SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL
BERISIKO PADA REMAJA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA
Yulian Endarto
1
Parmadi Sigit Purnomo
2
ABSTRACT
Everyone has experienced to be adolescence. At this period, it will experience a
change process both biological and psychological. The change influenced by
society, close friend and mass media. The level of this research is an level of
result, related to physical prosperity, bouncing and contact social, not only face
from disease or weakness in all matter of related to health reproduce, function
and its process.
Adolescent attitude in this research is an attitude which is done to avoid the
sexual contagion. It is a disease which is resulted by free sexual that happened of
adolescent. Therefore, sex education to adolescent how to take care the
reproduction organ to be healthy. Venereal diseases have been recognized, but
after found a new disease the term changed to be sexual of transmitted Disease
(STD) or sexual sectional. This research is analytic descriptive with a cross
sectional research. It means that the data are taken at the same time.
This research is done on October 2000 in SMUN 1 Pleret Bantul. The population
is student of class III SMUN 1 Pleret Bantul amount 467 samples.
The conclusion from this research is :
1. the result of this research is counted by 68 % adolescent categorized
as sexactive.
2. there is no relation meaning between levels of reproduction health of
knowledge with the sexual contagion. From the statistical test with the
level of mistake is a 5 % (0,05) and P value is 0,673, so Ho is refused
3. there is no relation meaning between adolescent attitudes with the
sexual contagion, from the statistical test with the level of mistake is a 5
% (0,05) and P value is 1000, so Ho is refused
Key Words : Reproduction health, risk sexual behavior
1
Yulian Endarto,S.KM, dosen Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Global Yogyakarta
2
Parmadi Sigit Purnomo, SE, MM, dosen Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Global
Yogyakarta
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan reproduksi menurut Koblinsky adalah kemampuan perempuan
hidup dari masa adolescence/ perkawinan tergantung mana yang lebih
dahulu, sampai dengan kematian, dengan pilihan reproduktif, harga diri dan
proses persalinan yang sukses serta relatife bebas dari penyakit ginekologis
dan risikonya. Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah kesehatan yang
sempurna baik fisik, mental, sosial dan lingkungan serta bukan semata-
mata terbebas dari penyakit/kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (Melyana,
2005). Dengan adanya pengertian kesehatan reproduksi menurut WHO dan
Undang-Undang Kesehatan maka kita harus menjaga segala sesuatu yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya sehingga
akan tercipta suatu perilaku seksual yang sehat.
Pemahaman masyarakat tentang seksualitas masih amat kurang
sampai saat ini. Kurangnya pemahaman ini amat jelas yaitu dengan adanya
berbagai ketidaktahuan yang ada di masyarakat tentang seksualitas yang
seharusnya dipahaminya. Sebagian dari masyarakat masih amat percaya
pada mitos – mitos yang merupakan salah satu pemahaman yang salah
tentang seksual. Pemahaman tentang perilaku seksual remaja merupakan
salah satu hal yang penting diketahui sebab masa remaja merupakan masa
peralihan dari perilaku seksual anak – anak menjadi perilaku seksual
dewasa. Menurut Pangkahila, kurangnya pemahaman tentang perilaku
seksual pada masa remaja amat merugikan bagi remaja itu sendiri
termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami
perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
Perkembangan ini akan berlangsung mulai sekitar 12 sampai 20 tahun.
Kurangnya pemahaman tersebut disebabkan oleh berbagai faktor
antara lain : adat istiadat, budaya, agama, dan kurangnya informasi dari
sumber yang benar. Hal ini akan mengakibatkan berbagai dampak yang
justru amat merugikan kelompok remaja dan keluarganya (Soetjiningsih,
2004).
National Surveys of Family Growth pada tahun 1988 melaporkan
bahwa 80% laki – laki dan 70% perempuan melakukan hubungan seksual
selama masa pubertas dan 20% dari mereka mempunyai empat atau lebih
pasangan. Ada sekitar 53% perempuan berumur antara 15 – 19 tahun
melakukan hubungan seksual pada masa remaja, sedangkan jumlah laki –
laki yang melakukan hubungan seksual sebanyak dua kali lipat daripada
perempuan. Di Amerika Serikat setiap menit kelompok remaja melahirkan
satu bayi dan 50 % dari mereka melahirkan anaknya dan sisanya tidak
melanjutkan kehamilannya. Menurut Craig, kadang – kadang remaja
menemui pertentangan dari orang tua yang dapat menimbulkan konflik,
namun orang tua dalam melalui proses tersebut berusaha meminimalkan
konflik dan membantu anak remajanya untuk mengembangkan kebebasan
berpikirnya dan kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri. (Soetjiningsih,
2004).
Masturbasi atau onani merupakan salah satu aktivitas yang sering
dilakukan oleh para remaja. Dari laporan penelitian yang dilaporkan oleh
SIECUS ( Sex Information and Education Council of the United States )
menunjukkan bahwa 88% remaja laki – laki pada umur 16 tahun melakukan
masturbasi dan remaja perempuan sebanyak 62%. Frekuensinya makin
meningkat sampai pada masa sesudah pubertas. Mereka mempunyai daya
tarik seksual terhadap lawan jenis yang sebaya. Masturbasi ini dilakukan
sendiri – sendiri dan juga dilakukan secara mutual dengan teman sebaya
sejenis kelamin, tetapi sebagian dari mereka juga melakukan masturbasi
secara mutual dengan pacar (Soetjiningsih, 2004).
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
Dari Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) yang
dilakukan pada tahun 2002-2003 didapatkan 2,4% atau sekitar 511.336
orang dari 21.264.000 jumlah remaja berusia 15-19 tahun dan 8,6% atau
sekitar 1.727.929 orang dari 20.092.200 remaja berusia 20-24 tahun yang
belum menikah di Indonesia pernah melakukan hubungan seks pra nikah
dan lebih banyak terjadi pada remaja di perkotaan (5,7%). Secara
keseluruhan persentase laki-laki berusia 15-24 tahun belum menikah
melakukan hubungan seks pra nikah lebih banyak dibandingkan wanita
dengan usia yang sama. Menurut hasil Survei BKKBN LDFE UI pada tahun
2002 di Indonesia terjadi 2,4 kasus aborsi per tahun dan sekitar 21 %
dilakukan oleh remaja (Widiastuti, 2005).
Penelitian Puslit Ekologi Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan,
Depkes R.I tahun 1990 terhadap siswa-siswa di Yogyakarta menyebutkan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi remaja untuk melakukan
senggama adalah : membaca buku porno dan menonton film biru / blue film
adalah 49,2%. Motivasi utama melakukan senggama adalah suka sama
suka (75,6%), kebutuhan biologis 14–18% dan merasa kurang taat pada
nilai agama 20–26%. Pusat studi kriminologi Universitas Islam Indonesia di
Yogyakarta menemukan 26,35 % dari 846 peristiwa pernikahan telah
melakukan hubungan seksual sebelum menikah yang mana 50 %
diantaranya menyebabkan kehamilan. Dari berbagai penelitian
menunjukkan perilaku seksual pada remaja ini mempunyai korelasi dengan
sikap remaja terhadap seksualitas (Soetjiningsih, 2004).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan
didapatkan data bahwa dari kelas 1,2 dan kelas 3 SMK Negeri 4 Yogyakarta
memiliki remaja akhir (usia 15-20 tahun) 674 siswa, tergolong berperilaku
baik akan tetapi ada beberapa remaja yang perilaku seksualnya dapat
dikatakan buruk. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu status
ekonomi yang rendah, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang
kurang, pengaruh penyebaran rangsangan seksual (pornografi) melalui
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
media massa seperti VCD, telpon genggam, internet dan lingkungan
pergaulan yang buruk sehingga karakter remaja dibentuk oleh lingkungan
sekitar.
II. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 September – 14 September 2006.
Sedangkan tempat penelitiannya di SMK Negeri 4 Yogyakarta.
B. Populasi dan sample
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek peneliti (Arikunto, 2006). Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak 1.510 di SMK Negeri 4
Yogyakarta. Dari jumlah populasi tersebut diperoleh sample
sebanyak
257 siswa, dengan kriteria inklusi remaja yang berusia 14 – 24 tahun
dan tercatat aktif sebagai siswa di SMK Negeri 4 Yogyakarta.
2. Sampel
Pengambilan sample dengan berstrata, proporsional dan acak (stratified
proportional random sampling dari kelas 1 sebanyak 95 siswa, kelas 2
sebanyak 82 siswa dan kelas 3 sebanyak 80 siswa.
C. Teknik pengumpulan data
Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan
kuesioner pada responden. Pengumpulan data di SMK Negeri 4 Yogyakarta
dengan meminta kesdiaan siswa untuk mengisi kuesioner.
D. Instrumen penelitian
Indtrumen penelitian yang dunakan dalam peneloitian ini adalah kuesioner
tertutup yang disusun secara terstruktur yang berisi pertanyaan –
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
pertannyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner untuk mengukur
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku tentang
kesehatan reproduksi.
E. Pengolahan dan Analisa data
Langkah-langkah dalam analisis data meliputi :
1. Editing : mengedit kuesioner yang telah diteliti.
2. Coding : memberi kode tertentu untuk setiap pertanyaan.
3. Tabulating : data nilai dikumpulkan dan dikelompokkan secara teliti
dan teratur ke dalam tabel.
4. Analiting : pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.
III. HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 90 remaja akhir (usia 15-20
tahun) yang berdomisili di wilayah Kelurahan Keparakan Yogyakarta serta
masuk dalam kriteria menjadi responden. Karakteristik responden pada
penelitian ini meliputi : jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan orang tua
responden, yang ditampilkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di Wilayah
Kelurahan Keparakan Yogyakarta bulan Februari 2007
Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
Laki-laki
Perempuan
33
224
13
87
Total 257 100
Berdasarkan tabel 1 tersebut, dapat diketahui bahwa paling sedikit
responden dalam penelitian ini adalah laki – laki yaitu sebanyak
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
33
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
responden (13 %). Hal ini menunjukkan bahwa sedikit sekali responden
mempunyai karakter yang lebih mudah terangsang dan tertarik pada
persoalan seksualitas, dan secara tidak langsung mendorongnya untuk
lebih permissive dalam berperilaku seksual.
B. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja
1. Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi
Dari analisis data untuk tingkat pengetahuan kesehatan
reproduksi didapatkan skor minimum 5 dan skor maksimumnya 34.
Berdasarkan hasil tersebut maka pengetahuan remaja dikategorikan
menjadi tiga jenjang, yaitu tingkat pengetahuan kurang, cukup dan
baik. Pengetahuan baik = 76-100 %, cukup = 56-75 % dan kurang
<56
%. Dengan batasan tersebut maka hasil pengukuran tingkat
pengetahuan meliputi pengetahuan baik adalah yang terbesar yaitu
sebanyak 134 responden (52 %), pengetahuan kurang adalah yang
terkecil yaitu sebanyak 23 responden (9 %) dan pengetahuan cukup
sejumlah 35 responden (39 %).
2. Perilaku Seksual
Distribusi perilaku seksual ditentukan oleh jumlah skor dari
setiap item pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya. Dari hasil
analisis data dapat dikemukakan skor minimum = 0 dan skor
maksimum = 7. Berdasarkan hasil tersebut maka perilaku seksual
remaja dikategorikan menjadi tiga jenjang yaitu perilaku kurang baik,
cukup baik, dan baik. Perilaku baik = 76-100 %, cukup 56-75 % dan
kurang <56 %. Dengan batasan tersebut maka hasil pengukuran
perilaku seksual remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta adalah sebagian
besar remajanya berperilaku seksual baik yaitu sebanyak 164
responden (64 %), yang berperilaku kurang baik sebanyak 67
responden (26 %), dan yang berperilaku cukup baik sebanyak 26
responden (10 %). Ini berarti bahwa rata-rata responden penelitian
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
memiliki perilaku seksual yang baik. Hal tersebut disebabkan oleh
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
adanya pengetahuan yang baik khususnya tentang kesehatan
reproduksi dan penyebaran rangsangan seksual di daerah penelitian
masih tergolong sedang, serta sudah ada kegiatan Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR) di Wilayah Kelurahan Keparakan sehingga
remaja di daerah tersebut rata-rata memiliki perilaku seksual yang
baik. Data mengenai distribusi frekuensi perilaku seksual responden
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Remaja di
SMK Negeri 4 Yogyakarta
Kategori Perilaku
Seksual
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Kurang
Cukup
Baik
26
67
164
10
26
64
Total 257 100
C. Hasil Analisis Regresi Sederhana Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja
Berdasarkan pengujian regresi sederhana pada tabel 10,
menunjukkan hasil bahwa nilai thitung > ttabel (2,699 > 2,000) sehingga Ho
ditolak atau Ha diterima. Jadi ada pengaruh antara faktor pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual. Nilai R square
(R
2
) sebesar 0,076, hal ini berarti bahwa 7,6 % dari perilaku seksual
remaja bisa dijelaskan oleh variabel pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi, sedangkan 92,4 % sisanya dijelaskan oleh variabel di luar
model. Hasil pengujian tersebut jug didukung dengan nilai probabilitas
(Sig.) = 0,008 lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang telah
ditentukan, yaitu α = 0,05. Nilai probabilitas (Sig.) = 0,008 berarti Ha
diterima atau ada pengaruh antara faktor pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi terhadap perilaku seksual remaja.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
Tabel 3. Pengujian Regresi Sederhana antara Faktor
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi terhadap Perilaku Seksual
Remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta
Variabel B Nilai t Signifikansi
R
square
Faktor pengetahuan
kesehatan reproduksi 0,097 2,699 0,008 0,076
Sumber : hasil analisis data primer
Sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang tergolong baik yaitu
sebanyak 47 responden (52,2 %). Seperti diungkapkan oleh Handayani
(2001) dalam penelitiannya, bahwa adanya pengetahuan tentang manfaat
sesuatu hal dapat mempengaruhi niat untuk ikut dalam suatu kegiatan.
Sehingga semakin baik pengetahuan responden tentang kesehatan
reproduksi maka akan semakin baik pula perilaku seksualnya.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ancok bahwa antara
pengetahuan dan perilaku sangat berkaitan erat. Pengetahuan akan segi
manfaat dan akibat buruk sesuatu hal akan membentuk sikap, kemudian
dari sikap itu akan muncul niat. Niat yang selanjutnya akan menentukan
apakah kegiatan akan dilakukan atau tidak. Sehingga semakin baik
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi maka semakin baik perilaku
seksualnya (Anggraeni, 2003). Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Dan diperkuat
oleh teori Green bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi yang
menentukan terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang. Dari
pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. (Notoadmodjo, 2003).
IV. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan remaja akhir (usia 15 – 20
tahun) di SMK Negeri 4 Yogyakarta rata-rata mempunyai pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi yang baik. Faktor pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi memberikan pengaruh terhadap perilaku seksual
remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. dan Asrori, M. (2004) Psikologi Remaja Perkembangan Peserta
Didik.
Jakarta : PT Bumi Aksara
Arikunto, S. (2005) Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta
Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta
: Rineka Cipta
Azwar, S. (2004) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Bawono, Anton (2006) Multivariate Analysis dengan SPSS. Jawa Tengah
: STAIN Salatiga Press
Dariyo, A. (2004) Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung : Ghalia
Indonesia
Dianawati, A. (2004) Psikologi Seks untuk Remaja. Jakarta : Kawan Pustaka
Effendy, N. (1998) Dasar-dasar Keperawatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Evelyn, C. (2002) Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :
PT
Gramedia
Handajani, Y. S. (2001) Kehidupan Seksual Remaja Di Daerah
Kumuh
Perkotaan Jakarta. Majalah Kesehatan Perkotaan No. 2 : 33-
44
Muliani (2002) Pengaruh Penyuluhan terhadap Peningkatan Pengetahuan
Remaja tentang Seks Bebas. Skripsi tidak dipiblikasikan, Fakultas
Kedokteran, UGM : Yogykarta
Niken (2005) Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Pornografi pada
Siswa-siswi di SMK Negeri 9 Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta :
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
UGM
Notoatmodjo, S. (1993) Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku
Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.
Notoatmodjo, S. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka
Cipta
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
Notoatmodjo, S. (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Nursalam (2003) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Pratiwi (2004) Pendidikan Seks untuk Remaja. Yogyakarta : Tugu Publisher
Purba (2005) Persepsi Remaja terhadap Hubungan Seksual Bebas di SLTP
K Immanuel Pontianak. Skripsi. Yogyakarta : UGM
Riwidikdo, H. (2006) Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
Sarwono (2003) Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Rajawali Pers
Sarwono (2004) Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto
Sugiyono (2005) Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Sugiyono (2006) Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Surjadi, C. (2002) Pelayanan Kesehatan Bagi Remaja Tantangan Bagi
Lulusan Fakultas Kedokteran di Indonesia. Majalah. Kedokt. Atma Jaya
I : 25-36

More Related Content

What's hot

Kesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaKesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaDyan Arshyl
 
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaKespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaJoni Iswanto
 
Pergaulan bebas remaja di indonesia
Pergaulan bebas remaja di indonesiaPergaulan bebas remaja di indonesia
Pergaulan bebas remaja di indonesiaismafr_
 
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remajaMencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remajaAhmad Yanwar
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajapjj_kemenkes
 
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
 
Pendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remajaPendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remajaEfree R
 
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-genderEl Gala
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderShafa Nabilah Eka Puteri
 

What's hot (19)

Kesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaKesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remaja
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
2. kehamilan remaja
2. kehamilan remaja2. kehamilan remaja
2. kehamilan remaja
 
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaKespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
355 692-1-sm
355 692-1-sm355 692-1-sm
355 692-1-sm
 
Pergaulan bebas remaja di indonesia
Pergaulan bebas remaja di indonesiaPergaulan bebas remaja di indonesia
Pergaulan bebas remaja di indonesia
 
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remajaMencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
 
Jurnal firnando
Jurnal firnandoJurnal firnando
Jurnal firnando
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
 
PPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan RemajaPPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan Remaja
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Pendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remajaPendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remaja
 
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
 
Pengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remajaPengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remaja
 

Similar to Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di smk negeri 4 yogyakarta

1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdfRINIANDRIANI110
 
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr.pdf
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr.pdf56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr.pdf
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr.pdfDian631634
 
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr (1).pdf
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr (1).pdf56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr (1).pdf
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr (1).pdfDian631634
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdfFauzia22
 
kelompok 2 kespro.pptx
kelompok 2 kespro.pptxkelompok 2 kespro.pptx
kelompok 2 kespro.pptxRisma94
 
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxMakalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxzainulandri1
 
kespro pada remajaa.pptx
kespro pada remajaa.pptxkespro pada remajaa.pptx
kespro pada remajaa.pptxFifi780730
 
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxPERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxameliaismy
 
Pendidikan Seksual
Pendidikan SeksualPendidikan Seksual
Pendidikan SeksualEngku Fatin
 
presentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencanapresentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencanaswirawan
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfkhoirul41
 
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai smaTanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai smaLeyla Adrianti Hermina
 
Pengaruh umur kawin pertama edited
Pengaruh umur kawin pertama editedPengaruh umur kawin pertama edited
Pengaruh umur kawin pertama editedkerendanker
 
daskespro - kesehatan remaja.pptx
daskespro - kesehatan remaja.pptxdaskespro - kesehatan remaja.pptx
daskespro - kesehatan remaja.pptxLuluHatta1
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniLestari Moerdijat
 
materi pembinaan genre tingkat desa.pptx
materi pembinaan genre tingkat desa.pptxmateri pembinaan genre tingkat desa.pptx
materi pembinaan genre tingkat desa.pptxEttyRatnaSary
 
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptxPerilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptxEdwarAulyaHandaka
 

Similar to Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di smk negeri 4 yogyakarta (20)

1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
 
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr.pdf
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr.pdf56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr.pdf
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr.pdf
 
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr (1).pdf
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr (1).pdf56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr (1).pdf
56528-ID-kesehatan-reproduksi-pada-kurikulum-madr (1).pdf
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
kelompok 2 kespro.pptx
kelompok 2 kespro.pptxkelompok 2 kespro.pptx
kelompok 2 kespro.pptx
 
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxMakalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
 
kespro pada remajaa.pptx
kespro pada remajaa.pptxkespro pada remajaa.pptx
kespro pada remajaa.pptx
 
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxPERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
 
Pendidikan Seksual
Pendidikan SeksualPendidikan Seksual
Pendidikan Seksual
 
presentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencanapresentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencana
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
 
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai smaTanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Pengaruh umur kawin pertama edited
Pengaruh umur kawin pertama editedPengaruh umur kawin pertama edited
Pengaruh umur kawin pertama edited
 
daskespro - kesehatan remaja.pptx
daskespro - kesehatan remaja.pptxdaskespro - kesehatan remaja.pptx
daskespro - kesehatan remaja.pptx
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
materi pembinaan genre tingkat desa.pptx
materi pembinaan genre tingkat desa.pptxmateri pembinaan genre tingkat desa.pptx
materi pembinaan genre tingkat desa.pptx
 
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptxPerilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 

Recently uploaded (19)

Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 

Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di smk negeri 4 yogyakarta

  • 1. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Yulian Endarto 1 Parmadi Sigit Purnomo 2 ABSTRACT Everyone has experienced to be adolescence. At this period, it will experience a change process both biological and psychological. The change influenced by society, close friend and mass media. The level of this research is an level of result, related to physical prosperity, bouncing and contact social, not only face from disease or weakness in all matter of related to health reproduce, function and its process. Adolescent attitude in this research is an attitude which is done to avoid the sexual contagion. It is a disease which is resulted by free sexual that happened of adolescent. Therefore, sex education to adolescent how to take care the reproduction organ to be healthy. Venereal diseases have been recognized, but after found a new disease the term changed to be sexual of transmitted Disease (STD) or sexual sectional. This research is analytic descriptive with a cross sectional research. It means that the data are taken at the same time. This research is done on October 2000 in SMUN 1 Pleret Bantul. The population is student of class III SMUN 1 Pleret Bantul amount 467 samples. The conclusion from this research is : 1. the result of this research is counted by 68 % adolescent categorized as sexactive. 2. there is no relation meaning between levels of reproduction health of knowledge with the sexual contagion. From the statistical test with the level of mistake is a 5 % (0,05) and P value is 0,673, so Ho is refused 3. there is no relation meaning between adolescent attitudes with the sexual contagion, from the statistical test with the level of mistake is a 5 % (0,05) and P value is 1000, so Ho is refused Key Words : Reproduction health, risk sexual behavior 1 Yulian Endarto,S.KM, dosen Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Global Yogyakarta 2 Parmadi Sigit Purnomo, SE, MM, dosen Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Global Yogyakarta
  • 2. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan reproduksi menurut Koblinsky adalah kemampuan perempuan hidup dari masa adolescence/ perkawinan tergantung mana yang lebih dahulu, sampai dengan kematian, dengan pilihan reproduktif, harga diri dan proses persalinan yang sukses serta relatife bebas dari penyakit ginekologis dan risikonya. Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan lingkungan serta bukan semata- mata terbebas dari penyakit/kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (Melyana, 2005). Dengan adanya pengertian kesehatan reproduksi menurut WHO dan Undang-Undang Kesehatan maka kita harus menjaga segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya sehingga akan tercipta suatu perilaku seksual yang sehat. Pemahaman masyarakat tentang seksualitas masih amat kurang sampai saat ini. Kurangnya pemahaman ini amat jelas yaitu dengan adanya berbagai ketidaktahuan yang ada di masyarakat tentang seksualitas yang seharusnya dipahaminya. Sebagian dari masyarakat masih amat percaya pada mitos – mitos yang merupakan salah satu pemahaman yang salah tentang seksual. Pemahaman tentang perilaku seksual remaja merupakan salah satu hal yang penting diketahui sebab masa remaja merupakan masa peralihan dari perilaku seksual anak – anak menjadi perilaku seksual dewasa. Menurut Pangkahila, kurangnya pemahaman tentang perilaku seksual pada masa remaja amat merugikan bagi remaja itu sendiri termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual.
  • 3. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA Perkembangan ini akan berlangsung mulai sekitar 12 sampai 20 tahun. Kurangnya pemahaman tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara lain : adat istiadat, budaya, agama, dan kurangnya informasi dari sumber yang benar. Hal ini akan mengakibatkan berbagai dampak yang justru amat merugikan kelompok remaja dan keluarganya (Soetjiningsih, 2004). National Surveys of Family Growth pada tahun 1988 melaporkan bahwa 80% laki – laki dan 70% perempuan melakukan hubungan seksual selama masa pubertas dan 20% dari mereka mempunyai empat atau lebih pasangan. Ada sekitar 53% perempuan berumur antara 15 – 19 tahun melakukan hubungan seksual pada masa remaja, sedangkan jumlah laki – laki yang melakukan hubungan seksual sebanyak dua kali lipat daripada perempuan. Di Amerika Serikat setiap menit kelompok remaja melahirkan satu bayi dan 50 % dari mereka melahirkan anaknya dan sisanya tidak melanjutkan kehamilannya. Menurut Craig, kadang – kadang remaja menemui pertentangan dari orang tua yang dapat menimbulkan konflik, namun orang tua dalam melalui proses tersebut berusaha meminimalkan konflik dan membantu anak remajanya untuk mengembangkan kebebasan berpikirnya dan kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri. (Soetjiningsih, 2004). Masturbasi atau onani merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh para remaja. Dari laporan penelitian yang dilaporkan oleh SIECUS ( Sex Information and Education Council of the United States ) menunjukkan bahwa 88% remaja laki – laki pada umur 16 tahun melakukan masturbasi dan remaja perempuan sebanyak 62%. Frekuensinya makin meningkat sampai pada masa sesudah pubertas. Mereka mempunyai daya tarik seksual terhadap lawan jenis yang sebaya. Masturbasi ini dilakukan sendiri – sendiri dan juga dilakukan secara mutual dengan teman sebaya sejenis kelamin, tetapi sebagian dari mereka juga melakukan masturbasi secara mutual dengan pacar (Soetjiningsih, 2004).
  • 4. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com Dari Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) yang dilakukan pada tahun 2002-2003 didapatkan 2,4% atau sekitar 511.336 orang dari 21.264.000 jumlah remaja berusia 15-19 tahun dan 8,6% atau sekitar 1.727.929 orang dari 20.092.200 remaja berusia 20-24 tahun yang belum menikah di Indonesia pernah melakukan hubungan seks pra nikah dan lebih banyak terjadi pada remaja di perkotaan (5,7%). Secara keseluruhan persentase laki-laki berusia 15-24 tahun belum menikah melakukan hubungan seks pra nikah lebih banyak dibandingkan wanita dengan usia yang sama. Menurut hasil Survei BKKBN LDFE UI pada tahun 2002 di Indonesia terjadi 2,4 kasus aborsi per tahun dan sekitar 21 % dilakukan oleh remaja (Widiastuti, 2005). Penelitian Puslit Ekologi Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan, Depkes R.I tahun 1990 terhadap siswa-siswa di Yogyakarta menyebutkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi remaja untuk melakukan senggama adalah : membaca buku porno dan menonton film biru / blue film adalah 49,2%. Motivasi utama melakukan senggama adalah suka sama suka (75,6%), kebutuhan biologis 14–18% dan merasa kurang taat pada nilai agama 20–26%. Pusat studi kriminologi Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35 % dari 846 peristiwa pernikahan telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah yang mana 50 % diantaranya menyebabkan kehamilan. Dari berbagai penelitian menunjukkan perilaku seksual pada remaja ini mempunyai korelasi dengan sikap remaja terhadap seksualitas (Soetjiningsih, 2004). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan didapatkan data bahwa dari kelas 1,2 dan kelas 3 SMK Negeri 4 Yogyakarta memiliki remaja akhir (usia 15-20 tahun) 674 siswa, tergolong berperilaku baik akan tetapi ada beberapa remaja yang perilaku seksualnya dapat dikatakan buruk. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu status ekonomi yang rendah, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang kurang, pengaruh penyebaran rangsangan seksual (pornografi) melalui
  • 5. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com media massa seperti VCD, telpon genggam, internet dan lingkungan pergaulan yang buruk sehingga karakter remaja dibentuk oleh lingkungan sekitar. II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 September – 14 September 2006. Sedangkan tempat penelitiannya di SMK Negeri 4 Yogyakarta. B. Populasi dan sample 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek peneliti (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak 1.510 di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Dari jumlah populasi tersebut diperoleh sample sebanyak 257 siswa, dengan kriteria inklusi remaja yang berusia 14 – 24 tahun dan tercatat aktif sebagai siswa di SMK Negeri 4 Yogyakarta. 2. Sampel Pengambilan sample dengan berstrata, proporsional dan acak (stratified proportional random sampling dari kelas 1 sebanyak 95 siswa, kelas 2 sebanyak 82 siswa dan kelas 3 sebanyak 80 siswa. C. Teknik pengumpulan data Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pada responden. Pengumpulan data di SMK Negeri 4 Yogyakarta dengan meminta kesdiaan siswa untuk mengisi kuesioner. D. Instrumen penelitian Indtrumen penelitian yang dunakan dalam peneloitian ini adalah kuesioner tertutup yang disusun secara terstruktur yang berisi pertanyaan –
  • 6. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com pertannyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner untuk mengukur
  • 7. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku tentang kesehatan reproduksi. E. Pengolahan dan Analisa data Langkah-langkah dalam analisis data meliputi : 1. Editing : mengedit kuesioner yang telah diteliti. 2. Coding : memberi kode tertentu untuk setiap pertanyaan. 3. Tabulating : data nilai dikumpulkan dan dikelompokkan secara teliti dan teratur ke dalam tabel. 4. Analiting : pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. III. HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 90 remaja akhir (usia 15-20 tahun) yang berdomisili di wilayah Kelurahan Keparakan Yogyakarta serta masuk dalam kriteria menjadi responden. Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi : jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan orang tua responden, yang ditampilkan dalam tabel berikut ini : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di Wilayah Kelurahan Keparakan Yogyakarta bulan Februari 2007 Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%) Laki-laki Perempuan 33 224 13 87 Total 257 100 Berdasarkan tabel 1 tersebut, dapat diketahui bahwa paling sedikit responden dalam penelitian ini adalah laki – laki yaitu sebanyak
  • 8. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com 33
  • 9. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com responden (13 %). Hal ini menunjukkan bahwa sedikit sekali responden mempunyai karakter yang lebih mudah terangsang dan tertarik pada persoalan seksualitas, dan secara tidak langsung mendorongnya untuk lebih permissive dalam berperilaku seksual. B. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja 1. Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dari analisis data untuk tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi didapatkan skor minimum 5 dan skor maksimumnya 34. Berdasarkan hasil tersebut maka pengetahuan remaja dikategorikan menjadi tiga jenjang, yaitu tingkat pengetahuan kurang, cukup dan baik. Pengetahuan baik = 76-100 %, cukup = 56-75 % dan kurang <56 %. Dengan batasan tersebut maka hasil pengukuran tingkat pengetahuan meliputi pengetahuan baik adalah yang terbesar yaitu sebanyak 134 responden (52 %), pengetahuan kurang adalah yang terkecil yaitu sebanyak 23 responden (9 %) dan pengetahuan cukup sejumlah 35 responden (39 %). 2. Perilaku Seksual Distribusi perilaku seksual ditentukan oleh jumlah skor dari setiap item pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya. Dari hasil analisis data dapat dikemukakan skor minimum = 0 dan skor maksimum = 7. Berdasarkan hasil tersebut maka perilaku seksual remaja dikategorikan menjadi tiga jenjang yaitu perilaku kurang baik, cukup baik, dan baik. Perilaku baik = 76-100 %, cukup 56-75 % dan kurang <56 %. Dengan batasan tersebut maka hasil pengukuran perilaku seksual remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta adalah sebagian besar remajanya berperilaku seksual baik yaitu sebanyak 164 responden (64 %), yang berperilaku kurang baik sebanyak 67 responden (26 %), dan yang berperilaku cukup baik sebanyak 26 responden (10 %). Ini berarti bahwa rata-rata responden penelitian
  • 10. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com memiliki perilaku seksual yang baik. Hal tersebut disebabkan oleh
  • 11. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com adanya pengetahuan yang baik khususnya tentang kesehatan reproduksi dan penyebaran rangsangan seksual di daerah penelitian masih tergolong sedang, serta sudah ada kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di Wilayah Kelurahan Keparakan sehingga remaja di daerah tersebut rata-rata memiliki perilaku seksual yang baik. Data mengenai distribusi frekuensi perilaku seksual responden dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta Kategori Perilaku Seksual Frekuensi (n) Persentase (%) Kurang Cukup Baik 26 67 164 10 26 64 Total 257 100 C. Hasil Analisis Regresi Sederhana Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Berdasarkan pengujian regresi sederhana pada tabel 10, menunjukkan hasil bahwa nilai thitung > ttabel (2,699 > 2,000) sehingga Ho ditolak atau Ha diterima. Jadi ada pengaruh antara faktor pengetahuan tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual. Nilai R square (R 2 ) sebesar 0,076, hal ini berarti bahwa 7,6 % dari perilaku seksual remaja bisa dijelaskan oleh variabel pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, sedangkan 92,4 % sisanya dijelaskan oleh variabel di luar model. Hasil pengujian tersebut jug didukung dengan nilai probabilitas (Sig.) = 0,008 lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang telah ditentukan, yaitu α = 0,05. Nilai probabilitas (Sig.) = 0,008 berarti Ha diterima atau ada pengaruh antara faktor pengetahuan tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual remaja.
  • 12. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA Tabel 3. Pengujian Regresi Sederhana antara Faktor Pengetahuan Kesehatan Reproduksi terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta Variabel B Nilai t Signifikansi R square Faktor pengetahuan kesehatan reproduksi 0,097 2,699 0,008 0,076 Sumber : hasil analisis data primer Sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang tergolong baik yaitu sebanyak 47 responden (52,2 %). Seperti diungkapkan oleh Handayani (2001) dalam penelitiannya, bahwa adanya pengetahuan tentang manfaat sesuatu hal dapat mempengaruhi niat untuk ikut dalam suatu kegiatan. Sehingga semakin baik pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi maka akan semakin baik pula perilaku seksualnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ancok bahwa antara pengetahuan dan perilaku sangat berkaitan erat. Pengetahuan akan segi manfaat dan akibat buruk sesuatu hal akan membentuk sikap, kemudian dari sikap itu akan muncul niat. Niat yang selanjutnya akan menentukan apakah kegiatan akan dilakukan atau tidak. Sehingga semakin baik pengetahuan tentang kesehatan reproduksi maka semakin baik perilaku seksualnya (Anggraeni, 2003). Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Dan diperkuat oleh teori Green bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi yang menentukan terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
  • 13. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. (Notoadmodjo, 2003). IV. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan remaja akhir (usia 15 – 20 tahun) di SMK Negeri 4 Yogyakarta rata-rata mempunyai pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang baik. Faktor pengetahuan tentang kesehatan reproduksi memberikan pengaruh terhadap perilaku seksual remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta.
  • 14. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA DAFTAR PUSTAKA Ali, M. dan Asrori, M. (2004) Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Bumi Aksara Arikunto, S. (2005) Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Azwar, S. (2004) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bawono, Anton (2006) Multivariate Analysis dengan SPSS. Jawa Tengah : STAIN Salatiga Press Dariyo, A. (2004) Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung : Ghalia Indonesia Dianawati, A. (2004) Psikologi Seks untuk Remaja. Jakarta : Kawan Pustaka Effendy, N. (1998) Dasar-dasar Keperawatan Masyarakat. Jakarta : EGC Evelyn, C. (2002) Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Handajani, Y. S. (2001) Kehidupan Seksual Remaja Di Daerah Kumuh Perkotaan Jakarta. Majalah Kesehatan Perkotaan No. 2 : 33- 44 Muliani (2002) Pengaruh Penyuluhan terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja tentang Seks Bebas. Skripsi tidak dipiblikasikan, Fakultas Kedokteran, UGM : Yogykarta Niken (2005) Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Pornografi pada Siswa-siswi di SMK Negeri 9 Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta :
  • 15. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA UGM Notoatmodjo, S. (1993) Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset. Notoatmodjo, S. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
  • 16. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA Notoatmodjo, S. (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam (2003) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Pratiwi (2004) Pendidikan Seks untuk Remaja. Yogyakarta : Tugu Publisher Purba (2005) Persepsi Remaja terhadap Hubungan Seksual Bebas di SLTP K Immanuel Pontianak. Skripsi. Yogyakarta : UGM Riwidikdo, H. (2006) Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press Sarwono (2003) Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Rajawali Pers Sarwono (2004) Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto Sugiyono (2005) Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Sugiyono (2006) Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Surjadi, C. (2002) Pelayanan Kesehatan Bagi Remaja Tantangan Bagi Lulusan Fakultas Kedokteran di Indonesia. Majalah. Kedokt. Atma Jaya I : 25-36