SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TUGAS

         PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA

                     ( APBC 361)



                   Analisis Jurnal

        Metode Alternatif dalam Belajar Kimia:
Belajar dengan Animasi, Simulasi, Video dan Multimedia




                       Dosen :

               DrS. Rusmansyah, M.Pd



                        Oleh :

                    Rina Nur Lita

                    (A1C308011)


     PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN KIMIA
 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
     UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
                  BANJARMASIN
                        2011
Jurnal
ILMU PENDIDIKAN TURKI
Volume 7, Issue 2, Juni 2010




           Metode Alternatif dalam Belajar Kimia:
Belajar dengan Animasi, Simulasi, Video dan Multimedia

Kata kunci : Pendidikan Kimia, Animasi, simulasi, Video, Multimedia; Teori
Penulisan Program Dua; Teori Kognitif Masukkan.

SINOPSIS
PENDAHULUAN

Kesulitan belajar kimia terjadi pada tingkat pembelajaran molekul dalam
fenomena kimia (Ben-Zvi, Eylon & Silberstein, 1987; Gabel, Samuel & Hunn,
1987). Hal ini karena pemahaman kimia didasarkan pada makna yang abstrak dan
tidak berwujud (Kozma & Russell, 1997). Dalam beberapa tahun terakhir,
manfaat yang telah ditemukan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang
dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran konseptual kimia
(Hakerem, Dobrynina & Shore, 1993; Hameed, Hackling & Garnett, 1993;
Russell & Kozma, 1994; Williamson & Ibrahim, 1995;. Russel et al, 1997; Burke,
Greenbowe & Windschitl, 1998; Sanger, Phelps & Fienhold, 2000; Ebenezer,
2001; Laroche, Wulfsberg & Young, 2003; Stieff & Wilensky, 2003; Yang ,
Andre, Greenbowe & Tibell, 2003; Ardac & Akaygun, 2004, Marcano,
Williamson, Ashkenazi, Tasker & Williamson, 2004, Zahn, Barquero & Schwan
Desember 2004, plass Lee, & Homer, 2006;; Kıyıcı & Yumuşak, 2005 Kelly &
Jones, 2007; Michel, Roebers & Schneider, 2007;       Winberg & Berg, 2007;
Abdullah & Shariff, 2008; Daşdemir, Doymuş, Şimşek & Karaçöp,           2008).
Metode belajar Alternatif seperti animasi, simulasi, video, multimedia dan alat
teknologi lain yang serupa menjadi lebih penting dalam pendidikan kimia. Oleh
karena itu, argumen utama studi ini adalah untuk berfokus pada metode
pembelajaran alternatif pendidikan kimia.



TUJUAN STUDI

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memeriksa artikel penelitian yang
berkaitan dengan efek alat teknologi (animasi, simulasi, video, multimedia) pada
pembelajaran kimia. Ini merupakan kompilasi signifikan baik dalam hal yang
mengatur manfaat alat-alat teknologi bisa memberikan siswa maupun sebagai
sumber informasi tentang kesempatan pembelajaran berbasis internet. Penelitian
ini juga memberikan informasi tentang teori beban kognitif (Sweller, 1988;
Chandler & Sweller, 1991; Baddeley, 1992) yang mungkin berguna bagi para
peneliti dalam memeriksa efek alat teknologi pada pembelajaran.




DISKUSI DAN REKOMENDASI

Banyak siswa di sekolah menengah dan di universitas-universitas yang memiliki
kesulitan dalam pembelajaran kimia (Ross & Munby, 1991; Griffiths & Preston,
1992; Nakhleh, 1992; Schmidt, 1995; Sanger & Greenbowe, 1997; Stavridou &
Solomonidou, 1998; Pınarbaşı & Canpolat, 2003; sepet, Yılmaz & Morgil, 2004;
Agung & Schwartz, 2007; Othman, Treagust & Chandrasegaran, 2008). Untuk
alasan ini, secara ilmiah siswa tidak dapat mengembangkan konsep dalam kimia.
Pengetahuan mereka tentang kimia tidak lengkap dan kacau (Kozma & Russell,
1997). Banyak siswa, pada kenyataannya, hanya menghafal konsep-konsep kimia
tanpa benar-benar mempelajarinya (Haidar, 1997; Niaz & Rodriguez, 2000).
Situasi ini merupakan indikasi tentang mengapa beberapa siswa tidak tertarik
datang ke jurusan kimia.

Pemahaman konseptual dalam kimia berkaitan dengan kemampuan untuk
menjelaskan fenomena kimia melalui penggunaan tingkat makroskopik, molekul
dan perwakilan simbolis (Gabel, Samuel & Hunn, 1987; Johnstone, 1993; Krajcik
Wu, &; Gabel & Bunce, 1994 Soloway, 2001). Telah diketahui bahwa ketika
hubungan yang terbentuk antara ketiga tingkat representasi, siswa dapat
memahami dan belajar lebih dalam kimia (Sanger, Phelps & Fienhold, 2000).
Dalam lingkungan belajar yang meliputi ICT, siswa dapat membentuk hubungan
antara tiga tingkat representasi dalam kimia (. Marcano et al, 2004) dan dengan
demikian belajar subyek lebih efektif dan bermakna (Nakhleh & Mitchell, 1993;
Paselk, 1994).

Individu membangun model mental untuk menafsirkan fenomena yang masuk
akal dari pikiran mereka (Johnson-Laird, 1983). Sebuah model mental
didefinisikan sebagai gambaran pribadi seseorang dari sebuah konsep atau
peristiwa yang telah terkesan dalam pikiran orang tersebut (Coll & Treagust,
2003). Melalui ICT, siswa mengatur ulang pemikiran mereka tentang fenomena
kimia dan proses dan membangun model mental yang bermakna (Clark & Jorde,
2004). ICT memberikan kesempatan siswa meningkatkan pemahaman konseptual
dan membentuk model mental berkualitas tinggi (Lowe, 2003; Marcano et al,
2004.).

Desain lingkungan belajar konstruktivis yang mencakup ICT untuk mengajar
kimia terlihat pada 1980-an. ICT digunakan untuk mengajar di sekolah menengah
untuk subjek titrasi (Stevens, Za & Katkanant, 1988). Dengan penggunaan
teknologi ini dalam lingkungan pendidikan, modus pendidikan beralih dari
berpusat pada guru belajar untuk siswa ke yang berpusat pada siswa. Dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa secara aktif berpartisipasi dalam
proses pembelajaran (pemecahan masalah, membangun pengetahuan, dll)
(Bernauer, 1995; Wong Sendiri &, 2000). Peran ICT dalam pendidikan terpusat
siswa pada berfungsi memberikan alat untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman siswa (Mayer, 2003).

Hal ini diketahui bahwa manfaat metode kolaboratif pembelajaran siswa dalam
pembelajaran proses (Lonning, 1993). Penggunaan ICT dalam mengajar siswa
dengan lingkungan memberikan kesempatan untuk bekerja kelompok. Para siswa
kemudian dapat berkomunikasi satu sama lain untuk mendiskusikan fenomena
kimia dan menjelaskan konsep kimia (Basili & Sanford, 1991) yang telah
disajikan kepada mereka dalam lingkungan belajar dengan alat-alat teknologi
(animasi, simulasi, video, dll) (Laroche, Wulfsberg & Young, 2003). Hal ini
memberikan siswa kesempatan untuk bertukar informasi dan membangun tubuh
pengetahuan umum (Solomon, 1987; Driver, Asoko, Leach, Mortimer & Scott,
1994).

Menggunakan ICT dalam pengajaran dan belajar sangat penting. Namun Guru
mungkin berpikir bahwa teknologi ini akan mengambil alih tanggung jawab
pengajaran mereka (Sutherland, 2004). Guru harus mendapat informasi sehingga
mereka tidak memiliki pemikiran tersebut.

Guru harus mendapat penjelasan ilmiah tentang tanggung jawab dalam kerangka
pengajaran konstruktivis yang meliputi ICT. Selain itu, sangat penting untuk
meningkatkan pengetahuan guru tentang bagaimana untuk memperoleh manfaat
dari alat-alat teknologi di lingkungan mengajar. Pendidikan guru tidak hanya
mencakup informasi teknis tentang bagaimana menggunakan teknologi tapi juga
harus mencakup bagaimana memilih metode yang tepat dan strategi yang akan
digunakan dalam mengajar lingkungan di mana alat-alat teknologi yang
digunakan. Guru harus diberitahu tentang manfaat alat teknologi dapat
menawarkan siswa ketika digunakan di dalam kelas. Misalnya, beberapa reaksi
kimia merupakan risiko yang serius bagi siswa jika dilakukan sendiri. Alih-alih
memiliki karya siswa pada reaksi tersebut, risiko yang mungkin bisa dihindari
dengan menggunakan ICT untuk menunjukkan reaksi kimia tersebut.

Masalah terbesar yang dihadapi dalam penggunaan ICT di kelas adalah kegagalan
guru untuk secara efektif mengintegrasikan teknologi tersebut dengan proses
belajar mengajar (Demiraslan & Usluel, 2005; Usun, 2006; Gülbahar, 2008). Guru
harus disediakan pendidikan tentang integrasi ICT. Sesi pelatihan layanan yang
ditawarkan kepada guru harus didasarkan pada "belajar melalui melakukan"
model dan harus dilakukan dengan kompeten berwenang. Guru harus diberikan
lingkungan yang kondusif untuk belajar lebih banyak tentang memanfaatkan
multimedia, simulasi dan perangkat lunak animasi. Contoh harus disajikan kepada
guru dalam sesi pelatihan layanan. Yang efektif dan produktif menggunakan ICT
dalam kelas serta peran penting teknologi tersebut bermain di pengajaran dan
pembelajaran harus menekankan kepada guru. Guru harus dikonsultasikan dalam
perencanaan program pelatihan layanan dan mereka juga harus disediakan
kesempatan untuk pendidikan berkelanjutan (Akpınar, 2003; Demiraslan &
Usluel, 2005; Altun, 2007). Guru harus menggunakan ICT dalam lingkungan
kelas untuk mendukung dan meningkatkan cara mereka mengajar (Sarıçayır,
Sahin & UCE, 2006; Arnold, Padilla & Tunhikorn, 2009). Departemen
Pendidikan Nasional dan administrator sekolah harus mendorong para guru untuk
menggunakan teknologi dalam lingkungan kelas.

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah menarik perhatian ke alat-alat
teknologi daripada ke organ-organ indera dan memerlukan interaksi dengan
pelajar di bidang lingkungan pendidikan (Akkoyunlu & Yılmaz, 2005). Hari ini,
lingkungan belajar akan dirancang untuk memanfaatkan alat-alat teknologi. Alat
pendidikan tersebut harus dirancang untuk melayani tujuan pengajaran. Desain
harus   mempertimbangkan      keadaan    siswa   sebelum    pengetahuan    dan
pengembangan pengetahuan selama proses belajar siswa. Selain itu, desain alat
teknologi harus mempertimbangkan keuntungan tersedia untuk kurikulum serta
merespon kebutuhan siswa. Artinya, jika guru harus memanfaatkan alat teknologi
(animasi, simulasi atau video) dalam transfer pengetahuan, informasi yang
diberikan melalui alat teknologi yang harus sesuai dengan tingkat pengetahuan
siswa. Hal lain yang harus dipertimbangkan dalam desain alat teknologi adalah
beban kognitif. Konsep beban kognitif didefinisikan sebagai biaya mental yang
diperlukan untuk mencapai kegiatan dalam sistem kognitif individu (Sweller,
1988). Alat teknologi harus dirancang agar tidak menciptakan beban ekstrim
untuk sistem kognitif siswa. Menghafal dipengaruhi oleh beban kognitif (Winberg
& Berg, 2007).
KESIMPULAN

Guru kimia harus melakukan banyak usaha untuk menciptakan lingkungan yang
ideal untuk mengajar dan belajar. Termasuk alat-alat teknologi di dalam kelas
akan memerlukan guru untuk mempekerjakan berbagai teknik mengajar. Daripada
memanfaatkan alat-alat teknologi untuk jangka pendek program pendidikan,
bagaimanapun, siswa akan mendapatkan keuntungan lebih dari jika lebih lama
belajar. Desainer kurikulum kimia maupun guru kimia harus berhati-hati untuk
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang meliputi alat-alat teknologi sesuai
dengan tujuan pengajaran karena struktur kegiatan tersebut akan bermakna efektif
dalam proses belajar siswa. Selanjutnya, para peneliti di bidang pendidikan kimia
mungkin mendapat manfaat dari teori pengkodean dual (Paivio, 1971, 1986; Clark
& Paivio, 1991) dan teori beban kognitif (Sweller, 1988; Chandler & Sweller,
1991; Baddeley, 1992) melalui studi tentang pengaruh ICT terhadap
belajar. Walaupun teori-teori akrab bagi para peneliti dalam psikologi kognitif,
mereka tidak cukup dikenal di pendidikan kimia. Baru-baru ini, telah diamati
bahwa studi tentang efek dari alat-alat teknologi pada belajar dan mengajar telah
mulai memanfaatkan dua teori. Teori pengkodean dual dan teori beban kognitif
merupakan bidang baru belajar peneliti di bidang pendidikan kimia.

Kesimpulannya,    sekarang   informasi   dan   teknologi   komunikasi    menjadi
kesempatan yang signifikan dalam waktu dekat untuk program pendidikan kimia
yang mungkin bermanfaat dan efektif dalam pengembangan metode baru dan
teknik.
Referensi

Abdullah, S., & Shariff, A. (2008). The effects of inquiry-based computer
    simulation with cooperative learning on scientific thinking conceptual
    understanding of gas laws. Eurasia Journal of Mathematics, Science and
    Technology Education, 4(4), 387-398.

Agung, S., & Schwartz, M. S. (2007). Students’ understanding of conservation of
    matter, stoichiometry and balancing equations in Indonesia. International
    Journal of Science Education, 29(13), 1679-1702.

Akkoyunlu, B., & Yılmaz, M. (2005). Türetimci çoklu ortam öğrenme kuramı.
    Hacettepe Üniversitesi Eğitim Fakültesi Dergisi, 28, 9-18.

Akpınar, Y. (2003). Öğretmenlerin yeni bilgi teknolojileri kullanımında
     yükseköğretimin etkisi: İstanbul okulları örneği. The Turkish Online Journal
     of Educational Technology, 2(2), 79-96.

Altun, T. (2007). Information and communications technology (ICT) in initial
     teacher education: What can Turkey learn from range of international
     perspectives? Journal of Turkish Science Education, 4(2), 45-60.

Ardac, D., & Akaygun, S. (2004). Effectiveness of multimedia-based instruction
     that emphasizes molecular representations on students’ understanding of
     chemical change. Journal of Research in Science Teaching, 41(4), 317-337.

Arnold, S. R., Padilla, M. J., & Tunhikorn, B. (2009). The development of pre-
     service science teachers’ professional knowledge in utilizing ICT to support
     professional lives. Eurasia Journal of Mathematics, Science and
     Technology Education, 5(2), 91-101.

Baddeley, A. (1992). Working memory. Science, 255, 556-559.

Basili, P. A., & Sanford, J. P. (1991). Conceptual change strategies and
      cooperative group work in chemistry. Journal of Research in Science
      Teaching, 28, 293-304.

Ben-Zvi, R., Eylon, B., & Silberstein, J. (1987). Students’ visualization of a
     chemical reaction. Education in Chemistry, 24, 117-120.

Bernauer, J. A. (1995, April). Integrating technology into the curriculum: First
     year evaluation. Paper presented at the annual meeting of the American
     Educational Research Association, San Francisco, CA. (ERIC Document
     Reproduction Service No. ED385224)
Burke, K. A., Greenbowe, T. J., & Windschitl, M. A. (1998). Developing and
     using conceptual computer animations for chemistry instruction. Journal of
     Chemical Education, 75(12), 1658-1660.

Chandler, P., & Sweller, J. (1991). Cognitive load theory and the format of
     instruction. Cognition and Instruction, 8, 293-332.

Clark, D., & Jorde, D. (2004). Helping students revise disruptive experientially
      supported ideas about thermodynamics: Computer visualizations and tactile
      models. Journal of Research in Science Teaching, 41(1), 1-23.

Clark, J. M., & Paivio, A. (1991). Dual coding theory and education. Educational
      Psychology Review, 3(3), 149-210.

Coll, R. K., & Treagust, D. F. (2003). Investigation of secondary school,
      undergraduate, and graduate learners’ mental models of ionic bonding.
      Journal of Research in Science Teaching, 40(5), 464-486.

Daşdemir, İ., Doymuş, K., Şimşek, Ü., & Karaçöp, A. (2008). The effects of
     animation technique on teaching of acids and bases topics. Journal of
     Turkish Science Education, 5(2), 60-69.

Demiraslan, Y., & Usluel, Y, K. (2005). Bilgi ve iletişim teknolojilerinin öğrenme
    öğretmesürecine entegrasyonunda öğretmenlerin durumu. The Turkish
    Online Journal of Educational Technology, 4(3), 109-113

Driver, R., Asoko, H., Leach, J., Mortimer, E., & Scott, P. (1994). Constructing
     scientific knowledge in the classroom. Educational Researcher, 23(7), 5-12.

Ebenezer, J. V. (2001). A hypermedia environment to explore and negotiate
     students’ conceptions: Animation of the solution process of table salt.
     Journal of Science Education and Technology, 10(1), 73-92.

Gabel, D. L., & Bunce, D. M. (1994). Research on problem solving: Chemistry. In
     D. L.

Gabel (Ed.), Handbook of Research on Science Teaching and Learning (pp. 301-
     325). New York: Macmillan.

Gabel, D. L., Samuel, K. V., & Hunn, D. (1987). Understanding the particulate
     nature of matter. Journal of Chemical Education, 64(8), 695-697.

Griffiths, A. K., & Preston, K. R. (1992). Grade-12 students’ misconceptions
      relating to fundamental characteristics of atoms and molecules. Journal of
      Research in Science Teaching, 29(6), 611-628.
Gülbahar, Y. (2008). ICT usage in higher education: A case study on preservice
     teachers and instructors. The Turkish Online Journal of Educational
     Technology, 7(1), 32-37.

Haidar, A. H. (1997). Prospective chemistry teachers’ conceptions of the
     conservation of matter and related concepts. Journal of Research in Science
     Teaching, 34(2), 181-197.

Hakerem, G., Dobrynina, G., & Shore, L. (1993, April). The effect of interactive,
     three dimensional, high speed simulations on high school science students’
     conceptions of the molecular structure of water. Paper presented at the
     annual meeting of the National Association for Research in Science
     Teaching, Atlanta, GA. (ERIC Document Reproduction Service No.
     ED362390)

Hameed, H., Hackling, M. W., & Garnett, P. J. (1993). Facilitating conceptual
    change in chemical equilibrium using a CAI strategy. International Journal
    of Science Education, 15(2), 221-230.

Johnson-Laird, P. (1983). Mental models. Cambridge: Cambridge University
     Press.

Johnstone, A. H. (1993). The development of chemistry teaching: A changing
     response to changing demand. Journal of Chemical Education, 70, 701-704.

Kelly, R. M., & Jones, L. L. (2007). Exploring how different features of
      animations of sodium chloride dissolution affect students’ explanations.
      Journal of Science Education and Technology, 16(5), 413-429.

Kıyıcı, G., & Yumuşak, A. (2005). Fen bilgisi laboratuarı dersinde bilgisayar
      destekli etkinliklerin öğrenci kazanımları üzerine etkisi: Asit-baz kavramları
      ve titrasyon konusu örneği. The Turkish Online Journal of Educational
      Technology, 4(4), 130-134.

Kozma, R. B., & Russell, J. (1997). Multimedia and understanding: Expert and
    novice responses to different representations of chemical phenomena.
    Journal of Research in Science Teaching, 34(9), 949-968.

Laroche, L. H., Wulfsberg, G., & Young, B. (2003). Discovery videos: A safe,
     tested, timeefficient way to incorporate discovery-laboratory experiments
     into the classroom. Journal of Chemical Education, 80(8), 962-966.

Lee, H., Plass, J. L., & Homer, B. D. (2006). Optimizing cognitive load for
     learning from computer-based science simulations. Journal of Educational
     Psychology, 98(4), 902-913.
Lonning, R. A. (1993). Effect of cooperative learning strategies on student verbal
     interactions and achievement during conceptual change instruction in 10th
     grade general science. Journal of Research in Science Teaching, 30(9),
     1087-1101.

Lowe, R. K. (2003). Animation and learning: Selective processing of information
    in dynamic graphics. Learning and Instruction, 13(2), 157-176.

Marcano, A. V., Williamson, V. M., Ashkenazi, G., Tasker, R., & Williamson, K.
     C. (2004). The use of video demonstrations and particulate animation in
     general chemistry. Journal of Science Education and Technology, 13(3),
     315-323.

Mayer, R. E. (2003). The promise of multimedia learning: Using the same
    instructional design methods across different media. Learning and
    Instruction, 13(2), 125-139.

Michel, E., Roebers, C. M., & Schneider, W. (2007). Educational films in the
     classroom:Increasing the benefit. Learning and Instruction, 17, 172-183.

Nakhleh, M. B. (1992). Why some students don’t learn chemistry. Journal of
     Chemical Education, 69(3), 191-196.

Nakhleh, M. B., & Mitchell, R. C. (1993). Concept learning versus problem
     solving: There is a difference. Journal of Chemical Education, 70(3), 190-
     192.

Niaz, M., & Rodriguez, M. A. (2000). Teaching chemistry as rhetoric of
     conclusions or heuristic principles - a history and philosophy of science
     perspective. Chemistry Education: Research and Practice in Europe, 1(3),
     315-322.

Othman, J., Treagust, D. F., & Chandrasegaran, A. L. (2008). An investigation
    into the relationship between students’ conceptions of the particulate nature
    of matter and their understanding of chemical bonding. International
    Journal of Science Education, 30(11), 1531-1550.

Own, Z., & Wong, K. P. (2000, November). The application of scaffolding theory
     on the elemental school acid – basic chemistry web. Paper presented at the
     International Conference on Computers in Education/International
     Conference on Computer-Assisted Instruction (ICCE/ICCAI), Taipei,
     Taiwan. (ERIC Document Reproduction Service No. ED454827)

Paivio, A. (1971). Imagery and verbal processes. New York: Holt, Rinehart and
      Winston.
Paivio, A. (1986). Mental representations: A dual coding approach. Oxford, UK:
      Oxford University Press.
Paselk, R. A. (1994). Visualization of the abstract in general chemistry. Journal of
      Chemical Education, 71, 225.

Pınarbaşı, T., & Canpolat, N. (2003). Students’ understanding of solution
      chemistry concepts. Journal of Chemical Education, 80(11), 1328-1332.

Ross, B., & Munby, H. (1991). Concept mapping and misconceptions: A study of
      high-school students’ understandings of acids and bases. International
      Journal of Science Education, 13(1), 11-23.

Russell, J. W., & Kozma, R. B. (1994). 4M:Chem-multimedia and mental models
     in chemistry. Journal of Chemical Education, 71(8), 669-670.

Russell, J. W., Kozma, R. B., Jones, T., Wykoff, J., Marx, N., & Davis, J. (1997).
     Use of simultaneous-synchronized macroscopic, microscopic, and symbolic
     representations to enhance the teaching and learning of chemical concepts.
     Journal of Chemical Education, 74(3), 330-334.

Sanger, M. J., & Greenbowe, T. J. (1997). Common student misconceptions in
electrochemistry: Galvanic, electrolytic, and concentration cells. Journal of
      Research in Science Teaching, 34(4), 377-398.

Sanger, M. J., Phelps, A. J., & Fienhold, J. (2000). Using a computer animation to
     improve students’ conceptual understanding of a can-crushing
     demonstration. Journal of Chemical Education, 77(11), 1517-1520.

Sarıçayır, H., Şahin, M., & Üce, M. (2006). Dynamic equilibrium explained using
      the computer. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology
      Education, 2(2), 130-137.

Schmidt, H.-J. (1995). Applying the concept of conjugation to the Brønsted theory
    of acidbase reactions by senior high school students from Germany.
    International Journal of Science Education, 17(6), 733-741.

Sepet, A., Yılmaz, A., & Morgil, İ. (2004). Lise ikinci sınıf öğrencilerinin
      kimyasal denge konusundaki kavramları anlama seviyeleri ve kavram
      yanılgıları. Hacettepe Üniversitesi Eğitim Fakültesi Dergisi, 26, 148-154.

Solomon, J. (1987). Social influences on the construction of pupils’ understanding
     of science. Studies in Science Education, 14, 63-82.

Stevens, D. J., Zech, L., & Katkanant, C. (1988). An interactive videodisc and
     laboratory instructional approach in a high school science class. Journal of
     Research on Computing in Education, 20, 303-309.
Stieff, M., & Wilensky, U. (2003). Connected chemistry - incorporating
       interactive simulations into the chemistry classroom. Journal of Science
       Education and Technology, 12(3), 285-302.

Sutherland, R. (2004). Designs for learning: ICT and knowledge in the classroom.
     Computers & Education, 43, 5-16.

Sweller, J. (1988). Cognitive load during problem solving: Effects on learning.
     Cognitive Science, 12(2), 257-285.

Usun, S. (2006). Applications and problems of computer assisted education in
     Turkey. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 5(4), 11-
     16.

Williamson, V. M., & Abraham, M. R. (1995). The effects of computer animation
      on the particulate mental models of college chemistry students. Journal of
      Research in Science Teaching, 32(5), 521-534.

Winberg, T. M., & Berg, C. A. R. (2007). Students’ cognitive focus during a
    chemistry laboratory exercise: Effects of a computer-simulated prelab.
    Journal of Research in Science Teaching, 44(8), 1108-1133.

Wu, H.-K., Krajcik, J. S., & Soloway, E. (2001). Promoting understanding of
    chemical representations: Students’ use of a visualization tool in the
    classroom. Journal of Research in Science Teaching, 38(7), 821-842.

Yang, E., Andre, T., Greenbowe, T. J., & Tibell, L. (2003). Spatial ability and the
     impact of visualization/animation on learning electrochemistry.
     International Journal of Science Education, 25(3), 329-349.

Zahn, C., Barquero, B., & Schwan, S. (2004). Learning with hyperlinked videos –
     design criteria and efficient strategies for using audiovisual hypermedia.
     Learning and Instruction, 14(3), 275-291.
A. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jurnal ini membahas tentang Metode alternatif dalam belajar kimia yaitu belajar
dengan animasi, simulasi, video dan multimedia. Banyak siswa di sekolah
menengah dan di universitas-universitas yang memiliki kesulitan dalam
pembelajaran kimia karena pemahaman kimia didasarkan pada makna yang
abstrak dan tidak berwujud. Oleh karena itu tercipta argumen utama studi ini
untuk berfokus pada metode pembelajaran alternatif pendidikan kimia.

Banyak siswa yang hanya menghafal konsep-konsep kimia tanpa benar-benar
mempelajarinya sehingga mereka tidak tertarik belajar kimia.Padahal kimia itu
sangat menarik. Sehingga para guru perlu mengupayakan agar siswa dapat
mengikuti pelajaran kimia tanpa merasa kesulitan dan siswa dapat memahami inti
dari pelajaran kimia.

Dalam beberapa tahun terakhir dalam usaha untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapi dalam pembelajaran konseptual kimia ditempuh dengan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT). Metode belajar Alternatif seperti animasi,
simulasi, video, multimedia dan alat teknologi lain yang serupa menjadi lebih
penting dalam pendidikan kimia karena siswa dapat memahami dan belajar lebih
dalam kimia berkaitan dengan kemampuan untuk menjelaskan fenomena kimia
melalui penggunaan tingkat makroskopik, molekul dan perwakilan simbolis. ).

ICT memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman
konseptual dan membentuk model mental berkualitas tinggi. Dengan penggunaan
teknologi ini dalam lingkungan pendidikan, modus pendidikan beralih dari
berpusat pada guru belajar untuk siswa ke yang berpusat pada siswa sehingaa
siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran (pemecahan masalah,
membangun pengetahuan, dll).

Penggunaan ICT dalam proses pembelajaran akan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Dalam kelompok, siswa dapat
saling bertukar pikiran untuk mendiskusikan peristiwa dalam kimia maupun
konsep kimia yang telah mereka dapatkan dari belajar dengan media alat-alat
teknologi seperti animasi, simulasi, video, dll.

Guru berperan penting dalam penggunaan ICT untuk mencapai keberhasilan
siswa dalam memahami kimia. Guru perlu mengetahui pentingnya penggunaan
ICT dan memilih metode yang tepat dan strategi yang akan digunakan dalam
mengajar lingkungan di mana alat-alat teknologi yang digunakan. Guru perlu
menggunakan ICT dalam lingkungan kelas untuk mendukung dan meningkatkan
cara mereka mengajar. Departemen Pendidikan Nasional dan administrator
sekolah harus mendorong para guru untuk menggunakan teknologi dalam
lingkungan kelas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ICT :

1.   Alat pendidikan tersebut harus dirancang untuk mencapai tujuan pengajaran.
2.   Desain alat harus mempertimbangkan keadaan siswa sebelum pengetahuan
     dan pengembangan pengetahuan selama proses belajar siswa.
3.   Informasi yang diberikan melalui alat teknologi yang harus sesuai dengan
     tingkat pengetahuan siswa.
4.   Konsep beban kognitif yang diperlukan untuk mencapai kegiatan dalam
     sistem kognitif individu.
5.   Alat teknologi harus dirancang agar tidak menciptakan beban ekstrim untuk
     sistem kognitif siswa.


Guru kimia harus melakukan banyak usaha untuk menciptakan lingkungan yang
ideal untuk mengajar dan belajar. Termasuk alat-alat teknologi di dalam kelas
akan memerlukan guru untuk digunakan dalam teknik mengajar.
B. KESIMPULAN

  Sekarang informasi dan teknologi komunikasi menjadi media yang sesuai
  untuk pengajaran pemahaman konsep yang abstrak di pendidikan kimia yang
  mungkin bermanfaat dan efektif dalam pengembangan metode baru dan
  teknik mengajar.

  Pembelajaran konseptual kimia ditempuh dengan teknologi informasi dan
  komunikasi (ICT). Guru-guru akan lebih mudah menanamkan pemahaman
  materi kimia yang abstrak kepada siswa dengan animasi, simulasi, video dan
  multimedia dengan memperhatikan :

  1) Alat pendidikan tersebut harus dirancang untuk mencapai tujuan
      pengajaran.
  2) Desain    alat   harus   mempertimbangkan    keadaan    siswa   sebelum
      pengetahuan dan pengembangan pengetahuan selama proses belajar
      siswa.
  3) Informasi yang diberikan melalui alat teknologi yang harus sesuai dengan
      tingkat pengetahuan siswa.
  4) Konsep beban kognitif.
  5) Alat teknologi harus dirancang agar tidak menciptakan beban ekstrim
      untuk sistem kognitif siswa.


C. TINDAK LANJUT
  Desain lingkungan belajar konstruktivis yang mencakup ICT untuk mengajar
  kimia terlihat pada 1980-an dan hasilnya sukses dapat meningkatkan
  kemampuan pemahaman konseptual kimia pada siswa. Penggunaan metode
  alternatif seperti animasi, simulasi, video dan multimedia akan sangat
  membantu guru untuk mengajar materi yang berkaitan dengan peristiwa-
  peristiwa kimia.
D. SARAN
  Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal dalam materi
  pembelajaran kimia terutama peristiwa-peristiwa kimia yang abstrak perlu
  menggunakan metode alternatif seperti animasi, simulasi, video dan
  multimedia sehingga siswa lebih mudah dalam memahami penjelasan yang
  disampaikan oleh guru.

More Related Content

What's hot

Topik 1 teknologi pendidikan
Topik 1 teknologi pendidikanTopik 1 teknologi pendidikan
Topik 1 teknologi pendidikanTan Yin
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaranTien Yu Yu
 
Teknologi mekanik
Teknologi mekanikTeknologi mekanik
Teknologi mekanikRiza Latif
 
Pola penyelidikan ICT dalam pendidikan guru di malaysia
Pola penyelidikan ICT dalam pendidikan guru di malaysia Pola penyelidikan ICT dalam pendidikan guru di malaysia
Pola penyelidikan ICT dalam pendidikan guru di malaysia SYAKHIRA HUSNA ILLIAS
 
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...Faculty of Economics
 
Bab7 video dalam pendidikan
Bab7 video dalam pendidikanBab7 video dalam pendidikan
Bab7 video dalam pendidikanSiti Zulaikha
 
Peranan komputer
Peranan komputerPeranan komputer
Peranan komputerNasa Idris
 
Bab1 pengenalan teknologi pendidikan
Bab1 pengenalan teknologi pendidikanBab1 pengenalan teknologi pendidikan
Bab1 pengenalan teknologi pendidikanSiti Zulaikha
 
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikanMateri bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikanfachriadelisutia
 
Diana sari
Diana sariDiana sari
Diana sariUNSRI
 
Unit 1 pengenalan teknologi dalam pendidikan
Unit 1   pengenalan teknologi dalam pendidikanUnit 1   pengenalan teknologi dalam pendidikan
Unit 1 pengenalan teknologi dalam pendidikanazharisuboh
 
Esei teknologi (jenis alat bantuan dan kepentingannya)
Esei teknologi (jenis alat bantuan dan kepentingannya)Esei teknologi (jenis alat bantuan dan kepentingannya)
Esei teknologi (jenis alat bantuan dan kepentingannya)rabiatulnazari
 
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...Istna Zakia Iriana
 
Ict for teaching and learning
Ict for teaching and learningIct for teaching and learning
Ict for teaching and learningNgan Jiaing
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Landasan Teknologi Pendidikan - Kawasan Pengembangan
Landasan Teknologi Pendidikan - Kawasan PengembanganLandasan Teknologi Pendidikan - Kawasan Pengembangan
Landasan Teknologi Pendidikan - Kawasan PengembanganAmalia Puspha Rini
 
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) melalui Jejaring Media Sos...
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) melalui Jejaring Media Sos...Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) melalui Jejaring Media Sos...
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) melalui Jejaring Media Sos...Herfen Suryati
 

What's hot (20)

Topik 1 teknologi pendidikan
Topik 1 teknologi pendidikanTopik 1 teknologi pendidikan
Topik 1 teknologi pendidikan
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaran
 
Artikel paulina jd
Artikel paulina jdArtikel paulina jd
Artikel paulina jd
 
Teknologi mekanik
Teknologi mekanikTeknologi mekanik
Teknologi mekanik
 
Pola penyelidikan ICT dalam pendidikan guru di malaysia
Pola penyelidikan ICT dalam pendidikan guru di malaysia Pola penyelidikan ICT dalam pendidikan guru di malaysia
Pola penyelidikan ICT dalam pendidikan guru di malaysia
 
348 1144-1-pb
348 1144-1-pb348 1144-1-pb
348 1144-1-pb
 
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...
Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemeroleha...
 
Bab7 video dalam pendidikan
Bab7 video dalam pendidikanBab7 video dalam pendidikan
Bab7 video dalam pendidikan
 
Peranan komputer
Peranan komputerPeranan komputer
Peranan komputer
 
Landasan garapan tep
Landasan garapan tepLandasan garapan tep
Landasan garapan tep
 
Bab1 pengenalan teknologi pendidikan
Bab1 pengenalan teknologi pendidikanBab1 pengenalan teknologi pendidikan
Bab1 pengenalan teknologi pendidikan
 
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikanMateri bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
 
Diana sari
Diana sariDiana sari
Diana sari
 
Unit 1 pengenalan teknologi dalam pendidikan
Unit 1   pengenalan teknologi dalam pendidikanUnit 1   pengenalan teknologi dalam pendidikan
Unit 1 pengenalan teknologi dalam pendidikan
 
Esei teknologi (jenis alat bantuan dan kepentingannya)
Esei teknologi (jenis alat bantuan dan kepentingannya)Esei teknologi (jenis alat bantuan dan kepentingannya)
Esei teknologi (jenis alat bantuan dan kepentingannya)
 
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
 
Ict for teaching and learning
Ict for teaching and learningIct for teaching and learning
Ict for teaching and learning
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 
Landasan Teknologi Pendidikan - Kawasan Pengembangan
Landasan Teknologi Pendidikan - Kawasan PengembanganLandasan Teknologi Pendidikan - Kawasan Pengembangan
Landasan Teknologi Pendidikan - Kawasan Pengembangan
 
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) melalui Jejaring Media Sos...
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) melalui Jejaring Media Sos...Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) melalui Jejaring Media Sos...
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) melalui Jejaring Media Sos...
 

Viewers also liked

Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di atmosfer
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di atmosferMateri perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di atmosfer
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di atmosferaditya rakhmawan
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaZuhriana Hasanah
 
Proses yang Terjadi di Atmosfer dan Pengaruhnya bagi Perubahan Zat dan Kalor
Proses yang Terjadi di Atmosfer dan Pengaruhnya bagi Perubahan Zat dan KalorProses yang Terjadi di Atmosfer dan Pengaruhnya bagi Perubahan Zat dan Kalor
Proses yang Terjadi di Atmosfer dan Pengaruhnya bagi Perubahan Zat dan KalorJennie Ong
 
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinyasayedchairudin
 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaRada Kusnadi
 
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)Irdan Arjulian
 
Ppt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkanaPpt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkanaAfif Adhinata
 
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Power point kimia
Power point kimiaPower point kimia
Power point kimiathambun
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumTaufik Sukmana
 

Viewers also liked (16)

Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di atmosfer
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di atmosferMateri perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di atmosfer
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di atmosfer
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannya
 
PPT C-60
PPT C-60PPT C-60
PPT C-60
 
Proses yang Terjadi di Atmosfer dan Pengaruhnya bagi Perubahan Zat dan Kalor
Proses yang Terjadi di Atmosfer dan Pengaruhnya bagi Perubahan Zat dan KalorProses yang Terjadi di Atmosfer dan Pengaruhnya bagi Perubahan Zat dan Kalor
Proses yang Terjadi di Atmosfer dan Pengaruhnya bagi Perubahan Zat dan Kalor
 
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
 
Atmosfer2
Atmosfer2Atmosfer2
Atmosfer2
 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimia
 
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
 
Lapisan Atmosfer
Lapisan AtmosferLapisan Atmosfer
Lapisan Atmosfer
 
Ppt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkanaPpt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkana
 
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
 
Power point kimia
Power point kimiaPower point kimia
Power point kimia
 
Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer
 
Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 
ppt kimia
ppt kimiappt kimia
ppt kimia
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
 

Similar to Metode Alternatif Kimia

Teknologi dalam pendidikan
Teknologi dalam pendidikanTeknologi dalam pendidikan
Teknologi dalam pendidikanMunirah Sobri
 
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranAplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranFarah Liyana Sholehhuddin
 
Rumusan jurnal
Rumusan jurnalRumusan jurnal
Rumusan jurnalhanyjamal
 
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia SiswaSkripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia SiswaJx Proezack
 
Model pembelajaran ipa
Model pembelajaran ipaModel pembelajaran ipa
Model pembelajaran ipaKharis Radip
 
60 rosnaini mahmud
60 rosnaini mahmud60 rosnaini mahmud
60 rosnaini mahmudEna Ros
 
Farid & Rahmi_Desain Intruksional.pptx
Farid & Rahmi_Desain Intruksional.pptxFarid & Rahmi_Desain Intruksional.pptx
Farid & Rahmi_Desain Intruksional.pptxHidayatulQuddus
 
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...Setiawan Wibowo
 
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054shamsuhaila85
 
348 1144-1-pb
348 1144-1-pb348 1144-1-pb
348 1144-1-pbAsham BJ
 
skripsi fisika jurusan pendidikan UMN
skripsi fisika jurusan pendidikan UMNskripsi fisika jurusan pendidikan UMN
skripsi fisika jurusan pendidikan UMNwxrukli
 
Cabaran guru 1
Cabaran guru 1Cabaran guru 1
Cabaran guru 1annhairy
 
2. jurnal arif irham_khalid
2. jurnal arif irham_khalid2. jurnal arif irham_khalid
2. jurnal arif irham_khalidWidodo Imanly
 
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru di malaysia
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru di malaysia Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru di malaysia
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru di malaysia SYAKHIRA HUSNA ILLIAS
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyahkhamdiyah
 
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN Shemila Elaine Ambrose
 

Similar to Metode Alternatif Kimia (20)

Teknologi dalam pendidikan
Teknologi dalam pendidikanTeknologi dalam pendidikan
Teknologi dalam pendidikan
 
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranAplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
 
Rumusan jurnal
Rumusan jurnalRumusan jurnal
Rumusan jurnal
 
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia SiswaSkripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
Skripsi Minat Prestasi Belajar Kimia Siswa
 
Model pembelajaran ipa
Model pembelajaran ipaModel pembelajaran ipa
Model pembelajaran ipa
 
60 rosnaini mahmud
60 rosnaini mahmud60 rosnaini mahmud
60 rosnaini mahmud
 
Farid & Rahmi_Desain Intruksional.pptx
Farid & Rahmi_Desain Intruksional.pptxFarid & Rahmi_Desain Intruksional.pptx
Farid & Rahmi_Desain Intruksional.pptx
 
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
 
PERANAN ICT
PERANAN ICTPERANAN ICT
PERANAN ICT
 
PERANAN ICT
PERANAN ICTPERANAN ICT
PERANAN ICT
 
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
 
348 1144-1-pb
348 1144-1-pb348 1144-1-pb
348 1144-1-pb
 
skripsi fisika jurusan pendidikan UMN
skripsi fisika jurusan pendidikan UMNskripsi fisika jurusan pendidikan UMN
skripsi fisika jurusan pendidikan UMN
 
Cabaran guru 1
Cabaran guru 1Cabaran guru 1
Cabaran guru 1
 
2. jurnal arif irham_khalid
2. jurnal arif irham_khalid2. jurnal arif irham_khalid
2. jurnal arif irham_khalid
 
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru di malaysia
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru di malaysia Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru di malaysia
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru di malaysia
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
 
Saedah um
Saedah umSaedah um
Saedah um
 
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
TAHAP PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PENGAJARAN
 
artikel Kristina kalaiyo
artikel Kristina kalaiyo artikel Kristina kalaiyo
artikel Kristina kalaiyo
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

Metode Alternatif Kimia

  • 1. TUGAS PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA ( APBC 361) Analisis Jurnal Metode Alternatif dalam Belajar Kimia: Belajar dengan Animasi, Simulasi, Video dan Multimedia Dosen : DrS. Rusmansyah, M.Pd Oleh : Rina Nur Lita (A1C308011) PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2011
  • 2. Jurnal ILMU PENDIDIKAN TURKI Volume 7, Issue 2, Juni 2010 Metode Alternatif dalam Belajar Kimia: Belajar dengan Animasi, Simulasi, Video dan Multimedia Kata kunci : Pendidikan Kimia, Animasi, simulasi, Video, Multimedia; Teori Penulisan Program Dua; Teori Kognitif Masukkan. SINOPSIS PENDAHULUAN Kesulitan belajar kimia terjadi pada tingkat pembelajaran molekul dalam fenomena kimia (Ben-Zvi, Eylon & Silberstein, 1987; Gabel, Samuel & Hunn, 1987). Hal ini karena pemahaman kimia didasarkan pada makna yang abstrak dan tidak berwujud (Kozma & Russell, 1997). Dalam beberapa tahun terakhir, manfaat yang telah ditemukan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran konseptual kimia (Hakerem, Dobrynina & Shore, 1993; Hameed, Hackling & Garnett, 1993; Russell & Kozma, 1994; Williamson & Ibrahim, 1995;. Russel et al, 1997; Burke, Greenbowe & Windschitl, 1998; Sanger, Phelps & Fienhold, 2000; Ebenezer, 2001; Laroche, Wulfsberg & Young, 2003; Stieff & Wilensky, 2003; Yang , Andre, Greenbowe & Tibell, 2003; Ardac & Akaygun, 2004, Marcano, Williamson, Ashkenazi, Tasker & Williamson, 2004, Zahn, Barquero & Schwan Desember 2004, plass Lee, & Homer, 2006;; Kıyıcı & Yumuşak, 2005 Kelly & Jones, 2007; Michel, Roebers & Schneider, 2007; Winberg & Berg, 2007; Abdullah & Shariff, 2008; Daşdemir, Doymuş, Şimşek & Karaçöp, 2008). Metode belajar Alternatif seperti animasi, simulasi, video, multimedia dan alat teknologi lain yang serupa menjadi lebih penting dalam pendidikan kimia. Oleh
  • 3. karena itu, argumen utama studi ini adalah untuk berfokus pada metode pembelajaran alternatif pendidikan kimia. TUJUAN STUDI Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memeriksa artikel penelitian yang berkaitan dengan efek alat teknologi (animasi, simulasi, video, multimedia) pada pembelajaran kimia. Ini merupakan kompilasi signifikan baik dalam hal yang mengatur manfaat alat-alat teknologi bisa memberikan siswa maupun sebagai sumber informasi tentang kesempatan pembelajaran berbasis internet. Penelitian ini juga memberikan informasi tentang teori beban kognitif (Sweller, 1988; Chandler & Sweller, 1991; Baddeley, 1992) yang mungkin berguna bagi para peneliti dalam memeriksa efek alat teknologi pada pembelajaran. DISKUSI DAN REKOMENDASI Banyak siswa di sekolah menengah dan di universitas-universitas yang memiliki kesulitan dalam pembelajaran kimia (Ross & Munby, 1991; Griffiths & Preston, 1992; Nakhleh, 1992; Schmidt, 1995; Sanger & Greenbowe, 1997; Stavridou & Solomonidou, 1998; Pınarbaşı & Canpolat, 2003; sepet, Yılmaz & Morgil, 2004; Agung & Schwartz, 2007; Othman, Treagust & Chandrasegaran, 2008). Untuk alasan ini, secara ilmiah siswa tidak dapat mengembangkan konsep dalam kimia. Pengetahuan mereka tentang kimia tidak lengkap dan kacau (Kozma & Russell, 1997). Banyak siswa, pada kenyataannya, hanya menghafal konsep-konsep kimia tanpa benar-benar mempelajarinya (Haidar, 1997; Niaz & Rodriguez, 2000). Situasi ini merupakan indikasi tentang mengapa beberapa siswa tidak tertarik datang ke jurusan kimia. Pemahaman konseptual dalam kimia berkaitan dengan kemampuan untuk menjelaskan fenomena kimia melalui penggunaan tingkat makroskopik, molekul dan perwakilan simbolis (Gabel, Samuel & Hunn, 1987; Johnstone, 1993; Krajcik
  • 4. Wu, &; Gabel & Bunce, 1994 Soloway, 2001). Telah diketahui bahwa ketika hubungan yang terbentuk antara ketiga tingkat representasi, siswa dapat memahami dan belajar lebih dalam kimia (Sanger, Phelps & Fienhold, 2000). Dalam lingkungan belajar yang meliputi ICT, siswa dapat membentuk hubungan antara tiga tingkat representasi dalam kimia (. Marcano et al, 2004) dan dengan demikian belajar subyek lebih efektif dan bermakna (Nakhleh & Mitchell, 1993; Paselk, 1994). Individu membangun model mental untuk menafsirkan fenomena yang masuk akal dari pikiran mereka (Johnson-Laird, 1983). Sebuah model mental didefinisikan sebagai gambaran pribadi seseorang dari sebuah konsep atau peristiwa yang telah terkesan dalam pikiran orang tersebut (Coll & Treagust, 2003). Melalui ICT, siswa mengatur ulang pemikiran mereka tentang fenomena kimia dan proses dan membangun model mental yang bermakna (Clark & Jorde, 2004). ICT memberikan kesempatan siswa meningkatkan pemahaman konseptual dan membentuk model mental berkualitas tinggi (Lowe, 2003; Marcano et al, 2004.). Desain lingkungan belajar konstruktivis yang mencakup ICT untuk mengajar kimia terlihat pada 1980-an. ICT digunakan untuk mengajar di sekolah menengah untuk subjek titrasi (Stevens, Za & Katkanant, 1988). Dengan penggunaan teknologi ini dalam lingkungan pendidikan, modus pendidikan beralih dari berpusat pada guru belajar untuk siswa ke yang berpusat pada siswa. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran (pemecahan masalah, membangun pengetahuan, dll) (Bernauer, 1995; Wong Sendiri &, 2000). Peran ICT dalam pendidikan terpusat siswa pada berfungsi memberikan alat untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa (Mayer, 2003). Hal ini diketahui bahwa manfaat metode kolaboratif pembelajaran siswa dalam pembelajaran proses (Lonning, 1993). Penggunaan ICT dalam mengajar siswa dengan lingkungan memberikan kesempatan untuk bekerja kelompok. Para siswa
  • 5. kemudian dapat berkomunikasi satu sama lain untuk mendiskusikan fenomena kimia dan menjelaskan konsep kimia (Basili & Sanford, 1991) yang telah disajikan kepada mereka dalam lingkungan belajar dengan alat-alat teknologi (animasi, simulasi, video, dll) (Laroche, Wulfsberg & Young, 2003). Hal ini memberikan siswa kesempatan untuk bertukar informasi dan membangun tubuh pengetahuan umum (Solomon, 1987; Driver, Asoko, Leach, Mortimer & Scott, 1994). Menggunakan ICT dalam pengajaran dan belajar sangat penting. Namun Guru mungkin berpikir bahwa teknologi ini akan mengambil alih tanggung jawab pengajaran mereka (Sutherland, 2004). Guru harus mendapat informasi sehingga mereka tidak memiliki pemikiran tersebut. Guru harus mendapat penjelasan ilmiah tentang tanggung jawab dalam kerangka pengajaran konstruktivis yang meliputi ICT. Selain itu, sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang bagaimana untuk memperoleh manfaat dari alat-alat teknologi di lingkungan mengajar. Pendidikan guru tidak hanya mencakup informasi teknis tentang bagaimana menggunakan teknologi tapi juga harus mencakup bagaimana memilih metode yang tepat dan strategi yang akan digunakan dalam mengajar lingkungan di mana alat-alat teknologi yang digunakan. Guru harus diberitahu tentang manfaat alat teknologi dapat menawarkan siswa ketika digunakan di dalam kelas. Misalnya, beberapa reaksi kimia merupakan risiko yang serius bagi siswa jika dilakukan sendiri. Alih-alih memiliki karya siswa pada reaksi tersebut, risiko yang mungkin bisa dihindari dengan menggunakan ICT untuk menunjukkan reaksi kimia tersebut. Masalah terbesar yang dihadapi dalam penggunaan ICT di kelas adalah kegagalan guru untuk secara efektif mengintegrasikan teknologi tersebut dengan proses belajar mengajar (Demiraslan & Usluel, 2005; Usun, 2006; Gülbahar, 2008). Guru harus disediakan pendidikan tentang integrasi ICT. Sesi pelatihan layanan yang ditawarkan kepada guru harus didasarkan pada "belajar melalui melakukan" model dan harus dilakukan dengan kompeten berwenang. Guru harus diberikan
  • 6. lingkungan yang kondusif untuk belajar lebih banyak tentang memanfaatkan multimedia, simulasi dan perangkat lunak animasi. Contoh harus disajikan kepada guru dalam sesi pelatihan layanan. Yang efektif dan produktif menggunakan ICT dalam kelas serta peran penting teknologi tersebut bermain di pengajaran dan pembelajaran harus menekankan kepada guru. Guru harus dikonsultasikan dalam perencanaan program pelatihan layanan dan mereka juga harus disediakan kesempatan untuk pendidikan berkelanjutan (Akpınar, 2003; Demiraslan & Usluel, 2005; Altun, 2007). Guru harus menggunakan ICT dalam lingkungan kelas untuk mendukung dan meningkatkan cara mereka mengajar (Sarıçayır, Sahin & UCE, 2006; Arnold, Padilla & Tunhikorn, 2009). Departemen Pendidikan Nasional dan administrator sekolah harus mendorong para guru untuk menggunakan teknologi dalam lingkungan kelas. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah menarik perhatian ke alat-alat teknologi daripada ke organ-organ indera dan memerlukan interaksi dengan pelajar di bidang lingkungan pendidikan (Akkoyunlu & Yılmaz, 2005). Hari ini, lingkungan belajar akan dirancang untuk memanfaatkan alat-alat teknologi. Alat pendidikan tersebut harus dirancang untuk melayani tujuan pengajaran. Desain harus mempertimbangkan keadaan siswa sebelum pengetahuan dan pengembangan pengetahuan selama proses belajar siswa. Selain itu, desain alat teknologi harus mempertimbangkan keuntungan tersedia untuk kurikulum serta merespon kebutuhan siswa. Artinya, jika guru harus memanfaatkan alat teknologi (animasi, simulasi atau video) dalam transfer pengetahuan, informasi yang diberikan melalui alat teknologi yang harus sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa. Hal lain yang harus dipertimbangkan dalam desain alat teknologi adalah beban kognitif. Konsep beban kognitif didefinisikan sebagai biaya mental yang diperlukan untuk mencapai kegiatan dalam sistem kognitif individu (Sweller, 1988). Alat teknologi harus dirancang agar tidak menciptakan beban ekstrim untuk sistem kognitif siswa. Menghafal dipengaruhi oleh beban kognitif (Winberg & Berg, 2007).
  • 7. KESIMPULAN Guru kimia harus melakukan banyak usaha untuk menciptakan lingkungan yang ideal untuk mengajar dan belajar. Termasuk alat-alat teknologi di dalam kelas akan memerlukan guru untuk mempekerjakan berbagai teknik mengajar. Daripada memanfaatkan alat-alat teknologi untuk jangka pendek program pendidikan, bagaimanapun, siswa akan mendapatkan keuntungan lebih dari jika lebih lama belajar. Desainer kurikulum kimia maupun guru kimia harus berhati-hati untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang meliputi alat-alat teknologi sesuai dengan tujuan pengajaran karena struktur kegiatan tersebut akan bermakna efektif dalam proses belajar siswa. Selanjutnya, para peneliti di bidang pendidikan kimia mungkin mendapat manfaat dari teori pengkodean dual (Paivio, 1971, 1986; Clark & Paivio, 1991) dan teori beban kognitif (Sweller, 1988; Chandler & Sweller, 1991; Baddeley, 1992) melalui studi tentang pengaruh ICT terhadap belajar. Walaupun teori-teori akrab bagi para peneliti dalam psikologi kognitif, mereka tidak cukup dikenal di pendidikan kimia. Baru-baru ini, telah diamati bahwa studi tentang efek dari alat-alat teknologi pada belajar dan mengajar telah mulai memanfaatkan dua teori. Teori pengkodean dual dan teori beban kognitif merupakan bidang baru belajar peneliti di bidang pendidikan kimia. Kesimpulannya, sekarang informasi dan teknologi komunikasi menjadi kesempatan yang signifikan dalam waktu dekat untuk program pendidikan kimia yang mungkin bermanfaat dan efektif dalam pengembangan metode baru dan teknik.
  • 8. Referensi Abdullah, S., & Shariff, A. (2008). The effects of inquiry-based computer simulation with cooperative learning on scientific thinking conceptual understanding of gas laws. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 4(4), 387-398. Agung, S., & Schwartz, M. S. (2007). Students’ understanding of conservation of matter, stoichiometry and balancing equations in Indonesia. International Journal of Science Education, 29(13), 1679-1702. Akkoyunlu, B., & Yılmaz, M. (2005). Türetimci çoklu ortam öğrenme kuramı. Hacettepe Üniversitesi Eğitim Fakültesi Dergisi, 28, 9-18. Akpınar, Y. (2003). Öğretmenlerin yeni bilgi teknolojileri kullanımında yükseköğretimin etkisi: İstanbul okulları örneği. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 2(2), 79-96. Altun, T. (2007). Information and communications technology (ICT) in initial teacher education: What can Turkey learn from range of international perspectives? Journal of Turkish Science Education, 4(2), 45-60. Ardac, D., & Akaygun, S. (2004). Effectiveness of multimedia-based instruction that emphasizes molecular representations on students’ understanding of chemical change. Journal of Research in Science Teaching, 41(4), 317-337. Arnold, S. R., Padilla, M. J., & Tunhikorn, B. (2009). The development of pre- service science teachers’ professional knowledge in utilizing ICT to support professional lives. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 5(2), 91-101. Baddeley, A. (1992). Working memory. Science, 255, 556-559. Basili, P. A., & Sanford, J. P. (1991). Conceptual change strategies and cooperative group work in chemistry. Journal of Research in Science Teaching, 28, 293-304. Ben-Zvi, R., Eylon, B., & Silberstein, J. (1987). Students’ visualization of a chemical reaction. Education in Chemistry, 24, 117-120. Bernauer, J. A. (1995, April). Integrating technology into the curriculum: First year evaluation. Paper presented at the annual meeting of the American Educational Research Association, San Francisco, CA. (ERIC Document Reproduction Service No. ED385224)
  • 9. Burke, K. A., Greenbowe, T. J., & Windschitl, M. A. (1998). Developing and using conceptual computer animations for chemistry instruction. Journal of Chemical Education, 75(12), 1658-1660. Chandler, P., & Sweller, J. (1991). Cognitive load theory and the format of instruction. Cognition and Instruction, 8, 293-332. Clark, D., & Jorde, D. (2004). Helping students revise disruptive experientially supported ideas about thermodynamics: Computer visualizations and tactile models. Journal of Research in Science Teaching, 41(1), 1-23. Clark, J. M., & Paivio, A. (1991). Dual coding theory and education. Educational Psychology Review, 3(3), 149-210. Coll, R. K., & Treagust, D. F. (2003). Investigation of secondary school, undergraduate, and graduate learners’ mental models of ionic bonding. Journal of Research in Science Teaching, 40(5), 464-486. Daşdemir, İ., Doymuş, K., Şimşek, Ü., & Karaçöp, A. (2008). The effects of animation technique on teaching of acids and bases topics. Journal of Turkish Science Education, 5(2), 60-69. Demiraslan, Y., & Usluel, Y, K. (2005). Bilgi ve iletişim teknolojilerinin öğrenme öğretmesürecine entegrasyonunda öğretmenlerin durumu. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 4(3), 109-113 Driver, R., Asoko, H., Leach, J., Mortimer, E., & Scott, P. (1994). Constructing scientific knowledge in the classroom. Educational Researcher, 23(7), 5-12. Ebenezer, J. V. (2001). A hypermedia environment to explore and negotiate students’ conceptions: Animation of the solution process of table salt. Journal of Science Education and Technology, 10(1), 73-92. Gabel, D. L., & Bunce, D. M. (1994). Research on problem solving: Chemistry. In D. L. Gabel (Ed.), Handbook of Research on Science Teaching and Learning (pp. 301- 325). New York: Macmillan. Gabel, D. L., Samuel, K. V., & Hunn, D. (1987). Understanding the particulate nature of matter. Journal of Chemical Education, 64(8), 695-697. Griffiths, A. K., & Preston, K. R. (1992). Grade-12 students’ misconceptions relating to fundamental characteristics of atoms and molecules. Journal of Research in Science Teaching, 29(6), 611-628.
  • 10. Gülbahar, Y. (2008). ICT usage in higher education: A case study on preservice teachers and instructors. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 7(1), 32-37. Haidar, A. H. (1997). Prospective chemistry teachers’ conceptions of the conservation of matter and related concepts. Journal of Research in Science Teaching, 34(2), 181-197. Hakerem, G., Dobrynina, G., & Shore, L. (1993, April). The effect of interactive, three dimensional, high speed simulations on high school science students’ conceptions of the molecular structure of water. Paper presented at the annual meeting of the National Association for Research in Science Teaching, Atlanta, GA. (ERIC Document Reproduction Service No. ED362390) Hameed, H., Hackling, M. W., & Garnett, P. J. (1993). Facilitating conceptual change in chemical equilibrium using a CAI strategy. International Journal of Science Education, 15(2), 221-230. Johnson-Laird, P. (1983). Mental models. Cambridge: Cambridge University Press. Johnstone, A. H. (1993). The development of chemistry teaching: A changing response to changing demand. Journal of Chemical Education, 70, 701-704. Kelly, R. M., & Jones, L. L. (2007). Exploring how different features of animations of sodium chloride dissolution affect students’ explanations. Journal of Science Education and Technology, 16(5), 413-429. Kıyıcı, G., & Yumuşak, A. (2005). Fen bilgisi laboratuarı dersinde bilgisayar destekli etkinliklerin öğrenci kazanımları üzerine etkisi: Asit-baz kavramları ve titrasyon konusu örneği. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 4(4), 130-134. Kozma, R. B., & Russell, J. (1997). Multimedia and understanding: Expert and novice responses to different representations of chemical phenomena. Journal of Research in Science Teaching, 34(9), 949-968. Laroche, L. H., Wulfsberg, G., & Young, B. (2003). Discovery videos: A safe, tested, timeefficient way to incorporate discovery-laboratory experiments into the classroom. Journal of Chemical Education, 80(8), 962-966. Lee, H., Plass, J. L., & Homer, B. D. (2006). Optimizing cognitive load for learning from computer-based science simulations. Journal of Educational Psychology, 98(4), 902-913.
  • 11. Lonning, R. A. (1993). Effect of cooperative learning strategies on student verbal interactions and achievement during conceptual change instruction in 10th grade general science. Journal of Research in Science Teaching, 30(9), 1087-1101. Lowe, R. K. (2003). Animation and learning: Selective processing of information in dynamic graphics. Learning and Instruction, 13(2), 157-176. Marcano, A. V., Williamson, V. M., Ashkenazi, G., Tasker, R., & Williamson, K. C. (2004). The use of video demonstrations and particulate animation in general chemistry. Journal of Science Education and Technology, 13(3), 315-323. Mayer, R. E. (2003). The promise of multimedia learning: Using the same instructional design methods across different media. Learning and Instruction, 13(2), 125-139. Michel, E., Roebers, C. M., & Schneider, W. (2007). Educational films in the classroom:Increasing the benefit. Learning and Instruction, 17, 172-183. Nakhleh, M. B. (1992). Why some students don’t learn chemistry. Journal of Chemical Education, 69(3), 191-196. Nakhleh, M. B., & Mitchell, R. C. (1993). Concept learning versus problem solving: There is a difference. Journal of Chemical Education, 70(3), 190- 192. Niaz, M., & Rodriguez, M. A. (2000). Teaching chemistry as rhetoric of conclusions or heuristic principles - a history and philosophy of science perspective. Chemistry Education: Research and Practice in Europe, 1(3), 315-322. Othman, J., Treagust, D. F., & Chandrasegaran, A. L. (2008). An investigation into the relationship between students’ conceptions of the particulate nature of matter and their understanding of chemical bonding. International Journal of Science Education, 30(11), 1531-1550. Own, Z., & Wong, K. P. (2000, November). The application of scaffolding theory on the elemental school acid – basic chemistry web. Paper presented at the International Conference on Computers in Education/International Conference on Computer-Assisted Instruction (ICCE/ICCAI), Taipei, Taiwan. (ERIC Document Reproduction Service No. ED454827) Paivio, A. (1971). Imagery and verbal processes. New York: Holt, Rinehart and Winston.
  • 12. Paivio, A. (1986). Mental representations: A dual coding approach. Oxford, UK: Oxford University Press. Paselk, R. A. (1994). Visualization of the abstract in general chemistry. Journal of Chemical Education, 71, 225. Pınarbaşı, T., & Canpolat, N. (2003). Students’ understanding of solution chemistry concepts. Journal of Chemical Education, 80(11), 1328-1332. Ross, B., & Munby, H. (1991). Concept mapping and misconceptions: A study of high-school students’ understandings of acids and bases. International Journal of Science Education, 13(1), 11-23. Russell, J. W., & Kozma, R. B. (1994). 4M:Chem-multimedia and mental models in chemistry. Journal of Chemical Education, 71(8), 669-670. Russell, J. W., Kozma, R. B., Jones, T., Wykoff, J., Marx, N., & Davis, J. (1997). Use of simultaneous-synchronized macroscopic, microscopic, and symbolic representations to enhance the teaching and learning of chemical concepts. Journal of Chemical Education, 74(3), 330-334. Sanger, M. J., & Greenbowe, T. J. (1997). Common student misconceptions in electrochemistry: Galvanic, electrolytic, and concentration cells. Journal of Research in Science Teaching, 34(4), 377-398. Sanger, M. J., Phelps, A. J., & Fienhold, J. (2000). Using a computer animation to improve students’ conceptual understanding of a can-crushing demonstration. Journal of Chemical Education, 77(11), 1517-1520. Sarıçayır, H., Şahin, M., & Üce, M. (2006). Dynamic equilibrium explained using the computer. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 2(2), 130-137. Schmidt, H.-J. (1995). Applying the concept of conjugation to the Brønsted theory of acidbase reactions by senior high school students from Germany. International Journal of Science Education, 17(6), 733-741. Sepet, A., Yılmaz, A., & Morgil, İ. (2004). Lise ikinci sınıf öğrencilerinin kimyasal denge konusundaki kavramları anlama seviyeleri ve kavram yanılgıları. Hacettepe Üniversitesi Eğitim Fakültesi Dergisi, 26, 148-154. Solomon, J. (1987). Social influences on the construction of pupils’ understanding of science. Studies in Science Education, 14, 63-82. Stevens, D. J., Zech, L., & Katkanant, C. (1988). An interactive videodisc and laboratory instructional approach in a high school science class. Journal of Research on Computing in Education, 20, 303-309.
  • 13. Stieff, M., & Wilensky, U. (2003). Connected chemistry - incorporating interactive simulations into the chemistry classroom. Journal of Science Education and Technology, 12(3), 285-302. Sutherland, R. (2004). Designs for learning: ICT and knowledge in the classroom. Computers & Education, 43, 5-16. Sweller, J. (1988). Cognitive load during problem solving: Effects on learning. Cognitive Science, 12(2), 257-285. Usun, S. (2006). Applications and problems of computer assisted education in Turkey. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 5(4), 11- 16. Williamson, V. M., & Abraham, M. R. (1995). The effects of computer animation on the particulate mental models of college chemistry students. Journal of Research in Science Teaching, 32(5), 521-534. Winberg, T. M., & Berg, C. A. R. (2007). Students’ cognitive focus during a chemistry laboratory exercise: Effects of a computer-simulated prelab. Journal of Research in Science Teaching, 44(8), 1108-1133. Wu, H.-K., Krajcik, J. S., & Soloway, E. (2001). Promoting understanding of chemical representations: Students’ use of a visualization tool in the classroom. Journal of Research in Science Teaching, 38(7), 821-842. Yang, E., Andre, T., Greenbowe, T. J., & Tibell, L. (2003). Spatial ability and the impact of visualization/animation on learning electrochemistry. International Journal of Science Education, 25(3), 329-349. Zahn, C., Barquero, B., & Schwan, S. (2004). Learning with hyperlinked videos – design criteria and efficient strategies for using audiovisual hypermedia. Learning and Instruction, 14(3), 275-291.
  • 14. A. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jurnal ini membahas tentang Metode alternatif dalam belajar kimia yaitu belajar dengan animasi, simulasi, video dan multimedia. Banyak siswa di sekolah menengah dan di universitas-universitas yang memiliki kesulitan dalam pembelajaran kimia karena pemahaman kimia didasarkan pada makna yang abstrak dan tidak berwujud. Oleh karena itu tercipta argumen utama studi ini untuk berfokus pada metode pembelajaran alternatif pendidikan kimia. Banyak siswa yang hanya menghafal konsep-konsep kimia tanpa benar-benar mempelajarinya sehingga mereka tidak tertarik belajar kimia.Padahal kimia itu sangat menarik. Sehingga para guru perlu mengupayakan agar siswa dapat mengikuti pelajaran kimia tanpa merasa kesulitan dan siswa dapat memahami inti dari pelajaran kimia. Dalam beberapa tahun terakhir dalam usaha untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran konseptual kimia ditempuh dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Metode belajar Alternatif seperti animasi, simulasi, video, multimedia dan alat teknologi lain yang serupa menjadi lebih penting dalam pendidikan kimia karena siswa dapat memahami dan belajar lebih dalam kimia berkaitan dengan kemampuan untuk menjelaskan fenomena kimia melalui penggunaan tingkat makroskopik, molekul dan perwakilan simbolis. ). ICT memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman konseptual dan membentuk model mental berkualitas tinggi. Dengan penggunaan teknologi ini dalam lingkungan pendidikan, modus pendidikan beralih dari berpusat pada guru belajar untuk siswa ke yang berpusat pada siswa sehingaa siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran (pemecahan masalah, membangun pengetahuan, dll). Penggunaan ICT dalam proses pembelajaran akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Dalam kelompok, siswa dapat saling bertukar pikiran untuk mendiskusikan peristiwa dalam kimia maupun
  • 15. konsep kimia yang telah mereka dapatkan dari belajar dengan media alat-alat teknologi seperti animasi, simulasi, video, dll. Guru berperan penting dalam penggunaan ICT untuk mencapai keberhasilan siswa dalam memahami kimia. Guru perlu mengetahui pentingnya penggunaan ICT dan memilih metode yang tepat dan strategi yang akan digunakan dalam mengajar lingkungan di mana alat-alat teknologi yang digunakan. Guru perlu menggunakan ICT dalam lingkungan kelas untuk mendukung dan meningkatkan cara mereka mengajar. Departemen Pendidikan Nasional dan administrator sekolah harus mendorong para guru untuk menggunakan teknologi dalam lingkungan kelas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ICT : 1. Alat pendidikan tersebut harus dirancang untuk mencapai tujuan pengajaran. 2. Desain alat harus mempertimbangkan keadaan siswa sebelum pengetahuan dan pengembangan pengetahuan selama proses belajar siswa. 3. Informasi yang diberikan melalui alat teknologi yang harus sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa. 4. Konsep beban kognitif yang diperlukan untuk mencapai kegiatan dalam sistem kognitif individu. 5. Alat teknologi harus dirancang agar tidak menciptakan beban ekstrim untuk sistem kognitif siswa. Guru kimia harus melakukan banyak usaha untuk menciptakan lingkungan yang ideal untuk mengajar dan belajar. Termasuk alat-alat teknologi di dalam kelas akan memerlukan guru untuk digunakan dalam teknik mengajar.
  • 16. B. KESIMPULAN Sekarang informasi dan teknologi komunikasi menjadi media yang sesuai untuk pengajaran pemahaman konsep yang abstrak di pendidikan kimia yang mungkin bermanfaat dan efektif dalam pengembangan metode baru dan teknik mengajar. Pembelajaran konseptual kimia ditempuh dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Guru-guru akan lebih mudah menanamkan pemahaman materi kimia yang abstrak kepada siswa dengan animasi, simulasi, video dan multimedia dengan memperhatikan : 1) Alat pendidikan tersebut harus dirancang untuk mencapai tujuan pengajaran. 2) Desain alat harus mempertimbangkan keadaan siswa sebelum pengetahuan dan pengembangan pengetahuan selama proses belajar siswa. 3) Informasi yang diberikan melalui alat teknologi yang harus sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa. 4) Konsep beban kognitif. 5) Alat teknologi harus dirancang agar tidak menciptakan beban ekstrim untuk sistem kognitif siswa. C. TINDAK LANJUT Desain lingkungan belajar konstruktivis yang mencakup ICT untuk mengajar kimia terlihat pada 1980-an dan hasilnya sukses dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konseptual kimia pada siswa. Penggunaan metode alternatif seperti animasi, simulasi, video dan multimedia akan sangat membantu guru untuk mengajar materi yang berkaitan dengan peristiwa- peristiwa kimia.
  • 17. D. SARAN Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal dalam materi pembelajaran kimia terutama peristiwa-peristiwa kimia yang abstrak perlu menggunakan metode alternatif seperti animasi, simulasi, video dan multimedia sehingga siswa lebih mudah dalam memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru.