4. Contoh Penerapan
CuSO4 + 2 NaOH Cu(OH)2 + Na2SO4
Fe2(SO4)3 + 6NaOH 2Fe(OH)3 + 3
Na2SO4
Pada penetapan Kadar Tembaga dalam Terusi, yang
menggunakan basa kuat NaOH
Pada penetapan Kadar Besi dalam Tawas Feriamonium, yang
menggunakan NaOH
Cr2(SO4)3 + NH4OH 2Cr(OH)3 + 3(NH4)2SO4
^
Cr2O3 + 3H2O
Pada penetapan Kadar Khrom dalam Kalium Khromat, yang
menggunakan NH4OH
5. Reaksi dengan Amfoter
• Ada beberapa basa / asam yang bersifat amfoter,
yaitu basa /asam dapat bereaksi baik dengan basa
kuat maupun asam kuat
• Apabila Basa LOH yang direaksikan dengan Garam
MZ adalah Basa Kuat serta belebihan, maka akan
terbentuk basa amfoter dan kembali lagi terjadi reaksi
antara basa amfoter + basa kuat.
KOH – NaOH – Ca(OH)2 – Sr(OH)2 – Ba(OH)2
6. SEBAGAI BASA
SEBAGAI
ASAM
NAMA GARAM YANG
BERSANGKUTAN
Zn(OH)2 H2ZnO2 Zinkat
Pb(OH)2 H2PbO2 Plumbat (II)
Al(OH)2 H3AlO3 / HAlO2 Aluminat
Cr(OH)3 H3CrO3 / HCrO2 Khromat (III)
Sn(OH)2 H2SnO2 Stannat (II)
Sn(OH)4 H2SnO3 Stannat (IV)
As(OH)3 H3AsO3 Arsenat (III)
As(OH)5 H3AsO4 Arsenat (V)
Sb(OH)3 H3SbO3 Antimonat (III)
Sb(OH)5 H3SbO4 Antimonat (V)
Basa – Basa / Asam – Asam
Amfoter