Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan kesehatan reproduksi sejak konferensi PBB pada 1960-an hingga Millenium Development Goals pada 2000. Beberapa konferensi internasional penting membahas isu-isu seperti kependudukan, hak reproduksi perempuan, dan target-target untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi hingga 2015. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan secar
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
Dokumen ini membahas 12 hak kesehatan reproduksi dan seksual yang mencakup hak untuk hidup bebas dari resiko kematian selama kehamilan dan melahirkan, hak atas kebebasan dan keamanan dalam mengatur kehidupan reproduksi, serta hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan tentang kesehatan reproduksi.
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANANyusria izza
Dokumen tersebut membahas program kesehatan ibu dan anak (KIA) di Indonesia yang bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi dan balita di seluruh fasilitas kesehatan. Program ini mencakup deteksi dini risiko, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan neonatal, imunisasi,
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan reproduksi remaja dalam pelayanan kebidanan, penyebab masalah tersebut, dan strategi pemecahannya. Masalah utama yang dihadapi remaja antara lain pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi, hubungan seks pra-nikah, dan pengguguran kandungan secara tidak aman. Penyebabnya meliputi informasi yang salah, enggan menggunakan alat kontrasepsi, dan pengaruh lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen menjelaskan bahwa remaja mengalami masa transisi yang penting ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis besar-besaran serta menghadapi berbagai tantangan seperti seksualitas, penyakit menular seksual, dan kehamilan di luar nikah.
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan kesehatan reproduksi sejak konferensi PBB pada 1960-an hingga Millenium Development Goals pada 2000. Beberapa konferensi internasional penting membahas isu-isu seperti kependudukan, hak reproduksi perempuan, dan target-target untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi hingga 2015. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan secar
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
Dokumen ini membahas 12 hak kesehatan reproduksi dan seksual yang mencakup hak untuk hidup bebas dari resiko kematian selama kehamilan dan melahirkan, hak atas kebebasan dan keamanan dalam mengatur kehidupan reproduksi, serta hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan tentang kesehatan reproduksi.
PP (PERATURAN PEMERINTAH) tentang KIA DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KEBIDANANyusria izza
Dokumen tersebut membahas program kesehatan ibu dan anak (KIA) di Indonesia yang bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi dan balita di seluruh fasilitas kesehatan. Program ini mencakup deteksi dini risiko, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan neonatal, imunisasi,
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan reproduksi remaja dalam pelayanan kebidanan, penyebab masalah tersebut, dan strategi pemecahannya. Masalah utama yang dihadapi remaja antara lain pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi, hubungan seks pra-nikah, dan pengguguran kandungan secara tidak aman. Penyebabnya meliputi informasi yang salah, enggan menggunakan alat kontrasepsi, dan pengaruh lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen menjelaskan bahwa remaja mengalami masa transisi yang penting ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis besar-besaran serta menghadapi berbagai tantangan seperti seksualitas, penyakit menular seksual, dan kehamilan di luar nikah.
Sampai saat ini aborsi tidak aman (unsafe abortion) akibat kehamilan yang tidak diinginkan masih merupakan salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, aborsi hanya dapat dilakukan dalam kondisi tertentu, yaitu berdasarkan indikasi kedaruratan medis atau kehamilan akibat pemerkosaan. Mengingat tindakan aborsi di Indonesia dilarang, kecuali dalam kondisi tertentu, maka upaya yang dapat dilakukan adalah yang bersifat preventif. Melalui fungsi pengawasan yang dimiliki, DPR perlu terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan implementasi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, khususnya yang terkait dengan upaya preventif untuk mencegah terjadinya aborsi yang tidak aman, sehingga pada akhirnya AKI dapat diturunkan dan target agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dapat diwujudkan.
Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi meliputi definisi, interpretasi, program, dan tujuan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai kondisi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan individu untuk memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mampu bereproduksi. Program kesehatan reproduksi mencakup pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif, keluarga berencana,
Dokumen tersebut membahas tentang KBKR (Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi) dalam pandangan budaya Indonesia. Ia menjelaskan definisi kesehatan reproduksi menurut ICPD 1994 dan ruang lingkup pelayanan kespro. Dokumen ini juga membahas tujuan kespro, konsep kespro sehat, dan beberapa isu kespro di Indonesia serta penggunaan kontrasepsi tradisional berbasis tanaman dalam budaya Indonesia.
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
1. Pemerintah memiliki program untuk menangani masalah kesehatan reproduksi melalui 6 komponen utama yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, reproduksi usia lanjut, dan pemberdayaan perempuan
2. Program-program tersebut diimplementasikan dengan strategi seperti peningkatan kesadaran masyarakat, integrasi pelayanan, peningkatan akses pelayanan kesehatan, dan pemberday
Teks tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi. Secara ringkas, teks ini menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan prosesnya. Teks ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi seperti faktor sosial, budaya, psikologis, dan biologis. Tujuan utama program kesehatan reproduksi
Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi termasuk HIV/AIDS, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi seperti sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan psikologis. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemandirian dan hak reproduksi wanita agar dapat memutuskan peran reproduksinya dengan ba
Dokumen tersebut membahas siklus kesehatan wanita sepanjang masa, mulai dari konsepsi, bayi dan anak, remaja, usia subur, hingga usia lanjut. Pada setiap siklus terjadi perubahan fisik dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. Faktor-faktor seperti sosial ekonomi, budaya, lingkungan, psikologis, dan biologis dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...Aftina Eka R
Dokumen tersebut membahas mengenai perkembangan reproduksi wanita meliputi aspek fisik dan psikososial pada berbagai tahapan kehidupan mulai dari janin, bayi, kanak-kanak, pubertas, dewasa, menopause hingga lanjut usia.
Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)Uray Deviani
Dokumen tersebut membahas tentang siklus kehidupan wanita mulai dari konsepsi, masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa reproduksi, klimakterium hingga masa senium. Beberapa faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita diantaranya faktor genetik, lingkungan, perilaku, gizi, hormonal, psikologis, sosial budaya, dan faktor usia.
Makalah ini membahas siklus kesehatan wanita sepanjang masa kehidupan, mulai dari masa bayi hingga senium. Terdapat beberapa tahapan kesehatan wanita yaitu masa bayi dan kanak-kanak, pubertas/remaja, reproduksi, klimakterium, menopause, dan senium. Setiap tahapan ditandai dengan perubahan fisik dan psikis seiring proses penuaan tubuh.
Este documento describe los trastornos del estado de ánimo, incluyendo varios tipos como la depresión grave, el trastorno bipolar y la distimia. Explica que estos trastornos involucran cambios en la química del cerebro que causan fluctuaciones en el estado de ánimo y requieren tratamiento clínico. También describe los síntomas comunes, causas, diagnóstico y tratamiento de estos trastornos.
Sampai saat ini aborsi tidak aman (unsafe abortion) akibat kehamilan yang tidak diinginkan masih merupakan salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, aborsi hanya dapat dilakukan dalam kondisi tertentu, yaitu berdasarkan indikasi kedaruratan medis atau kehamilan akibat pemerkosaan. Mengingat tindakan aborsi di Indonesia dilarang, kecuali dalam kondisi tertentu, maka upaya yang dapat dilakukan adalah yang bersifat preventif. Melalui fungsi pengawasan yang dimiliki, DPR perlu terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan implementasi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, khususnya yang terkait dengan upaya preventif untuk mencegah terjadinya aborsi yang tidak aman, sehingga pada akhirnya AKI dapat diturunkan dan target agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dapat diwujudkan.
Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi meliputi definisi, interpretasi, program, dan tujuan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai kondisi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan individu untuk memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mampu bereproduksi. Program kesehatan reproduksi mencakup pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif, keluarga berencana,
Dokumen tersebut membahas tentang KBKR (Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi) dalam pandangan budaya Indonesia. Ia menjelaskan definisi kesehatan reproduksi menurut ICPD 1994 dan ruang lingkup pelayanan kespro. Dokumen ini juga membahas tujuan kespro, konsep kespro sehat, dan beberapa isu kespro di Indonesia serta penggunaan kontrasepsi tradisional berbasis tanaman dalam budaya Indonesia.
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
1. Pemerintah memiliki program untuk menangani masalah kesehatan reproduksi melalui 6 komponen utama yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, reproduksi usia lanjut, dan pemberdayaan perempuan
2. Program-program tersebut diimplementasikan dengan strategi seperti peningkatan kesadaran masyarakat, integrasi pelayanan, peningkatan akses pelayanan kesehatan, dan pemberday
Teks tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi. Secara ringkas, teks ini menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan prosesnya. Teks ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi seperti faktor sosial, budaya, psikologis, dan biologis. Tujuan utama program kesehatan reproduksi
Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi termasuk HIV/AIDS, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi seperti sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan psikologis. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemandirian dan hak reproduksi wanita agar dapat memutuskan peran reproduksinya dengan ba
Dokumen tersebut membahas siklus kesehatan wanita sepanjang masa, mulai dari konsepsi, bayi dan anak, remaja, usia subur, hingga usia lanjut. Pada setiap siklus terjadi perubahan fisik dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. Faktor-faktor seperti sosial ekonomi, budaya, lingkungan, psikologis, dan biologis dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...Aftina Eka R
Dokumen tersebut membahas mengenai perkembangan reproduksi wanita meliputi aspek fisik dan psikososial pada berbagai tahapan kehidupan mulai dari janin, bayi, kanak-kanak, pubertas, dewasa, menopause hingga lanjut usia.
Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan (Tugas Dosen Marini)Uray Deviani
Dokumen tersebut membahas tentang siklus kehidupan wanita mulai dari konsepsi, masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa reproduksi, klimakterium hingga masa senium. Beberapa faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita diantaranya faktor genetik, lingkungan, perilaku, gizi, hormonal, psikologis, sosial budaya, dan faktor usia.
Makalah ini membahas siklus kesehatan wanita sepanjang masa kehidupan, mulai dari masa bayi hingga senium. Terdapat beberapa tahapan kesehatan wanita yaitu masa bayi dan kanak-kanak, pubertas/remaja, reproduksi, klimakterium, menopause, dan senium. Setiap tahapan ditandai dengan perubahan fisik dan psikis seiring proses penuaan tubuh.
Este documento describe los trastornos del estado de ánimo, incluyendo varios tipos como la depresión grave, el trastorno bipolar y la distimia. Explica que estos trastornos involucran cambios en la química del cerebro que causan fluctuaciones en el estado de ánimo y requieren tratamiento clínico. También describe los síntomas comunes, causas, diagnóstico y tratamiento de estos trastornos.
Este documento presenta conceptos clave sobre el derecho tributario y las obligaciones tributarias. Define el derecho tributario como una rama autónoma del derecho público cuyo objeto es normar las relaciones jurídicas que surgen de la imposición de tributos. Explica que la obligación tributaria es un vínculo jurídico en virtud del cual un contribuyente (deudor) debe sumas de dinero al fisco (acreedor) para satisfacer necesidades públicas. Además, detalla los elementos internos y externos que componen una obligación tributaria.
El documento describe el diseño y simulación aerodinámica y estructural de un vehículo aéreo no tripulado. Se seleccionan perfiles aerodinámicos y estructurales para el ala principal y estabilizador horizontal mediante simulaciones y cálculos de fuerzas. Se determinan las cargas sobre el ala y se calculan las reacciones y momentos para el diseño estructural.
El documento resume la misión Apolo 11, la primera misión que llevó humanos a la Luna. La tripulación estaba compuesta por Neil Armstrong, Edwin "Buzz" Aldrin y Michael Collins. El objetivo era realizar un alunizaje y regreso, desarrollar inspecciones de la superficie lunar y realizar experimentos científicos. La misión involucró cuatro etapas: planeación, organización, integración y control. La misión despegó el 16 de julio de 1969 y Armstrong se convirtió en la primera persona en caminar sobre la Luna el 21 de j
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi menurut beberapa lembaga kesehatan dan menjelaskan tujuan, sasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta pendekatan yang ditempuh untuk mencapai kesehatan reproduksi yang optimal. Dokumen tersebut juga membahas hak reproduksi, pilar utama, dan situasi kesehatan reproduksi di Indonesia yang meliputi kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi wanita dan hak-hak reproduksi. Termasuk didalamnya adalah definisi kesehatan reproduksi menurut WHO dan Depkes RI, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi, tujuan dan sasaran program kesehatan reproduksi, serta pentingnya menjamin hak-hak reproduksi setiap individu.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, konsep, tujuan, sasaran, faktor yang mempengaruhi, hak, ruang lingkup, dan peran laki-laki dalam kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesehatan reproduksi yang mencakup pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kesehatan reproduksi adalah kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengan sistem dan proses reproduksi, mulai dari masa anak hingga lanjut usia. Ruang lingkupnya meliputi kesehatan ibu dan bayi, pencegahan pen
Tiga tujuan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi adalah memberikan pengetahuan tentang perkembangan fisik, emosi, dan sosial remaja, menanamkan nilai-nilai moral dan agama, serta mencegah kehamilan muda dan penyakit menular seksual. Dokumen ini juga membahas hak kesehatan reproduksi perempuan dengan disabilitas dan strategi layanan kesehatan yang inklusif.
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
01 konsep kesehatan reproduksi
1. KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO)
Abrori, M.Kes
a. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara
fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
serta prosesnya.
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Definisi kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan
sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan
penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi dan fungsi dan proses.
b. Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam lingkup kehidupan
1) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2) Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi termasuk IMS, HIV
dan AIDS.
3) Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
4) Kesehatan reproduksi remaja
5) Pencegahan dan penanganan infertile
6) Kanker pada usia lanjut
7) Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker servik, mutilasi
genital dll.
c. Hak-hak reproduksi
Konferensi internasional kependudukan dan pembangunan, disepakati hal-hal
reproduksi yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi individu secara utuh,
baik kesehatan rohani dan jasmani, meliputi :
1) Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2) Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3) Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
4) Hak dilindungi dan kematian karena kehamilan
5) Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan
6) Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya
7) Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk
perlindungan dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual
8) Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu penetahuan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi
9) Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya
10) Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
11) Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam berkeluarga dan
kehidupan kesehatan reproduksi
12) Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi
d. Menurut beberapa lembaga yang konsentrasi terkait kesehatan Reproduksi,
kebijakan teknis operasional di Indonesia untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak
reproduksi :
1) Promosi hak-hak kesehatan reproduksi
2) Advokasi hak-hak kesehatan reproduksi
3) KIE hak-hak kesehatan reproduksi
4) System pelayanan hak-hak reproduksi
2. e. Asuhan kesehatan reproduksi pada remaja
1) Konsep remaja
2) Pertumbuhan dan perkembangan remaja
3) Organ reproduksi
4) Puberitas (Menstruasi dan mimpi basah)
5) Seksualitas remaja
6) Orientasi seksual
7) Perilaku seksual (Perilaku seks Aman, Masturbasi, onani, petting dan HUS)
8) Penyimpangan seksual
9) Kehamilan Tidak Dikehendaki dan aborsi
10) IMS, HIV dan AIDS
11) Napza
12) Gender dan kesehatan reproduksi
13) Kekerasan pada Pacaran
14) Mitos dan realitas
f. Asuhan Kesehatan reproduksi perempuan
1) Konsep Kespro Pada Perempuan
2) Making pregnance safer
3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir berbasis perlindungan anak dan
Perempuan
4) Pelayanan kesehatan anak di SLB
5) Masalah kesehatan perempuan terkait dengan siklus kehidupannya
6) Isu KIA
7) Indikator kematian KIA
8) Dimensi sosial perempuan dan permasalhanya
9) Kesehatan reproduksi dalam persepektif gender
10) Pelayanan kespro esensial
11) Kekerasan terhadap perempuan
12) Keluarga berencana
13) Peran laki-laki dalam kesehatan reproduksi
14) Monopouse dan andropouse
Penulis Alumni Kajian Kesehatan Reproduksi HIV dan AIDS Undip Semarang
Daftar Pustaka
1. Dari berbagai Sumber Modul PKBI
2. Buku Kesehatan Seksual, HCPI, 2012 Jakarta