SlideShare a Scribd company logo
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja
Pengelolaan Rantai Pasokan Material dan
Peralatan Konstruksi pada Badan Usaha Jasa
Konstruksi
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung
Rapat Penetapan Key Performance Indicators (KPI) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja
Pengelolaan Rantai Pasokan Material dan Peralatan Konstruksi (MPK) Tingkat
Meso/Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK)
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kamis, 22 Juli 2021
Kilasan
1. Pendahuluan
2. Persoalan Rantai Pasokan Konstruksi
3. Metode Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan MPK
4. Rekomendasi KPI dalam Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai
Pasok MPK
5. Penutup
2
Pendahuluan
• Statistik dan data industri konstruksi memainkan peran yang semakin penting di sektor bangunan.
• Data seperti mengukur rasio menang tender, seberapa banyak proyek melebihi anggaran atau
jadwal, KPI, semakin banyak angka yang dapat dikumpulkan akan semakin baik semakin baik.
• Data tidak hanya memungkinkan visibilitas yang lebih besar ke dalam keadaan proyek tertentu,
tetapi statistik dan fakta industri yang relevan dapat memberikan informasi berharga yang
diperlukan untuk membuat keputusan penting di masa mendatang terkait prakonstruksi dan
perencanaan, alat produktivitas, penilaian risiko, dan efisiensi tenaga kerja dan operasional.
• Industri konstruksi sangat kompleks, dengan meningkatnya risiko, bagaimana perusahaan
menentukan data yang penting dan mengumpulkannya untuk mengikuti perubahan dan
permintaan?
• Penentuan kebutuhan data dan ketersediaan data kinerja industri konstruksi termasuk rantai
pasoknya, seharusnya memberikan manfaat untuk memahami keadaan industri dan tenaga kerja
konstruksi, untuk meningkatkan produktivitas proyek dan mengurangi biaya, dan bagaimana
teknologi mutakhir dan transformasi bisnis memegang kunci untuk meningkatkan efisiensi di
seluruh industri.
• Paparan ini menyajikan metode dan indikator pengukuran kinerja rantai pasok material dan
peralatan pad Badan Usaha Jasa Konstruksi.
3
Persoalan Rantai Pasokan Konstruksi
4
Tantangan Industri Konstruksi
• Sebuah laporan oleh KPMG (2015), Climbing the Curve, menemukan bahwa 69% pemilik
mengatakan kinerja kontraktor yang buruk adalah satu-satunya alasan terbesar untuk
kinerja proyek yang buruk.
• Proyek-proyek besar sering kali membutuhkan waktu penyelesaian 20% lebih lama dari
yang dijadwalkan dan melebihi anggaran hingga 80%.
• McKinsey Global Institute (2015) melaporkan 77% megaproyek di seluruh dunia
terlambat 40% atau lebih dari jadwal.
• Kombinasi dari kekurangan tenaga kerja terampil, meningkatnya biaya peralatan dan
material, lanskap kompetitif, dan persyaratan kepatuhan yang semakin ketat telah
mendorong lebih banyak kompleksitas dalam operasi konstruksi.
• Sejalan dengan itu, sebuah studi Forum Ekonomi Dunia (2016) menemukan bahwa
pengurangan 1% dalam biaya konstruksi dapat menghemat $100 miliar bagi masyarakat
secara global.
• Selain masalah risiko, pengerjaan ulang telah menjadi standar yang mahal, dengan
hampir sepertiga pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebenarnya adalah
pengerjaan ulang. Menurut sebuah laporan oleh Autodesk, 52% pengerjaan ulang dapat
dikaitkan dengan data proyek yang buruk dan miskomunikasi.
Sumber: “100+ Construction Industry Statistics”, https://constructionblog.autodesk.com/construction-industry-statistics/
“The construction productivity imperative”, https://www.mckinsey.com/business-functions/operations/our-insights/the-construction-productivity-imperative
5
Buruknya Kinerja Mega Proyek Konstruksi
Sumber: “How to build megaprojects better”, https://www.mckinsey.com/business-functions/operations/our-
insights/the-construction-productivity-imperative
• 98% megaproyek mengalami
pembengkakan biaya lebih dari
30 persen;
• 77% setidaknya 40 persen
terlambat
• Biaya rata-rata meningkat
sebesar 80% dari nilai aslinya
• Rata-rata keselipan terlambat 20
bulan dari jadwal semula
98% proyek mengalami pembengkakan biaya dan penundaan
6
Faktor Penyebab Buruknya Kinerja
Sumber: “How to build megaprojects better”, https://www.mckinsey.com/business-functions/operations/our-insights/the-construction-productivity-imperative
Organisasi yang buruk
Proses pengambilan keputusan dan
pengadaan tidak memiliki kecepatan
dan skala yang dibutuhkan.
Komunikasi yang tidak
memadai
Inkonsistensi dalam pelaporan berarti
bahwa subkontraktor, kontraktor, dan
pemilik tidak memiliki pemahaman
yang sama tentang bagaimana proyek
berjalan pada waktu tertentu.
Manajemen kinerja yang
salah
Masalah yang belum terselesaikan
menumpuk karena kurangnya
komunikasi dan akuntabilitas.
Kesalahpahaman kontrak
Tim pengadaan biasanya
menegosiasikan kontrak, dan ini
hampir selalu padat dan rumit. Ketika
masalah muncul, manajer proyek
mungkin tidak mengerti bagaimana
untuk melanjutkan.
Koneksi yang tidak terjawab
Ada berbagai tingkat perencanaan,
dari persiapan kelas atas hingga
program harian. Jika pekerjaan sehari-
hari belum selesai, penjadwal perlu
mengetahuinya—tetapi seringkali
tidak—agar mereka dapat
memperbarui prioritas secara waktu
riil.
Perencanaan jangka pendek
yang buruk
Perusahaan umumnya pandai
memahami apa yang perlu terjadi
dalam dua hingga tiga bulan ke depan,
tetapi tidak terlalu memahami satu
atau dua minggu ke depan. Akibatnya,
peralatan yang diperlukan mungkin
tidak tersedia.
Manajemen risiko yang
tidak memadai
Risiko jangka panjang mendapatkan
pertimbangan yang cukup besar; jenis
yang muncul di tempat kerja tidak
sebanyak itu.
Manajemen talenta
terbatas
Perusahaan tunduk pada orang dan
tim yang sudah dikenal daripada
bertanya di mana mereka dapat
menemukan orang terbaik untuk
setiap pekerjaan.
7
Pentingnya Data
• Dengan proyek menjadi lebih kompleks —
secara fisik, komersial, lingkungan, dan sosial
— proses konstruksi tradisional berjuang
untuk memberikan hasil yang dapat diterima.
• Kekurangan data membuat sulitnya
menghindari masalah sumber daya terbatas
yang menentukan proses historis.
• Perusahaan Jasa Konstruksi perlu
memanfaatkan teknologi untuk
menghubungkan alur kerja, tim, dan data di
setiap tahap konstruksi untuk mengurangi
risiko, memaksimalkan efisiensi, dan
meningkatkan keuntungan.
• Data diperlukan untuk mengurangi biaya
secara signifikan, meningkatkan kecepatan,
dan menghasilkan hasil yang lebih baik.
8
Manfaat Data
Mengilangkan kotak-kotak atau silo dan manfaatkan data untuk meningkatkan pengambilan
keputusan dan memberikan nilai lebih di sepanjang siklus hidup konstruksi.
Manajemen proyek terpadu
Memenuhi kewajiban kontrak
dengan merampingkan
pengelolaan proyek modal
Hancurkan silo data
Tingkatkan visibilitas ke status
proyek di seluruh siklus hidup
proyek
Kurangi pengerjaan ulang
Kurangi kebingungan yang
mengarah pada permintaan
informasi (RFI) dan pengerjaan
ulang dengan visibilitas waktu nyata
ke dalam proyek di setiap tahap
Kemajuan yang dapat diaudit
Tingkatkan akuntabilitas dengan
visibilitas yang jelas ke dalam
tanggung jawab dan kemajuan
proyek di setiap tahap
Memperdalam kemitraan
Bangun hubungan yang lebih kuat
dengan tim yang membantu
mengambil lebih banyak peran
langsung dalam proyek
Serah terima mudah dan lengkap
Menangkap informasi yang dibutuhkan
untuk memulai operasi pada hari
pertama
9
Metode Pengukuran Kinerja Pengelolaan
Rantai Pasokan MPK
10
Konsep Mikro-Meso-Makro Dalam Rantai Pasokan Konstruksi
Sumber: Sholeh, M.N. dan Wibowo, M.A. (2020), “Supply Chain in the Construction Industry: Micro, Meso, Macro”, Journal of Advanced Civil and
Environmental Engineering, 3(2), 50-57.
Lintas Organisasi
Tingkat Nasional
Antar Organisasi
Tingkat Perusahaan
Intra Organisasi
Tingkat Proyek
Makro
Meso Meso Meso
Mikro
Mikro
Mikro
Mikro
Mikro
Mikro
Mikro
Mikro
Mikro
Rantai pasokan konstruksi
di tingkat mikro adalah
basis utama dalam aliran
rantai pasokan. Pemangku
kepentingan utama
adalah pemasok,
kontraktor, dan pemilik
atau klien.
Tingkat ini berfokus pada
RP perusahaan konstruksi
dan pemasok tetapi lebih
banyak di kontraktor.
Strategi RP adalah
perencanaan sumber
daya perusahaan (ERP).
Rantai pasok di tingkat
makro membutuhkan
integrasi dari berbagai
pihak mulai dari pelaku di
lapangan hingga
pemerintah.
11
Sumber: Sholeh, M.N., Wibowo, M.A., Handayani, N.U. (2020), “Supply Chain Performance
Measurement Framework for Construction Materials: Micro, Meso, Macro”, Jurnal Optimasi Sistem
Industri, 19(2), 101-110, DOI: 10.25077/josi.v19.n2.p101-110.2020
Konsep Pengukuran
Kinerja Rantai Pasokan
Konstruksi di Setiap Level
(Mikro, Meso, Makro)
Pengukuran Kinerja Rantai Pasokan di tingkat
mikro (intra-organisasi) meliputi keandalan,
daya tanggap, kelincahan, biaya, efisiensi
pengelolaan aset (aset), dan indikator
tambahan (penerapan teknologi dan aktivitas
pemasok).
Di tingkat meso, aktivitas lebih menonjol di
kontraktor, dengan peran sebagai perantara
antara pemasok dan pemilik proyek.
Rantai pasok pada fase makro memerlukan
keterpaduan berbagai pihak, mulai dari pelaku
di lapangan hingga pemerintah, yang secara
khusus ditugaskan di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, dengan peran
penting dalam rantai pasok nasional untuk
pembuatan kebijakan.
12
Representasi Konseptual Rantai Pasokan Konstruksi
Sumber: Vrijhoef, R. (1998). Co-makership in Construction: Towards Construction Supply Chain Management. Thesis of Graduate Studies, Delft University
of Technology/VTT Building Technology, Espoo, Finland.
13
Pola Umum dalam Rantai Pasok Konstruksi
Sumber: Susilawati. (2005). Studi Supply Chain Konstruksi Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, Tesis Magister. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
14
Ranah Pertukaran Informasi
Badan Usaha Jasa
Konstruksi (BUJK)
Proyek Konstruksi
Rantai Pasokan
Proyek Konstruksi
Bangunan (BIM)
Konsorsium
(Asosiasi) BUJK
Siklus hidup proyek dari
definisi hingga penghentian
bangunan
Lokasi Proyek Konstruksi:
Pertukaran Informasi Konstruksi-
Operasi Gedung
https://www.wbdg.org/bim/cobie
Hubungan antara pemasok
dan kontraktor yang terlibat
dalam keseluruhan proyek
2
3
4
5
1
COBie (Construction Operations
Building Information Exchange)
Sistem Informasi
Manajemen Proyek
Manajemen Rantai
Pasokan Konstruksi (MRPK)
MRPK Berbasis BIM
dan GIS
Sistem Informasi Kinerja
Rantai Pasokan MPK
15
Aliran Informasi Selama Proyek Konstruksi Tipikal
1
Sumber: Bharmal, M. (2016), Information Exchange in the Design, Construction, Operation and Maintenance of Public Transit infrastructure,
Master Thesis, University of Washington.
Building Information Modeling adalah proses menghasilkan dan mengelola informasi tentang sebuah
bangunan selama seluruh siklus hidupnya.
16
ISO 1950.2 untuk BIM Dijelaskan Secara Grafis
1
Sumber: “the new ISO standards for BIM (Building Information Modelling)”, https://www.atd.london/bim/iso-19650-2
17
Sistem Informasi Proyek
• Dirancang untuk memastikan
penyelesaian proyek yang
disesuaikan dengan kebutuhan
spesifik setiap proyek
konstruksi.
• Mengatur konfigurasi proyek
• Menyiapkan dan memadukan
dokumen dan gambar
• Mendukung tim dengan
pelatihan berkelanjutan
• Membantu mengambil
keputusan yang tepat selama
fase penting Sumber: “The Collaborative Mobile Platform”, https://resolving.com/
2
18
Manajemen Rantai Pasokan Konstruksi (MRPK)
Sumber: Davide Aloini et al. (2012), "Supply Chain Management: A Review of Implementation Risks in the Construction Industry",
Business Process Management Journal, 18(5), 735-761, DOI: 10.1108/14637151211270135
3
19
Indeks Evaluasi Pemilihan Proyek EPC dalam Kinerja Rantai
Pasokan Konstruksi
Sumber: Hong Ke et al. (2015), “The Impact of Contractual Governance and Trust on EPC projects in Construction Supply Chain Performance”,
Engineering Economics, 26(4), 349–363, DOI: 10.5755/j01.ee.26.4.9843
3
20
BIM dan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk Manajemen Rantai
Pasokan Konstruksi (CSCM)
Sumber: Yichuan Deng et al. (2019), "Integrating 4D BIM and GIS for Construction Supply Chain Management“, Journal of
Construction Engineering and Management, 145(4), https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862.0001633
4
Model manajemen integrasi informasi rantai pasokan konstruksi berbasis BIM
Integrasi yang diusulkan
digunakan untuk
menyelesaikan tiga tugas
umum di CSCM, yaitu:
(1) Pemilihan pemasok,
(2) Penentuan jumlah
pengiriman material,
dan
(3) Alokasi pusat
konsolidasi,
menggunakan
informasi dari 4D
BIM dan GIS.
21
Rekomendasi KPI dalam Pengukuran Kinerja
Pengelolaan Rantai Pasok MPK
22
Rekomendasi Perbaikan Sistem Informasi Kinerja
Rantai Pasokan Konstruksi
• Pertukaran Informasi (information
exchange) dengan pemangku
kepentingan kontraktor
• Pertukaran informasi dapat didefinisikan
sebagai transfer data proyek yang tepat
waktu dan bebas kesalahan di antara
berbagai pemangku kepentingan pada
proyek konstruksi untuk memungkinkan
masing-masing pihak mencapai tujuan
mereka.
• Metode penyelesaian konstruksi
kolaboratif untuk mencapai hasil yang
lebih baik, yaitu lebih banyak proyek
konstruksi selesai tepat waktu, tepat
anggaran, dan tepat mutu
23
Ranah Pertukaran Informasi
Badan Usaha Jasa
Konstruksi (BUJK)
Proyek Konstruksi
Rantai Pasokan
Proyek Konstruksi
Bangunan (BIM)
Asosiasi
(Konsorsium)
BUJK
2
3
4
5
1
Transformasi digital yang sedang
berlangsung menyediakan alat untuk
mengelola dan mengomunikasikan
data produk dan proyek antara
pemangku kepentingan dan sepanjang
fase siklus hidup, dan dengan
demikian untuk meningkatkan
interoperabilitas.
SIKO
SIMRPK SIMP
SIB
SIMRPK-BIM-GIS
SIP
24
Sistem Informasi Sumberdaya Konstruksi
Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina
Konstruksi tentang Implementasi
Sistem Informasi Sumberdaya
Konstruksi Terintegrasi (SISKO):
• Instalasi aplikasi SISKO dan pemberian
akun BUJK
• Pemutakhiran data dan portofolio
proyek BUJK sesuai panduan
• Penggunaan SISKO untuk ajuan dan
perpanjangan sertifikasi
1
2
Profil
Kualifikasi
Kompetensi
Pelaksanaan Proyek
Penunjang
Penghargaan
Layanan Sertifikasi
3 Pengisian Data dan Verifikasi
Tambah
Data
Simpan
Ajukan
Perubahan Data
Verifikasi
Tarik Berkas
Ajuan
Pengguna Akhir
4 Verifikator dapat menerima
dan menolak
5 Sinkronisasi dengan basis
data pendukung
25
Pemanfaatan SISKO
Analisis Data
Metrik/KPI yang dapat dianalisis
(contoh):
1. Status Kinerja Pelaksanaan
Proyek
1. % Proyek tepat waktu
2. % Proyek sesuai anggaran
3. # proyek selesai
4. Waktu proyek rata-rata
5. # dari pesanan penukar
6. $ nilai pesanan perubahan
7. Waktu pengadaan rata-rata
8. # dan nilai sengketa hukum
2. Status kinerja pemasok atau
vendor MPK
1. Keandalan
2. Daya tanggap
3. Biaya
4. Fleksibilitas
3. Status penerapan teknologi
1
2
Manfaat bagi BUJK
Uji banding tentang
kinerja proyek dan
kinerja rantai
pasokan MPK dan
pebaikan internal
3
Manfaat bagi
Pemilik Proyek
Informasi biaya,
keandalan,
ketepatan waktu,
mutu, dan risiko
proyek dan risiko
rantai pasokan MPK
4
Manfaat bagi Pembuat
Kebijakan
Kebijakan dan
pembinaan kinerja
BPUJK:
• Kepantasan biaya
• Pengurangan
pemborosan
• Pembiayaan
• Ketepatan waktu
• Mutu, dll.
5
Manfaat bagi
Asosiasi
Umpan balik
kebijakan dan
peningkatan
kompetensi, sistem
kerjasama, dan
kinerja anggota
BUJK dan
perlindungan
pelanggan 26
Penutup
27
Penutup
• Manajemen atau pengelolaan rantai pasokan konstruksi mempunyai kompleksitas
yang tinggi. Kebutuhan data dan informasi untuk koordinasi dan perbaikan kinerja
sangatlah dibutuhkan guna menghindari komunikasi yang buruk, keterlambatan
umpan balik, dan kesalahan prosedur.
• Sistem informasi kinerja sumberdaya konstruksi (MPK) bukan hanya yang
berkaitan dengan kebutuhan internal (pribadi) namun terkait dengan data
agregat yang bersifat publik yang dapat membantu BUJK dan pembuat kebijakan
untuk memahami situasi yang terjadi dan melakukan perbaikan yang kontinu.
• Paparan ini menunjukkan adanya 5 sistem informasi yang terkait dengan
konstruksi, antara lain bangunan, proyek, rantai pasokan klasik, rantai pasokan
berbasis BIM dan GIS, dan sumberdaya konstruksi (SISKO).
• Indikator yang perlu ditampilkan di SISKO yang terutama adalah:
• kinerja proyek,
• kinerja pemasok atau vendor, dan
• kinerja penerapan teknologi.
28
Terima Kasih
29
Model Referensi Operasi Rantai Pasokan
(SCOR)
30
Model Referensi Operasi Rantai Pasokan (SCOR):
Proses Manajemen Dasar
Rencana-Sumber-Buat-Kirim-Kembali
Pemasok
dari
pemasok
Buat Kirim
Sumber Buat Kirim
Buat
Sumber
Kirim sumber
Kirim
Sumber
Pelanggan
dari
pelanggan
Rencana
Pemasok
(internal atau
eksternal) Perusahaan Anda
Pelanggan
(internal atau
eksternal)
Retur
Retur Retur
Retur
Retur Retur
Rencana-Sumber-Buat-Kirim-Retur memberikan struktur organisasi model SCOR
3
31
SCOR adalah model hierarkis
SCOR
3
32
Level Kerangka SCOR
Rantai
Pasokan
Level-1 Menetapkan Lingkup
dan Konteks, Geografi,
Segmen, dan Produk
M3
Buat
Rekayasa untuk Pesan
M2
Buat
Buat untuk Pesan
M1
Buat
Buat untuk Stok
Level-2 Mengidentifikasi
Konfigurasi Utama dalam
Geografi, Segmen, dan
Produk
M2.01
Jadwalkan Kegiatan
Produksi
M2.02
Memutuskan
Produk
M2.03
Produksi dan Uji
M2.04
Kemas
M2.05
Pentaskan Produk
M2.06
Rilis Produk untuk
Dikirim
Level-3 Mengidentifikasi
aktivitas bisnis utama
dalam konfigurasi
Plan
Return
Deliver
Make
Source
Rencana
Retur
Kirim
Buat
Sumber
3
33
Pemodelan Proses SCOR –
Memetakan aliran material apa adanya
Pemasok Bahan Baku
Perusahaan
Manufaktur
Pemasok
komponen Eropa
Gudang
Perusahaan manufaktur
yang memproduksi dengan
perkiraan 15 hari
Pasokan bahan baku dalam
jumlah besar dari Timur Jauh
dengan perkiraan bulanan
Menarik komponen dari
Prancis berdasarkan volume
produksi
Mengirimkan barang jadi
mingguan ke Gudang
Distribusi yang berbasis di
Eropa Tengah
S1
D1
S1
D1
D2
M1
S2
Sumber: Enrico Camerinelli (2012), "Introduction to SCOR (Supply Chain Operations Reference)", Aite Group LLC.
3
34
Contoh Peta Proses yang dibuat di ARIS EasySCOR
Sumber: Ozgun C. Demirag (2004), "Supply Chain Operations Reference Model (SCOR)".
3
35
Aset
Keandalan Biaya
Daya
Tanggap
Kinerja pengiriman 
Tingkat pengisian 
Pemenuhan pesanan yang sempurna 
Waktu tunggu pemenuhan pesanan 
Waktu Respons Rantai Pasokan 
Fleksibilitas produksi 
Total biaya SCM 
Harga pokok penjualan 
Produktivitas nilai tambah 
Biaya garansi atau biaya pemrosesan retur 
Waktu siklus tunai-ke-tunai 
Hari persediaan pasokan 
Perputaran Aset 
Fleksibilitas
Atribut Kinerja
Metrik Kinerja Level 1
Menghadapi Pelanggan
Menghadap
ke dalam
3
36
Proyek Konstruksi Pusat Siswa Sekolah Menengah Dua Lantai
Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced
Engineering Informatics, 24, 435–455, doi:10.1016/j.aei.2010.06.009
3
37
Model SCOR Level 3 untuk rantai pasokan konstruksi tipikal
untuk produk standar yang distok
Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering
Informatics, 24, 435–455, doi:10.1016/j.aei.2010.06.009
3
38
Penggambaran BPMN dari model SCOR Level 3 untuk produk
standar yang distok
Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering Informatics, 24, 435–455,
doi:10.1016/j.aei.2010.06.009
3
39
Metrik kinerja terstruktur secara hierarkis dalam pedoman SCOR
Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering
Informatics, 24, 435–455, doi:10.1016/j.aei.2010.06.009
3
40
Menggabungkan model SCOR Level 3 dan Level 4 di SC Collaborator
Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering Informatics, 24, 435–455,
doi:10.1016/j.aei.2010.06.009
Web Service Description Language
Business Process Execution Language
3
41

More Related Content

What's hot

Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasokSistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
agus supriyono
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Herni Rahayuning
 
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
Muhammad Abid
 
Manajemen Sumber Daya Proyek
Manajemen Sumber Daya ProyekManajemen Sumber Daya Proyek
Manajemen Sumber Daya Proyek
Insan Cahya Setia
 
MRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem ProduksiMRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem Produksi
Niko Lu
 
Scm 01 pendahuluan
Scm 01   pendahuluanScm 01   pendahuluan
Scm 01 pendahuluan
Abrianto Nugraha
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
alawwapnp
 
ppt-materi-ke-7-manajemen-pengadaan-dalam-rantai-pasok.pptx
ppt-materi-ke-7-manajemen-pengadaan-dalam-rantai-pasok.pptxppt-materi-ke-7-manajemen-pengadaan-dalam-rantai-pasok.pptx
ppt-materi-ke-7-manajemen-pengadaan-dalam-rantai-pasok.pptx
TasyaSalsabila17
 
PM Risk management plan
PM Risk management planPM Risk management plan
PM Risk management plan
Bagus Wahyu
 
Manajemen SDM Proyek
Manajemen SDM  ProyekManajemen SDM  Proyek
Manajemen SDM Proyek
Fajar Baskoro
 
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
RahmadFauzan6
 
manajemen proyek teknologi informasi
manajemen proyek teknologi informasimanajemen proyek teknologi informasi
manajemen proyek teknologi informasi
Oi Ruswanto
 
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptxPPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
ArifRahmanHakim771101
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Togar Simatupang
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanResty Wahyu Pertiwi
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Endang Retnoningsih
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Maitsa Anggraini
 
Rangkuman UTS Matkul SCM
 Rangkuman UTS Matkul SCM Rangkuman UTS Matkul SCM
Rangkuman UTS Matkul SCM
Sulistyo Pratomo
 
Togaf
TogafTogaf

What's hot (20)

Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasokSistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
 
Manajemen Sumber Daya Proyek
Manajemen Sumber Daya ProyekManajemen Sumber Daya Proyek
Manajemen Sumber Daya Proyek
 
MRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem ProduksiMRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem Produksi
 
Scm 01 pendahuluan
Scm 01   pendahuluanScm 01   pendahuluan
Scm 01 pendahuluan
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
ppt-materi-ke-7-manajemen-pengadaan-dalam-rantai-pasok.pptx
ppt-materi-ke-7-manajemen-pengadaan-dalam-rantai-pasok.pptxppt-materi-ke-7-manajemen-pengadaan-dalam-rantai-pasok.pptx
ppt-materi-ke-7-manajemen-pengadaan-dalam-rantai-pasok.pptx
 
PM Risk management plan
PM Risk management planPM Risk management plan
PM Risk management plan
 
Manajemen SDM Proyek
Manajemen SDM  ProyekManajemen SDM  Proyek
Manajemen SDM Proyek
 
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
11_SCM - DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT-compressed.pdf
 
manajemen proyek teknologi informasi
manajemen proyek teknologi informasimanajemen proyek teknologi informasi
manajemen proyek teknologi informasi
 
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptxPPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
 
Rangkuman UTS Matkul SCM
 Rangkuman UTS Matkul SCM Rangkuman UTS Matkul SCM
Rangkuman UTS Matkul SCM
 
Togaf
TogafTogaf
Togaf
 

Similar to Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Konstruksi

Ppsi pertemuan-1-pengantar
Ppsi pertemuan-1-pengantarPpsi pertemuan-1-pengantar
Ppsi pertemuan-1-pengantar
Abrianto Nugraha
 
BUMA News April 2018 IND
BUMA News April 2018 INDBUMA News April 2018 IND
BUMA News April 2018 IND
PT.Tension Membran Indonesia
 
BIM.pdf
BIM.pdfBIM.pdf
BIM.pdf
Septian558020
 
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdfpertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
Arbiyono2000
 
[Fp] perencanaan proyek
[Fp]   perencanaan proyek[Fp]   perencanaan proyek
[Fp] perencanaan proyek
Rahmatin Nadia
 
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
AyuEndahLestari
 
Perencanaan Proyek SI SBMTPN 2018
Perencanaan Proyek SI SBMTPN 2018Perencanaan Proyek SI SBMTPN 2018
Perencanaan Proyek SI SBMTPN 2018
Dzaky Zakiyal Fawwaz
 
Artikel 10300025
Artikel 10300025Artikel 10300025
Artikel 10300025
linda_setiawan
 
Artikel 10300025
Artikel 10300025Artikel 10300025
Artikel 10300025
supri yanto
 
06. Manajemen Batasan Proyek.pdf
06. Manajemen Batasan Proyek.pdf06. Manajemen Batasan Proyek.pdf
06. Manajemen Batasan Proyek.pdf
holid nuer
 
keharusan perencanaan konstruksi mempergunakan BIM
keharusan perencanaan konstruksi mempergunakan BIMkeharusan perencanaan konstruksi mempergunakan BIM
keharusan perencanaan konstruksi mempergunakan BIM
setiyo agustiono
 
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
SitiAisyahMaudina
 
Perencanaan
PerencanaanPerencanaan
Perencanaan
C1E Surabaya
 
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
Miftakhul Akhyar
 
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
Haidar Arya
 
Project Charter
Project CharterProject Charter
Project Charter
Ananda Ricky
 
Project Charter
Project CharterProject Charter
Project Charter
Adam Alfian
 
TM 2_Group 3_Analitika Akuntansi_B2M.pptx
TM 2_Group 3_Analitika Akuntansi_B2M.pptxTM 2_Group 3_Analitika Akuntansi_B2M.pptx
TM 2_Group 3_Analitika Akuntansi_B2M.pptx
rieswandha1
 
Eas mppl perencanaan proyek
Eas mppl perencanaan proyekEas mppl perencanaan proyek
Eas mppl perencanaan proyek
NatashaVal
 
Tugas Ke-8 dari Kelompok 6.pdf
Tugas Ke-8 dari Kelompok 6.pdfTugas Ke-8 dari Kelompok 6.pdf
Tugas Ke-8 dari Kelompok 6.pdf
12DirgaEkaPrasetya
 

Similar to Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Konstruksi (20)

Ppsi pertemuan-1-pengantar
Ppsi pertemuan-1-pengantarPpsi pertemuan-1-pengantar
Ppsi pertemuan-1-pengantar
 
BUMA News April 2018 IND
BUMA News April 2018 INDBUMA News April 2018 IND
BUMA News April 2018 IND
 
BIM.pdf
BIM.pdfBIM.pdf
BIM.pdf
 
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdfpertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
 
[Fp] perencanaan proyek
[Fp]   perencanaan proyek[Fp]   perencanaan proyek
[Fp] perencanaan proyek
 
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
 
Perencanaan Proyek SI SBMTPN 2018
Perencanaan Proyek SI SBMTPN 2018Perencanaan Proyek SI SBMTPN 2018
Perencanaan Proyek SI SBMTPN 2018
 
Artikel 10300025
Artikel 10300025Artikel 10300025
Artikel 10300025
 
Artikel 10300025
Artikel 10300025Artikel 10300025
Artikel 10300025
 
06. Manajemen Batasan Proyek.pdf
06. Manajemen Batasan Proyek.pdf06. Manajemen Batasan Proyek.pdf
06. Manajemen Batasan Proyek.pdf
 
keharusan perencanaan konstruksi mempergunakan BIM
keharusan perencanaan konstruksi mempergunakan BIMkeharusan perencanaan konstruksi mempergunakan BIM
keharusan perencanaan konstruksi mempergunakan BIM
 
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
 
Perencanaan
PerencanaanPerencanaan
Perencanaan
 
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
 
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
[5114100051 5114100101-5114100143] - perencanaan proyek
 
Project Charter
Project CharterProject Charter
Project Charter
 
Project Charter
Project CharterProject Charter
Project Charter
 
TM 2_Group 3_Analitika Akuntansi_B2M.pptx
TM 2_Group 3_Analitika Akuntansi_B2M.pptxTM 2_Group 3_Analitika Akuntansi_B2M.pptx
TM 2_Group 3_Analitika Akuntansi_B2M.pptx
 
Eas mppl perencanaan proyek
Eas mppl perencanaan proyekEas mppl perencanaan proyek
Eas mppl perencanaan proyek
 
Tugas Ke-8 dari Kelompok 6.pdf
Tugas Ke-8 dari Kelompok 6.pdfTugas Ke-8 dari Kelompok 6.pdf
Tugas Ke-8 dari Kelompok 6.pdf
 

More from Togar Simatupang

Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Togar Simatupang
 
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaKebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Togar Simatupang
 
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Togar Simatupang
 
Menerawang Visi ITB 2050
Menerawang Visi ITB 2050Menerawang Visi ITB 2050
Menerawang Visi ITB 2050
Togar Simatupang
 
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Togar Simatupang
 
A review of State of the Art in X (SOTAX)
A review of State of the Art in X (SOTAX) A review of State of the Art in X (SOTAX)
A review of State of the Art in X (SOTAX)
Togar Simatupang
 
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaIntroduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Togar Simatupang
 
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Togar Simatupang
 
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Togar Simatupang
 
Publication Journey tips-and-tricks
Publication Journey tips-and-tricksPublication Journey tips-and-tricks
Publication Journey tips-and-tricks
Togar Simatupang
 
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Togar Simatupang
 
Module 6.D Implementation: project management
Module 6.D Implementation: project management Module 6.D Implementation: project management
Module 6.D Implementation: project management
Togar Simatupang
 
Halal Logistics Business Model
Halal Logistics Business ModelHalal Logistics Business Model
Halal Logistics Business Model
Togar Simatupang
 
Module 6 Implementation: project management and monitoring
Module 6 Implementation: project management and monitoringModule 6 Implementation: project management and monitoring
Module 6 Implementation: project management and monitoring
Togar Simatupang
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Togar Simatupang
 
Keterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir KomputasionalKeterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir Komputasional
Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Togar Simatupang
 
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Togar Simatupang
 
Perancangan Ekosistem Bisnis
Perancangan Ekosistem BisnisPerancangan Ekosistem Bisnis
Perancangan Ekosistem Bisnis
Togar Simatupang
 
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di IndonesiaPengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Togar Simatupang
 

More from Togar Simatupang (20)

Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
 
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaKebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
 
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
 
Menerawang Visi ITB 2050
Menerawang Visi ITB 2050Menerawang Visi ITB 2050
Menerawang Visi ITB 2050
 
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
 
A review of State of the Art in X (SOTAX)
A review of State of the Art in X (SOTAX) A review of State of the Art in X (SOTAX)
A review of State of the Art in X (SOTAX)
 
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaIntroduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
 
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
 
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
 
Publication Journey tips-and-tricks
Publication Journey tips-and-tricksPublication Journey tips-and-tricks
Publication Journey tips-and-tricks
 
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
 
Module 6.D Implementation: project management
Module 6.D Implementation: project management Module 6.D Implementation: project management
Module 6.D Implementation: project management
 
Halal Logistics Business Model
Halal Logistics Business ModelHalal Logistics Business Model
Halal Logistics Business Model
 
Module 6 Implementation: project management and monitoring
Module 6 Implementation: project management and monitoringModule 6 Implementation: project management and monitoring
Module 6 Implementation: project management and monitoring
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
 
Keterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir KomputasionalKeterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir Komputasional
 
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
 
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
 
Perancangan Ekosistem Bisnis
Perancangan Ekosistem BisnisPerancangan Ekosistem Bisnis
Perancangan Ekosistem Bisnis
 
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di IndonesiaPengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
 

Recently uploaded

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
humancapitalfcs
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 

Recently uploaded (14)

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 

Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Konstruksi

  • 1. Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Material dan Peralatan Konstruksi pada Badan Usaha Jasa Konstruksi Togar M. Simatupang Institut Teknologi Bandung Rapat Penetapan Key Performance Indicators (KPI) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Material dan Peralatan Konstruksi (MPK) Tingkat Meso/Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kamis, 22 Juli 2021
  • 2. Kilasan 1. Pendahuluan 2. Persoalan Rantai Pasokan Konstruksi 3. Metode Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan MPK 4. Rekomendasi KPI dalam Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasok MPK 5. Penutup 2
  • 3. Pendahuluan • Statistik dan data industri konstruksi memainkan peran yang semakin penting di sektor bangunan. • Data seperti mengukur rasio menang tender, seberapa banyak proyek melebihi anggaran atau jadwal, KPI, semakin banyak angka yang dapat dikumpulkan akan semakin baik semakin baik. • Data tidak hanya memungkinkan visibilitas yang lebih besar ke dalam keadaan proyek tertentu, tetapi statistik dan fakta industri yang relevan dapat memberikan informasi berharga yang diperlukan untuk membuat keputusan penting di masa mendatang terkait prakonstruksi dan perencanaan, alat produktivitas, penilaian risiko, dan efisiensi tenaga kerja dan operasional. • Industri konstruksi sangat kompleks, dengan meningkatnya risiko, bagaimana perusahaan menentukan data yang penting dan mengumpulkannya untuk mengikuti perubahan dan permintaan? • Penentuan kebutuhan data dan ketersediaan data kinerja industri konstruksi termasuk rantai pasoknya, seharusnya memberikan manfaat untuk memahami keadaan industri dan tenaga kerja konstruksi, untuk meningkatkan produktivitas proyek dan mengurangi biaya, dan bagaimana teknologi mutakhir dan transformasi bisnis memegang kunci untuk meningkatkan efisiensi di seluruh industri. • Paparan ini menyajikan metode dan indikator pengukuran kinerja rantai pasok material dan peralatan pad Badan Usaha Jasa Konstruksi. 3
  • 5. Tantangan Industri Konstruksi • Sebuah laporan oleh KPMG (2015), Climbing the Curve, menemukan bahwa 69% pemilik mengatakan kinerja kontraktor yang buruk adalah satu-satunya alasan terbesar untuk kinerja proyek yang buruk. • Proyek-proyek besar sering kali membutuhkan waktu penyelesaian 20% lebih lama dari yang dijadwalkan dan melebihi anggaran hingga 80%. • McKinsey Global Institute (2015) melaporkan 77% megaproyek di seluruh dunia terlambat 40% atau lebih dari jadwal. • Kombinasi dari kekurangan tenaga kerja terampil, meningkatnya biaya peralatan dan material, lanskap kompetitif, dan persyaratan kepatuhan yang semakin ketat telah mendorong lebih banyak kompleksitas dalam operasi konstruksi. • Sejalan dengan itu, sebuah studi Forum Ekonomi Dunia (2016) menemukan bahwa pengurangan 1% dalam biaya konstruksi dapat menghemat $100 miliar bagi masyarakat secara global. • Selain masalah risiko, pengerjaan ulang telah menjadi standar yang mahal, dengan hampir sepertiga pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebenarnya adalah pengerjaan ulang. Menurut sebuah laporan oleh Autodesk, 52% pengerjaan ulang dapat dikaitkan dengan data proyek yang buruk dan miskomunikasi. Sumber: “100+ Construction Industry Statistics”, https://constructionblog.autodesk.com/construction-industry-statistics/ “The construction productivity imperative”, https://www.mckinsey.com/business-functions/operations/our-insights/the-construction-productivity-imperative 5
  • 6. Buruknya Kinerja Mega Proyek Konstruksi Sumber: “How to build megaprojects better”, https://www.mckinsey.com/business-functions/operations/our- insights/the-construction-productivity-imperative • 98% megaproyek mengalami pembengkakan biaya lebih dari 30 persen; • 77% setidaknya 40 persen terlambat • Biaya rata-rata meningkat sebesar 80% dari nilai aslinya • Rata-rata keselipan terlambat 20 bulan dari jadwal semula 98% proyek mengalami pembengkakan biaya dan penundaan 6
  • 7. Faktor Penyebab Buruknya Kinerja Sumber: “How to build megaprojects better”, https://www.mckinsey.com/business-functions/operations/our-insights/the-construction-productivity-imperative Organisasi yang buruk Proses pengambilan keputusan dan pengadaan tidak memiliki kecepatan dan skala yang dibutuhkan. Komunikasi yang tidak memadai Inkonsistensi dalam pelaporan berarti bahwa subkontraktor, kontraktor, dan pemilik tidak memiliki pemahaman yang sama tentang bagaimana proyek berjalan pada waktu tertentu. Manajemen kinerja yang salah Masalah yang belum terselesaikan menumpuk karena kurangnya komunikasi dan akuntabilitas. Kesalahpahaman kontrak Tim pengadaan biasanya menegosiasikan kontrak, dan ini hampir selalu padat dan rumit. Ketika masalah muncul, manajer proyek mungkin tidak mengerti bagaimana untuk melanjutkan. Koneksi yang tidak terjawab Ada berbagai tingkat perencanaan, dari persiapan kelas atas hingga program harian. Jika pekerjaan sehari- hari belum selesai, penjadwal perlu mengetahuinya—tetapi seringkali tidak—agar mereka dapat memperbarui prioritas secara waktu riil. Perencanaan jangka pendek yang buruk Perusahaan umumnya pandai memahami apa yang perlu terjadi dalam dua hingga tiga bulan ke depan, tetapi tidak terlalu memahami satu atau dua minggu ke depan. Akibatnya, peralatan yang diperlukan mungkin tidak tersedia. Manajemen risiko yang tidak memadai Risiko jangka panjang mendapatkan pertimbangan yang cukup besar; jenis yang muncul di tempat kerja tidak sebanyak itu. Manajemen talenta terbatas Perusahaan tunduk pada orang dan tim yang sudah dikenal daripada bertanya di mana mereka dapat menemukan orang terbaik untuk setiap pekerjaan. 7
  • 8. Pentingnya Data • Dengan proyek menjadi lebih kompleks — secara fisik, komersial, lingkungan, dan sosial — proses konstruksi tradisional berjuang untuk memberikan hasil yang dapat diterima. • Kekurangan data membuat sulitnya menghindari masalah sumber daya terbatas yang menentukan proses historis. • Perusahaan Jasa Konstruksi perlu memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan alur kerja, tim, dan data di setiap tahap konstruksi untuk mengurangi risiko, memaksimalkan efisiensi, dan meningkatkan keuntungan. • Data diperlukan untuk mengurangi biaya secara signifikan, meningkatkan kecepatan, dan menghasilkan hasil yang lebih baik. 8
  • 9. Manfaat Data Mengilangkan kotak-kotak atau silo dan manfaatkan data untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan memberikan nilai lebih di sepanjang siklus hidup konstruksi. Manajemen proyek terpadu Memenuhi kewajiban kontrak dengan merampingkan pengelolaan proyek modal Hancurkan silo data Tingkatkan visibilitas ke status proyek di seluruh siklus hidup proyek Kurangi pengerjaan ulang Kurangi kebingungan yang mengarah pada permintaan informasi (RFI) dan pengerjaan ulang dengan visibilitas waktu nyata ke dalam proyek di setiap tahap Kemajuan yang dapat diaudit Tingkatkan akuntabilitas dengan visibilitas yang jelas ke dalam tanggung jawab dan kemajuan proyek di setiap tahap Memperdalam kemitraan Bangun hubungan yang lebih kuat dengan tim yang membantu mengambil lebih banyak peran langsung dalam proyek Serah terima mudah dan lengkap Menangkap informasi yang dibutuhkan untuk memulai operasi pada hari pertama 9
  • 10. Metode Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan MPK 10
  • 11. Konsep Mikro-Meso-Makro Dalam Rantai Pasokan Konstruksi Sumber: Sholeh, M.N. dan Wibowo, M.A. (2020), “Supply Chain in the Construction Industry: Micro, Meso, Macro”, Journal of Advanced Civil and Environmental Engineering, 3(2), 50-57. Lintas Organisasi Tingkat Nasional Antar Organisasi Tingkat Perusahaan Intra Organisasi Tingkat Proyek Makro Meso Meso Meso Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Rantai pasokan konstruksi di tingkat mikro adalah basis utama dalam aliran rantai pasokan. Pemangku kepentingan utama adalah pemasok, kontraktor, dan pemilik atau klien. Tingkat ini berfokus pada RP perusahaan konstruksi dan pemasok tetapi lebih banyak di kontraktor. Strategi RP adalah perencanaan sumber daya perusahaan (ERP). Rantai pasok di tingkat makro membutuhkan integrasi dari berbagai pihak mulai dari pelaku di lapangan hingga pemerintah. 11
  • 12. Sumber: Sholeh, M.N., Wibowo, M.A., Handayani, N.U. (2020), “Supply Chain Performance Measurement Framework for Construction Materials: Micro, Meso, Macro”, Jurnal Optimasi Sistem Industri, 19(2), 101-110, DOI: 10.25077/josi.v19.n2.p101-110.2020 Konsep Pengukuran Kinerja Rantai Pasokan Konstruksi di Setiap Level (Mikro, Meso, Makro) Pengukuran Kinerja Rantai Pasokan di tingkat mikro (intra-organisasi) meliputi keandalan, daya tanggap, kelincahan, biaya, efisiensi pengelolaan aset (aset), dan indikator tambahan (penerapan teknologi dan aktivitas pemasok). Di tingkat meso, aktivitas lebih menonjol di kontraktor, dengan peran sebagai perantara antara pemasok dan pemilik proyek. Rantai pasok pada fase makro memerlukan keterpaduan berbagai pihak, mulai dari pelaku di lapangan hingga pemerintah, yang secara khusus ditugaskan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan peran penting dalam rantai pasok nasional untuk pembuatan kebijakan. 12
  • 13. Representasi Konseptual Rantai Pasokan Konstruksi Sumber: Vrijhoef, R. (1998). Co-makership in Construction: Towards Construction Supply Chain Management. Thesis of Graduate Studies, Delft University of Technology/VTT Building Technology, Espoo, Finland. 13
  • 14. Pola Umum dalam Rantai Pasok Konstruksi Sumber: Susilawati. (2005). Studi Supply Chain Konstruksi Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, Tesis Magister. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 14
  • 15. Ranah Pertukaran Informasi Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) Proyek Konstruksi Rantai Pasokan Proyek Konstruksi Bangunan (BIM) Konsorsium (Asosiasi) BUJK Siklus hidup proyek dari definisi hingga penghentian bangunan Lokasi Proyek Konstruksi: Pertukaran Informasi Konstruksi- Operasi Gedung https://www.wbdg.org/bim/cobie Hubungan antara pemasok dan kontraktor yang terlibat dalam keseluruhan proyek 2 3 4 5 1 COBie (Construction Operations Building Information Exchange) Sistem Informasi Manajemen Proyek Manajemen Rantai Pasokan Konstruksi (MRPK) MRPK Berbasis BIM dan GIS Sistem Informasi Kinerja Rantai Pasokan MPK 15
  • 16. Aliran Informasi Selama Proyek Konstruksi Tipikal 1 Sumber: Bharmal, M. (2016), Information Exchange in the Design, Construction, Operation and Maintenance of Public Transit infrastructure, Master Thesis, University of Washington. Building Information Modeling adalah proses menghasilkan dan mengelola informasi tentang sebuah bangunan selama seluruh siklus hidupnya. 16
  • 17. ISO 1950.2 untuk BIM Dijelaskan Secara Grafis 1 Sumber: “the new ISO standards for BIM (Building Information Modelling)”, https://www.atd.london/bim/iso-19650-2 17
  • 18. Sistem Informasi Proyek • Dirancang untuk memastikan penyelesaian proyek yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap proyek konstruksi. • Mengatur konfigurasi proyek • Menyiapkan dan memadukan dokumen dan gambar • Mendukung tim dengan pelatihan berkelanjutan • Membantu mengambil keputusan yang tepat selama fase penting Sumber: “The Collaborative Mobile Platform”, https://resolving.com/ 2 18
  • 19. Manajemen Rantai Pasokan Konstruksi (MRPK) Sumber: Davide Aloini et al. (2012), "Supply Chain Management: A Review of Implementation Risks in the Construction Industry", Business Process Management Journal, 18(5), 735-761, DOI: 10.1108/14637151211270135 3 19
  • 20. Indeks Evaluasi Pemilihan Proyek EPC dalam Kinerja Rantai Pasokan Konstruksi Sumber: Hong Ke et al. (2015), “The Impact of Contractual Governance and Trust on EPC projects in Construction Supply Chain Performance”, Engineering Economics, 26(4), 349–363, DOI: 10.5755/j01.ee.26.4.9843 3 20
  • 21. BIM dan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk Manajemen Rantai Pasokan Konstruksi (CSCM) Sumber: Yichuan Deng et al. (2019), "Integrating 4D BIM and GIS for Construction Supply Chain Management“, Journal of Construction Engineering and Management, 145(4), https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862.0001633 4 Model manajemen integrasi informasi rantai pasokan konstruksi berbasis BIM Integrasi yang diusulkan digunakan untuk menyelesaikan tiga tugas umum di CSCM, yaitu: (1) Pemilihan pemasok, (2) Penentuan jumlah pengiriman material, dan (3) Alokasi pusat konsolidasi, menggunakan informasi dari 4D BIM dan GIS. 21
  • 22. Rekomendasi KPI dalam Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasok MPK 22
  • 23. Rekomendasi Perbaikan Sistem Informasi Kinerja Rantai Pasokan Konstruksi • Pertukaran Informasi (information exchange) dengan pemangku kepentingan kontraktor • Pertukaran informasi dapat didefinisikan sebagai transfer data proyek yang tepat waktu dan bebas kesalahan di antara berbagai pemangku kepentingan pada proyek konstruksi untuk memungkinkan masing-masing pihak mencapai tujuan mereka. • Metode penyelesaian konstruksi kolaboratif untuk mencapai hasil yang lebih baik, yaitu lebih banyak proyek konstruksi selesai tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat mutu 23
  • 24. Ranah Pertukaran Informasi Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) Proyek Konstruksi Rantai Pasokan Proyek Konstruksi Bangunan (BIM) Asosiasi (Konsorsium) BUJK 2 3 4 5 1 Transformasi digital yang sedang berlangsung menyediakan alat untuk mengelola dan mengomunikasikan data produk dan proyek antara pemangku kepentingan dan sepanjang fase siklus hidup, dan dengan demikian untuk meningkatkan interoperabilitas. SIKO SIMRPK SIMP SIB SIMRPK-BIM-GIS SIP 24
  • 25. Sistem Informasi Sumberdaya Konstruksi Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina Konstruksi tentang Implementasi Sistem Informasi Sumberdaya Konstruksi Terintegrasi (SISKO): • Instalasi aplikasi SISKO dan pemberian akun BUJK • Pemutakhiran data dan portofolio proyek BUJK sesuai panduan • Penggunaan SISKO untuk ajuan dan perpanjangan sertifikasi 1 2 Profil Kualifikasi Kompetensi Pelaksanaan Proyek Penunjang Penghargaan Layanan Sertifikasi 3 Pengisian Data dan Verifikasi Tambah Data Simpan Ajukan Perubahan Data Verifikasi Tarik Berkas Ajuan Pengguna Akhir 4 Verifikator dapat menerima dan menolak 5 Sinkronisasi dengan basis data pendukung 25
  • 26. Pemanfaatan SISKO Analisis Data Metrik/KPI yang dapat dianalisis (contoh): 1. Status Kinerja Pelaksanaan Proyek 1. % Proyek tepat waktu 2. % Proyek sesuai anggaran 3. # proyek selesai 4. Waktu proyek rata-rata 5. # dari pesanan penukar 6. $ nilai pesanan perubahan 7. Waktu pengadaan rata-rata 8. # dan nilai sengketa hukum 2. Status kinerja pemasok atau vendor MPK 1. Keandalan 2. Daya tanggap 3. Biaya 4. Fleksibilitas 3. Status penerapan teknologi 1 2 Manfaat bagi BUJK Uji banding tentang kinerja proyek dan kinerja rantai pasokan MPK dan pebaikan internal 3 Manfaat bagi Pemilik Proyek Informasi biaya, keandalan, ketepatan waktu, mutu, dan risiko proyek dan risiko rantai pasokan MPK 4 Manfaat bagi Pembuat Kebijakan Kebijakan dan pembinaan kinerja BPUJK: • Kepantasan biaya • Pengurangan pemborosan • Pembiayaan • Ketepatan waktu • Mutu, dll. 5 Manfaat bagi Asosiasi Umpan balik kebijakan dan peningkatan kompetensi, sistem kerjasama, dan kinerja anggota BUJK dan perlindungan pelanggan 26
  • 28. Penutup • Manajemen atau pengelolaan rantai pasokan konstruksi mempunyai kompleksitas yang tinggi. Kebutuhan data dan informasi untuk koordinasi dan perbaikan kinerja sangatlah dibutuhkan guna menghindari komunikasi yang buruk, keterlambatan umpan balik, dan kesalahan prosedur. • Sistem informasi kinerja sumberdaya konstruksi (MPK) bukan hanya yang berkaitan dengan kebutuhan internal (pribadi) namun terkait dengan data agregat yang bersifat publik yang dapat membantu BUJK dan pembuat kebijakan untuk memahami situasi yang terjadi dan melakukan perbaikan yang kontinu. • Paparan ini menunjukkan adanya 5 sistem informasi yang terkait dengan konstruksi, antara lain bangunan, proyek, rantai pasokan klasik, rantai pasokan berbasis BIM dan GIS, dan sumberdaya konstruksi (SISKO). • Indikator yang perlu ditampilkan di SISKO yang terutama adalah: • kinerja proyek, • kinerja pemasok atau vendor, dan • kinerja penerapan teknologi. 28
  • 30. Model Referensi Operasi Rantai Pasokan (SCOR) 30
  • 31. Model Referensi Operasi Rantai Pasokan (SCOR): Proses Manajemen Dasar Rencana-Sumber-Buat-Kirim-Kembali Pemasok dari pemasok Buat Kirim Sumber Buat Kirim Buat Sumber Kirim sumber Kirim Sumber Pelanggan dari pelanggan Rencana Pemasok (internal atau eksternal) Perusahaan Anda Pelanggan (internal atau eksternal) Retur Retur Retur Retur Retur Retur Rencana-Sumber-Buat-Kirim-Retur memberikan struktur organisasi model SCOR 3 31
  • 32. SCOR adalah model hierarkis SCOR 3 32
  • 33. Level Kerangka SCOR Rantai Pasokan Level-1 Menetapkan Lingkup dan Konteks, Geografi, Segmen, dan Produk M3 Buat Rekayasa untuk Pesan M2 Buat Buat untuk Pesan M1 Buat Buat untuk Stok Level-2 Mengidentifikasi Konfigurasi Utama dalam Geografi, Segmen, dan Produk M2.01 Jadwalkan Kegiatan Produksi M2.02 Memutuskan Produk M2.03 Produksi dan Uji M2.04 Kemas M2.05 Pentaskan Produk M2.06 Rilis Produk untuk Dikirim Level-3 Mengidentifikasi aktivitas bisnis utama dalam konfigurasi Plan Return Deliver Make Source Rencana Retur Kirim Buat Sumber 3 33
  • 34. Pemodelan Proses SCOR – Memetakan aliran material apa adanya Pemasok Bahan Baku Perusahaan Manufaktur Pemasok komponen Eropa Gudang Perusahaan manufaktur yang memproduksi dengan perkiraan 15 hari Pasokan bahan baku dalam jumlah besar dari Timur Jauh dengan perkiraan bulanan Menarik komponen dari Prancis berdasarkan volume produksi Mengirimkan barang jadi mingguan ke Gudang Distribusi yang berbasis di Eropa Tengah S1 D1 S1 D1 D2 M1 S2 Sumber: Enrico Camerinelli (2012), "Introduction to SCOR (Supply Chain Operations Reference)", Aite Group LLC. 3 34
  • 35. Contoh Peta Proses yang dibuat di ARIS EasySCOR Sumber: Ozgun C. Demirag (2004), "Supply Chain Operations Reference Model (SCOR)". 3 35
  • 36. Aset Keandalan Biaya Daya Tanggap Kinerja pengiriman  Tingkat pengisian  Pemenuhan pesanan yang sempurna  Waktu tunggu pemenuhan pesanan  Waktu Respons Rantai Pasokan  Fleksibilitas produksi  Total biaya SCM  Harga pokok penjualan  Produktivitas nilai tambah  Biaya garansi atau biaya pemrosesan retur  Waktu siklus tunai-ke-tunai  Hari persediaan pasokan  Perputaran Aset  Fleksibilitas Atribut Kinerja Metrik Kinerja Level 1 Menghadapi Pelanggan Menghadap ke dalam 3 36
  • 37. Proyek Konstruksi Pusat Siswa Sekolah Menengah Dua Lantai Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering Informatics, 24, 435–455, doi:10.1016/j.aei.2010.06.009 3 37
  • 38. Model SCOR Level 3 untuk rantai pasokan konstruksi tipikal untuk produk standar yang distok Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering Informatics, 24, 435–455, doi:10.1016/j.aei.2010.06.009 3 38
  • 39. Penggambaran BPMN dari model SCOR Level 3 untuk produk standar yang distok Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering Informatics, 24, 435–455, doi:10.1016/j.aei.2010.06.009 3 39
  • 40. Metrik kinerja terstruktur secara hierarkis dalam pedoman SCOR Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering Informatics, 24, 435–455, doi:10.1016/j.aei.2010.06.009 3 40
  • 41. Menggabungkan model SCOR Level 3 dan Level 4 di SC Collaborator Sumber: Jack C.P. Cheng et al. (2010), "Modeling and monitoring of construction supply chains", Advanced Engineering Informatics, 24, 435–455, doi:10.1016/j.aei.2010.06.009 Web Service Description Language Business Process Execution Language 3 41