Dokumen tersebut membahas tentang pengantar logistik dan distribusi. Ia memberikan penjelasan mengenai konsep dasar logistik, rantai pasok, distribusi dan transportasi serta isu-isu terkait."
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTogar Simatupang
Provides a new conceptualization of managerial discipline. It identifies four managerial studies: management, administration, entrepreneurship, and stewardship. Its implication to academic degree in management is also offered.
The asean consortium for graduate business educationTogar Simatupang
Proposes an establishment of the ASEAN consortium for graduate business education to improve the quality of education and promotes social cohesiveness of ASEAN nations.
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTogar Simatupang
Provides a new conceptualization of managerial discipline. It identifies four managerial studies: management, administration, entrepreneurship, and stewardship. Its implication to academic degree in management is also offered.
The asean consortium for graduate business educationTogar Simatupang
Proposes an establishment of the ASEAN consortium for graduate business education to improve the quality of education and promotes social cohesiveness of ASEAN nations.
PP 66 tahun 2010 mengamanahkan perubahan ITB menjadi BLU ITB paling lambat 31 Desember 2012. Bagaimana tata kelola ITB yang baru? Tulisan ini pendapat pribadi tentang usulan BLU ITB sebagai universitas riset berkebangsaan.
We bring Industrial data in Indonesia to you. During the difficult global conditions of 2015, Indonesia’s economy was among the top worldwide performers, due to a number of factors, including strong domestic demand and rich natural resources.
Pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan perlu adanya jaminan terhadap pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi ikan dan produk perikanan, serta bahan dan alat produksi melalui Sistem Logistik Ikan Nasional.
Sistem Logistik Ikan Nasional telah diluncurkan oleh Pemerintah pada tahun 2014. Tulisan ini memaparkan masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan program kerja.
Ekonomi kreatif relatif baru di Indonesia. Pelatihan ini ditawarkan untuk memberikan gambaran kepada para akademisi, pebisnis, dan pejabat pemerintah tentang peluang di dalam era kreatif.
Transformasi Membangun Budaya Berbasis Nilai. Tujuan Paparan:
(1) Mengamati perkembangan dan permasalahan sosial dan ekonomi di Indonesia, (2) Menjajaki budaya berbasis nilai sebagai cara mengembangkan inovasi daerah, dan (3) Merumuskan strategi pengembangan desa dengan Gerakan Budaya Berbasis Nilai.
Permasalahanutama bidangsistem logistik maritim adalah adanya kebijakanyang cenderungtumpangtindih, konflikantarpelaku, minimnya data lapangan, dan rendahnya upaya peningkatan kinerja logistik maritim.
•Perlunya suatu upaya untuk dapat mengidentifikasi indikator kinerja utama dari sistem logistik maritim dan cara yang dapat memadukan berbagai pemangku kepentingan untuk melukan pembenahan yang terus-menerus.
Webinar “Adapt on New Normal Logistics: We need People with Capability!”
Chartered Institute of Logistics & Transport Indonesia (CILT Indonesia)
Saturday, 19 December 2020
The backbone of trade is logistics and transportation which allows the movement of goods, imports and exports.
The movement of goods has increased from time to time to serve the needs of a wider market and demand better speed and security.
Along with the strong development of science and technology and the trend of globalization, logistics activities from production to consumption are increasingly playing an important role in the competitiveness of companies in industry, production and services in particular and the entire economy in general.
Logistics and transportation performance depends on the capabilities of human resources.
Logistics and transportation human resources require training and professional development.
This presentation presents the current situation of human resources and human resources training in logistics and offers development solutions to further promote the logistics and transportation industry.
Pengertian manajemen logistik lebih kepada urusan pada satu atau kelompok perusahaan yang melayani pelanggan yang sama.
Perkembangan baru menuntut adanya penyesuaian pada kurikulum manajemen logistik.
Paparan ini menyajikan perkembangan manajemen logistik dan pengaruhnya pada pengembangan kurikulum manajemen logistik di tingkat sarjana.
Bioeconomy is a major opportunity for regional and local communities.
Agricultural growth is central to poverty reduction in rural areas, and one opportunity for such growth lies in increasing exports of agricultural products from poor countries to global markets.
The potential of Indonesia to develop a bio-based economy based on local resources remains largely untapped.
The solution is to develop technology options or business models for local deployment.
Raising awareness activities, knowledge development (studies), clustering, and networking are needed to support new bio-based value chains and business models.
The analysis of governance aims to investigate the rules operating in a value chain, and the system of coordination, regulation and control in which value is generated along a chain.
Governance refers to both the "official" rules that address output, and the commercial imperatives of competition that influence how production is structured.
Governance implies that interactions between actors in the value chain are frequently organized in a system that allows competitive firms to meet specific requirements in terms of products, processes, and logistics in serving their markets.
As such, it recognizes that power is not evenly distributed, and access to market opportunities for the poor requires understanding of how production systems are organized to meet these competitive requirements.
Because "governance" looks and sounds like “government”, the term is often interpreted narrowly to include only the legal and regulatory requirements that influence business operation and market access in a value chain.
In actual fact, the instruments of governance range from contracts between value chain participants to government regulatory frameworks to unwritten "norms" that determine who can participate in a market.
The rise of the digital economy could open a range of new opportunities for firms to play a more active role in global value chains (GVCs).
New digital technologies are radically changing the outlook of manufacturing and services industries by altering the way how companies organize their production processes and which business models they adopt.
How the digitalization is affecting, or could affect future, enterprises (actors) contributions to GVCs.
The various opportunities that the digital economy opens for actors, especially in terms of cost reductions and the emergence of new business models, but also discusses policy measures that could be taken to promote actors participation in GVCs.
Significant challenges remain for SMEs to enter GVCs, some of which are exacerbated by the new digital economy.
Over the past three decades, global trade has grown and many new exporting countries, particularly in Asia, have been incorporated into the global economy.
The Global Value Chain (GVC) literature emerged as an attempt to describe how multinational firms have integrated production activities in Asia into their global strategies and what the consequences might be for the newly-integrated economies.
The GVC analysis is a useful tool to trace the shifting patterns of global production, link geographically dispersed activities and actors within a single industry, and determine the roles they play in developed and developing countries alike.
This course provides competency sets (mind set, tool set, knowledge set, and skill set) used for analyzing and synthesizing a new value chain system in order to extend the current value chain and to promote participation and upgrading in global value chains.
Sebagai implementasi dari Bali Agenda for Creative Economy 2018, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membentuk Global Center of Excellence for International Cooperation and Creative Economy (G-CINC).
Pendirian G-CINC merupakan komitmen untuk mengarusutamakan isu-isu di bidang ekonomi kreatif dan berbagi praktik terbaik serta mengembangkan kerja sama internasional di bidang ekonomi kreatif.
Menanggapi peluang (dan tantangan) yang ada, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengadakan penelitian tentang pengembangan skena kreatif.
Acara pengembangan skena kreatif mengundang perwakilan dari sivitas akademika dan dunia kreatif untuk berbagi keahlian mereka dalam menyelesaikan studi model pengembangan skena kreatif dan faktor kunci untuk menopang kesuksesan skena kreatif.
Paparan ini untuk berbagi temuan terkini dari studi tentang definisi skena kreatif, model pengembangan skena kreatif, faktor kunci sukses dari skena kreatif, dan beberapa gagasan untuk pengembangan skena kreatif di beberapa kota kreatif di Indonesia.
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
Era Industri 4.0 mendorong Ekonomi Kreatif menjadi salah satu pilihan strategi dalam memenangkan persaingan global.
Ekonomi kreatif juga mendukung perkembangan pariwisata melalui inovasi dan kreativitas produk dan jasa yang meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Pada tahun 2018, the World Conference on Creative Economy (WCCE) atau Konferensi Global tentang Ekonomi Kreatif mengesahkan dokumen “Bali Agenda for Creative Economy” yang salah satu isinya adalah menyepakati pembentukan Pusat Keunggulan untuk Ekonomi Kreatif (Center of Excellence for Creative Economy/CoE) di Indonesia.
CoE itu berfungsi sebagai serambi pelaku ekonomi kreatif dari seluruh dunia untuk menghubungkan gagasan, sumber daya, informasi, dan konsep-konsep bisnis di sektor ekonomi kreatif.
CoE ke depan diharapkan memiliki peran dalam mengakselerasi UMKM menjadi unggul.
Program yang dapat dilakukan dalam pengembangan CoE antara lain pelatihan, pengembangan produk, dan litbang.
Namun, untuk program kegiatan tersebut perlu adanya identifikasi kebutuhan dan potensi atau model CoE yang dapat dikembangkan.
Perlu juga adanya rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan oleh masing-masing pemangku kepentingan terkait agar pusat unggulan ekonomi kreatif di Indonesia bisa berkembang.
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Manajemen Talenta (26 Juli 2019)
Peringkat Talenta Dunia
Isu-Isu Sistem Talenta Nasional
Manajemen Talenta Nasional
Terobosan Sistem Manajemen Talenta Nasional
Strategi Pengembangan Talenta Nasional (inisiatif reaktif, proaktif, antisipatif)
Desain Pembangunan Talenta Nasional
Transformasi Talenta Nasional 2020-2024
Ilustrasi Terobosan Pembangunan Talenta Nasional
Rantai Nilai Nikel (acuan)
Manufaktur
Pariwisata
Ekonomi Digital
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
Disampaikan pada acara Dies Natalis Politeknik APP Kemenperin Jakarta Dengan Tema: “Sinergi Teknologi Inovasi Logistik 4.0 Bagi Dunia Pendidikan dan Industri” dan Gelar Wicara Webinar: “Teknologi Inovasi Logistik 4.0” pada hari Jumat 23 Oktober 2020 pukul 08.00-10.30 WIB
Program Persiapan Keberangkatan (PK) Angkatan 163
Penerima Beasiswa Program Magister (S2) dan Doktor (S3) Dengan Tujuan Universitas Dalam dan Luar Negeri
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
9 Oktober 2020
Disampaikan Pada Kegiatan Rapat “Penyusunan Butir-Butir Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi" Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat Kamis, 24 September 2020
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
Registrasi alat berat konstruksi merupakan suatu langkah awal yang diharapkan mampu menjawab belum tersedianya informasi alat berat secara komprehensif, waktu riil, dan dapat dipercaya antara lain terkait jumlah/populasi, lokasi/posisi, kondisi/kinerja, status kepemilikan, umur layanan, dan lain sebagainya.
Ketersediaan informasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak (stakeholders) terkait baik pengguna, penyedia jasa konstruksi, dan produsen/pemasok dalam menyusun rencana program kerja maupun kelancaran usaha mereka.
Ketersediaan informasi yang kredibel akan lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Paparan ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya Registrasi Alat Berat Konstruksi pada perusahaan vendor, perusahaan rental, dan Badan Usaha Jasa Konstruki (BUJK) dalam rangka memperkuat sistem pasok alat berat konstruki nasional dalam menjamin ketersediaan alat berat untuk mendukung pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Urgensi Penyusunan Basis Data Alat Berat diketahui melalui pembahasan Registrasi dan kaji banding Pengelolaan Registrasi Alat Berat di Negara Maju.
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
Indonesia tengah berada pada perangkap penghasilan menengah.
Apakah Indonesia bisa keluar dari perangkap pengasilan menengah?
Bioekonomi: gelombang ekonomi berikutnya
Bagaimana memetik peluang dari pengembangan bioekonomi?
Apa yang perlu dilakukan Sekolah Ekspor ke depan?
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen, perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri, distribusi, dan ritel.
Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih baik.
Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai yang dapat berkontribusi pada inovasi.
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
Bagaimana situasi kekinian di lapangan atau di daerah?
Bagaimana ada upaya/inovasi, bentuk kearifan lokal dalam melakukan mitigasi dan memperkuat resiliensi?
Apa upaya kita yang lebih kreatif dan inovatif untuk merespons situasi kenikian?
Misalnya, industri pariwisata menghadapi dilema rendah sentuh dan tinggi sentuh, bagaimana membuat aspek kesehatan dan aspek ekonomi agar hadir keyakinan dan kepercayaan para wisatawan?
Skema yang menjadi luaran:
Kerangka dan pedoman (brief policy) yang dirumuskan di dalam rangka mitigasi dan resiliensi usaha
Strategi dan skenario apa yang dilakukan di jangka pendek dan menengah, seperti apa etapenya sehingga tercapai percepatan: langkah memperkuat upaya program pemulihan industri pariwisata dan kreatif
Saat ini sudah ada skema tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi
Di bagian mana mitigasi dan resiliensi bisa mempercepat pemulihan?
Apakah dapat dilakukan penajaman untuk fokus dan rencana tindak?
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan peringatan kemungkinan krisis pangan yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19 dan juga pergantian musim dinilai tidak bisa diprediksi.
Pemerintah merespons peringatan FAO untuk menggarap masalah pangan dengan melakukan pengembangan food estate.
Konsep food estate memungkinkan Indonesia mampu memproduksi pangan secara masif sekaligus mengendalikan sistem produksi komoditas keamanan pangan.
Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan food Estate di Kalteng dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dipandang sebagai bagian dari kedaulatan negara.
Food estate dianggap sebagai upaya memodernisir kegiatan di sektor pertanian karena penyempitan lahan pertanian memperlemah petani untuk swa sembada pangan.
Namun program food estate merupakan cerita lama yang belum membukukan kisah sukses. Proyek food estate memerlukan investasi yang sangat besar dan sebaiknya mempelajari kegagalan program sebelumnya untuk diperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Food estate perlu dirancang secara sistem pangan berkelanjutan. Sejak tahap perencanaan perlu saling bekerja sama mulai dari persiapan lahan, aspek produksi, aspek distribusi, dan aspek pemasaran dengan konsep.
Paparan ini mencoba untuk menawarkan pola pengembangan food estate sebagai konsep pertanian modern yang memiliki pola kemitraan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan peluang sukses.
Langkah pertama ketika merencanakan dan menulis makalah penelitian adalah memilih topik yang bagus.
Topik penelitian yang didefinisikan dengan baik adalah titik awal dari setiap proyek penelitian yang berhasil.
Topik yang baik adalah yang relevan dengan tugas kedalaman tesis dan memiliki cukup informasi yang tersedia untuk digunakan.
Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian, peristiwa, atau fenomena yang dijadikan subjek atau masalah yang menarik minat peneliti saat melakukan penelitian.
Topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Memilih topik adalah proses berkelanjutan yang dilakukan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi, mendefinisikan, dan memperbaiki ide-ide mereka.
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
Untuk mempermudah pemilihan topik, maka perlu suatu pendekatan untuk memilih topik yang baik dan menguraikan topik ke dalam kalimat pertanyaan dan mengetahui kebutuhan data, proses atau metode pengolahan, dan luaran dari suatu topik penelitian yang perlu diuraian dengan jelas dan analitis.
Presentasi ini akan membantu Anda memilih subjek yang menarik minat Anda, dan memperhalus subjek tersebut ke topik tertentu.
Keberhasilan bersaing tergantung pada peningkatan kinerja rantai pasokan di mana kemampuan untuk berinovasi terletak di dalam hubungan yang baik di antara mitra bisnis yang merupakan anggota rantai pasokan.
Anggota rantai menjadi entitas bisnis independen yang seringkali memiliki tujuan bisnis yang saling bertentangan.
Mitra dalam rantai pasokan harus menyetujui struktur tata kelola bersama yang akan mengarahkan hubungan mereka dan mengurangi ancaman oportunisme dalam suatu pertukaran.
Tata kelola adalah struktur yang memastikan bahwa keputusan dibuat yang mengarah pada nilai jangka panjang, berkelanjutan untuk entitas seperti perusahaan atau, dalam hal ini, kolaborasi formal antara banyak organisasi.
Mekanisme tata kelola harus dirancang untuk mengakomodasi potensi tujuan yang saling bertentangan dari anggota independen.
Tujuan dari paparan ini adalah untuk menyajikan model dari mekanisme tata kelola dalam memungkinkan koordinasi antara mitra dalam rantai pasokan.
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
Governansi perusahaan adalah seperangkat prinsip yang mencakup tujuan ekonomi dan sosial serta antara tujuan individu dan kolektif sehingga dapat menyelaraskan kepentingan berbagai pemegang kepentingan untuk pencapaian keunggulan bersaing.
Apakah perkembangan governansi perusahaan terkini membantu perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing?
Paparan ini melengkapi upaya untuk mengemukakan argumen bahwa keunggulan bersaing perusahaan muncul dari sistem governansi perusahaan yang baik.
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
1. Pengantar Logistik dan
Distribusi
Togar M. Simatupang
Masyarakat Logistik Indonesia (MLI) dan
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB
Disampaikan pada Kuliah Umum di lingkungan
Kementrian Perdagangan – Direktorat Logistik dan
Sarana Distribusi – Senin 5 Desember 2011
2. Tujuan dan Cakupan
• Tujuan:
– Peserta memahami dasar-dasar pengetahuan tentang logistik dan
distribusi
• Cakupan:
– Pengetahuan Dasar tentang Logistik dan Distribusi:
• Pemahaman Logistik
• Pemahaman Rantai Pasok
• Pemahaman Distribusi dan Transportasi
• Kebijakan dan Regulasi berkaitan dengan logistik dan rantai pasok
– Isu-isu terkait Logistik dan Distribusi dengan detail sebagai berikut:
• Pasokan-permintaan
• Distribusi
• Transportasi
• Infrastruktur logistik
2
3. Kilasan
• Definisi Logistik dan Sistem Logistik
• Definisi Rantai Pasok
• Sistem Distribusi
• Sistem Transportasi
• Kebijakan Logistik
• Isu-isu Logistik dan Distribusi
3
5. Logistik Makro vs. Logistik Mikro
Logistik Makro Logistik Mikro
• Fokus pada kebijakan • Fokus pada strategi
• Melibatkan kepentingan • Melibatkan kepentingan
banyak pihak perusahaan
• Tujuan manfaat bagi semua • Tujuan maksimasi laba untuk
pemegang kepentingan perusahaan
• Tingkat mata rantai suatu • Tingkat mata rantai
industri (kumpulan perusahaan (logistik masuk
perusahaan sejenis) dan logistik keluar)
• Unsur tarif dan non-tarif • Unsur harga dan ketersediaan
• Kriteria: efektif, efisien, dan • Kriteria: efektif dan efisien
berkeadilan bagi banyak pihak bagi perusahaan
5
6. Definisi Logistik
• Logistik – proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari
barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari
titik asal sampai titik penggunaan untuk
memenuhi keperluan pelanggan (Reference:
Council of Logistics Management)
• Ciri-ciri Logistik:
– Aliran: barang dan informasi (energi, orang, uang, dll.)
– Unsur: gudang, transportasi, dan persediaan
– Inti: menambah kegunaan waktu dan tempat
Sumber: http://www.logisticsworld.com/logistics.htm
6
7. Tujuan Logistik
Tujuan logistik:
Meminimasikan biaya logistik total untuk
memenuhi tingkat layanan yang telah ditentukan
• Keandalan layanan, misalnya: tepat • Biaya fungsional, misalnya:
jumlah, tepat waktu, tepat harga transportasi, gudang, penanganan
• Waktu dan konsistensi siklus material, pemrosesan pesanan,
pesanan penanganan produk yang
• Fleksibilitas dikembalikan
• Biaya mediasi pasar: biaya barang
kosong, biaya barang berlebih, biaya
kerusakan, biaya kadaluwarsa
7
9. Kegiatan Logistik
• Transportasi • Perencanaan Produksi
• Penyimpanan • Pembelian
• Pengemasan • Pelayanan Pelanggan
• Penanganan Bahan • Lokasi Situs
• Pemenuhan Pesanan • Penanganan Retur
• Peramalan • Pembuangan
• Suku Cadang • Kegiatan lainnya…
9
10. Fungsi Logistik
Pengolahan pesanan
dan Layanan
Pelanggan
Fungsi Lainnya:
Jaringan • Pembelian
Persediaan
Fasilitas • Perencanaan
produksi
• Peramalan
permintaan
Gudang, • Pentarifan
Penanganan material, Transportasi • Barang kembali
Pengemasan • Sisa, skrap, sampah
10
11. Jasa Logistik
Konsultasi
Agen atau Jasa
Broker Pergudangan
Jasa Jasa
Pengemasan Transportasi
Logistik
Jasa Sistem
Jasa e-logistik
Informasi
Jasa Jasa
Pengantaran Distribusi
(3PL) Jasa Pusat Fisik
Distribusi
11
18. Rantai Pasok
• Rantai Pasok:
– Bagaimana para organisasi (pemasok, pabrikan, distributor, dan
pelanggan) terhubung bersama dalam menangani logistik
barang atau jasa untuk memenuhi permintaan pelanggan
• Manajemen rantai pasok (SCM):
– Pengelolaan aliran informasi, produk, dan jasa melalui jaringan
pemasok, perusahaan, pelanggan, dan mitra lainnya
• Rantai pasok perusahaan:
– Sisi pasokan – bahan baku, logistik masuk, dan logistik produksi
– Sisi permintaan – logistik keluar, logistik pemasaran dan
penjualan
18
22. Rantai Pasok Nike
Nike
This figure illustrates the
major entities in Nike’s
supply chain and the flow
of information upstream
and downstream to
coordinate the activities
involved in buying,
making, and moving a
product. Shown here is a
simplified supply chain,
with the upstream portion
focusing only on the
suppliers for sneakers and
sneaker soles.
22
24. Salah satu cara pandang ongkos
melakukan bisnis
4%
Laba
21% Biaya Logistik Kegunaan waktu dan tempat
27% Biaya Pemasaran Kegunaan kepemilikan
Kegunaan bentuk
48% Biaya Produksi
24
25. Prioritas Daya Saing
Harga Lebih Murah
(atau laba lebih tinggi)
BIAYA
Tanggapan lebih Pengantaran
cepat Tepat Waktu
KECEPATAN KEANDALAN
KUALITAS FLEKSIBILITAS
Produk dan jasa Varitas/jenis
bebas kesalahan Kastomisasi
Inovasi
Fluktuasi volume 25
26. Persoalan Umum Logistik
• Ketidakpastian • Koordinasi
• Imbal-balik (trade-off) • Tingkat kerumitan
antara Ongkos ‘dan’ Tingkat (kompleksitas) sistem rantai
Pelayanan pasok
• Pungutan Liar • Kartel
• Prasarana dan Sarana • Regulasi
– Keterhubungan dan Fasilitas – Tumpang tindih
– Teknologi – Kekosongan
– Sistem Informasi – Berlebihan
– Energi – Biaya tambahan
26
32. Sistem dan
Prosedur
(SOP)
Logistik
32
Sumber: http://www.thailogistics.com/index.php?lay=show&ac=article&Id=194029&Ntype=5
33. Bagaimana memecahkan masalah?
• Apa akar masalahnya?
• Apa ide solusinya?
• Bagaimana melakukan perubahan atau
implementasi?
AKAR
MASALAH SOLUSI
MASALAH
33
34. Apa akar masalahnya?
• Tumpang tindih wewenang dan tanggung
jawab?
• Berbagi informasi?
• Informasi yang tidak akurat?
• Sistem kinerja?
• Sistem insentif?
• Proses bisnis yang tidak terpadu?
• Atau lainnya?
34
35. Apa solusinya?
Ide Solusi Mengapa solusi ini Mengapa solusi ini
efektif? kurang efektif?
Kolaborasi
Perencanaan,
Peramalan, dan
Pengantaran
Penataan Ulang
Wewenang dan
Tanggung Jawab
Sistem Pemantauan
dan Evaluasi
35
37. Distribusi
• Distribusi: langkah-langkah yang diambil untuk
memindahkan dan menyimpan barang dari tahap
pemasok ke tahap pelanggan pada suatu rantai
pasok
• Distribusi berpengaruh langsung terhadap ongkos
dan pengalaman pelanggan dan karena itu
mendorong laba
• Pilihan jaringan distribusi dapat mencapai tujuan
rantai pasok mulai dari ongkos terendah sampai
ketanggapan tinggi
37
39. Saluran Distribusi
Kumpulan organisasi antara (intermediaries) yang
terlibat dalam proses pembuatan barang atau jasa
yang digunakan atau dikonsumsi oleh pelanggan
Saluran 1
M C
Saluran 2
M R C
Saluran 3
M W R C
Saluran 4
M W J R C
39
40. Jaringan Distribusi
• Pengiriman:
– Langsung (direct shipment)
– Tidak Langsung (indirect shipment)
• Peran Pelanggan:
– Pasif (delivery service)
– Aktif (pickup service)
• Pembayaran:
– In franco: pengantaran ‘franco’ adalah ketika pengirim
membayar ongkos pengiriman atau ‘pengantaran
gratis’
– In situ: pembeli yang membayar ongkos pengantaran
40
41. Jaringan Distribusi Efektif
LOKASI Waktu Ancang LOKASI
PUSAT
PRODUKSI
DISTRIBUSI
Waktu Ancang Waktu Ancang • Kapasitas
• Pertukaran
TINGKAT
• Waktu Siklus
PELAYANAN
PERSEDIAAN/
TRANSPORTASI
Waktu Ancang PRODUK
• Kereta • Biaya
• Truk • Ukuran Keputusan Logistik:
• Air • Saluran
• Lokasi Fasilitas
• Laut • Pelanggan
• Pipa • Moda Transportasi
• Antar moda • Persediaan
• Produk
41
42. Keputusan Perancangan Saluran
Distribusi
Analisis Kebutuhan Layanan Pelanggan
Tetapkan Tujuan Saluran dan Kendala
Identifikasi Alternatif Utama
Distribusi Distribusi Distribusi
Intensif Selektif Eksklusif
Evaluasi Alternatif Utama
42
45. Sumber: Hokey Min, (1996), "Distribution channels in Japan: Challenges and opportunities for the Japanese market 45
entry", International Journal of Physical Distribution & Logistics Management, Vol. 26 No. 10, pp. 22-35.
47. Definisi Transportasi
• Kegiatan yang melibatkan pemindahan barang
dari titik asal ke pelanggan
• Tujuan transportasi adalah pemindahan barang
secara fisik dengan andal, aman, tepat waktu,
efisien, dan efektif ke titik tujuan
• Kriteria memilih moda transportasi:
– Kecepatan
– Keandalan dalam memenuhi kebutuhan
– Keluwesan
– Perbandingan biaya
47
49. Skala dan Jarak Ekonomis
Skala/jarak ekonomis Ongkos total
Ongkos per ton/km
Ongkos Total
Berat/Jarak Berat/Jarak
49
50. Karakteristik Standar Jasa Transportasi
Sumber:
http://log.logcluster.
org/response/transp 50
ort/index.html
51. Penyedia Jasa Logistik
Operasi
Sumberluar
Transportasi
Angkutan
Pergudangan
Angkutan 3PL
Dukungan IT
Angkutan
Operasi Sendiri
Integrasi Rantai
Pasok
Angkutan
In-house Logistics Lainnya
Department
Lainnya
Dukungan IT
Pergudangan
Transportasi
Jasa pengurusan transportasi atau pengelola logistik adalah setiap jasa yang
berhubungan dengan penerimaan, angkutan, pengonsolidasian barang,
penyimpanan, penanganan, pengepakan, penyerahan logistik atau distribusi
barang, dan jasa tambahan terkait, termasuk pengurusan kepabeanan
51
ataupun penutupan asuransi barang.
52. Pola Pembayaran (1)
• Related to shipment size
– LTL and LCL shipments: minimum total rate for quantities below a
minimum threshold, then several weight categories with different rates.
– TL and CL shipments: rate depends only on equipment size ordered.
– Time-volume rates: encourages shippers to send minimum quantities
regularly, in an effort by carriers to ensure regular flow of business
• Related to distance
– Uniform rates: independent of distance (e.g., USPS priority mail)
– Proportional rates: Fixed rate + variable rate per distance (truckload rates)
– Tapered rates: Increase with distance but at decreasing rate (air
transportation)
– Blanket rates: constant rates for certain intervals of distance (e.g., UPS
rates, bulk cargo).
52
53. Pola Pembayaran (2)
• Related to product shipped
– Weight/volume, value / weight, value/volume
– Liability to loss, damage or theft
– Risk of hazardous material
– Expense of handling
– Security of container or packaging
• Special services
– Diversion and reconsignment
– Special equipment, e.g., refrigiration
– Demurrage/detention
– Stopoff charges
– Switching
– etc.
• Deferred rates: If the shipper is willing to accept delay in shipment
• Rates can also be affected by the existing demand: Revenue management
53
58. Peringkat LPI 2010:
Infrastructure, Shipments international, competence logistics, Tracking &
tracing, Domestic logistics costs, Timeliness, and Customs
Negara Peringkat Skor
Singapura 2 4,09
Korea 23 3,64
Cina 27 3,49
Malaysia 29 3,44
Thailand 35 3,29
Brazil 41 3,20
Filipina 44 3,14
India 47 3,12
Vietnam 53 2,96
Indonesia 75 2,76
Bangladesh 79 2,74
Somalia 155 1,34
Sumber: Arvis, J-F., Mustra, M.A., Ojala, L., Shepherd, B. and Saslavsky, D. (2010), Connecting to Compete 2010: Trade Logistics in 58
the
Global Economy, The World Bank, Washington.
60. Aliran Bebas Jasa ASEAN
Tahun Sektor
4 sektor prioritas (transportasi udara, pariwisata, e-ASEAN,
2010
kesehatan)
2013 Jasa logistik
2015 Jasa-jasa lainnya
Implementasi keseluruhan MRA untuk jasa profesional pada
tahun 2015. (MRAs yang sudah selesai meliputi:
architectural, nursing, accountancy services, surveying
qualifications, engineering, medical practitioners, dental
practitioners, tourism professionals.
60
61. Tema Pengembangan 6 Koridor
Ekonomi Indonesia
"Sentra produksi dan
pengolahan hasil "Lumbung energi "Lumbung pangan
bumi" nasional" nasional"
Koridor Pantai Timur
Sumatra – Jawa Bag. Koridor Kalimantan
Barat Koridor Sulawesi
Koridor Pantai Utara
Jawa
Koridor Jawa Timur- Koridor Papua
Bali-NTB
"Pendorong industri & "Kawasan dengan SDA
manufaktur nasional" "Pintu gerbang melimpah dan SDM yang
pariwisata nasional" sejahtera" 61
Sumber: Menko Perekonomian (2010)
65. Visi Misi dan Tujuan
Kementerian Perdagangan 2010-2014
Visi
Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak
Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi serta
Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan
Misi
– Meningkatkan kinerja ekspor non-migas secara
berkualitas
– Menguatkan pasar dalam negeri
– Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan
jaringan distribusi nasional
65
66. Prioritas Program
1. INTERNASIONAL:
a) Global: Perjanjian Multilateral yang adil bagi negara berkembang;
b) Regional dan Bilateral:
• FTA dan perjanjian lain untuk peningkatan akses pasar melalui penurunan tarif;
• Mengatasi Non-Tariff Measures;
• Promosi
2. NASIONAL:
a) Cross Border:
• Komoditas strategis: kelancaran arus barang
• Komoditas unggulan: pengamanan pasar (SNI)
b) Pengawasan Barang Beredar :
• Komoditas unggulan:melalui labelling, pengawasan daluwarsa, kesehatan,
lingkungan;
• Komoditas Strategis: Memperlancar distribusi dan harga yang terjangkau
c) Trade Defense: safeguard/CVD, Anti-dumping;
d) Promosi produksi dalam negeri: 100% Cinta Indonesia
66
67. Tugas Pokok Direktorat Logistik dan
Sarana Distribusi
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan pedoman, norma,
standar, prosedur, dan kriteria serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan di bidang logistik dan
sarana distribusi perdagangan.
Sumber: http://www.depdag.go.id/tupoksi_direktorat_jenderal_perdagangan_dalam_negeri/
67
68. Fungsi Direktorat Logistik dan Sarana
Distribusi
a. Penyiapan perumusan kebijakan peningkatan di bidang pengembangan dan
pengelolaan sarana distribusi serta informasi dan bimbingan teknis penyedia jasa
logistik dan kerja sama pengembangan sistem logistik;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan dan pengelolaan
sarana distribusi serta informasi dan bimbingan teknis penyedia jasa logistik dan
kerja sama pengembangan sistem logistik;
c. Penyiapan penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pengembangan dan pengelolaan sarana distribusi serta informasi dan
bimbingan teknis penyedia jasa logistik dan kerja sama pengembangan sistem
logistik;
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pengembangan dan pengelolaan sarana distribusi serta informasi dan
bimbingan teknis penyedia jasa logistik dan kerja sama pengembangan sistem
logistik; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
68
70. Kebijakan Logistik
• Kebijakan: peraturan, undang-undang, panduan,
regulasi, keputusan, ketetapan
• Kebijakan Logistik adalah proses perencanaan,
fasilitasi, implementasi, pemantauan, dan
pengendalian aliran dan penyimpanan barang
dalam dan antar sistem logistik yang
dimanfaatkan oleh perusahaan, agen,
pemerintah, atau organisasi dengan tujuan
meningkatkan keunggulan bersaing, efisiensi, dan
berkeadilan.
70
71. Mengapa perlu kebijakan?
• Ketidaksamaan informasi (asymmetric information)
• Kegagalan pemerintah
– Ketidakefisienan partisipasi birokrat
– Ketidakjelasan, ketidaklengkapan, dan ketiadaan peraturan
– Tumpang tindih peraturan
– Ketidaktepatan dan ketidakadilan pelaksanaan kebijakan
– Ketidaktepatan pembagian tugas dan dana
• Kegagalan pasar (ketidakadilan dalam transaksi)
– Ketidaksamaan daya tawar (bargaining power) atau kekuatan yang mendominasi pasar
(kartel, monopoli, oligopoli)
– Eksternalitas sosial dan lingkungan yang terabaikan
– Diskriminasi atau preferensi yang merugikan
– Biaya penyesuaian yang terlalu mahal
– Kepentingan generasi mendatang yang terabaikan
– Ketidakpastian yang merugikan pengambilan keputusan
71
72. Contoh Kebijakan Terkait Logistik
• Sistem Transportasi Multimoda (Combined Transport System): Peraturan Pemerintah RI No. 8
Tahun 2011 Tentang Angkutan Multimoda
• UU RI No. 6 Tahun 1984 Tentang Pos
• UU RI No.7 Tahun 1996 Tentang Pangan
• Inpres RI No. 8 Tahun 2000 Tentang Penetapan Harga Dasar Gabah Serta Harga Pembelian
Gabah dan Beras
• PP RI No.61 Thn. 2003 Tentang Perubahan Atas PP No.7 Thn.2003 Tentang Pendirian
Perusahaan Umum (PERUM) BULOG
• Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 24/M-DAG/PER/5/2010 Tentang Instansi Penerbit
Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin) Untuk Barang Ekspor Indonesia
• Peraturan Bersama Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Menteri Kelautan dan
Perikanan RI No. 64/M-DAG/PER/12/2009 dan No. PB.03/MEN/2009 tanggal 23 Desember
2009 Tentang Larangan Sementara Impor Udang Spesies Tertentu Ke Wilayah Republik
Indonesia
• Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 13 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana
• Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 4 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Bantuan Logistik
72
73. Aras Pengembangan Logistik
• Aras 1:
– Koridor Angkutan: terhubung secara fisik.
• Aras 2:
– Koridor Angkutan Antar Moda: dukungan berbagai moda
transportasi.
• Aras 3:
– Koridor Logistik: fasilitasi kelembagaan, teknologi
informasi, dan keuangan.
• Aras 4:
– Koridor ekonomi: transaksi dan investasi bisnis antar lokasi.
73
74. Usulan Pengembangan Logistik
• Logistik bukan untuk dirinya sendiri tetapi sebagai katalisator
pembangunan terpadu: sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
• Logistik untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan menghindarkan
perdagangan manusia: logistik perkotaan/pedesaan/maritim.
• Logistik bukan hanya untuk kemandirian pangan dan kesehatan lokal
tetapi juga untuk mendorong ekspor ke negara tetangga dan investasi
asing.
• Logistik bukan hanya berkaitan dengan prasarana tetapi pencarian
kombinasi yang tepat antara produksi, penyimpanan, dan transportasi
untuk melayani komunitas dengan biaya yang lebih efisien.
• Pentingnya peran pemerintah dalam mengatur dan/atau menguasai
logistik barang strategis (misalnya ketahanan pangan) secara terpadu
mulai dari logistik sarana produksi, logistik produksi, penyimpanan,
penampungan, dan distribusi.
• Pendidikan logistik perlu mendapat perhatian untuk dapat berkembang di
masa depan.
74
75. Isu-isu Logistik Indonesia
• Ketidakpastian dan ketidakmerataan pasokan
dan permintaan
• Ongkos distribusi yang kurang kompetitif
• Sistem transportasi yang tidak terpadu
• Infrastruktur logistik yang belum berkembang
• Kagagalan pemerintah dalam koordinasi dan
regulasi
• Kegagalan pasar yang sering terjadi
75