SlideShare a Scribd company logo
38


.                                VII. PENDUGAAN PARAMETER


Inferensi statistik , yaitu pengambilan kesimpulan mengenai populasi berdasarkan hukum statis-
tika , berhubungan dengan persoalan pendugaan parameter dan pengujian hipotesis.
Informasi yang relevan dari populasi dapat dinyatakan dengan cara memilih ukuran-ukuran
deskriptif yang bersifat numerik yang disebut : parameter.


VII.1. Pendugaan Titik dan Pendugaan Interval.


Pendugaan Titik.
Parameter populasi yang biasanya tidak diketahui nilainya dapat diduga dengan menggunakan
statistik sampel. Dalam pendugaan titik , kita tentukan suatu nilai tunggal yang mendekati nilai
parameter tersebut. Suatu penduga yang baik adalah penduga yang memenuhi sifat antara lain :
takbias dan paling efisien.


Definisi.
Suatu statistik θ dikatakan penduga tak bias dari parameter θ jika :
                $

               ( )
               $
             E θ =θ



Contoh :
Misalkan X 1 , X 2 , × × × X n saling bebas , masing-masing mempunyai mean µ dan variansi σ .
                      × ×,                                                                 2



Penduga tak bias untuk µ dan σ 2 adalah X dan S 2 dimana :
            1 n                           1 n
     X=       ∑ Xi
            n i =1
                        dan      S2 =        ∑ ( X i − X )2
                                        n − 1 i =1




Definisi.
Pandang kelas yang terdiri atas semua penduga tak bias bagi parameter θ . Jika dapat dicari suatu
                  µ                     µ
penduga ,misalnya θ ∗ sehingga variansi θ ∗ terkecil dibandingkan variansi penduga tak bias

                 µ
yang lain , maka θ ∗ disebut penduga paling efisien bagi θ .
39


Pendugaan Interval


Pada pendugaan titik, parameter yang tak diketahui hanya diduga dengan satu nilai, sehingga
kecil kemungkinannya untuk menduga parameter secara tepat. Akan lebih baik bila kita dapat
menentukan suatu interval dimana kita berharap bahwa nilai parameter yang sebenarnya akan
terletak di dalam interval tersebut.


Suatu dugaan/taksiran interval bagi parameter θ adalah sebuah interval yang berbentuk



^        ^                   ^         ^                                           ^                                      ^

θ L< θ < θU              θL            θU
              , dimana           dan           bergantung pada statistic
                                                                                   Θ dan distribusi sampling dari Θ .

                                                                                                                      ^
Karena sampel-sampel yang berbeda akan menghasilkan nilai-nilai yang berbeda bagi                                         dan
                                                                                                                      Θ

                                           ^                 ^
tentunya juga nilai-nilai dari
                                           θL   dan
                                                         θ U , sehingga ujung-ujung interval merupakan nilai-nilai
                                       ^             ^                                                  ^
dari variable-variabel acak
                                       ΘL      dan
                                                     ΘU      . Berdasarkan distribusi sampling dari
                                                                                                        Θ , dapat


               ^         ^                               ^         ^                                              ^           ^
                                                         Θ L< θ < Θ U                                             θ L< θ < θU
                                                                        ) = 1 − α , dimana 0 < α < 1 . Interval
ditentukan
              ΘL   dan
                         ΘU      sehingga Pr (


yang dihitung dari sampel yang terpilih dinamakan interval kepercayaan (1 − α )100% bagi θ ,
dan 1 − α disebut koefisien kepercayaan atau tingkat kepercayaan.




VII.2. Pendugaan Interval untuk Mean Populasi


Kasus 1 :
40


Misalkan X 1 , X 2 , × × ×, X n suatu sampel acak yang diambil dari populasi berdistribusi normal
                      × ××

dengan mean µ dan variansi σ maka mean sampel X akan berdistribusi normal dengan mean
                            2




µ dan variansi σ , sehingga
                2

                  n
                                    X −µ
                       Z=                ~ N(0,1)
                                    σ
                                       n


Kita dapat menyatakan :

       (
     P − zα 2 < Z < zα 2 = 1 − α      )
                                                                                       −
                                                                                       X−µ
Dengan mensubstitusikan Z diperoleh :                                  P(− z α / 2 <            < zα / 2 ) = 1 − α
                                                                                       σ/ n


               −
Jadi, jika x adalah mean dari sampel acak berukuran n yang diambil dari populasi normal

dengan variansi σ diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100 % untuk µ adalah :
                 2


               −                               −
               x − zα / 2       σ
                                 n
                                     < µ < x + zα / 2             σ
                                                                   n


                                                                                           ^          ^
Dalam hal ini jelas bahwa nilai-nilai dari variable random
                                                                                           ΘL   dan
                                                                                                      Θ U yang dijelaskan
sebelumnya, adalah :
           ^       −        σ             ^        −          σ
       θ L = x − zα / 2              dan θ U   = x + zα / 2
                                n                                 n
                                                                           −
Sampel yang berbeda akan menghasilkan nilai x yang berbeda sehingga taksiran interval bagi

bagi parameter µ yang dihasilkan juga akan berbeda.


Kasus 2 :
Misalkan X 1 , X 2 , × × ×, X n suatu sampel acak yang diambil dari populasi berdistribusi semba-
                      × ××

rang dengan mean µ dan variansi σ . Jika ukuran sampel n cukup besar, mean sampel X akan
                                 2




mendekati distribusi normal dengan mean µ dan variansi σ n . Jadi :
                                                        2
41


                   X −µ
        Z=                           mendekati distribusi N ( 0,1)
                   σ
                      n



                                                             (       )
Dengan cara yang sama pada kasus 1, P − zα 2 < Z < zα 2 = 1 − α sehingga

                   −
                   X−µ
P (− z α / 2 <                  < zα / 2 ) = 1 − α .
                   σ/ n
               −
Jadi, jika x adalah mean dari sampel acak berukuran n ( n besar) yang diambil dari populasi

sebarang dengan variansi σ diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100 % untuk µ
                          2



adalah :
               −                            −
               x − zα / 2       σ
                                 n
                                     < µ < x + zα / 2   σ
                                                         n




Kasus 3:
Jika pada kasus 2 σ tidak diketahui, asalkan n besar maka melalui suatu penurunan rumus
                   2



tertentu, diperoleh :
                                     −
                          X−µ
                       Z=     mendekati distribusi N ( 0,1) .
                          S
                            n
                        −
Sehingga jika x adalah mean dari sampel acak berukuran n ( n besar) yang diambil dari

populasi sebarang dengan variansi σ tidak diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100 %
                                   2



untuk µ adalah :
           −                s               −           s
           x − zα / 2                < µ < x + zα / 2
                            n                            n


Kasus 4:
Jika sampel berukuran kecil diambil dari populasi normal dimana variansi σ tidak diketahui,
                                                                          2



maka interval kepercayaan untuk µ dapat diperoleh dengan menggunakan distribusi t.
42


                   X −µ
                t= S    : tn −1
                      n



    (                        )
  P −tα 2;n −1 < t < tα 2;n−1 = 1 − α

                      −
Sehingga jika x adalah mean dari sampel acak berukuran n ( n kecil) yang diambil dari

populasi normal dengan variansi σ tidak diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100 %
                                 2



untuk µ adalah :
            −
                            s        −
                                                    s
            x −tα / 2;n−1      < µ < x + tα / 2;n−1
                             n                       n




Contoh.
1.Sebuah mesin minuman ringan diatur sehingga banyaknya minuman yang dikeluarkan ber-
 distribusi normal dengan standar deviasi 1,5 desiliter. Bila suatu sampel acak 36 gelas mem-
 punyai isi rata-rata 22,5 desiliter,tentukan interval kepercayaan 95% untuk rata-rata banyak-
 nya minuman yang dikeluarkan oleh mesin tersebut.


 Jawab.
    X: banyaknya minuman ringan yang dikeluarkan oleh mesin
    X~N( µ, (1.5) 2 )
           n = 36 ; σ = 1,5 ; x = 22,5
        ( 1 − α ) = 0.95 → α = 0, 05      ;   zα 2 = z0,025 = 1,96


                      σ                  1,5                                 σ
        x − zo ,025      = 22,5 − 1,96 ×     = 22, 01     ;     x + z0,025      = 22,99
                       n                  36                                  n


    Jadi interval kepercayaan 95% untuk µ ialah :                    22,01 < µ < 22,99


2. Suatu sampel acak 8 batang rokok merk tertentu mempunyai kadar nikotin rata-rata 3,6 mili
  gram dan standar deviasi 0,9 miligram. Tentukan interval kepercayaan 99% untuk kadar ni –
  kotin rata-rata dari rokok merk tersebut bila diasumsikan kadar nikotin berdistribusi normal.
43



  Jawab.
     X : kadar nikotin dan X~N( µ, σ 2 )


        n=8              ; x = 3, 6 ; s = 0,9
         1 − α = 0,99 → α = 0, 01               ; d.b = n – 1 = 7   ; t0,005,7 = 3, 499
                            s                   0,9                                s
             x − t0,005;7      = 3, 6 − 3, 499 ×    = 2, 49     ;   x + t0,005;7      = 4, 71
                             n                    8                                 8


    Jadi interval kepercayaan 99% untuk µ ialah : 2,49 < µ < 4,71
VII.3. Pendugaan Interval untuk Beda Dua Mean Populasi
    A. Dua Sampel yang Saling Bebas
    Kasus 1 :
Misalkan
         gX 11 , X 12 ,K , X 1n1 adalah sampel acak berukuran n1 dari populasi normal yang

        mempunyai mean µ1 dan variansi σ 1 .
                                         2



        gX 21 , X 22 ,K , X 2 n2 adalah sampel acak berukuran n2 dari populasi normal yang

        mempunyai mean µ 2 dan variansi σ 2 .
                                          2



Dalam hal ini µ1 dan µ 2 tidak diketahui, sedangkan σ 1 dan σ 2 diketahui.
                                                      2       2



Penduga titik tak bias untuk ( µ1 − µ2 ) adalah ( X 1 − X 2 ) , sehingga
                     −      −
                 ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 )
        Z=
                            σ 12 σ 2
                                   2            ~ N(0,1)
                                +
                            n1 n2

Kita dapat menyatakan bahwa :

         (
       P − z α < Z < zα = 1 − α
                 2              2
                                    )
Dengan mensubstitusikan Z diperoleh :
                                                 
                                                 ÷
         − z < ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 ) < z ÷ = 1 − α
       P α
                                                2 ÷
                                                α

        
             2
                         σ 12 σ 2  2
                                                  ÷
                             +                   ÷
                        n1 n2                    
44



     −           −
Jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang salin bebas yang berukuran n1

dan n2 yang diperoleh dari 2 populasi normal yang saling bebas dengan variansi σ 1 dan σ 2 , maka
                                                                                 2       2




interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk                         ( µ1 − µ2 )   adalah :

     ( x1 − x2 ) − z          σ12
                                        + σ 22 < µ1 − µ 2 < ( x1 − x2 ) + z α
                                           2
                                                                                 σ12        2

                        α     n1          n                                      n1    + σ 22
                                                                                         n
                        2                                                   2




Kasus 2 :
Misalkan
         gX 11 , X 12 ,K , X 1n1 adalah sampel acak berukuran n1 dari populasi sebarang yang

         mempunyai mean µ1 dan variansi σ 1 .
                                          2



         gX 21 , X 22 ,K , X 2 n2 adalah sampel acak berukuran n2 dari populasi sebarang yang

         mempunyai mean µ 2 dan variansi σ 2 .
                                           2



Jika n1 dan n2 besar,maka :



       Z=
             (X   1   − X 2 ) − ( µ1 − µ2 )
                                                     → N ( 0,1)
                            σ 12 σ 22
                                +
                            n1 n2


Kita dapat menyatakan bahwa :

         (
      P − z α < Z < zα = 1 − α
             2                 2
                                    )
Dengan mensubstitusikan Z diperoleh :
                                                
                                                ÷
        − z < ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 ) < z ÷ = 1 − α
      P α
                                               2 ÷
                                               α

       
            2
                        σ 12 σ 2  2
                                                 ÷
                            +                   ÷
                       n1 n2                    
45

      −         −
Jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang saling bebas yang berukuran n1

dan n2 ( n1 dan n2 besar) yang diperoleh dari 2 populasi sebarang yang saling bebas dengan

variansi σ 1 dan σ 2 diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk                              ( µ1 − µ2 )
           2       2
                                                                                                                          adalah :

       ( x1 − x2 ) − z             σ12
                                         + σ 22 < µ1 − µ 2 < ( x1 − x2 ) + z α
                                             2
                                                                                 σ 12        2

                           α       n1      n                                     n1     + σ 22
                                                                                          n
                           2                                                 2




Kasus 3 :


Jika pada kasus 2, σ 1 dan σ 2 tidak diketahui tetapi ukuran sampel n1 dan n2 cukup besar ,
                     2       2



melalui suatu penurunan rumus tertentu,
                  −            −
                ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 )
          Z=
                               S12 S 2
                                     2                   → N (0,1)
                                  +
                               n1 n2
                    −                    −
Sehinnga jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang saling bebas yang

berukuran n1 dan n2 ( n1 dan n2 besar) yang diperoleh dari 2 populasi sebarang yang saling bebas

dengan variansi σ 1 dan σ 2 tidak diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk
                  2       2




( µ1 − µ2 )   adalah :

                       −           −                 s12 s 2
                                                           2                −    −                s12 s 2
                                                                                                        2
                      ( x 1 − x 2 ) − zα / 2            +    < µ1 − µ 2 < ( x1 − x 2 ) + zα / 2      +
                                                     n1 n 2                                       n1 n2



Kasus 4 :


Misalkan :
          X 11 , X 12 ,K , X 1n1 : sampel acak dari populasi normal dengan mean µ1 dan variansi σ 12 .

          X 21 , X 22 ,K , X 2 n2 : sampel acak dari populasi normal dengan mean µ 2 dan variansi σ 2 .
                                                                                                    2
46


         Ukuran sampel n1 dan n2 kecil, σ 1 dan σ 2 tidak diketahui dan kedua sampel saling
                                          2       2



         bebas.


Kasus 4.1 : Bila diasumsikan σ 12 = σ 22 = σ 2 , maka



           t=
                 (X       1   − X 2 ) − ( µ1 − µ2 )

                                2 1   1                            berdistribusi t dengan d.b = n1 + n2 − 2
                               Sp  + ÷
                                   n1 n2 
         dimana :



            S    2
                     =
                       ( n1 − 1) S12 + ( n2 − 1) S22
                 p
                                       n1 + n2 − 2

         adalah variansi rata-rata kedua sampel dan merupakan dugaan titik untuk σ .
                                                                                  2




Kita dapat menyatakan :

             (
           P −t α < t < t α = 1 − α
                      2                2
                                           )
Dengan mensubstitusikan t , diperoleh :
                                                                            
          P  −t α <
                     ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ2 ) < t                         ÷= 1 − α
             2                                                              ÷
                                                    (            )
                                                     α

                            S p n11 + n12
                               2
                                                                             ÷
                                                     2

                                                                            


     −           −
Jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang saling bebas yang berukuran n1

dan n2 ( n1 dan n2 kecil) yang diperoleh dari 2 populasi normal yang saling bebas dengan

variansi σ 1 dan σ 2 tidak diketahui tapi diasumsikan sama, maka interval kepercayaan
           2       2




( 1 − α ) 100%       untuk        ( µ1 − µ2 )                 adalah :



           ( x1 − x2 ) − t         α
                                   2
                                               s2
                                                p   (   1
                                                        n1       )
                                                             + n12 < µ1 − µ2 < ( x1 − x2 ) + t α s 2
                                                                                              2
                                                                                                   p   (   1
                                                                                                           n1   + n12   )

  t α : nilai distribusi t dengan d.b = n1 + n2 − 2
    2
47




Kasus 4.2 : Bila diasumsikan σ 12 ≠ σ 22 .



  t=
       (X   1   − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 )
                 S12             2
                                S2                      mempunyai distribusi yang mendekati distribusi t dengan d.b = k
                            +
                       n1              n2


 dimana :
                                                          2
                         s12       s2 
                         n       + 2 ÷
                              1       n2 
                                 2
                  k =  s2   s2 
                         1              2
                       n÷  n ÷
                             1
                                   +       2

                        n1 − 1         n2 − 1


       −               −
Jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang saling bebas yang berukuran n1

dan n2 ( n1 dan n2 kecil) yang diperoleh dari 2 populasi normal yang saling bebas dengan

variansi σ 1 dan σ 2 tidak diketahui tapi diasumsikan tidak sama, maka interval kepercayaan
           2       2




( 1 − α ) 100%         untuk           ( µ1 − µ2 )       adalah :



        ( x1 − x2 ) − t                          + n22 < µ1 − µ2 < ( x1 − x2 ) + t α ; k
                                             2      2                                       2       2

                                α ;k
                                            s1
                                            n1
                                                   s                                       s1
                                                                                           n1   + n22
                                                                                                  s
                                2                                                    2




   B. Dua Sampel Berpasangan



Misalkan kita ingin menguji keefektifan suatu diet dengan menggunakan 7 individu yang diamati
bobot badannya (dalam kilogram) sebelum dan sesudah mengikuti program diet itu selama 2
minggu. Datanya adalah sebagai berikut :


                                                         1            2            3              4      5      6      7
     Bobot Sebelum ( X 1i )                             58,5         60,3         61,7           69,0   64,0   62,6   56,7
48


     Bobot Sesudah ( X 2i )                 60,0       54,9      58,1       62,1         58,5          59,9        54,4




Kedua sampel diatas tidak bebas karena pengukuran X 1i dan X 2i ; i = 1, 2, × × × diambil dari
                                                                             × ×7

individu yang sama. Prosedur inferensi untuk persoalan ini adalah sebagai berikut:


Misalkan dua kelompok variabel acak berdistribusi normal                      { X 11 , X 12 , ××××× X 1n }
                                                                                                  ,          dan

{ X 21 , X 22 , ××××× X 2n } berelemen sama atau berpasangan. Definisikan n variabel acak baru,yaitu :
                    ,

            Di = X 1i − X 2 i           ; i = 1, 2, × × ×n
                                                     × ×.

Karena X 1 dan X 2 berdistribusi normal, maka Di juga berdistribusi normal. Jadi

{ D1 , D2 , ××××× Dn } merupakan sampel acak berukuran n dari suatu populasi normal dengan mean
                ,

µ D = µ1 − µ2 dan variansi σ D .
                             2




                              1 n                                 1 n
                                ∑ Di                                 ∑ ( Di − D )
                                                                                  2
                 g D=                              ;    SD =
                                                         2

                              n i =1                            n − 1 i =1


                     D − µD
               g t = SD     : tn −1
                          n

Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk µ D dapat diperoleh dengan menyatakan :

                   (                    )
                 P −t α < t < t α = 1 − α
                          2         2




                                                                        S                S 
Dengan mensubstitusikan t , diperoleh :                       P  D − tα D < µ D < D + tα D ÷ = 1 − α
                                                                      2
                                                                           n            2
                                                                                           n


Jadi interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk µ D adalah :
                              sd                s
                 d − tα          < µ D < d + tα d
                       2
                               n              2
                                                  n



Contoh:
49


Lihat data diatas.

                                      1             2           3                  4            5       6       7
     Sebelum ( x1i )                 58,5          60,3        61,7               69,0         64,0    62,6    56,7
     Sesudah ( x2i )                 60,0          54,9        58,1               62,1         58,5    59,9    54,4
     di = x1i − x2i                  - 1,5         5,4               3,6              6,9       5,5     2,7     2,3

                                                               7

                                                              ∑( d         −d )
                                                                                  2
                     1 7
                  d = ∑ di = 3,5                   ;                   i
                                                                                                : sd = 2, 77
                     7 i =1                            sd =
                                                        2     i =1
                                                                                      = 7, 7
                                                                     7 −1

Dengan α = 0, 05 diperoleh : t0,025:6 = 2, 447

Jadi interval kepercayaan 95% untuk µ D adalah :

                                           2, 77                          2, 77
                      3,5 − ( 2, 447 )           < µ D < 3,5 + ( 2, 447 )
                                              7                              7

                                   0,94 < µ D < 6, 06



VII.4. Pendugaan Proporsi


X suatu variabel binomial ( n,p ) dengan p tidak diketahui. Penduga titik bagi proporsi popu-

                                   X                                                           X
lasi p adalah statistik              . Jika ukuran sampel n cukup besar , maka distribusi dari   mendekati
                                   n                                                           n
distribusi normal dengan mean dan variansi :

             µX = p                          p ( 1− p)
                          dan        σ2 =
                                      X
              n
                                       n
                                                  n


Jadi :
                      X
                          −p
             Z=       n

                   p (1− p)           → N ( 0,1)
                       n




Kita dapat menyatakan bahwa :

         (
    P − z α < Z < zα = 1 − α
              2            2
                               )
50



                            X
                                 −p
Substitusikan Z =
                            n
                                p ( 1− p )   , maka :
                                     n




    X               p ( 1− p)      X                         p (1− p)     
  P  − zα                     < p < + zα                                  ÷= 1− α
    n   2
                          n         n   2
                                                                  n        ÷
                                                                          

Jika ukuran sampel n cukup besar , harga
                                                                  X
                                                                  n   (1− X )
                                                                          n
                                                                                         mendekati
                                                                                                             p ( 1− p)
                                                                                                                       .
                                                                           n                                      n
Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk p adalah :



                          x
                            − zα
                                             x
                                                 n   (1− x n) < p < x + z          α
                                                                                          x
                                                                                              n   (1− x n)
                          n    2
                                                      n                n           2
                                                                                                   n




Contoh:
 Dari suatu sampel acak 900 petani disuatu daerah,ternyata 610 orang diantaranya adalah buruh
 tani. Tentukan interval kepercayaan 90% untuk proporsi buruh tani diantara semua petani dida-
 erah tersebut.


Jawab
 X : banyak buruh tani
  n = 900       ; X : b( x ,900, p )             ; x = 610

 1 − α = 0,90 → α = 0,10                     , zα2 = z0,05 = 1, 645

  x
    − zα
            x
                n   ( 1 − x n ) = 0, 65                   ;   x
                                                                + zα
                                                                               x
                                                                                   n   ( 1 − x n ) = 0, 71
  n    2
                      n                                       n    2
                                                                                         n


  ∴ interval kepercayaan 90% untuk p adalah : 0,65 < p < 0,71




VII.5. Pendugaan Beda Dua Proporsi Populasi
51


Misalkan ada dua populasi binomial dengan proporsi masing-masing p1 dan p2 .
                                                                                                        X1
Dari populasi I diambil sampel acak berukuran n1 dengan proporsi sampel                                    .
                                                                                                        n1
                                                                                                           X2
Dari populasi II diambil sampel acak berukuran n2 dengan proporsi sampel
                                                                                                           n2

 ( X 1 dan X 2 : banyak “sukses” )
Sampel acak yang diambil dari kedua populasi cukup besar dan saling bebas.
                                                                                             X1 X 2
Penduga titik untuk beda dua proporsi populasi p1 − p2 adalah                                  −    .
                                                                                             n1 n2
                                                                                       X1 X 2
Ukuran sampel n1 dan n2 cukup besar,maka distribusi dari                                 −    mendekati normal dengan
                                                                                       n1 n2
mean dan variansi :


          µ X1 − X 2 = p1 − p2                                        p1 ( 1 − p1 ) p2 ( 1 − p2 )
                                            dan        σ 21 − X 2 =
                                                         X                         +
              n1   n2
                                                          n1   n2           n1           n2

Jadi :


         Z=
               ( p1 − p2 ) − ( p1 − p2 )
                 ˆ ˆ
                                                 N ( 0,1)
                                                 →                                    X1              X2
                        p1q1 p2 q2                                             p1 =
                                                                               ˆ             , p2 =
                                                                                               ˆ
                            +                                                         n1              n2
                         n1   n2
                                                                                q1 = 1 − p1 , q2 = 1 − p2



Kita dapat menyatakan bahwa :

          (
         P − z α < Z < zα = 1 − α
                   2            2
                                    )

Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk ( p1 − p2 ) adalah :


                                        ˆ ˆ   ˆ ˆ
                                        p1q1 p2 q2                                         ˆ ˆ   ˆ ˆ
                                                                                           p1q1 p2 q2
          ( p1 − p2 ) − z
            ˆ ˆ             α               +      < p1 − p2 < ( p1 − p2 ) + z α
                                                                 ˆ ˆ                           +
                            2
                                         n1    n2                              2
                                                                                            n1    n2




Contoh
52


Disuatu Universitas,diantara 2000 lulusan mahasiswa pria terdapat 114 orang yang lulus dengan
IPK ≥ 2,75 , sedangkan diantara 1000 lulusan mahasiswa wanita terdapat 61 orang lulus dengan
IPK ≥ 2,75. Tentukan interval kepercayaan 98% untuk beda proporsi lulusan dengan IPK ≥ 2,75
antara mahasiswa pria dan wanita.


Jawab
X : banyaknya mahasiswa yang lulus dengan IPK ≥ 2,75
    x1 = 114 ,        n1 = 2000             ,    p1 = 0, 057
                                                 ˆ             ,     q1 = 0,943
                                                                     ˆ

    x2 = 61      ,    n2 = 1000             ,    p2 = 0, 061
                                                 ˆ             ,      q2 = 0,939
                                                                      ˆ

    1 − α = 0,98 → z α = z0,01 = 2,33                ,    p1 − p2 = −0, 004
                                                          ˆ ˆ
                           2




Interval kepercayaan 98% untuk p1 − p2 :
      −0, 0254 < p1 − p2 < 0, 0174




VII.6. Pendugaan Variansi Populasi


Sampel acak berukuran n diambil dari populasi normal dengan variansi σ . Dari sampel acak
                                                                      2



dapat dihitung variansi sampel S 2 .

Interval kepercayaan untuk σ dapat diperoleh dengan menggunakan :
                            2




     χ2 =
            ( n − 1) S 2
                                   yang berdistribusi χ 2 dengan d.b = n-1
                 σ2

        (                      )
  g P χ12− α < χ 2 < χ α2 = 1 − α
             2             2



Dengan mensubstitusikan χ 2 diperoleh :


          ( n − 1) S 2       ( n − 1) S 2  = 1 − α
        P              <σ2 <              
          χ α2                   χ12− α 
                  2
                                      2   


Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk σ adalah :
                                           2
53


             ( n − 1) s 2         <σ2 <
                                          ( n − 1) s 2
                   χ α2                      χ12− α
                       2                          2




Contoh
  Kita ingin menduga variansi IQ suatu populasi pelajar SMA disuatu daerah M dengan interval
  kepercayaan 90%. Dari sampel acak 20 orang pelajar, diperoleh variansinya adalah 214,1.
  Diasumsikan bahwa IQ berdistribusi normal.
Jawab
     X : IQ pelajar SMA didaerah M
         n = 20 , s 2 = 214,1

    α = 0,10 ; d.b = 20 – 1 = 19 ; χ α2 ;19 = χ 0,05;19 = 30,144 ; χ1− α2 ;19 = χ 0,95;19 = 10,117
                                      2         2                    2            2




    ( n − 1) s 2       ( 19 ) ( 214,1)                           ( n − 1) s 2 ( 19 ) ( 214,1)
                   =                       = 134,95         ;                 =                 = 402,09
     χ 0,05;19
       2
                             30,144                               χ 0,95;19
                                                                    2
                                                                                  10,117


   Jadi interval kepercayaan 90% untuk σ 2 adalah :                           134,95 < σ 2 < 402,09


VII.7. Pendugaan Ratio Dua Variansi Populasi


Misalkan ada dua populasi normal,masing-masing mempunyai variansi σ 1 dan σ 2 .
                                                                    2       2



S12 adalah variansi sampel acak berukuran n1 yang diambil dari populasi I.
  2
S 2 adalah variansi sampel acak berukuran n2 yang dianbil dari populasi II.

Kedua sampel acak saling bebas.
                                                      σ 12        S2
Penduga titik untuk ratio variansi                         adalah 12 .
                                                      σ2 2
                                                                  S2

                                            σ 12
Untuk mendapatkan interval kepercayaan untuk 2 kita menggunakan :
                                            σ2

                   S12
                           σ 12
           F=       2              yang berdistribusi F dengan derajat bebas υ1 = n1 − 1 dan υ2 = n2 − 1
                   S2
                           σ2
                            2
54


  (                     )
 P F1− α < F < Fα = 1 − α
        2           2




Dengan mensubstitusikan F diperoleh :


           S2 1         σ 12 S12    1                                       1
        P  12          < 2 < 2                ÷= 1− α             ;                     = Fα ;υ2 ,υ1
           S 2 Fα ;υ ,υ σ 2 S 2 F1− α ;υ ,υ   ÷                         F1− α ;υ1 ,υ2        2

                2 1 2               2 1 2                                   2




                                                  σ 12
Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk            2 adalah :
                                                  σ2

         s12 1         σ 2 s2
                      < 12 < 12 Fα ;υ2 ,υ1               ; υ1 = n1 − 1 ,     υ2 = n2 − 1
         s2 Fα ;υ1 ,υ2 σ 2 s2 2
           2
              2




Contoh
Suatu eksperimen dilakukan untuk membandingkan kecermatan dua merek detektor merkuri
dalam mengukur konsentrasi merkuri diudara. Pada suatu siang hari disuatu daerah tertentu dila-
kukan pengukuran konsentrasi merkuri , 7 pengukuran dengan detektor merek A dan 6 pengu –
kuran dengan detektor merek B. Diasumsikan bahwa hasil pengukuran berdistribusi normal.
Diperoleh data :


  Merek A           0,95          0,96         0,82           0,78            0,71                0,86   0.99
  Merek B           0,89          0,91         0,94           0,91            0,90                0,89


                                                  σ 12
Tentukan interval kepercayaan 90% untuk              2 dimana
                                                              σ 12 dan σ 2 masing-masing adalah
                                                                         2

                                                  σ2
variansi populasi semua hasil pengukuran dengan detektor merek A dan merek B.


Jawab
      X 1 : hasil pengukuran konsentrasi merkuri dengan menggunakan detektor merek A.

      X 2 : hasil pengukuran konsentrasi merkuri dengan menggunakan detektor merek B .

 Dari data dapat dihitung :
            x1 = 0,867      ; s1 = 0, 010858          ; υ1 = 7 − 1 = 6
                               2



            x2 = 0,907      ; s2 = 0, 000346      ; υ2 = 6 − 1 = 5
                               2
55


 1 − α = 0,90 → α = 0,10 .     Dari tabel : F0,05;6,5 = 4,95 dan   F0,05;5,6 = 4,39



                              σ 12
Interval kepercayaan 90% untuk 2 :
                              σ2


       0, 010858  1  σ 12 0, 010858
                          < 2<          ( 4,39 )
       0, 000346  4,95 ÷ σ 2 0, 000346
                       


                             σ 12
                 6,3397 <         < 137, 7648
                             σ2 2
55


 1 − α = 0,90 → α = 0,10 .     Dari tabel : F0,05;6,5 = 4,95 dan   F0,05;5,6 = 4,39



                              σ 12
Interval kepercayaan 90% untuk 2 :
                              σ2


       0, 010858  1  σ 12 0, 010858
                          < 2<          ( 4,39 )
       0, 000346  4,95 ÷ σ 2 0, 000346
                       


                             σ 12
                 6,3397 <         < 137, 7648
                             σ2 2
55


 1 − α = 0,90 → α = 0,10 .     Dari tabel : F0,05;6,5 = 4,95 dan   F0,05;5,6 = 4,39



                              σ 12
Interval kepercayaan 90% untuk 2 :
                              σ2


       0, 010858  1  σ 12 0, 010858
                          < 2<          ( 4,39 )
       0, 000346  4,95 ÷ σ 2 0, 000346
                       


                             σ 12
                 6,3397 <         < 137, 7648
                             σ2 2
55


 1 − α = 0,90 → α = 0,10 .     Dari tabel : F0,05;6,5 = 4,95 dan   F0,05;5,6 = 4,39



                              σ 12
Interval kepercayaan 90% untuk 2 :
                              σ2


       0, 010858  1  σ 12 0, 010858
                          < 2<          ( 4,39 )
       0, 000346  4,95 ÷ σ 2 0, 000346
                       


                             σ 12
                 6,3397 <         < 137, 7648
                             σ2 2

More Related Content

What's hot

Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
Stephanie Isvirastri
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
2. galat
2. galat2. galat
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
Cabii
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Maya Umami
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaansidesty
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialLina Mursyidah
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
Muhammad Luthfan
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
Universitas Negeri Makassar
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
Perum Perumnas
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Nila Aulia
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
Dwi Mardianti
 

What's hot (20)

Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaan
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point Biserial
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 

Viewers also liked

Laporan praktikum. statek 2013
Laporan praktikum. statek 2013Laporan praktikum. statek 2013
Laporan praktikum. statek 2013
yasrulkh
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
 
Teori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistikTeori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistik
Netty Nuraini
 
Tabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomialTabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomialrumahbacazahra
 
Estimasi parameter
Estimasi parameterEstimasi parameter
Estimasi parameterIrmaya Yukha
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
Yusuf Ahmad
 
Statistika Industri
Statistika IndustriStatistika Industri
Statistika Industriliffi
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
Wiko Prameso
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Maulana Husada
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
Eman Mendrofa
 

Viewers also liked (13)

Laporan praktikum. statek 2013
Laporan praktikum. statek 2013Laporan praktikum. statek 2013
Laporan praktikum. statek 2013
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Teori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistikTeori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistik
 
Tabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomialTabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomial
 
Estimasi parameter
Estimasi parameterEstimasi parameter
Estimasi parameter
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Statistika Industri
Statistika IndustriStatistika Industri
Statistika Industri
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 

Similar to Pendugaan parameter

Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
ayu ariyanti
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
Amalia Indrawati Gunawan
 
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodingerBab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodingerNur Yunani Yuna
 
Uji rata rata dua pihak
Uji rata  rata dua pihakUji rata  rata dua pihak
Uji rata rata dua pihak
merisnuspita
 
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
Rinisridevi1
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasCanny Becha
 
Fp unsam 2009 teori distribusi sampling
Fp unsam 2009 teori distribusi samplingFp unsam 2009 teori distribusi sampling
Fp unsam 2009 teori distribusi samplingIr. Zakaria, M.M
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
rizka_safa
 
Fp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
Fp unsam 2009 bab iii distribusi samplingFp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
Fp unsam 2009 bab iii distribusi samplingIr. Zakaria, M.M
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Dila Nurlaila
 
Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2Gerrard Making
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusMha AMha Aathifah
 
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingFp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingIr. Zakaria, M.M
 
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010Ir. Zakaria, M.M
 
statistik
statistikstatistik
statistik
Sartika Eka
 

Similar to Pendugaan parameter (20)

Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 
Metode penelitian v
Metode penelitian vMetode penelitian v
Metode penelitian v
 
Metode penelitian v
Metode penelitian vMetode penelitian v
Metode penelitian v
 
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodingerBab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
 
Fp unsam 2009 poisson
Fp unsam 2009  poissonFp unsam 2009  poisson
Fp unsam 2009 poisson
 
Uji rata rata dua pihak
Uji rata  rata dua pihakUji rata  rata dua pihak
Uji rata rata dua pihak
 
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
 
Fp unsam 2009 teori distribusi sampling
Fp unsam 2009 teori distribusi samplingFp unsam 2009 teori distribusi sampling
Fp unsam 2009 teori distribusi sampling
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
Fp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
Fp unsam 2009 bab iii distribusi samplingFp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
Fp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
 
Statistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iiiStatistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iii
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
 
Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingFp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
 
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 

Pendugaan parameter

  • 1. 38 . VII. PENDUGAAN PARAMETER Inferensi statistik , yaitu pengambilan kesimpulan mengenai populasi berdasarkan hukum statis- tika , berhubungan dengan persoalan pendugaan parameter dan pengujian hipotesis. Informasi yang relevan dari populasi dapat dinyatakan dengan cara memilih ukuran-ukuran deskriptif yang bersifat numerik yang disebut : parameter. VII.1. Pendugaan Titik dan Pendugaan Interval. Pendugaan Titik. Parameter populasi yang biasanya tidak diketahui nilainya dapat diduga dengan menggunakan statistik sampel. Dalam pendugaan titik , kita tentukan suatu nilai tunggal yang mendekati nilai parameter tersebut. Suatu penduga yang baik adalah penduga yang memenuhi sifat antara lain : takbias dan paling efisien. Definisi. Suatu statistik θ dikatakan penduga tak bias dari parameter θ jika : $ ( ) $ E θ =θ Contoh : Misalkan X 1 , X 2 , × × × X n saling bebas , masing-masing mempunyai mean µ dan variansi σ . × ×, 2 Penduga tak bias untuk µ dan σ 2 adalah X dan S 2 dimana : 1 n 1 n X= ∑ Xi n i =1 dan S2 = ∑ ( X i − X )2 n − 1 i =1 Definisi. Pandang kelas yang terdiri atas semua penduga tak bias bagi parameter θ . Jika dapat dicari suatu µ µ penduga ,misalnya θ ∗ sehingga variansi θ ∗ terkecil dibandingkan variansi penduga tak bias µ yang lain , maka θ ∗ disebut penduga paling efisien bagi θ .
  • 2. 39 Pendugaan Interval Pada pendugaan titik, parameter yang tak diketahui hanya diduga dengan satu nilai, sehingga kecil kemungkinannya untuk menduga parameter secara tepat. Akan lebih baik bila kita dapat menentukan suatu interval dimana kita berharap bahwa nilai parameter yang sebenarnya akan terletak di dalam interval tersebut. Suatu dugaan/taksiran interval bagi parameter θ adalah sebuah interval yang berbentuk ^ ^ ^ ^ ^ ^ θ L< θ < θU θL θU , dimana dan bergantung pada statistic Θ dan distribusi sampling dari Θ . ^ Karena sampel-sampel yang berbeda akan menghasilkan nilai-nilai yang berbeda bagi dan Θ ^ ^ tentunya juga nilai-nilai dari θL dan θ U , sehingga ujung-ujung interval merupakan nilai-nilai ^ ^ ^ dari variable-variabel acak ΘL dan ΘU . Berdasarkan distribusi sampling dari Θ , dapat ^ ^ ^ ^ ^ ^ Θ L< θ < Θ U θ L< θ < θU ) = 1 − α , dimana 0 < α < 1 . Interval ditentukan ΘL dan ΘU sehingga Pr ( yang dihitung dari sampel yang terpilih dinamakan interval kepercayaan (1 − α )100% bagi θ , dan 1 − α disebut koefisien kepercayaan atau tingkat kepercayaan. VII.2. Pendugaan Interval untuk Mean Populasi Kasus 1 :
  • 3. 40 Misalkan X 1 , X 2 , × × ×, X n suatu sampel acak yang diambil dari populasi berdistribusi normal × ×× dengan mean µ dan variansi σ maka mean sampel X akan berdistribusi normal dengan mean 2 µ dan variansi σ , sehingga 2 n X −µ Z= ~ N(0,1) σ n Kita dapat menyatakan : ( P − zα 2 < Z < zα 2 = 1 − α ) − X−µ Dengan mensubstitusikan Z diperoleh : P(− z α / 2 < < zα / 2 ) = 1 − α σ/ n − Jadi, jika x adalah mean dari sampel acak berukuran n yang diambil dari populasi normal dengan variansi σ diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100 % untuk µ adalah : 2 − − x − zα / 2 σ n < µ < x + zα / 2 σ n ^ ^ Dalam hal ini jelas bahwa nilai-nilai dari variable random ΘL dan Θ U yang dijelaskan sebelumnya, adalah : ^ − σ ^ − σ θ L = x − zα / 2 dan θ U = x + zα / 2 n n − Sampel yang berbeda akan menghasilkan nilai x yang berbeda sehingga taksiran interval bagi bagi parameter µ yang dihasilkan juga akan berbeda. Kasus 2 : Misalkan X 1 , X 2 , × × ×, X n suatu sampel acak yang diambil dari populasi berdistribusi semba- × ×× rang dengan mean µ dan variansi σ . Jika ukuran sampel n cukup besar, mean sampel X akan 2 mendekati distribusi normal dengan mean µ dan variansi σ n . Jadi : 2
  • 4. 41 X −µ Z= mendekati distribusi N ( 0,1) σ n ( ) Dengan cara yang sama pada kasus 1, P − zα 2 < Z < zα 2 = 1 − α sehingga − X−µ P (− z α / 2 < < zα / 2 ) = 1 − α . σ/ n − Jadi, jika x adalah mean dari sampel acak berukuran n ( n besar) yang diambil dari populasi sebarang dengan variansi σ diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100 % untuk µ 2 adalah : − − x − zα / 2 σ n < µ < x + zα / 2 σ n Kasus 3: Jika pada kasus 2 σ tidak diketahui, asalkan n besar maka melalui suatu penurunan rumus 2 tertentu, diperoleh : − X−µ Z= mendekati distribusi N ( 0,1) . S n − Sehingga jika x adalah mean dari sampel acak berukuran n ( n besar) yang diambil dari populasi sebarang dengan variansi σ tidak diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100 % 2 untuk µ adalah : − s − s x − zα / 2 < µ < x + zα / 2 n n Kasus 4: Jika sampel berukuran kecil diambil dari populasi normal dimana variansi σ tidak diketahui, 2 maka interval kepercayaan untuk µ dapat diperoleh dengan menggunakan distribusi t.
  • 5. 42 X −µ t= S : tn −1 n ( ) P −tα 2;n −1 < t < tα 2;n−1 = 1 − α − Sehingga jika x adalah mean dari sampel acak berukuran n ( n kecil) yang diambil dari populasi normal dengan variansi σ tidak diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100 % 2 untuk µ adalah : − s − s x −tα / 2;n−1 < µ < x + tα / 2;n−1 n n Contoh. 1.Sebuah mesin minuman ringan diatur sehingga banyaknya minuman yang dikeluarkan ber- distribusi normal dengan standar deviasi 1,5 desiliter. Bila suatu sampel acak 36 gelas mem- punyai isi rata-rata 22,5 desiliter,tentukan interval kepercayaan 95% untuk rata-rata banyak- nya minuman yang dikeluarkan oleh mesin tersebut. Jawab. X: banyaknya minuman ringan yang dikeluarkan oleh mesin X~N( µ, (1.5) 2 ) n = 36 ; σ = 1,5 ; x = 22,5 ( 1 − α ) = 0.95 → α = 0, 05 ; zα 2 = z0,025 = 1,96 σ 1,5 σ x − zo ,025 = 22,5 − 1,96 × = 22, 01 ; x + z0,025 = 22,99 n 36 n Jadi interval kepercayaan 95% untuk µ ialah : 22,01 < µ < 22,99 2. Suatu sampel acak 8 batang rokok merk tertentu mempunyai kadar nikotin rata-rata 3,6 mili gram dan standar deviasi 0,9 miligram. Tentukan interval kepercayaan 99% untuk kadar ni – kotin rata-rata dari rokok merk tersebut bila diasumsikan kadar nikotin berdistribusi normal.
  • 6. 43 Jawab. X : kadar nikotin dan X~N( µ, σ 2 ) n=8 ; x = 3, 6 ; s = 0,9 1 − α = 0,99 → α = 0, 01 ; d.b = n – 1 = 7 ; t0,005,7 = 3, 499 s 0,9 s x − t0,005;7 = 3, 6 − 3, 499 × = 2, 49 ; x + t0,005;7 = 4, 71 n 8 8 Jadi interval kepercayaan 99% untuk µ ialah : 2,49 < µ < 4,71 VII.3. Pendugaan Interval untuk Beda Dua Mean Populasi A. Dua Sampel yang Saling Bebas Kasus 1 : Misalkan gX 11 , X 12 ,K , X 1n1 adalah sampel acak berukuran n1 dari populasi normal yang mempunyai mean µ1 dan variansi σ 1 . 2 gX 21 , X 22 ,K , X 2 n2 adalah sampel acak berukuran n2 dari populasi normal yang mempunyai mean µ 2 dan variansi σ 2 . 2 Dalam hal ini µ1 dan µ 2 tidak diketahui, sedangkan σ 1 dan σ 2 diketahui. 2 2 Penduga titik tak bias untuk ( µ1 − µ2 ) adalah ( X 1 − X 2 ) , sehingga − − ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 ) Z= σ 12 σ 2 2 ~ N(0,1) + n1 n2 Kita dapat menyatakan bahwa : ( P − z α < Z < zα = 1 − α 2 2 ) Dengan mensubstitusikan Z diperoleh :    ÷  − z < ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 ) < z ÷ = 1 − α P α 2 ÷ α  2 σ 12 σ 2 2 ÷  + ÷  n1 n2 
  • 7. 44 − − Jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang salin bebas yang berukuran n1 dan n2 yang diperoleh dari 2 populasi normal yang saling bebas dengan variansi σ 1 dan σ 2 , maka 2 2 interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk ( µ1 − µ2 ) adalah : ( x1 − x2 ) − z σ12 + σ 22 < µ1 − µ 2 < ( x1 − x2 ) + z α 2 σ12 2 α n1 n n1 + σ 22 n 2 2 Kasus 2 : Misalkan gX 11 , X 12 ,K , X 1n1 adalah sampel acak berukuran n1 dari populasi sebarang yang mempunyai mean µ1 dan variansi σ 1 . 2 gX 21 , X 22 ,K , X 2 n2 adalah sampel acak berukuran n2 dari populasi sebarang yang mempunyai mean µ 2 dan variansi σ 2 . 2 Jika n1 dan n2 besar,maka : Z= (X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ2 ) → N ( 0,1) σ 12 σ 22 + n1 n2 Kita dapat menyatakan bahwa : ( P − z α < Z < zα = 1 − α 2 2 ) Dengan mensubstitusikan Z diperoleh :    ÷  − z < ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 ) < z ÷ = 1 − α P α 2 ÷ α  2 σ 12 σ 2 2 ÷  + ÷  n1 n2 
  • 8. 45 − − Jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang saling bebas yang berukuran n1 dan n2 ( n1 dan n2 besar) yang diperoleh dari 2 populasi sebarang yang saling bebas dengan variansi σ 1 dan σ 2 diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk ( µ1 − µ2 ) 2 2 adalah : ( x1 − x2 ) − z σ12 + σ 22 < µ1 − µ 2 < ( x1 − x2 ) + z α 2 σ 12 2 α n1 n n1 + σ 22 n 2 2 Kasus 3 : Jika pada kasus 2, σ 1 dan σ 2 tidak diketahui tetapi ukuran sampel n1 dan n2 cukup besar , 2 2 melalui suatu penurunan rumus tertentu, − − ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 ) Z= S12 S 2 2 → N (0,1) + n1 n2 − − Sehinnga jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang saling bebas yang berukuran n1 dan n2 ( n1 dan n2 besar) yang diperoleh dari 2 populasi sebarang yang saling bebas dengan variansi σ 1 dan σ 2 tidak diketahui, maka interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk 2 2 ( µ1 − µ2 ) adalah : − − s12 s 2 2 − − s12 s 2 2 ( x 1 − x 2 ) − zα / 2 + < µ1 − µ 2 < ( x1 − x 2 ) + zα / 2 + n1 n 2 n1 n2 Kasus 4 : Misalkan : X 11 , X 12 ,K , X 1n1 : sampel acak dari populasi normal dengan mean µ1 dan variansi σ 12 . X 21 , X 22 ,K , X 2 n2 : sampel acak dari populasi normal dengan mean µ 2 dan variansi σ 2 . 2
  • 9. 46 Ukuran sampel n1 dan n2 kecil, σ 1 dan σ 2 tidak diketahui dan kedua sampel saling 2 2 bebas. Kasus 4.1 : Bila diasumsikan σ 12 = σ 22 = σ 2 , maka t= (X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ2 ) 2 1 1 berdistribusi t dengan d.b = n1 + n2 − 2 Sp  + ÷  n1 n2  dimana : S 2 = ( n1 − 1) S12 + ( n2 − 1) S22 p n1 + n2 − 2 adalah variansi rata-rata kedua sampel dan merupakan dugaan titik untuk σ . 2 Kita dapat menyatakan : ( P −t α < t < t α = 1 − α 2 2 ) Dengan mensubstitusikan t , diperoleh :   P  −t α < ( X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ2 ) < t ÷= 1 − α  2 ÷ ( ) α  S p n11 + n12 2 ÷ 2   − − Jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang saling bebas yang berukuran n1 dan n2 ( n1 dan n2 kecil) yang diperoleh dari 2 populasi normal yang saling bebas dengan variansi σ 1 dan σ 2 tidak diketahui tapi diasumsikan sama, maka interval kepercayaan 2 2 ( 1 − α ) 100% untuk ( µ1 − µ2 ) adalah : ( x1 − x2 ) − t α 2 s2 p ( 1 n1 ) + n12 < µ1 − µ2 < ( x1 − x2 ) + t α s 2 2 p ( 1 n1 + n12 ) t α : nilai distribusi t dengan d.b = n1 + n2 − 2 2
  • 10. 47 Kasus 4.2 : Bila diasumsikan σ 12 ≠ σ 22 . t= (X 1 − X 2 ) − ( µ1 − µ 2 ) S12 2 S2 mempunyai distribusi yang mendekati distribusi t dengan d.b = k + n1 n2 dimana : 2  s12 s2   n + 2 ÷  1 n2  2 k =  s2   s2  1 2  n÷  n ÷  1 +  2 n1 − 1 n2 − 1 − − Jika x 1 dan x 2 adalah rata-rata dari dua sampel random yang saling bebas yang berukuran n1 dan n2 ( n1 dan n2 kecil) yang diperoleh dari 2 populasi normal yang saling bebas dengan variansi σ 1 dan σ 2 tidak diketahui tapi diasumsikan tidak sama, maka interval kepercayaan 2 2 ( 1 − α ) 100% untuk ( µ1 − µ2 ) adalah : ( x1 − x2 ) − t + n22 < µ1 − µ2 < ( x1 − x2 ) + t α ; k 2 2 2 2 α ;k s1 n1 s s1 n1 + n22 s 2 2 B. Dua Sampel Berpasangan Misalkan kita ingin menguji keefektifan suatu diet dengan menggunakan 7 individu yang diamati bobot badannya (dalam kilogram) sebelum dan sesudah mengikuti program diet itu selama 2 minggu. Datanya adalah sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 Bobot Sebelum ( X 1i ) 58,5 60,3 61,7 69,0 64,0 62,6 56,7
  • 11. 48 Bobot Sesudah ( X 2i ) 60,0 54,9 58,1 62,1 58,5 59,9 54,4 Kedua sampel diatas tidak bebas karena pengukuran X 1i dan X 2i ; i = 1, 2, × × × diambil dari × ×7 individu yang sama. Prosedur inferensi untuk persoalan ini adalah sebagai berikut: Misalkan dua kelompok variabel acak berdistribusi normal { X 11 , X 12 , ××××× X 1n } , dan { X 21 , X 22 , ××××× X 2n } berelemen sama atau berpasangan. Definisikan n variabel acak baru,yaitu : , Di = X 1i − X 2 i ; i = 1, 2, × × ×n × ×. Karena X 1 dan X 2 berdistribusi normal, maka Di juga berdistribusi normal. Jadi { D1 , D2 , ××××× Dn } merupakan sampel acak berukuran n dari suatu populasi normal dengan mean , µ D = µ1 − µ2 dan variansi σ D . 2 1 n 1 n ∑ Di ∑ ( Di − D ) 2 g D= ; SD = 2 n i =1 n − 1 i =1 D − µD g t = SD : tn −1 n Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk µ D dapat diperoleh dengan menyatakan : ( ) P −t α < t < t α = 1 − α 2 2  S S  Dengan mensubstitusikan t , diperoleh : P  D − tα D < µ D < D + tα D ÷ = 1 − α  2 n 2 n Jadi interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk µ D adalah : sd s d − tα < µ D < d + tα d 2 n 2 n Contoh:
  • 12. 49 Lihat data diatas. 1 2 3 4 5 6 7 Sebelum ( x1i ) 58,5 60,3 61,7 69,0 64,0 62,6 56,7 Sesudah ( x2i ) 60,0 54,9 58,1 62,1 58,5 59,9 54,4 di = x1i − x2i - 1,5 5,4 3,6 6,9 5,5 2,7 2,3 7 ∑( d −d ) 2 1 7 d = ∑ di = 3,5 ; i : sd = 2, 77 7 i =1 sd = 2 i =1 = 7, 7 7 −1 Dengan α = 0, 05 diperoleh : t0,025:6 = 2, 447 Jadi interval kepercayaan 95% untuk µ D adalah : 2, 77 2, 77 3,5 − ( 2, 447 ) < µ D < 3,5 + ( 2, 447 ) 7 7 0,94 < µ D < 6, 06 VII.4. Pendugaan Proporsi X suatu variabel binomial ( n,p ) dengan p tidak diketahui. Penduga titik bagi proporsi popu- X X lasi p adalah statistik . Jika ukuran sampel n cukup besar , maka distribusi dari mendekati n n distribusi normal dengan mean dan variansi : µX = p p ( 1− p) dan σ2 = X n n n Jadi : X −p Z= n p (1− p) → N ( 0,1) n Kita dapat menyatakan bahwa : ( P − z α < Z < zα = 1 − α 2 2 )
  • 13. 50 X −p Substitusikan Z = n p ( 1− p ) , maka : n X p ( 1− p) X p (1− p)  P  − zα < p < + zα ÷= 1− α n 2 n n 2 n ÷   Jika ukuran sampel n cukup besar , harga X n (1− X ) n mendekati p ( 1− p) . n n Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk p adalah : x − zα x n (1− x n) < p < x + z α x n (1− x n) n 2 n n 2 n Contoh: Dari suatu sampel acak 900 petani disuatu daerah,ternyata 610 orang diantaranya adalah buruh tani. Tentukan interval kepercayaan 90% untuk proporsi buruh tani diantara semua petani dida- erah tersebut. Jawab X : banyak buruh tani n = 900 ; X : b( x ,900, p ) ; x = 610 1 − α = 0,90 → α = 0,10 , zα2 = z0,05 = 1, 645 x − zα x n ( 1 − x n ) = 0, 65 ; x + zα x n ( 1 − x n ) = 0, 71 n 2 n n 2 n ∴ interval kepercayaan 90% untuk p adalah : 0,65 < p < 0,71 VII.5. Pendugaan Beda Dua Proporsi Populasi
  • 14. 51 Misalkan ada dua populasi binomial dengan proporsi masing-masing p1 dan p2 . X1 Dari populasi I diambil sampel acak berukuran n1 dengan proporsi sampel . n1 X2 Dari populasi II diambil sampel acak berukuran n2 dengan proporsi sampel n2 ( X 1 dan X 2 : banyak “sukses” ) Sampel acak yang diambil dari kedua populasi cukup besar dan saling bebas. X1 X 2 Penduga titik untuk beda dua proporsi populasi p1 − p2 adalah − . n1 n2 X1 X 2 Ukuran sampel n1 dan n2 cukup besar,maka distribusi dari − mendekati normal dengan n1 n2 mean dan variansi : µ X1 − X 2 = p1 − p2 p1 ( 1 − p1 ) p2 ( 1 − p2 ) dan σ 21 − X 2 = X + n1 n2 n1 n2 n1 n2 Jadi : Z= ( p1 − p2 ) − ( p1 − p2 ) ˆ ˆ  N ( 0,1) → X1 X2 p1q1 p2 q2 p1 = ˆ , p2 = ˆ + n1 n2 n1 n2 q1 = 1 − p1 , q2 = 1 − p2 Kita dapat menyatakan bahwa : ( P − z α < Z < zα = 1 − α 2 2 ) Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk ( p1 − p2 ) adalah : ˆ ˆ ˆ ˆ p1q1 p2 q2 ˆ ˆ ˆ ˆ p1q1 p2 q2 ( p1 − p2 ) − z ˆ ˆ α + < p1 − p2 < ( p1 − p2 ) + z α ˆ ˆ + 2 n1 n2 2 n1 n2 Contoh
  • 15. 52 Disuatu Universitas,diantara 2000 lulusan mahasiswa pria terdapat 114 orang yang lulus dengan IPK ≥ 2,75 , sedangkan diantara 1000 lulusan mahasiswa wanita terdapat 61 orang lulus dengan IPK ≥ 2,75. Tentukan interval kepercayaan 98% untuk beda proporsi lulusan dengan IPK ≥ 2,75 antara mahasiswa pria dan wanita. Jawab X : banyaknya mahasiswa yang lulus dengan IPK ≥ 2,75 x1 = 114 , n1 = 2000 , p1 = 0, 057 ˆ , q1 = 0,943 ˆ x2 = 61 , n2 = 1000 , p2 = 0, 061 ˆ , q2 = 0,939 ˆ 1 − α = 0,98 → z α = z0,01 = 2,33 , p1 − p2 = −0, 004 ˆ ˆ 2 Interval kepercayaan 98% untuk p1 − p2 : −0, 0254 < p1 − p2 < 0, 0174 VII.6. Pendugaan Variansi Populasi Sampel acak berukuran n diambil dari populasi normal dengan variansi σ . Dari sampel acak 2 dapat dihitung variansi sampel S 2 . Interval kepercayaan untuk σ dapat diperoleh dengan menggunakan : 2 χ2 = ( n − 1) S 2 yang berdistribusi χ 2 dengan d.b = n-1 σ2 ( ) g P χ12− α < χ 2 < χ α2 = 1 − α 2 2 Dengan mensubstitusikan χ 2 diperoleh :  ( n − 1) S 2 ( n − 1) S 2  = 1 − α P <σ2 <   χ α2 χ12− α  2  2  Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk σ adalah : 2
  • 16. 53 ( n − 1) s 2 <σ2 < ( n − 1) s 2 χ α2 χ12− α 2 2 Contoh Kita ingin menduga variansi IQ suatu populasi pelajar SMA disuatu daerah M dengan interval kepercayaan 90%. Dari sampel acak 20 orang pelajar, diperoleh variansinya adalah 214,1. Diasumsikan bahwa IQ berdistribusi normal. Jawab X : IQ pelajar SMA didaerah M n = 20 , s 2 = 214,1 α = 0,10 ; d.b = 20 – 1 = 19 ; χ α2 ;19 = χ 0,05;19 = 30,144 ; χ1− α2 ;19 = χ 0,95;19 = 10,117 2 2 2 2 ( n − 1) s 2 ( 19 ) ( 214,1) ( n − 1) s 2 ( 19 ) ( 214,1) = = 134,95 ; = = 402,09 χ 0,05;19 2 30,144 χ 0,95;19 2 10,117 Jadi interval kepercayaan 90% untuk σ 2 adalah : 134,95 < σ 2 < 402,09 VII.7. Pendugaan Ratio Dua Variansi Populasi Misalkan ada dua populasi normal,masing-masing mempunyai variansi σ 1 dan σ 2 . 2 2 S12 adalah variansi sampel acak berukuran n1 yang diambil dari populasi I. 2 S 2 adalah variansi sampel acak berukuran n2 yang dianbil dari populasi II. Kedua sampel acak saling bebas. σ 12 S2 Penduga titik untuk ratio variansi adalah 12 . σ2 2 S2 σ 12 Untuk mendapatkan interval kepercayaan untuk 2 kita menggunakan : σ2 S12 σ 12 F= 2 yang berdistribusi F dengan derajat bebas υ1 = n1 − 1 dan υ2 = n2 − 1 S2 σ2 2
  • 17. 54 ( ) P F1− α < F < Fα = 1 − α 2 2 Dengan mensubstitusikan F diperoleh :  S2 1 σ 12 S12 1  1 P  12 < 2 < 2 ÷= 1− α ; = Fα ;υ2 ,υ1  S 2 Fα ;υ ,υ σ 2 S 2 F1− α ;υ ,υ ÷ F1− α ;υ1 ,υ2 2  2 1 2 2 1 2  2 σ 12 Interval kepercayaan ( 1 − α ) 100% untuk 2 adalah : σ2 s12 1 σ 2 s2 < 12 < 12 Fα ;υ2 ,υ1 ; υ1 = n1 − 1 , υ2 = n2 − 1 s2 Fα ;υ1 ,υ2 σ 2 s2 2 2 2 Contoh Suatu eksperimen dilakukan untuk membandingkan kecermatan dua merek detektor merkuri dalam mengukur konsentrasi merkuri diudara. Pada suatu siang hari disuatu daerah tertentu dila- kukan pengukuran konsentrasi merkuri , 7 pengukuran dengan detektor merek A dan 6 pengu – kuran dengan detektor merek B. Diasumsikan bahwa hasil pengukuran berdistribusi normal. Diperoleh data : Merek A 0,95 0,96 0,82 0,78 0,71 0,86 0.99 Merek B 0,89 0,91 0,94 0,91 0,90 0,89 σ 12 Tentukan interval kepercayaan 90% untuk 2 dimana σ 12 dan σ 2 masing-masing adalah 2 σ2 variansi populasi semua hasil pengukuran dengan detektor merek A dan merek B. Jawab X 1 : hasil pengukuran konsentrasi merkuri dengan menggunakan detektor merek A. X 2 : hasil pengukuran konsentrasi merkuri dengan menggunakan detektor merek B . Dari data dapat dihitung : x1 = 0,867 ; s1 = 0, 010858 ; υ1 = 7 − 1 = 6 2 x2 = 0,907 ; s2 = 0, 000346 ; υ2 = 6 − 1 = 5 2
  • 18. 55 1 − α = 0,90 → α = 0,10 . Dari tabel : F0,05;6,5 = 4,95 dan F0,05;5,6 = 4,39 σ 12 Interval kepercayaan 90% untuk 2 : σ2 0, 010858  1  σ 12 0, 010858 < 2< ( 4,39 ) 0, 000346  4,95 ÷ σ 2 0, 000346   σ 12 6,3397 < < 137, 7648 σ2 2
  • 19. 55 1 − α = 0,90 → α = 0,10 . Dari tabel : F0,05;6,5 = 4,95 dan F0,05;5,6 = 4,39 σ 12 Interval kepercayaan 90% untuk 2 : σ2 0, 010858  1  σ 12 0, 010858 < 2< ( 4,39 ) 0, 000346  4,95 ÷ σ 2 0, 000346   σ 12 6,3397 < < 137, 7648 σ2 2
  • 20. 55 1 − α = 0,90 → α = 0,10 . Dari tabel : F0,05;6,5 = 4,95 dan F0,05;5,6 = 4,39 σ 12 Interval kepercayaan 90% untuk 2 : σ2 0, 010858  1  σ 12 0, 010858 < 2< ( 4,39 ) 0, 000346  4,95 ÷ σ 2 0, 000346   σ 12 6,3397 < < 137, 7648 σ2 2
  • 21. 55 1 − α = 0,90 → α = 0,10 . Dari tabel : F0,05;6,5 = 4,95 dan F0,05;5,6 = 4,39 σ 12 Interval kepercayaan 90% untuk 2 : σ2 0, 010858  1  σ 12 0, 010858 < 2< ( 4,39 ) 0, 000346  4,95 ÷ σ 2 0, 000346   σ 12 6,3397 < < 137, 7648 σ2 2