Laporan praktikum titrasi argentometri.doc

aufia w

contoh laporan praktikum titrasi argentometri penentuan kandungan klorida pada garam menggunakan perak nitrat AgNO3

1
PERCOBAAN II
PENENTUAN KANDUNGAN KLORIDA
MENGGUNAKAN METODE TITRASI ARGENTOMETRI
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat larutan standar AgNO3 dengan tepat
2. Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi larutan standar AgNO3
3. Mahasiswa dapat menentukan kandungan klorida dengan titrasi
argentometri
II. Dasar Teori
Titrasi Argentometri termasuk dari analisis Volumetri yang dikenal
titrasi pengendapan yaitu metode analisa yang didasarkan pada reaksi
yang menghasilkan senyawa ionik dengan kelarutan rendah,
merupakan teknik analisis tertua dalam sejarah analisis kimiadengan
menggunakan perak nitrat (AgNO3) sebagai reagen pengendap, yang
digunakan untuk analisis halogen, anion-anion mirip halogen (SCN-,
CN-, CNO-), merkaptan, asam lemak dan beberapa anion anorganik
divalen (Didik,dkk.,2009)
Titrasi Argentometri memilik empat metode yaitu (Eka,dkk.,2014):
1. Metode Mohr (pembentukan endapan berwarna)
Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida
dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3
dan penambahan K2CHO4 sebagai indikator, titrasi mohr dari
klorida dengan ion perak yang dalam hal ini ion kromat digunakan
sebagai indikator yang kemerah-merahan dianggap sebagai titik
akhir titrasi (anonim), titrasi mohr terbatas pada larutan-larutan
dengan harga pH 6-10
2. Metode Volhard (penentu zat warna yang mudah larut)
2
Metode ini digunakan dalam penentuan ion Cl+, Br- dan I- dengan
penambahan larutan standar AgNO3. Indikator yang dipakai adalah
Fe3+ dengan titran NH4CNS, untuk menetralkan kadar garam perak
dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih.
3. Metode K.Fajans (indikator Absorbsi)
Titrasi argentometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada
cara Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang
digunakan. Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah
indikator absorbsi seperti cosine atau fluonescein menurut anion
yang diendapkan oleh Ag+
4. Metode turbiditas/ metode liebig (memperkeruh larutan)
Munculnya kekeruhan larutan ini dapat digunakan untuk menandai
akhir dari suatu reaksi seperti pada penentuan sianida, pada metode
ini suatu larutan NaCl dititrasi dengan larutan perak nitrat atau
sebaliknya, pada kondisi tertentu indikator tidak perlu
ditambahkankarena munculnya kekeruhan yang disebabakan oleh
penambahan sejumlah kecil larutan tertentu ke dalam larutan lain
yang dapat menandai titik akhir titrasi.
Perak adalah logam putih dapat ditempa dan liat. Rapatnya tinggi (10,5
g ml-1) dan ia melebur pada 960,5oC ia tak larut dalam asam
klorida,asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). Perak
nitrat mudah larut dalam air, perak asetat, perak nitrit, dan perak sulfat
kurang larut, sedang semua senyawa-senyawa perak lainnya praktis
tidak larut. Tetapi kompleks-kompleks perak, larut (Didik,dkk.,2009)
III. Alat
1. Pipet tetes
2. Gelas arloji
3. Gelas piala 100 ml
4. Gelas piala 250 ml
5. Labu takar 100ml
3
6. Corong
7. Statif dan Klem
8. Spatula
9. Botol semprot
10. Botol gelap
IV. Bahan
1. AgNO3
2. NaCl
3. Larutan K2CrO7 0,1 M
4. Sampel garam dapur
5. Akuades
V. Prosedur Kerja
Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N
1700 mg AgNO3
Dilarutkan dengan ± 25
ml H2O
Ditera hingga 100 ml
H2O
Larutan AgNO3 0,1 N
4
Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N
87,75 mg NaCl
Dilarutkan dengan 25 ml
H2O
Ditambah 2 ml indikator
K2CrO7 0,1 M
Dititrasi dengan larutan
AgNO3
Endapan kuning (akhir
titrasi)
5
Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur
100 mg sampel garam
Dilarutkan dengan 25 ml
H2O
Ditambah 2 ml indikator
K2CrO7 0,1 M
Dititrasi dengan larutan
AgNO3
Endapan kuning (akhir
titrasi)
6
VI. Data Pengamatan
Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N
Massa kristal AgNO3 : 1700 mg
Volume larutan : 100 ml
Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N
m NaCl V H2O V K2CrO20,1 M V AgNO3 Pengamatan
87,75 mg 25 ml 2 ml 6 ml Endapan Putih
87,75 mg 25 ml 2 ml 4,5 ml Endapan Putih
87,75 mg 25 ml 2 ml 3,2 ml Endapan Putih
Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur
m Sampel V H2O V K2CrO20,1 M V AgNO3 Pengamatan
100 mg 25 ml 2 ml 19,5 ml Endapan Merah
100 mg 25 ml 2 ml 18 ml Endapan Putih
100 mg 25 ml 2 ml 15,9 ml Endapan Putih
VII. Analisis data
Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N
Konsentrasi larutan AgNO3 : 0,1 N
Volume larutan : 100 ml
Grek AgNO3 = 0,1 N × 100 ml = 10 mgrek
Mol AgNO3 = 10 mmol
Massa AgNO3 =
170 ×0,1N
1000 100⁄
= 10 mgrek
1,7 g × 1000 = 1700
Jadi massa AgNO3 yang harus ditimbang adalah 1700 mg
7
Data pengamatan yang diperoleh adalah
Massa kristal AgNO3 : 1700 mg
Volume larutan : 100 ml
Mol AgNO3 = 0,1 𝑁
Maka konsentrasi secara teoritis adalah 0,1 N
Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N
Reaksi : AgNO3+ NaCl  AgCl ↓ putih + NaNO3
2 AgNO3+ K2CrO7 Ag2CrO4 ↓kuning + 2KNO4
Saat titik kesetaraan gram ekuivalen AgNO3 ≈ gram ekuivalen NaCl
Titrasi 1
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO3 : 6 ml = 0,006 L
BM NaCl : 23+35= 58
Mol NaCl =
0,877𝑔
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek
grek NaCl ≈ grek AgNO3
BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170
m AgNO3 =
MNaCl × VNaCl
𝑉 𝐴𝑔𝑁𝑂3
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 =
0,877 g× 0,025 l
0,006 𝑙
= 3,654 𝑔
Mol AgNO3=
3,654𝑔
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙
= 0,021 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek AgNO3 = 0,021 mmol × 1mgrek/mmol = 0,021 mgrek
N AgNO3 =
0,021 𝑚𝑚𝑜𝑙
0,025 𝑙
= 0,85 𝑁
8
Titrasi 2
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO3: 4,5 ml = 0,004 L
BM NaCl : 23+35= 58
Mol NaCl =
0,877𝑔
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek
BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 =
0,877 g× 0,025 l
0,004 𝑙
= 5,481 𝑔
Mol AgNO3=
5,481𝑔
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙
= 0,032 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek AgNO3 = 0,032 mmol × 1mgrek/mmol = 0,032 mgrek
N AgNO3 =
0,032 𝑚𝑚𝑜𝑙
0,025 𝑚𝑙
= 1,289 𝑁
Titrasi 3
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO3: 4,5 ml = 0,003 L
BM NaCl : 23+35= 58
Mol NaCl =
0,877𝑔
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek
BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 =
0,877 g× 0,025 l
0,003 𝑙
= 7,308 𝑔
Mol AgNO3=
7,308𝑔
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙
= 0,042 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek AgNO3 = 0,042 mmol × 1mgrek/mmol = 0,042 mgrek
N AgNO3 =
0,042 𝑚𝑚𝑜𝑙
0,025 𝑚𝑙
= 1,68 𝑁
N AgNO3 rata-rata =
0,85𝑁 +1,289𝑁 +1,68𝑁
3
= 1,273𝑁
9
Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur
Reaksi : AgNO3+ NaCl  AgCl ↓ putih + NaNO3
2 AgNO3+ K2CrO7 Ag2CrO4 ↓kuning + 2KNO4
Saat titik kesetaraan gram ekuivalen AgNO3 ≈ gram ekuivalen NaCl
Titrasi 1
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO3 : 19,5 ml = 0,019 L
BM NaCl : 23+35= 58
Mol NaCl =
1𝑔
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek
grek NaCl ≈ grek AgNO3
BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 =
1 g× 0,025 l
0,019 𝑙
= 1,315 𝑔
Mol AgNO3=
1,315𝑔
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙
= 0,007 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek AgNO3 = 0,007 mmol × 1mgrek/mmol = 0,007 mgrek
Titrasi 2
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO3 : 18 ml = 0,018 L
BM NaCl : 23+35= 58
Mol NaCl =
1𝑔
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek
grek NaCl ≈ grek AgNO3
BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 =
1 g× 0,025 l
0,018 𝑙
= 1,389 𝑔
Mol AgNO3=
1,389𝑔
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙
= 0,008 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek AgNO3 = 0,008 mmol × 1mgrek/mmol = 0,008 mgrek
10
Titrasi 3
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO3 : 15,9 ml = 0,016 l
BM NaCl : 23+35= 58
Mol NaCl =
1𝑔
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek
grek NaCl ≈ grek AgNO3
BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 =
1 g× 0,025 l
0,016 𝑙
= 1,562 𝑔
Mol AgNO3=
1,562𝑔
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙
= 0,009 𝑚𝑚𝑜𝑙
Grek AgNO3 = 0,009 mmol × 1mgrek/mmol = 0,009 mgrek
Kadar klorida dalam garam dapur:
NaCl =
100
1000
× 0,017 = 0,0017 × 58 = 0,0986 𝑔
𝑏
𝑣
% =
0,0986
0,025
× 100% = 3,944%
VIII. Pembahasan
Dalam titrasi pengendapan (argentometri) didasarkan pada
penggunaan larutan baku yaitu perak nitrat (AgNO3). Zat yang
ditentukan bereaksi dengan indikator akan membentuk senyawa yang
sukar larut dalam air, sehingga kesepakatan zat yang ditentukan
berkurang selama berlangsungnya proses titrasi. Perubahan kepekatan
itu diamati dekat titik kesetaraan dengan bantuan indikator K2CrO7.
Sebagai indikator digunakan K2CrO7 yang dengan ion perak akan
membentuk endapan putih kekuningan dalam keadaan akhir titrasipada
percobaan yang telah dilakukan menggunakan metode Mohr dalam
menentukan tercapainya titik ekivalen, dengan pengikatan Cl- oleh Ag+
memebentuk AgCl dengan persamaan reaksi Ag+ + Cl-  AgCl yang
akan membentuk endapan merah maka pada titrasi pertama garam
11
dapur dengan AgNO3 19,5 ml yang membuktikan telah terikatnya Cl-
oleh Ag+ sedangkan pada hasil endapan putih karena rekasi yang
sesuai dengan NO3 yang ada dengan persamaan rekasi AgNO3+ NaCl
 AgCl ↓ putih + NaNO3 = 2 AgNO3+ K2CrO7  Ag2CrO4
↓kuning + 2KNO4.
Pada standarisasi AgNO3 dengan menggunakan NaCl dapat
diperoleh normalitas AgNO3 sebesar 1,273 N dengan volume AgNO3
6ml pada titrasi pertama 4,5 ml pada titrasi kedua dan 3,2 ml pada
titrasi ketiga dengan adanya endapan putih pada hasil akhir titrasi
dapat membuktikan adanya pengikatan ion dan reaksi yang terjadi.
Namun pada penentuan kadar asam kurangnya ketelitian dalam
penitrasian garam dapur pada titrasi pertama, dengan berangsurnya
aliran AgNO3 secara cepat dan tidak perlahan maka didapatkan hasil
akhir titrasi dengan endapan berwarna merah bata karena konsentrasi
yang terlalu tinggi dengan tereaksi 19,5 ml AgNO3 pada larutan garam
dapur sedangkan pada hasil kedua dan ketiga dihasilkan endapan putih
dengan 18 ml pada titrasi kedua dan 15,9 ml pada titrasi ketiga,
endapan putih ini membuktikan kestabilan reaksi dan konsentrasi pada
titik akhir titrasi, dengan titrasi argentometri yang telah praktikan
lakukan saat berlangsungnya praktikum dipeloreh kandungan klorida
pada garam dapur 3,94 %.
IX. Kesimpulan
1. Larutan standar AgNO3 0,1 N dapat dibuat dengan menimbang
1700 mg dilarutkan dalam 100 ml air
2. Konsentrasi larutan standar AgNO3 yang telah distandarisasi
dengan larutan standar NaCl adalah 1,273 N
3. Kandungan klorida dalam sampel garam dapur yang ditentukan
dengan titrasi argentometri adalah 3,944%
12
Daftar Pustaka
Noviana,Eka.,Ilma,Masfufatul.,Afria,Nina.,2014 Titrasi Argentometri dengan cara
Mohr, jurnal kimia analitik 02, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah,Jakarta.
Fatih,Ahmad,2008, Kamus Lengkap Kimia,Panji Pustaka,Yogyakarta
Setyo,Didi.,Hastuti,Rum.,Gunawan.,2009,Buku Ajar Analisis Kuantitatif ,
Universitas Diponegoro,Semarang.
Maryani,2012,Modul Menerapkan Dasar-Dasar Kerja di Laboratorium Resep
dan Kimia,Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gontor putri 1, 15 mei 2015
Disetujui oleh
Dosen Pengampu,
(Himyatul Hidayah,S.Si,Apt)
Diperiksa oleh
Asisten,
( )
Dibuat oleh
Praktikan,
(Wafa Aufia)

More Related Content

What's hot(20)

Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi143K views
ArgentometriArgentometri
Argentometri
She'renz Angelique12K views
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
Phalenopsis Seung Gi31.5K views
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Alfian Nopara Saifudin16K views
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
Afifah Sjahbandi174.8K views
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
Andreas Cahyadi77.5K views
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
Ardinda Avicenna12.6K views
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
Nurwidayanti121261.6K views
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
wd_amaliah189.9K views
Sintesis aspirinSintesis aspirin
Sintesis aspirin
AsthrEey' Schwarzenegger13.8K views
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
Kustian Permana33K views
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
Afif Randika28.2K views
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
Dokter Tekno39.1K views
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
ZamZam Pbj59.4K views
ArgentometriArgentometri
Argentometri
Kharisma F P11.7K views

Similar to Laporan praktikum titrasi argentometri.doc

ArgentometriArgentometri
Argentometriayu_patrianita
11.7K views11 slides

Similar to Laporan praktikum titrasi argentometri.doc(20)

ArgentometriArgentometri
Argentometri
ayu_patrianita11.7K views
Titrasi Pengendapan.pptxTitrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptx
ErmanSuwardi101 views
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
Irham Maladi8.6K views
Kimia analisa kelas dKimia analisa kelas d
Kimia analisa kelas d
Indriati Dewi531 views
Laporan kimiaLaporan kimia
Laporan kimia
Nita Mardiana1.3K views
ArgentometriArgentometri
Argentometri
Dhanti Utari7.8K views
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
LarasPutri353 views
ppt_kimia_stoikiometri.pptppt_kimia_stoikiometri.ppt
ppt_kimia_stoikiometri.ppt
RahmandanHafid24 views
ppt_kimia_stoikiometri.pptppt_kimia_stoikiometri.ppt
ppt_kimia_stoikiometri.ppt
HartantoCheriaOrthop9 views
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557
Indriati Dewi2.5K views
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
Prafeselia Citra Ashudik4.5K views

Laporan praktikum titrasi argentometri.doc

  • 1. 1 PERCOBAAN II PENENTUAN KANDUNGAN KLORIDA MENGGUNAKAN METODE TITRASI ARGENTOMETRI I. Tujuan 1. Mahasiswa dapat membuat larutan standar AgNO3 dengan tepat 2. Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi larutan standar AgNO3 3. Mahasiswa dapat menentukan kandungan klorida dengan titrasi argentometri II. Dasar Teori Titrasi Argentometri termasuk dari analisis Volumetri yang dikenal titrasi pengendapan yaitu metode analisa yang didasarkan pada reaksi yang menghasilkan senyawa ionik dengan kelarutan rendah, merupakan teknik analisis tertua dalam sejarah analisis kimiadengan menggunakan perak nitrat (AgNO3) sebagai reagen pengendap, yang digunakan untuk analisis halogen, anion-anion mirip halogen (SCN-, CN-, CNO-), merkaptan, asam lemak dan beberapa anion anorganik divalen (Didik,dkk.,2009) Titrasi Argentometri memilik empat metode yaitu (Eka,dkk.,2014): 1. Metode Mohr (pembentukan endapan berwarna) Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan K2CHO4 sebagai indikator, titrasi mohr dari klorida dengan ion perak yang dalam hal ini ion kromat digunakan sebagai indikator yang kemerah-merahan dianggap sebagai titik akhir titrasi (anonim), titrasi mohr terbatas pada larutan-larutan dengan harga pH 6-10 2. Metode Volhard (penentu zat warna yang mudah larut)
  • 2. 2 Metode ini digunakan dalam penentuan ion Cl+, Br- dan I- dengan penambahan larutan standar AgNO3. Indikator yang dipakai adalah Fe3+ dengan titran NH4CNS, untuk menetralkan kadar garam perak dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih. 3. Metode K.Fajans (indikator Absorbsi) Titrasi argentometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada cara Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang digunakan. Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah indikator absorbsi seperti cosine atau fluonescein menurut anion yang diendapkan oleh Ag+ 4. Metode turbiditas/ metode liebig (memperkeruh larutan) Munculnya kekeruhan larutan ini dapat digunakan untuk menandai akhir dari suatu reaksi seperti pada penentuan sianida, pada metode ini suatu larutan NaCl dititrasi dengan larutan perak nitrat atau sebaliknya, pada kondisi tertentu indikator tidak perlu ditambahkankarena munculnya kekeruhan yang disebabakan oleh penambahan sejumlah kecil larutan tertentu ke dalam larutan lain yang dapat menandai titik akhir titrasi. Perak adalah logam putih dapat ditempa dan liat. Rapatnya tinggi (10,5 g ml-1) dan ia melebur pada 960,5oC ia tak larut dalam asam klorida,asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). Perak nitrat mudah larut dalam air, perak asetat, perak nitrit, dan perak sulfat kurang larut, sedang semua senyawa-senyawa perak lainnya praktis tidak larut. Tetapi kompleks-kompleks perak, larut (Didik,dkk.,2009) III. Alat 1. Pipet tetes 2. Gelas arloji 3. Gelas piala 100 ml 4. Gelas piala 250 ml 5. Labu takar 100ml
  • 3. 3 6. Corong 7. Statif dan Klem 8. Spatula 9. Botol semprot 10. Botol gelap IV. Bahan 1. AgNO3 2. NaCl 3. Larutan K2CrO7 0,1 M 4. Sampel garam dapur 5. Akuades V. Prosedur Kerja Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N 1700 mg AgNO3 Dilarutkan dengan ± 25 ml H2O Ditera hingga 100 ml H2O Larutan AgNO3 0,1 N
  • 4. 4 Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N 87,75 mg NaCl Dilarutkan dengan 25 ml H2O Ditambah 2 ml indikator K2CrO7 0,1 M Dititrasi dengan larutan AgNO3 Endapan kuning (akhir titrasi)
  • 5. 5 Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur 100 mg sampel garam Dilarutkan dengan 25 ml H2O Ditambah 2 ml indikator K2CrO7 0,1 M Dititrasi dengan larutan AgNO3 Endapan kuning (akhir titrasi)
  • 6. 6 VI. Data Pengamatan Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N Massa kristal AgNO3 : 1700 mg Volume larutan : 100 ml Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N m NaCl V H2O V K2CrO20,1 M V AgNO3 Pengamatan 87,75 mg 25 ml 2 ml 6 ml Endapan Putih 87,75 mg 25 ml 2 ml 4,5 ml Endapan Putih 87,75 mg 25 ml 2 ml 3,2 ml Endapan Putih Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur m Sampel V H2O V K2CrO20,1 M V AgNO3 Pengamatan 100 mg 25 ml 2 ml 19,5 ml Endapan Merah 100 mg 25 ml 2 ml 18 ml Endapan Putih 100 mg 25 ml 2 ml 15,9 ml Endapan Putih VII. Analisis data Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N Konsentrasi larutan AgNO3 : 0,1 N Volume larutan : 100 ml Grek AgNO3 = 0,1 N × 100 ml = 10 mgrek Mol AgNO3 = 10 mmol Massa AgNO3 = 170 ×0,1N 1000 100⁄ = 10 mgrek 1,7 g × 1000 = 1700 Jadi massa AgNO3 yang harus ditimbang adalah 1700 mg
  • 7. 7 Data pengamatan yang diperoleh adalah Massa kristal AgNO3 : 1700 mg Volume larutan : 100 ml Mol AgNO3 = 0,1 𝑁 Maka konsentrasi secara teoritis adalah 0,1 N Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N Reaksi : AgNO3+ NaCl  AgCl ↓ putih + NaNO3 2 AgNO3+ K2CrO7 Ag2CrO4 ↓kuning + 2KNO4 Saat titik kesetaraan gram ekuivalen AgNO3 ≈ gram ekuivalen NaCl Titrasi 1 m NaCl : 87,75 mg V AgNO3 : 6 ml = 0,006 L BM NaCl : 23+35= 58 Mol NaCl = 0,877𝑔 58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek grek NaCl ≈ grek AgNO3 BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170 m AgNO3 = MNaCl × VNaCl 𝑉 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = 0,877 g× 0,025 l 0,006 𝑙 = 3,654 𝑔 Mol AgNO3= 3,654𝑔 170𝑔 /𝑚𝑜𝑙 = 0,021 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek AgNO3 = 0,021 mmol × 1mgrek/mmol = 0,021 mgrek N AgNO3 = 0,021 𝑚𝑚𝑜𝑙 0,025 𝑙 = 0,85 𝑁
  • 8. 8 Titrasi 2 m NaCl : 87,75 mg V AgNO3: 4,5 ml = 0,004 L BM NaCl : 23+35= 58 Mol NaCl = 0,877𝑔 58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170 𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = 0,877 g× 0,025 l 0,004 𝑙 = 5,481 𝑔 Mol AgNO3= 5,481𝑔 170𝑔 /𝑚𝑜𝑙 = 0,032 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek AgNO3 = 0,032 mmol × 1mgrek/mmol = 0,032 mgrek N AgNO3 = 0,032 𝑚𝑚𝑜𝑙 0,025 𝑚𝑙 = 1,289 𝑁 Titrasi 3 m NaCl : 87,75 mg V AgNO3: 4,5 ml = 0,003 L BM NaCl : 23+35= 58 Mol NaCl = 0,877𝑔 58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170 𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = 0,877 g× 0,025 l 0,003 𝑙 = 7,308 𝑔 Mol AgNO3= 7,308𝑔 170𝑔 /𝑚𝑜𝑙 = 0,042 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek AgNO3 = 0,042 mmol × 1mgrek/mmol = 0,042 mgrek N AgNO3 = 0,042 𝑚𝑚𝑜𝑙 0,025 𝑚𝑙 = 1,68 𝑁 N AgNO3 rata-rata = 0,85𝑁 +1,289𝑁 +1,68𝑁 3 = 1,273𝑁
  • 9. 9 Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur Reaksi : AgNO3+ NaCl  AgCl ↓ putih + NaNO3 2 AgNO3+ K2CrO7 Ag2CrO4 ↓kuning + 2KNO4 Saat titik kesetaraan gram ekuivalen AgNO3 ≈ gram ekuivalen NaCl Titrasi 1 m garam : 100 mg / 1 g V AgNO3 : 19,5 ml = 0,019 L BM NaCl : 23+35= 58 Mol NaCl = 1𝑔 58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek grek NaCl ≈ grek AgNO3 BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170 𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = 1 g× 0,025 l 0,019 𝑙 = 1,315 𝑔 Mol AgNO3= 1,315𝑔 170𝑔 /𝑚𝑜𝑙 = 0,007 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek AgNO3 = 0,007 mmol × 1mgrek/mmol = 0,007 mgrek Titrasi 2 m garam : 100 mg / 1 g V AgNO3 : 18 ml = 0,018 L BM NaCl : 23+35= 58 Mol NaCl = 1𝑔 58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek grek NaCl ≈ grek AgNO3 BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170 𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = 1 g× 0,025 l 0,018 𝑙 = 1,389 𝑔 Mol AgNO3= 1,389𝑔 170𝑔 /𝑚𝑜𝑙 = 0,008 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek AgNO3 = 0,008 mmol × 1mgrek/mmol = 0,008 mgrek
  • 10. 10 Titrasi 3 m garam : 100 mg / 1 g V AgNO3 : 15,9 ml = 0,016 l BM NaCl : 23+35= 58 Mol NaCl = 1𝑔 58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek grek NaCl ≈ grek AgNO3 BM AgNO3= 108 + 14 + (16×3) = 170 𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = 1 g× 0,025 l 0,016 𝑙 = 1,562 𝑔 Mol AgNO3= 1,562𝑔 170𝑔 /𝑚𝑜𝑙 = 0,009 𝑚𝑚𝑜𝑙 Grek AgNO3 = 0,009 mmol × 1mgrek/mmol = 0,009 mgrek Kadar klorida dalam garam dapur: NaCl = 100 1000 × 0,017 = 0,0017 × 58 = 0,0986 𝑔 𝑏 𝑣 % = 0,0986 0,025 × 100% = 3,944% VIII. Pembahasan Dalam titrasi pengendapan (argentometri) didasarkan pada penggunaan larutan baku yaitu perak nitrat (AgNO3). Zat yang ditentukan bereaksi dengan indikator akan membentuk senyawa yang sukar larut dalam air, sehingga kesepakatan zat yang ditentukan berkurang selama berlangsungnya proses titrasi. Perubahan kepekatan itu diamati dekat titik kesetaraan dengan bantuan indikator K2CrO7. Sebagai indikator digunakan K2CrO7 yang dengan ion perak akan membentuk endapan putih kekuningan dalam keadaan akhir titrasipada percobaan yang telah dilakukan menggunakan metode Mohr dalam menentukan tercapainya titik ekivalen, dengan pengikatan Cl- oleh Ag+ memebentuk AgCl dengan persamaan reaksi Ag+ + Cl-  AgCl yang akan membentuk endapan merah maka pada titrasi pertama garam
  • 11. 11 dapur dengan AgNO3 19,5 ml yang membuktikan telah terikatnya Cl- oleh Ag+ sedangkan pada hasil endapan putih karena rekasi yang sesuai dengan NO3 yang ada dengan persamaan rekasi AgNO3+ NaCl  AgCl ↓ putih + NaNO3 = 2 AgNO3+ K2CrO7  Ag2CrO4 ↓kuning + 2KNO4. Pada standarisasi AgNO3 dengan menggunakan NaCl dapat diperoleh normalitas AgNO3 sebesar 1,273 N dengan volume AgNO3 6ml pada titrasi pertama 4,5 ml pada titrasi kedua dan 3,2 ml pada titrasi ketiga dengan adanya endapan putih pada hasil akhir titrasi dapat membuktikan adanya pengikatan ion dan reaksi yang terjadi. Namun pada penentuan kadar asam kurangnya ketelitian dalam penitrasian garam dapur pada titrasi pertama, dengan berangsurnya aliran AgNO3 secara cepat dan tidak perlahan maka didapatkan hasil akhir titrasi dengan endapan berwarna merah bata karena konsentrasi yang terlalu tinggi dengan tereaksi 19,5 ml AgNO3 pada larutan garam dapur sedangkan pada hasil kedua dan ketiga dihasilkan endapan putih dengan 18 ml pada titrasi kedua dan 15,9 ml pada titrasi ketiga, endapan putih ini membuktikan kestabilan reaksi dan konsentrasi pada titik akhir titrasi, dengan titrasi argentometri yang telah praktikan lakukan saat berlangsungnya praktikum dipeloreh kandungan klorida pada garam dapur 3,94 %. IX. Kesimpulan 1. Larutan standar AgNO3 0,1 N dapat dibuat dengan menimbang 1700 mg dilarutkan dalam 100 ml air 2. Konsentrasi larutan standar AgNO3 yang telah distandarisasi dengan larutan standar NaCl adalah 1,273 N 3. Kandungan klorida dalam sampel garam dapur yang ditentukan dengan titrasi argentometri adalah 3,944%
  • 12. 12 Daftar Pustaka Noviana,Eka.,Ilma,Masfufatul.,Afria,Nina.,2014 Titrasi Argentometri dengan cara Mohr, jurnal kimia analitik 02, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah,Jakarta. Fatih,Ahmad,2008, Kamus Lengkap Kimia,Panji Pustaka,Yogyakarta Setyo,Didi.,Hastuti,Rum.,Gunawan.,2009,Buku Ajar Analisis Kuantitatif , Universitas Diponegoro,Semarang. Maryani,2012,Modul Menerapkan Dasar-Dasar Kerja di Laboratorium Resep dan Kimia,Penerbit Erlangga, Jakarta. Gontor putri 1, 15 mei 2015 Disetujui oleh Dosen Pengampu, (Himyatul Hidayah,S.Si,Apt) Diperiksa oleh Asisten, ( ) Dibuat oleh Praktikan, (Wafa Aufia)