Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energy, sedangkan transport aktif memerlukan energy. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis. Difusi adalah perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis menarik. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis.
2. 2
Kata Pengantar
Alhamdullillahi Rabbil ‘Alamin, Puji dan Syukur hamba
persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kita dapat melaksanakan aktivitas hidup kita
sehari-hari dengan baik dan hanya dengan izin serta maunah-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas (laporan ini) dengan baik.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi besar
Muhammad SAW berserta keluarga, para sahabatnya dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Laporan yang berjudul “Proses Difusi dan Osmosis Sel” ini disusun
agar setiap siswa mampu mengetahui dan membedakan proses difusi
dan osmosis pada sel. Agar memenuhi tuntutan keingintahuan, dan
laporan ini diharapkan menjadi bahan inspirasi bagi yang mendalaminya
lebih luas.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan laporan
ini tentunya masih banyak kekurangannya dan kelemahan, oleh karena
itu keritik dan saran dari teman-teman sangat diharapkan demi
kesempurnaan karya tulis ini.
Tangerang, Agustus 2009
Penulis
BAB I
3. 3
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Dalam pembahasan tentang laporan ini, Saya akan membahas tentang proses difusi
dan osmosis pada sel. Apa perbedaan difusi dan osmosis? Bagaimana proses itu
berlangsung? Dan zat-zat apakah yang diperlukan dan dikeluarkan?
Difusi merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah. Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat pelarut dari konsentrasi
rendah (hipotonis) menuju konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis) melalui selaput atau
membran semipermeabel. Zat-zat yang dimasukkan dan dikeluarkan merupakan zat-zat atau
molekul-molekul kecil, seperti air dan gas. Karena difusi maupun osmosis adalah termasuk
kedalam transpor pasif yang artinya dalam proses tersebut tidak memerlukan energi.
b. Perumusan Masalah
Pada pembahasan kali ini kita akan menguji telur bebek yang didiamkan di ruang
terbuka maupun yang dimasukkan kedalam berbagai larutan garam dan usus kambing yang
didiamkan di ruang terbuka maupun yang dimasukkan kedalam air, larutan gula dan larutan
garam. Apakah telur bebek dan usus kambing mengalami proses difusi atau osmosis.
Mana sajakah yang mengalami osmosis atau difusi?
c. Tujuan Penelitian
Laporan ini tentu saja mempunyai tujuan, salah satu tujuan tersebut adalah agar kita
dapat membedakan dan mengetahui mana saja yang mengalami proses difusi dan osmosis.
d. Hipotesis
Telur bebek yang didiamkan di ruang terbuka maupun yang dimasukkan kedalam
berbagai larutan garam dan usus kambing yang didiamkan di ruang terbuka maupun yang
dimasukkan kedalam air, larutan gula dan larutan garam akan mengalami perubahan. Untuk
membuktikannya, kita membutuhkan camera yang dipakai ketika hari pertama penelitian dan
hari terakhir penelitian, guna untuk menampilkan secara objektiv perubahan yang terjadi.
BAB II
4. 4
PELAKSANAAN PENELITIAN
a. Tempat dan Waktu
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8 Tangerang
Hari/Tanggal : 11-12 Agustus 2009
b. Objek Penelitian
Objek penelitian pada praktikum kali ini adalah :
Telur bebek
Usus kambing
c. Alat dan Bahan
Alat :
- Toples 1
- Amplas 1
Bahan :
- Telur bebek 11 Butir
- Usus kambing ¼ kg
- Air jernih
- Air panas
- Larutan garam 2 :1
- Larutan gula
- Garam butiran 1 kg
d. Langkah-langkah Kerja
Langkah-langkah kerja sebagai berikut :
* Untuk telur bebek
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan
2. Cuci telur-telur hingga bersih
3. Tipiskan kulit telur dengan aplas
4. Cuci kembali telur-telur
5. Sembari mencuci telur-telur, siapkan larutan garam 2 : 1 dengan air panas
6. Aduk larutan tersebut hingga tak ada lagi sisa-sisa garamnya
7. Diamkan larutan tersebut hingga agak dingin
8. Masukkan satu per satu telur-telur yang sudah bersih
9. Sisakan satu telur untuk didiamkan di ruangan
10. Kemudian foto telur-telur untuk dibedakan 15 hari kemudian
5. 5
*Untuk usus kambing
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan
2. Cuci usus kambing hingga bersih
3. Masukkan air bersih ke dalam usus
4. Gantungkan usus tersebut untuk didiamkan selama sehari
5. Sementara itu, buatlah larutan garam dan gula serta siapkan satu toples berisis air
jernih
6. Masukkan usus kambing tersebut (± 75 cm) kedalam setiap larutan dan air yang
sudah disiapkan
7. Kemudian foto usus-usus kambing untuk dibedakan esok harinya
e. Analisis Praktikum
Dalam penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa terjadi penyerapan pada
kulit telur maupun pada dinding usus.
BAB III
6. 6
DATA PENELITIAN
Hasil pengujian!
NO. Nama Bahan Proses yang dialami Gambar
OSMOSIS DIFUSI
1. Telor bebek 1:3
2. Telor bebek 1:2
3. Telor bebek 2:3
5. Usus kambing
dalam larutan
6. Usus kambing
dalam ruangan
terbuka
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan praktikum ini, kami menemukan bahwa pada kulit telur bebek
baik yang direndam larutan garam 1:2, larutan garam 1:3 dan larutan garam 2:3 terjadi
penyerapan air garam sehingga menyebabkan isi telur menjadi berubah. Begitu pula pada
usus kambing yang direndam maupun yang dibiarkan di udara terbuka, terjadi perubahan
pada usus kambing tersebut.
BAB V
7. 7
KESIMPULAN
Dari pengamatan yaang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa telor
bebek yang direndam garam akan mengalami difusi karena garam memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi daripada keadaan di dalam telor sehingga zat-zat atau molekul-molekul garam
masuk ke dalam telor.
Sedangkan yang terjadi pada usus kambing adalah proses osmosis karena air yang
didalam usus keluar dari pori-pori usus.
BAB V
11. 11
Kata Pengantar
Alhamdullillahi Rabbil ‘Alamin, Puji dan Syukur hamba
persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kita dapat melaksanakan aktivitas hidup kita
sehari-hari dengan baik dan hanya dengan izin serta maunah-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas (laporan ini) dengan baik.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi besar
Muhammad SAW berserta keluarga, para sahabatnya dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Laporan yang berjudul “Proses Difusi dan Osmosis Sel” ini disusun
agar setiap siswa mampu mengetahui dan membedakan proses difusi
dan osmosis pada sel. Agar memenuhi tuntutan keingintahuan, dan
laporan ini diharapkan menjadi bahan inspirasi bagi yang mendalaminya
lebih luas.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan laporan
ini tentunya masih banyak kekurangannya dan kelemahan, oleh karena
itu keritik dan saran dari teman-teman sangat diharapkan demi
kesempurnaan karya tulis ini.
Tangerang, Agustus 2009
Penulis
BAB I
12. 12
PENDAHULUAN
e. Latar Belakang Masalah
Dalam pembahasan tentang laporan ini, Saya akan membahas tentang proses difusi
dan osmosis pada sel. Apa perbedaan difusi dan osmosis? Bagaimana proses itu
berlangsung? Dan zat-zat apakah yang diperlukan dan dikeluarkan?
Difusi merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah. Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat pelarut dari konsentrasi
rendah (hipotonis) menuju konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis) melalui selaput atau
membran semipermeabel. Zat-zat yang dimasukkan dan dikeluarkan merupakan zat-zat atau
molekul-molekul kecil, seperti air dan gas. Karena difusi maupun osmosis adalah termasuk
kedalam transpor pasif yang artinya dalam proses tersebut tidak memerlukan energi.
f. Perumusan Masalah
Pada pembahasan kali ini kita akan menguji telur bebek yang didiamkan di ruang
terbuka maupun yang dimasukkan kedalam berbagai larutan garam dan usus kambing yang
didiamkan di ruang terbuka maupun yang dimasukkan kedalam air, larutan gula dan larutan
garam. Apakah telur bebek dan usus kambing mengalami proses difusi atau osmosis.
Mana sajakah yang mengalami osmosis atau difusi?
g. Tujuan Penelitian
Laporan ini tentu saja mempunyai tujuan, salah satu tujuan tersebut adalah agar kita
dapat membedakan dan mengetahui mana saja yang mengalami proses difusi dan osmosis.
h. Hipotesis
Telur bebek yang didiamkan di ruang terbuka maupun yang dimasukkan kedalam
berbagai larutan garam dan usus kambing yang didiamkan di ruang terbuka maupun yang
dimasukkan kedalam air, larutan gula dan larutan garam akan mengalami perubahan. Untuk
membuktikannya, kita membutuhkan camera yang dipakai ketika hari pertama penelitian dan
hari terakhir penelitian, guna untuk menampilkan secara objektiv perubahan yang terjadi.
BAB II
13. 13
PELAKSANAAN PENELITIAN
f. Tempat dan Waktu
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8 Tangerang
Hari/Tanggal : 11-12 Agustus 2009
g. Objek Penelitian
Objek penelitian pada praktikum kali ini adalah :
Telur bebek
Usus kambing
h. Alat dan Bahan
Alat :
- Toples 1
- Amplas 1
Bahan :
- Telur bebek 11 Butir
- Usus kambing ¼ kg
- Air jernih
- Air panas
- Larutan garam 2 :1
- Larutan gula
- Garam butiran 1 kg
i. Langkah-langkah Kerja
Langkah-langkah kerja sebagai berikut :
* Untuk telur bebek
11. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan
12. Cuci telur-telur hingga bersih
13. Tipiskan kulit telur dengan aplas
14. Cuci kembali telur-telur
15. Sembari mencuci telur-telur, siapkan larutan garam 2 : 1 dengan air panas
16. Aduk larutan tersebut hingga tak ada lagi sisa-sisa garamnya
17. Diamkan larutan tersebut hingga agak dingin
18. Masukkan satu per satu telur-telur yang sudah bersih
19. Sisakan satu telur untuk didiamkan di ruangan
20. Kemudian foto telur-telur untuk dibedakan 15 hari kemudian
14. 14
*Untuk usus kambing
8. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan
9. Cuci usus kambing hingga bersih
10. Masukkan air bersih ke dalam usus
11. Gantungkan usus tersebut untuk didiamkan selama sehari
12. Sementara itu, buatlah larutan garam dan gula serta siapkan satu toples berisis air
jernih
13. Masukkan usus kambing tersebut (± 75 cm) kedalam setiap larutan dan air yang
sudah disiapkan
14. Kemudian foto usus-usus kambing untuk dibedakan esok harinya
j. Analisis Praktikum
Dalam penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa terjadi penyerapan pada
kulit telur maupun pada dinding usus.
BAB III
15. 15
DATA PENELITIAN
Hasil pengujian!
NO. Nama Bahan Proses yang dialami Gambar
OSMOSIS DIFUSI
1. Telor bebek 1:3
2. Telor bebek 1:2
3. Telor bebek 2:3
5. Usus kambing
dalam larutan
6. Usus kambing
dalam ruangan
terbuka
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan praktikum ini, kami menemukan bahwa pada kulit telur bebek
baik yang direndam larutan garam 1:2, larutan garam 1:3 dan larutan garam 2:3 terjadi
penyerapan air garam sehingga menyebabkan isi telur menjadi berubah. Begitu pula pada
usus kambing yang direndam maupun yang dibiarkan di udara terbuka, terjadi perubahan
pada usus kambing tersebut.
BAB V
16. 16
KESIMPULAN
Dari pengamatan yaang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa telor
bebek yang direndam garam akan mengalami difusi karena garam memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi daripada keadaan di dalam telor sehingga zat-zat atau molekul-molekul garam
masuk ke dalam telor.
Sedangkan yang terjadi pada usus kambing adalah proses osmosis karena air yang
didalam usus keluar dari pori-pori usus.
BAB V