Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen
(quasi experiment) yaitu salah satu metode yang bertujuan untuk melihat adanya
hubungan sebab akibat antara dua variabel dengan desain penelitian nonequivalent control grup design yang berarti sampel pada penelitian baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random akan tetapi
pemilihan kelas dilakukan secara purposive sampling yaitu pemilihan sampel
yang didasarkan pada karakteristik dan kemampuan dengan ukuran yang sama.
Satu kelompok (eksperimen) memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan problem posing sedangkan kelompok yang lainnya (kontrol)
memperoleh pembelajaran biasa
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN SELF-CONCEPT
1. 26
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen
(quasi experiment) yaitu salah satu metode yang bertujuan untuk melihat adanya
hubungan sebab akibat antara dua variabel dengan desain penelitian non-
equivalent control grup design yang berarti sampel pada penelitian baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random akan tetapi
pemilihan kelas dilakukan secara purposive sampling yaitu pemilihan sampel
yang didasarkan pada karakteristik dan kemampuan dengan ukuran yang sama.
Satu kelompok (eksperimen) memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan problem posing sedangkan kelompok yang lainnya (kontrol)
memperoleh pembelajaran biasa.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan problem
posing sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kreatif dan self-
concept matematis. Dalam penelitian ini akan di lihat sejauh mana pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan problem posing dapat meningkatkan
kemampuan kreatif matematis dan self-cocept matematis siswa. Gambaran
mengenai peningkatan kemampuan Berpikir kreatif matematis dan self-cocept
matematis siswa diperoleh dengan cara membandingkan data hasil pretes dengan
postes antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, serta nilai rata-rata
gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen soal diberikan kepada
kedua kelas tersebut adalah soal yang sama antara soal pretes
2. 27
dengan postes untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis
dan self-concept matematis siswa MTs.
Metode dan desain yang digunakan adalah pretest posttest control group
design menurut (Ruseffendi, 2010:50) rumusannya adalah sebagai berikut:
O X O
………………….
O O
Keterangan:
O : Pretes dan postes kemampuan berpikir kreatif.
X : Perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan problem posing.
… : Pengambilan sampel tidak dipilih secara acak.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2013:2) populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu
yang d tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
MTs Negeri 4 Bandung Barat tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan metode dan
desain penelitian, dari jumlah populasi kelas VII yang ada, diambil dua kelas
sebagai sampel yaitu kelas VII F menjadi kelas eksperimen, dan kelas VII D yang
menjadi kelas kontrol. Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan
menggunakan pendekatan problem posing dan kelas kontrol akan diberikan
perlakuan dengan menggunakan pembelajaran biasa.
3. 28
C. Instrumen Penelitian (Ditambah tabel rekap hasil uji coba)
a. Instrumen Tes
Untuk memberikan penilaian yang objektif, perlu diberikan pemberian skor
yang baik. Pemberian skor untuk menilai kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal tertera pada Tabel 3.1 yaitu
modifikasi pedoman penskoran berpikir kreatif yang di adaptasi dari Sumarmo,
(2016:9) sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pedoman Penskoran Berpikir Kreatif Matematis
Aspek yang
di ukur
Skor Respon terhadap siswa
Kelancaran
(fluency)
0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah
1
Membuat satu model bangun datar tanpa disertai
keterangan
2
Membuat satu model bangun datar secara rinci disertai
keterangan
1
Membuat beragam model bangun datar tanpa disertai
dengan keterangan
2
Membuat beragam model bangun datar secara rinci
disertai dengan keterangan
Kelenturan
(flexibility)
0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah
1
Mengidentifikasi data/informasi yang diberikan dan
yang ditanyakan tanpa mendetail rinciannya
2
Mengidentifikasi data/informasi yang diberikan dan
yang ditanyakan secara rinci dan jelas
1
Mengkaitkan data/informasi yang diberikan dan yang
ditanyakan ke dalam model matematika tetapi tidak
sesuai
2
Mengkaitkan data/informasi yang diberikan dan yang
ditanyakan ke dalam model matematika dengan benar
1
Mengidentifikasi satu cara untuk menyelesaikan
masalah serta menyelesaikannya
2
Mengidentifikasi beberapa cara berbeda untuk
menyelesaikan masalah serta menyelesaikannya
Keaslian 0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban salah
4. 29
(originality)
1
Menyusun model matematika dari bentuk gambar dan
atau ekspresi matematis dengan jawaban salah
2
Menyusun model matematika dari bentuk gambar dan
atau ekspresi matematis secara benar
1
Mengidentifikasi strategi biasa untuk menyelesaikan
masalah
2
Mengidentifikasi strategi (yang tidak baku) untuk
menyelesaikan masalah
1
Menyelesaikan model matematika dengan strategi
baku yang dipilih
2
Menyelesaikan model matematika dengan strategi
tidak baku yang dipilih
Keterincian
(Elaboration)
0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah
1
Mengidentifikasi unsur/data yang diketahui dan yang
ditanyakan dari suatu masalah tidak sesuai dengan
informasi yang diberikan
2
Mengidentifikasi unsur/data yang diketahui dan yang
ditanyakan dari suatu masalah secara rinci
1
Melengkapi data yang tidak sesuai dengan informasi
yang diberikan sebagai gagasan untuk menyelesaikan
permasalahan
2
Melengkapi data sesuai dengan informasi yang
diberikan sebagai gagasan untuk menyelesaikan
permasalahan
1
Menyelesaikan model matematika masalah utama
tanpa disertai alasan/penjelasan, konsep/proses yang
digunakan pada tiap langkah
2
Menyelesaikan model matematika masalah utama
disertai alasan/penjelasan, konsep/proses yang
digunakan pada tiap langkah
1
Menyusun pertanyaan secara sederhana tanpa disertai
penyelesaian
2
Menyusun pertanyaan secara sederhana disertai
penyelesaian
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir kreatif
matematis. Sebelum tes tersebut di uji cobakan, maka sebelumnya perlu dilakukan
5. 30
suatu pengujian agar tes tersebut dapat digunakan dan sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan, maka harus di analisis berkenaan dengan validitas butir tes,
Reliabilitas, daya pembeda (DB), dan tingkat atau indeks kesukaran butir tes (IK).
1. Validitas butir tes
Validitas suatu butir tes melukiskan derajat kesahihan atau korelasi skor
siswa pada butir yang bersangkutan dibandingkan dengan skor siswa pada seluruh
butir. Validitas butir tes di hitung dengan menggunakan rumus sesuai dengan
bentuk tes yang di pakai . Dalam penelitian ini disajikan bentuk tes uraian untuk
mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan bentuk tes yang
digunakan adalah cara mengukur validitas yaitu dengan mencari korelasi antara
masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi
Product Moment Arikunto (Hendriana & Sumarmo, 2014:62) yaitu:
=
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ )( ∑ ) (∑ )+
Keterangan:
: Validitas
: Skor siswa pada tiap butir soal
: Skor total
: Jumlah peserta tes
Dalam penelitian ini digunakan kriteria klasifikasi butir tes menurut Guilford
(Ruseffendi, 2010:160) yaitu tertera pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Interpretasi Validitas Soal
Nilai Interpretasi
0,00 Sangat rendah
6. 31
0,20 Rendah
0,40 0,70 Sedang
0,70 0,90 Tinggi
0,90 1,00 Sangat tinggi
Gambaran hasil perhitungan validitas butir soal tes berpikir kreatif dapat
dilihat pada Tabel 3.2.1 berikut:
Tabel 3.2.1
Hasil Perhitungan Validitas Tes
No. Soal rxy Interpretasi
1 0,602 Sedang
2 0,509 Sedang
3 0,459 Sedang
4 0,398 Rendah
5 0,665 Sedang
6 0,608 Sedang
7 0,569 Sedang
8 0,614 Sedang
Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen pada Tabel 3.2.1
didapatkan bahwa nilai validitas pada soal no 4 adalah rendah, nilai validitas pada
no 1, 2, 3, 5, 6, 7, dan 8 adalah sedang.
Selanjutnya dilakukan uji signifikan nilai rxy dengan rumus sebagai
berikut:
√
√
di mana:
: Koefisien korelasi hasil
: Banyaknya siswa
Kemudian untuk menentukan nilai distribusi (tabel t) dengan dan derajat
kebebasan ( )
7. 32
Kaidah Keputusan:
Apabila , maka butir soal tersebut valid.
Apabila maka butir soal tersebut tidak valid.
Rangkuman hasil soal disajikan pada tabel 3.2.2
Tabel 3.2.2
Validitas Tiap Butir Soal
No Soal
Nilai t
Keputusan
t hitung t tabel
1 4.331 2,033 Valid
2 3.395 2,033 Valid
3 2.975 2,033 Valid
4 2.488 2,033 Valid
5 5.119 2,033 Valid
6 4.395 2,033 Valid
7 3.967 2,033 Valid
8 4.331 2,033 Valid
Berdasarkan perhitungan validitas tiap butir tes pada tabel 3.2.2 dengan
membandingkan antara t tabel dan t hitung maka dapat diinterpretasikan bahwa
soal on 1-8 adalah valid.
2. Reliabilitas
Istilah reliabilitas memuat arti dapat di percaya, konsisten, tegap, dan relevan.
Suatu alat ukur yang memiliki reliabilitas yang memadai artinya jika alat ukur
tersebut di uji coba pada waktu yang berbeda, pada sekelompok orang yang
berbeda, oleh orang yang berbeda akan memberikan hasil pengukuran yang sama
dengan kata lain alat ukur tersebut bersifat tegap.
Rumus reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas tes-
retes. Alat ukur ini diperoleh dengan mencobakan alat ukur pengukuran pertama
dan pengukuran kedua atau yang berikutnya. Dalam penelitian ini rumus yang
8. 33
akan digunakan adalah rumus Cronbuch Alpha (Hendriana & Sumarmo,
2014:59), yaitu:
( )
( )
( ∑ )
∑
Keterangan:
: Reliabilitas yang dicari
: Banyaknya soal
: Jumlah varian skor tiap-tiap item
: Varian total
Untuk menginterpretasi reliabilitas digunakan klasifikasi menurut
Guilford (Ruseffendi, 2010:160) seperti tertera pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Derajat reliabilitas Keterangan
0,00 < r ≤ 0,20 Kecil
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,40 < r ≤ 0,70 Sedang
0,70 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,80 < r ≤ 1,00 sangat tinggi
Gambaran hasil perhitungan reliabilitas butir soal tes berpikir kreatif dapat
dilihat pada Tabel 3.3.1
Tabel 3.3.1
Hasil Perhitungan Reliabilitas Tiap Butir Soal dan Interpretasinya
n R11 Interpretasi
8 0.659 Sedang
9. 34
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas diperoleh nilai realiabilitas sebesar
0.659. Dengan demikian kriteria realibilitasnya sedang.
Selanjutnya dilakukan uji signifikan nilai r11 dengan rumus sebagai berikut:
√
√
( )( )
Dimana:
: Koefisien korelasi hasil
: ( )( )
Rangkuman hasil uji reliabilitas soal dengan kriteria: butiran
soal reliabel yang disajikan pada Tabel 3.3.2 berikut:
Tabel 3.3.2
Rangkuman Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Berpikir Kreatif
Nilai t
Keputusan
4.878 2,034 Reliabel
Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan reliabilitas pada Tabel 3.3.2 maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen soal reliable.
3. Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda terlebih dahulu ditentukan jumlah siswa
kelompok atas dan kelompok bawah. Setelah data diurutkan dari yang terbesar ke
yang terkecil maka siswa kelompok atas adalah 27% siswa teratas dari jumlah
siswa keseluruhan, dan siswa kelompok bawah 27% siswa terbawah dari jumlah
siswa keseluruhan. Suatu butir tes dikatakan memiliki daya pembeda (DB) yang
baik artinya butir tes tersebut dapat membedakan kualitas jawaban antara siswa
10. 35
sudah paham dan yang belum paham tentang tugas dalam butir tes yang
bersangkutan. Seperti pada perhitungan indeks kesukaran. (IK) butir tes,
perhitungan daya beda (DB) butir tes menggunakan rumus tertentu sesuai dengan
bentuk tes yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini rumus yang digunakan menurut Suherman dan Sukjaya
(Rohmah, 2015:20) yaitu sebagai berikut:
Keterangan :
: Daya pembeda
: Jumlah skor kelompok atas
: Jumlah skor kelompok bawah
: Jumlah siswa kelompok atas/ bawah (27% dari jumlah seluruh peserta tes
Kriteria daya pembeda butir tes diklasifikasikan sebagai: jelek, cukup, baik
dan baik sekali sesuai dengan kriteria Arikunto (Hendriana & Sumarmo, 2014:64)
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Evaluasi Butiran Soal
0,00 ≤ DB < 0,20 Jelek
0,20 ≤ DB < 0,40 Cukup
0,40 ≤ DB < 0,70 Baik
0,70 ≤ DB < 1,00 Baik sekali
Rangkuman hasil daya pembeda soal tes kemampuan pemecahan masalah
disajikan pada Tabel 3.4.1 berikut:
11. 36
Tabel 3.4.1
Daya Pembeda Tiap Butir Soal Berpikir Kreatif
Nomor Soal Daya Pembeda Interpretasi
1 0.389 Cukup
2 0.259 Cukup
3 0.259 Cukup
4 0.222 Cukup
5 0.472 Baik
6 0.444 Baik
7 0.306 Cukup
8 0.306 Cukup
4. Indeks Kesukaran butir tes (IK)
Indeks kesukaran (IK) suatu butir tes melukiskan derajat proporsi jumlah
skor jawaban benar pada butir tes yang bersangkutan terhadap jumlah skor
idealnya. Dalam penelitian ini rumus yang akan digunakan untuk menentukan
indeks kesukaran adalah rumus menurut Juhara dan Zauhara (Rohmah, 2015:40),
sebagai berikut:
Keterangan:
: Indeks kesukaran
: Jumlah skor siswa dari kelompok atas
: Jumlah skor siswa dari kelompok bawah
: Jumlah skor siswa dari kelompok atas/bawah
Indeks kesukaran butir tes diklasifikasikan sebagai: sangat mudah, mudah,
sedang, sukar, atau sangat sukar sesuai dengan kriteria menurut Suherman dan
Sukjaya (Rohmah, 2015:22) yang tertera pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran
12. 37
Nilai IK Kriteria
IK = 0,00 Terlalu Sukar
0,00 < IK≤ 0,30 Sukar
0,30 < IK≤ 0,70 Sedang
0,70 < IK≤ 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu Mudah
Rangkuman hasil indeks kesukaran soal tes kemampuan pemecahan masalah
disajikan pada Tabel 3.5.1 berikut:
Tabel 3.5.1
Indeks Kesukaran Tes Berpikir Kreatif
Nomor Soal Indeks kesukaran Interpretasi
1 0.722 Mudah
2 0.481 Sedang
3 0.648 Sedang
4 0.500 Sedang
5 0.625 Sedang
6 0.463 Sedang
7 0.278 Sukar
8 0.292 Sukar
Dari Tabel 3.5.1 dapat dilihat bahwa untuk soal tes pemecahan masalah
nomor 2, 5 dan 7 indeks kesukaran sedang, maka diputuskan soal nomor 2, 5 dan
7 tidak dipakai.
Berikut ini disajikan rekap analisis hasil uji coba instrumen penelitian dari
uraian di atas yang disajikan pada Tabel 3.6
Tabel 3.6
Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba
N
o
So
al
Validitas Reliabilitas
Daya
Pembeda
Indeks
Kesukaran
Ket
rxy
Inter
Prestas
i
r11
Inter
Pretesi
DP
Inter
Pretas
i
IK
Inter
Pretas
asi
1 0,602 Sedang
0.659 Sedang
0.389 Cukup 0.722 Mudah
Dipakai
2 0,509 Sedang 0.259 Cukup 0.481 Sedang Dipakai
13. 38
3 0,459 Sedang 0.259 Cukup 0.648 Sedang Dibuang
4 0,398 Rendah 0.222 Cukup 0.500 Sedang Dipakai
5 0,665 Sedang 0.472 Baik 0.625 Sedang Dibuang
6 0,608 Sedang 0.444 Baik 0.463 Sedang Dipakai
7 0,569 Sedang 0.306 Cukup 0.278 Sukar Dibuang
8 0,614 Sedang 0.306 Cukup 0.292 Sukar Dipakai
Setelah melihat Tabel 3.6 rekapitulasi hasil uji coba dan dengan
mempertimbangkan validitas, reliabilitas daya pembeda dan indeks kesukaran,
maka soal yang akan digunakan pada penelitian ini adalah no 1, 2, 4, 6 dan 8.
b. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes dalam penelitian ini menggunakan angket/ kuesioner.
Menurut Sugiyono, (2013:142) Angket/ kuesioner adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket pengukuran self-concept atau kemampuan diri.
Adapun penskoran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penskalaan skala likert menurut (Purwasih & Sariningsih, 2017:18) yang terdiri
dari 4 alternatif jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),
dan sangat tidak setuju (STS). Dalam angket tersebut juga terdapat butir-butir
pertanyaan yang terdiri dari pernyataan favourable (bersifat positif) dan
pernyataan unfavourable (bersifat negatif).
Tabel 3.7
Pedoman Penskoran Skala Likert
Klasifikasi Keterangan
Skor pernyataan
positif
Skor pernyataan
Negatif
SS Sangat setuju 4 1
S Setuju 3 2
TS Tidak setuju 2 3
STS Sangat tidak setuju 1 4
14. 39
D. Prosedur Penelitian
Dalam upaya memudahkan penelitian, maka sebelumnya dilakukan beberapa
tahapan penelitian. Tahapan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan sebelum
penelitian dilaksanakan, langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan
yaitu:
a. Melakukan observasi ke sekolah,
b. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian,
c. Menyusun instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan problem posing dalam rangka mengukur
kemampuan berpikir kreatif matematis dan self-concept matematis siswa,
d. Melakukan bimbingan instrumen dan perangkat pembelajaran dengan dosen
pembimbing serta kepada orang yang berkompeten perihal pembelajaran
matematika,
e. Persetujuan oleh dosen pembimbing,
f. Melakukan uji coba instrumen penelitian kepada siswa yang telah mendapat
materi pembelajaran pada penelitian ini,
g. Menganalisis hasil uji coba instrumen dan memberikan kesimpulan terhadap
hasil olahan data yang telah diperoleh,
h. Melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing terhadap hasil uji coba
instrumen dan melakukan perbaikan instrumen jika di perlukan,
15. 40
i. Berkomunikasi dengan pihak sekolah mengenai jadwal dan kegiatan
penelitian yang akan dilakukan.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi dari persiapan penelitian
yang telah dilakukan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 1 bulan di
mulai dari tanggal 1 Februari sampai dengan tanggal 7 Maret 2018. Adapun
langkah-langkah kegiatan pada tahap ini yaitu:
a. Memberikan pretes soal kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kepada
kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa,
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaraan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan problem posing dan kelas kontrol dilakukan pembelajaran
konvensional,
c. Memberikan postes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui pencapaian akhir pada aspek kemampuan Berpikir kreatif
matematis siswa setelah dilakukan pembelajaran.
Adapun langkah-langkah implementasi pengajaran terhadap kelas eksperimen
yaitu sebagai berikut:
Fase 1 (Organizing)
1. Membagi kelompok kecil secara heterogen (4 orang).
Fase 2 (Accepting)
1. Guru menyampaikan materi yang penting untuk disampaikan, baik
menggunakan media atau secara langsung,
16. 41
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi
yang kurang ia pahami,
3. Memberikan contoh soal untuk latihan,
4. Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok,
5. Menjelaskan tujuan dan petunjuk pengerjaan pada LKS,
6. Memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas
terkait petunjuk pengerjaan LKS,
7. Menyampaikan permasalahan pada LKS.
Fase 3 (Challenging)
1. Guru mengarahkan kelompok untuk mengerjakan kegiatan 1,
2. Guru mengarahkan pelatih untuk membuat soal berdasarkan permasalahan
yang diberikan pada kegiatan 2 .
Fase 4 (Problem solution)
1. Guru mengarahkan siswa menukarkan LKS dengan kelompok lain agar
pertanyaan kelompoknya dapat terselesaikan.
Fase 5 (Verification)
1. Guru mengarahkan setiap kelompok untuk menukar kembali LKS kepada
kelompok asal.
Fase 6 (Evaluation)
1. Menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan jawaban LKS,
2. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
3. Tahap Evaluasi
17. 42
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu penelitian. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Mengumpulkan semua data hasil penelitian,
2. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian,
3. Menarik kesimpulan hasil penelitian.
E. Teknik Pengolahan Data
Untuk dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, maka data
yang diperoleh dalam penelitian ini harus diolah terlebih dahulu. Seluruh data
yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pretes, postes dan N-Gain diolah dengan
menggunakan Software SPSS 21 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kreatif
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas hasil pretes di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Homogenitas Varians
Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya akan dilakukan
Uji Homogenitas Varians yaitu analisis yang digunakan untuk menguji apakah
varian (sebaran) data suatu kelompok homogen atau tidak. Jika dua kelompok
atau lebih mempunyai varian yang sama besarnya, maka datanya dianggap
homogen. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji tes 2variances.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
18. 43
Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t
dengan alternatifnya adalah uji-t’. Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk
menjawab pertanyaan apakah hasil suatu penelitian akan akan berbeda bila suatu
karakteristik diberi perlakuan yang berbeda, atau dengan kata lain apakah kedua
kelas memiliki nilai awal rata-rata yang sama atau tidak. Uji kesamaan dua rata-
rata yang digunakan adalah Independent Sample T-Test.
b. Analisis Data Postes Kemampuan Berpikir Kreatif
Pengolahan dan analisis terhadap data postes pada masing-masing kelas
dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
dengan pendekatan problem posing dan pembelajaran biasa. Sama halnya dengan
data pretes, data postes juga harus di uji dimana pengujiannya meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas hasil pretes di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Karena salah satu kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji
kesamaan dua rata-rata menggunakan statistik uji Non Parametric Mann-Whitney.
c. Analisis Data N-Gain
Pengolahan dan analisis terhadap N-Gain pada masing-masing kelas
dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa menggunakan pendekatan problem posing dengan pembelajaran
19. 44
biasa. Menurut (Rohmah, 2015:28) data gain dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
( )
Adapun kriteria gain menurut Hake (Rohmah, 2015:28) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kriteria Skor Gain Ternormalisasi
Skor N-Gain Interpretasi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sama halnya dengan data pretes dan postes, pada data N-Gain juga dilakukan
pengujian, dimana pengujiannya meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data N-gain di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Homogenitas Varians
Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan Uji
Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t
dengan alternatifnya adalah uji-t’.
d. Analisis Pretes Self-Concept Matematis
1. Uji Normalitas
20. 45
Uji normalitas data skala sikap di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Homogenitas Varians
Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan Uji
Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t
dengan alternatifnya adalah uji-t’.
e. Analisis Postes Self-Concept Matematis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data skala sikap di uji dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogrov smirnov dengan taraf signifikan .
2. Uji Homogenitas Varians
Karena kedua kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya akan dilakukan
Uji Homogenitas Varians menggunakan uji tes 2variances.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Pada uji 2 varian data yang didapat homogen, maka dilanjutkan dengan uji-t
dengan alternatifnya adalah uji-t’.
f. Deskripsi Self-Concept dengan Menggunakan Pendekatan Problem
Posing
Analisis deskriptif self-concept di olah dengan menggunakan Ms. Excel 2010.
Analisis yang di cari yaitu rata-rata persentase dari setiap butir pernyataan self-
21. 46
concept, rata-rata dari setiap indikator self-concept dan rata-rata seluruh self-
concept yang diperoleh siswa.
Rumus yang digunakan untuk mencari persentasenya adalah:
Adapun kriteria persentase menurut (Widiarti, 2017) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kriteria Persentase Angket
Persentase Kriteria
Sangat tinggi
Tingi
Cukup
Rendah
Sangat rendah