SlideShare a Scribd company logo
INSTRUMEN DERIVATIF (RIGHT ISSUE)
Our Team
Rizki Dwijantoro
1710111169
Nanda Signora
1710111166
Greydi Razzaq Toffano
1710111218
Ilham Kurnia
1710111013
Raditya Alvinnanda
1710111031
Rio Montella
1710111133
Afriyando
1710111206
Pengertian Right Issue
Sunariyah
Right issue adalah kegiatan penawaran umum
terbatas kepada pemegang saham lama dalam
rangka penerbitan hak memesan efek terlebih
dahulu
Halim
Right issue ialah hak pemesanan terlebih dahulu
yang diberikan kepada investor saat ini untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten
dalam rangka menghimpun dana segar
Widoatmojo
Right issue merupakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebagai
hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham
untuk membeli saham baru yang akan ditawarkan kepada pihak lain
Jenis-Jenis Right issue
Right Issue dengan HMETD
◦ Adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar
pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila
perusahaan sedang menjalani proses emisi.
◦ HMETD dapat diperdagangkan di bursa layaknya sebuah saham pada kurun waktu tertentu.
◦ HMETD juga memiliki batas waktu penebusan sebelum masa berlakunya habis dan hangus.
Right Issue tanpa HMETD (PMTHMETD)
◦ Biasa dikenal dengan Private Placement, yaitu adalah aksi penambahan modal dengan cara menerbitkan
saham baru oleh perusahan yang penjualannya langsung ditargetkan ke investor besar tanpa
melalui transaksi regular di bursa saham.
◦ Tujuan utama nya adalah menambah modal perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk ekspansi,
pembayaran hutang, atau pembayaran operasional perusahaan lainnya.
◦ Tidak adanya hak bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan disini.
Mekanisme Right Issue
Pada awalnya mekanisme tentang Right Issue diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Untuk
itu, BAPEPAM mengeluarkan beberapa peraturan untuk mengaturnya sebagai berikut:
◦ Peraturan BAPEPAM No. Kep 57/PM/1996 Peraturan No. IX. D.I tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.
◦ Peraturan BAPEPAM No. Kep 57/PM/1996 Peraturan No. IX. F.3 tentang Pedoman Mengenai Penerbitan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
◦ Peraturan BAPEPAM No. Kep. 57/PM/1996 Peraturan No. IX. B.I tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan
Isi Prospektus dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dimana para saham menerima
efek yang sama dan terdapat penambahan modal disetor kurang dari 35% (tiga puluh lima persen).
Kemudian pada 22 November 2012 melalui UU No 21 Tentang OJK. Fungsi, tugas,
dan wewenang BAPEPAM digantikan oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Persyaratan dan tata cara penerbitan hak memesan efek diatur lebih lanjut oleh
Otoritas Jasa Kuangan (OJK) Untuk itu, OJK mengeluarkan peraturan untuk mekanisme
penawaran Right Issue melalui peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015
tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu. Lalu pada tahun 2019, peraturan tersebut diperbaharui menjadi Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.04/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka
dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
meningkatkan modal
perusahaan
membayar hutang yang telah
jatuh tempo
ekspansi usaha
meningkatkan likuiditas
perdagangan saham
Tujuan Right Issue
Menurut Ghozali dan Solichin (2003) ada
dua alasan bagi perusahan melakukan
penerbitan saham baru (right issue), yaitu
dengan penerbitan saham baru (right issue)
dapat mengurangi biaya karena emiten tidak
harus membayar fee untuk jasa penjamin
(underwriter) dan penerbitan saham baru (right
issue) menyebabkan jumlah saham perusahaan
bertambah sehingga diharapkan dengan
langkah tersebut akan dapat meningkatkan
frekuensi perdagangan, yang berarti
meningkatkan likuiditas saham.
Keuntungan Right Issue
Investor memiliki hak istimewa untuk membeli
saham baru pada harga yang telah ditetapkan
dengan melakukan right yang dimilikinya. Hal
ini memungkinkan investor untuk memperoleh
keuntungan dengan membeli saham baru
dengan harga yang lebih murah.
Right dapat diperdagangkan pada pasar
sekunder sehingga investor dapat menikmati
capital gain ketika harga jual right lebih besar
daripada harga belinya
Right dapat diperdagangkan pada pasar
sekunder sehingga investor dapat menikmati
capital gain ketika harga jual right lebih besar
daripada harga belinya
Kerugian Right Issue
Jika harga saham pada periode pelaksanaan
jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga
pelaksanaan maka investor tidak akan
mengonversikan right tersebut, sementara itu
investor akan mengalami kerugian atas harga
beli right
Right dapat diperdagangkan dipasar sekunder,
sehingga investor dapat mengalami kerugian
(capital loss) ketika harga jual dari right
tersebut lebih rendah dari harga belinya.
NILAI RIGHT ISSUE
◦ Ciri khas right issue adalah harga saham penawaran baru biasanya ditetapkan di
bawah harga yang tercatat di bursa saat ini. Suatu right akan ada nilainya apabila
harga emisi saham tersebut lebih rendah dari kurs yang tercatat.Hal ini berarti, jika
harga perdana pada suatu emisi right lebih tinggi daripada kurs saham yang
bersangkutan di bursa, maka harga right tidak akan laku kecuali diambil sendiri
oleh pemegang saham utama untuk memperbesar persentase kepemilikan.
◦ Contoh :
◦ PT. ABC memiliki saham yang beredar 1.000 lembar dengan nilai Rp 1.000/lembar. Bapak Doni
memiliki 200 lembar saham PT. ABC yang berarti kepemilikan bapak Doni pada PT. ABC adalah 20%.
PT. ABC membutuhkan tambahan dana yang digunakan untuk ekspansi usahanya dengan menerbitkan
saham baru sebanyak 500 lembar yang ditawarkan pada harga Rp 600/lembar. Rasio right issue pada PT
ABC adalah 2 : 1 yang berarti setiap pemegang 2 saham lama akan mendapatkan hak untuk membeli 1
saham baru di harga Rp 600.
◦ Dari contoh di atas, bapak Doni memiliki 3 pilihan terhadap right issue :
1. Menggunakan hak dengan membeli saham baru
Bapak Doni memiliki 200 saham lama bisa membeli saham baru sebanyak 100 lembar.
Total dana yang dibutuhkan : 100 x Rp 600 = Rp 600.000
Pembelian ini akan menambah jumlah saham bapak Doni menjadi 300.
Dengan pilihan ini, maka kepemilikan bapak Doni terhadap PT ABC tetap 20%.
2. Tidak menggunakan
Dengan tidak menggunakan hak untuk membeli saham baru, dampak negatifnya adalah
kepemilikan bapak D pada PT. ABC akan berkurang.
Total saham beredar : 1.000 (saham lama) + 500 (saham baru) = 1.500
Persentase kepemilikan bapak D : 200 / 1.500 (total saham) = 13%
3. Menjual HMETD kepada investor lain
Kita bisa menggunakan opsi ini dengan menjual hak saham baru pada harga di bawah harga
saham lama. Secara teori perhitungan, hak saham : Rp 1.000 (saham lama) - Rp 600 (saham
baru) = Rp 400. Untuk penjualan tentunya harus di bawah nilai Rp 400 agar lebih menarik
bagi investor baru.
Harga Teoritis
◦ Harga Teoritis adalah harga setelah proses adjusting (penyesuaian) karena jumlah saham beredar
akan bertambah setelah proses right issue. Harga teoritis dipengaruhi oleh right issue ratio ,
harga teoritis juga dipengaruhi oleh harga tebus dan harga saham sebelum proses right issue.
◦ Menebus Rights Issue tidaklah wajib untuk dilakukan, tetapi saham dapat terdelusi pada kisaran
harga teoritis jika tidak menebusnya. Oleh karenanya, apabila hendak menebus Rights Issue,
maka perlu mengetahui harga teoritisnya.
◦ 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑢𝑚 𝑑𝑎𝑡𝑒 +(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑒𝑥𝑒𝑟𝑐𝑖𝑠𝑒)
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑚𝑎+𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑎𝑟𝑢
◦ Sebagaimana diketahui, biasanya ketika sebuah emiten akan Rights Issue, sahamnya dikerek dulu ke posisi di
atas harga Rights Issue-nya sehingga harga RI menjadi tampak rendah. Misalnya saham A tadi, jika perusahaan
berniat Rights Issue-nya pada harga Rp1,200 per saham, maka saham A bisa dikerek dulu dari Rp1,000
menjadi Rp1,500, sehingga harga Rights Issue-nya jadi tampak lebih murah dari harga pasarnya.
◦ Setelah cum date, harga biasanya mendekati harga RI, lalu bergerak ke angka teoritisnya 1440.
Jadi misalkan, memiliki saham EIKE 100 lot (1 lot = 100 lembar saham). Hasil RUPS
memutuskan bahwa emiten EIKE akan Rights Issue dengan rasio 4:1 pada harga exercise
Rp1,200. Artinya, dari 100 lot saham yang dimiliki, investor hanya mendapat jatah rights
sebanyak 25 lot (rasio ¼ nya) dengan keterangan RI yang dilakukan berbasis HMETD (hanya
investor yang sebelumnya sudah punya saham EIKE saja yang dapat memperoleh hak untuk
exercise HMETD-nya).
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa apabila kita tidak menebus RI, maka nilai
investasi kita akan terdilusi dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian, memang lebih
baik kita mengeksekusi Rights Issue agar bisa mendapatkan nilai yang lebih baik
nantinya atas investasi kita.
Pengaruh Right Issue Terhadap Harga Saham dan Tingkat
Likuiditas Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2015-2017
Metode Analisis Data
◦ Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu, analisis statistik deskriptif, analisis uji normalitas data, kemudian untuk pengujian
hipotesisnya menggunakan t-test.
Pembahasan Hasil
Pembahasan Hasil Hubungan harga saham terhadap pelaksanaan right issue.
Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah mengolah data dari uji normalitas yang memperoleh hasil data
tidak berdistribusi normal dan telah dilakukannya uji hipotesis menggunakan uji non parametik yaitu uji
Wilcoxon Signed Rank Test hingga memperoleh hasil signifikansi untuk abnormal return 0,128 > 0,05
yang artinya tidak terdapat pengaruh yang positif terhadap harga saham setelah adanya pengumuman
right issue. Dengan tidak adanya pengaruh yang positif terhadap harga saham maka dapat dikatakan
bahwa informasi mengenai right issue tidak mengandung informasi yang dapat membuat pasar
bereaksi terhadap informasi tersebut.
Pembahasan Hasil
Hubungan tingkat likuiditas saham terhadap pelaksanaan right issue.
Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah mengolah data dari uji normalitas yang memperoleh hasil data
tidak berdistribusi normal dan telah dilakukannya uji hipotesis menggunakan uji non parametik yaitu uji
Wilcoxon Signed Rank Test hingga memperoleh hasil signifikansi untuk abnormal return 0,005 < 0,05
yang artinya terdapat pengaruh terhadap tingkat likuiditas saham setelah adanya pengumuman
right issue. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ariani, Topowijono, &
Sulasmiyati (2016) yang menjelaskan bahwa terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah
right issue. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman right issue mengakibatkan likuiditas
perdagangan saham berubah secara signifikan

More Related Content

What's hot

Saham
SahamSaham
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
Trisnadi Wijaya
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Judianto Nugroho
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Ryan Gamof
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
Trisnadi Wijaya
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Judianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Judianto Nugroho
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Judianto Nugroho
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Amrul Rizal
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
Hayy
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 
Ppt ai obligasi
Ppt ai obligasiPpt ai obligasi
Ppt ai obligasi
Riza Ahmad
 
Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1
Futurum2
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiPortofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Judianto Nugroho
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

Saham
SahamSaham
Saham
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
 
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASIMANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
 
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
2. analisis sumber dana dan aliran kas
2. analisis sumber dana dan aliran kas2. analisis sumber dana dan aliran kas
2. analisis sumber dana dan aliran kas
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 
Ppt ai obligasi
Ppt ai obligasiPpt ai obligasi
Ppt ai obligasi
 
Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1
 
Investasi-bagian 2
Investasi-bagian 2Investasi-bagian 2
Investasi-bagian 2
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiPortofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 

Similar to Right issue

Pert 9 =>> Saham. MatKul: Pasar Uang dan Modal
Pert 9 =>> Saham. MatKul: Pasar Uang dan ModalPert 9 =>> Saham. MatKul: Pasar Uang dan Modal
Pert 9 =>> Saham. MatKul: Pasar Uang dan Modal
-
 
BAB 6 - Rigth Issue
BAB 6 - Rigth IssueBAB 6 - Rigth Issue
BAB 6 - Rigth Issue
Supriyanto, S.E., M.M. Dosen
 
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif LanjutanEKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
Ancilla Kustedjo
 
UAS TAKE HOME Pasar modal
UAS TAKE HOME Pasar modal UAS TAKE HOME Pasar modal
UAS TAKE HOME Pasar modal
Rachardy Andriyanto
 
Corporate action
Corporate actionCorporate action
Corporate action
reidjen raden
 
Corporate action
Corporate actionCorporate action
Corporate action
reidjen raden
 
1 analisa fundamental erdikha
1 analisa fundamental   erdikha1 analisa fundamental   erdikha
1 analisa fundamental erdikha
ti_ash
 
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptxKEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
SuciHati8
 
Sap 13
Sap 13Sap 13
Saham dan valuasinya
Saham dan valuasinyaSaham dan valuasinya
Saham dan valuasinyaaandfaizal
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakartabangay
 
Investasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaInvestasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaToserba Ku
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakarta
bangay
 
Cash flow imamteguh
Cash flow imamteguhCash flow imamteguh
Cash flow imamteguh
imamteguh
 
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptxPertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
DessyAnggraeni14
 
pertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdfpertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdf
DEANALEXANDER15
 
Makalah 2 manajemen keuangan
Makalah 2 manajemen keuanganMakalah 2 manajemen keuangan
Makalah 2 manajemen keuangan
yogga adiwigunaa
 
Aktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwillAktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwill
Purba Jati
 

Similar to Right issue (20)

Pert 9 =>> Saham. MatKul: Pasar Uang dan Modal
Pert 9 =>> Saham. MatKul: Pasar Uang dan ModalPert 9 =>> Saham. MatKul: Pasar Uang dan Modal
Pert 9 =>> Saham. MatKul: Pasar Uang dan Modal
 
BAB 6 - Rigth Issue
BAB 6 - Rigth IssueBAB 6 - Rigth Issue
BAB 6 - Rigth Issue
 
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif LanjutanEKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
 
UAS TAKE HOME Pasar modal
UAS TAKE HOME Pasar modal UAS TAKE HOME Pasar modal
UAS TAKE HOME Pasar modal
 
Corporate action
Corporate actionCorporate action
Corporate action
 
Corporate action
Corporate actionCorporate action
Corporate action
 
1 analisa fundamental erdikha
1 analisa fundamental   erdikha1 analisa fundamental   erdikha
1 analisa fundamental erdikha
 
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptxKEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
 
Sap 13
Sap 13Sap 13
Sap 13
 
Saham dan valuasinya
Saham dan valuasinyaSaham dan valuasinya
Saham dan valuasinya
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakarta
 
Investasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaInvestasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakarta
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakarta
 
Cash flow imamteguh
Cash flow imamteguhCash flow imamteguh
Cash flow imamteguh
 
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptxPertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
 
pertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdfpertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdf
 
Makalah 2 manajemen keuangan
Makalah 2 manajemen keuanganMakalah 2 manajemen keuangan
Makalah 2 manajemen keuangan
 
Instrumen pasar
Instrumen pasarInstrumen pasar
Instrumen pasar
 
Instrumen pasar
Instrumen pasarInstrumen pasar
Instrumen pasar
 
Aktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwillAktiva tak berwujud dan goodwill
Aktiva tak berwujud dan goodwill
 

More from Rizky Akbar

Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Rizky Akbar
 
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas PelangganMenciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Rizky Akbar
 
Definisi, Fungsi, Sejarah CRM
Definisi, Fungsi, Sejarah CRMDefinisi, Fungsi, Sejarah CRM
Definisi, Fungsi, Sejarah CRM
Rizky Akbar
 
Warrant dan valuta asing
Warrant dan valuta asingWarrant dan valuta asing
Warrant dan valuta asing
Rizky Akbar
 
Penilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaPenilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinya
Rizky Akbar
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Rizky Akbar
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan
Rizky Akbar
 
5. peramalan permintaan
5. peramalan permintaan5. peramalan permintaan
5. peramalan permintaan
Rizky Akbar
 
4. perancangan produk baru
4. perancangan produk baru4. perancangan produk baru
4. perancangan produk baru
Rizky Akbar
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
Rizky Akbar
 
2. konsep aliran rantai pasokan
2. konsep aliran rantai pasokan2. konsep aliran rantai pasokan
2. konsep aliran rantai pasokan
Rizky Akbar
 
1. pengelolaan aliran rantai pasokan
1. pengelolaan aliran rantai pasokan1. pengelolaan aliran rantai pasokan
1. pengelolaan aliran rantai pasokan
Rizky Akbar
 

More from Rizky Akbar (12)

Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas PelangganMenciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
 
Definisi, Fungsi, Sejarah CRM
Definisi, Fungsi, Sejarah CRMDefinisi, Fungsi, Sejarah CRM
Definisi, Fungsi, Sejarah CRM
 
Warrant dan valuta asing
Warrant dan valuta asingWarrant dan valuta asing
Warrant dan valuta asing
 
Penilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaPenilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinya
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan
 
5. peramalan permintaan
5. peramalan permintaan5. peramalan permintaan
5. peramalan permintaan
 
4. perancangan produk baru
4. perancangan produk baru4. perancangan produk baru
4. perancangan produk baru
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
 
2. konsep aliran rantai pasokan
2. konsep aliran rantai pasokan2. konsep aliran rantai pasokan
2. konsep aliran rantai pasokan
 
1. pengelolaan aliran rantai pasokan
1. pengelolaan aliran rantai pasokan1. pengelolaan aliran rantai pasokan
1. pengelolaan aliran rantai pasokan
 

Recently uploaded

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (17)

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

Right issue

  • 2. Our Team Rizki Dwijantoro 1710111169 Nanda Signora 1710111166 Greydi Razzaq Toffano 1710111218 Ilham Kurnia 1710111013 Raditya Alvinnanda 1710111031 Rio Montella 1710111133 Afriyando 1710111206
  • 3. Pengertian Right Issue Sunariyah Right issue adalah kegiatan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu Halim Right issue ialah hak pemesanan terlebih dahulu yang diberikan kepada investor saat ini untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten dalam rangka menghimpun dana segar Widoatmojo Right issue merupakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebagai hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan ditawarkan kepada pihak lain
  • 5. Right Issue dengan HMETD ◦ Adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi. ◦ HMETD dapat diperdagangkan di bursa layaknya sebuah saham pada kurun waktu tertentu. ◦ HMETD juga memiliki batas waktu penebusan sebelum masa berlakunya habis dan hangus.
  • 6. Right Issue tanpa HMETD (PMTHMETD) ◦ Biasa dikenal dengan Private Placement, yaitu adalah aksi penambahan modal dengan cara menerbitkan saham baru oleh perusahan yang penjualannya langsung ditargetkan ke investor besar tanpa melalui transaksi regular di bursa saham. ◦ Tujuan utama nya adalah menambah modal perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk ekspansi, pembayaran hutang, atau pembayaran operasional perusahaan lainnya. ◦ Tidak adanya hak bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan disini.
  • 7. Mekanisme Right Issue Pada awalnya mekanisme tentang Right Issue diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Untuk itu, BAPEPAM mengeluarkan beberapa peraturan untuk mengaturnya sebagai berikut: ◦ Peraturan BAPEPAM No. Kep 57/PM/1996 Peraturan No. IX. D.I tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. ◦ Peraturan BAPEPAM No. Kep 57/PM/1996 Peraturan No. IX. F.3 tentang Pedoman Mengenai Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. ◦ Peraturan BAPEPAM No. Kep. 57/PM/1996 Peraturan No. IX. B.I tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dimana para saham menerima efek yang sama dan terdapat penambahan modal disetor kurang dari 35% (tiga puluh lima persen).
  • 8. Kemudian pada 22 November 2012 melalui UU No 21 Tentang OJK. Fungsi, tugas, dan wewenang BAPEPAM digantikan oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Persyaratan dan tata cara penerbitan hak memesan efek diatur lebih lanjut oleh Otoritas Jasa Kuangan (OJK) Untuk itu, OJK mengeluarkan peraturan untuk mekanisme penawaran Right Issue melalui peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Lalu pada tahun 2019, peraturan tersebut diperbaharui menjadi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.04/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
  • 9. meningkatkan modal perusahaan membayar hutang yang telah jatuh tempo ekspansi usaha meningkatkan likuiditas perdagangan saham Tujuan Right Issue Menurut Ghozali dan Solichin (2003) ada dua alasan bagi perusahan melakukan penerbitan saham baru (right issue), yaitu dengan penerbitan saham baru (right issue) dapat mengurangi biaya karena emiten tidak harus membayar fee untuk jasa penjamin (underwriter) dan penerbitan saham baru (right issue) menyebabkan jumlah saham perusahaan bertambah sehingga diharapkan dengan langkah tersebut akan dapat meningkatkan frekuensi perdagangan, yang berarti meningkatkan likuiditas saham.
  • 10. Keuntungan Right Issue Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan dengan melakukan right yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah. Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder sehingga investor dapat menikmati capital gain ketika harga jual right lebih besar daripada harga belinya Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder sehingga investor dapat menikmati capital gain ketika harga jual right lebih besar daripada harga belinya
  • 11. Kerugian Right Issue Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaan maka investor tidak akan mengonversikan right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli right Right dapat diperdagangkan dipasar sekunder, sehingga investor dapat mengalami kerugian (capital loss) ketika harga jual dari right tersebut lebih rendah dari harga belinya.
  • 12. NILAI RIGHT ISSUE ◦ Ciri khas right issue adalah harga saham penawaran baru biasanya ditetapkan di bawah harga yang tercatat di bursa saat ini. Suatu right akan ada nilainya apabila harga emisi saham tersebut lebih rendah dari kurs yang tercatat.Hal ini berarti, jika harga perdana pada suatu emisi right lebih tinggi daripada kurs saham yang bersangkutan di bursa, maka harga right tidak akan laku kecuali diambil sendiri oleh pemegang saham utama untuk memperbesar persentase kepemilikan.
  • 13. ◦ Contoh : ◦ PT. ABC memiliki saham yang beredar 1.000 lembar dengan nilai Rp 1.000/lembar. Bapak Doni memiliki 200 lembar saham PT. ABC yang berarti kepemilikan bapak Doni pada PT. ABC adalah 20%. PT. ABC membutuhkan tambahan dana yang digunakan untuk ekspansi usahanya dengan menerbitkan saham baru sebanyak 500 lembar yang ditawarkan pada harga Rp 600/lembar. Rasio right issue pada PT ABC adalah 2 : 1 yang berarti setiap pemegang 2 saham lama akan mendapatkan hak untuk membeli 1 saham baru di harga Rp 600. ◦ Dari contoh di atas, bapak Doni memiliki 3 pilihan terhadap right issue : 1. Menggunakan hak dengan membeli saham baru Bapak Doni memiliki 200 saham lama bisa membeli saham baru sebanyak 100 lembar. Total dana yang dibutuhkan : 100 x Rp 600 = Rp 600.000 Pembelian ini akan menambah jumlah saham bapak Doni menjadi 300. Dengan pilihan ini, maka kepemilikan bapak Doni terhadap PT ABC tetap 20%.
  • 14. 2. Tidak menggunakan Dengan tidak menggunakan hak untuk membeli saham baru, dampak negatifnya adalah kepemilikan bapak D pada PT. ABC akan berkurang. Total saham beredar : 1.000 (saham lama) + 500 (saham baru) = 1.500 Persentase kepemilikan bapak D : 200 / 1.500 (total saham) = 13% 3. Menjual HMETD kepada investor lain Kita bisa menggunakan opsi ini dengan menjual hak saham baru pada harga di bawah harga saham lama. Secara teori perhitungan, hak saham : Rp 1.000 (saham lama) - Rp 600 (saham baru) = Rp 400. Untuk penjualan tentunya harus di bawah nilai Rp 400 agar lebih menarik bagi investor baru.
  • 15. Harga Teoritis ◦ Harga Teoritis adalah harga setelah proses adjusting (penyesuaian) karena jumlah saham beredar akan bertambah setelah proses right issue. Harga teoritis dipengaruhi oleh right issue ratio , harga teoritis juga dipengaruhi oleh harga tebus dan harga saham sebelum proses right issue. ◦ Menebus Rights Issue tidaklah wajib untuk dilakukan, tetapi saham dapat terdelusi pada kisaran harga teoritis jika tidak menebusnya. Oleh karenanya, apabila hendak menebus Rights Issue, maka perlu mengetahui harga teoritisnya. ◦ 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑢𝑚 𝑑𝑎𝑡𝑒 +(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑒𝑥𝑒𝑟𝑐𝑖𝑠𝑒) 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑚𝑎+𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑎𝑟𝑢
  • 16. ◦ Sebagaimana diketahui, biasanya ketika sebuah emiten akan Rights Issue, sahamnya dikerek dulu ke posisi di atas harga Rights Issue-nya sehingga harga RI menjadi tampak rendah. Misalnya saham A tadi, jika perusahaan berniat Rights Issue-nya pada harga Rp1,200 per saham, maka saham A bisa dikerek dulu dari Rp1,000 menjadi Rp1,500, sehingga harga Rights Issue-nya jadi tampak lebih murah dari harga pasarnya.
  • 17. ◦ Setelah cum date, harga biasanya mendekati harga RI, lalu bergerak ke angka teoritisnya 1440. Jadi misalkan, memiliki saham EIKE 100 lot (1 lot = 100 lembar saham). Hasil RUPS memutuskan bahwa emiten EIKE akan Rights Issue dengan rasio 4:1 pada harga exercise Rp1,200. Artinya, dari 100 lot saham yang dimiliki, investor hanya mendapat jatah rights sebanyak 25 lot (rasio ¼ nya) dengan keterangan RI yang dilakukan berbasis HMETD (hanya investor yang sebelumnya sudah punya saham EIKE saja yang dapat memperoleh hak untuk exercise HMETD-nya).
  • 18. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa apabila kita tidak menebus RI, maka nilai investasi kita akan terdilusi dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian, memang lebih baik kita mengeksekusi Rights Issue agar bisa mendapatkan nilai yang lebih baik nantinya atas investasi kita.
  • 19. Pengaruh Right Issue Terhadap Harga Saham dan Tingkat Likuiditas Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017
  • 20. Metode Analisis Data ◦ Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu, analisis statistik deskriptif, analisis uji normalitas data, kemudian untuk pengujian hipotesisnya menggunakan t-test.
  • 21. Pembahasan Hasil Pembahasan Hasil Hubungan harga saham terhadap pelaksanaan right issue. Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah mengolah data dari uji normalitas yang memperoleh hasil data tidak berdistribusi normal dan telah dilakukannya uji hipotesis menggunakan uji non parametik yaitu uji Wilcoxon Signed Rank Test hingga memperoleh hasil signifikansi untuk abnormal return 0,128 > 0,05 yang artinya tidak terdapat pengaruh yang positif terhadap harga saham setelah adanya pengumuman right issue. Dengan tidak adanya pengaruh yang positif terhadap harga saham maka dapat dikatakan bahwa informasi mengenai right issue tidak mengandung informasi yang dapat membuat pasar bereaksi terhadap informasi tersebut.
  • 22. Pembahasan Hasil Hubungan tingkat likuiditas saham terhadap pelaksanaan right issue. Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah mengolah data dari uji normalitas yang memperoleh hasil data tidak berdistribusi normal dan telah dilakukannya uji hipotesis menggunakan uji non parametik yaitu uji Wilcoxon Signed Rank Test hingga memperoleh hasil signifikansi untuk abnormal return 0,005 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh terhadap tingkat likuiditas saham setelah adanya pengumuman right issue. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ariani, Topowijono, & Sulasmiyati (2016) yang menjelaskan bahwa terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah right issue. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman right issue mengakibatkan likuiditas perdagangan saham berubah secara signifikan