepekatandari asamnya.
Pembuatan terusi ini dilakukan dalam lemari asam karena larutan yang digunakan merupakan
larutan yang berbahayadengan konsentrasitinggi. Setelah melalui prosespemanasan, campuran
didiamkan beberapahari samapai terbentuk kristal CuSO4 pentahidrat yang berwarna biru vitriol.
Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan penyaringan yang kemudian dikeringkandi udara terbuka
setelah itu dicuci dengan sedikit aquades untk menghilangkan zat pengotornya, setelahpencucian
dilakukan rekristalisasi dengan melarutkan kristal dengan aquades hingga kristalterbentuk kembali
sehingga diperoleh senyawaCuSO4 pentahidrat (terusi) yang benar-benar murni .
Blue vitrioldigunakan sebagai fungisida, misalnya pada kolamrenang. Kegunaan lain adalah sebagai
suatu larutan elektrolit dalam proses elektrolisispada pemurnian tembaga dan penyepuhan dengan
tembaga. Juga digunakan dalam pengetikkansecara listrik (elektreotyping), bahanpengisi batu
batere, pada percetakkankainmori/belacudan populer sebagai bubur bordeaux untuk memusnakan
jamur pada tanaman.
1. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikumyang dilakukan dapat disimpulkan bahawa prosespembuatan terusi
dilakukan dengan mereaksikanserbuk tembaga dengan larutan asam dan HNO3 pekat dengan
melakukan pengadukkan, prosespemanasan, didiamkan beberapa hari dan rekristalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Tembaga (Cu), http://inherent.brawijaya.ac.id. diaksestanggal 29 Oktober 2009.
Anonim, 2009, Tembaga, http://id.wikipedia.org. diaksestanggal 29 Oktober 2009.
Azis, T, 2009, Penuntun Praktikum Kimia Anorganik, Jurusan Kimia UniversitasHaluoleo,
Kendari.
8. Nanang, Ruhyat, Ir., MT, 2009, Reaksi Kimia dan Susunan
Berkala,http://teorikuliah.blogspot.com diaksestanggal 29 Oktober 2009.
Vogel, 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I, PT Kalman Media
Pustaka. Jakarta.
Sumber:https://duniainikecil.wordpress.com/2010/11/07/pembuatan-terusi/