Tentang beberapa catatan yang perlu diketahui orangtua dalam membantu remaja mempersiapkan karirnya. Slide ini dibuat untuk salah satu kegiatan pengabdian masyarakat, yang pesertanya terdiri dari sejumlah orangtua dari keluarga dengan SES menengah ke bawah.
Microsoft Project memiliki fasilitas perhitungan biaya yang digunakan dalam sebuah proyek.
Perhitungan biaya ini ini didasarkan pada dua jenis biaya yaitu Resource Cost dan Fixed Cost.
Praktikum tentang pembuatan aspal dengan baik berdasarkan spesifikasi AC. Praktikum yang dilakukan sebagai berikut, Abrasi/keausan, Berat Jenis Agregat, Analisa Saringan, Comb. Agregat dan JMF ( Joint Mix Formula), Berat Jenis Aspal, Daktilitas, Ekstraksi, Titik Nyala, Titik Leleh, Penetrasi, Uji Marshall, Kehilangan Berat.
Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan ElektrikalJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tentang beberapa catatan yang perlu diketahui orangtua dalam membantu remaja mempersiapkan karirnya. Slide ini dibuat untuk salah satu kegiatan pengabdian masyarakat, yang pesertanya terdiri dari sejumlah orangtua dari keluarga dengan SES menengah ke bawah.
Microsoft Project memiliki fasilitas perhitungan biaya yang digunakan dalam sebuah proyek.
Perhitungan biaya ini ini didasarkan pada dua jenis biaya yaitu Resource Cost dan Fixed Cost.
Praktikum tentang pembuatan aspal dengan baik berdasarkan spesifikasi AC. Praktikum yang dilakukan sebagai berikut, Abrasi/keausan, Berat Jenis Agregat, Analisa Saringan, Comb. Agregat dan JMF ( Joint Mix Formula), Berat Jenis Aspal, Daktilitas, Ekstraksi, Titik Nyala, Titik Leleh, Penetrasi, Uji Marshall, Kehilangan Berat.
Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan ElektrikalJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Materi Training yang disajikan untuk detail pekerjaan perencanaan Modelling Struktur, menghasilkan gambar 3d dan volume, Jadwal Training Reguler tersedia di Depok, dan Seluruh Kota Di Indonesia.
Jadwal Reguler tersedia di https://www.facebook.com/praba.engineering.school
Inhouse Training, call/wa 081287040414 - 081617781646
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan KonstruksiTogar Simatupang
Statistik dan data industri konstruksi memainkan peran yang semakin penting di sektor bangunan.
Data seperti mengukur rasio menang tender, seberapa banyak proyek melebihi anggaran atau jadwal, KPI, semakin banyak angka yang dapat dikumpulkan akan semakin baik semakin baik.
Data tidak hanya memungkinkan visibilitas yang lebih besar ke dalam keadaan proyek tertentu, tetapi statistik dan fakta industri yang relevan dapat memberikan informasi berharga yang diperlukan untuk membuat keputusan penting di masa mendatang terkait prakonstruksi dan perencanaan, alat produktivitas, penilaian risiko, dan efisiensi tenaga kerja dan operasional.
Industri konstruksi sangat kompleks, dengan meningkatnya risiko, bagaimana perusahaan menentukan data yang penting dan mengumpulkannya untuk mengikuti perubahan dan permintaan?
Penentuan kebutuhan data dan ketersediaan data kinerja industri konstruksi termasuk rantai pasoknya, seharusnya memberikan manfaat untuk memahami keadaan industri dan tenaga kerja konstruksi, untuk meningkatkan produktivitas proyek dan mengurangi biaya, dan bagaimana teknologi mutakhir dan transformasi bisnis memegang kunci untuk meningkatkan efisiensi di seluruh industri.
Paparan ini menyajikan metode dan indikator pengukuran kinerja rantai pasok material dan peralatan pad Badan Usaha Jasa Konstruksi.
2. 2
D E S K R I P S I S I N G K AT
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan mengenai prinsip dasar
sistem teknologi BIM dan implementasinya di Indonesia.
T U J UA N P E M B E L A JA R A N
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini peserta diharapkan dapat
memahami prinsip dasar sistem teknologi BIM dan implementasinya di Indonesia.
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini peserta mampu memahami prinsip
dasar sistem teknologi BIM dan implementasinya di Indonesia.
M AT E R I P O KO K
• Paradigma Baru dalam Industri Konstruksi
• Definisi BIM dan Manfaat BIM secara umum
• Adopsi BIM dalam Organisasi
• Implementasi BIM dalam Proyek terkait
3. 3
• Sektor konstruksi sebagai salah satu penyumbang terbesar
terhadap PDB Indonesia dan salah satu industri terbesar di
dunia, ditargetkan akan mengalami pertumbuhan 6,7%-7,1%
yang didukung oleh pembangunan infrastruktur sebesar 90%
dari target program pemerintah.
• Peningkatan permintaan di bidang konstruksi terkait dengan
berbagai permasalahan dan tantangan khususnya di bidang
kinerja dan produktivitas, keuntungan perusahaan, maupun
keberlanjutan lingkungan.
• Munculnya SCM (supply chain management) yang
bermanfaat untuk mencapai linkage dan koordinasi antar proses
dari semua elemen dalam sebuah mata rantai (supplier/vendors
dan customers). Bertujuan meningkatkan competitive advantage
perusahaan yang berorentasi pada customer value sehingga
dapat menghasilkan tingkat efiesiensi yang tinggi.
• Munculnya perkembangan teknologi digital memberikan
dampak besar dalam melakukan percepatan pembangunan
infrastruktur sehingga menjadi lebih efisien dan produktif, salah
satunya dengan Building Information Modelling (BIM).
PARADIGMA BARU DALAM
INDUSTRI KONSTRUKSI
Konflik dan
kesalahpaham-
an antar pihak
terkait karena
alur informasi
kurang jelas
Pengerjaan
ulang dan
keterlambatan
waktu pelaksanaan
pekerjaan karena
permasalahan baru
diketahui setelah
proyek berjalan;
Biaya yang
membengkak
dan mutu
pekerjaan
kurang
akibat re-work dan
keterlambatan waktu
pengerjaan;
Ketidak
akuratan dalam
perhitungan
material dan
pekerjaan;
Penggunaan
software
konvensional
yang beragam
untuk satu
proyek
Pemakaian/kon
sumsi kertas
untuk
mengeprint dan
mengevaluasi
gambar kerja.
Permasalahan pada industri konstruksi tradisional
4. 4
“BIM is a digital representation of the physical and
functional characteristics of a building. As such, it serves
as a shared knowledge resource for information about a
building, forming a reliable basis for decisions during its
life cycle from inception onward”
BIM adalah representasi digital dari karakter fisik dan karakter fungsional
suatu bangunan (atau obyek BIM). Karena itu, di dalamnya terkandung
semua informasi mengenai elemen-elemen bangunan tersebut yang
digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam kurun waktu
siklus umur bangunan, sejak konsep hingga demolisi.
DEFINISI DAN MANFAAT BIM
Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi (Tim BIM PUPR, 2018)
BIM adalah pendekatan baru,
melibatkan proses perancangan
dan pembuatan aset bangunan
menggunakan representasi 3D dari
atribut fisik dan fungsional.
BIM adalah proses membuat data
set digital yang membentuk model
3D dan informasi yang melekat
pada model tersebut dalam
sebuah lingkungan kolaborasi
yang disebut Common Data
Environment (CDE).
Prinsip BIM adalah bukan sekedar
proses singular atau pembuatan
model 3D dengan bantuan
komputer semata, melainkan
proses pembuatan model dan data
secara bersamaan dan
dikolaborasikan antar para pelaku
sejak proses perencanaan,
perancangan, fabrikasi, hingga
pembangunan dan pemeliharaan
KARAKTERISTIK BIM
5. 5
• Dalam BIM, para stakeholder (owner, arsitek, kontraktor, engineer)
saling bekerjasama, secara efisien bertukar informasi (baik data
maupun geometri), berkolaborasi dalam mengefisienkan proses
pembangunan/konstruksi sehingga dapat meminimalisir kesalahan
dan mempercepat proses konstruksi, menghasilkan pengoperasian
bangunan yang lebih mudah, meminimalisir produksi limbah sekaligus
mengeluarkan biaya yang lebih murah.
• Proses manajemen lebih accesible dan actionable karena
bermuara pada 1 model informasi sehingga dapat meminimalisir
konflik informasi diantara berbagai pihak.
• Dengan demikian, kunci BIM tidak hanya ditekankan pada model 3
dimensi akan tetapi bagaimana suatu informasi dikembangkan,
dikelola, dibagi, melalui kolaborasi yang lebih baik.
DEFINISI DAN MANFAAT BIM
Dukungan terhadap
proses pengambilan
keputusan proyek
Pemahaman antar
stakeholder lebih jelas
Visualisasi solusi desain,
bantuan terhadap proses
dan koordinasi desain
Peningkatan keselamatan
selama konstruksi dan
sepanjang siklus hidup
bangunan
Dukungan analisis biaya
dan siklus hidup proyek
Dukungan transfer data
proyek ke perangkat lunak
pengelolaan data
Penekanan biaya dengan
meminimalisir jumlah
anggota tim
Minimalisir penggunaan
kertas karena interaksi
secara digital
Peningkatan kecepatan
kerja karena otomatisasi
koordinasi dalam proyek.
Kualitas lebih tinggi karena
perencanaan dan
pengelolaan informasi
yang terkontrol sehingga
proses konstruksi lebih
efektif dan efisien
Deteksi
mitigasi/pengurangan risiko
dalam proses perencanaan,
ketidakpastian, peningkatan
keselamatan, analisa dampak
potensial
Peningkatan
produktivitas karena
koordinasi dan kolaborasi
informasi yang terintegrasi
MANFAAT BIM
6. 6
DIMENSI BIM
3D
3D Building data &
Informasi
Existing model Data
Prefabrikasi BIM
Reinforcement & struktur
analysis
Field layout & civil data
4D
Project Schedule &
Phasing
Just in Time schedule
Installation schedule
Payment Visual Approval
Last Planner schedule
Critical Point
5D
Conceptual Cost Planning
Quantity Extraction to
cost estimation
Trade Verification Value
Engineering Prefabrication
6D
Energy analysis
Green Building Element
Green Building
certification Tracking
Green Building Point
tracking
7D
Building Life Cycles BIM
As built data BIM cost
Operation&
Maintenance
BIM Digital lend lease
planning
7. 7
DIMENSI BIM : 3D Modelling
• 3D BIM merupakan proses menciptakan informasi grafis dan nongrafis serta menyebarkannya
melalui CDE. Informasi akan semakin kaya dan mendetail sampai data proyek diserahkan pada klien
setelah proyek selesai.
• 3D memperlihatkan kondisi eksisting serta memvisualisasikan keluaran proyek konstruksi.
8. 8
DIMENSI BIM : 4D (Time/Scheduling)
Model 4D dihasilkan dengan kemampuan memvisualisasikan urutan konstruksi, yaitu mengintegrasikan
tahap konstruksi proyek dan urutannya ke dalam model tiga dimensi. Dapat mengandung berbagai tingkat
rincian untuk digunakan dalam berbagai tahapan konstruksi oleh pemilik, subkontraktor, dan lainnya.
Keterangan kode warna:
oranye = telah selesai, biru = minggu ini, hijau = minggu depan, kuning = dijadwalkan
lebih dari dua minggu mendatang, ungu = dijadwalkan lebih dari dua minggu
mendatang dan kontraktor yang berbeda
9. 9
DIMENSI BIM : 5D (Estimasi Biaya)
Dengan menambahkan biaya proyek
terhadap model, BIM dapat mencetak
Quantity Take-Off (QTO) dan biaya estimasi
termasuk menyusun hubungan antara
kuantitas, biaya dan lokasi.
10. 10
DIMENSI BIM: 6D (Sustainability, termasuk Collision Detection dan Energy Analysis)
Menguji model untuk menemukan konflik tata ruang. Dalam kasus apapun, pemberitahuan otomatis akan
terlihat. Selain itu dengan kemampuan analisis energi, BIM akan memberikan informasi mengenai
pemodelan energi yang akurat secara terinci.
11. 11
DIMENSI BIM : 7D (Facility Management Application)
Digunakan oleh manajer dalam
operasi dan pemeliharaan fasilitas
sepanjang siklus hidupnya.
Memungkinkan user untuk
mengekstrak dan melacak data
seperti status komponen,
spesifikasi, pemeliharaan / manual
operasi, data garansi dan lainnya
sehingga penggantian lebih mudah
dan lebih cepat.
Tersedia pula proses untuk
mengelola data supplier
subkontraktor / dan komponen
fasilitas melalui seluruh siklus hidup
fasilitas.
12. 12
ADOPSI BIM DALAM ORGANISASI
LANGKAH
ADOPSI
BIM
DALAM
ORGANI-
SASI
KEPEMIM
PINAN
PEREN-
CANAAN
INFOR-
MASI
PROSES
SDM DAN
KAPABILI-
TAS
KETERLI-
BATAN
STAKE-
HOLDER
HASIL
ROADMAP IMPLEMENTASI BIM
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUPR
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi,
Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi,
Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
Langkah Adopsi BIM dalam Organisasi
13. 13
ADOPSI BIM DALAM ORGANISASI : Langkah Adopsi BIM dalam Organisasi
(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia, 2018).
14. 14
IMPLEMENTASI BIM DI NEGARA LAIN
Singapura
• Sejak 1997 telah
mempromosikan dan
kemudian mewajibkan
penggunaan BIM untuk
berbagai jenis perijinan seperti
persetujuan rencana
pembangunan dan sertifikasi
keselamatan kebakaran
(Khemlani, 2005).
• Pemakaian BIM dalam proyek
konstruksi didukung oleh
adanya berbagai panduan
yang dibuat oleh Building
Construction Authority (BCA)
Singapura.
• Layanan informasi (e-
Information System,
penawaran sistem penyerahan
terintegrasi dalam bentuk e-
Submission dan Integrated
Plan Checking System)
disediakan oleh CORENET.
Amerika Serikat
• Diinisiasi melalui Program 3D-
4D BIM tahun 2003 oleh GSA
(US General Service
Administration), penggunaan
BIM berkembang dengan pesat,
mengemban mandat
pengadopsian BIM bagi seluruh
proyek bangunan publik.
• Diperkirakan 72% perusahaan
konstruksi saat ini sudah
menggunakan teknologi BIM
untuk penghematan biaya
proyek.
• Didukung oleh The National BIM
Standard-United States®
(NBIMS-US™) yang
menyediakan consensus-based
standards melalui standar yang
sudah ada, dokumentasi
mengenai pertukaran informasi,
serta best practice
pengembangan lingkungan
terbangun
Inggris
• Th 2011, Pemerintah Inggris di
bidang Konstruksi memberikan
madat penggunaan Level 2
BIM pada semua proyek sektor
publik, menghasilkan
kerjasama antara pemerintah
dan industri konstruksi untuk
mengembangkan keterampilan
industri, standar, dan alat bantu
dalam mereduksi biaya
infrastruktur sosial.
• Selanjutnya, Inggris
memproklamirkan diri sebagai
negara BIM th 2016, dimana
proyek sektor publik harus
diserahkan dalam format BIM,
mengikuti spesifikasi PAS 1192
yang dibuat oleh NBS (National
Building Specification).
Skandinavia
• Norwegia, Denmark, Finlandia dan
Swedia merupakan negara-negara
awal yang mengadopsi BIM.
• Finlandia mengimplementasikan
BIM (2002), diikuti oleh mandat
bahwa semua software harus lolos
sertifikasi IFC (th 2007).
• Di Norwegia (sejak th 2010),
semua proyek pemerintah untuk
kepentingan publik di bawah
Statsbygg menggunakan format
IFC dan BIM untuk semua siklus
pembangunan. SINTEF sebagai
leading litbang berperan aktif
dalam penelitian BIM.
• Denmark memberikan mandat
adopsi BIM pada unit-unit
organisasi pemerintah.
• Adopsi BIM di Swedia begitu tinggi
walaupun belum ada panduan
khusus dari pemerintah. Publikasi
artikel BIM pada jurnal akademis
kedua tertinggi setelah AS.
15. 15
IMPLEMENTASI BIM DI INDONESIA
Adanya roadmap pelaksanaan BIM dalam 20 tahun oleh Kementerian PUPR dengan titik berat 5 tahun pada tahap
adopsi.
Telah dirilisnya Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi oleh Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia.
Puslitbang PUPR sebagai 'dirigen' dalam penerapan BIM di lingkungan PUPR berperan dalam:
•Melakukan pelatihan bagi ASN PUPR dengan jenis training basic, design engineering, dan konstruksi.
•Melakukan pilot project di Morotai di tahap detailing design.
Dari sudut pelaku jasa usaha konstruksi, pada umumnya implementasi BIM masih dalam tahap awal, yaitu pembuatan
model 3D dengan bantuan komputer semata.
Sebagai pelopor penggunaan BIM di Indonesia, PT PP sudah menerapkan BIM dalam pelaksanaan konstruksi sejak
tahun 2015.
•Tahun 2018 seluruh divisi sudah mengimplementasikan BIM sehingga aspek teknologi, proses, dan kebijakan yang dijalankan secara kolaboratif dan
terintegrasi dalam model digital.
•Metode yang dipakai adalah metode Design and Built
•Pengembangan teknologi BIM untuk berkolaborasi dengan teknologi 3D printing, serta memadukan ERP sebagai platform dasar dengan BIM.
•Contoh proyek Menara BNI Pejompongan, Apartemen Springwood Serpong, Apartemen Pertamina RU V Balikpapan, dan Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Gorontalo, pengembangan Pelabuhan Sibolga dan Tol Pandaan-Malang.
Pengembangan BIM didukung oleh Institut BIM Indonesia yang merupakan inisiatif dari para penggiat, praktisi dan
akademisi di ranah BIM di Indonesia.
Saat ini telah dibentuk beberapa center of excellence BIM di berbagai universitas di Indonesia, misalnya UII dan ITB.