Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan kadar Ca dalam sampel air keran. Perubahan warna dari merah muda menjadi biru laut menunjukkan adanya ion Ca2+ dalam sampel. Rata-rata volume EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi adalah 0,95 ml. Perhitungan menunjukkan kadar Ca dalam sampel adalah 18,666%, di bawah batas maksimum 500 mg/L menurut standar kesehatan.
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan kadar Ca-Mg pada sampel air sadah
1.
2. LANDASAN TEORI
• Titrasi kompleksometri dikenal sebagai reaksi yang
meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks
ataupun pembentukan molekul netral yang
terdisosiasi dalam larutan (Chang,2003)
4. Air sadah digolongkan menjadi 2 jenis :
a. Air sadah sementara
Mengandung garam hidrokarbonat seperti Ca(HCO3)2 dan atau
Mg(HCO3)2.
1. Dapat dihilangkan kesadahannya dengan cara memanaskan
Ca(HCO3)2 (aq)
CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
2. Mereaksikan dengan kapur (Ca(OH)2)
Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH) 2 (aq) 2CaCO3 (s) + 2H2O (l)
5. b. Air sadah tetap
Mengandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) terkadang
juga mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2)
1. Mereaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur Ca(OH)2
2. Proses Zeolit
Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka kedudukan akan
digantikan ion kalsium dan ion magnesium atau kalsium zeolit
(Fardiaz,1992).
6. • Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator
kompleksometri yang merupakan bagian dari
pengompleksian - kelemahan EBT adalah larutannya
tidak stabil
• EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra
Asetat, yaitu asam amino yang dibentuk dari protein
makanan
7. ALAT DAN BAHAN
Alat
• Erlenmeyer;
• pipet volume 10 ml 1 buah;
• pipet volume 1 ml 1 buah;
• ball pipet 1 buah;
• corong 1 buah;
• statip 1 buah;
• buret 50 ml 1 buah;
• spatula 1 buah;
• beaker glass 250 ml 1 buah.
Bahan
• Indikator buffer pH 10;
• Indikator EBT;
• larutan EDTA
• aquadest.
8.
9. Data pengamatan
NO VOLUME SAMPEL VOLUME BUFFER VOLUME EDTA
1 10 ml 1 ml 1 ml
2 10 ml 1 ml 0,9 ml
3 10 ml 1 ml 0,9 ml
KEGIATAN PERUBAHAN
Sampel 10 ml + buffer 1 ml Larutan tidak berubah (tidak berwarna)
Sampel 10 ml + buffer 1 ml + EBT Larutan berwarna ungu
Sampel 10 ml +buffer 1ml Larutan berwarna biru
10. • Hy3
3- ↔ H+ + Y4-
• Ca2+ + Y4- ↔ CaY2-
• Vca . Nca = Vy4- . Ny4-
• Volume sampel x Nca = volume EDTA x N
• 10 x Nca = 0,9333 x 0,1
Nca =
0,09333
10
Nca = 0,009333 mol ek/ml
Nca ≈ 0,0046665 mmol/ml Ca
11. % Ca =
V EDTA x N EDTA x Ar Ca
𝑉 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐸𝐷𝑇𝐴
x 100%
=
0,9333 x 0,1 x 40
10 𝑥 2
x 100%
= 18,666 %
Nca = 0,009333 mol ek/lt
M ≈ 0,0046665 mmol/lt
≈ 0,0046665 x 40 mg/ml
≈ 0,18666 mg/ mL Ca
12. Volum EDTA x mg/ mL Ca = mg Ca
mg Ca = 0,9333 x 0,18666
mg Ca = 0,17421
1000 ml/lt x mg Ca
𝑉 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= mg/lt Ca
mg/lt Ca =
1000 x 0,17421
10
= 17,421 ppm
13. • Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah sampel air keran.
• Perubahan warna merah muda setalah di tambahkan EBT
• Tujuan diberi indikator EBT adalah karena indikator tersebut peka
terhadap kadar logam dan pH larutan , sehingga titik akhir titrasinya pun
dapat diketahui. Reaksi yang terjadi yaitu Ca2+ (aq) + EBT -> [CaEBT]2+
(aq) .
• Penambahan larutan buffer pH 10 bertujuan untuk menjaga penurunan
pH larutan tidak turun karna didalamnya kan terjadi reaksi pelepasan ion
hidrogen yang akan menyebabkan perubahan pH pada larutan atau
dengan kata lain menjaga kestabilan kompleks logam-EDTA dan agar
indikator EBT berfungsi dengan baik.
14. • Reaksi yang terjadi setelah penambahan EDTA yaitu Ca2+(aq) + H2Y2
-(aq) -
> [CaY]2-(aq) + 2H+(aq).
• Di titrasi warna biru muda
• Titrasi ini dilakukan sebanyak 3 kali
• Diperoleh volume EDTA yang pertama sebesar 01 ml kemudian titrasi
yang kedua dan ketiga diperoleh 0,9 ml. Sehingga volume EDTA rata-rata
yang diperoleh sebesar 0,95 ml.
• Dalam titrasi perubahan warna dapat berlangsung dengan cepat karena
penambahan indikator EBT.
• Reaksi yang terjadi pada saat penitrasian adalah: [CaEBT]2+ (aq) (merah
muda) + H2Y2
-(aq) CaY2
-(aq) (biru langit) + 2H+(aq) + EBT(aq)
15. • Adanya perubahan warna dari merah muda menjadi biru
laut pada percobaan, hal ini membuktikan bahwa terdapat
kesadahan didalam sampel air yang digunakan dan juga
membuktikan bahwa larutan sampel mengandung ion
Ca2+. Kemudian volume rata-rata tersebut dapat
menentukan nilai dari konsentrasi Ca2+, dan dari hasil
perhitungan diperoleh kadar kalsium sebesar 18,666 %.
Adapun standar yang dikeluarkan oleh pemenkes RI
No.416/MENKES/PER/IX/1990 yaitu kadar maksimum yang
di izinkan adalah 500Mg CaCO3/Lt.
16. • Untuk mengetahui kadar Ca-Mg dalam suatu sampel dengan menggunakan
titrasi Kompleksometri. Dimana dengan menggunakan Indikator EBT
sebagai ion pengompleks.
• Dapat diketahui kadar Ca dalam sampel yang kami gunakan yaitu 18,666 %.
17. SARAN
1. Praktikan lebih cermat dalam mengamati perubahan warna yang terjadi
2. Memperhatikan pemberian EBT dalam sampel
3. Saat melakukan titrasi hendaknya dibawah erlenmeyer diberi kertas putih agar
perubahan warnanya jelas dan dapat dibedakan
4. Teliti dalam mengamati dan mencatat volume EDTA yang digunakan
5. Berhati-hati dalam melakukan praktikum
Air sadah adalah air yang mengandung garam terlarut dari ion kalsium, magnesium dan besi. Air sadar bukan merupakan air yang berbahaya, karena memang ion-ion tersebut dapat larut dalam air. Akan tetapi dengan kadar Ca2+ yang tinggi akan menyebabkan air menjadi keruh