2. A.Pengertian Remaja
Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang
berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud
adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan
sosial dan psikologis.
Aisyaroh N:2015
Jose Barubara:2010
Secara etimologi, remaja berarti “tumbuh menjadi dewasa. Pada
periode ini berbagai perubahan terjadi mulai dari perubahan
hormonal, fisik, psikologis maupun sosial.
Eny Kusmiran: 2014
Definisi remaja (adolescence) menurut oganisasi kesehatan dunia
(WHO) adalah periode usia antara 10 sampai 19 tahun, sedangkan
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth)
untuk antara 15 sampai 24 tahun.
3. Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan bagian terpadu dari
program kesehatan dan keluarga berencana di Indonesia. Program
terpadu ini secara khusus bertujuan untuk mengatasi masalah terkait
pernikahan dini, kehamilan tidak diinginkan, konsumsi tembakau dan
alkohol, serta HIV-AIDS.
Kemenkes, 2015
Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang
menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai
sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan
atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja
meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang
dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat
saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun social.
promkes. kemke
4. Faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi
2. Faktor budaya dan lingkungan
3. Faktor psikologis
4. Faktor biologis
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor
(terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan
ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi,
serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
(misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan
reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang
fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling
berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
(dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria
yang membeli kebebasannya secara materi, dsb),
(cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
menular seksual, dsb).
5. Apa yang akan terjadi jika remaja tidak menjaga
kesehatan reproduksi
Pada Wanita Pada Pria
1. Endometriosis
2. Radang panggul
3. PCOS
4. Miom
5. Kanker di organ reproduksi wanita
1. Epididimitis
2. Orchitis
3. Gangguan prostat
4. Hipogonadisme
5. Masalah pada penis
6. Upaya pencegahan yang harus dilakukan untuk menjaga
kesehatan reproduksi
1. Melakukan sunat bagi laki laki
2. Menghindari rokok dan alcohol
3. Mengonsumsi makanan yang sehat
4. Sering mengganti celana dalam
5. Bersihkan organ intim dengan benar
7. 1. Gizi seimbang.
2. Informasi tentang kesehatan reproduksi.
3. Pencegahan kekerasan, termasuk seksual.
4. Pencegahan terhadap ketergantungan NAPZA.
5. Pernikahan pada usia wajar.
6. Pendidikan dan peningkatan ketrampilan.
7. Peningkatan penghargaan diri.
8. Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi remaja
8. Hak reproduksi-hak kesehatan
1. Hak hidup
2. Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan
3. Hak atas kerahasiaan pribadi
4. Hak atas informasi dan pendidikan.
5. Hak atas kebebasan berpikir
6. Hak berkumpul dan berpartisipasi dalam politik.
7. Hak terbebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk
8. Hak mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan terbaru.
9. Hak memutuskan kapan punya anak,
10. Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi.
11. Hak untuk memilih bentuk keluarga.
12. Hak atas kebebasan dan keamanan.