SlideShare a Scribd company logo
Kehamilan tidak diinginkan
pada Remaja
OLEH
CICI PERMATA RUSADI
Identifikasi Masalah kesehatan Reproduksi
pada remaja
 Penggunaan Narkoba, Alkohol dan merokok
 Seks bebas pada remaja (hubungan seksual sebelum menikah)
 Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja
 Aborsi tidak aman
 Pernikahan usia dini
 Penyakit menular seksual (HIV/AIDS, Syphilis, Gonorrhea)
 Bullying / Kekerasan dan pelecehan seksual pada remaja
Kehamilan
tidak
diinginkan
Kehamilan pada remaja perempuan
termasuk masalah global yang terjadi
di negara berpenghasiln tinggi,
menengah dan rendah
Kehamilan dini di kalangan remaja
perempuan memiliki konsekuensi
kesehatan besar bagi ibu remaja dan
bayinya.
Kehamilan yang tidak diinginkan
adalah kehamilan yang terjadi karena
suatu sebab yang keberadaannya
tidak diinginkan oleh salah satu atau
kedua calon orangtua bayi
(Kusmiran, 2014 ; WHO,2020)
Latar belakang masalah
 Lebih kurang 10 juta kehamilan yang tidak
diinginkan terjadi setiap tahun diantara
remaja berusia 15-19 tahun di negara
berkembang
 Komplikasi selama kehamilan dan
perslainan adalah penyebab utama
kematian remaja perempuan secara global
 Sekitar 5,6 juta aborsi yang terjadi setiap
tahun pada remaja perempuan berusia 15-
19 tahun, 3,9 juta termasuk aborsi tidak
aman yang berkontribusi terhadap
kematian ibu
 Kehamilan tidak diinginkan  Kelompok umur
15-19 2 kali lebih tinggi (16%) dibanding
kelompok umur 20-24 (8%)
 Kehamilan pada remaja umumnya kehamilan
yang tidak diinginkan  meningkatkan
terjadinya aborsi (tidak aman)
 Kehamilan remaja  komplikasi kehamilan
dan persalinan : Eklampsi, puerperal
endometritis
 Terjadi pada remaja yang tidak tamat SLTA
20%, tamat SLTA 7%
(Darroch J, et al, 2016 ; BKKBN et al., 2018 ; WHO, 2020)
Data global Data Indonesia
Kronologi
kejadian dan
Penyebab
terjadinya
kehamilan yang
tidak diinginkan
pada remaja
 Frekuensi pacaran lebih dari 1 kali
meningkatkan kontak seksual pada remaja
yang berakibat pada prilaku seksual pranikah
(hubungan seksual diluar pernikahan) 
kehamilan yang tidak diinginkan
 Umumnya remaja melakukan seks pranikah
karena suka sama suka (82%) dan saling
mencintai (83%)
 Menurut SDKI 2017, hubungan seksual
pertama kali pada remaja umumnya pada umur
17 tahun (19%) pada pria maupun wanita
 Hubungan seks pranikah dikalangan remaja
didasari pula oleh mitos-mitos seputar masalah
seksualitas, seperti berhubungan seksual
dengan pacar merupakan bukti cinta
(BKKBN, 2018 ; Amalia, 2017)
 Pengaruh teman sebaya  mengikuti prilaku teman yang sudah biasa melakukan hubungan
seksual
 Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas masih rendah, serta
rasa keingintahuan yang kuat
 Faktor keluarga  perceraian orangtua, tidak mendapat perhatian dari orangtua, orangtua
melakukan kekerasan terhadap anak, orangtua memberi kebebasan
 Pengaruh media pornografi  sering mengakses film porno Bersama teman-teman dan
pasangan
(Mediastuti, 2014 ; Amalia, 2017)
 Umumnya remaja tidak mau menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan
hubungan seksual, hal ini juga didasari oleh mitos berhubungan seksual sekali tidak
akan menyebabkan kehamilan
 Tidak siap menjadi orangtua dan pasangan tidak bertanggungjawab (remaja laki-
laki)
 Kehamilan diakibatkan kasus pemerkosaan dan incest (hubungan seksual sedarah)
(Kumalasari, 2012 ; Simbolon, 2016)
Dampak
kehamilan tidak
diinginkan
 Dampak fisik :
Persalinan dengan tindakan operasi
Rentan terjadinya perdarahan, keguguran, hamil
anggur dan hamil prematur karena usia yang
terlalu muda
Meningkatkan resiko kematian jika melahirkan
dibawah usia 18 tahun
Begitupun dengan kematian bayi, meningkatkan
resiko bayi lahir premature dan stunting (kerdil)
 Dampak psikis/psikologis :
Jika remaja laki-laki tidak bertanggung jawab 
orangtua tunggal sehingga mengalami depresi
Kehamilan
dipertahankan
Pergaulan di kalangan remaja seakan makin
bebas. Budaya itu pula seolah dianggap lumrah
di zaman yang makin modern ini.
Fenomena hamil dahulu lalu menikah. Hal ini
seakan dianggap biasa dan bukan aib, apalagi
setelah secara terang-terangan menyampaikan
ke khalayak
Asal ada yang bertanggung jawab,
maka tak menjadi masalah
(Hasanah, 2016)
(Simbolon, 2016 ; KPPPA and BPS, 2018)
Jika pasangan remaja menikah  konflik antara pasangan karena belum dewasa dan
belum siap memikul tanggung jawab sebagai orangtua, memberikan pola asuh yang
salah karena terbatas pengetahuan
Penganiayaan terhadap bayi
 Dampak sosial : dikucilkan dari masyarakat, remaja berhenti atau putus sekolah atas
kemauan sendiri atau diberhentikan dari sekolah, pernikahan dini untuk menutupi
aib
 Dampak ekonomi : merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayi/anak
membutuhkan biaya besar
(Amalia, 2015 ; Simbolon, 2016)
Dampak
kehamilan tidak
diinginkan
 Dampak fisik:
Komplikasi fatal terkait aborsi diantaranya
eclampsia, perdarahan, endometritis nifas, infeksi
sistemik
Komplikasi yang tidak fatal diantaranya
penyembuhan luka yang buruk, infertilitas,
inkontinensia urin atau alvi akibat fistula
vesicovaginal atau fistula rektovaginal
 Dampak psikis (pelaku aborsi) :
Mengalami perasaan takut, panik, tertekan atau
stress, trauma mengingat proses aborsi dan
kesakitan.
Kecemasan karena rasa bersalah atau dosa akibat
aborsi berlangsung lama bahkan seumur hidup
(Simbolon, 2016 ; WHO, 2020)
Kehamilan yang
diakhiri
Seiring berkembangnya zaman
dan pola pergaulan remaja di
Indonesia, kasus
aborsi nampaknya sudah menjadi
hal yang tidak tabu lagi di
Indonesia
(Hasanah,
2016)
 Risiko sosial :
Menjadi ketergantungan terhadap pasangan karena sudah tidak perawan, mengalami
kehamilan tidak diinginkan dan aborsi
Putus sekolah dan masa depan terganggu
 Risiko ekonomi :
Biaya aborsi cukup tinggi apalagi jika terjadi komplikasi
(Simbolon, 2016)
Upaya yang
telah
dilakukan oleh
pemerintah
 Program kesehatan remaja sudah mulai
diperkenalkan di puskesmas sejak satu dekade
yang lalu, bergerak dalam pemberian informasi,
berupa penyuluhan dan diskusi dengan remaja
tentang masalah kesehatan melalui wadah usaha
kesehatan sekolah (UKS), karang taruna, atau
organisasi pemuda, dan kader remaja lainnya
yang dibentuk oleh puskesmas.
 Terkait layanan kesehatan reproduksi, Deputi
Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional mengatakan, hingga
Desember 2018, pemerintah memiliki 6.204
puskesmas dengan pelayanan kesehatan ramah
remaja. BKKBN juga mendirikan 6.892 pusat
informasi dan konseling remaja melalui program
Generasi Berencana atau Genre.
(IDAI, 2013 ; BKKBN,
2019)
 Pemerintah sebenarnya sudah memberikan informasi dan layanan kesehatan reproduksi,
tetapi pelaksanaannya belum sesuai harapan remaja
 Informasi dan layanan kesehatan reproduksi itu belum bisa menjangkau semua remaja, khususnya
yang ada di luar sekolah, remaja dengan disabilitas, dan remaja terpinggirkan. Akibatnya, sebagian
besar remaja belum mampu mengambil keputusan berdasarkan informasi yang lengkap dan
bertanggung jawab meski itu menyangkut tubuhnya.
 Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR)
 Kegiatan kelompok bina keluarga remaja (BKR)
(BKKBN, 2018 ; BKKBN
2019)
Pihak yang
terlibat
 Peran dinas kesehatan, BKKBN dan puskesmas
dalam meningkatkan upaya promotif dengan
cara yang menarik dan kreatif yang mudah
dipahami remaja
 Peranan Orangtua dan keluarga dalam
memberikan informasi kesehatan resproduksi
sejak usia dini
 Peran pemerintah dan masyarakat untuk
mengakkan sanksi yang tegas pada remaja yang
melakukan seks pranikah
 Peran guru dan pihak sekolah ikut berperan
dalam meningkatkan pengetahuan siswa
tentang kesehatan kespro dan memberikan
bimbingan konseling yang lebih mendalam dan
bekerja sama dengan petugas kesehatan
 Peran media untuk membatasi informasi
negatif (akses porno) bagi remaja
(IDAI, 2013 ; BKKBN, 2018)
Daftar pustaka
Amalia, E. H. (2015) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan Pada Remaja (Studi Kasus Pada Remaja Di Kota Madiun).
Universitas Negeri Semarang.
Amalia, E. H. & Azinar, M. (2017) Kehamilan tidak diinginkan pada remaja. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(1): 1-7.
BKKBN (2018) Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Generasi Muda. Banjarmasin: BKKBN.
BKKBN (2019) Pemuda Ingin Akses Kesehatan Reproduksi [Online]. BKKBN. Available: https://www.bkkbn.go.id/detailpost/pemuda-ingin-akses-kesehatan-
reproduksi [Accessed 4 Mei 2020].
BKKBN, BPS & Kemenkes, R. (2018) Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia: Kesehatan Reproduksi Remaja. Buku Remaja. Jakarta.
Darroch, J. E., Woog, V., Bankole, A., Ashford, L. S. & Points, K. (2016) Costs and benefits of meeting the contraceptive needs of adolescents. Guttmacher
Institute.
Hasanah, H. (2017) Pemahaman kesehatan reproduksi bagi perempuan: Sebuah strategi mencegah berbagai resiko masalah reproduksi remaja. Sawwa:
Jurnal Studi Gender, 11(2): 229-252.
IDAI (2013) Kesehatan Remaja di Indonesia [Online]. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Available: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-
anak/kesehatan-remaja-di-indonesia [Accessed 4 Mei 2020].
KPPA & BPS (2018) Profil Anak Indonesia 2018. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA).
Kumalasari, I. & Andhyantoro, I. (2012) Kesehatan reproduksi untuk mahasiswa kebidanan dan keperawatan.
Kusmiran, E. (2011) Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba Medika,
Mediastuti, F. (2014) Analisis Kebutuhan Sumber Informasi dalam Upaya Pencegahan Kehamilan pada Remaja. Jurnal Studi Pemuda, 3(1): 17- 24.
Simbolon, G. R. (2016) Hubungan Remaja Single Parent Akibat Kehamilan tidak diinginkan (KTD) terhadap Tingkat Depresi pada Remaja di Kabupaten
Sintang. Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Skripsi, Universitas Airlangga.
WHO (2020) Adolescent Pregnancy [Online]. Geneva: World Health Organization. [Accessed 4 Mei 2020].

More Related Content

Similar to Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx

Kesehatan Reproduksi Untuk Remaja.pptx
Kesehatan Reproduksi Untuk Remaja.pptxKesehatan Reproduksi Untuk Remaja.pptx
Kesehatan Reproduksi Untuk Remaja.pptx
Aryani19
 
GENRE.pptx
GENRE.pptxGENRE.pptx
GENRE.pptx
Ikhsana Harfi
 
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
hastutimarlina1
 
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdfPENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
yunirifdah
 
652-Article Text-12395-1-10-20190516 (1).pdf
652-Article Text-12395-1-10-20190516 (1).pdf652-Article Text-12395-1-10-20190516 (1).pdf
652-Article Text-12395-1-10-20190516 (1).pdf
Dian631634
 
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 01. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
Agit Fusg
 
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Indra Lasmana
 
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
Lestari Moerdijat
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
pjj_kemenkes
 
Laporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anakLaporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anak
Avida Virya
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
Fransiska Oktafiani
 
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdfPertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Eka Safitri
 
daskespro - kesehatan remaja.pptx
daskespro - kesehatan remaja.pptxdaskespro - kesehatan remaja.pptx
daskespro - kesehatan remaja.pptx
LuluHatta1
 
Isu terkini promkes.pptx
Isu terkini promkes.pptxIsu terkini promkes.pptx
Isu terkini promkes.pptx
debyputraalmeizonalm
 
Utk blog
Utk blogUtk blog
Sosbud 3
Sosbud 3Sosbud 3
Menjaga Kesehatan Fisik.pptx
Menjaga Kesehatan Fisik.pptxMenjaga Kesehatan Fisik.pptx
Menjaga Kesehatan Fisik.pptx
PitraMukhlisWardani1
 

Similar to Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx (20)

Kesehatan Reproduksi Untuk Remaja.pptx
Kesehatan Reproduksi Untuk Remaja.pptxKesehatan Reproduksi Untuk Remaja.pptx
Kesehatan Reproduksi Untuk Remaja.pptx
 
GENRE.pptx
GENRE.pptxGENRE.pptx
GENRE.pptx
 
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
 
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdfPENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
 
652-Article Text-12395-1-10-20190516 (1).pdf
652-Article Text-12395-1-10-20190516 (1).pdf652-Article Text-12395-1-10-20190516 (1).pdf
652-Article Text-12395-1-10-20190516 (1).pdf
 
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 01. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
 
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
 
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Pengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remajaPengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remaja
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
Laporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anakLaporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anak
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdfPertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
 
daskespro - kesehatan remaja.pptx
daskespro - kesehatan remaja.pptxdaskespro - kesehatan remaja.pptx
daskespro - kesehatan remaja.pptx
 
Isu terkini promkes.pptx
Isu terkini promkes.pptxIsu terkini promkes.pptx
Isu terkini promkes.pptx
 
Utk blog
Utk blogUtk blog
Utk blog
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
Sosbud 3
Sosbud 3Sosbud 3
Sosbud 3
 
Menjaga Kesehatan Fisik.pptx
Menjaga Kesehatan Fisik.pptxMenjaga Kesehatan Fisik.pptx
Menjaga Kesehatan Fisik.pptx
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 

Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx

  • 1. Kehamilan tidak diinginkan pada Remaja OLEH CICI PERMATA RUSADI
  • 2. Identifikasi Masalah kesehatan Reproduksi pada remaja  Penggunaan Narkoba, Alkohol dan merokok  Seks bebas pada remaja (hubungan seksual sebelum menikah)  Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja  Aborsi tidak aman  Pernikahan usia dini  Penyakit menular seksual (HIV/AIDS, Syphilis, Gonorrhea)  Bullying / Kekerasan dan pelecehan seksual pada remaja
  • 3. Kehamilan tidak diinginkan Kehamilan pada remaja perempuan termasuk masalah global yang terjadi di negara berpenghasiln tinggi, menengah dan rendah Kehamilan dini di kalangan remaja perempuan memiliki konsekuensi kesehatan besar bagi ibu remaja dan bayinya. Kehamilan yang tidak diinginkan adalah kehamilan yang terjadi karena suatu sebab yang keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orangtua bayi (Kusmiran, 2014 ; WHO,2020)
  • 4. Latar belakang masalah  Lebih kurang 10 juta kehamilan yang tidak diinginkan terjadi setiap tahun diantara remaja berusia 15-19 tahun di negara berkembang  Komplikasi selama kehamilan dan perslainan adalah penyebab utama kematian remaja perempuan secara global  Sekitar 5,6 juta aborsi yang terjadi setiap tahun pada remaja perempuan berusia 15- 19 tahun, 3,9 juta termasuk aborsi tidak aman yang berkontribusi terhadap kematian ibu  Kehamilan tidak diinginkan  Kelompok umur 15-19 2 kali lebih tinggi (16%) dibanding kelompok umur 20-24 (8%)  Kehamilan pada remaja umumnya kehamilan yang tidak diinginkan  meningkatkan terjadinya aborsi (tidak aman)  Kehamilan remaja  komplikasi kehamilan dan persalinan : Eklampsi, puerperal endometritis  Terjadi pada remaja yang tidak tamat SLTA 20%, tamat SLTA 7% (Darroch J, et al, 2016 ; BKKBN et al., 2018 ; WHO, 2020) Data global Data Indonesia
  • 5. Kronologi kejadian dan Penyebab terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja  Frekuensi pacaran lebih dari 1 kali meningkatkan kontak seksual pada remaja yang berakibat pada prilaku seksual pranikah (hubungan seksual diluar pernikahan)  kehamilan yang tidak diinginkan  Umumnya remaja melakukan seks pranikah karena suka sama suka (82%) dan saling mencintai (83%)  Menurut SDKI 2017, hubungan seksual pertama kali pada remaja umumnya pada umur 17 tahun (19%) pada pria maupun wanita  Hubungan seks pranikah dikalangan remaja didasari pula oleh mitos-mitos seputar masalah seksualitas, seperti berhubungan seksual dengan pacar merupakan bukti cinta (BKKBN, 2018 ; Amalia, 2017)
  • 6.  Pengaruh teman sebaya  mengikuti prilaku teman yang sudah biasa melakukan hubungan seksual  Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas masih rendah, serta rasa keingintahuan yang kuat  Faktor keluarga  perceraian orangtua, tidak mendapat perhatian dari orangtua, orangtua melakukan kekerasan terhadap anak, orangtua memberi kebebasan  Pengaruh media pornografi  sering mengakses film porno Bersama teman-teman dan pasangan (Mediastuti, 2014 ; Amalia, 2017)
  • 7.  Umumnya remaja tidak mau menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seksual, hal ini juga didasari oleh mitos berhubungan seksual sekali tidak akan menyebabkan kehamilan  Tidak siap menjadi orangtua dan pasangan tidak bertanggungjawab (remaja laki- laki)  Kehamilan diakibatkan kasus pemerkosaan dan incest (hubungan seksual sedarah) (Kumalasari, 2012 ; Simbolon, 2016)
  • 8. Dampak kehamilan tidak diinginkan  Dampak fisik : Persalinan dengan tindakan operasi Rentan terjadinya perdarahan, keguguran, hamil anggur dan hamil prematur karena usia yang terlalu muda Meningkatkan resiko kematian jika melahirkan dibawah usia 18 tahun Begitupun dengan kematian bayi, meningkatkan resiko bayi lahir premature dan stunting (kerdil)  Dampak psikis/psikologis : Jika remaja laki-laki tidak bertanggung jawab  orangtua tunggal sehingga mengalami depresi Kehamilan dipertahankan Pergaulan di kalangan remaja seakan makin bebas. Budaya itu pula seolah dianggap lumrah di zaman yang makin modern ini. Fenomena hamil dahulu lalu menikah. Hal ini seakan dianggap biasa dan bukan aib, apalagi setelah secara terang-terangan menyampaikan ke khalayak Asal ada yang bertanggung jawab, maka tak menjadi masalah (Hasanah, 2016) (Simbolon, 2016 ; KPPPA and BPS, 2018)
  • 9. Jika pasangan remaja menikah  konflik antara pasangan karena belum dewasa dan belum siap memikul tanggung jawab sebagai orangtua, memberikan pola asuh yang salah karena terbatas pengetahuan Penganiayaan terhadap bayi  Dampak sosial : dikucilkan dari masyarakat, remaja berhenti atau putus sekolah atas kemauan sendiri atau diberhentikan dari sekolah, pernikahan dini untuk menutupi aib  Dampak ekonomi : merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayi/anak membutuhkan biaya besar (Amalia, 2015 ; Simbolon, 2016)
  • 10. Dampak kehamilan tidak diinginkan  Dampak fisik: Komplikasi fatal terkait aborsi diantaranya eclampsia, perdarahan, endometritis nifas, infeksi sistemik Komplikasi yang tidak fatal diantaranya penyembuhan luka yang buruk, infertilitas, inkontinensia urin atau alvi akibat fistula vesicovaginal atau fistula rektovaginal  Dampak psikis (pelaku aborsi) : Mengalami perasaan takut, panik, tertekan atau stress, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan. Kecemasan karena rasa bersalah atau dosa akibat aborsi berlangsung lama bahkan seumur hidup (Simbolon, 2016 ; WHO, 2020) Kehamilan yang diakhiri Seiring berkembangnya zaman dan pola pergaulan remaja di Indonesia, kasus aborsi nampaknya sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi di Indonesia (Hasanah, 2016)
  • 11.  Risiko sosial : Menjadi ketergantungan terhadap pasangan karena sudah tidak perawan, mengalami kehamilan tidak diinginkan dan aborsi Putus sekolah dan masa depan terganggu  Risiko ekonomi : Biaya aborsi cukup tinggi apalagi jika terjadi komplikasi (Simbolon, 2016)
  • 12. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah  Program kesehatan remaja sudah mulai diperkenalkan di puskesmas sejak satu dekade yang lalu, bergerak dalam pemberian informasi, berupa penyuluhan dan diskusi dengan remaja tentang masalah kesehatan melalui wadah usaha kesehatan sekolah (UKS), karang taruna, atau organisasi pemuda, dan kader remaja lainnya yang dibentuk oleh puskesmas.  Terkait layanan kesehatan reproduksi, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mengatakan, hingga Desember 2018, pemerintah memiliki 6.204 puskesmas dengan pelayanan kesehatan ramah remaja. BKKBN juga mendirikan 6.892 pusat informasi dan konseling remaja melalui program Generasi Berencana atau Genre. (IDAI, 2013 ; BKKBN, 2019)
  • 13.  Pemerintah sebenarnya sudah memberikan informasi dan layanan kesehatan reproduksi, tetapi pelaksanaannya belum sesuai harapan remaja  Informasi dan layanan kesehatan reproduksi itu belum bisa menjangkau semua remaja, khususnya yang ada di luar sekolah, remaja dengan disabilitas, dan remaja terpinggirkan. Akibatnya, sebagian besar remaja belum mampu mengambil keputusan berdasarkan informasi yang lengkap dan bertanggung jawab meski itu menyangkut tubuhnya.  Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR)  Kegiatan kelompok bina keluarga remaja (BKR) (BKKBN, 2018 ; BKKBN 2019)
  • 14. Pihak yang terlibat  Peran dinas kesehatan, BKKBN dan puskesmas dalam meningkatkan upaya promotif dengan cara yang menarik dan kreatif yang mudah dipahami remaja  Peranan Orangtua dan keluarga dalam memberikan informasi kesehatan resproduksi sejak usia dini  Peran pemerintah dan masyarakat untuk mengakkan sanksi yang tegas pada remaja yang melakukan seks pranikah  Peran guru dan pihak sekolah ikut berperan dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan kespro dan memberikan bimbingan konseling yang lebih mendalam dan bekerja sama dengan petugas kesehatan  Peran media untuk membatasi informasi negatif (akses porno) bagi remaja (IDAI, 2013 ; BKKBN, 2018)
  • 15. Daftar pustaka Amalia, E. H. (2015) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan Pada Remaja (Studi Kasus Pada Remaja Di Kota Madiun). Universitas Negeri Semarang. Amalia, E. H. & Azinar, M. (2017) Kehamilan tidak diinginkan pada remaja. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(1): 1-7. BKKBN (2018) Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Generasi Muda. Banjarmasin: BKKBN. BKKBN (2019) Pemuda Ingin Akses Kesehatan Reproduksi [Online]. BKKBN. Available: https://www.bkkbn.go.id/detailpost/pemuda-ingin-akses-kesehatan- reproduksi [Accessed 4 Mei 2020]. BKKBN, BPS & Kemenkes, R. (2018) Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia: Kesehatan Reproduksi Remaja. Buku Remaja. Jakarta. Darroch, J. E., Woog, V., Bankole, A., Ashford, L. S. & Points, K. (2016) Costs and benefits of meeting the contraceptive needs of adolescents. Guttmacher Institute. Hasanah, H. (2017) Pemahaman kesehatan reproduksi bagi perempuan: Sebuah strategi mencegah berbagai resiko masalah reproduksi remaja. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 11(2): 229-252. IDAI (2013) Kesehatan Remaja di Indonesia [Online]. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Available: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan- anak/kesehatan-remaja-di-indonesia [Accessed 4 Mei 2020]. KPPA & BPS (2018) Profil Anak Indonesia 2018. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA). Kumalasari, I. & Andhyantoro, I. (2012) Kesehatan reproduksi untuk mahasiswa kebidanan dan keperawatan. Kusmiran, E. (2011) Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba Medika, Mediastuti, F. (2014) Analisis Kebutuhan Sumber Informasi dalam Upaya Pencegahan Kehamilan pada Remaja. Jurnal Studi Pemuda, 3(1): 17- 24. Simbolon, G. R. (2016) Hubungan Remaja Single Parent Akibat Kehamilan tidak diinginkan (KTD) terhadap Tingkat Depresi pada Remaja di Kabupaten Sintang. Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Skripsi, Universitas Airlangga. WHO (2020) Adolescent Pregnancy [Online]. Geneva: World Health Organization. [Accessed 4 Mei 2020].