SlideShare a Scribd company logo
RANGKUMAN
MANAJEMEN LOGISTIK DAN RANTAI PASOK
Definisi Logistik


Logistik merupakan bagian dari proses supply chain
yang merencanakan, mengimplementasikan dan
mengendalikan pergerakan aliran dan penyimpanan
barang atau jasa dari titik awal ke titik konsumsi dalam
rangka memenuhi kebutuhan Customer
Definisi Supply Chain


SC menunjukkan seluruh aktivitas yang berasosiasi dengan aliran
dan transformasi barang dari bahan baku sampai dengan
pengguna akhir, dan juga berasosiasi dengan aliran informasi.



SCM merupakan integrasi seluruh aktivitas melalui perbaikan
hubungan antar pelaku rantai pasok untuk memperoleh daya
saing perusahaan
Misi Logistik/SC


Logistik dan supply chain prakteknnya tidak dapat
dipisahkan, misinya sama yaitu :
“Memperoleh barang atau jasa pada tempat yang
tepat, waktu yang tepat, dengan kondisi yang
diinginkan dan memberrikan kontribusi terbaik untuk
perusahaan”
Aktivitas Kunci Logistik/SC
Aktivitas Kunci logistik/SC
1.

Pelayanan customer dengan marketing



Penentuan kebutuhan customer dan keinginannya untuk
pelayanan logistik



Penentuan response customer



Menetapkan level kepuasan customer

2. Transportasi


Pemilihan moda transportasi



Konsolidasi pengiriman



Pemilihan route perjalanan



Penjadwalan alat transportasi
Aktivitas Kunci logistik/SC
3. Inventory Management


Kebijakan stock bahan baku dan barang jadi



Peramalan penjualan jangka pendek



Jenis produk dalam tempat penyimpanan



Jumlah, ukuran dan lokasi penyimpanan



Pemilihan strategi Just in time, pull atau push

4. Aliran informasi dan proses pemesanan


Aturan pemesanan



Metode pengiriman informasi pesanan



Prosedur hubungan inventory dengan pesanan
Aktivitas Pendukung Logistik/SC


Penggudangan (penentuan luas dan tataletak)



Penanganan Bahan (pemilihan alat, kebijakan pengantian alat, dll)



Purchasing (pemilihan sumber pasokan, waktu pembelian, jumlah
pembelian)



Pengemasan pelindung (penanganan, penyimpanan, mnegurangi
loss/rusak)



Hubungan dengan produksi (perencanaan agregat, urutan
penjadwalan)



Maintenance informasi (pengumpulan, update, penyimpanan dan
analisis data serta prosedur pengendalian)
Strategi Koorporasi
1. Ekspresi dari tujuan perusahaan
Mencari keuntungan, survival, sosial, Return On Investment, market share
atau pertumbuhan
2. Pengembangan visi
Melihat customer, suppliers, kompetitor, dan perusahaan sendiri, contoh visi

GE  menjadi nomor 1 di pasar, keluar dari pasar jika tidak menjaga standar
HP  melayani komunitas scientific
Yamaha Semakin didepan
Air Asia  Every one can fly
3. Strategi dan perencanaan untuk mencapai visi
setiap fungsi dalam perusahaan (produksi, logistik, marketing dll)
Strategi Logistik/Supply Chain
Tujuan strategi Logistik/Supply Chain
1.

Pengurangan biaya operasional
Pemilihan lokasi diantara gudang atau pemilihan moda transportasi
maksimasi profit

2.

Pengurangan modal
pengiriman lgsung ke customer tanpa gudang, pilih sewa gudang,
mengunakan jasa 3PL, just in time maksimasi ROI

3.

Peningkatan kepuasan customer
Penerimaan akan meningkat bila customer puas. contoh kasus


Service stock level,



Service center alat mesin kantor yang dekat dan tersedia pengantinya



Domino Pizza vs Pizza Hut mengenai delivery



Saos Nabisco vs Kraft mengenai pengiriman produk untuk bersaing
Level Perencanaan


Strategic planning
untuk kebutuhan jangka
panjang, > 1 tahun



Tactical

untuk kebutuhan jangka
menengah, < 1 tahun


Operational
untuk kebutuhan jangka
pendek, setiap jam/ setiap hari

Tidak seluruh
data yang
dibutuhkan ada
dan akurat
Menggunakan
data yang
akurat
Aspek Utama Perencanaan
Logistik/Supply Chain


Pelayanan Customer
level pelayanan rendah inventori tersentralisasi, transportasi
yang tidak mahal

level pelayanan tinggi  inventori tersebar, transportasi yang
cenderung mahal


Strategi lokasi fasilitas

penempatan geografis lokasi, jumlah , ukuran yang
menyesuaikan demand untuk menentukan jalur pengiriman
ke pelabuhan, customer ataupun dari vendor esensinya
biaya pengiriman yang paling rendah
Aspek Utama Perencanaan
Logistik/Supply Chain


Keputusan inventory
pemilihan push atau pull serta pengendalian
inventori



Strategi Transportasi
pemilihan moda transportasi, ukuran pengiriman, rute
pengiriman dan penjadwalan
Visualisasi strategi logistik
Panduan untuk
Penyusunan
Strategi
1.

Konsep Total
Biaya

2.

Distribusi
Terdiferensiasi

3.

Mix strategi

4.

Postponement

5.

Konsolidasi

6.

Standardisasi

 Nodes  gudang, pabrik, retail stores, vendor
 Links  perpindahan barang, alur informasi (penerimaan penjualan, biaya
produksi, inventory level, waehouse utilization, forecast, transportation rate)
Panduan 1. Konsep Total Biaya
Trade off

•Biaya kehilangan penjualan
VS biaya transportasi dan
biaya inventori thdp
kepuasan konsumen
•Biaya produksi VS biaya
jumlah inventori thdp Sistem
penjadwalan terpendek
• biaya jumlah inventori VS
biaya kehilangan penjualan
terhadap jumlah inventori
Panduan 2. Distribusi Terdifferensiasi


Tidak semua produk harus diberikan pada level kepuasan yang
sama



Berbeda kebutuhan customer, berbeda karakteristik produk,
berbeda level penjualannya diantara berbagai produk
berbeda sistem distribusinya



Klasifikasikan jenis produk menjadi group

Kesalahan strategi :
Semua produk di semua gudang , Semua produk di distribusi
dengan alat transportasi yang sama, semua ukuran pengiriman
di disribusi dengan jalur dan metode yang sama,
Panduan 3. Mix strategi


Mirip dengan distribusi
terdifferensiasi

Contoh


Menggunakan gudang
sewaan dan juga punya
sendiri



Menggunakan jasa 3PL
dan juga punya alat
transportasi sendiri
Panduan 4. Postponement
(Penundaan)
Waktu pengiriman dan penentuan pengiriman produk harus
menunggu dahulu sampai order customer diterima oleh perusahaan.
Contoh:


Katalog pada tupperware



Pemesanan PC Dell



Menunda perakitan mobil toyota



Menunda pemotongan lembaran besi sehingga sesuai customer
Panduan 5. Konsolidasi
Panduan 6. Standarisasi


Konsolidasi

Pengabungan pengiriman dalam jumlah besar yang berasal dari
berbagai pesanan dikirim dalam jumlah kecil skala ekonomis


Standarisasi

Banyaknya variasi  inventori meningkat, ukuran pengiriman
berkurang biaya logistik meingkat perlu standarisasi.
Contoh modular produk, label yg sama merek berbeda, avanza
banyak tipe, dan lain-lain
Pengukuran kinerja strategi


Cash flow
Contoh : pengurangan inventori merubah aseet menjadi kas



Savings
penguragan biaya operasional sehingga profit meningkat



Return on Investment
rasio pengurangan biaya terhadap biaya investasi logistik
Klasifikasi Produk

1.Consumer Produk


Convenience product
Konsumen sering membeli dan hanya sedikit membandingkan produkbutuh
banyak outlet dan biaya distribusi tinggi. ex : Cocacola, pepsi, sabun, bank dll



Shopping product
konsumen sengaja mencari dengan membandingkan lokasi, harga, kualitas
dan performans  hanya beberapa outlet saja, biaya distribusi lebih rendah
drpd convenience produk. contoh : fashion distro, dealer mobil, furniture, dll



Specialty product
konsumen mau mengeluarkan usaha lebih dan bahkan menunggu untuk
mendapatkan barangdistribusi tersentralisasi, biaya distribusi paling rendah
ex bengkel custom, konsultan
2. Produk Industri


Produk atau jasa yang digunakan oleh perusahaan lain untuk
menghasilkan produk atau jasa lain/baru, Contoh :

Bahan baku, komponen part, alat-alat produksi
Siklus Hidup Produk
SCM








Pengenalan (Introduction): produk
dikenalkan, volume penjualan rendah ,
masalah teknis blm dpt diatasi, harga
tinggi
Pertumbuhan (Growth) : produk diperbaiki
& distandarisasi, volume penjualan
meningkat cepat jika produk dapat
diterima pasar, harga rendah, R&D hrs
melakukan perbaikan kualitas produk
Kejenuhan (Maturity): Keandalan dlm
performance, harga wajar, volume
penjualan stabil, profit mulai menurun.
Memodifikasi produk dan inovasi
Penurunan (Decline): permintaan menurun
krn produk diganti oleh yang baru

Strategi

24

 Pengenalan (Introduction): stock

dibatasi dan ditempatkan hanya
beberapa lokasi

 Pertumbuhan (Growth) :

ketersediaan harus meningkat
serta mulai ditempatkan dibanyak
lokasi

 Kejenuhan (Maturity): pola

distribusi sama dengan yang
sudah ada, distribusi sudah yang
paling luas

 Penurunan (Decline): effisien

distribusi, penyesuaian pola
inventori dan pergerakan, jumlah
lokasi penyimpanan dikurangi,
lebih tersentralisasi
Karakteristik Produk
Rasio berat-volume


Rasio berat-volume
Rasio rendah 
biaya tinggi
Rasio tinggi  biaya
rendah
Cabe segar vs cabe
bubuk
lemari knockdown

• Rasio nilai-berat
rasio tinggi  biaya
transportasi rendah tapi
biaya penyimpanan tinggi
 meminimumkan jumlah
persediaan
rasio rendah  biaya
transportasi tinggi tapi
biaya penyimpanan
rendah  mencari biaya
transportasi yang
menguntungkan
(pasir, batu bara) vs (emas,
barang elektronik)

• Subtitutability
• Kemampuan Subtitusi
dengan produk lain
• Produk yang mudah
disubtitusi manager
logistik harus menjamin
ketersediaan produk
tidak terjadi kehilangan
penjualan namun ada
trade off biaya logistik
Penentuan harga produk
Berdasarkan geografis
1.

FOB pricing

2.

Zone Pricing

3.

Single or uniform pricing

4.

Freight Equalization pricing

5.

Basing point pricing
FOB (free on board) Pricing


Metode ini menggunakan lokasi untuk menentukan harga efektif 






F.o.b factory/origin  harga ditentukan pada lokasi pabrik (asal pengiriman).
Konsumen mengambil barang langsung dari pabrik dan bertanggungjawab
atas pengiriman barang sampai ketujuannya. Suplier harus merancang skema
pengiriman yang sederhana dengan biaya pengiriman yang murah,
konsumen dikenakan biaya pengiriman sesuai biaya aktual yang terjadi
F.o.b destination  harga ditentukan pada lokasi konsumen/daerah sekitar.
Biaya transportasi sudah termasuk ke dalam harga. Supplier harus merancang
seluruh skema pengiriman yang mungkin terjadi.

F.o.b factory & destination dapat dikombinasikan, tergantung dari bagaimana
biaya pengiriman dibayar (fob origin, freight collect; fob origin, freight prepaid;
fob origin freight prepaid and charge back; fob destination, freight collect; fob
origin, freight pepaid (delivered), fob destination, freight collect and allowed)
Zone Pricing


Perusahaan yang memiliki banyak konsumen (>1000)
tidak perlu memberikan harga yang berbeda
kepada setiap konsumen, dimana terdapat berbagai
kompleksitas administrasi.



Zone pricing dapat mengurangi kompleksitas tersebut
dengan membuat 1 harga untuk 1 zona (wilayah
geografis yang luas), yang jumlah areanya
tergantung dari kebijakan perusahaan.
Single, or Uniform, Pricing


Penentuan harga yang paling sederhana adalah
membuat 1 harga untuk semua konsumen tanpa
melihat lokasi mereka.



Namun terdapat kebijakan harga tambahan terkait
biaya distribusi yang dikirimkan ke konsumen yang
berbeda, sehingga biaya tersebut harus dirataratakan.
Freight Equalization Pricing


Kompetitor berpengaruh dalam penentuan harga, misalnya
 Jika

ada 2 perusahaan yang memiliki tingkat keefisiensian
yang sama dalam memproses dan menjual dengan biaya
produksi pada lokasi pabrik yang sama, maka persaingan
harga terdapat pada biaya transportasi. Perusahaan yang
lebih jauh dari pasar harus dapat mengurangi biaya
pengiriman untuk memperoleh harga yang kompetitif. Biaya
transportasi dan produksi di sejumlah lokasi produksi dirataratakan.
Basing Point Pricing


Harga ditentukan berdasarkan lokasi pengiriman
(tempat produk dikirim).



Jika lokasi pengiriman terletak dilokasi yang terdapat
banyak kompetitor, maka harga dapat disamakan
dengan harga pesaing diberbagai lokasi konsumen.



Perusahaan dapat menggunakan 1 atau lebih “basing
points”.
Definisi Customer Service


Create demand dan loyality



Customer serviceoutcome dari aktivitas logistik/SC



Logistik customer service :
“kecepatan dan ketidakbergantungan item yang
diorder oleh customer untuk bisa menyediakan
produk”
Elemen Customer Service
Elemen customer service dapat dipandang sebagai strategi marketing 4 P salah
satunya Place


Pra transaksi. pernyataan kebijakan customer service.
Contoh penentuan kapan produk di delivery, prosedur penanganan
pengembalian produk atau back order, metode pengiriman, kontingensi plan,
Customer diberitahu terlebih dahulu servicenya, menyediakan pelatihan atau
panduan agar hubungannya baik



Transaksi. Aktivitas langsung pengiriman produk
penentuan level stok, pemilihan transportasi, prosedur order-proses, berdampak
ada waktu pengiriman, keakurata pemenuhan order, kondisi produk setelah
diterima, ketersediaan stok



Pascatransaksi
melindungi cutomer dari produk cacat, pengembalian kemasan, penanganan
claim dan komplain.
Waktu Siklus Pesanan


Definisi: rentang waktu sejak konsumen memesan (membeli)
barang/ jasa, sampai produk/ jasa tersebut diterima oleh konsumen



komponen „waktu siklus pesanan‟:
 Pengiriman

pesanan (order transmittal)

 Pemrosesan/pemenuhan

pesanan (order processing & assembly)

 Waktu

untuk menambah persediaan (additional stock acquisition

 Waktu

pengiriman (delivery time)

time)
Definisi Order Processing


Order cycle 
waktu yang diperlukan untuk memenuhi pesanan konsumen (sejak
dipesan sampai pesanan diterima)



Order Processing 
sejumlah kegiatan yang termasuk ke dalam „customer order cycle‟
Order Processing


Terdiri dari kegiatan:
 Order

preparation

 Order

transmittal

 Order

entry

 Order

filling

 Order

status reporting
Order Preparation


Kegiatan pengumpulan informasi yang dibutuhkan terkait produk/
jasa yang diinginkan, dan melakukan pesanan secara resmi



Kegiatannya meliputi:
 menentukan
 mengisi

vendor yang tepat

formulir pesanan

 Menentukan

persediaan

 mengkomunikasikan

informasi terkait pesanan (kepada petugas
terkait via telepon/ mengisi langsung pada menu situs web)



Penggunaan teknologi memberikan manfaat yang cukup besar 
menghilangkan pengisian formulir secara manual
Order Transmittal


Kegiatan memindahkan permohonan pesanan dari titik awal (customer/buyer)
ke petugas/ bagian yang menginput data pesanan ke dalam sistem



Order transmittal dapat dilakukan secara:





Manual  mengirim data pesanan atau sales staff membawa langsung fisik
data pesanan ke bagian entry data pesanan

Electronical  telepon bebas pulsa, situs web, EDI (Electronic Data
Interchange), mesin fax, komunikasi satelit

Penggunaan elektronik telah menggantikan pengiriman pesanan secara
manual, karena:


mengirim informasi lebih cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi



meningkatkan keamanan



menurunkan biaya
Order Entry


Kegiatan entry data pesanan ke dalam sistem, yaitu:
 Memeriksa

keakuratan informasi pesanan terkait deskripsi barang,
jumlah, dan harga

 Memeriksa

persediaan barang yang akan dipesan

 Menyiapkan
 Memeriksa
 Menyalin

dokumen pembatalan/ pemesanan kembali

status kredit konsumen

informasi pesanan

 Penagihan


Perbaikan teknologi yang digunakan dapat meningkatkan
produktifitas, co: bar code vs komputer
Order Filling


Kegiatan fisik yang dibutuhkan untuk:
 Memenuhi

pesanan dari persediaan/ produksi/ pembelian

 Mengemas

barang yang dipesan

 Menjadwalkan
 Menyiapkan

waktu pengiriman

dokumen pengiriman

untuk mempersingkat waktu, kegiatan ini dapat dilakukan secara
paralel dengan ‘order entry’
Order Status Reporting


Kegiatan monitoring, dalam rangka memberikan pelyanan
yang baik kepada konsumen, dengan cara:
 Melacak

dan menginformasikan posisi/ status pesanan
dalam kegiatan order cycle

 Menginformasikan

waktu pengiriman
Typical Elements of Order Processing
Faktor-faktor yg mempengaruhi
Order-Processing Time


Processing priorities
melakukan prioritas ataupun tidak, akan mempengaruhi „orderprocessing time‟. Co: pada saat terdapat banyak pesanan,
petugas akan memprioritaskan pesanan yang paling sedikit dan
simple dibandingkan pesanan yang besar



Paralel vs sequential processing
„Order-processing time‟ terpanjang dapat terjadi ketika semua
tugas diselesaikan secara berurutan, namun jika melakukan
beberapa pekerjaan (pesanan) dalam waktu bersamaan akan
mengurangi total „processing time‟
Faktor-faktor yg mempengaruhi
Order-Processing Time


Order-filling accuracy
Keakuratan dalam memenuhi pesanan (no error) akan
meminimumkan „processing time‟



Order batching
Mengumpulkan pesanan dari beberapa konsumen menjadi satu
kelompok untuk diproses secara batch, akan mengurangi biaya
operasional. Namun menahan pesanan sampai terpenuhinya
jumlah pesanan dalam 1 batch, akan menambah „processing
time‟
Faktor-faktor yg mempengaruhi
Order-Processing Time


Lot sizing
Pesanan dalam jumlah besar, lebih baik dipenuhi secara parsial
dari pada menunggu seluruh pesanan selesai diproduksi



Shipment consolidation
Menggabungkan beberapa pesanan yang jumlahnya kecil,
agar dapat melakukan pengiriman dalam volume yang besar
 menurunkan biaya transportasi, namun meningkatkan
„processing time‟
The Major Subsystem of LIS


The order management system (OMS)
front-end system of LIS



A warehouse management system (WMS)
mengelola aliran produk, dan menyimpan status produk di
jaringan logistik



A transportation management system (TMS)

membantu perusahaan dalam merencanakan dan
mengontrol kegiatan transportasi perusahaan
Contoh Sistem Informasi


Vendor-managed inventory
(continuous replenishment)



E-commerce



A Decision Suppor System

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
Lembayung Senja
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
Sifa Siti Mukrimah
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
ahmad fauzan
 
Materi 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
Materi 5 Fungsi Dan Operasi PergudanganMateri 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
Materi 5 Fungsi Dan Operasi PergudanganHenmaidi Alfian
 
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikPerencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Togar Simatupang
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
Togar Simatupang
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
Scm 05 strategi supply chain
Scm 05   strategi supply chainScm 05   strategi supply chain
Scm 05 strategi supply chain
Abrianto Nugraha
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
Yesica Adicondro
 
EOQ
EOQEOQ
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
Ni'am Yuliarto
 
tipe strategi layout
tipe strategi layouttipe strategi layout
tipe strategi layout
gress prettycia
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIKCONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
Nihayatul Mashumah
 
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian ProduksiSupply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
haris fadilah
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
University of Brawijaya
 
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptxPertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
WildaImamaSabilla1
 
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasokSistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
agus supriyono
 

What's hot (20)

Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Presentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudangPresentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudang
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Materi 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
Materi 5 Fungsi Dan Operasi PergudanganMateri 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
Materi 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
 
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikPerencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
Scm 05 strategi supply chain
Scm 05   strategi supply chainScm 05   strategi supply chain
Scm 05 strategi supply chain
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
 
EOQ
EOQEOQ
EOQ
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
tipe strategi layout
tipe strategi layouttipe strategi layout
tipe strategi layout
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIKCONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
 
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian ProduksiSupply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptxPertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
 
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasokSistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
 

Similar to Rangkuman UTS Matkul SCM

2-Strategi-SCM.pdf
2-Strategi-SCM.pdf2-Strategi-SCM.pdf
2-Strategi-SCM.pdf
fransiscaputeri1
 
2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx
RyanPriadi
 
2. Strategi dan Perencanaan SCM.pptx
2. Strategi dan Perencanaan SCM.pptx2. Strategi dan Perencanaan SCM.pptx
2. Strategi dan Perencanaan SCM.pptx
YoseAtTheKahyangan
 
Pengelolaan rantai persediaan
Pengelolaan rantai persediaanPengelolaan rantai persediaan
Pengelolaan rantai persediaan
Ety Dwi Susanti
 
Pertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistikPertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistik
smcasoni
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
xiaotianz donq
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
Xiaotianz Sarisa
 
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCMAktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Kanaidi ken
 
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Kanaidi ken
 
Presntasi PT SCM FARIDHA dalam menunaikan.pptx
Presntasi PT SCM FARIDHA dalam menunaikan.pptxPresntasi PT SCM FARIDHA dalam menunaikan.pptx
Presntasi PT SCM FARIDHA dalam menunaikan.pptx
vistaismy93
 
Kuliah.pptx
Kuliah.pptxKuliah.pptx
Kuliah.pptx
DityaKurniawan3
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
Iin Bellebelle
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
Iin Bellebelle
 
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain ManagementLN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
Binus Online Learning
 
PPT_MANAJEMENT_REVENUE MAMAT.pptx
PPT_MANAJEMENT_REVENUE MAMAT.pptxPPT_MANAJEMENT_REVENUE MAMAT.pptx
PPT_MANAJEMENT_REVENUE MAMAT.pptx
StyokoBagas
 
Warehouse management System
Warehouse management SystemWarehouse management System
Warehouse management System
Moh Safii
 
Mis2013 chapter 8 - supply chain management
Mis2013   chapter 8 - supply chain managementMis2013   chapter 8 - supply chain management
Mis2013 chapter 8 - supply chain managementAndi Iswoyo
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )nurulllah
 
strategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.pptstrategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.ppt
MukDin1
 

Similar to Rangkuman UTS Matkul SCM (20)

2-Strategi-SCM.pdf
2-Strategi-SCM.pdf2-Strategi-SCM.pdf
2-Strategi-SCM.pdf
 
2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx
 
2. Strategi dan Perencanaan SCM.pptx
2. Strategi dan Perencanaan SCM.pptx2. Strategi dan Perencanaan SCM.pptx
2. Strategi dan Perencanaan SCM.pptx
 
Pengelolaan rantai persediaan
Pengelolaan rantai persediaanPengelolaan rantai persediaan
Pengelolaan rantai persediaan
 
Contoh data
Contoh dataContoh data
Contoh data
 
Pertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistikPertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistik
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
 
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCMAktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
Aktivitas selama Pengiriman Barang _ Materi Training SCM
 
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
 
Presntasi PT SCM FARIDHA dalam menunaikan.pptx
Presntasi PT SCM FARIDHA dalam menunaikan.pptxPresntasi PT SCM FARIDHA dalam menunaikan.pptx
Presntasi PT SCM FARIDHA dalam menunaikan.pptx
 
Kuliah.pptx
Kuliah.pptxKuliah.pptx
Kuliah.pptx
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
 
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain ManagementLN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
 
PPT_MANAJEMENT_REVENUE MAMAT.pptx
PPT_MANAJEMENT_REVENUE MAMAT.pptxPPT_MANAJEMENT_REVENUE MAMAT.pptx
PPT_MANAJEMENT_REVENUE MAMAT.pptx
 
Warehouse management System
Warehouse management SystemWarehouse management System
Warehouse management System
 
Mis2013 chapter 8 - supply chain management
Mis2013   chapter 8 - supply chain managementMis2013   chapter 8 - supply chain management
Mis2013 chapter 8 - supply chain management
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )
 
strategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.pptstrategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.ppt
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 

Rangkuman UTS Matkul SCM

  • 2. Definisi Logistik  Logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang merencanakan, mengimplementasikan dan mengendalikan pergerakan aliran dan penyimpanan barang atau jasa dari titik awal ke titik konsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan Customer
  • 3. Definisi Supply Chain  SC menunjukkan seluruh aktivitas yang berasosiasi dengan aliran dan transformasi barang dari bahan baku sampai dengan pengguna akhir, dan juga berasosiasi dengan aliran informasi.  SCM merupakan integrasi seluruh aktivitas melalui perbaikan hubungan antar pelaku rantai pasok untuk memperoleh daya saing perusahaan
  • 4.
  • 5. Misi Logistik/SC  Logistik dan supply chain prakteknnya tidak dapat dipisahkan, misinya sama yaitu : “Memperoleh barang atau jasa pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dengan kondisi yang diinginkan dan memberrikan kontribusi terbaik untuk perusahaan”
  • 7. Aktivitas Kunci logistik/SC 1. Pelayanan customer dengan marketing  Penentuan kebutuhan customer dan keinginannya untuk pelayanan logistik  Penentuan response customer  Menetapkan level kepuasan customer 2. Transportasi  Pemilihan moda transportasi  Konsolidasi pengiriman  Pemilihan route perjalanan  Penjadwalan alat transportasi
  • 8. Aktivitas Kunci logistik/SC 3. Inventory Management  Kebijakan stock bahan baku dan barang jadi  Peramalan penjualan jangka pendek  Jenis produk dalam tempat penyimpanan  Jumlah, ukuran dan lokasi penyimpanan  Pemilihan strategi Just in time, pull atau push 4. Aliran informasi dan proses pemesanan  Aturan pemesanan  Metode pengiriman informasi pesanan  Prosedur hubungan inventory dengan pesanan
  • 9. Aktivitas Pendukung Logistik/SC  Penggudangan (penentuan luas dan tataletak)  Penanganan Bahan (pemilihan alat, kebijakan pengantian alat, dll)  Purchasing (pemilihan sumber pasokan, waktu pembelian, jumlah pembelian)  Pengemasan pelindung (penanganan, penyimpanan, mnegurangi loss/rusak)  Hubungan dengan produksi (perencanaan agregat, urutan penjadwalan)  Maintenance informasi (pengumpulan, update, penyimpanan dan analisis data serta prosedur pengendalian)
  • 10. Strategi Koorporasi 1. Ekspresi dari tujuan perusahaan Mencari keuntungan, survival, sosial, Return On Investment, market share atau pertumbuhan 2. Pengembangan visi Melihat customer, suppliers, kompetitor, dan perusahaan sendiri, contoh visi GE  menjadi nomor 1 di pasar, keluar dari pasar jika tidak menjaga standar HP  melayani komunitas scientific Yamaha Semakin didepan Air Asia  Every one can fly 3. Strategi dan perencanaan untuk mencapai visi setiap fungsi dalam perusahaan (produksi, logistik, marketing dll)
  • 11. Strategi Logistik/Supply Chain Tujuan strategi Logistik/Supply Chain 1. Pengurangan biaya operasional Pemilihan lokasi diantara gudang atau pemilihan moda transportasi maksimasi profit 2. Pengurangan modal pengiriman lgsung ke customer tanpa gudang, pilih sewa gudang, mengunakan jasa 3PL, just in time maksimasi ROI 3. Peningkatan kepuasan customer Penerimaan akan meningkat bila customer puas. contoh kasus  Service stock level,  Service center alat mesin kantor yang dekat dan tersedia pengantinya  Domino Pizza vs Pizza Hut mengenai delivery  Saos Nabisco vs Kraft mengenai pengiriman produk untuk bersaing
  • 12. Level Perencanaan  Strategic planning untuk kebutuhan jangka panjang, > 1 tahun  Tactical untuk kebutuhan jangka menengah, < 1 tahun  Operational untuk kebutuhan jangka pendek, setiap jam/ setiap hari Tidak seluruh data yang dibutuhkan ada dan akurat Menggunakan data yang akurat
  • 13. Aspek Utama Perencanaan Logistik/Supply Chain  Pelayanan Customer level pelayanan rendah inventori tersentralisasi, transportasi yang tidak mahal level pelayanan tinggi  inventori tersebar, transportasi yang cenderung mahal  Strategi lokasi fasilitas penempatan geografis lokasi, jumlah , ukuran yang menyesuaikan demand untuk menentukan jalur pengiriman ke pelabuhan, customer ataupun dari vendor esensinya biaya pengiriman yang paling rendah
  • 14. Aspek Utama Perencanaan Logistik/Supply Chain  Keputusan inventory pemilihan push atau pull serta pengendalian inventori  Strategi Transportasi pemilihan moda transportasi, ukuran pengiriman, rute pengiriman dan penjadwalan
  • 15. Visualisasi strategi logistik Panduan untuk Penyusunan Strategi 1. Konsep Total Biaya 2. Distribusi Terdiferensiasi 3. Mix strategi 4. Postponement 5. Konsolidasi 6. Standardisasi  Nodes  gudang, pabrik, retail stores, vendor  Links  perpindahan barang, alur informasi (penerimaan penjualan, biaya produksi, inventory level, waehouse utilization, forecast, transportation rate)
  • 16. Panduan 1. Konsep Total Biaya Trade off •Biaya kehilangan penjualan VS biaya transportasi dan biaya inventori thdp kepuasan konsumen •Biaya produksi VS biaya jumlah inventori thdp Sistem penjadwalan terpendek • biaya jumlah inventori VS biaya kehilangan penjualan terhadap jumlah inventori
  • 17. Panduan 2. Distribusi Terdifferensiasi  Tidak semua produk harus diberikan pada level kepuasan yang sama  Berbeda kebutuhan customer, berbeda karakteristik produk, berbeda level penjualannya diantara berbagai produk berbeda sistem distribusinya  Klasifikasikan jenis produk menjadi group Kesalahan strategi : Semua produk di semua gudang , Semua produk di distribusi dengan alat transportasi yang sama, semua ukuran pengiriman di disribusi dengan jalur dan metode yang sama,
  • 18. Panduan 3. Mix strategi  Mirip dengan distribusi terdifferensiasi Contoh  Menggunakan gudang sewaan dan juga punya sendiri  Menggunakan jasa 3PL dan juga punya alat transportasi sendiri
  • 19. Panduan 4. Postponement (Penundaan) Waktu pengiriman dan penentuan pengiriman produk harus menunggu dahulu sampai order customer diterima oleh perusahaan. Contoh:  Katalog pada tupperware  Pemesanan PC Dell  Menunda perakitan mobil toyota  Menunda pemotongan lembaran besi sehingga sesuai customer
  • 20. Panduan 5. Konsolidasi Panduan 6. Standarisasi  Konsolidasi Pengabungan pengiriman dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai pesanan dikirim dalam jumlah kecil skala ekonomis  Standarisasi Banyaknya variasi  inventori meningkat, ukuran pengiriman berkurang biaya logistik meingkat perlu standarisasi. Contoh modular produk, label yg sama merek berbeda, avanza banyak tipe, dan lain-lain
  • 21. Pengukuran kinerja strategi  Cash flow Contoh : pengurangan inventori merubah aseet menjadi kas  Savings penguragan biaya operasional sehingga profit meningkat  Return on Investment rasio pengurangan biaya terhadap biaya investasi logistik
  • 22. Klasifikasi Produk 1.Consumer Produk  Convenience product Konsumen sering membeli dan hanya sedikit membandingkan produkbutuh banyak outlet dan biaya distribusi tinggi. ex : Cocacola, pepsi, sabun, bank dll  Shopping product konsumen sengaja mencari dengan membandingkan lokasi, harga, kualitas dan performans  hanya beberapa outlet saja, biaya distribusi lebih rendah drpd convenience produk. contoh : fashion distro, dealer mobil, furniture, dll  Specialty product konsumen mau mengeluarkan usaha lebih dan bahkan menunggu untuk mendapatkan barangdistribusi tersentralisasi, biaya distribusi paling rendah ex bengkel custom, konsultan
  • 23. 2. Produk Industri  Produk atau jasa yang digunakan oleh perusahaan lain untuk menghasilkan produk atau jasa lain/baru, Contoh : Bahan baku, komponen part, alat-alat produksi
  • 24. Siklus Hidup Produk SCM     Pengenalan (Introduction): produk dikenalkan, volume penjualan rendah , masalah teknis blm dpt diatasi, harga tinggi Pertumbuhan (Growth) : produk diperbaiki & distandarisasi, volume penjualan meningkat cepat jika produk dapat diterima pasar, harga rendah, R&D hrs melakukan perbaikan kualitas produk Kejenuhan (Maturity): Keandalan dlm performance, harga wajar, volume penjualan stabil, profit mulai menurun. Memodifikasi produk dan inovasi Penurunan (Decline): permintaan menurun krn produk diganti oleh yang baru Strategi 24  Pengenalan (Introduction): stock dibatasi dan ditempatkan hanya beberapa lokasi  Pertumbuhan (Growth) : ketersediaan harus meningkat serta mulai ditempatkan dibanyak lokasi  Kejenuhan (Maturity): pola distribusi sama dengan yang sudah ada, distribusi sudah yang paling luas  Penurunan (Decline): effisien distribusi, penyesuaian pola inventori dan pergerakan, jumlah lokasi penyimpanan dikurangi, lebih tersentralisasi
  • 25. Karakteristik Produk Rasio berat-volume  Rasio berat-volume Rasio rendah  biaya tinggi Rasio tinggi  biaya rendah Cabe segar vs cabe bubuk lemari knockdown • Rasio nilai-berat rasio tinggi  biaya transportasi rendah tapi biaya penyimpanan tinggi  meminimumkan jumlah persediaan rasio rendah  biaya transportasi tinggi tapi biaya penyimpanan rendah  mencari biaya transportasi yang menguntungkan (pasir, batu bara) vs (emas, barang elektronik) • Subtitutability • Kemampuan Subtitusi dengan produk lain • Produk yang mudah disubtitusi manager logistik harus menjamin ketersediaan produk tidak terjadi kehilangan penjualan namun ada trade off biaya logistik
  • 26. Penentuan harga produk Berdasarkan geografis 1. FOB pricing 2. Zone Pricing 3. Single or uniform pricing 4. Freight Equalization pricing 5. Basing point pricing
  • 27. FOB (free on board) Pricing  Metode ini menggunakan lokasi untuk menentukan harga efektif     F.o.b factory/origin  harga ditentukan pada lokasi pabrik (asal pengiriman). Konsumen mengambil barang langsung dari pabrik dan bertanggungjawab atas pengiriman barang sampai ketujuannya. Suplier harus merancang skema pengiriman yang sederhana dengan biaya pengiriman yang murah, konsumen dikenakan biaya pengiriman sesuai biaya aktual yang terjadi F.o.b destination  harga ditentukan pada lokasi konsumen/daerah sekitar. Biaya transportasi sudah termasuk ke dalam harga. Supplier harus merancang seluruh skema pengiriman yang mungkin terjadi. F.o.b factory & destination dapat dikombinasikan, tergantung dari bagaimana biaya pengiriman dibayar (fob origin, freight collect; fob origin, freight prepaid; fob origin freight prepaid and charge back; fob destination, freight collect; fob origin, freight pepaid (delivered), fob destination, freight collect and allowed)
  • 28. Zone Pricing  Perusahaan yang memiliki banyak konsumen (>1000) tidak perlu memberikan harga yang berbeda kepada setiap konsumen, dimana terdapat berbagai kompleksitas administrasi.  Zone pricing dapat mengurangi kompleksitas tersebut dengan membuat 1 harga untuk 1 zona (wilayah geografis yang luas), yang jumlah areanya tergantung dari kebijakan perusahaan.
  • 29. Single, or Uniform, Pricing  Penentuan harga yang paling sederhana adalah membuat 1 harga untuk semua konsumen tanpa melihat lokasi mereka.  Namun terdapat kebijakan harga tambahan terkait biaya distribusi yang dikirimkan ke konsumen yang berbeda, sehingga biaya tersebut harus dirataratakan.
  • 30. Freight Equalization Pricing  Kompetitor berpengaruh dalam penentuan harga, misalnya  Jika ada 2 perusahaan yang memiliki tingkat keefisiensian yang sama dalam memproses dan menjual dengan biaya produksi pada lokasi pabrik yang sama, maka persaingan harga terdapat pada biaya transportasi. Perusahaan yang lebih jauh dari pasar harus dapat mengurangi biaya pengiriman untuk memperoleh harga yang kompetitif. Biaya transportasi dan produksi di sejumlah lokasi produksi dirataratakan.
  • 31. Basing Point Pricing  Harga ditentukan berdasarkan lokasi pengiriman (tempat produk dikirim).  Jika lokasi pengiriman terletak dilokasi yang terdapat banyak kompetitor, maka harga dapat disamakan dengan harga pesaing diberbagai lokasi konsumen.  Perusahaan dapat menggunakan 1 atau lebih “basing points”.
  • 32. Definisi Customer Service  Create demand dan loyality  Customer serviceoutcome dari aktivitas logistik/SC  Logistik customer service : “kecepatan dan ketidakbergantungan item yang diorder oleh customer untuk bisa menyediakan produk”
  • 33. Elemen Customer Service Elemen customer service dapat dipandang sebagai strategi marketing 4 P salah satunya Place  Pra transaksi. pernyataan kebijakan customer service. Contoh penentuan kapan produk di delivery, prosedur penanganan pengembalian produk atau back order, metode pengiriman, kontingensi plan, Customer diberitahu terlebih dahulu servicenya, menyediakan pelatihan atau panduan agar hubungannya baik  Transaksi. Aktivitas langsung pengiriman produk penentuan level stok, pemilihan transportasi, prosedur order-proses, berdampak ada waktu pengiriman, keakurata pemenuhan order, kondisi produk setelah diterima, ketersediaan stok  Pascatransaksi melindungi cutomer dari produk cacat, pengembalian kemasan, penanganan claim dan komplain.
  • 34. Waktu Siklus Pesanan  Definisi: rentang waktu sejak konsumen memesan (membeli) barang/ jasa, sampai produk/ jasa tersebut diterima oleh konsumen  komponen „waktu siklus pesanan‟:  Pengiriman pesanan (order transmittal)  Pemrosesan/pemenuhan pesanan (order processing & assembly)  Waktu untuk menambah persediaan (additional stock acquisition  Waktu pengiriman (delivery time) time)
  • 35.
  • 36. Definisi Order Processing  Order cycle  waktu yang diperlukan untuk memenuhi pesanan konsumen (sejak dipesan sampai pesanan diterima)  Order Processing  sejumlah kegiatan yang termasuk ke dalam „customer order cycle‟
  • 37. Order Processing  Terdiri dari kegiatan:  Order preparation  Order transmittal  Order entry  Order filling  Order status reporting
  • 38. Order Preparation  Kegiatan pengumpulan informasi yang dibutuhkan terkait produk/ jasa yang diinginkan, dan melakukan pesanan secara resmi  Kegiatannya meliputi:  menentukan  mengisi vendor yang tepat formulir pesanan  Menentukan persediaan  mengkomunikasikan informasi terkait pesanan (kepada petugas terkait via telepon/ mengisi langsung pada menu situs web)  Penggunaan teknologi memberikan manfaat yang cukup besar  menghilangkan pengisian formulir secara manual
  • 39. Order Transmittal  Kegiatan memindahkan permohonan pesanan dari titik awal (customer/buyer) ke petugas/ bagian yang menginput data pesanan ke dalam sistem  Order transmittal dapat dilakukan secara:    Manual  mengirim data pesanan atau sales staff membawa langsung fisik data pesanan ke bagian entry data pesanan Electronical  telepon bebas pulsa, situs web, EDI (Electronic Data Interchange), mesin fax, komunikasi satelit Penggunaan elektronik telah menggantikan pengiriman pesanan secara manual, karena:  mengirim informasi lebih cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi  meningkatkan keamanan  menurunkan biaya
  • 40. Order Entry  Kegiatan entry data pesanan ke dalam sistem, yaitu:  Memeriksa keakuratan informasi pesanan terkait deskripsi barang, jumlah, dan harga  Memeriksa persediaan barang yang akan dipesan  Menyiapkan  Memeriksa  Menyalin dokumen pembatalan/ pemesanan kembali status kredit konsumen informasi pesanan  Penagihan  Perbaikan teknologi yang digunakan dapat meningkatkan produktifitas, co: bar code vs komputer
  • 41. Order Filling  Kegiatan fisik yang dibutuhkan untuk:  Memenuhi pesanan dari persediaan/ produksi/ pembelian  Mengemas barang yang dipesan  Menjadwalkan  Menyiapkan waktu pengiriman dokumen pengiriman untuk mempersingkat waktu, kegiatan ini dapat dilakukan secara paralel dengan ‘order entry’
  • 42. Order Status Reporting  Kegiatan monitoring, dalam rangka memberikan pelyanan yang baik kepada konsumen, dengan cara:  Melacak dan menginformasikan posisi/ status pesanan dalam kegiatan order cycle  Menginformasikan waktu pengiriman
  • 43. Typical Elements of Order Processing
  • 44. Faktor-faktor yg mempengaruhi Order-Processing Time  Processing priorities melakukan prioritas ataupun tidak, akan mempengaruhi „orderprocessing time‟. Co: pada saat terdapat banyak pesanan, petugas akan memprioritaskan pesanan yang paling sedikit dan simple dibandingkan pesanan yang besar  Paralel vs sequential processing „Order-processing time‟ terpanjang dapat terjadi ketika semua tugas diselesaikan secara berurutan, namun jika melakukan beberapa pekerjaan (pesanan) dalam waktu bersamaan akan mengurangi total „processing time‟
  • 45. Faktor-faktor yg mempengaruhi Order-Processing Time  Order-filling accuracy Keakuratan dalam memenuhi pesanan (no error) akan meminimumkan „processing time‟  Order batching Mengumpulkan pesanan dari beberapa konsumen menjadi satu kelompok untuk diproses secara batch, akan mengurangi biaya operasional. Namun menahan pesanan sampai terpenuhinya jumlah pesanan dalam 1 batch, akan menambah „processing time‟
  • 46. Faktor-faktor yg mempengaruhi Order-Processing Time  Lot sizing Pesanan dalam jumlah besar, lebih baik dipenuhi secara parsial dari pada menunggu seluruh pesanan selesai diproduksi  Shipment consolidation Menggabungkan beberapa pesanan yang jumlahnya kecil, agar dapat melakukan pengiriman dalam volume yang besar  menurunkan biaya transportasi, namun meningkatkan „processing time‟
  • 47. The Major Subsystem of LIS  The order management system (OMS) front-end system of LIS  A warehouse management system (WMS) mengelola aliran produk, dan menyimpan status produk di jaringan logistik  A transportation management system (TMS) membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengontrol kegiatan transportasi perusahaan
  • 48. Contoh Sistem Informasi  Vendor-managed inventory (continuous replenishment)  E-commerce  A Decision Suppor System

Editor's Notes

  1. Pengenalan (Introduction): produkdikenalkan, volume penjualanrendah , masalahteknisblmdptdiatasi, hargatinggistrategidistribusimasihmenjadiperhatian, dimanapersediaanterbatashanyauntuklokasitertentu, ketersediaanprodukterbatasPertumbuhan (Growth) : produkdiperbaiki &amp; distandarisasi, volume penjualanmeningkatcepatjikaprodukdapatditerimapasar, hargarendah, R&amp;D hrs melakukanperbaikankualitasproduk  perencanaandistribusi (jumlah yang dibutuhkanpasar) masihsulitdilakukan, sistemdistribusilebihbanyakditentukandandikontrololehpihak managementKejenuhan (Maturity): Keandalandlmperformance, hargawajar, volume penjualanstabil, profit mulaimenurun. Memodifikasiprodukdaninovasi produkmemilikijalurdistribusi yang luas, dimanaterdapatbanyak ‘stocking point’ digunakanuntukmengkontrolketersediaanprodukdipasarPenurunan (Decline): permintaanmenurunkrnprodukdigantioleh yang baru jumlah ‘stocking point’ danpersediaanprodukberkurang, lokasilebihterpusat