Teks tersebut membahas tentang konseling pendekatan Gestalt. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya kesadaran diri klien terhadap masa sekarang, serta membantu klien mengambil tanggung jawab atas diri sendiri. Konselor berperan meningkatkan kesadaran klien melalui teknik-teknik seperti mengajukan pertanyaan, memberikan umpan balik, dan latihan-latihan eksperimen. Tujuannya adalah membant
Teks tersebut membahas tentang pengantar konseling gestalt, pandangan manusia, teori kepribadian, tujuan dan teknik konseling gestalt. Teori ini menekankan pentingnya kesadaran diri dan tanggung jawab individu atas pikiran dan perbuatannya sendiri. Konselor berperan membantu klien meningkatkan kesadaran dan menerima diri apa adanya.
Teks tersebut membahas tentang konseling pendekatan Gestalt. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya kesadaran diri klien terhadap masa sekarang, serta membantu klien mengambil tanggung jawab atas diri sendiri. Konselor berperan meningkatkan kesadaran klien melalui teknik-teknik seperti mengajukan pertanyaan, memberikan umpan balik, dan latihan-latihan eksperimen. Tujuannya adalah membant
Teks tersebut membahas tentang pengantar konseling gestalt, pandangan manusia, teori kepribadian, tujuan dan teknik konseling gestalt. Teori ini menekankan pentingnya kesadaran diri dan tanggung jawab individu atas pikiran dan perbuatannya sendiri. Konselor berperan membantu klien meningkatkan kesadaran dan menerima diri apa adanya.
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)Indah Fatmawati
Psikoanalisis adalah sistem psikologi yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik, yang melihat kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya dorongan yang menimbulkan konflik. Tujuannya adalah merekonstruksi kepribadian melalui pengalaman kembali masa kanak-kanak dan pemahaman intelektual tentang diri.
Teori pendekatan Gestalt berfokus pada konsep bahwa manusia harus dipahami sebagai keseluruhan dan bukan hanya penjumlahan dari bagian-bagiannya. Proses konseling Gestalt bertujuan untuk membantu klien mencapai kesadaran diri dan lingkungan sekitarnya dengan menghadirkan hubungan personal antara konselor dan klien serta mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Ringkasan pendekatan konseling Gestalt menurut dokumen tersebut adalah:
Pendekatan konseling Gestalt berfokus pada kesadaran klien akan perasaan dan pesan tubuhnya serta menantang klien untuk memanfaatkan inderanya sepenuhnya. Terapi ini dikembangkan oleh Frederick Perls berdasarkan psikoanalisis, fenomenologi, dan psikologi Gestalt.
Dokumen tersebut merangkum beberapa pendekatan konseling seperti analisis transaksional, realitas, dan trait and factor. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep dasar, teknik, tujuan, peran dan fungsi konselor, asumsi perilaku bermasalah, dan contoh kasus dari masing-masing pendekatan.
Terapi client-centered berlandaskan pandangan bahwa manusia memiliki dorongan untuk aktualisasi diri. Menurut Rogers, manusia menyusun diri berdasarkan persepsinya sendiri tentang kenyataan. Klien memiliki kemampuan untuk memahami penyebab ketidakbahagiaan dan melakukan perubahan diri. Perubahan akan terjadi jika terapis membangun hubungan yang ditandai kehangatan, penerimaan, dan empati.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
Pendekatan Gestalt berfokus pada masa kini dan kesadaran. Tujuannya membantu klien menghadapi tantangan secara mandiri dan memahami realitasnya. Tekniknya meliputi dialog, kursi kosong, pembalikan peran, dan proyeksi untuk mendorong klien menemukan makna sendiri. Peran konselor adalah memfasilitasi klien menghadapi masalah dengan perasaan penuh di masa sekarang.
Makalah ini membahas pendekatan konseling client centered yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Client centered merupakan pendekatan humanistik yang berfokus pada pertumbuhan pribadi klien dengan membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri. Proses konseling client centered didasarkan pada empati, penerimaan, dan hubungan antara konselor dan klien.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar Gestalt tentang sifat manusia yang harus dipahami secara keseluruhan dan integral, serta tujuan dan proses konseling Gestalt yang berfokus pada membantu klien menghadapi kenyataan sekarang dan mengembangkan kemandirian."
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)Indah Fatmawati
Psikoanalisis adalah sistem psikologi yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik, yang melihat kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya dorongan yang menimbulkan konflik. Tujuannya adalah merekonstruksi kepribadian melalui pengalaman kembali masa kanak-kanak dan pemahaman intelektual tentang diri.
Teori pendekatan Gestalt berfokus pada konsep bahwa manusia harus dipahami sebagai keseluruhan dan bukan hanya penjumlahan dari bagian-bagiannya. Proses konseling Gestalt bertujuan untuk membantu klien mencapai kesadaran diri dan lingkungan sekitarnya dengan menghadirkan hubungan personal antara konselor dan klien serta mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Ringkasan pendekatan konseling Gestalt menurut dokumen tersebut adalah:
Pendekatan konseling Gestalt berfokus pada kesadaran klien akan perasaan dan pesan tubuhnya serta menantang klien untuk memanfaatkan inderanya sepenuhnya. Terapi ini dikembangkan oleh Frederick Perls berdasarkan psikoanalisis, fenomenologi, dan psikologi Gestalt.
Dokumen tersebut merangkum beberapa pendekatan konseling seperti analisis transaksional, realitas, dan trait and factor. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep dasar, teknik, tujuan, peran dan fungsi konselor, asumsi perilaku bermasalah, dan contoh kasus dari masing-masing pendekatan.
Terapi client-centered berlandaskan pandangan bahwa manusia memiliki dorongan untuk aktualisasi diri. Menurut Rogers, manusia menyusun diri berdasarkan persepsinya sendiri tentang kenyataan. Klien memiliki kemampuan untuk memahami penyebab ketidakbahagiaan dan melakukan perubahan diri. Perubahan akan terjadi jika terapis membangun hubungan yang ditandai kehangatan, penerimaan, dan empati.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
Pendekatan Gestalt berfokus pada masa kini dan kesadaran. Tujuannya membantu klien menghadapi tantangan secara mandiri dan memahami realitasnya. Tekniknya meliputi dialog, kursi kosong, pembalikan peran, dan proyeksi untuk mendorong klien menemukan makna sendiri. Peran konselor adalah memfasilitasi klien menghadapi masalah dengan perasaan penuh di masa sekarang.
Makalah ini membahas pendekatan konseling client centered yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Client centered merupakan pendekatan humanistik yang berfokus pada pertumbuhan pribadi klien dengan membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri. Proses konseling client centered didasarkan pada empati, penerimaan, dan hubungan antara konselor dan klien.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar Gestalt tentang sifat manusia yang harus dipahami secara keseluruhan dan integral, serta tujuan dan proses konseling Gestalt yang berfokus pada membantu klien menghadapi kenyataan sekarang dan mengembangkan kemandirian."
Dokumen tersebut membahas 7 pendekatan dalam bimbingan dan konseling, yaitu: 1) Psikoanalitis, 2) Client-Centered, 3) Behavioristik, 4) Rasional Emotif, 5) Realitas, 6) Analisis Transaksional, 7) Kognitif Perilaku. Semua pendekatan berfokus pada membantu klien mengatasi masalah dengan berbagai teknik seperti terapi, pelatihan, edukasi, serta memperbaiki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam konseling seperti non-direktif, rasional emotif, analisis transaksional, dan klinikal.
2. Pendekatan non-direktif menekankan peran sentral klien dan konselor sebagai pendukung pertumbuhan pribadi klien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam konseling seperti non-direktif, rasional emotif, analisis transaksional, dan klinikal.
2. Pendekatan non-direktif menekankan peran sentral klien dan konselor sebagai pendukung pertumbuhan pribadi klien.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa pendekatan teori dalam amalan kaunseling untuk kanak-kanak. Terdapat penjelasan mengenai teori psikoanalisis Freud dan Jung, pendekatan client-centered, serta teori RET. Dokumen ini juga menyentuh objektif kaunseling kanak-kanak, peranan kaunselor, dan teknik-teknik terapi yang digunakan dalam pendekatan-pendekatan tersebut.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam konseling yang mencakup pandangan tentang manusia dan kepribadian, tujuan konseling, proses dan teknik konseling seperti atending, mengundang pembicaraan terbuka, paraprase, dan refleksi perasaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan Client Centered dalam konseling yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Pendekatan ini berfokus pada penerimaan konselor terhadap klien, kejujuran, dan kemampuan klien untuk menemukan solusi masalahnya sendiri dengan bantuan hubungan yang terbentuk antara klien dan konselor.
Makalah ini membahas konsep dasar dan hakekat eksistensialisme humanistik dalam konseling. Teorinya menekankan bahwa manusia bebas dan bertanggung jawab atas pilihannya, serta mampu mengembangkan potensinya secara maksimal. Tujuan konseling adalah membantu klien menjadi lebih sadar akan dirinya dan memilih jalan hidup sesuai keinginannya. Konselor berperan sebagai fasilitator untuk mendor
Dokumen tersebut merangkum pendekatan konseling berpusat pada klien (client centered) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri dengan menerima diri apa adanya. Peran konselor adalah mendengarkan secara aktif, memberikan empati, dan menerima klien tanpa syarat untuk membantu klien mengeksplorasi di
Pendekatan konseling humanistik menekankan pada pentingnya menghargai martabat dan potensi setiap individu. Teori ini berfokus pada membantu klien mengembangkan kesadaran diri dan memaksimalkan potensi mereka untuk mengatasi masalahnya sendiri. Konselor berperan sebagai fasilitator yang mendukung klien untuk mengambil keputusan secara mandiri.
Presentasi berisi tiga pendekatan konseling dan terapi utama yang sudah banyak dikenal (psikoanalisis, perilaku, dan humanistik). Penjelasan disertai latihan dan cuplikan video yang bisa membantu pemahaman.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. “Gestalt” berasal dari bahasa Jerman yang berarti
meresepsikan suatu bentuk, maka bentuk itu tidak
pernah tampil bagian per bagian tapi selalu sebagai
keseluruhan.
5. • Dalam hubungannya dengan perjalanan
kehidupan manusia :
tidak ada yang “ada” kecuali
“sekarang”.
Masa lalu telah pergi dan masa
depan belum dijalani, oleh karena
itu yang menentukan kehidupan
manusia adalah masa sekarang.
KONSEP DASAR
6. • Dalam pendekatan Gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak
selesai, yakni mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkap.
Seperti marah, dendam, benci, sakit hati
• Setiap individu memiliki kemampuan untuk
menerima tanggung jawab pribadi & dorongan
mengembangan kesadaran.
• manusia aktif terdorong kearah keseluruhan
dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah
lakunya.
Selanjutnya
7. Individu bermasalah karena terjadi pertentangan
antara kekuatan “top dog” dan keberadaan “under
dog”
Top dog adalah kekuatan yang mengharuskan,
menuntut, mengancam
8.
9.
10. Kepribadian kaku (rigid)
Tidak mau bebas-bertanggung jawab, ingin tetap
tergantung
Menolak berhubungan dengan lingkungan
Memeliharan unfinished bussiness
Menolak kebutuhan diri sendiri
Melihat diri sendiri dalam kontinum “hitam-putih”
12. TujuanKonseling
1. Membantu klien agar dapat memperoleh kesadaran pribadi,
memahami kenyataan dan realitas
3. Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada
pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri ( to be true
to himself )
4. Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat bertingkah
laku menurut prnisip-prinsip gestalt, semua situasi bermasalah
(unfisihed bussines) yang muncul dan selalu akan muncul dapat
diatasi dengan baik.
13. Peran konselor dalam Pendekatan
Gestalt
Memfokuskan pada perasaan klien, kesadaran pada
saat yang sedang berjalan, serta hambatan terhadap
kesadaran
Tugas terapis adalah menantang klien sehingga
mereka mau memanfaatkan indera mereka
sepenuhnya dan berhubungan dengan pesan-pesan
tubuh mereka
Menaruh perhatian pada bahasa tubuh klien, sebagai
petunujk non verbal
Secara halus berkonfrontasi dengan klien guna untuk
menolong mereka menjadi sadar akan akibat dari
bahasa mereka
14.
15. Konselor membantu membuat perasaan klien untuk
bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya
sehingga potensinya dapat berkembang lebih
optimal
16. Membentuk pola pertemuan konseling agar tercapai situasi
yang memungkinkan perubahan-perubahan pada klien.
Pola yang diciptakan berbeda pada tiap klien, karena
masing-masing memiliki keunikan sebagai individu serta
memiliki kebutuhan yang bergantung pada masalah yang
aharus dipecahkan.
Situasi ini mengandung komponen emosional dan infuitif.
17. konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan
klien untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
sesuai dengan kondisi klien.
Ada dua hal yang dilakukan konselor :
Membangkitkan motivasi
klien. Dengan
memberikan kesempatan
untuk menyampaikan
ketidaksenangannya atau
ketidakpuasannya.
Membangkitkan dan
mengembangkan otonomi
klien dan menekankan
kepada klien bahwa klien
boleh menolak saran-
saran konselor asal dapat
mengemukakan alasan-
alasannya secara
bertanggung jawab.
18. Klien didorong untuk menyatakan perasaan-perasaannya
pada pertemuan-pertemuan konseling saat ini bukan
menceritakan pengalaman masa lalu atau harapan masa
datang
Klien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala
perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di
sini dan saat ini.
Konselor berusaha menemukan celah-celah kepribadian
atau aspek-aspek kepribadian yang hilang, dari sini dapat
ditentukan apa yang harus dilakukan.
19. FASE KE EMPAT
Setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang dirinya,
tindakan dan perasaannya maka konseling sudah sampai tahap akhir.
Klien secara sadar dan bertanggung jawab memutuskan untuk “melepaskan”
diri dari konselor, dan siap untuk mengembangan potensi.
Klien telah memiliki kepercayaan pada potensinya, selalu menyadari dirinya,
sadar dan bertanggung jawab atas sifat otonominya, perbuatannya, perasaan-
perasaannya, dan pikiran-pikirannya.
Klien menunjukkan ciri-ciri yang menunjukkan integritas kepribadiannya
sebagai individu yang unik dan manusiawi.
20. TEKNIK KONSELING
GESTALT
A. PENEKANAN TANGGUNG JAWAB KLIEN
Yaitu konselor menekankan agar klien mengambil tanggung jawab
atas tingkah lakunya.
B. ORIENTASI SEKARANG DAN DISINI
Yaitu dalam proses konseling, konselor tidak merekonstruksi
masa lalu atau motif-motif tidak sadar tapi memfokuskan
keadaan sekarang
C. ORIENTASI EKSPERIENSIAL
Yaitu teknik yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran
klien tentang diri sendiri & masalahnya
21. Menolak ketidak berdayaan sbg
alasan untuk tidak berubah
KELEBIHAN PENDEKATAN
GESTALT
Menangani masa lampau
dengan membawa aspek-aspek
masa lampau yang relevan ke
saat sekarang
Menekankan klien untuk
menemukan makna dan
penafsiran sendiri
Memberikan perhatian
terhadap pesan-pesan
nonverbal & pesan-pesan
tubuh
Kecerdasan Visual & Spasial
22. Kelebihan Pendekatan Gestalt
Kurang memperhatikan
faktor kognitif
Menekankan tanggung
jawab atas diri sendiri &
mengabaikan tanggung
jawab pd orang lain
Penggunaan teknik-teknik
Gestalt mjd tidak
produktifbila dikembangkan
secara mekanis
Klien sering bereaksi negatif
terhadap sejumlah teknik
gestalt krn merasa dirinya
dianggap anak kecil/