SlideShare a Scribd company logo
CLIENT CENTERED
Carl Ransom Rogers
Disusun Oleh :
Febi Yanuanto 1114500120
Bk 1c
KONSEP DASAR
• Manusia adalah makhluk yang dilahirkan
dengan pembawaan dasar yang baik, memiliki
kecenderungan yang bertujuan positif,
konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan
untuk maju, realistis, memiliki kapasitas untuk
menilai diri dan mampu membawa dirinya
untuk bertingkah laku sehat dan seimbang,
cenderung berusaha untuk
mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu
dan mempertahankannya.
• Setiap manusia memiliki harga dan martabat
dirinya, sehingga dengan didukung oleh
pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan
siap dan mampu untuk mengatasi masalahnya.
• Manusia adalah rasional, tersosialisasikan, dan
menentukan nasibnya sendiri.
• Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia
akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan
menjadi individu yang positif dan produktif.
ASUMSI PERILAKU BERMASALAH
• Adanya ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara
pengalaman organismik dan self yang menyebabkan
individu merasa dirinya rapuh dan mengalami salah suai.
• Karakteristik pribadi salah suai adalah:
– Estrangement: membenarkan apa yang sesungguhnya oleh diri
sendiri dirasakan tidak mengenakan.
– Incongruity in behavior: ketidaksesuaian tingkah laku karena
individu tidak mampu menilai diri sendiri dengan kacamata
positif, hal ini sering menimbulkan kecemasan.
– Kecemasan: kondisi psikologis yang ditimbulkan oleh adanya
ancaman terhadap kesadaran tentang diri sendiri.
– Defense mechanism: tindakan yang diambil oleh individu agar
tampak konsisten terhadap struktur self.
• Gejala tingkah laku salah suai adalah:
1. Kecemasan atau ketegangan terus menerus
2. Tingkah laku yang rigid, kaku, tidak luwes
3. Menolak situasi baru
4. Salah dalam perkiraan
5. Menolak untuk menyadari pengalamannya
sendiri
6. Tingkah lakunya tidak terduga
7. Sering tidak rasional
8. Tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
TUJUAN KONSELING
• Tujuan utama konseling berpusat pada klien
adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi
usaha membantu klien untuk menjadi seorang
pribadi yang penuh (fully functioning person).
• Ciri-ciri dari fully function person yang
menjadi tujuan utama konseling adalah
sebagai berikut:
• Individu terbuka terhadap pengalamannya dan keluar
dari kebiasaan untuk defensive.
• Seluruh pengalaman individu dapat disadari sebagai
sebuah kenyataan.
• Seluruh yang disimbolkan atau yang dinyatakan secara
verbal maupun dalam tindakan adalah akurat, yang
sebenarnya sebagaimana pengalaman itu terjadi.
• Struktur selfnya kongruen dengan pengalamannya.
• Struktur selfnya mampu berubah secara fleksibel
sejalan dengan pengalaman baru.
• Pengalaman selfnya akan dijadikan sebagai pusat
evaluasi.
• Individu memiliki pengalaman self regard.
• Individu berperilaku secara kreatif untuk beradaptasi
terhadap peristiwa-peristiwa yang baru.
• Individu akan menemukan nilai organismenya sebagai
sesuatu yang terpercaya mengarah kepada perilaku
yang memuaskan karena: a. seluruh pengalamannya
disadari, b. tidak ada pengalaman yang distorsi atau
ditolak, c. akibat perilakunya disadari.
PERAN KONSELOR
• Konselor tidak memimpin, mengatur atau menemukan
proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut
dilakukan oleh klien sendiri.
• Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien,
sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien.
• Konselor menerima individu dengan sepenuhnya
dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimananpun
• Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk
mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan
seluas-luasnya.
DESKRIPSI PROSES KONSELING
Tahap-Tahap Konseling CCT meliputi:
– Berdasar peran yang dilakukan konselor
a.Tahap Pertama: membangun hubungan konseling,
menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang
substantif seperti empati, kejujuran, ketulusan,
penghargaan yang positif tanpa syarat.
b. Tahap Kedua: tahap kelanjutan yang disesuaikan
dengan efektivitas hubungan konseling dan
disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Berdasarkan pengalaman klien dalam konseling:
a. Tahap pertama: klien datang kepada konselor
dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami
kecemasan atau kondisi penyesuaian diri yang tidak
baik.
b.Tahap kedua: saat klien menemui konselor
dengan penuh harapan dapat memperoleh bantuan
jawaban ata permasalahan yang sedang dialami dan
menemukan jalan atas kesulitan-kesulitannya.
Perasaan yang ada pada klien adalah
ketidakmampuan mengatasi kesulitan.
c. Tahap ketiga: pada awal konseling klien menunjukkan
tingkah laku, sikap, dan perasaan yang kau. Klien
menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor
secara permukaan dan belum menyatakan pribadi yang
dalam. Pada awal-awal ini klien cenderung
mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya dan
mungkin bersifat defensif.
d.Tahap keempat: klien mulai menghilangkan sikap dan
tingkah laku yang kaku, membuka diri terhadap
pengalamannya dan belajar untuk bersikap lebih matang
dan lebih teraktualisasi dengan jalan menghilangkan
pengalaman yang didistorsi atau ditolak.
TEKNIK KONSELING
• Teknik-teknik konseling Client Centered , adalah:
• Acceptance (penerimaan).
• Respect (rasa hormat).
• Understanding (mengerti, memahami).
• Reassurance (meyakinkan).
• Encouragement (dorongan).
• Limited questioning (pertanyaan terbatas).
• Reflection (memantulkan pertanyaan dan
perasaan).
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan:
• Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor dalam
konseling.
• Identifikasi dan penekanan hubungan konseling
sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian.
• Lebih menekankan pada sikap konselor daripada
teknik.
• Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian
dan penemuan kuantitatif.
• Penekanan emosi, perasaan, dan afektif dalam
konseling.
Kelemahan:
• Pendekatan ini cenderung menekankan aspek afektif,
emosional, perasaan sebagai penentu perilaku, ia
cenderung mengabaikan faktor intelektual, kognitif dan
rasional.
• Tujuan untuk setiap klien dinilai terlalu luas, umum dan
longgar sehingga sulit untuk menilai keberhasilan
setiap individu dalam konseling.
• Pendekatan ini menghendaki tujuan konseling dibuat
oleh klien, tetapi dalam pelaksanaannya sering masih
tergantung kepada situasi konseling dan konselor.
• Meskipun dinyatakan bahwa pendekatan konseling
berpusat klien diakui efektif, tetapi bukti-bukti empiris
tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang
berkaitan dengan klien yang kecil tanggung jawabnya.
• Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral
dalam situasi hubungan interpersonal.
CONTOH PENERAPAN
Diterapkan untuk menangani klien yang
mengalami masalah pengambilan keputusan,
konflik, konsep diri negatif, cemas.

More Related Content

What's hot

Rpl konseling individu
Rpl konseling individuRpl konseling individu
Rpl konseling individu
Universitas Panca Sakti TEGAL
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
misbakhulfirdaus
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
Winda Lukitasari
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
Tri_Endah_Sulistiani
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang Pribadi
Afy Luna
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
mncgita
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
Ayu W. Shepty
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
Nur Arifaizal Basri
 
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
Teknik dasar komunikasi dalam konselingTeknik dasar komunikasi dalam konseling
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
Ana Minnie
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Nur Arifaizal Basri
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
yayuzuliantini25
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
Nur Arifaizal Basri
 
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKCONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
Wulandari Rima Kumari
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
Nur Arifaizal Basri
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
Ade Dini Afry Annisa
 
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkpContoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Universitas Negeri Semarang
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
heraagnita
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
sayidatiasiyah
 
contoh RPL K13
contoh RPL K13contoh RPL K13
contoh RPL K13
Nur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

Rpl konseling individu
Rpl konseling individuRpl konseling individu
Rpl konseling individu
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang Pribadi
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
Teknik dasar komunikasi dalam konselingTeknik dasar komunikasi dalam konseling
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKCONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkpContoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
 
contoh RPL K13
contoh RPL K13contoh RPL K13
contoh RPL K13
 

Viewers also liked

Visual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricksVisual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricks
Alex Thissen
 
Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?
GaleriaBajek
 
Improving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendonImproving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendon
Yuri rendon
 
Nada_Anwar
Nada_AnwarNada_Anwar
Nada_Anwar
Nada Ahmed
 
Beonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia AsiaBeonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia Asia
bisnis terbaru
 
STEPS TO THE POWERPOINT
STEPS TO THE POWERPOINTSTEPS TO THE POWERPOINT
STEPS TO THE POWERPOINT
Nicole Passalacqua Pownall ☁️
 
Meghna
MeghnaMeghna
финальная презентация
финальная презентацияфинальная презентация
финальная презентация
Улжан Серкенова
 
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Théodore Economou
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Lizeth Padilla
 
Vintage Couture
Vintage CoutureVintage Couture
Vintage Couture
kels scott
 
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimaginedASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
Alex Thissen
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Lizeth Padilla
 
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMYKONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
Hasanuddin University
 

Viewers also liked (14)

Visual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricksVisual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricks
 
Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?
 
Improving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendonImproving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendon
 
Nada_Anwar
Nada_AnwarNada_Anwar
Nada_Anwar
 
Beonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia AsiaBeonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia Asia
 
STEPS TO THE POWERPOINT
STEPS TO THE POWERPOINTSTEPS TO THE POWERPOINT
STEPS TO THE POWERPOINT
 
Meghna
MeghnaMeghna
Meghna
 
финальная презентация
финальная презентацияфинальная презентация
финальная презентация
 
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
 
Vintage Couture
Vintage CoutureVintage Couture
Vintage Couture
 
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimaginedASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
 
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMYKONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
 

Similar to pendekatan client centered

Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
Febrika Setiyawan
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
Yabniel Lit Jingga
 
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS TegalPendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Universitas Pancasakti Tegal
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
bkupstegal
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
AfifFikri11
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
ardianperwira
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapyPatuh Ardianto
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan kliensiewling1988
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behaviortidalambk
 
Powerpoint bk
Powerpoint bkPowerpoint bk
Powerpoint bk
nidaanisah
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
tidalambk
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
Heri Yanti
 
Supervisor
SupervisorSupervisor
Supervisor
Favian Ahmad
 
P.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTXP.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTX
Wahyuda9
 

Similar to pendekatan client centered (20)

Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
 
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS TegalPendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Rasional emotif
Rasional emotifRasional emotif
Rasional emotif
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
Powerpoint bk
Powerpoint bkPowerpoint bk
Powerpoint bk
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Konseling humanistik
Konseling humanistikKonseling humanistik
Konseling humanistik
 
Supervisor
SupervisorSupervisor
Supervisor
 
P.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTXP.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTX
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 

pendekatan client centered

  • 1. CLIENT CENTERED Carl Ransom Rogers Disusun Oleh : Febi Yanuanto 1114500120 Bk 1c
  • 2. KONSEP DASAR • Manusia adalah makhluk yang dilahirkan dengan pembawaan dasar yang baik, memiliki kecenderungan yang bertujuan positif, konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan untuk maju, realistis, memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya untuk bertingkah laku sehat dan seimbang, cenderung berusaha untuk mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu dan mempertahankannya.
  • 3. • Setiap manusia memiliki harga dan martabat dirinya, sehingga dengan didukung oleh pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan siap dan mampu untuk mengatasi masalahnya. • Manusia adalah rasional, tersosialisasikan, dan menentukan nasibnya sendiri. • Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan menjadi individu yang positif dan produktif.
  • 4. ASUMSI PERILAKU BERMASALAH • Adanya ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara pengalaman organismik dan self yang menyebabkan individu merasa dirinya rapuh dan mengalami salah suai. • Karakteristik pribadi salah suai adalah: – Estrangement: membenarkan apa yang sesungguhnya oleh diri sendiri dirasakan tidak mengenakan. – Incongruity in behavior: ketidaksesuaian tingkah laku karena individu tidak mampu menilai diri sendiri dengan kacamata positif, hal ini sering menimbulkan kecemasan. – Kecemasan: kondisi psikologis yang ditimbulkan oleh adanya ancaman terhadap kesadaran tentang diri sendiri. – Defense mechanism: tindakan yang diambil oleh individu agar tampak konsisten terhadap struktur self.
  • 5. • Gejala tingkah laku salah suai adalah: 1. Kecemasan atau ketegangan terus menerus 2. Tingkah laku yang rigid, kaku, tidak luwes 3. Menolak situasi baru 4. Salah dalam perkiraan 5. Menolak untuk menyadari pengalamannya sendiri 6. Tingkah lakunya tidak terduga 7. Sering tidak rasional 8. Tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
  • 6. TUJUAN KONSELING • Tujuan utama konseling berpusat pada klien adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang penuh (fully functioning person).
  • 7. • Ciri-ciri dari fully function person yang menjadi tujuan utama konseling adalah sebagai berikut: • Individu terbuka terhadap pengalamannya dan keluar dari kebiasaan untuk defensive. • Seluruh pengalaman individu dapat disadari sebagai sebuah kenyataan. • Seluruh yang disimbolkan atau yang dinyatakan secara verbal maupun dalam tindakan adalah akurat, yang sebenarnya sebagaimana pengalaman itu terjadi. • Struktur selfnya kongruen dengan pengalamannya.
  • 8. • Struktur selfnya mampu berubah secara fleksibel sejalan dengan pengalaman baru. • Pengalaman selfnya akan dijadikan sebagai pusat evaluasi. • Individu memiliki pengalaman self regard. • Individu berperilaku secara kreatif untuk beradaptasi terhadap peristiwa-peristiwa yang baru. • Individu akan menemukan nilai organismenya sebagai sesuatu yang terpercaya mengarah kepada perilaku yang memuaskan karena: a. seluruh pengalamannya disadari, b. tidak ada pengalaman yang distorsi atau ditolak, c. akibat perilakunya disadari.
  • 9. PERAN KONSELOR • Konselor tidak memimpin, mengatur atau menemukan proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh klien sendiri. • Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. • Konselor menerima individu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimananpun • Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
  • 10. DESKRIPSI PROSES KONSELING Tahap-Tahap Konseling CCT meliputi: – Berdasar peran yang dilakukan konselor a.Tahap Pertama: membangun hubungan konseling, menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang substantif seperti empati, kejujuran, ketulusan, penghargaan yang positif tanpa syarat. b. Tahap Kedua: tahap kelanjutan yang disesuaikan dengan efektivitas hubungan konseling dan disesuaikan dengan kebutuhan klien.
  • 11. Berdasarkan pengalaman klien dalam konseling: a. Tahap pertama: klien datang kepada konselor dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami kecemasan atau kondisi penyesuaian diri yang tidak baik. b.Tahap kedua: saat klien menemui konselor dengan penuh harapan dapat memperoleh bantuan jawaban ata permasalahan yang sedang dialami dan menemukan jalan atas kesulitan-kesulitannya. Perasaan yang ada pada klien adalah ketidakmampuan mengatasi kesulitan.
  • 12. c. Tahap ketiga: pada awal konseling klien menunjukkan tingkah laku, sikap, dan perasaan yang kau. Klien menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor secara permukaan dan belum menyatakan pribadi yang dalam. Pada awal-awal ini klien cenderung mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya dan mungkin bersifat defensif. d.Tahap keempat: klien mulai menghilangkan sikap dan tingkah laku yang kaku, membuka diri terhadap pengalamannya dan belajar untuk bersikap lebih matang dan lebih teraktualisasi dengan jalan menghilangkan pengalaman yang didistorsi atau ditolak.
  • 13. TEKNIK KONSELING • Teknik-teknik konseling Client Centered , adalah: • Acceptance (penerimaan). • Respect (rasa hormat). • Understanding (mengerti, memahami). • Reassurance (meyakinkan). • Encouragement (dorongan). • Limited questioning (pertanyaan terbatas). • Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan).
  • 14. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN Kelebihan: • Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor dalam konseling. • Identifikasi dan penekanan hubungan konseling sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian. • Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik. • Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif. • Penekanan emosi, perasaan, dan afektif dalam konseling.
  • 15. Kelemahan: • Pendekatan ini cenderung menekankan aspek afektif, emosional, perasaan sebagai penentu perilaku, ia cenderung mengabaikan faktor intelektual, kognitif dan rasional. • Tujuan untuk setiap klien dinilai terlalu luas, umum dan longgar sehingga sulit untuk menilai keberhasilan setiap individu dalam konseling. • Pendekatan ini menghendaki tujuan konseling dibuat oleh klien, tetapi dalam pelaksanaannya sering masih tergantung kepada situasi konseling dan konselor. • Meskipun dinyatakan bahwa pendekatan konseling berpusat klien diakui efektif, tetapi bukti-bukti empiris tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang berkaitan dengan klien yang kecil tanggung jawabnya. • Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral dalam situasi hubungan interpersonal.
  • 16. CONTOH PENERAPAN Diterapkan untuk menangani klien yang mengalami masalah pengambilan keputusan, konflik, konsep diri negatif, cemas.