SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TUJUAN PERCOBAAN
 Menstandarisasi larutan KMnO4 dengan
Na2C2O4
 Menetapkankadar ion ferro dan ferri
dalam larutan dengan cara
permanganometri
 Mempelajari analisis volumetri secara
permanganometri
Permanganometri adalah suatu analisis
volumetri untuk menentukan kadar suatu
sampel dengan cara mengoksidasinya
menggunakan larutan standar KMnO4.
Dalam analisis permanganometri tidak
menggunakan indikator lain karena KMnO4
dapat digunakan sebagai indikator yang
mampu memberikan warna yang jelas dalam
titrasi larutan serta merupakan oksidator
yang mudah diperoleh.
DASAR TEORI
Reaksi MnO4
- dalam suasana asam, basa, dan
netral:
 Dalam suasana asam
MnO4
- + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O
 Dalam suasana basa
MnO4
- + e  MnO4
2-
 Dalam suasana netral
MnO4
- + 4H+ + 3e  MnO2 + 2H2O
DASAR TEORI
DASAR TEORI
 KMnO4 (Kalium permanganat) merupakan
larutan standar sekunder. Karena KMnO4
tidak diperoleh dalam keadaan murni sebab
terkandung oksida-oksidanya, seperti MnO2,
MnO3.
 Reaksi standarisasi larutan KMnO4 dengan
Na2C2O4:
5C2O4
2- + 2 MnO4
- + 18H+  2Mn2+ + 10 CO2 + 8H2O
DASAR TEORI
 Persyaratan dari larutan standar dalam
standarisasi KMnO4 :
 Harus mudah diperoleh dalam bentuk
murni atau jumlah pengotor tidak
melebihi 0,02%.
 Harus stabil, tidak higroskopis, tidak
berkurang beratnya sewaktu kena udara.
 Harus memiliki berat ekivalen yang
cukup tinggi agar mengurangi kesalahan
waktu penimbangan.
DASAR TEORI
 Aplikasi analisis volumetri dengan cara
permanganometri yaitu penetapan kadar
ion ferro dan ion ferri dalam larutan-
larutan yang akan dianalisis dengan cara
menambah larutan asam kemudian
menitrasi dengan KMnO4 yang telah
distandarisasi sampai titik ekivalen.
DASAR TEORI
 Besi dalam oksidasi 2+ dan 3+ perlu
dilakukan titrasi dengan larutan standar
dari pereaksi oksidasi.
2 MnO4
- + 10Fe2+ + 16H+  2Mn2+ + 10Fe3+ + 8H2O
 Penetapan besi dalam bijih besi (hematit,
magnetit, geotit,dan limonit) sangatlah
penting dari titrasi permanganat. Asam
angpaling baik untuk melarutkan bijih-
bijih besi tersebut adalah asam klorida.
DASAR TEORI
 Sebelum dititrasi dengan permanganat, besi
(III) harus direduksi menjadi besi (II).
Reduktor yang digunakan adalah timah (II)
klorida dikarenakan larutan sampel
mengandung asam klorida.
 Pemberian timah (II) klorida kedalam sampel
yang panas untukmenghilangkan warna
kuning dari ion besi (II).
Sn2+ + 2Fe3+  Sn4+ + 2Fe2+
DASAR TEORI
 Penambahan timah (II) klorida [SnCl2]
sedikit berlebih untuk memastikan
lengkapnya reduksi.
 Agar tidak bereaksi dengan permanganat,
timah (II) klorida harus disingkirkan dengan
cara didinginkan dan dengan cepat
ditambahkan merkurium (II) klorida [HgCl2].
 HgCl2 akan mengoksidasi kelebihan ion
timah (II).
2HgCl2 + Sn2+  2HgCl2 + Sn4+ + 2Cl-
DASAR TEORI
 Ferro tidak dapat dioksidasi oleh
merkurium (II) oksida. Endapan
merkurium (II) oksida hanya sedikit,
tidak mengganggu titrasi berikutnya.
Tetapi jika kelebihan , merkurium (II)
klorida dapat direduksi lebih lanjut
menjadi merkurium bebas.
 Merkurium sangat halus dapat
dihasilkan pada kondisi ini
menyebabkan endapantampak abu-
abu atau hitam. Jika endapan berubah
hitam, sampel harus dibuang karena
merkuri dalam keadaan butiran halus
akan teroksidasi selama titrasi.
DASAR TEORI
BAHAN
 Kalium Permanganat [KMnO4]
 Natrium Oksalat
 Asam Klorida
 Merkurium (II) Klorida
Asam Sulfat
 Timah (II) Klorida
 Aquadest
ALAT
 Buret
Statif
Klem
Erlenmeyer
Keramik
Labu takar
Gelas ukur
Pipet volume
Pipet ukur
Gelas beaker
Pipet tetes
Gelas arloji
Pengaduk
Corong
Kompor listrik
Timbangan
Termometer
Rangkaian Alat Titrasi
Keterangan :
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Erlenmeyer
5. Keramik
5
CARA KERJA
Standarisasi larutan KMnO4 dengan Natrium Oksalat
KMnO4
0,79 gram
Gelas Beaker Labu Takar Buret
Na2C2O4
0,3 gram
Labu Takar Erlenmeyer 25 mL Dipanaskan 70oC
Titrasi 60 – 70oC
3 kali
Aquadest 50mL
Aquadest 100mL
Aquadestgaris batas
Asam sulfat 4N 25mL
CARA KERJA
Penentuan ion ferro
Sampel
25mL Erlenmeyer
Titrasi dengan
KMnO4
3kali
H2SO4 4N 25mL
CARA KERJA
Penentuan ion ferri
Sampel
25mL Erlenmeyer
Dipanaskan
70oC
Titrasi dengan KMnO4
3kali
Diencerkan jadi
150mL
didinginkan
HCl pekat 10mL
SnCl2 15% tetes per
tetes samapai kuning
HgCl2 5% sampai
terbentuk endapan
Erlenmeyer
Erlenmeyer
DATA PERCOBAAN
1.Standardisasi Larutan KMnO4
Berat KMnO4 0,1 N (gram) = 0,79 gram
Volume KMnO4 0,1 N (mL) = 250 mL
2. Standardisasi Larutan KMnO4 dengan Na2C2O4
Berat Na2C2O4 (gram) = 0,3 gram
Volume larutan Na2C2O4 (mL) = 100 mL
Perubahan warna yang terjadi : bening menjadi keunguan
No Volume Na2C2O4 (mL)
Volume KMnO4 titran
(mL)
1 25 12,5
2 25 12,5
3 25 12,8
Rata-Rata 12,6
3. Penetapan Kadar Ion Ferro
Perubahan warna yang terjadi : bening menjadi keunguan
4. Penetapan Kadar Ion Ferri
Perubahan warna yang terjadi : putih keruh menjadi merah jingga
No Volume sampel (mL) Volume KMnO4 titran (mL)
1 25 4,5
2 25 4,5
3 25 4,5
Rata-Rata 4,5
No Volume sampel (mL) Volume KMnO4 titran (mL)
1 25 7
2 25 6,8
3 25 6,8
Rata-Rata 6,9
PEMBAHASAN
 Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali yang
akan terdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat
(MnO4-) juga mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan
terbentuknya molekul oksigen. Fungsi utama KMnO4
adalah sebagai oksidator.
 Untuk mengetahui titik ekivalen tidak diperlukan
indikator karena KMnO4 akan mengubah warna larutan
menjadi ungu sebagai indikator
 Reaksi standarisasi KMnO4 berlangsung lambat pada
suhu kamar, sehingga perlu dilakukan pemanasan.
 Analisis volumetri secara permanganometri digunakan
untuk menentukan kadar suatu zat didasarkan volume
yang bereaksi secara ekivalen dengan analit
PEMBAHASAN
 Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan diperoleh normalitas larutan
KMnO4 hasil standarisasi dengan Na2C2O4
adalah 0,089 N
Pada penentuan kadar ion ferro dalam sampel
diperoleh hasil bahwa kadar ion ferro adalah
0,8971 gram/L dan dalam percobaan terjadi
perubahan warna dari bening menjadi ungu
Pada penentuan kadar ion ferri dalam sampel
diperoleh hasil bahwa kadar ion ferro aadalah
0,48 gram/L dan dalam percobaan terjadi
perubahan warna dari putih keruh menjadi
merah jingga
PEMBAHASAN
 Persentase kesalahan standarisasi
larutan KMnO4 dengan Na2C2O4
adalah 11%
Persentase kesalahan penentuan kadar
ion ferro adalah 10,29%
Persentase kesalahan penentuan kadar
ion ferri adalah 28,7%
PEMBAHASAN
 Adanya selisih hasil teoritis dengan
hasil secara praktik disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
 Kekurang cermatan praktikan dalam
mengatur suhu larutan
 Kekurang telitian praktikan dalam
menentukan volume akhir titrasi
 Adanya zat pengotor pada sampel
KESIMPULAN
1. Normalitas larutan KMnO4 hasil standarisasi dengan larutan
standar primer Na2C2O4 adalah 0,089 grek/L
2. Kadar ion ferro dalam larutan sampel adalah 0,8971 gram/L
dan kadar ion ferri dalam larutan sampel adalah 0,48 gram/L
3. Hasil standarisasi larutan KMnO4 dengan larutan Na2C2O4
dapat diketahui dengan perubahan warna dari tidak
berwarna menjadi ungu. Hasil dari kadar ion ferro dapat
dilihat dari perubahan warna dari tidak berwarna menjadi
ungu. Hasil dari kadar ion ferri dapat dilihat dari perubahan
warna dari bening menjadi merah jingga
4. Analisis volumetri secara permanganometri digunakan untuk
menentukan kadar suatu zat didasarkan volume yang
bereaksi secara ekivalen dengan analit

More Related Content

Similar to PPT SEMINAR permangano.pptx

Titrasi Nitrimetri
Titrasi NitrimetriTitrasi Nitrimetri
Titrasi NitrimetriDinaMaulina7
 
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.pptdokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.pptssuser28a0af
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Nur Ziah
 
FLUIDA KLP 2.pptx
FLUIDA KLP 2.pptxFLUIDA KLP 2.pptx
FLUIDA KLP 2.pptxVentyRezki
 
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Jeny Safitri
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)GeriSetiawan2
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTak Seorang Pun
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi annythuraidah
 
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...Jacob Msang
 
Analisis Semen 12.4 SMAKBO
Analisis Semen 12.4 SMAKBOAnalisis Semen 12.4 SMAKBO
Analisis Semen 12.4 SMAKBOCarolina Silaen
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3aprijal_99
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfLarasPutri35
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikAdeputri Azhar
 

Similar to PPT SEMINAR permangano.pptx (20)

Titrasi Nitrimetri
Titrasi NitrimetriTitrasi Nitrimetri
Titrasi Nitrimetri
 
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.pptdokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
 
FLUIDA KLP 2.pptx
FLUIDA KLP 2.pptxFLUIDA KLP 2.pptx
FLUIDA KLP 2.pptx
 
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standar
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
 
redoks.pptx
redoks.pptxredoks.pptx
redoks.pptx
 
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
 
Analisis Semen 12.4 SMAKBO
Analisis Semen 12.4 SMAKBOAnalisis Semen 12.4 SMAKBO
Analisis Semen 12.4 SMAKBO
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum Organik
 
Argentometri kelompok 11.pdf
Argentometri kelompok 11.pdfArgentometri kelompok 11.pdf
Argentometri kelompok 11.pdf
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

PPT SEMINAR permangano.pptx

  • 1. TUJUAN PERCOBAAN  Menstandarisasi larutan KMnO4 dengan Na2C2O4  Menetapkankadar ion ferro dan ferri dalam larutan dengan cara permanganometri  Mempelajari analisis volumetri secara permanganometri
  • 2. Permanganometri adalah suatu analisis volumetri untuk menentukan kadar suatu sampel dengan cara mengoksidasinya menggunakan larutan standar KMnO4. Dalam analisis permanganometri tidak menggunakan indikator lain karena KMnO4 dapat digunakan sebagai indikator yang mampu memberikan warna yang jelas dalam titrasi larutan serta merupakan oksidator yang mudah diperoleh. DASAR TEORI
  • 3. Reaksi MnO4 - dalam suasana asam, basa, dan netral:  Dalam suasana asam MnO4 - + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O  Dalam suasana basa MnO4 - + e  MnO4 2-  Dalam suasana netral MnO4 - + 4H+ + 3e  MnO2 + 2H2O DASAR TEORI
  • 4. DASAR TEORI  KMnO4 (Kalium permanganat) merupakan larutan standar sekunder. Karena KMnO4 tidak diperoleh dalam keadaan murni sebab terkandung oksida-oksidanya, seperti MnO2, MnO3.  Reaksi standarisasi larutan KMnO4 dengan Na2C2O4: 5C2O4 2- + 2 MnO4 - + 18H+  2Mn2+ + 10 CO2 + 8H2O
  • 5. DASAR TEORI  Persyaratan dari larutan standar dalam standarisasi KMnO4 :  Harus mudah diperoleh dalam bentuk murni atau jumlah pengotor tidak melebihi 0,02%.  Harus stabil, tidak higroskopis, tidak berkurang beratnya sewaktu kena udara.  Harus memiliki berat ekivalen yang cukup tinggi agar mengurangi kesalahan waktu penimbangan.
  • 6. DASAR TEORI  Aplikasi analisis volumetri dengan cara permanganometri yaitu penetapan kadar ion ferro dan ion ferri dalam larutan- larutan yang akan dianalisis dengan cara menambah larutan asam kemudian menitrasi dengan KMnO4 yang telah distandarisasi sampai titik ekivalen.
  • 7. DASAR TEORI  Besi dalam oksidasi 2+ dan 3+ perlu dilakukan titrasi dengan larutan standar dari pereaksi oksidasi. 2 MnO4 - + 10Fe2+ + 16H+  2Mn2+ + 10Fe3+ + 8H2O  Penetapan besi dalam bijih besi (hematit, magnetit, geotit,dan limonit) sangatlah penting dari titrasi permanganat. Asam angpaling baik untuk melarutkan bijih- bijih besi tersebut adalah asam klorida.
  • 8. DASAR TEORI  Sebelum dititrasi dengan permanganat, besi (III) harus direduksi menjadi besi (II). Reduktor yang digunakan adalah timah (II) klorida dikarenakan larutan sampel mengandung asam klorida.  Pemberian timah (II) klorida kedalam sampel yang panas untukmenghilangkan warna kuning dari ion besi (II). Sn2+ + 2Fe3+  Sn4+ + 2Fe2+
  • 9. DASAR TEORI  Penambahan timah (II) klorida [SnCl2] sedikit berlebih untuk memastikan lengkapnya reduksi.  Agar tidak bereaksi dengan permanganat, timah (II) klorida harus disingkirkan dengan cara didinginkan dan dengan cepat ditambahkan merkurium (II) klorida [HgCl2].  HgCl2 akan mengoksidasi kelebihan ion timah (II). 2HgCl2 + Sn2+  2HgCl2 + Sn4+ + 2Cl-
  • 10. DASAR TEORI  Ferro tidak dapat dioksidasi oleh merkurium (II) oksida. Endapan merkurium (II) oksida hanya sedikit, tidak mengganggu titrasi berikutnya. Tetapi jika kelebihan , merkurium (II) klorida dapat direduksi lebih lanjut menjadi merkurium bebas.
  • 11.  Merkurium sangat halus dapat dihasilkan pada kondisi ini menyebabkan endapantampak abu- abu atau hitam. Jika endapan berubah hitam, sampel harus dibuang karena merkuri dalam keadaan butiran halus akan teroksidasi selama titrasi. DASAR TEORI
  • 12. BAHAN  Kalium Permanganat [KMnO4]  Natrium Oksalat  Asam Klorida  Merkurium (II) Klorida Asam Sulfat  Timah (II) Klorida  Aquadest
  • 13. ALAT  Buret Statif Klem Erlenmeyer Keramik Labu takar Gelas ukur Pipet volume Pipet ukur Gelas beaker Pipet tetes Gelas arloji Pengaduk Corong Kompor listrik Timbangan Termometer
  • 14. Rangkaian Alat Titrasi Keterangan : 1. Statif 2. Klem 3. Buret 4. Erlenmeyer 5. Keramik 5
  • 15. CARA KERJA Standarisasi larutan KMnO4 dengan Natrium Oksalat KMnO4 0,79 gram Gelas Beaker Labu Takar Buret Na2C2O4 0,3 gram Labu Takar Erlenmeyer 25 mL Dipanaskan 70oC Titrasi 60 – 70oC 3 kali Aquadest 50mL Aquadest 100mL Aquadestgaris batas Asam sulfat 4N 25mL
  • 16. CARA KERJA Penentuan ion ferro Sampel 25mL Erlenmeyer Titrasi dengan KMnO4 3kali H2SO4 4N 25mL
  • 17. CARA KERJA Penentuan ion ferri Sampel 25mL Erlenmeyer Dipanaskan 70oC Titrasi dengan KMnO4 3kali Diencerkan jadi 150mL didinginkan HCl pekat 10mL SnCl2 15% tetes per tetes samapai kuning HgCl2 5% sampai terbentuk endapan Erlenmeyer Erlenmeyer
  • 18. DATA PERCOBAAN 1.Standardisasi Larutan KMnO4 Berat KMnO4 0,1 N (gram) = 0,79 gram Volume KMnO4 0,1 N (mL) = 250 mL 2. Standardisasi Larutan KMnO4 dengan Na2C2O4 Berat Na2C2O4 (gram) = 0,3 gram Volume larutan Na2C2O4 (mL) = 100 mL Perubahan warna yang terjadi : bening menjadi keunguan No Volume Na2C2O4 (mL) Volume KMnO4 titran (mL) 1 25 12,5 2 25 12,5 3 25 12,8 Rata-Rata 12,6
  • 19. 3. Penetapan Kadar Ion Ferro Perubahan warna yang terjadi : bening menjadi keunguan 4. Penetapan Kadar Ion Ferri Perubahan warna yang terjadi : putih keruh menjadi merah jingga No Volume sampel (mL) Volume KMnO4 titran (mL) 1 25 4,5 2 25 4,5 3 25 4,5 Rata-Rata 4,5 No Volume sampel (mL) Volume KMnO4 titran (mL) 1 25 7 2 25 6,8 3 25 6,8 Rata-Rata 6,9
  • 20. PEMBAHASAN  Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali yang akan terdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat (MnO4-) juga mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen. Fungsi utama KMnO4 adalah sebagai oksidator.  Untuk mengetahui titik ekivalen tidak diperlukan indikator karena KMnO4 akan mengubah warna larutan menjadi ungu sebagai indikator  Reaksi standarisasi KMnO4 berlangsung lambat pada suhu kamar, sehingga perlu dilakukan pemanasan.  Analisis volumetri secara permanganometri digunakan untuk menentukan kadar suatu zat didasarkan volume yang bereaksi secara ekivalen dengan analit
  • 21. PEMBAHASAN  Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh normalitas larutan KMnO4 hasil standarisasi dengan Na2C2O4 adalah 0,089 N Pada penentuan kadar ion ferro dalam sampel diperoleh hasil bahwa kadar ion ferro adalah 0,8971 gram/L dan dalam percobaan terjadi perubahan warna dari bening menjadi ungu Pada penentuan kadar ion ferri dalam sampel diperoleh hasil bahwa kadar ion ferro aadalah 0,48 gram/L dan dalam percobaan terjadi perubahan warna dari putih keruh menjadi merah jingga
  • 22. PEMBAHASAN  Persentase kesalahan standarisasi larutan KMnO4 dengan Na2C2O4 adalah 11% Persentase kesalahan penentuan kadar ion ferro adalah 10,29% Persentase kesalahan penentuan kadar ion ferri adalah 28,7%
  • 23. PEMBAHASAN  Adanya selisih hasil teoritis dengan hasil secara praktik disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:  Kekurang cermatan praktikan dalam mengatur suhu larutan  Kekurang telitian praktikan dalam menentukan volume akhir titrasi  Adanya zat pengotor pada sampel
  • 24. KESIMPULAN 1. Normalitas larutan KMnO4 hasil standarisasi dengan larutan standar primer Na2C2O4 adalah 0,089 grek/L 2. Kadar ion ferro dalam larutan sampel adalah 0,8971 gram/L dan kadar ion ferri dalam larutan sampel adalah 0,48 gram/L 3. Hasil standarisasi larutan KMnO4 dengan larutan Na2C2O4 dapat diketahui dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi ungu. Hasil dari kadar ion ferro dapat dilihat dari perubahan warna dari tidak berwarna menjadi ungu. Hasil dari kadar ion ferri dapat dilihat dari perubahan warna dari bening menjadi merah jingga 4. Analisis volumetri secara permanganometri digunakan untuk menentukan kadar suatu zat didasarkan volume yang bereaksi secara ekivalen dengan analit