SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
26
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen
(quasi experiment) yaitu salah satu metode yang bertujuan untuk melihat adanya
hubungan sebab akibat antara dua variabel dengan desain penelitian non-
equivalent control grup design yang berarti sampel pada penelitian baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random akan tetapi
pemilihan kelas dilakukan secara purposive sampling yaitu pemilihan sampel
yang didasarkan pada karakteristik dan kemampuan dengan ukuran yang sama.
Satu kelompok (eksperimen) memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan problem posing sedangkan kelompok yang lainnya (kontrol)
memperoleh pembelajaran biasa.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan problem
posing sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kreatif dan self-
concept matematis. Dalam penelitian ini akan di lihat sejauh mana pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan problem posing dapat meningkatkan
kemampuan kreatif matematis dan self-cocept matematis siswa. Gambaran
mengenai peningkatan kemampuan Berpikir kreatif matematis dan self-cocept
matematis siswa diperoleh dengan cara membandingkan data hasil pretes dengan
postes antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, serta nilai rata-rata
gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen soal diberikan kepada
kedua kelas tersebut adalah soal yang sama antara soal pretes
27
dengan postes untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis
dan self-concept matematis siswa MTs.
Metode dan desain yang digunakan adalah pretest posttest control group
design menurut (Ruseffendi, 2010:50) rumusannya adalah sebagai berikut:
O X O
………………….
O O
Keterangan:
O : Pretes dan postes kemampuan berpikir kreatif.
X : Perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan problem posing.
… : Pengambilan sampel tidak dipilih secara acak.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2013:2) populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu
yang d tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
MTs Negeri 4 Bandung Barat tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan metode dan
desain penelitian, dari jumlah populasi kelas VII yang ada, diambil dua kelas
sebagai sampel yaitu kelas VII F menjadi kelas eksperimen, dan kelas VII D yang
menjadi kelas kontrol. Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan
menggunakan pendekatan problem posing dan kelas kontrol akan diberikan
perlakuan dengan menggunakan pembelajaran biasa.
28
C. Instrumen Penelitian (Ditambah tabel rekap hasil uji coba)
a. Instrumen Tes
Untuk memberikan penilaian yang objektif, perlu diberikan pemberian skor
yang baik. Pemberian skor untuk menilai kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal tertera pada Tabel 3.1 yaitu
modifikasi pedoman penskoran berpikir kreatif yang di adaptasi dari Sumarmo,
(2016:9) sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pedoman Penskoran Berpikir Kreatif Matematis
Aspek yang
di ukur
Skor Respon terhadap siswa
Kelancaran
(fluency)
0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah
1
Membuat satu model bangun datar tanpa disertai
keterangan
2
Membuat satu model bangun datar secara rinci disertai
keterangan
1
Membuat beragam model bangun datar tanpa disertai
dengan keterangan
2
Membuat beragam model bangun datar secara rinci
disertai dengan keterangan
Kelenturan
(flexibility)
0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah
1
Mengidentifikasi data/informasi yang diberikan dan
yang ditanyakan tanpa mendetail rinciannya
2
Mengidentifikasi data/informasi yang diberikan dan
yang ditanyakan secara rinci dan jelas
1
Mengkaitkan data/informasi yang diberikan dan yang
ditanyakan ke dalam model matematika tetapi tidak
sesuai
2
Mengkaitkan data/informasi yang diberikan dan yang
ditanyakan ke dalam model matematika dengan benar
1
Mengidentifikasi satu cara untuk menyelesaikan
masalah serta menyelesaikannya
2
Mengidentifikasi beberapa cara berbeda untuk
menyelesaikan masalah serta menyelesaikannya
Keaslian 0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah
29
(originality)
1
Menyusun model matematika dari bentuk gambar dan
atau ekspresi matematis dengan jawaban salah
2
Menyusun model matematika dari bentuk gambar dan
atau ekspresi matematis secara benar
1
Mengidentifikasi strategi biasa untuk menyelesaikan
masalah
2
Mengidentifikasi strategi (yang tidak baku) untuk
menyelesaikan masalah
1
Menyelesaikan model matematika dengan strategi
baku yang dipilih
2
Menyelesaikan model matematika dengan strategi
tidak baku yang dipilih
Keterincian
(Elaboration)
0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah
1
Mengidentifikasi unsur/data yang diketahui dan yang
ditanyakan dari suatu masalah tidak sesuai dengan
informasi yang diberikan
2
Mengidentifikasi unsur/data yang diketahui dan yang
ditanyakan dari suatu masalah secara rinci
1
Melengkapi data yang tidak sesuai dengan informasi
yang diberikan sebagai gagasan untuk menyelesaikan
permasalahan
2
Melengkapi data sesuai dengan informasi yang
diberikan sebagai gagasan untuk menyelesaikan
permasalahan
1
Menyelesaikan model matematika masalah utama
tanpa disertai alasan/penjelasan, konsep/proses yang
digunakan pada tiap langkah
2
Menyelesaikan model matematika masalah utama
disertai alasan/penjelasan, konsep/proses yang
digunakan pada tiap langkah
1
Menyusun pertanyaan secara sederhana tanpa disertai
penyelesaian
2
Menyusun pertanyaan secara sederhana disertai
penyelesaian
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir kreatif
matematis. Sebelum tes tersebut di uji cobakan, maka sebelumnya perlu dilakukan
30
suatu pengujian agar tes tersebut dapat digunakan dan sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan, maka harus di analisis berkenaan dengan validitas butir tes,
Reliabilitas, daya pembeda (DB), dan tingkat atau indeks kesukaran butir tes (IK).
1. Validitas butir tes
Validitas suatu butir tes melukiskan derajat kesahihan atau korelasi skor
siswa pada butir yang bersangkutan dibandingkan dengan skor siswa pada seluruh
butir. Validitas butir tes di hitung dengan menggunakan rumus sesuai dengan
bentuk tes yang di pakai . Dalam penelitian ini disajikan bentuk tes uraian untuk
mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan bentuk tes yang
digunakan adalah cara mengukur validitas yaitu dengan mencari korelasi antara
masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi
Product Moment Arikunto (Hendriana & Sumarmo, 2014:62) yaitu:
=
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ )( ∑ ) (∑ )+
Keterangan:
: Validitas
: Skor siswa pada tiap butir soal
: Skor total
: Jumlah peserta tes
Dalam penelitian ini digunakan kriteria klasifikasi butir tes menurut Guilford
(Ruseffendi, 2010:160) yaitu tertera pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Interpretasi Validitas Soal
Nilai Interpretasi
0,00 Sangat rendah
31
0,20 Rendah
0,40 0,70 Sedang
0,70 0,90 Tinggi
0,90 1,00 Sangat tinggi
Gambaran hasil perhitungan validitas butir soal tes berpikir kreatif dapat
dilihat pada Tabel 3.2.1 berikut:
Tabel 3.2.1
Hasil Perhitungan Validitas Tes
No. Soal rxy Interpretasi
1 0,602 Sedang
2 0,509 Sedang
3 0,459 Sedang
4 0,398 Rendah
5 0,665 Sedang
6 0,608 Sedang
7 0,569 Sedang
8 0,614 Sedang
Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen pada Tabel 3.2.1
didapatkan bahwa nilai validitas pada soal no 4 adalah rendah, nilai validitas pada
no 1, 2, 3, 5, 6, 7, dan 8 adalah sedang.
Selanjutnya dilakukan uji signifikan nilai rxy dengan rumus sebagai
berikut:
√
√
di mana:
: Koefisien korelasi hasil
: Banyaknya siswa
Kemudian untuk menentukan nilai distribusi (tabel t) dengan dan derajat
kebebasan ( )
32
Kaidah Keputusan:
Apabila , maka butir soal tersebut valid.
Apabila maka butir soal tersebut tidak valid.
Rangkuman hasil soal disajikan pada tabel 3.2.2
Tabel 3.2.2
Validitas Tiap Butir Soal
No Soal
Nilai t
Keputusan
t hitung t tabel
1 4.331 2,033 Valid
2 3.395 2,033 Valid
3 2.975 2,033 Valid
4 2.488 2,033 Valid
5 5.119 2,033 Valid
6 4.395 2,033 Valid
7 3.967 2,033 Valid
8 4.331 2,033 Valid
Berdasarkan perhitungan validitas tiap butir tes pada tabel 3.2.2 dengan
membandingkan antara t tabel dan t hitung maka dapat diinterpretasikan bahwa
soal on 1-8 adalah valid.
2. Reliabilitas
Istilah reliabilitas memuat arti dapat di percaya, konsisten, tegap, dan relevan.
Suatu alat ukur yang memiliki reliabilitas yang memadai artinya jika alat ukur
tersebut di uji coba pada waktu yang berbeda, pada sekelompok orang yang
berbeda, oleh orang yang berbeda akan memberikan hasil pengukuran yang sama
dengan kata lain alat ukur tersebut bersifat tegap.
Rumus reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas tes-
retes. Alat ukur ini diperoleh dengan mencobakan alat ukur pengukuran pertama
dan pengukuran kedua atau yang berikutnya. Dalam penelitian ini rumus yang
33
akan digunakan adalah rumus Cronbuch Alpha (Hendriana & Sumarmo,
2014:59), yaitu:
( )
( )
( ∑ )
∑
Keterangan:
: Reliabilitas yang dicari
: Banyaknya soal
: Jumlah varian skor tiap-tiap item
: Varian total
Untuk menginterpretasi reliabilitas digunakan klasifikasi menurut
Guilford (Ruseffendi, 2010:160) seperti tertera pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Derajat reliabilitas Keterangan
0,00 < r ≤ 0,20 Kecil
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,40 < r ≤ 0,70 Sedang
0,70 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,80 < r ≤ 1,00 sangat tinggi
Gambaran hasil perhitungan reliabilitas butir soal tes berpikir kreatif dapat
dilihat pada Tabel 3.3.1
Tabel 3.3.1
Hasil Perhitungan Reliabilitas Tiap Butir Soal dan Interpretasinya
n R11 Interpretasi
8 0.659 Sedang
34
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas diperoleh nilai realiabilitas sebesar
0.659. Dengan demikian kriteria realibilitasnya sedang.
Selanjutnya dilakukan uji signifikan nilai r11 dengan rumus sebagai berikut:
√
√
( )( )
Dimana:
: Koefisien korelasi hasil
: ( )( )
Rangkuman hasil uji reliabilitas soal dengan kriteria: butiran
soal reliabel yang disajikan pada Tabel 3.3.2 berikut:
Tabel 3.3.2
Rangkuman Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Berpikir Kreatif
Nilai t
Keputusan
4.878 2,034 Reliabel
Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan reliabilitas pada Tabel 3.3.2 maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen soal reliable.
3. Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda terlebih dahulu ditentukan jumlah siswa
kelompok atas dan kelompok bawah. Setelah data diurutkan dari yang terbesar ke
yang terkecil maka siswa kelompok atas adalah 27% siswa teratas dari jumlah
siswa keseluruhan, dan siswa kelompok bawah 27% siswa terbawah dari jumlah
siswa keseluruhan. Suatu butir tes dikatakan memiliki daya pembeda (DB) yang
baik artinya butir tes tersebut dapat membedakan kualitas jawaban antara siswa
35
sudah paham dan yang belum paham tentang tugas dalam butir tes yang
bersangkutan. Seperti pada perhitungan indeks kesukaran. (IK) butir tes,
perhitungan daya beda (DB) butir tes menggunakan rumus tertentu sesuai dengan
bentuk tes yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini rumus yang digunakan menurut Suherman dan Sukjaya
(Rohmah, 2015:20) yaitu sebagai berikut:
Keterangan :
: Daya pembeda
: Jumlah skor kelompok atas
: Jumlah skor kelompok bawah
: Jumlah siswa kelompok atas/ bawah (27% dari jumlah seluruh peserta tes
Kriteria daya pembeda butir tes diklasifikasikan sebagai: jelek, cukup, baik
dan baik sekali sesuai dengan kriteria Arikunto (Hendriana & Sumarmo, 2014:64)
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Evaluasi Butiran Soal
0,00 ≤ DB < 0,20 Jelek
0,20 ≤ DB < 0,40 Cukup
0,40 ≤ DB < 0,70 Baik
0,70 ≤ DB < 1,00 Baik sekali
Rangkuman hasil daya pembeda soal tes kemampuan pemecahan masalah
disajikan pada Tabel 3.4.1 berikut:
36
Tabel 3.4.1
Daya Pembeda Tiap Butir Soal Berpikir Kreatif
Nomor Soal Daya Pembeda Interpretasi
1 0.389 Cukup
2 0.259 Cukup
3 0.259 Cukup
4 0.222 Cukup
5 0.472 Baik
6 0.444 Baik
7 0.306 Cukup
8 0.306 Cukup
4. Indeks Kesukaran butir tes (IK)
Indeks kesukaran (IK) suatu butir tes melukiskan derajat proporsi jumlah
skor jawaban benar pada butir tes yang bersangkutan terhadap jumlah skor
idealnya. Dalam penelitian ini rumus yang akan digunakan untuk menentukan
indeks kesukaran adalah rumus menurut Juhara dan Zauhara (Rohmah, 2015:40),
sebagai berikut:
Keterangan:
: Indeks kesukaran
: Jumlah skor siswa dari kelompok atas
: Jumlah skor siswa dari kelompok bawah
: Jumlah skor siswa dari kelompok atas/bawah
Indeks kesukaran butir tes diklasifikasikan sebagai: sangat mudah, mudah,
sedang, sukar, atau sangat sukar sesuai dengan kriteria menurut Suherman dan
Sukjaya (Rohmah, 2015:22) yang tertera pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran
37
Nilai IK Kriteria
IK = 0,00 Terlalu Sukar
0,00 < IK≤ 0,30 Sukar
0,30 < IK≤ 0,70 Sedang
0,70 < IK≤ 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu Mudah
Rangkuman hasil indeks kesukaran soal tes kemampuan pemecahan masalah
disajikan pada Tabel 3.5.1 berikut:
Tabel 3.5.1
Indeks Kesukaran Tes Berpikir Kreatif
Nomor Soal Indeks kesukaran Interpretasi
1 0.722 Mudah
2 0.481 Sedang
3 0.648 Sedang
4 0.500 Sedang
5 0.625 Sedang
6 0.463 Sedang
7 0.278 Sukar
8 0.292 Sukar
Dari Tabel 3.5.1 dapat dilihat bahwa untuk soal tes pemecahan masalah
nomor 2, 5 dan 7 indeks kesukaran sedang, maka diputuskan soal nomor 2, 5 dan
7 tidak dipakai.
Berikut ini disajikan rekap analisis hasil uji coba instrumen penelitian dari
uraian di atas yang disajikan pada Tabel 3.6
Tabel 3.6
Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba
N
o
So
al
Validitas Reliabilitas
Daya
Pembeda
Indeks
Kesukaran
Ket
rxy
Inter
Prestas
i
r11
Inter
Pretesi
DP
Inter
Pretas
i
IK
Inter
Pretas
asi
1 0,602 Sedang
0.659 Sedang
0.389 Cukup 0.722 Mudah
Dipakai
2 0,509 Sedang 0.259 Cukup 0.481 Sedang Dipakai
38
3 0,459 Sedang 0.259 Cukup 0.648 Sedang Dibuang
4 0,398 Rendah 0.222 Cukup 0.500 Sedang Dipakai
5 0,665 Sedang 0.472 Baik 0.625 Sedang Dibuang
6 0,608 Sedang 0.444 Baik 0.463 Sedang Dipakai
7 0,569 Sedang 0.306 Cukup 0.278 Sukar Dibuang
8 0,614 Sedang 0.306 Cukup 0.292 Sukar Dipakai
Setelah melihat Tabel 3.6 rekapitulasi hasil uji coba dan dengan
mempertimbangkan validitas, reliabilitas daya pembeda dan indeks kesukaran,
maka soal yang akan digunakan pada penelitian ini adalah no 1, 2, 4, 6 dan 8.
b. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes dalam penelitian ini menggunakan angket/ kuesioner.
Menurut Sugiyono, (2013:142) Angket/ kuesioner adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket pengukuran self-concept atau kemampuan diri.
Adapun penskoran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penskalaan skala likert menurut (Purwasih & Sariningsih, 2017:18) yang terdiri
dari 4 alternatif jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),
dan sangat tidak setuju (STS). Dalam angket tersebut juga terdapat butir-butir
pertanyaan yang terdiri dari pernyataan favourable (bersifat positif) dan
pernyataan unfavourable (bersifat negatif).
Tabel 3.7
Pedoman Penskoran Skala Likert
Klasifikasi Keterangan
Skor pernyataan
positif
Skor pernyataan
Negatif
SS Sangat setuju 4 1
S Setuju 3 2
TS Tidak setuju 2 3
STS Sangat tidak setuju 1 4
39
D. Prosedur Penelitian
Dalam upaya memudahkan penelitian, maka sebelumnya dilakukan beberapa
tahapan penelitian. Tahapan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan sebelum
penelitian dilaksanakan, langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan
yaitu:
a. Melakukan observasi ke sekolah,
b. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian,
c. Menyusun instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan problem posing dalam rangka mengukur
kemampuan berpikir kreatif matematis dan self-concept matematis siswa,
d. Melakukan bimbingan instrumen dan perangkat pembelajaran dengan dosen
pembimbing serta kepada orang yang berkompeten perihal pembelajaran
matematika,
e. Persetujuan oleh dosen pembimbing,
f. Melakukan uji coba instrumen penelitian kepada siswa yang telah mendapat
materi pembelajaran pada penelitian ini,
g. Menganalisis hasil uji coba instrumen dan memberikan kesimpulan terhadap
hasil olahan data yang telah diperoleh,
h. Melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing terhadap hasil uji coba
instrumen dan melakukan perbaikan instrumen jika di perlukan,
40
i. Berkomunikasi dengan pihak sekolah mengenai jadwal dan kegiatan
penelitian yang akan dilakukan.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi dari persiapan penelitian
yang telah dilakukan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 1 bulan di
mulai dari tanggal 1 Februari sampai dengan tanggal 7 Maret 2018. Adapun
langkah-langkah kegiatan pada tahap ini yaitu:
a. Memberikan pretes soal kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kepada
kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa,
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaraan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan problem posing dan kelas kontrol dilakukan pembelajaran
konvensional,
c. Memberikan postes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui pencapaian akhir pada aspek kemampuan Berpikir kreatif
matematis siswa setelah dilakukan pembelajaran.
Adapun langkah-langkah implementasi pengajaran terhadap kelas eksperimen
yaitu sebagai berikut:
Fase 1 (Organizing)
1. Membagi kelompok kecil secara heterogen (4 orang).
Fase 2 (Accepting)
1. Guru menyampaikan materi yang penting untuk disampaikan, baik
menggunakan media atau secara langsung,
41
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi
yang kurang ia pahami,
3. Memberikan contoh soal untuk latihan,
4. Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok,
5. Menjelaskan tujuan dan petunjuk pengerjaan pada LKS,
6. Memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas
terkait petunjuk pengerjaan LKS,
7. Menyampaikan permasalahan pada LKS.
Fase 3 (Challenging)
1. Guru mengarahkan kelompok untuk mengerjakan kegiatan 1,
2. Guru mengarahkan pelatih untuk membuat soal berdasarkan permasalahan
yang diberikan pada kegiatan 2 .
Fase 4 (Problem solution)
1. Guru mengarahkan siswa menukarkan LKS dengan kelompok lain agar
pertanyaan kelompoknya dapat terselesaikan.
Fase 5 (Verification)
1. Guru mengarahkan setiap kelompok untuk menukar kembali LKS kepada
kelompok asal.
Fase 6 (Evaluation)
1. Menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan jawaban LKS,
2. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
3. Tahap Evaluasi
42
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu penelitian. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Mengumpulkan semua data hasil penelitian,
2. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian,
3. Menarik kesimpulan hasil penelitian.
E. Teknik Pengolahan Data
Untuk dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, maka data
yang diperoleh dalam penelitian ini harus diolah terlebih dahulu. Seluruh data
yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pretes, postes dan N-Gain diolah dengan
menggunakan Software SPSS 21 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas hasil pretes di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Homogenitas Varians
Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya akan dilakukan
Uji Homogenitas Varians yaitu analisis yang digunakan untuk menguji apakah
varian (sebaran) data suatu kelompok homogen atau tidak. Jika dua kelompok
atau lebih mempunyai varian yang sama besarnya, maka datanya dianggap
homogen. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji tes 2variances.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
43
Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t
dengan alternatifnya adalah uji-t’. Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk
menjawab pertanyaan apakah hasil suatu penelitian akan akan berbeda bila suatu
karakteristik diberi perlakuan yang berbeda, atau dengan kata lain apakah kedua
kelas memiliki nilai awal rata-rata yang sama atau tidak. Uji kesamaan dua rata-
rata yang digunakan adalah Independent Sample T-Test.
b. Analisis Data Postes Kemampuan Berpikir Kreatif
Pengolahan dan analisis terhadap data postes pada masing-masing kelas
dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
dengan pendekatan problem posing dan pembelajaran biasa. Sama halnya dengan
data pretes, data postes juga harus di uji dimana pengujiannya meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas hasil pretes di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Karena salah satu kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji
kesamaan dua rata-rata menggunakan statistik uji Non Parametric Mann-Whitney.
c. Analisis Data N-Gain
Pengolahan dan analisis terhadap N-Gain pada masing-masing kelas
dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa menggunakan pendekatan problem posing dengan pembelajaran
44
biasa. Menurut (Rohmah, 2015:28) data gain dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
( )
Adapun kriteria gain menurut Hake (Rohmah, 2015:28) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kriteria Skor Gain Ternormalisasi
Skor N-Gain Interpretasi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sama halnya dengan data pretes dan postes, pada data N-Gain juga dilakukan
pengujian, dimana pengujiannya meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data N-gain di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Homogenitas Varians
Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan Uji
Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t
dengan alternatifnya adalah uji-t’.
d. Analisis Pretes Self-Concept Matematis
1. Uji Normalitas
45
Uji normalitas data skala sikap di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Homogenitas Varians
Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan Uji
Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t
dengan alternatifnya adalah uji-t’.
e. Analisis Postes Self-Concept Matematis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data skala sikap di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Homogenitas Varians
Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya akan dilakukan
Uji Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t
dengan alternatifnya adalah uji-t’.
f. Deskripsi Self-Concept dengan Menggunakan Pendekatan Problem
Posing
Analisis deskriptif self-concept di olah dengan menggunakan Ms. Excel 2010.
Analisis yang di cari yaitu rata-rata persentase dari setiap butir pernyataan self-
46
concept, rata-rata dari setiap indikator self-concept dan rata-rata seluruh self-
concept yang diperoleh siswa.
Rumus yang digunakan untuk mencari persentasenya adalah:
Adapun kriteria persentase menurut (Widiarti, 2017) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kriteria Persentase Angket
Persentase Kriteria
Sangat tinggi
Tingi
Cukup
Rendah
Sangat rendah

More Related Content

What's hot

analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifJonathan Andreas Saragih
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
 
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAbu Abdirrahman
 
Contoh soal spss independent dan one way anova
Contoh soal spss independent dan one way anovaContoh soal spss independent dan one way anova
Contoh soal spss independent dan one way anovapika setiawan
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAHirwanto Iwan
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalNova Wardany
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian Teoo Simpleman
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangHirwanto Iwan
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalFerry Tuil
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Martunis Hasan
 
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasanganMateri p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasanganM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgAfrina Astuti
 
Analisis Butir Soal Uji Kompetensi
Analisis Butir Soal Uji KompetensiAnalisis Butir Soal Uji Kompetensi
Analisis Butir Soal Uji KompetensiYana R. Sopian
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalwantemas
 

What's hot (20)

analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
Bab iii lg
Bab iii lgBab iii lg
Bab iii lg
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
 
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
Contoh soal spss independent dan one way anova
Contoh soal spss independent dan one way anovaContoh soal spss independent dan one way anova
Contoh soal spss independent dan one way anova
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasanganMateri p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pg
 
Analisis Butir Soal Uji Kompetensi
Analisis Butir Soal Uji KompetensiAnalisis Butir Soal Uji Kompetensi
Analisis Butir Soal Uji Kompetensi
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soal
 

Similar to MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN SELF-CONCEPT

Similar to MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN SELF-CONCEPT (20)

Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
Rubrik
RubrikRubrik
Rubrik
 
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitianmakalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
 
11. BAB III(1).docx
11. BAB III(1).docx11. BAB III(1).docx
11. BAB III(1).docx
 
BAB 3 - ERSA.docx
BAB 3 - ERSA.docxBAB 3 - ERSA.docx
BAB 3 - ERSA.docx
 
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatifrasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-df
 
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesisP14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
statistik-inferensi-dengan-spss
statistik-inferensi-dengan-spssstatistik-inferensi-dengan-spss
statistik-inferensi-dengan-spss
 
Bab 2 metode penelitian kuantitatif
Bab 2 metode penelitian kuantitatifBab 2 metode penelitian kuantitatif
Bab 2 metode penelitian kuantitatif
 
Ringkasan materi
Ringkasan materiRingkasan materi
Ringkasan materi
 

More from Siti Romlah

Ppt kurikulum pembelajraan
Ppt kurikulum pembelajraanPpt kurikulum pembelajraan
Ppt kurikulum pembelajraanSiti Romlah
 
Kapsel siliwangi
Kapsel siliwangiKapsel siliwangi
Kapsel siliwangiSiti Romlah
 
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...Siti Romlah
 
Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa MTS
Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa MTSAnalisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa MTS
Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa MTSSiti Romlah
 
Problem Based Learning
Problem Based LearningProblem Based Learning
Problem Based LearningSiti Romlah
 
Hasil observasi pemecahan masalah matematika SD
Hasil observasi pemecahan masalah matematika SDHasil observasi pemecahan masalah matematika SD
Hasil observasi pemecahan masalah matematika SDSiti Romlah
 
Rpp creative problem solving
Rpp creative problem solving Rpp creative problem solving
Rpp creative problem solving Siti Romlah
 

More from Siti Romlah (9)

Ppt kurikulum pembelajraan
Ppt kurikulum pembelajraanPpt kurikulum pembelajraan
Ppt kurikulum pembelajraan
 
Kapsel siliwangi
Kapsel siliwangiKapsel siliwangi
Kapsel siliwangi
 
Dakwah1
Dakwah1Dakwah1
Dakwah1
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis dan self-concept matematis ...
 
Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa MTS
Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa MTSAnalisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa MTS
Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa MTS
 
Problem Based Learning
Problem Based LearningProblem Based Learning
Problem Based Learning
 
Hasil observasi pemecahan masalah matematika SD
Hasil observasi pemecahan masalah matematika SDHasil observasi pemecahan masalah matematika SD
Hasil observasi pemecahan masalah matematika SD
 
Rpp creative problem solving
Rpp creative problem solving Rpp creative problem solving
Rpp creative problem solving
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN SELF-CONCEPT

  • 1. 26 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (quasi experiment) yaitu salah satu metode yang bertujuan untuk melihat adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel dengan desain penelitian non- equivalent control grup design yang berarti sampel pada penelitian baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random akan tetapi pemilihan kelas dilakukan secara purposive sampling yaitu pemilihan sampel yang didasarkan pada karakteristik dan kemampuan dengan ukuran yang sama. Satu kelompok (eksperimen) memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing sedangkan kelompok yang lainnya (kontrol) memperoleh pembelajaran biasa. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan problem posing sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kreatif dan self- concept matematis. Dalam penelitian ini akan di lihat sejauh mana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing dapat meningkatkan kemampuan kreatif matematis dan self-cocept matematis siswa. Gambaran mengenai peningkatan kemampuan Berpikir kreatif matematis dan self-cocept matematis siswa diperoleh dengan cara membandingkan data hasil pretes dengan postes antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, serta nilai rata-rata gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen soal diberikan kepada kedua kelas tersebut adalah soal yang sama antara soal pretes
  • 2. 27 dengan postes untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis dan self-concept matematis siswa MTs. Metode dan desain yang digunakan adalah pretest posttest control group design menurut (Ruseffendi, 2010:50) rumusannya adalah sebagai berikut: O X O …………………. O O Keterangan: O : Pretes dan postes kemampuan berpikir kreatif. X : Perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan problem posing. … : Pengambilan sampel tidak dipilih secara acak. B. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut (Sugiyono, 2013:2) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang d tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri 4 Bandung Barat tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan metode dan desain penelitian, dari jumlah populasi kelas VII yang ada, diambil dua kelas sebagai sampel yaitu kelas VII F menjadi kelas eksperimen, dan kelas VII D yang menjadi kelas kontrol. Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan menggunakan pendekatan problem posing dan kelas kontrol akan diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran biasa.
  • 3. 28 C. Instrumen Penelitian (Ditambah tabel rekap hasil uji coba) a. Instrumen Tes Untuk memberikan penilaian yang objektif, perlu diberikan pemberian skor yang baik. Pemberian skor untuk menilai kemampuan berpikir kreatif matematis siswa terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal tertera pada Tabel 3.1 yaitu modifikasi pedoman penskoran berpikir kreatif yang di adaptasi dari Sumarmo, (2016:9) sebagai berikut: Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Berpikir Kreatif Matematis Aspek yang di ukur Skor Respon terhadap siswa Kelancaran (fluency) 0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah 1 Membuat satu model bangun datar tanpa disertai keterangan 2 Membuat satu model bangun datar secara rinci disertai keterangan 1 Membuat beragam model bangun datar tanpa disertai dengan keterangan 2 Membuat beragam model bangun datar secara rinci disertai dengan keterangan Kelenturan (flexibility) 0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah 1 Mengidentifikasi data/informasi yang diberikan dan yang ditanyakan tanpa mendetail rinciannya 2 Mengidentifikasi data/informasi yang diberikan dan yang ditanyakan secara rinci dan jelas 1 Mengkaitkan data/informasi yang diberikan dan yang ditanyakan ke dalam model matematika tetapi tidak sesuai 2 Mengkaitkan data/informasi yang diberikan dan yang ditanyakan ke dalam model matematika dengan benar 1 Mengidentifikasi satu cara untuk menyelesaikan masalah serta menyelesaikannya 2 Mengidentifikasi beberapa cara berbeda untuk menyelesaikan masalah serta menyelesaikannya Keaslian 0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah
  • 4. 29 (originality) 1 Menyusun model matematika dari bentuk gambar dan atau ekspresi matematis dengan jawaban salah 2 Menyusun model matematika dari bentuk gambar dan atau ekspresi matematis secara benar 1 Mengidentifikasi strategi biasa untuk menyelesaikan masalah 2 Mengidentifikasi strategi (yang tidak baku) untuk menyelesaikan masalah 1 Menyelesaikan model matematika dengan strategi baku yang dipilih 2 Menyelesaikan model matematika dengan strategi tidak baku yang dipilih Keterincian (Elaboration) 0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah 1 Mengidentifikasi unsur/data yang diketahui dan yang ditanyakan dari suatu masalah tidak sesuai dengan informasi yang diberikan 2 Mengidentifikasi unsur/data yang diketahui dan yang ditanyakan dari suatu masalah secara rinci 1 Melengkapi data yang tidak sesuai dengan informasi yang diberikan sebagai gagasan untuk menyelesaikan permasalahan 2 Melengkapi data sesuai dengan informasi yang diberikan sebagai gagasan untuk menyelesaikan permasalahan 1 Menyelesaikan model matematika masalah utama tanpa disertai alasan/penjelasan, konsep/proses yang digunakan pada tiap langkah 2 Menyelesaikan model matematika masalah utama disertai alasan/penjelasan, konsep/proses yang digunakan pada tiap langkah 1 Menyusun pertanyaan secara sederhana tanpa disertai penyelesaian 2 Menyusun pertanyaan secara sederhana disertai penyelesaian Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Sebelum tes tersebut di uji cobakan, maka sebelumnya perlu dilakukan
  • 5. 30 suatu pengujian agar tes tersebut dapat digunakan dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka harus di analisis berkenaan dengan validitas butir tes, Reliabilitas, daya pembeda (DB), dan tingkat atau indeks kesukaran butir tes (IK). 1. Validitas butir tes Validitas suatu butir tes melukiskan derajat kesahihan atau korelasi skor siswa pada butir yang bersangkutan dibandingkan dengan skor siswa pada seluruh butir. Validitas butir tes di hitung dengan menggunakan rumus sesuai dengan bentuk tes yang di pakai . Dalam penelitian ini disajikan bentuk tes uraian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan bentuk tes yang digunakan adalah cara mengukur validitas yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment Arikunto (Hendriana & Sumarmo, 2014:62) yaitu: = ∑ (∑ )(∑ ) √* ∑ (∑ )( ∑ ) (∑ )+ Keterangan: : Validitas : Skor siswa pada tiap butir soal : Skor total : Jumlah peserta tes Dalam penelitian ini digunakan kriteria klasifikasi butir tes menurut Guilford (Ruseffendi, 2010:160) yaitu tertera pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Soal Nilai Interpretasi 0,00 Sangat rendah
  • 6. 31 0,20 Rendah 0,40 0,70 Sedang 0,70 0,90 Tinggi 0,90 1,00 Sangat tinggi Gambaran hasil perhitungan validitas butir soal tes berpikir kreatif dapat dilihat pada Tabel 3.2.1 berikut: Tabel 3.2.1 Hasil Perhitungan Validitas Tes No. Soal rxy Interpretasi 1 0,602 Sedang 2 0,509 Sedang 3 0,459 Sedang 4 0,398 Rendah 5 0,665 Sedang 6 0,608 Sedang 7 0,569 Sedang 8 0,614 Sedang Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen pada Tabel 3.2.1 didapatkan bahwa nilai validitas pada soal no 4 adalah rendah, nilai validitas pada no 1, 2, 3, 5, 6, 7, dan 8 adalah sedang. Selanjutnya dilakukan uji signifikan nilai rxy dengan rumus sebagai berikut: √ √ di mana: : Koefisien korelasi hasil : Banyaknya siswa Kemudian untuk menentukan nilai distribusi (tabel t) dengan dan derajat kebebasan ( )
  • 7. 32 Kaidah Keputusan: Apabila , maka butir soal tersebut valid. Apabila maka butir soal tersebut tidak valid. Rangkuman hasil soal disajikan pada tabel 3.2.2 Tabel 3.2.2 Validitas Tiap Butir Soal No Soal Nilai t Keputusan t hitung t tabel 1 4.331 2,033 Valid 2 3.395 2,033 Valid 3 2.975 2,033 Valid 4 2.488 2,033 Valid 5 5.119 2,033 Valid 6 4.395 2,033 Valid 7 3.967 2,033 Valid 8 4.331 2,033 Valid Berdasarkan perhitungan validitas tiap butir tes pada tabel 3.2.2 dengan membandingkan antara t tabel dan t hitung maka dapat diinterpretasikan bahwa soal on 1-8 adalah valid. 2. Reliabilitas Istilah reliabilitas memuat arti dapat di percaya, konsisten, tegap, dan relevan. Suatu alat ukur yang memiliki reliabilitas yang memadai artinya jika alat ukur tersebut di uji coba pada waktu yang berbeda, pada sekelompok orang yang berbeda, oleh orang yang berbeda akan memberikan hasil pengukuran yang sama dengan kata lain alat ukur tersebut bersifat tegap. Rumus reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas tes- retes. Alat ukur ini diperoleh dengan mencobakan alat ukur pengukuran pertama dan pengukuran kedua atau yang berikutnya. Dalam penelitian ini rumus yang
  • 8. 33 akan digunakan adalah rumus Cronbuch Alpha (Hendriana & Sumarmo, 2014:59), yaitu: ( ) ( ) ( ∑ ) ∑ Keterangan: : Reliabilitas yang dicari : Banyaknya soal : Jumlah varian skor tiap-tiap item : Varian total Untuk menginterpretasi reliabilitas digunakan klasifikasi menurut Guilford (Ruseffendi, 2010:160) seperti tertera pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Instrumen Derajat reliabilitas Keterangan 0,00 < r ≤ 0,20 Kecil 0,20 < r ≤ 0,40 Rendah 0,40 < r ≤ 0,70 Sedang 0,70 < r ≤ 0,80 Tinggi 0,80 < r ≤ 1,00 sangat tinggi Gambaran hasil perhitungan reliabilitas butir soal tes berpikir kreatif dapat dilihat pada Tabel 3.3.1 Tabel 3.3.1 Hasil Perhitungan Reliabilitas Tiap Butir Soal dan Interpretasinya n R11 Interpretasi 8 0.659 Sedang
  • 9. 34 Berdasarkan hasil analisis reliabilitas diperoleh nilai realiabilitas sebesar 0.659. Dengan demikian kriteria realibilitasnya sedang. Selanjutnya dilakukan uji signifikan nilai r11 dengan rumus sebagai berikut: √ √ ( )( ) Dimana: : Koefisien korelasi hasil : ( )( ) Rangkuman hasil uji reliabilitas soal dengan kriteria: butiran soal reliabel yang disajikan pada Tabel 3.3.2 berikut: Tabel 3.3.2 Rangkuman Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Berpikir Kreatif Nilai t Keputusan 4.878 2,034 Reliabel Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan reliabilitas pada Tabel 3.3.2 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen soal reliable. 3. Daya Pembeda Untuk mengetahui daya pembeda terlebih dahulu ditentukan jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah. Setelah data diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil maka siswa kelompok atas adalah 27% siswa teratas dari jumlah siswa keseluruhan, dan siswa kelompok bawah 27% siswa terbawah dari jumlah siswa keseluruhan. Suatu butir tes dikatakan memiliki daya pembeda (DB) yang baik artinya butir tes tersebut dapat membedakan kualitas jawaban antara siswa
  • 10. 35 sudah paham dan yang belum paham tentang tugas dalam butir tes yang bersangkutan. Seperti pada perhitungan indeks kesukaran. (IK) butir tes, perhitungan daya beda (DB) butir tes menggunakan rumus tertentu sesuai dengan bentuk tes yang bersangkutan. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan menurut Suherman dan Sukjaya (Rohmah, 2015:20) yaitu sebagai berikut: Keterangan : : Daya pembeda : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah : Jumlah siswa kelompok atas/ bawah (27% dari jumlah seluruh peserta tes Kriteria daya pembeda butir tes diklasifikasikan sebagai: jelek, cukup, baik dan baik sekali sesuai dengan kriteria Arikunto (Hendriana & Sumarmo, 2014:64) sebagai berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Evaluasi Butiran Soal 0,00 ≤ DB < 0,20 Jelek 0,20 ≤ DB < 0,40 Cukup 0,40 ≤ DB < 0,70 Baik 0,70 ≤ DB < 1,00 Baik sekali Rangkuman hasil daya pembeda soal tes kemampuan pemecahan masalah disajikan pada Tabel 3.4.1 berikut:
  • 11. 36 Tabel 3.4.1 Daya Pembeda Tiap Butir Soal Berpikir Kreatif Nomor Soal Daya Pembeda Interpretasi 1 0.389 Cukup 2 0.259 Cukup 3 0.259 Cukup 4 0.222 Cukup 5 0.472 Baik 6 0.444 Baik 7 0.306 Cukup 8 0.306 Cukup 4. Indeks Kesukaran butir tes (IK) Indeks kesukaran (IK) suatu butir tes melukiskan derajat proporsi jumlah skor jawaban benar pada butir tes yang bersangkutan terhadap jumlah skor idealnya. Dalam penelitian ini rumus yang akan digunakan untuk menentukan indeks kesukaran adalah rumus menurut Juhara dan Zauhara (Rohmah, 2015:40), sebagai berikut: Keterangan: : Indeks kesukaran : Jumlah skor siswa dari kelompok atas : Jumlah skor siswa dari kelompok bawah : Jumlah skor siswa dari kelompok atas/bawah Indeks kesukaran butir tes diklasifikasikan sebagai: sangat mudah, mudah, sedang, sukar, atau sangat sukar sesuai dengan kriteria menurut Suherman dan Sukjaya (Rohmah, 2015:22) yang tertera pada Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran
  • 12. 37 Nilai IK Kriteria IK = 0,00 Terlalu Sukar 0,00 < IK≤ 0,30 Sukar 0,30 < IK≤ 0,70 Sedang 0,70 < IK≤ 1,00 Mudah IK = 1,00 Terlalu Mudah Rangkuman hasil indeks kesukaran soal tes kemampuan pemecahan masalah disajikan pada Tabel 3.5.1 berikut: Tabel 3.5.1 Indeks Kesukaran Tes Berpikir Kreatif Nomor Soal Indeks kesukaran Interpretasi 1 0.722 Mudah 2 0.481 Sedang 3 0.648 Sedang 4 0.500 Sedang 5 0.625 Sedang 6 0.463 Sedang 7 0.278 Sukar 8 0.292 Sukar Dari Tabel 3.5.1 dapat dilihat bahwa untuk soal tes pemecahan masalah nomor 2, 5 dan 7 indeks kesukaran sedang, maka diputuskan soal nomor 2, 5 dan 7 tidak dipakai. Berikut ini disajikan rekap analisis hasil uji coba instrumen penelitian dari uraian di atas yang disajikan pada Tabel 3.6 Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba N o So al Validitas Reliabilitas Daya Pembeda Indeks Kesukaran Ket rxy Inter Prestas i r11 Inter Pretesi DP Inter Pretas i IK Inter Pretas asi 1 0,602 Sedang 0.659 Sedang 0.389 Cukup 0.722 Mudah Dipakai 2 0,509 Sedang 0.259 Cukup 0.481 Sedang Dipakai
  • 13. 38 3 0,459 Sedang 0.259 Cukup 0.648 Sedang Dibuang 4 0,398 Rendah 0.222 Cukup 0.500 Sedang Dipakai 5 0,665 Sedang 0.472 Baik 0.625 Sedang Dibuang 6 0,608 Sedang 0.444 Baik 0.463 Sedang Dipakai 7 0,569 Sedang 0.306 Cukup 0.278 Sukar Dibuang 8 0,614 Sedang 0.306 Cukup 0.292 Sukar Dipakai Setelah melihat Tabel 3.6 rekapitulasi hasil uji coba dan dengan mempertimbangkan validitas, reliabilitas daya pembeda dan indeks kesukaran, maka soal yang akan digunakan pada penelitian ini adalah no 1, 2, 4, 6 dan 8. b. Instrumen Non Tes Instrumen non tes dalam penelitian ini menggunakan angket/ kuesioner. Menurut Sugiyono, (2013:142) Angket/ kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengukuran self-concept atau kemampuan diri. Adapun penskoran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penskalaan skala likert menurut (Purwasih & Sariningsih, 2017:18) yang terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Dalam angket tersebut juga terdapat butir-butir pertanyaan yang terdiri dari pernyataan favourable (bersifat positif) dan pernyataan unfavourable (bersifat negatif). Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Skala Likert Klasifikasi Keterangan Skor pernyataan positif Skor pernyataan Negatif SS Sangat setuju 4 1 S Setuju 3 2 TS Tidak setuju 2 3 STS Sangat tidak setuju 1 4
  • 14. 39 D. Prosedur Penelitian Dalam upaya memudahkan penelitian, maka sebelumnya dilakukan beberapa tahapan penelitian. Tahapan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan yaitu: a. Melakukan observasi ke sekolah, b. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian, c. Menyusun instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing dalam rangka mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis dan self-concept matematis siswa, d. Melakukan bimbingan instrumen dan perangkat pembelajaran dengan dosen pembimbing serta kepada orang yang berkompeten perihal pembelajaran matematika, e. Persetujuan oleh dosen pembimbing, f. Melakukan uji coba instrumen penelitian kepada siswa yang telah mendapat materi pembelajaran pada penelitian ini, g. Menganalisis hasil uji coba instrumen dan memberikan kesimpulan terhadap hasil olahan data yang telah diperoleh, h. Melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing terhadap hasil uji coba instrumen dan melakukan perbaikan instrumen jika di perlukan,
  • 15. 40 i. Berkomunikasi dengan pihak sekolah mengenai jadwal dan kegiatan penelitian yang akan dilakukan. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi dari persiapan penelitian yang telah dilakukan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 1 bulan di mulai dari tanggal 1 Februari sampai dengan tanggal 7 Maret 2018. Adapun langkah-langkah kegiatan pada tahap ini yaitu: a. Memberikan pretes soal kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa, b. Melaksanakan kegiatan pembelajaraan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing dan kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional, c. Memberikan postes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pencapaian akhir pada aspek kemampuan Berpikir kreatif matematis siswa setelah dilakukan pembelajaran. Adapun langkah-langkah implementasi pengajaran terhadap kelas eksperimen yaitu sebagai berikut: Fase 1 (Organizing) 1. Membagi kelompok kecil secara heterogen (4 orang). Fase 2 (Accepting) 1. Guru menyampaikan materi yang penting untuk disampaikan, baik menggunakan media atau secara langsung,
  • 16. 41 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi yang kurang ia pahami, 3. Memberikan contoh soal untuk latihan, 4. Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok, 5. Menjelaskan tujuan dan petunjuk pengerjaan pada LKS, 6. Memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait petunjuk pengerjaan LKS, 7. Menyampaikan permasalahan pada LKS. Fase 3 (Challenging) 1. Guru mengarahkan kelompok untuk mengerjakan kegiatan 1, 2. Guru mengarahkan pelatih untuk membuat soal berdasarkan permasalahan yang diberikan pada kegiatan 2 . Fase 4 (Problem solution) 1. Guru mengarahkan siswa menukarkan LKS dengan kelompok lain agar pertanyaan kelompoknya dapat terselesaikan. Fase 5 (Verification) 1. Guru mengarahkan setiap kelompok untuk menukar kembali LKS kepada kelompok asal. Fase 6 (Evaluation) 1. Menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan jawaban LKS, 2. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3. Tahap Evaluasi
  • 17. 42 Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu penelitian. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain: 1. Mengumpulkan semua data hasil penelitian, 2. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian, 3. Menarik kesimpulan hasil penelitian. E. Teknik Pengolahan Data Untuk dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, maka data yang diperoleh dalam penelitian ini harus diolah terlebih dahulu. Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pretes, postes dan N-Gain diolah dengan menggunakan Software SPSS 21 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Analisis Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas hasil pretes di uji dengan menggunakan uji normalitas Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan . 2. Uji Homogenitas Varians Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya akan dilakukan Uji Homogenitas Varians yaitu analisis yang digunakan untuk menguji apakah varian (sebaran) data suatu kelompok homogen atau tidak. Jika dua kelompok atau lebih mempunyai varian yang sama besarnya, maka datanya dianggap homogen. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji tes 2variances. 3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
  • 18. 43 Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t dengan alternatifnya adalah uji-t’. Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah hasil suatu penelitian akan akan berbeda bila suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda, atau dengan kata lain apakah kedua kelas memiliki nilai awal rata-rata yang sama atau tidak. Uji kesamaan dua rata- rata yang digunakan adalah Independent Sample T-Test. b. Analisis Data Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Pengolahan dan analisis terhadap data postes pada masing-masing kelas dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan pendekatan problem posing dan pembelajaran biasa. Sama halnya dengan data pretes, data postes juga harus di uji dimana pengujiannya meliputi: 1. Uji Normalitas Uji normalitas hasil pretes di uji dengan menggunakan uji normalitas Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan . 2. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Karena salah satu kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata menggunakan statistik uji Non Parametric Mann-Whitney. c. Analisis Data N-Gain Pengolahan dan analisis terhadap N-Gain pada masing-masing kelas dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan pendekatan problem posing dengan pembelajaran
  • 19. 44 biasa. Menurut (Rohmah, 2015:28) data gain dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ( ) Adapun kriteria gain menurut Hake (Rohmah, 2015:28) adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Kriteria Skor Gain Ternormalisasi Skor N-Gain Interpretasi Tinggi Sedang Rendah Sama halnya dengan data pretes dan postes, pada data N-Gain juga dilakukan pengujian, dimana pengujiannya meliputi: 1. Uji Normalitas Uji normalitas data N-gain di uji dengan menggunakan uji normalitas Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan . 2. Uji Homogenitas Varians Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan Uji Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances. 3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t dengan alternatifnya adalah uji-t’. d. Analisis Pretes Self-Concept Matematis 1. Uji Normalitas
  • 20. 45 Uji normalitas data skala sikap di uji dengan menggunakan uji normalitas Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan . 2. Uji Homogenitas Varians Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan Uji Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances. 3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t dengan alternatifnya adalah uji-t’. e. Analisis Postes Self-Concept Matematis 1. Uji Normalitas Uji normalitas data skala sikap di uji dengan menggunakan uji normalitas Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan . 2. Uji Homogenitas Varians Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya akan dilakukan Uji Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances. 3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t dengan alternatifnya adalah uji-t’. f. Deskripsi Self-Concept dengan Menggunakan Pendekatan Problem Posing Analisis deskriptif self-concept di olah dengan menggunakan Ms. Excel 2010. Analisis yang di cari yaitu rata-rata persentase dari setiap butir pernyataan self-
  • 21. 46 concept, rata-rata dari setiap indikator self-concept dan rata-rata seluruh self- concept yang diperoleh siswa. Rumus yang digunakan untuk mencari persentasenya adalah: Adapun kriteria persentase menurut (Widiarti, 2017) adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Kriteria Persentase Angket Persentase Kriteria Sangat tinggi Tingi Cukup Rendah Sangat rendah