Carrefour menerapkan sistem manajemen rantai pasokan (supply chain management/SCM) untuk meningkatkan ketersediaan produk, meningkatkan pengembalian investasi, dan meningkatkan kinerja ritelnya. SCM membantu mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang, dan toko agar barang diproduksi dan didistribusikan secara tepat waktu dan lokasi untuk meminimalkan biaya keseluruhan sistem.
1. Sistem Informasi dan
Manajemen Rantai Pasok
OLEH :
AGUS SUPRIYONO C 200 16 002
SALEHA BOKORI C 200 16 044
ISMA NURDIAWATI C 200 16 009
2. Apa bisnis ritel ?
keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan barang dan jasa
kepada konsumen untuk digunakan oleh mereka sendiri, keluarga, atau
rumah tangganya. (Berman dan Evans )
Definisi Retailing adalah serangkaian kegiatan usaha yang memberikan
nilai tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk
penggunaan pribadi atau keluarga (Levy, 2009: 48).
Usaha eceran adalah suatu usaha yang kegiatannya
menyangkut penjualan barang atau jasa secara langsung kepada
konsumen untuk penggunaan pribadi dan nir-bisnis (Kotler dan Armstrong
2003;51).
5. Sistem Informasi Ritel
suatu sistem informasi yang dikembangkan dengan
menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan
teknologi terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data
sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek
kegiatan yang berhubungan dengan operasional, manajemen,
analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan
6. APA Keunggulan SCM ?
Meningkatkan Ketersediaan Produk
Meningkatkan Return On Investment
Ukuran kinerja ritel adalah kemampuan untuk menghasilkan suatu target
pengembalian atas investasi (return on investment/ROI). ROI dapat
dirumuskan dengan sebagai berikut:
ROI = ( Total Penjualan – Investasi ) / Investasi x 100%
8. Data Base
Pertukaran Data Elektronik
Kepemilikan Sistem EDI
9. SCM …….??
Menurut Sing (2004, p4) Supply Chain Management adalah mengelola
dan menyelaraskan entitas, proses dan kegiatan untuk memproduksi produk
dan jasa bagi pelanggan.
Menurut Jacobs dan Chase (2011, p52) Supply Chain Management
adalah ide central dari manajemen rantai pasokan untuk mengelola arus
informasi, bahan, dan jasa dari pemasok bahan baku melalui pabrik dan
gudang ke konsumen akhir.
Menurut levi, Kaminsky, dan levi (2004, p2) Supply Chain Management
adalah seperangkat pendekatan yang digunakan untuk efisiensi dalam
mengintegrasikan pemasok, manufakturm, gudang, dan toko sehingga barang
yang diproduksi dan didistribusikan pada jumlah yang tepat, lokasi yang tepat
dan pada waktu yang tepat untuk meminimalkan biaya seluruh sistem ketika
tingkat pelayan yang memuaskan.
10. Tujuan Supply Chain Management
Menurut levi et al., (2004, p2) Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah menjadi efisien
dan biaya yang efektif di seluruh sistem ; total biaya seluruh sistem, dari transportasi dan
distribusi untuk persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi, harus
diminimalkan.
Menurut Turban et al., (2008, p308) Supply Chain Management bertujuan untuk
meminimalkan tingkat persediaan, mengoptimalkan produksi dan meningkatkan output,
mengurangi waktu manufaktur, mengoptimalkan logistik dan distribusi, merampingkan
pemenuhan pesanan, dan secara keseluruhan mengurangi biaya yang berkaitan dengan
kegiatan ini.
Menurut O'Brien dan Marakas (2009, p319) Tujuan dari supply chain management adalah
untuk menciptakan jaringan yang cepat, efisien, dan jaringan dari hubungan bisnis atau rantai
pasokan, untuk mendapatkan produk perusahaan dari konsep ke pasar.
Jadi dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari supply
chain management adalah menciptakan suatu jaringan supply chain yang efisien dan efektif
sehingga dapat meningkatkan kinerja pada jaringan supply chain.
.
11. Element Supply Chain Management
Menurut Wisher et al., (2012, p15) elemen fondasi dari supply chain
management adalah :
1.Supply Elements
2.Operation Elements
3.Sourcing
4.Transportasi
5.Informasi
12. Model Supply Chain Management
Menurut levi et al., (2004, p42) model dari supply chain ada tiga macam :
1.Push-Based Supply Chain
2.Pull-Based Supply Chain
3.Push-Pull Supply Chain
13. Tantangan dalam Supply Chain
Management
Menurut levi et al., (2004, p3) ada 2 tantangan dalam supply chain
management :
1. Tantangan untuk medesain dan mengoperasikan rantai pasokan sehingga
total biaya seluruh sistem dapat diminimalkan dan tingkat layanan seluruh
sistem dapat dipelihara, kesulitan meningkat secara eksponensial ketika
seluruh sistem sedang dipertimbangkan. Proses menemukan strategi seluruh
sistem yang terbaik dikenal sebagai optimasi global.
2. Ketidakpastian yang melekat dalam setiap rantai pasokan; permintaan
pelanggan tidak dapat diramalkan dengan tepat, tidak pernah yakin akan
waktu perjalanan, dan mesin dan kendaraan akan rusak. Rantai pasokan
harus didesain untuk menghilangkan ketidakpastian semaksimal mungkin dan
untuk menangani secara efektif ketidakpastian yang tersisa.
14. Pengertian E-Supply Chain
Management
Menurut Turban et al., (2008, p309) E-Supply Chain Management adalah
penggunaan teknologi kolaboratif untuk meningkatkan operasi dari kegiatan
rantai pasokan serta manajemen rantai pasokan.
Menurut Ross (2003, p18) E-Supply Chain Management adalah filosofi
manajemen strategis dan taktis yang bertujuan untuk menghubungkan secara
kolektif kapasitas produksi dan sumber daya yang ada dalam suatu jaringan
supply chain dengan mengaplikasikan teknologi internet untuk menemukan
solusi inovatif dan sinkronisasi kemampuan supply chain dalam menyediakan
nilai yang unik bagi pelanggan.
Jadi dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa e-
Supply Chain Management adalah penggunaan teknologi untuk menciptakan
kolaborasi bisnis sehingga menemukan solusi inovatif dan sinkronisasi
kemampuan supply chain yang dapat menyediakan nilai bagi pelanggan.
15. Infrastruktur untuk E-Supply Chain
Management
Menurut Turban et al., (2008, p311) Aktivitas kunci dijelaskan dengan
menggunakan berbagai infrastruktur dan alat-alat. Berikut ini adalah
unsur-unsur infrastruktur utama dan alat-alat dari e-Supply Chain:
1. Electronic Data Interchange
2. Extranets
3. Intranets
4. Corporate Portals
5. Workflow system and tools
6 .Groupware and other collaborative tools
16. Kunci Sukses E-Supply Chain Management
Menurut Turban et al., (2008, p309) kesusksesan suatu e-
supply chain management tergantung pada:
1. Kemampuan semua mitra rantai pasokan untuk melihat
mitra kolaborasi sebagai aset strategis. Ini adalah integrasi
yang erat dan kepercayaan antara mitra dagang yang
menghasilkan kecepatan, ketangkasan, dan biaya yang
rendah.
2. Strategi rantai pasokan yang didefinikan dengan baik
3. Visibilitas informasi sepanjang seluruh rantai pasokan
4. Kecepatan, biaya, kualitas, dan layanan konsumen
5. Mengintegrasikan rantai pasokan yang lebih erat
17. Keuntungan E-Supply Chain
Management
Menurut Pujawan (2005, pp. 258-260) beberapa manfaat dari e-
Supply Chain Management :
1. Menurunkan biaya.
2. Memperoleh akses pasar.
3. Gerakan mencegah kompetitor (pre-emption of competition).
4. Mencari aset strategis.
5. Rasionalisasi untuk meningkatkan efisiensi.