sistem informasi manajemen

1. MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI
INFORMASI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Akbari Ahmad (1520522098)
Roy Ruswanto (1520522100)

2. PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK
Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi
antara proyek-proyek system informasi. Di
hampir setiap organisasi, proyek sistem
informasi perlu lebih banyak waktu dan uang
dalam pelaksanaannya daripada
pengantisipasian atau system tidak bekerja
sesuai harapan.

3. PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK
Akibat yang ditimbulkan jika pengembangan
proyek system tidak dikelola dengan baik, di
antaranya:
1. Biaya yang jauh melebihi anggaran
2. Waktu selip yang tidak terduga
3. Kinerja teknis kurang dari yang diharapkan
4. Kegagalan untuk mendapatkan manfaat
yang diharapkan

4. MANAJEMEN PROYEK YANG OBJEKTIF
Proyek adalah serangkaian rencana kegiatan
terkait untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
Proyek sistem informasi:
 pengembangan sistem informasi baru,
 peningkatan sistem yang ada, atau
 upgrade atau penggantian infrastruktur
teknologi informasi perusahaan / IT.

5. MANAJEMEN PROYEK YANG OBJEKTIF
Manajemen proyek mengacu pada :
 penerapan pengetahuan, keterampilan,
peralatan, dan teknik
 untuk mencapai target tertentu dalam
anggaran dan waktu yang ditentukan

6. MANAJEMEN PROYEK YANG OBJEKTIF
Kegiatan manajemen proyek termasuk :
1. perencanaan pekerjaan,
2. menilai resiko,
3. memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan,
4. pengorganisasian pekerjaan,
5. memperoleh sumber daya manusia dan material,
6. menetapkan tugas,
7. mengarahkan, mengendalikan pelaksanaan proyek,
8. melaporkan kemajuan, dan
9. menganalisis hasil.

7. MANAJEMEN PROYEK YANG OBJEKTIF
Manajemen proyek untuk sistem informasi
harus berurusan dengan lima variabel utama:
1. Ruang lingkup
2. Waktu
3. Biaya
4. Kualitas
5. Risiko

8. MENYELEKSI PROYEK
Struktur Manajemen Untuk Proyek Sistem Informasi

9. MENYELEKSI PROYEK
Langkah untuk menyusun rencana system
informasi adalah:
1. Tentukan tujuan
2. Strategis rencana bisnis alasan
3. Sistem masa kini
4. Perkembangan baru:
• Proyek sistem baru
• Infrastruktur baru
5. Strategi manajemen
6. Pelaksanaan
7. Persyaratan anggaran

10. MENYELEKSI PROYEK
Analisis Portofolio:
Analisis portofolio dapat digunakan untuk mengevaluasi
sistem proyek alternatif. Analisis portofolio
menyediakan semua informasi organisasi sistem
proyek dan aset, termasuk infrastruktur, dan kontrak
outsourcing..
Model Skor:
Sebuah model scoring berguna untuk memilih proyek di
mana banyak kriteria perlu dipertimbangkan. Lalu
memberikan bobot untuk berbagai fitur sistem dan
kemudian menghitung jumlah tertimbang. Perusahaan
harus memutuskan antara dua alternative perencanaan
sumber daya perusahaan (Enterprise Resource
Planning / ERP) sistem.

11. MEMBANGUN NILAI BISNIS SISTEM INFORMASI

13. Penganggaran Modal Untuk Sistem Informasi
Model penganggaran modal adalah salah satu
teknik yang digunakan untuk mengukur nilai
investasi dalam modal jangka panjang proyek-
proyek investasi. Model penganggaran modal
utama untuk mengevaluasi proyek-proyek IT
adalah: Metode payback, tingkat akuntansi
pengembalian investasi atau rate of return on
investment (ROI), nilai masa kini, dan internal rate
of return (IRR)
MEMBANGUN NILAI BISNIS SISTEM INFORMASI

14. Batas Dari Model Keuangan
Keputusan investasi 'sistem informasi
perusahaan tidak mempertimbangkan biaya
gangguan organisasi yang disebabkan oleh
sistem baru, seperti biaya untuk pelatihan,
dampak dari penggunaan sistem baru
terhadap produktivitas, atau manajer perlu
banyak waktu untuk mengawasi perubahan
sistem yang baru.
MEMBANGUN NILAI BISNIS SISTEM INFORMASI

15. MENGELOLA RESIKO PROYEK
Dimensi Resiko Proyek:
1. Ukuran proyek
2. Struktur proyek
3. Pengalaman akan teknologi

16. MENGELOLA RESIKO PROYEK
Mengubah Manajemen dan Konsep dari Implementasi:
Implementasi mengacu pada semua kegiatan
organisasi bekerja, termasuk mengadopsi, manajemen,
dan mencari inovasi, seperti sistem informasi baru.
Dalam proses implementasi, analis sistem adalah
mengubah agen.
Proyek Sistem Informasi memiliki resiko gagal ketika
partisipasi pengguna yang tidak benar dalam proses
pengembangan sistem, kurangnya dukungan
manajemen, dan manajemen yang buruk saat proses
implementasi.
Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi di antara
proyek yang melibatkan rekayasa ulang proses bisnis,
aplikasi perusahaan, dan merger dan akuisisi karena
mereka membutuhkan perubahan organisasi yang luas.