SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses
belajar mengajar, karena dengan bantuan media, kerumitan materi yang akan diajarkan
kepada peserta didik dapat disederhanakan, selain itu juga dapat mewakili apa yang kurang
mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu dapat tersampaikan. Sehingga peserta
didik dapat lebih mudah memahami materi ajar yang akan disampaikan.Upaya untuk
mengatasi kesulitan dalam belajar fisika, perlu menggunakan berbagai media yang ada
sehingga peserta didik (mahasiswa) memperoleh hasil belajar yang baik sekaligus
memahami konsep fisika dengan baik juga. Terlebih lagi, fisika merupakan salah satu
bidang ilmu penting dan sangat berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). (Ramadhan, 2008 : 1). Media merupakan alat
bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
(Djamarah, 2006 : 121).
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dapat
dijadikan sebagai media yang menunjang terciptanya alat bantu dalam proses
pembelajaran. Penggunaan software yang dikembangkan dengan program animasi
interaktif yang divisualkan serta dapat membuat peserta didik untuk memahami konsep –
konsep fisika yang dipelajari secara nyata. (Ramadhan, dkk. 2008 : 2).
Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan gerakan. Animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan
sesuatu yang kompleks atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata
saja. Dengan kemampuan ini, animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatumateri
yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi
maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. (Ramadhan, dkk. 2006 : 29).
Media animasi akan memberikan kesan menyenangkan dan membantu proses
pembelajaran dalam mengingat serta memahami konsep fisika. Karena, dalam media
animasi digunakan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan
menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis. Penggunaan media animasi
akan mempermudahkan dalam menyampaikan materi ajarnya kepada peserta didik,
2
sehingga dapat diamati proses fisika secara factual, yang selama ini banyak mahasiswa
menganggap konsep fisika adalah khayal atau imajinasi.
Dari tujuan pendidikan Nasional , maka secara umum tujuan mengajarkan fisika itu
antara lain :
1. Hukum-hukum dasar fisika yang dapat menerangkan segala peristiwa-peristiwa alam perlu
dipahami, karena hal itu dapat memberikan dasar yang kuat bagi mahasiswa dalam
memahami perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
2. Fisika dapat mengembangkan sikap kritis, sikap ingin tahu serta mengembangkan
ketangkasan dalam menerangkan masalah-masalah ilmiah dan dapat pula membentuk
manusia yang cakap dan terampil.
3. Pengajaran fisika itu hendaknya jangan hanya menyajikan fakta-fakta saja yang perlu
dihafalkan , tetapi mahasiswa perlu dibiasakan berpikir dan mengamati sendiri peristiwa-
peristiwa alam itu.
4. Dengan memberikan tugas-tugas atau percobaan yang langsung dapat diamati, maka
mahasiswa dapat diharapkan menghayati, kegairahan dalam mempelajari fisika, karena
mereka seakan-akan menemukan sendiri hukum-hukum yang menguasai alam ini.
Pada hakikatnya Ilmu Pengetuhuan Alam umumnya, khususnya pada ilmu fisika,
situasi menuntut keterlibatan mahasiswa dalam mempelajari dan memahami gejala-gejala alam
yang timbul melalui pengamatan, latihan dan eksperimen.
Kegiatan belajar-mengajar fisika dengan penggunaan media animasi mahasiswa akan
lebih bergairah, termutivasi, beraktivitas, tekun bahkan merasa bangga , karena akan merasa
bisa menemukan dan menghayati sendiri sesuatu objek yang sesuai dengan yang
diharapkannya. Proses belajar-mengajar fisika dengan menggunakan media animasi akan
lebih mudah mentransfer konsep-konsep konkrit ke konsep-konsep abstrak. Dalam penelitian
ini, Peranan Media Animasi Dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa pada
getaran gelombang.
B. Batasan Masalah
Batasan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Media animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa
sehingga menghasilkan gerakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
software Microsoft Power Point 2007.
3. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, kesiapan belajar,
ketekunan belajar, keaktifan bertanya, kreativitas dan ide (gagasan) mahasiswa.
3
4. Hasil belajar mahasiswa yang dimaksud adalah hasil belajar yang diperoleh
mahasiswa secara maksimal ditunjukkan dengan skor tes dari materi
gelombang.
5. Penelitian ini dilakukan terhadap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Semester V Tahun
Ajaran 2014/2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muslim
Nusantara Al-Washliyah Medan.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah, Apakah media animasi dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada materi gelombang ?.
D. Luaran Penelitian
1. Publikasi Ilmiah ( Jurnal Pedagogik ISSN : 1907-4077)
2. Dapat memberikan wacana baru tentang media serta kebijakan dalam
kegiatannya dengan pengembangan media agar pembelajaran lebih terarah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah
“segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada
penerima informasi.”(Sudrajat, 2008 : 1)
Media menurut AECT (Association of Education and Communication
Technology) adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.
(Mustikasari,2008:1). Sedangkan Gagne (dalam Mustikasari,2008:1) mengartikan
media sebagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang
mereka untuk belajar. Briggs (dalam Mustikasari,2008:2) juga mengartikan media
sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik agar terjadi proses belajar.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu
meliputi alat bantu dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke
penerima pesan belajar (peserta didik). (Mustikasari,2008:2). Sebagai penyaji dan
penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili penyaji menyajikan
informasi belajar kepada peserta didik. Jika media itu didesain dan dikembangkan
secara baik, maka fungsi itu (sebagai penyaji dan penyalur pesan) akan dapat
diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan penyaji.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada
penyaji. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas penyaji yang
lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada peserta
didik yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama
pengajar menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi peserta
didik. Jika penyaji memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, penyaji
dapat berbagi peran dengan media. Peran penyaji akan lebih mengarah sebagai manajer
pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar peserta
didik dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat, pembimbing,
motivator dan fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar.
5
Menurut Gagne (dalam Warpala,2009:4), media diklasifikasi menjadi tujuh
kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak,
gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok
media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi
menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik
minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara
berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
Seels & Glasgow (dalam Arsyad,2007:33) mengelompokkan media ke dalam
dua kategori, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang
diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media
cetak, permainan dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa
media berbasis telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor.
Dalam penggunaan media, pengajar dapat mengembangkan media sesuai dengan
kemampuannya. Dalam hal ini terkait dengan kecermatan pengajar dalam memahami
kondisi psikologis peerta didik, tujuan metode dan kelengkapan alat bantu. Kesesuaian
dan keterpaduan dari semua unsur ini akan sangat mendukung pengembangan media
pengajaran.
Kegagalan seorang penyaji dalam mengembangkan media pengajaran akan
terjadi jika penguasaan terhadap karakteristik media sangat kurang. Terlebih lagi, jika
seorang penyaji tidak menguasai kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
media. Kriteria tersebut diantaranya adalah kemudahan dalam meng-akses media,
pertimbangan biaya, teknologinya tersedia dan mudah digunakan, memunculkan
komunikasi dua arah (interactivity), dukungan organisasi (misal kepala sekolah atau
yayasan), kebaruan media yang digunakan (novelty). (Ferry,2007: 98).
Pemanfaatan media tidak boleh asal-asalan menurut keinginan penyaji tidak
terencana dan sistematik. Penyaji harus memanfaatkannya menurut langkah-langkah
tertentu dengan perencanaan dan sistematik.
Ada enam langkah yang biasa ditempuh penyaji pada waktu ia menngajar
dengan menggunakan media. Adapun langkah – langkah itu adalah :
1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media
2. Persiapan penyaji
6
Pada fase ini, penyaji memilih dan menetapkan media yang akan dimanfaatkan
guna mencapai tujuan pengajaran.
3. Persiapan kelas
Pada fase ini, peserta didik harus memiliki persiapan sebelum mereka menerima
pelajaran dengan menggunakan media. Penyaji harus dapat memotivasi peserta
didik agar dapat menilai, dan menghayati pelajaran dengan menggunakan media
pengajaran.
4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media
Pada fase ini, keahlian penyaji sangat dituntut. Media digunakan penyaji untuk
membantu tugasnya dalam menjelaskan bahan pelajaran.
5. Langkah kegiatan belajar peserta didik
Pada fase ini, peserta didik belajar memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan
media, bisa peserta didik sendiri yang mempraktekkannya ataupun penyaji
langsung memanfaatkannya.
6. Langkah evaluasi pengajaran
Pada langkah ini, kegiatan belajar dievaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran
tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu
dapat menunjang keberhasilan proses belajar.
Dalam penggunaan media pembelajaran sebagai alat komunikasi khususnya
dalam hubungan proses belajar mengajar, kiranya harus didasarkan pada kriteria
pemilihan yang objektif. Sebab, penggunaan media pembelajaran tidak sekedar
menampilkan program pengajaran dalam kelas, tapi harus dikaitkan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, strategi kegiatan belajar mengajar dan bahan belajar.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan prioritas
pengadaan media pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Relevansi pengadaan media pendidikan
2. Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif
3. Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif
Media Animasi
Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan gerakan. Animasi mewujudkan ilusi (illusion) bagi pergerakan dengan
7
memaparkan atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit
(progressively) pada kecepatan yang tinggi. (Suheri,2006:28).
Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam
berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai sebagai fungsi
utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Sebagai media presentasi, animasi
digunakan untuk menarik perhatian peserta presentasi terhadap materi yang
disampaikan oleh presenter. Dengan penambahan animasi pada media presentasi
membawa suasana presentasi menjadi tidak kaku. Dengan penambahan animasi
diharapkan dapat tercapai penyampaian informasi atau terjadinya komunikasi yang baik
dalam kegiatan presentasi. Sebagai media ilmu pengetahuan, animasi memiliki
kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau kompleks untuk
dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini, maka
animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat
terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang
dijelaskan dapat tergambarkan.
Media animasi merupakan peralatan elektronika digital yang dapat memproses
suatu masukan untuk menghasilkan suatu keluaran yang bekerja secara digital. Media
ini dirancang menggunakan komputer dengan memanfaatkan software (perangkat
lunak) tertentu seperti macromedia flash, microsoft power point, camtasiastudio dan
lain-lain.
Berbagai inovasi pembelajaran dengan upaya perluasan bahan ajar telah
memposisikan komputer sebagai alat yang memberikan kontribusi yang positif dalam
proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran fisika. Lee (dalam Ena,2007:3)
merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media
pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan
pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku
pada sumber tunggal, dan pemahaman global.
Dalam perancangan media animasi, dilakukan tahapan sebagai berikut :
1. Concept, tahapan ini menentukan konsep dari animasi yang akan dibangun. Pada
tahapan ini, dianalisa tujuan dari pembuatan animasi. Tujuan tersebut ditentukan
berdasarkan materi ajar yang akan diajarkan, selanjutnya menentukan objek
multimedia yang akan digunakan.
8
2. Design, tahapan dimana dilakukan perancangan terhadap animasi yang akan dibuat
dengan melakukan pembuatan skenario dan storyboard animasi. Pembuatan
skenario adalah dengan menyusun materi yang akan diajarkan pada setiap
pertemuan pembelajaran beserta cara penyampaiannya dengan memberikan
deskripsi materi dan media penyampaiannya dengan menggunakan suara, gambar,
animasi, atau video. Pembuatan storyboard dilakukan untuk menjelaskan skenario
secara lebih detail dari detik demi detik. Storyboard menjelaskan tentang susunan
materi yang disampaikan pada detik demi detik beserta suara, grafis, animasi dan
video yang dibutuhkan.
3. Material collection, tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan
konsep dan rancangan. Pada tahapan ini, pengumpulan objek dapat dilakukan
berupa pembuatan teks, pengumpulan/koleksi teks, pembuatan grafis, pengambilan
gambar, pengumpulan suara, editing suara, pembuatan atau capture video, editing
video, penganimasian.
Pembuatan objek multimedia, dilakukan dengan menggunakan Hardware dan
Software berbasis multimedia.
4. Assembly, tahapan perakitan objek yang telah dibuat pada tahap material collection
dengan melakukan penggabungan animasi, video, suara, dan grafis menjadi suatu
5. keselarasan dalam tampilan maupun suara. Tahapan perakitan dilakukan dengan
melakukan pemrograman terhadap susunan objek berdasarkan storyboard yang
telah dirancang.
6. Testing, melakukan pengujian terhadap program yang dibuat, serta menguji urutan
program dengan kesesuaian skenario dan storyboard. Jika ternyata terjadi
ketidaksesuaian maka akan dilakukan perbaikan dengan meninjau kembali
perancangan dan melakukan tahapan berikutnya sampai terjadi kesesuaian.
7. Distribution, tahapan dimana hasil animasi akan disebarluaskan atau penyimpanan
hasil.
Kelebihan penggunaan media animasi :
1. Animasi merupakan media yang sangat efektif untuk proses terjadinya
perubahan.
2. Animasi dapat membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit
3. Dapat menjelaskan konsep yang sulit sehingga mudah untuk dimengerti
9
4. Dapat memvisualkan yang sulit diambil oleh kamera video
5. Media animasi lebih interaktif , individual, fleksibel, cost effectiveness (efisiensi
biaya), memberi motivasi, memberikan umpan balik, dan lain-lain.
Kekurangan penggunaan media animasi,diantaraya:
1. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan
2. Memerlukan peralatan (komputer) multimedia
3. Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional (ketrampilan
khusus)
4. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Kontribusi Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
Secara umum kontribusi media pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara pengajar dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan
efisien. Menurut Kemp & Dayton (dalam Arsyad,2007:21), kontribusi media
pembelajaan terhadap hasil belajar peserdidik, diantaranya adalah :
a. Penyampaian pesan dapat lebih berstandar
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar peengajar dapat
dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta
didik dimanapun berada.
b. Pembelajaran dapat lebih menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna,
baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu pengajar untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa
media pengajar cenderung bicara satu arah.
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan
waktu dan tenaga seminimal mungkin. Pengajar tidak harus menjelaskan materi
ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media,
peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.
10
e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
Media pembelajaran dapat membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih
mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari pengajar saja,
peserta didik kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan
melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman
peserta didik akan lebih baik.
f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat
melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa
tergantung seorang pengajar.Perlu kita sadari waktu belajar di kampus sangat
terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan kampus.
g. Sikap positif pesera didik terhadap materi dan proses pembelajaran dapat
ditingkatkan.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta didik
untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu
pengetahuan.
h. Peran guru berubah kearah yang lebih positif.
Pengajar dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk
memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan
belajar peserta didik, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa
fungsi. Nana Sudjana (dalam Djamarah,2006 : 134) merumuskan fungsi media
pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut :
1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi
tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan
situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur
yang harus dikembangkan oleh pengajar.
3. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan)
media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
11
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti
digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhati-
an peserta didik.
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses
belajar mengajar dan membantu pesert didik dalam menangkap pengertian yang
diberikan oleh pengajar.
6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar
mengajar. Dengan perkataan lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai
peserta didik akan tahan lama diingat peserta didik, sehingga mempunyai nilai tinggi.
3. Aktivitas Belajar
Belajar bukan kegiatan menghafal suatu konsep, pengertian dari suatu materi
pelajaran. Namun, pada hakekatnya belajar tidak terlepas dari melakukan suatu tindakan
ataupun aksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bagi orang yang melakukannya.
Tindakan tersebut dinamakn aktivitas.
Sudirman(2009.2995) mengatakan bahwa ‘pada prinsipnya belajar adalah
berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku’. Maka tidak ada belajar tanpa disertai
aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam
interaksi belajar mengajar.
Di kampus seorang dosen berperan sangat penting untuk dapat meningkatkan
aktivitas belajar mahasiswaagar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Proses
pembelajaran yang dilakukan dalam ruang kuliah merupakan aktivitas
mentranformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dosen diharapkan mampu
mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar, dan potensi yang dimiliki
mahasiswa serta dosen perlu menimbulkan aktivitas mahasiswa dalam berpikir(psikis)
maupun dalam berbuat(fisik). Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat kepada
mahasiswa sehingga mahasiswa aktif dalam proses pembelajaran.
B. Kerangka Konseptual
Proses belajar mengajar getaran gelombang haruslah melibatkan mahasiswa
secara aktif. Dengan melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar mengajar
getaran gelombang, maka diperoleh kebaikan-kebaikan sebagai berikut :
12
 Pengetahuan itu bertahan lama atau lama dapat diingat, atau lebih mudah diingat
bila dibandingkan dengan pengetahuan yang diperoleh secara lain.
 Konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik kognitif seseorang
mahasiswa lebih mudah diterapkan pada situasi-situasi baru.
 Meningkatkan penalaran mahasiswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas
serta melatih keterampilan kognitif mahasiswa untuk menemukan dan
memecahkan masalah.
Menurut pendapat para ahli pengertian fisika adalah suatu teori yang
menerangkan gejala-gejala alam dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-
kenyataan persyaratan dasar untuk memecahkan persoalan dengan mengamati gejala-
gejalanya.
Dari defenisi diatas jelas bahwa fisika menerangkan tentang fakta,konsep,prinsip
dan prosedur.
 Fakta adalah sesuatu yang dapat dihubungi atau kontak oleh manusia melalui
indera. Hubungan-hubungan yang dimiliki oleh benda-benda adalah konkrit.
 Konsep adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisasikan dar pengalaman-
pengalaman tertentu dan relevan.
 Prinsip adalah generalisasi yang meliputi konsep-konsep yang berkaitan. Dari
penjelasan diatas, maka dalam setiap proses belajar mengajar fisika lebih baik
ditunjukkan dulu fakta-fakta baru mahasiswa belajar mengenai konsep dan
prinsip.
Pengetahuan tentang lingkungan(benda-benda dan gejala alam)
diperoleh/dipelajari melalui indera menjadi pembendaharaan pengetahuan. Jadi
penegtahuan tentang lingkungan lebih baik dipahami/dimiliki/dikuasai mahasiswa
dengan bantuan media dan alat peraga. Alat peraga merupakan alat bantu
belajar(learning aids) untuk menjelaskan fakta-fakta atau gejala alam. Khusus dalam
fisika getaran gelombang peneliti ingin mengetahui hasil belajar mahasiswa yang
menggunakan atau alat bantu belajar.
13
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui peranan penggunaan media animasi terhadap aktivitas belajar
Mahasiswa pada Getaran Gelombang.
2. Mengetahui peranan penggunaan media animasi terhadap hasil belajar mahasiswa
pada getaran gelombang.
B. Manfaat Penelitian
Pada umummnya seetiap hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi
untuk mengadakan perbaikan, perubahan dan sebagai pedoman. Adapun manfaat dari
penelitian ini :
1. Untuk mendapatkan umpan balik tentang pelaksanaan proses perkuliahan di
program studi pendidikan fisika jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam FKIP UMN Al Washliyah Medan tentang materi Getaran
Gelombang sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan.
2. Sebagai masukan bagi dosen pengampu mata kuliah getaran gelombang, agar
lebih efektif dan inovatif khususnya dalam memilih media pengajaran yang
bernilai efektif dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dan studi komparasi dalam melakukan
penelitian lanjutan, tentunya penelitian yang berkaitan dengan media
perkuliahan.
4. Penelitian ini dapat memberikan wacana baru tentang media serta kebijakan
dalam kaitannya dengan pengembangan media, agar perkuliahan lebih terarah.
14
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini yang akan dilakukan mulai dari bulan Januari sampai
dengan Desember 2014.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di program studi pendidikan Fisika jurusan pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan
B.Metode dan Disain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan
suatu pendekatan untuk meningkatkan hasil pendidikan dengan melakukan perubahan
ke arah perbaikan terhadap proses dan hasil pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini
sekurang-kurangnya terdiri dari dua siklus tindakan berurutan. Tiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar Getaran gelombang. Pada setiap siklus diakhiri dengan diadakannya tes
hasil belajar dan observasi terhadap aktivitas belajar mahasiswa. Secara garis besar
dalam satu siklus terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu, (1) Planning
(Perencanaan), (2) Acting (Pelaksanaan), (3) Observing (Pengamatan), (4) Reflecting
(Refleksi).
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan melakukan siklus penelitian
yang terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, sekali
pertemuan setara dengan (3x45) menit, sehingga peningkatan aktivitas mahasiswa
dalam pembelajaran Getaran gelombangtercapai.
Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan minimum
maka media animasi dapat dikatakan mengalami peningkatan atau ada perubahan jadi
hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar peningkatan hasil belajar
mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan selanjutnya.
15
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing siklus adalah sebagai
berikut:
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan
Pengamatan )
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
SIKLUS I
1. Tahap Perencanaan
 Membuat SAP yang akan dilaksanakan dengan media animasi
 Membuat skenario pembelajaran
 Membuat LKM
 Membuat lembar observasi dan pre-test
2. Pelaksanaan Tindakan
16
 Memberi penjelasan teknis dan alur pembelajaran
 Menyampaikan materi perkuliahan
 Penguatan dan menyimpulkan materi perkuliahan yang dibahas secara bersama-
sama
 Dosen dan kolaborator melakukan observasi
3. Pengamatan
 Mengisi lembar observasi aktivitas mahasiswa
 Mengkoreksi tes hasil belajar mahasiswa
4. Refleksi
 Menganalisi data untuk melihat sejauh mana peningkatan aktivitas belajar dan
hasil belajar mahasiswa
SIKLUS II
1. Perencanaan
 Membuat perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I
2. Pelaksanaan
 Melaksanakan skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I
3. Pengamatan
 Melakukan pengamatan lebih tajam terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar
mahasiswa
4. Refleksi
 Menganalisis dan membuat kesimpulan tentang keberhasilan media animasi
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa
Dalam hal ini, Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan
minimum, maka penerapan media animasi dalam penelitian ini dikatakan mengalami
peningkatan atau berhasil. Jadi hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai
dasar peningkatan hasil belajar mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan pada
siklus selanjutnya
17
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan Fisika jurusan
Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UMN Al Washliyah stambuk 2012 yang berjumlah 40 orang. Objek
penelitian ini adalah penggunaan media animasi dalam pembelajaran untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi Getaran gelombang mahasiswa.
D. Variabel dan Indikator
Variabel dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar materi Getaran
gelombang mahasiswa. Indikator dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari
hasil test yang diperoleh dari tiap siklus.
E. Instrumen Penelitian
1. Tes Hasil Belajar
Menggunakan instrumen soal yang digunakan untuk menyaring kemampuan
hasil belajar mahasiswa sesudah pembelajaran.
2. Observasi aktivitas mahasiswa
Menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas belajar
mahasiswa dan peneliti sebagai dosen dalam kelas selama proses belajar
mengajar.
E.Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan hasil tes belajar
mahasiswa. Tes yang diberikan berupa tes essay. Lembar observasi digunakan untuk
mengukur tingkat akativitas belajar mahasiswa.
F.Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil
belajar mahasiswa. Untuk menghitung aktivitas mahasiswa digunakan lembar observasi
aktivtas mahasiswa.
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan dan untuk
mengetahui gambaran tentang hasil belajar mahasiswa,maka seorang mahasiswa
18
dinyatakan telah mencapai kompetensi jika mahasiswa memperoleh skor 70 dan kelas
dinyatakan tuntas terhadap suatu materi perkuliahan jika skor rata rata kelas mencapai
85.
1.ketuntasan belajar individual
Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa secara individu
dihitung dengan rumus :
P =
𝑆𝑖
𝑠𝑡
x 100% (Trianto,2011:241)
Dimana :
P = Persentase ketuntasan belajar mahasiswa
Si = skor yang diperoleh mahasiswa
St = skor maksimalmahasiswa
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
0% < P < 65% mahasiswa belum tuntas belajar
65% ≤ P ≤100% mahasiswa sudah tuntas dalam belajar.
Sedangkan persentase ketuntasan belajar mahasiswa secara keseluruhan di
hitung dengan rumus:
PK =
𝑥
𝑁
x 100% (Trianto,2011:241)
Dimana :
PK = persentase ketuntasan belajar seluruhannya
X = Jumlah mahasiswa
N = jumlah mahasiswa yang tuntas belajar
Kriteria :
Ketuntasan belajar secara klasikal dan berlaku jika dalam kelas tersebut terdapat 85%
mahasiswa yang telah mencapai di atas 65%.
G.Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah, Media animasi dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar getaran gelombang mahasiswa.
19
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data hasil penelitian yang diperoleh melalui instrument penelitian dianalisis
berturut-turut sebagai berikut :
SIKLUS I
1. Aktivitas Belajar
Dari hasil observasi diperoleh data aktivitas belajar mahasiswa sebagai berikut:
TABEL I
AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I
Aspek yang diamati
Kesiapan
Belajar
Ketekunan
Belajar
Keaktifan
Bertanya
Kreativitas Ide
(gagasan)
Persentase 58 % 45,75 % 40,25 % 38,25 % 35,25 %
Rata-rata 43,5 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I terdapat 58% kesiapan
belajar, 45,75% ketekunan belajar, 40,25 % keaktifan bertanya, 38,25 % kreativitas, dan
35,25 % ide (gagasan). Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5%. Maka aktivitas pada
siklus I belum memenuhi kriteria yang diharapkan sehingga perlu perbaikan pada siklus
berikutnya yaitu pada siklus II.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :
Gambar 2. Diagaram batang aktivitas belajar mahasiswa siklus II
0
5
10
15
20
25
30
ksb ktb kab krt ide
18
14 13
17 16
26
17 16
20
17
Pertemuan 1
Pertemuan II
Aspekyang Diamati
ksb= kesiapanbelajar kab = keaktifanbertanya ide (Gagasan)
ktb = ketekunanbelajar krt = kreatifitas
20
Dari diagram di atas, terlihat peningkatan aspek pada pertemuan ke-1 dan ke-2
yaitu aspek kesiapan belajar 18 orang meningkat 26 orang, ketekunan belajar 14 orang
meningkat 17 orang, keaktifan belajar 13 orang meningkat 16 orang, kreativitas 17
orang meningkat 20 orang, dan gagasan 16 orang menjadi 17 orang.
2. Hasil belajar
Hasil belajar siklus I yang diperoleh dari hasil tes melalui instrument dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL II
HASIL BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I
Persentase ketuntasan Jumlah mahasiswa Kriteria
85%-100% 7 Sangat tuntas
70%-84% 16 Tuntas
55%-69% 11 Kurang tuntas
0%-54% 6 Tidak tuntas
Dari tabel di atas, terlihat mahasiswa yang sangat tuntas 7 orang, yang tuntas 16
orang, kurang tuntas 11 orang dan yang tidak tuntas 6 orang.
Ketuntasan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat pada tabel III berikut :
TABEL III
KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS I
Ketuntasan belajar Jumlah mahasiswa Persentase
Tuntas 23 57,5%
Tidak tuntas 17 42,5%
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :
Gambar 3. Diagram batang ketuntasan hasil belajar siklus I
23
17
0
10
20
30
Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
21
Dari tabel dan gambar di atas, terlihat bahwa mahasiswa yang tuntas sebanyak
23 orang (57,5%) dan yang tidak tuntas 17 orang (42,5%), dengan rata-rata 69,12. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar masih tergolong rendah.
3. Analisis data
Data yang diperoleh dari instrument penelitian dengan menggunakan media
animasi yaitu data tentang aktivitas belajar dan hasil belajar pada siklus I.
Untuk menghitung aktivitas belajar digunakan lembar observasi aktivitas belajar
mahasiswa dan data tentang hasil belajar getaran gelombang mahasiswa akan disajikan
untuk menghitung ketuntasan per individu dan ketuntasan klasikal. Berdasarkan KKM
yang dibuat, seorang mahasiswa dikatakan tuntas belajar atau mencapai kompetensi
yang diajarkan apabila mahasiswa tersebut memperoleh skor 70. Untuk mengukur
tingkat ketuntasan mahasiswa dalam belajar digunakan rumus :
KB =
𝑇
𝑇𝑡
x 100%
Misalnya untuk menghitung ketuntasan mahasiswa A adalah sebagai berikut :
KB =
75
100
𝜒 100%
Ketuntasan belajar = 75
Jadi daya serap mahasiswa A adalah 75. Untuk nama- nama mahasiswa
selanjutnya dihitung berdasarkan rumus di atas. Kelas dinyatakan mencapai ketuntasan
jika ≥ 85% dari jumlah keseluruhan mahasiswa mencapai KKM yang diterapkan.
Ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
D =
𝑋
𝑁
𝜒 100%
Dari rumus diatas, maka ketuntasan klasikal siklus I adalah sebagai berikut :
D =
23
40
X 100%
D = 57,5%
22
Pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal karena hanya 57,5%
mahasiswa yang tuntas belajar , sedangkan kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥
70% jumlah keseluruhan mahasiswa.
4. Refleksi (reflection)
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dapat
dilihat bahwa aktivitas belajar mahasiswa masih kurang, sebagian mahasiswa belum
terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan media animasi. Masih banyak
aktivitas mahasiswa yang masih pasif, masih ada mahasiswa yang belum bisa
menyelesaikan tugasnya dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini bisa dilihat dari
hasil observasi terhadap aktivitas belajar mahasiswa bahwa rata-rata hanya 45,5%.
Pada test siklus I terdapat 23 orang (57,52%) yang tuntas dan 17 orang (42,5%)
yang tidak tuntas dengan rata-rata 69,12. Namun rata-rata pada siklus I ini masih
tergolong kurang dan perlu dilanjutkan pada siklus II.
Untuk memperbaiki kelemahan dan meningkatkan keberhasilan yang telah
dicapai pada siklus I, maka pelaksanaan siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai
berikut :
- Lebih memotivasi mahasiswa agar lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran
- Memberikan pengakuan dan penguatan kepada mahasiswa agar lebih semangat
belajar lagi.
Berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan selama siklus I dijadikan sebagai
bahan masukan untuk perbaikan-perbaikan dalam merancang perencanaan pada siklus I.
SIKLUS II
1. Aktivitas belajar
Berdasarkan observasi diperoleh data aktivitas mahasiswa sebagai berikut:
TABEL IV
AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS II
Aspek yang diamati
Kesiapan
belajar
Ketekunan
belajar
Keaktifan
bertanya
kreativitas Ide (gagasan)
Persentase 80% 67,50% 61,25% 78,75% 71,25%
Rata-rata 71,75%
23
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II terdapat 80% yang kesiapan
belajar, 67,5% ketekunan belajar, 61,25% keaktifan bertanya, 78,75% kreaktivitas, dan
71,25% ide. Rata-rata pada siklus II hanya 71,75%. Maka dapat dikatakan bahwa
aktivitas pada siklus II memenuhi kriteria yang diharapkan sehingga tidakperlu
dilanjutkan siklus berikutnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :
Gambar 4. Diagaram batang aktivitas belajar mahasiswa siklus II
Dari gambar diatas, terlihat peningkatan aspek kesiapan belajar 29 orang
meningkat 35 orang, ketekunan belajar 25 orang meningkat 29 orang, keaktifan
bertanya 21 orang meningkat 28 orang, kreaktivitas 27 orang meningkat 36 orang, dan
ide 25 orang menjadi 32orang. Hal ini terlihat dari aktivitas mahasiswa dalam proses
belajar mengajar sudah mengarah kepada pembelajaran aktif secara lebih baik.
Mahasiswa mampu menghargai pendapat dan mendengar arahan, serta mahasiswa juga
mulai mampu berpastisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakan tugas
yang diberikan.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
29
25
21
27
25
35
29 28
36
32
JumlahMahasiswa
Aspek yang diamati
Aktivitas Belajar Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
24
2. Hasil belajar
Tes hasil belajar mahasiswa siklus II ini disajikan pada tabel dibawah ini
(tabel V) :
TABEL V
NILAI TEST HASIL BELAJAR SIKLUS II
Persentase keuntungan Jumlah mahasiswa Kriteria
85%-100% 13 Sangat tuntas
70%-84% 17 Tuntas
55%-69% 5 Kurang tuntas
0%-54% 5 Tidak tuntas
Dari tabel diatas, terlihat mahasiswa yang sangat tuntas 13 orang, yang tuntas 17
orang, kurang tuntas 5 orang dan tidak tuntas 5 orang.
Ketuntasan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat pada tabel berikut:
TABEL VI
KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS II
Ketuntasan belajar Jumlah mahasiswa Persentase
Tuntas 35 87,5%
Tidak tuntas 5 12,5%
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 5. Diagram batang ketuntasan hasil belajar siklus II
0
20
40
35
5
JumlahKetuntasan
Siklus II
Nilai Hasil Belajar Siklus II
tuntas tidak tuntas
25
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, terlihat bahwa mahasiswa yang tuntas
sebanyak 35 orang (87,5%), dan yang tidak tuntas sebanyak 5 orang (12,5%) dengan
rata-rata 80,5. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan hasil belajar
mahasiswa meningkat dari siklus I. Maka pembelajaran pada siklus II dinyatakan tuntas.
3. Analisis data
Data yang diperoleh dengan menggunakan media animasi dalam pembelajaran
getaran gelombang yaitu data tentang aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa pada
siklus II dikatakan tuntas. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
KB =
𝑇
𝑇𝑡
x 100%
Misalnya untuk menghitung ketuntasan mahasiswa A adalah sebagai berikut :
KB =
85
100
𝜒 100 %
Ketuntasan belajar = 85
Jadi daya serap mahasiswa A dalam belajar getaran gelombang adalah 85.
Untuk mahasiswa selanjutnya dihitung berdasarkan rumus di atas. Kelas
dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥ 85% dari jumlah keseluruhan mahasiswa
mencapai KKM yang diterapkan.
Jadi ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
D =
𝑋
𝑁
𝜒 100%
Dari rumus di atas, maka ketuntasan klasikal siklus II adalah sebagai berikut :
D =
35
40
X 100%
D= 87,5%
Pada siklus II telah mencapai ketuntasan klasikal karena hanya 87,5%
mahasiswa yang tuntas belajar, sedangkan kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥
70% jumlah keseluruhan mahasiswa. Maka siklus II hasil belajar mahasiswa telah
tuntas.
26
4. Refleksi (reflection)
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan media animasi dapat dilihat bahwa aktivitas belajar mahasiswa sudah
baik dan mengalami peningkatan hampir semua mahasiswa sudah dengan kondisi
belajar dengan baik. Selama siklus II mahasiswa yang awalnya segan untuk
mengeluarkan pendapat sudah memiliki keberanian dan aktif dalam pembelajaran.
Walaupun beberapa aktivitas masih ada mahasiswa yang pasif namun secara
keseluruhan aktivitas belajar mahasiswa sudah mengalami peningkatan yaitu sebesar
40%.
Pada test siklus I terdapat 23 orang (57,52%) yang tuntas dan 17 orang (42,5%),
yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata skor 69,12, sedangkan pada siklus II terdapat 35
orang (87,5%), yang tidak tuntas 5 orang (12,5%) dengan nilai rata-rata 80,5.
Berdasarkan hasil observasi siklus II menunjukkan adanya peningkatan dalam
pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini terlihat dari aktivitas belajar
mahasiswa dalam proses belajar mengajar sudah mengarah kepada pembelajaran aktif
secara lebih baik. Peningkatan aktivitas ini mengakibatkan adanya peningkatan hasil
belajara masing-masing mahasiswa.
Dengan keberhasilan yang di capai pada siklus II, membuktikan bahwa peranan
media animasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa atau dapat
meningkatkan kemampuan transfer konsep-konsep kongkrit ke konsep-konsep abstrak
pada mata kuliah getaran gelombang, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah yang
di uraikna pada bab I. Pembahasan dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas
dan hasil belajar getaran gelombang mahasiswa melalui media animasi.
1. Peningkatan aktivitas melalui penggunaan media animasi
a. Aktivitas dosen
Peningkatan aktivitas dosen melalui penggunaan media animasi di kelas kuliah
dilihat berdasarkan hasil observasi. Perolehan hasil observasi dosen dapat dilihatpada
tabel berikut :
27
TABEL VII
OBSERVASI AKTIVITAS DOSEN
Keterangan Siklus I Siklus II
Aktivitas dosen/peneliti 25 28
Ideal 48 48
persentase 52,08% 79,16%
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat aktivitas dosen mengalami kenaikan dari
siklus I sampai siklus II. Pada siklus I persentase aktivitas dosen 52,08%. Sedangkan
pada siklus II, aktivitas dosen mengalami kenaikan 72,16%. Hal ini mengalami
peningkatan sebesar 27,08%.
Peningkatan aktivitas dosen dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada diagram
berikut :
Gambar 6. Diagram batang peningkatan aktivitas dosen siklus I dan II
Peningkatan aktivitas mahasiswa melalui penggunaan media animasi berdasarkan
hasil observasi. Seperti tabel berikut :
TABEL VIII: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I DAN II
Siklus
Kesiapan
Belajar (%)
Ketekunan
Belajar (%)
Keaktifan
Belajar (%)
Kreativitas (%) Ide (%) Rata-
Rata (% )
I 58 45,75 40,25 38,25 35,25 43,50
II 80 67,50 61,25 78,75 71,25 71,75
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
Siklus I Siklus II
79.16%
52.08%
Persentase
Aktivitas Dosen Siklus I & II
28
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I mengalami peningkatan di
siklus II, aspek persiapan belajar meningkat 25%, ketekunan belajar meningkat 28,75
%, keaktifan belajar meningkat 25 %, kreatifitas meningkat 32,5 %, member ide
meningkat 30%. Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5% sedangkan pada sikluS II
71,75% maka aktifitas siklus II telah mengalami perubahan dan peningkatan dari siklus
I sekitar 28,25%.
Peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui penggunaan media animasi dari
hasil tes siklus I dan siklus II dalam tabel berikut :
TABEL IX.
KETUNTASAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I DAN II
keterangan Tuntas Tidak tuntas Rata-rata
Siklus I 57,50% 42,50% 69,12
Siklus II 87,50% 12,50% 80,50
Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat dari perubahan skor rata-
rata tes pada siklus I dan II seperti diagram garis berikut :
Gambar 7. Diagram Garis Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Siklus I dan II
Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat dari perubahan skor rata-
rata tes pada siklus I dan II seperti diagram batang berikut :
18
14 13
17 16
26
17 16
20
17
29
25
21
27
25
35
29 28
36
32
0
10
20
30
40
ksb ktb kab krt Ide
Aktivitas
Aspek yang diamati
Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar
Siklus I dan II
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan IV
Pertemuan V
29
Gambar 8. Diagram Batang Rata- rata Nilai Mahasiswa Siklus I dan II
60
65
70
75
80
85
69.12
80.5
Rata-rataHasilBelajar
Rata-rata Nilai Mahasiswa Siklus I dan II
Siklus I
Siklus II
30
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas
belajar mahasiswa pada materi getaran gelombang.
2. Media animasi mempermudah mahasiswa dalam memahami konsep-konsep dan
prinsip-prinsip gejala alam, sehingga hasil belajar getaran gelombang
mahasiswa meningkat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan:
1. Bagi dosen bidang studi fisika sebaiknya menggunakan media animasi
dalam perkuliahan getaran gelombang sebagai salah satu alternatif untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa yang tidak tuntas dalam perkuliahan harus diadakan
remedial dan lebih memotivasi mahasiswa yang keaktifannya masih kurang
dalam belajar agar aktivitas dan hasil belajar bisa dicapai sampai
ketuntasannya.
3. Untuk penelitian lebih lanjut peneliti dapat menggunakan judul yang sama
namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas dapat
dijadikan suatu studi perbandingan bagi staff pengajar dalam meningkatkan
kualitas pendididikan khususnya pada bidang studi fisika.
31
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Asrofi, M. “Model Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan”.
http://www.budakfisika.com. 10 Februari 2010. Pukul 12.56 WIB.
Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Ena, OT. “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi”.
http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc+POWER+POINT+UNTU
K+PEMBELAJARAN&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id. 19 Februari 2010. Pukul
10.30 WIB
Esvandiari. 2007. Jago Fisika SMA. Jakarta : Puspa Swara
Ferry.2007.“Klasifikasi Media Pembelajaran”.http://kurtek.upi.edu/media/sources/2-
%20klasifikasi%20media.pdf. 3 April 2010.Pukul 11.43 WIB
.2007.“Teknik Pemilihan Media”.http://rinofeunp.files.wordpress.com. 12
Mei 2010. Pukul 11.52 WIB
Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika. Jakarta : Erlangga
Krisnawan. 2009. “Ciri dan Pengertian Pembelajaran”. http://krisna1.blog.uns.ac.id. 12
Mei 2010. Pukul 11.44 WIB
Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Munawar, Indra. 2009. “Pengertian Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 12 Mei
2010. Pukul 11.37 WIB
.2009. “Pengertian Hasil Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 17
Mei 2010. Pukul 11.05 WIB
Mustikasari, Ardiani. 2008. “Mengenal Media Pembelajaran”.http://edu-
articles.com/mengenal-media-pembelajaran/. 12 Februari 2010. Pukul 11.10 WIB
32
Ramadhan, Sony. 2008. “Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia”.
http://www.budakfisika.blogspot.com. 11 Februari 2010. Pukul 14.14 WIB
Reksoatmodjo, T. 2009. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung : Refika
Aditama
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudrajat,Akhmad.2008.“MediaPembelajaran”.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/.12
Februari 2010. Pukul 11.01 WIB
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Suheri, Agus. 2006. “Animasi Multimedia Pembelajaran”. Jurnal Informatika. No.1:
Periode Juli Desember 2006.
http://unsur.ac.id/images/articles/27_33_pak_agus.pdf.
Warpala, I.W.Sukra. 2009. “Media Pembelajaran : Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi dan
Karakteristiknya”. http://edukasi.kompasiana.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37
WIB
33
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Biodata Peneliti
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
(dengan gelar)
Drs. Muhammad Gade, M.Si
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 195912311988031015
5 NIDN 0031125971
6 Tempat dan Tanggal Lahir Ms. Rumpuen Mrd., 31Desember 1959
7 E-mail m_gade59@yahoo.co.id
8 Nomot Telepon/HP 081370537444
9 Alamat Kantor UMN Al-Washliyah Jl.Garu II No.93 Medan
10 Nomor Telepon/Fax (061) 786744/ (061) 7862747
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan
S -1 = 45 Orang; S-2 = - Orang; S-3 = - Orang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Termodinamika
2. Getaran Gelombang
3. Fisika Atom
4. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika
5. Astronomi dan Astrofisis
2. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas
Syiah Kuala
Universitas
Sumatera Utata
Universitas
Sumatera Utara
Bidang Ilmu Pend. Fisika Fisika Fisika
Tahun Masuk-
lulus
1980-1987 203-2006 2011- sekarang
Judul Korelasi NEM
IPA SMP
Pengaruh Aditif
Bi2O3 Terhadap
Baterai Elektrolit
Daun Singkong
34
Skripsi/Thesis/
Disertasi
dengan prestasi
Belajar Fisika
Siswa SMA
Negeri
Meureudu
Sifat Fisis dan
Listrik dari
Keramik Varistor
ZnO
(Manihot
Utilissima) Sebagai
Solusi Atasi Krisis
Energi Berbasis
Teknologi Ramah
Lingkungan
Nama
Pembimbing
Drs. Haidar
Panjiindra,
M.Eng
Dr. Eddy
Marlianto, M.Sc
Prof. Dr. Eddy
Marlianto, M.Sc
3. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1 2010 Peranan Media Animasi Dalam Meningkatkan
Transfer Konsep- Konsep Kongkrit ke Konsep-
Konsep Abstrak Pada Mata Kuliah Fisika Dasar
Mandiri 2,5
2 2012 Peranan Media Animasi dalam Meningkatkan
Aktivitas Dan Kemampuan Transfer Konsep-
Konsep Kongkrit Ke Konsep-Konsep Abstrak
Pada Mata Kuliah Fisika Atom
Mandiri 3,5
4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1 2009 Bertugas sebagai Assesor Portofolio Sertifikasi
Guru Rayon 32
Kemdiknas 1,2
2 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru
Materi Guru Kelas Rayon 32 (gelombang I)
Kemdiknas 4,2
3 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru
IPA Terpadu Rayon 32 (gelombang II)
Kemdiknas 4,2
4 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru
MAPEL Fisika (SMA) Rayon 32 (gelombang
III)
Kemdiknas 4,2
5 2010 Bertugas sebagai Assesor Portofolio Sertifikasi
Guru Rayon 32
Kemdiknas 1,2
6 2010 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru
Materi Guru Kelas Rayon 32 (gelombang I)
Kemdiknas 4,2
8 2010 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru Kemdiknas 4,2
35
MAPEL Fisika (SMA) Rayon 32 (gelombang
III)
9 2010 Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Guru di Rayon 32 UMN Al-Washliyah
Kemdiknas 4,2
10 2011 Melakukan Penyuluhan tentang Pelatihan
Pembuatan Proposal PTK
UMN AW 2,0
11 2011 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru
Materi Fisika (SMA) Rayon 132
Kemdiknas 4,2
12 2012 Bertugas sebagai Instruktur PLPG Rayon 132 Kemdiknas 4,2
13 2012 Melakukan Pelatihan dan Penyuluhan Prosedur
Pelaksanaan PTK
UMN AW 2,7
14 2012 Bertugas sebagai Instruktur PLPG rayon 132
(gel. V)
Kemdiknas 4,2
15 2013 Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Guru di Rayon 32 UMN Al-Washliyah
Kemdiknas 4,5
5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1 Pendekatan Kontekstual Dalam
Penguasaan Konsep-Konsep
Fisika
Vol. 3 No. 2,
Nopember 2008
Jurnal PEDAGOGIK
2 Pengaruh Aditif Bi2O3
Terhadap Sifat Fisis dari
Keramik Varistor ZnO
Vol.13 No. 4,
Agustus 2009
Jurnal
AKADEMIA
3 Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia Melalui
Pendidikan Fisika
Vol. 5 No. 1, Mei
2010
Jurnal PEDAGOGIK
4 Baterai Daun Singkong
Sebagai energi alternatif
Vol. I No.001,
Desember 2014
Proceeding
36
berbasis teknologi ramah
lingkungan
5 Media animasi dapat
meningkatkan aktivitas dan
kemampuan transfer konsep-
konsep konkrit ke konsep-
konsep abstrak pada fisika
atom
Vol. No.
8 Desember 2014
Proceeding
6. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar
Ilmiah Dalam 5 tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Ilmiah Nasional
“Perkembangan
Teknologi Fisika dan
Energi Terbarukan”
Energi ramah lingkungan April 2014,
UMN Al-
Washliyah
Medan
2. First Annual
Internasional Seminar n
Trends in Science and
Science Education 2014
Baterai Daun Singkong Sebagai
energi alternatif berbasis teknologi
ramah lingkungan
Desember 2014,
Garuda Plaza
Hotel
3. The 6th Internasional
Conference and
Workshop on ASEAN
Studies In Islamic
Culture and Educational
Technology UMN AW-
UKM 2014
Media animasi dapat
meningkatkan aktivitas dan
kemampuan transfer konsep-
konsep konkrit ke konsep-konsep
abstrak pada fisika atom
Desember 2014,
UMN Al-
Washliyah
Medan
37
7. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Belum ada
8. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Belum Ada
9. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5
Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya yang Telah
Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respons
Masyarakat
1 Belum ada
10. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Belum ada
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian
Medan, 28 Desember 2014
Peneliti,
Drs. Muhammad Gade, M. Si
38
B. Naskah Publikasi Luaran
PERANAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
PADA GETARAN GELOMBANG
Drs. Muhammad Gade, M.Si
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan media animasi dalam meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada Getaran Gelombang terhadap 40 orang
mahasiswa program studi pendidikan fisika jurusan PMIPA FKIP Universitas Muslim
Nusantara Al-Washliyah Medan tahun ajaran 2014/2015. Prosedur penelitian terdiri dari
tahap perencanan, membuat rencana perkuliahan, lembar observasi dan mendesain alat
evaluasi. Tahap pelaksanaan tindakan, melaksanakan perkuliahan dengan menggunakan
media animasi. Tahap observasi dan refleksi merupakan analisis, sintesis, interfretasi
dan eksplementasi yang diperoleh dari data tindakan. Hasil penelitian menunjukkan
suasana perkuliahan dengan menggunakan media animasi yaitu aktivitas mahasiswa
mengalami peningkatan dari sklus I rata-rata skor 43,50% dan siklus II rata-rata skor
71,75%, sedangkan hasil belajar dari siklus I skor rata-rata 69,12% mahasiswa yang
tuntas 23 orang (57,50%) dan yang tidak tuntas 17 orang (42,50%), pada siklus II skor
rata-rata 80,50%, dimana mahasiswa yang tuntas 35 orng (87,50%) dan yang tidak
tuntas 5 orang (12,50%) mengalami peningkatan sebesar 11,38%. Simpulan bahwa
perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas belajar
mahasiswa pada materi getaran gelombang dan dipermudah mahasiswa dalam
memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip gejala alam, sehingga hasil belajar
Getaran Gelombang mahasiswa memuaskan.
Kata kunci : Gejala alam, Media animasi
39
I. PENDAHULUAN
Media perkuliahan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses
belajar mengajar, karena dengan bantuan media, kerumitan materi yang akan diajarkan
kepada peserta didik dapat disederhanakan, selain itu juga dapat mewakili apa yang
kurang mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu dapat tersampaikan.
Sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi ajar yang akan
disampaikan.Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar fisika, perlu
menggunakan berbagai media yang ada sehingga peserta didik (mahasiswa)
memperoleh hasil belajar yang baik sekaligus memahami konsep fisika dengan baik
juga. Terlebih lagi, fisika merupakan salah satu bidang ilmu penting dan sangat
berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK). (Ramadhan, 2008 : 1). Media merupakan alat bantu yang dapat dijadikan
sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. (Djamarah, 2006 : 121).
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dapat
dijadikan sebagai media yang menunjang terciptanya alat bantu dalam proses
pembelajaran. Penggunaan software yang dikembangkan dengan program animasi
interaktif yang divisualkan serta dapat membuat peserta didik untuk memahami
konsep –konsep fisika yang dipelajari secara nyata. (Ramadhan, dkk. 2008 : 2).
Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan gerakan. Animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan
sesuatu yang kompleks atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata
saja. Dengan kemampuan ini, animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi
yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi
maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. (Suheri. 2006 : 29).
Media animasi akan memberikan kesan menyenangkan dan membantu proses
pembelajaran dalam mengingat serta memahami konsep Getaran Gelombang. Karena,
dalam media animasi digunakan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan
dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis. Penggunaan media
animasi akan mempermudahkan dalam menyampaikan materi ajarnya kepada peserta
didik, sehingga dapat diamati proses fisika secara factual, yang selama ini banyak
mahasiswa menganggap konsep Getaran Gelombang adalah khayal atau imajinasi.
40
Pengajaran fisika atom itu hendaknya jangan hanya menyajikan fakta-fakta
saja yang perlu dihafalkan, tetapi mahasiswa perlu dibiasakan berpikir dan
mengamati sendiri peristiwa-peristiwa alam itu. Kegiatan belajar-mengajar Getaran
Gelombang dengan penggunaan media animasi mahasiswa akan lebih bergairah,
termutivasi, beraktivitas, tekun bahkan merasa bangga , karena akan merasa bisa
menemukan dan menghayati sendiri sesuatu objek yang sesuai dengan yang
diharapkannya. Proses belajar-mengajar fisika atom dengan menggunakan media
animasi akan lebih mudah mentransfer konsep-konsep konkrit ke konsep-konsep
abstrak.
Menurut pendapat para ahli pengertian Getaran Gelombang adalah suatu teori
yang menerangkan gejala-gejala alam dan berusaha menemukan hubungan antara
kenyataan-kenyataan persyaratan dasar untuk memecahkan persoalan dengan
mengamati gejala-gejalanya.
Fakta adalah sesuatu yang dapat dihubungi atau kontak oleh manusia melalui indera.
Hubungan-hubungan yang dimiliki oleh benda-benda adalah konkrit.
Konsep adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisasikan dar pengalaman-pengalaman
tertentu dan relevan.
Menurut tingkatannya konsep dibedakan atas;
Konsep konkrit : Konsep ini dibentuk karena pengalaman langsung melalui indera.
Konsep absatrak : Konsep ini biasanya berkembang dari konsep-konsep konkrit.
Konsep ini didapat dari analisis dan sintesis (biasanya dapat membedakan berbagai
konsep dasar). Jadi konsep abstrak adalah, konsep yang didefenisikan.
II. METODE PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan siklus penelitian yang
terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, sekali
pertemuan setara dengan (3x45) menit, sehingga peningkatan aktivitas mahasiswa
dalam pembelajaran Getaran Gelombang tercapai.
Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan minimum
maka media animasi dapat dikatakan mengalami peningkatan atau ada perubahan jadi
41
hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar peningkatan hasil belajar
mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan selanjutnya.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing siklus (tahap) adalah sebagai
berikut :
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Siklus I
1.Tahap Perencanaan
 Membuat SAP yang akan dilaksanakan dengan media animasi
 Membuat skenario pembelajaran
 Membuat LKM
 Membuat lembar observasi aktivitas mahasiswa dan pre-test
42
2.Pelaksanaan Tindakan
 Memberi penjelasan teknis dan alur pembelajaran
 Menyampaikan materi perkuliahan
 Penguatan dan menyimpulkan materi perkuliahan yang dibahas secara bersama-
sama
 Peneliti dan kolaborator melakukan observasi
3. Pengamatan
 Mengisi lembar observasi aktivitas mahasiswa
 Mengkoreksi tes hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa
4. Refleksi
 Menganalisis data untuk melihat sejauh mana peningkatan aktivitas belajar dan
hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa
Siklus II
1.Perencanaan
 Membuat perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I
2.Pelaksanaan
 Melaksanakan skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I
3.Pengamatan
 Melakukan pengamatan lebih tajam terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar
mahasiswa
4.Refleksi
 Menganalisis dan membuat kesimpulan tentang keberhasilan media animasi
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa
43
Dalam hal ini, Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria
kelulusan minimum, maka penerapan media animasi dalam penelitian ini dikatakan
mengalami peningkatan atau berhasil. Jadi hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan
sebagai dasar peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa untuk
melakukan rancangan tindakan pada siklus selanjutnya
Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan Fisika jurusan
Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UMN Al Washliyah stambuk 2009 yang berjumlah 40 orang. Objek
penelitian adalah penggunaan media animasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa.Variabel penelitian adalah,
aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa. Indikator penelitian adalah,
skor yang diperoleh dari hasil test yang diperoleh dari tiap siklus.
Instrumen untuk menjaring kemampuan hasil belajar Getaran Gelombang
mahasiswa adalah, tes essay yang sudah divalidasi sebanyak 5 soal. Untuk mengukur
tingkat aktivitas belajar Getaran Gelombang mahasiswa digunakan lembar observi.
Data penelitian dianalisis untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil belajar
Getaran Gelombang mahasiswa. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum (KKM)
yang ditetapkan dan untuk mengetahui gambaran tentang hasil belajar Getaran
Gelombang mahasiswa,maka seorang mahasiswa dinyatakan telah mencapai
kompetensi jika mahasiswa memperoleh skor 70 dan kelas dinyatakan tuntas terhadap
suatu materi perkuliahan jika skor rata rata kelas mencapai 85.
1.Ketuntasan belajar individual
Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa secara individu
dihitung dengan rumus :
KB =
𝑇
Tt
x 100% (Trianto,2011:241)
Dimana :
KB= ketuntasan belajar mahasiswa
T = jumlah skor yang diperoleh mahasiswa
Tt = skor maksimal
44
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
0% < KB < 65% mahasiswa belum tuntas belajar
65% ≤ KB ≤100% mahasiswa sudah tuntas dalam belajar.
2.Ketuntasan Belajar Klasikal
Persentase ketuntasan belajar mahasiswa secara keseluruhan di hitung dengan
rumus:
PK =
𝑥
𝑁
x 100% (Trianto,2011:241)
Dimana :
PK = persentase ketuntasan belajar seluruhannya
X = Jumlah mahasiswa yang telah mencapai daya serap
N = jumlah mahasiswa yang tuntas belajar
Kriteria :
Ketuntasan belajar secara klasikal dan berlaku jika dalam kelas tersebut terdapat 85%
mahasiswa yang telah mencapai skor di atas 65.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Peningkatan aktivitas mahasiswa melalui penggunaan media animasi
berdasarkan hasil observasi. Seperti tabel berikut :
Tabel 1 : Peningkatan Aktivitasr Belajar Mahasiswa Siklus I dan Siklus II
Siklus
Kesiapan
Belajar (%)
Ketekunan
Belajar (%)
Keaktifan
Belajar (%)
Kreativitas
(%)
Ide
(%)
Rata-
Rata (% )
I 58 45,75 40,25 38,25 35,25 43,50
II 80 67,50 61,25 78,75 71,25 71,75
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I mengalami peningkatan di
siklus II, aspek persiapan belajar meningkat 25%, ketekunan belajar meningkat 28,75
%, keaktifan belajar meningkat 25 %, kreatifitas meningkat 32,5 %, member ide
meningkat 30%. Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5% sedangkan pada sikluS II
45
71,75 % maka aktifitas siklus II telah mengalami perubahan dan peningkatan dari siklus
I sekitar 28,25%.
Peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa melalui penggunaan
media animasi dari hasil tes siklus I dan siklus II (dalam tabel 2).
Tabel 2. Ketuntasan Hasil Belajar Getaran Gelombang Mahsiswa Siklus I dan II
keterangan Tuntas Tidak tuntas Rata-rata
Siklus I 57,50% 42,50% 69,12
Siklus II 87,50% 12,50% 80,50
Peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahsiswa dapat juga dilihat dari
perubahan skor rata-rata tes pada siklus I dan II seperti diagram batang berikut :
Gambar 2. Diagram garis Rata-Rata Skor Tes Getaran Gelombang Siklus I dan II
Dari tabel dan gambar di atas, persentase mahasiswa yang mencapai ketuntasan
belajar mahasiswa meningkat dari siklus I ke siklua II. Pada siklus I ketuntasan belajar
mahasiswa adalah, dari 57,50% menjadi 87,50%, namun masih ada 5 orang mahsiswa
yang belum tuntas.
18
14 13
17 16
26
17 16
20
17
29
25
21
27
25
35
29 28
36
32
0
10
20
30
40
ksb ktb kab krt Ide
Aktivitas
Aspek yang diamati
Grafik PeningkatanAktivitas Belajar Mahasiswa
Siklus I dan II
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan IV
Pertemuan V
46
Walaupun demikian, secara keseluruhan mahasiswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 42,50% menurun secara signifikan menjadi
12,50% pada siklus II. Rata-rata skor hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa
siklus I adalah, 69,12 meningkat menjadi 80,50 pada siklus II, sehingga hasil belajar
Getaran Gelombang mahasiswa dengan menggunakan media animasi cenderung
meningkat.
IV. PENUTUP
Dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpukan bahwa :
1. Perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas
belajar mahasiswa pada materi Getaran Gelombang. .
2. Media animasi mempermudah memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip gejala
alam, sehingga hasil belajar pada Getaran Gelombang mahasiswa meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
...............2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Asrofi, M. “Model Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan”.
http://www.budakfisika.com. 10 Februari 2010. Pukul 12.56 WIB.
Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Ena, OT. “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi”.
http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc+POWER+POINT+UNTU
K+PEMBELAJARAN&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id. 19 Februari 2010. Pukul
10.30 WIB.
Ferry.2007.“Klasifikasi Media
Pembelajaran”.http://kurtek.upi.edu/media/sources/2-%20klasifikasi%20media.pdf. 3
April 2010.Pukul 11.43 WIB
.2007.“Teknik Pemilihan
Media”.http://rinofeunp.files.wordpress.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.52 WIB
47
Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika. Jakarta : Erlangga
Krisnawan. 2009. “Ciri dan Pengertian Pembelajaran”. http://krisna1.blog.uns.ac.id. 12
Mei 2010. Pukul 11.44 WIB
Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Munawar, Indra. 2009. “Pengertian Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 12 Mei
2010. Pukul 11.37 WIB
.2009. “Pengertian Hasil Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 17
Mei 2010. Pukul 11.05 WIB
Mustikasari, Ardiani. 2008. “Mengenal Media Pembelajaran”.http://edu-
articles.com/mengenal-media-pembelajaran/. 12 Februari 2010. Pukul 11.10 WIB
Ramadhan, Sony. 2008. “Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia”.
http://www.budakfisika.blogspot.com. 11 Februari 2010. Pukul 14.14 WIB
Reksoatmodjo, T. 2009. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung : Refika
Aditama
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudrajat,Akhmad.2008.“MediaPembelajaran”.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/.12
Februari 2010. Pukul 11.01 WIB
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Suheri, Agus. 2006. “Animasi Multimedia Pembelajaran”. Jurnal Informatika. No.1:
Periode Juli Desember 2006.
http://unsur.ac.id/images/articles/27_33_pak_agus.pdf.
Warpala, I.W.Sukra. 2009. “Media Pembelajaran : Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi dan
Karakteristiknya”. http://edukasi.kompasiana.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37
WIB

More Related Content

What's hot

Review buku Media Pembelajaran
Review buku Media PembelajaranReview buku Media Pembelajaran
Review buku Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar jugaFKIP UHO
 
Pemilihan dan pengembangan media
Pemilihan dan pengembangan mediaPemilihan dan pengembangan media
Pemilihan dan pengembangan mediaambarlestari
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Dewi Zulaeva
 
IDIK4010 Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
IDIK4010   Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)IDIK4010   Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
IDIK4010 Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)Ivan van Mohammed
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaranimtiaz78
 
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280Lutfi Fahmi
 
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)amirahmiyati12
 
Artikel.docx
Artikel.docxArtikel.docx
Artikel.docxhanzhor10
 
UTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaUTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaWebby Rahmawati
 
Topik 3 media pengajaran
Topik 3   media pengajaranTopik 3   media pengajaran
Topik 3 media pengajaransevenshine
 
Topik 3 media pengajaran
Topik 3 media pengajaranTopik 3 media pengajaran
Topik 3 media pengajaranTan Yin
 
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media KomikPeningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komikyohananda eka putri
 

What's hot (16)

Review buku Media Pembelajaran
Review buku Media PembelajaranReview buku Media Pembelajaran
Review buku Media Pembelajaran
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar juga
 
Bab i[1]
Bab i[1]Bab i[1]
Bab i[1]
 
Pemilihan dan pengembangan media
Pemilihan dan pengembangan mediaPemilihan dan pengembangan media
Pemilihan dan pengembangan media
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
 
IDIK4010 Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
IDIK4010   Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)IDIK4010   Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
IDIK4010 Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaran
 
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
 
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
Laporan pengaplikasian media untuk anak sekolah menenggah atas (SMA)
 
Artikel.docx
Artikel.docxArtikel.docx
Artikel.docx
 
UTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaUTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran Matematika
 
Fix proposal
Fix proposalFix proposal
Fix proposal
 
Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3
 
Topik 3 media pengajaran
Topik 3   media pengajaranTopik 3   media pengajaran
Topik 3 media pengajaran
 
Topik 3 media pengajaran
Topik 3 media pengajaranTopik 3 media pengajaran
Topik 3 media pengajaran
 
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media KomikPeningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
 

Viewers also liked

Latihan proposal ptk kel.c
Latihan proposal ptk kel.cLatihan proposal ptk kel.c
Latihan proposal ptk kel.cEko Supriyadi
 
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murniBab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
Animasi asas black iwan
Animasi asas black iwanAnimasi asas black iwan
Animasi asas black iwanIwan Jogya
 
2.8 penulisan & analisis soal
2.8 penulisan & analisis soal2.8 penulisan & analisis soal
2.8 penulisan & analisis soalArif Yuniar
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiWira Sudewa
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONMAFIA '11
 
RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)MAFIA '11
 

Viewers also liked (9)

Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Latihan proposal ptk kel.c
Latihan proposal ptk kel.cLatihan proposal ptk kel.c
Latihan proposal ptk kel.c
 
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murniBab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
 
Animasi asas black iwan
Animasi asas black iwanAnimasi asas black iwan
Animasi asas black iwan
 
Kisi penulisan soal fisika
Kisi penulisan soal fisikaKisi penulisan soal fisika
Kisi penulisan soal fisika
 
2.8 penulisan & analisis soal
2.8 penulisan & analisis soal2.8 penulisan & analisis soal
2.8 penulisan & analisis soal
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsi
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTON
 
RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)
 

Similar to skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikReskiani Embatau
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikIsna fatimah 12005210
 
Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Fungsi dan manfaat media pembelajaranFungsi dan manfaat media pembelajaran
Fungsi dan manfaat media pembelajaranmisschild
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluanoncunk
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3Mahasiswa
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mviw Novita
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaranAzhar_Afifah
 
ebook media pembelajaran
 ebook media pembelajaran ebook media pembelajaran
ebook media pembelajarandhea_nattasha
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyahkhamdiyah
 
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiIrviana Rozi
 
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiIrviana Rozi
 
Pengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaranPengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaranFKIP UHO
 
Rizki iman dharmiarto (201113500006) pengembangan media pembelajaran matema...
Rizki iman dharmiarto (201113500006)   pengembangan media pembelajaran matema...Rizki iman dharmiarto (201113500006)   pengembangan media pembelajaran matema...
Rizki iman dharmiarto (201113500006) pengembangan media pembelajaran matema...Rizki Dharmiarto
 
hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranRomi Dwi Syahri
 
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Yanwar Sudartono
 

Similar to skripsi fisika jurusan pendidikan UMN (20)

Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
 
Model ASSURE.pdf
Model ASSURE.pdfModel ASSURE.pdf
Model ASSURE.pdf
 
Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Fungsi dan manfaat media pembelajaranFungsi dan manfaat media pembelajaran
Fungsi dan manfaat media pembelajaran
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
TUGAS MEDIA
TUGAS MEDIA TUGAS MEDIA
TUGAS MEDIA
 
ebook media pembelajaran
 ebook media pembelajaran ebook media pembelajaran
ebook media pembelajaran
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
 
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
 
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
 
Pengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaranPengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaran
 
Rizki iman dharmiarto (201113500006) pengembangan media pembelajaran matema...
Rizki iman dharmiarto (201113500006)   pengembangan media pembelajaran matema...Rizki iman dharmiarto (201113500006)   pengembangan media pembelajaran matema...
Rizki iman dharmiarto (201113500006) pengembangan media pembelajaran matema...
 
Tes skripsi lia
Tes skripsi liaTes skripsi lia
Tes skripsi lia
 
hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaran
 
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
 

More from wxrukli

Analis termal dan struktur mikro magnet komposit berbasis heksaferit dengan m...
Analis termal dan struktur mikro magnet komposit berbasis heksaferit dengan m...Analis termal dan struktur mikro magnet komposit berbasis heksaferit dengan m...
Analis termal dan struktur mikro magnet komposit berbasis heksaferit dengan m...wxrukli
 
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2wxrukli
 
Bab 13-induksi-elektromagnetik
Bab 13-induksi-elektromagnetikBab 13-induksi-elektromagnetik
Bab 13-induksi-elektromagnetikwxrukli
 
Kelas10 sma matematika
Kelas10 sma matematikaKelas10 sma matematika
Kelas10 sma matematikawxrukli
 
Electricity andmagnetism
Electricity andmagnetismElectricity andmagnetism
Electricity andmagnetismwxrukli
 
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2wxrukli
 
RPP kurikulum 2013 Kinematika analisis vektor
RPP kurikulum 2013 Kinematika analisis vektorRPP kurikulum 2013 Kinematika analisis vektor
RPP kurikulum 2013 Kinematika analisis vektorwxrukli
 

More from wxrukli (7)

Analis termal dan struktur mikro magnet komposit berbasis heksaferit dengan m...
Analis termal dan struktur mikro magnet komposit berbasis heksaferit dengan m...Analis termal dan struktur mikro magnet komposit berbasis heksaferit dengan m...
Analis termal dan struktur mikro magnet komposit berbasis heksaferit dengan m...
 
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
 
Bab 13-induksi-elektromagnetik
Bab 13-induksi-elektromagnetikBab 13-induksi-elektromagnetik
Bab 13-induksi-elektromagnetik
 
Kelas10 sma matematika
Kelas10 sma matematikaKelas10 sma matematika
Kelas10 sma matematika
 
Electricity andmagnetism
Electricity andmagnetismElectricity andmagnetism
Electricity andmagnetism
 
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
Rpp fisika kelas x semester 1 dan 2
 
RPP kurikulum 2013 Kinematika analisis vektor
RPP kurikulum 2013 Kinematika analisis vektorRPP kurikulum 2013 Kinematika analisis vektor
RPP kurikulum 2013 Kinematika analisis vektor
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

skripsi fisika jurusan pendidikan UMN

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses belajar mengajar, karena dengan bantuan media, kerumitan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik dapat disederhanakan, selain itu juga dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu dapat tersampaikan. Sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi ajar yang akan disampaikan.Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar fisika, perlu menggunakan berbagai media yang ada sehingga peserta didik (mahasiswa) memperoleh hasil belajar yang baik sekaligus memahami konsep fisika dengan baik juga. Terlebih lagi, fisika merupakan salah satu bidang ilmu penting dan sangat berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). (Ramadhan, 2008 : 1). Media merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. (Djamarah, 2006 : 121). Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dapat dijadikan sebagai media yang menunjang terciptanya alat bantu dalam proses pembelajaran. Penggunaan software yang dikembangkan dengan program animasi interaktif yang divisualkan serta dapat membuat peserta didik untuk memahami konsep – konsep fisika yang dipelajari secara nyata. (Ramadhan, dkk. 2008 : 2). Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang kompleks atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini, animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatumateri yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. (Ramadhan, dkk. 2006 : 29). Media animasi akan memberikan kesan menyenangkan dan membantu proses pembelajaran dalam mengingat serta memahami konsep fisika. Karena, dalam media animasi digunakan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis. Penggunaan media animasi akan mempermudahkan dalam menyampaikan materi ajarnya kepada peserta didik,
  • 2. 2 sehingga dapat diamati proses fisika secara factual, yang selama ini banyak mahasiswa menganggap konsep fisika adalah khayal atau imajinasi. Dari tujuan pendidikan Nasional , maka secara umum tujuan mengajarkan fisika itu antara lain : 1. Hukum-hukum dasar fisika yang dapat menerangkan segala peristiwa-peristiwa alam perlu dipahami, karena hal itu dapat memberikan dasar yang kuat bagi mahasiswa dalam memahami perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. 2. Fisika dapat mengembangkan sikap kritis, sikap ingin tahu serta mengembangkan ketangkasan dalam menerangkan masalah-masalah ilmiah dan dapat pula membentuk manusia yang cakap dan terampil. 3. Pengajaran fisika itu hendaknya jangan hanya menyajikan fakta-fakta saja yang perlu dihafalkan , tetapi mahasiswa perlu dibiasakan berpikir dan mengamati sendiri peristiwa- peristiwa alam itu. 4. Dengan memberikan tugas-tugas atau percobaan yang langsung dapat diamati, maka mahasiswa dapat diharapkan menghayati, kegairahan dalam mempelajari fisika, karena mereka seakan-akan menemukan sendiri hukum-hukum yang menguasai alam ini. Pada hakikatnya Ilmu Pengetuhuan Alam umumnya, khususnya pada ilmu fisika, situasi menuntut keterlibatan mahasiswa dalam mempelajari dan memahami gejala-gejala alam yang timbul melalui pengamatan, latihan dan eksperimen. Kegiatan belajar-mengajar fisika dengan penggunaan media animasi mahasiswa akan lebih bergairah, termutivasi, beraktivitas, tekun bahkan merasa bangga , karena akan merasa bisa menemukan dan menghayati sendiri sesuatu objek yang sesuai dengan yang diharapkannya. Proses belajar-mengajar fisika dengan menggunakan media animasi akan lebih mudah mentransfer konsep-konsep konkrit ke konsep-konsep abstrak. Dalam penelitian ini, Peranan Media Animasi Dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa pada getaran gelombang. B. Batasan Masalah Batasan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Media animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan software Microsoft Power Point 2007. 3. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, kesiapan belajar, ketekunan belajar, keaktifan bertanya, kreativitas dan ide (gagasan) mahasiswa.
  • 3. 3 4. Hasil belajar mahasiswa yang dimaksud adalah hasil belajar yang diperoleh mahasiswa secara maksimal ditunjukkan dengan skor tes dari materi gelombang. 5. Penelitian ini dilakukan terhadap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Semester V Tahun Ajaran 2014/2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah, Apakah media animasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada materi gelombang ?. D. Luaran Penelitian 1. Publikasi Ilmiah ( Jurnal Pedagogik ISSN : 1907-4077) 2. Dapat memberikan wacana baru tentang media serta kebijakan dalam kegiatannya dengan pengembangan media agar pembelajaran lebih terarah.
  • 4. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Media Pembelajaran Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah “segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.”(Sudrajat, 2008 : 1) Media menurut AECT (Association of Education and Communication Technology) adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. (Mustikasari,2008:1). Sedangkan Gagne (dalam Mustikasari,2008:1) mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs (dalam Mustikasari,2008:2) juga mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik agar terjadi proses belajar. Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (peserta didik). (Mustikasari,2008:2). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili penyaji menyajikan informasi belajar kepada peserta didik. Jika media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu (sebagai penyaji dan penyalur pesan) akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan penyaji. Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada penyaji. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas penyaji yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada peserta didik yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama pengajar menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi peserta didik. Jika penyaji memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, penyaji dapat berbagi peran dengan media. Peran penyaji akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar peserta didik dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar.
  • 5. 5 Menurut Gagne (dalam Warpala,2009:4), media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik. Seels & Glasgow (dalam Arsyad,2007:33) mengelompokkan media ke dalam dua kategori, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor. Dalam penggunaan media, pengajar dapat mengembangkan media sesuai dengan kemampuannya. Dalam hal ini terkait dengan kecermatan pengajar dalam memahami kondisi psikologis peerta didik, tujuan metode dan kelengkapan alat bantu. Kesesuaian dan keterpaduan dari semua unsur ini akan sangat mendukung pengembangan media pengajaran. Kegagalan seorang penyaji dalam mengembangkan media pengajaran akan terjadi jika penguasaan terhadap karakteristik media sangat kurang. Terlebih lagi, jika seorang penyaji tidak menguasai kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media. Kriteria tersebut diantaranya adalah kemudahan dalam meng-akses media, pertimbangan biaya, teknologinya tersedia dan mudah digunakan, memunculkan komunikasi dua arah (interactivity), dukungan organisasi (misal kepala sekolah atau yayasan), kebaruan media yang digunakan (novelty). (Ferry,2007: 98). Pemanfaatan media tidak boleh asal-asalan menurut keinginan penyaji tidak terencana dan sistematik. Penyaji harus memanfaatkannya menurut langkah-langkah tertentu dengan perencanaan dan sistematik. Ada enam langkah yang biasa ditempuh penyaji pada waktu ia menngajar dengan menggunakan media. Adapun langkah – langkah itu adalah : 1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media 2. Persiapan penyaji
  • 6. 6 Pada fase ini, penyaji memilih dan menetapkan media yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan pengajaran. 3. Persiapan kelas Pada fase ini, peserta didik harus memiliki persiapan sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Penyaji harus dapat memotivasi peserta didik agar dapat menilai, dan menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran. 4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media Pada fase ini, keahlian penyaji sangat dituntut. Media digunakan penyaji untuk membantu tugasnya dalam menjelaskan bahan pelajaran. 5. Langkah kegiatan belajar peserta didik Pada fase ini, peserta didik belajar memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media, bisa peserta didik sendiri yang mempraktekkannya ataupun penyaji langsung memanfaatkannya. 6. Langkah evaluasi pengajaran Pada langkah ini, kegiatan belajar dievaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar. Dalam penggunaan media pembelajaran sebagai alat komunikasi khususnya dalam hubungan proses belajar mengajar, kiranya harus didasarkan pada kriteria pemilihan yang objektif. Sebab, penggunaan media pembelajaran tidak sekedar menampilkan program pengajaran dalam kelas, tapi harus dikaitkan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, strategi kegiatan belajar mengajar dan bahan belajar. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan prioritas pengadaan media pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Relevansi pengadaan media pendidikan 2. Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif 3. Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif Media Animasi Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Animasi mewujudkan ilusi (illusion) bagi pergerakan dengan
  • 7. 7 memaparkan atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit (progressively) pada kecepatan yang tinggi. (Suheri,2006:28). Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai sebagai fungsi utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Sebagai media presentasi, animasi digunakan untuk menarik perhatian peserta presentasi terhadap materi yang disampaikan oleh presenter. Dengan penambahan animasi pada media presentasi membawa suasana presentasi menjadi tidak kaku. Dengan penambahan animasi diharapkan dapat tercapai penyampaian informasi atau terjadinya komunikasi yang baik dalam kegiatan presentasi. Sebagai media ilmu pengetahuan, animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau kompleks untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini, maka animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. Media animasi merupakan peralatan elektronika digital yang dapat memproses suatu masukan untuk menghasilkan suatu keluaran yang bekerja secara digital. Media ini dirancang menggunakan komputer dengan memanfaatkan software (perangkat lunak) tertentu seperti macromedia flash, microsoft power point, camtasiastudio dan lain-lain. Berbagai inovasi pembelajaran dengan upaya perluasan bahan ajar telah memposisikan komputer sebagai alat yang memberikan kontribusi yang positif dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran fisika. Lee (dalam Ena,2007:3) merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global. Dalam perancangan media animasi, dilakukan tahapan sebagai berikut : 1. Concept, tahapan ini menentukan konsep dari animasi yang akan dibangun. Pada tahapan ini, dianalisa tujuan dari pembuatan animasi. Tujuan tersebut ditentukan berdasarkan materi ajar yang akan diajarkan, selanjutnya menentukan objek multimedia yang akan digunakan.
  • 8. 8 2. Design, tahapan dimana dilakukan perancangan terhadap animasi yang akan dibuat dengan melakukan pembuatan skenario dan storyboard animasi. Pembuatan skenario adalah dengan menyusun materi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan pembelajaran beserta cara penyampaiannya dengan memberikan deskripsi materi dan media penyampaiannya dengan menggunakan suara, gambar, animasi, atau video. Pembuatan storyboard dilakukan untuk menjelaskan skenario secara lebih detail dari detik demi detik. Storyboard menjelaskan tentang susunan materi yang disampaikan pada detik demi detik beserta suara, grafis, animasi dan video yang dibutuhkan. 3. Material collection, tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan konsep dan rancangan. Pada tahapan ini, pengumpulan objek dapat dilakukan berupa pembuatan teks, pengumpulan/koleksi teks, pembuatan grafis, pengambilan gambar, pengumpulan suara, editing suara, pembuatan atau capture video, editing video, penganimasian. Pembuatan objek multimedia, dilakukan dengan menggunakan Hardware dan Software berbasis multimedia. 4. Assembly, tahapan perakitan objek yang telah dibuat pada tahap material collection dengan melakukan penggabungan animasi, video, suara, dan grafis menjadi suatu 5. keselarasan dalam tampilan maupun suara. Tahapan perakitan dilakukan dengan melakukan pemrograman terhadap susunan objek berdasarkan storyboard yang telah dirancang. 6. Testing, melakukan pengujian terhadap program yang dibuat, serta menguji urutan program dengan kesesuaian skenario dan storyboard. Jika ternyata terjadi ketidaksesuaian maka akan dilakukan perbaikan dengan meninjau kembali perancangan dan melakukan tahapan berikutnya sampai terjadi kesesuaian. 7. Distribution, tahapan dimana hasil animasi akan disebarluaskan atau penyimpanan hasil. Kelebihan penggunaan media animasi : 1. Animasi merupakan media yang sangat efektif untuk proses terjadinya perubahan. 2. Animasi dapat membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit 3. Dapat menjelaskan konsep yang sulit sehingga mudah untuk dimengerti
  • 9. 9 4. Dapat memvisualkan yang sulit diambil oleh kamera video 5. Media animasi lebih interaktif , individual, fleksibel, cost effectiveness (efisiensi biaya), memberi motivasi, memberikan umpan balik, dan lain-lain. Kekurangan penggunaan media animasi,diantaraya: 1. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan 2. Memerlukan peralatan (komputer) multimedia 3. Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional (ketrampilan khusus) 4. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama. 2. Kontribusi Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Secara umum kontribusi media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pengajar dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Menurut Kemp & Dayton (dalam Arsyad,2007:21), kontribusi media pembelajaan terhadap hasil belajar peserdidik, diantaranya adalah : a. Penyampaian pesan dapat lebih berstandar Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar peengajar dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta didik dimanapun berada. b. Pembelajaran dapat lebih menarik Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu pengajar untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media pengajar cenderung bicara satu arah. d. Waktu pelaksanaan pembelajaran Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Pengajar tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.
  • 10. 10 e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan Media pembelajaran dapat membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari pengajar saja, peserta didik kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman peserta didik akan lebih baik. f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang pengajar.Perlu kita sadari waktu belajar di kampus sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan kampus. g. Sikap positif pesera didik terhadap materi dan proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta didik untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. h. Peran guru berubah kearah yang lebih positif. Pengajar dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar peserta didik, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain. Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi. Nana Sudjana (dalam Djamarah,2006 : 134) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut : 1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. 2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh pengajar. 3. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
  • 11. 11 4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhati- an peserta didik. 5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu pesert didik dalam menangkap pengertian yang diberikan oleh pengajar. 6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai peserta didik akan tahan lama diingat peserta didik, sehingga mempunyai nilai tinggi. 3. Aktivitas Belajar Belajar bukan kegiatan menghafal suatu konsep, pengertian dari suatu materi pelajaran. Namun, pada hakekatnya belajar tidak terlepas dari melakukan suatu tindakan ataupun aksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bagi orang yang melakukannya. Tindakan tersebut dinamakn aktivitas. Sudirman(2009.2995) mengatakan bahwa ‘pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku’. Maka tidak ada belajar tanpa disertai aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Di kampus seorang dosen berperan sangat penting untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswaagar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Proses pembelajaran yang dilakukan dalam ruang kuliah merupakan aktivitas mentranformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dosen diharapkan mampu mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar, dan potensi yang dimiliki mahasiswa serta dosen perlu menimbulkan aktivitas mahasiswa dalam berpikir(psikis) maupun dalam berbuat(fisik). Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat kepada mahasiswa sehingga mahasiswa aktif dalam proses pembelajaran. B. Kerangka Konseptual Proses belajar mengajar getaran gelombang haruslah melibatkan mahasiswa secara aktif. Dengan melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar mengajar getaran gelombang, maka diperoleh kebaikan-kebaikan sebagai berikut :
  • 12. 12  Pengetahuan itu bertahan lama atau lama dapat diingat, atau lebih mudah diingat bila dibandingkan dengan pengetahuan yang diperoleh secara lain.  Konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik kognitif seseorang mahasiswa lebih mudah diterapkan pada situasi-situasi baru.  Meningkatkan penalaran mahasiswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas serta melatih keterampilan kognitif mahasiswa untuk menemukan dan memecahkan masalah. Menurut pendapat para ahli pengertian fisika adalah suatu teori yang menerangkan gejala-gejala alam dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan- kenyataan persyaratan dasar untuk memecahkan persoalan dengan mengamati gejala- gejalanya. Dari defenisi diatas jelas bahwa fisika menerangkan tentang fakta,konsep,prinsip dan prosedur.  Fakta adalah sesuatu yang dapat dihubungi atau kontak oleh manusia melalui indera. Hubungan-hubungan yang dimiliki oleh benda-benda adalah konkrit.  Konsep adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisasikan dar pengalaman- pengalaman tertentu dan relevan.  Prinsip adalah generalisasi yang meliputi konsep-konsep yang berkaitan. Dari penjelasan diatas, maka dalam setiap proses belajar mengajar fisika lebih baik ditunjukkan dulu fakta-fakta baru mahasiswa belajar mengenai konsep dan prinsip. Pengetahuan tentang lingkungan(benda-benda dan gejala alam) diperoleh/dipelajari melalui indera menjadi pembendaharaan pengetahuan. Jadi penegtahuan tentang lingkungan lebih baik dipahami/dimiliki/dikuasai mahasiswa dengan bantuan media dan alat peraga. Alat peraga merupakan alat bantu belajar(learning aids) untuk menjelaskan fakta-fakta atau gejala alam. Khusus dalam fisika getaran gelombang peneliti ingin mengetahui hasil belajar mahasiswa yang menggunakan atau alat bantu belajar.
  • 13. 13 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui peranan penggunaan media animasi terhadap aktivitas belajar Mahasiswa pada Getaran Gelombang. 2. Mengetahui peranan penggunaan media animasi terhadap hasil belajar mahasiswa pada getaran gelombang. B. Manfaat Penelitian Pada umummnya seetiap hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk mengadakan perbaikan, perubahan dan sebagai pedoman. Adapun manfaat dari penelitian ini : 1. Untuk mendapatkan umpan balik tentang pelaksanaan proses perkuliahan di program studi pendidikan fisika jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP UMN Al Washliyah Medan tentang materi Getaran Gelombang sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan. 2. Sebagai masukan bagi dosen pengampu mata kuliah getaran gelombang, agar lebih efektif dan inovatif khususnya dalam memilih media pengajaran yang bernilai efektif dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa. 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dan studi komparasi dalam melakukan penelitian lanjutan, tentunya penelitian yang berkaitan dengan media perkuliahan. 4. Penelitian ini dapat memberikan wacana baru tentang media serta kebijakan dalam kaitannya dengan pengembangan media, agar perkuliahan lebih terarah.
  • 14. 14 BAB IV METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini yang akan dilakukan mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2014. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di program studi pendidikan Fisika jurusan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan B.Metode dan Disain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan hasil pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap proses dan hasil pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini sekurang-kurangnya terdiri dari dua siklus tindakan berurutan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Getaran gelombang. Pada setiap siklus diakhiri dengan diadakannya tes hasil belajar dan observasi terhadap aktivitas belajar mahasiswa. Secara garis besar dalam satu siklus terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu, (1) Planning (Perencanaan), (2) Acting (Pelaksanaan), (3) Observing (Pengamatan), (4) Reflecting (Refleksi). Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan melakukan siklus penelitian yang terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, sekali pertemuan setara dengan (3x45) menit, sehingga peningkatan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran Getaran gelombangtercapai. Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan minimum maka media animasi dapat dikatakan mengalami peningkatan atau ada perubahan jadi hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar peningkatan hasil belajar mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan selanjutnya.
  • 15. 15 Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing siklus adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan Pengamatan ) Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas SIKLUS I 1. Tahap Perencanaan  Membuat SAP yang akan dilaksanakan dengan media animasi  Membuat skenario pembelajaran  Membuat LKM  Membuat lembar observasi dan pre-test 2. Pelaksanaan Tindakan
  • 16. 16  Memberi penjelasan teknis dan alur pembelajaran  Menyampaikan materi perkuliahan  Penguatan dan menyimpulkan materi perkuliahan yang dibahas secara bersama- sama  Dosen dan kolaborator melakukan observasi 3. Pengamatan  Mengisi lembar observasi aktivitas mahasiswa  Mengkoreksi tes hasil belajar mahasiswa 4. Refleksi  Menganalisi data untuk melihat sejauh mana peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa SIKLUS II 1. Perencanaan  Membuat perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I 2. Pelaksanaan  Melaksanakan skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I 3. Pengamatan  Melakukan pengamatan lebih tajam terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa 4. Refleksi  Menganalisis dan membuat kesimpulan tentang keberhasilan media animasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa Dalam hal ini, Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan minimum, maka penerapan media animasi dalam penelitian ini dikatakan mengalami peningkatan atau berhasil. Jadi hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar peningkatan hasil belajar mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan pada siklus selanjutnya
  • 17. 17 C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan Fisika jurusan Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMN Al Washliyah stambuk 2012 yang berjumlah 40 orang. Objek penelitian ini adalah penggunaan media animasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi Getaran gelombang mahasiswa. D. Variabel dan Indikator Variabel dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar materi Getaran gelombang mahasiswa. Indikator dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari hasil test yang diperoleh dari tiap siklus. E. Instrumen Penelitian 1. Tes Hasil Belajar Menggunakan instrumen soal yang digunakan untuk menyaring kemampuan hasil belajar mahasiswa sesudah pembelajaran. 2. Observasi aktivitas mahasiswa Menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas belajar mahasiswa dan peneliti sebagai dosen dalam kelas selama proses belajar mengajar. E.Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan hasil tes belajar mahasiswa. Tes yang diberikan berupa tes essay. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat akativitas belajar mahasiswa. F.Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Untuk menghitung aktivitas mahasiswa digunakan lembar observasi aktivtas mahasiswa. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan dan untuk mengetahui gambaran tentang hasil belajar mahasiswa,maka seorang mahasiswa
  • 18. 18 dinyatakan telah mencapai kompetensi jika mahasiswa memperoleh skor 70 dan kelas dinyatakan tuntas terhadap suatu materi perkuliahan jika skor rata rata kelas mencapai 85. 1.ketuntasan belajar individual Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa secara individu dihitung dengan rumus : P = 𝑆𝑖 𝑠𝑡 x 100% (Trianto,2011:241) Dimana : P = Persentase ketuntasan belajar mahasiswa Si = skor yang diperoleh mahasiswa St = skor maksimalmahasiswa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 0% < P < 65% mahasiswa belum tuntas belajar 65% ≤ P ≤100% mahasiswa sudah tuntas dalam belajar. Sedangkan persentase ketuntasan belajar mahasiswa secara keseluruhan di hitung dengan rumus: PK = 𝑥 𝑁 x 100% (Trianto,2011:241) Dimana : PK = persentase ketuntasan belajar seluruhannya X = Jumlah mahasiswa N = jumlah mahasiswa yang tuntas belajar Kriteria : Ketuntasan belajar secara klasikal dan berlaku jika dalam kelas tersebut terdapat 85% mahasiswa yang telah mencapai di atas 65%. G.Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah, Media animasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar getaran gelombang mahasiswa.
  • 19. 19 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh melalui instrument penelitian dianalisis berturut-turut sebagai berikut : SIKLUS I 1. Aktivitas Belajar Dari hasil observasi diperoleh data aktivitas belajar mahasiswa sebagai berikut: TABEL I AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I Aspek yang diamati Kesiapan Belajar Ketekunan Belajar Keaktifan Bertanya Kreativitas Ide (gagasan) Persentase 58 % 45,75 % 40,25 % 38,25 % 35,25 % Rata-rata 43,5 % Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I terdapat 58% kesiapan belajar, 45,75% ketekunan belajar, 40,25 % keaktifan bertanya, 38,25 % kreativitas, dan 35,25 % ide (gagasan). Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5%. Maka aktivitas pada siklus I belum memenuhi kriteria yang diharapkan sehingga perlu perbaikan pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut : Gambar 2. Diagaram batang aktivitas belajar mahasiswa siklus II 0 5 10 15 20 25 30 ksb ktb kab krt ide 18 14 13 17 16 26 17 16 20 17 Pertemuan 1 Pertemuan II Aspekyang Diamati ksb= kesiapanbelajar kab = keaktifanbertanya ide (Gagasan) ktb = ketekunanbelajar krt = kreatifitas
  • 20. 20 Dari diagram di atas, terlihat peningkatan aspek pada pertemuan ke-1 dan ke-2 yaitu aspek kesiapan belajar 18 orang meningkat 26 orang, ketekunan belajar 14 orang meningkat 17 orang, keaktifan belajar 13 orang meningkat 16 orang, kreativitas 17 orang meningkat 20 orang, dan gagasan 16 orang menjadi 17 orang. 2. Hasil belajar Hasil belajar siklus I yang diperoleh dari hasil tes melalui instrument dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL II HASIL BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I Persentase ketuntasan Jumlah mahasiswa Kriteria 85%-100% 7 Sangat tuntas 70%-84% 16 Tuntas 55%-69% 11 Kurang tuntas 0%-54% 6 Tidak tuntas Dari tabel di atas, terlihat mahasiswa yang sangat tuntas 7 orang, yang tuntas 16 orang, kurang tuntas 11 orang dan yang tidak tuntas 6 orang. Ketuntasan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat pada tabel III berikut : TABEL III KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS I Ketuntasan belajar Jumlah mahasiswa Persentase Tuntas 23 57,5% Tidak tuntas 17 42,5% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut : Gambar 3. Diagram batang ketuntasan hasil belajar siklus I 23 17 0 10 20 30 Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas
  • 21. 21 Dari tabel dan gambar di atas, terlihat bahwa mahasiswa yang tuntas sebanyak 23 orang (57,5%) dan yang tidak tuntas 17 orang (42,5%), dengan rata-rata 69,12. Hal ini menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar masih tergolong rendah. 3. Analisis data Data yang diperoleh dari instrument penelitian dengan menggunakan media animasi yaitu data tentang aktivitas belajar dan hasil belajar pada siklus I. Untuk menghitung aktivitas belajar digunakan lembar observasi aktivitas belajar mahasiswa dan data tentang hasil belajar getaran gelombang mahasiswa akan disajikan untuk menghitung ketuntasan per individu dan ketuntasan klasikal. Berdasarkan KKM yang dibuat, seorang mahasiswa dikatakan tuntas belajar atau mencapai kompetensi yang diajarkan apabila mahasiswa tersebut memperoleh skor 70. Untuk mengukur tingkat ketuntasan mahasiswa dalam belajar digunakan rumus : KB = 𝑇 𝑇𝑡 x 100% Misalnya untuk menghitung ketuntasan mahasiswa A adalah sebagai berikut : KB = 75 100 𝜒 100% Ketuntasan belajar = 75 Jadi daya serap mahasiswa A adalah 75. Untuk nama- nama mahasiswa selanjutnya dihitung berdasarkan rumus di atas. Kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥ 85% dari jumlah keseluruhan mahasiswa mencapai KKM yang diterapkan. Ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus : D = 𝑋 𝑁 𝜒 100% Dari rumus diatas, maka ketuntasan klasikal siklus I adalah sebagai berikut : D = 23 40 X 100% D = 57,5%
  • 22. 22 Pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal karena hanya 57,5% mahasiswa yang tuntas belajar , sedangkan kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥ 70% jumlah keseluruhan mahasiswa. 4. Refleksi (reflection) Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat bahwa aktivitas belajar mahasiswa masih kurang, sebagian mahasiswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan media animasi. Masih banyak aktivitas mahasiswa yang masih pasif, masih ada mahasiswa yang belum bisa menyelesaikan tugasnya dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi terhadap aktivitas belajar mahasiswa bahwa rata-rata hanya 45,5%. Pada test siklus I terdapat 23 orang (57,52%) yang tuntas dan 17 orang (42,5%) yang tidak tuntas dengan rata-rata 69,12. Namun rata-rata pada siklus I ini masih tergolong kurang dan perlu dilanjutkan pada siklus II. Untuk memperbaiki kelemahan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pelaksanaan siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai berikut : - Lebih memotivasi mahasiswa agar lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran - Memberikan pengakuan dan penguatan kepada mahasiswa agar lebih semangat belajar lagi. Berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan selama siklus I dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan-perbaikan dalam merancang perencanaan pada siklus I. SIKLUS II 1. Aktivitas belajar Berdasarkan observasi diperoleh data aktivitas mahasiswa sebagai berikut: TABEL IV AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS II Aspek yang diamati Kesiapan belajar Ketekunan belajar Keaktifan bertanya kreativitas Ide (gagasan) Persentase 80% 67,50% 61,25% 78,75% 71,25% Rata-rata 71,75%
  • 23. 23 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II terdapat 80% yang kesiapan belajar, 67,5% ketekunan belajar, 61,25% keaktifan bertanya, 78,75% kreaktivitas, dan 71,25% ide. Rata-rata pada siklus II hanya 71,75%. Maka dapat dikatakan bahwa aktivitas pada siklus II memenuhi kriteria yang diharapkan sehingga tidakperlu dilanjutkan siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut : Gambar 4. Diagaram batang aktivitas belajar mahasiswa siklus II Dari gambar diatas, terlihat peningkatan aspek kesiapan belajar 29 orang meningkat 35 orang, ketekunan belajar 25 orang meningkat 29 orang, keaktifan bertanya 21 orang meningkat 28 orang, kreaktivitas 27 orang meningkat 36 orang, dan ide 25 orang menjadi 32orang. Hal ini terlihat dari aktivitas mahasiswa dalam proses belajar mengajar sudah mengarah kepada pembelajaran aktif secara lebih baik. Mahasiswa mampu menghargai pendapat dan mendengar arahan, serta mahasiswa juga mulai mampu berpastisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakan tugas yang diberikan. 0 5 10 15 20 25 30 35 40 29 25 21 27 25 35 29 28 36 32 JumlahMahasiswa Aspek yang diamati Aktivitas Belajar Siklus II Pertemuan I Pertemuan II
  • 24. 24 2. Hasil belajar Tes hasil belajar mahasiswa siklus II ini disajikan pada tabel dibawah ini (tabel V) : TABEL V NILAI TEST HASIL BELAJAR SIKLUS II Persentase keuntungan Jumlah mahasiswa Kriteria 85%-100% 13 Sangat tuntas 70%-84% 17 Tuntas 55%-69% 5 Kurang tuntas 0%-54% 5 Tidak tuntas Dari tabel diatas, terlihat mahasiswa yang sangat tuntas 13 orang, yang tuntas 17 orang, kurang tuntas 5 orang dan tidak tuntas 5 orang. Ketuntasan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat pada tabel berikut: TABEL VI KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS II Ketuntasan belajar Jumlah mahasiswa Persentase Tuntas 35 87,5% Tidak tuntas 5 12,5% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut : Gambar 5. Diagram batang ketuntasan hasil belajar siklus II 0 20 40 35 5 JumlahKetuntasan Siklus II Nilai Hasil Belajar Siklus II tuntas tidak tuntas
  • 25. 25 Berdasarkan tabel dan diagram di atas, terlihat bahwa mahasiswa yang tuntas sebanyak 35 orang (87,5%), dan yang tidak tuntas sebanyak 5 orang (12,5%) dengan rata-rata 80,5. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan hasil belajar mahasiswa meningkat dari siklus I. Maka pembelajaran pada siklus II dinyatakan tuntas. 3. Analisis data Data yang diperoleh dengan menggunakan media animasi dalam pembelajaran getaran gelombang yaitu data tentang aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa pada siklus II dikatakan tuntas. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus : KB = 𝑇 𝑇𝑡 x 100% Misalnya untuk menghitung ketuntasan mahasiswa A adalah sebagai berikut : KB = 85 100 𝜒 100 % Ketuntasan belajar = 85 Jadi daya serap mahasiswa A dalam belajar getaran gelombang adalah 85. Untuk mahasiswa selanjutnya dihitung berdasarkan rumus di atas. Kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥ 85% dari jumlah keseluruhan mahasiswa mencapai KKM yang diterapkan. Jadi ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus : D = 𝑋 𝑁 𝜒 100% Dari rumus di atas, maka ketuntasan klasikal siklus II adalah sebagai berikut : D = 35 40 X 100% D= 87,5% Pada siklus II telah mencapai ketuntasan klasikal karena hanya 87,5% mahasiswa yang tuntas belajar, sedangkan kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥ 70% jumlah keseluruhan mahasiswa. Maka siklus II hasil belajar mahasiswa telah tuntas.
  • 26. 26 4. Refleksi (reflection) Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media animasi dapat dilihat bahwa aktivitas belajar mahasiswa sudah baik dan mengalami peningkatan hampir semua mahasiswa sudah dengan kondisi belajar dengan baik. Selama siklus II mahasiswa yang awalnya segan untuk mengeluarkan pendapat sudah memiliki keberanian dan aktif dalam pembelajaran. Walaupun beberapa aktivitas masih ada mahasiswa yang pasif namun secara keseluruhan aktivitas belajar mahasiswa sudah mengalami peningkatan yaitu sebesar 40%. Pada test siklus I terdapat 23 orang (57,52%) yang tuntas dan 17 orang (42,5%), yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata skor 69,12, sedangkan pada siklus II terdapat 35 orang (87,5%), yang tidak tuntas 5 orang (12,5%) dengan nilai rata-rata 80,5. Berdasarkan hasil observasi siklus II menunjukkan adanya peningkatan dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini terlihat dari aktivitas belajar mahasiswa dalam proses belajar mengajar sudah mengarah kepada pembelajaran aktif secara lebih baik. Peningkatan aktivitas ini mengakibatkan adanya peningkatan hasil belajara masing-masing mahasiswa. Dengan keberhasilan yang di capai pada siklus II, membuktikan bahwa peranan media animasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa atau dapat meningkatkan kemampuan transfer konsep-konsep kongkrit ke konsep-konsep abstrak pada mata kuliah getaran gelombang, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. B. Pembahasan Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah yang di uraikna pada bab I. Pembahasan dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar getaran gelombang mahasiswa melalui media animasi. 1. Peningkatan aktivitas melalui penggunaan media animasi a. Aktivitas dosen Peningkatan aktivitas dosen melalui penggunaan media animasi di kelas kuliah dilihat berdasarkan hasil observasi. Perolehan hasil observasi dosen dapat dilihatpada tabel berikut :
  • 27. 27 TABEL VII OBSERVASI AKTIVITAS DOSEN Keterangan Siklus I Siklus II Aktivitas dosen/peneliti 25 28 Ideal 48 48 persentase 52,08% 79,16% Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat aktivitas dosen mengalami kenaikan dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I persentase aktivitas dosen 52,08%. Sedangkan pada siklus II, aktivitas dosen mengalami kenaikan 72,16%. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 27,08%. Peningkatan aktivitas dosen dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada diagram berikut : Gambar 6. Diagram batang peningkatan aktivitas dosen siklus I dan II Peningkatan aktivitas mahasiswa melalui penggunaan media animasi berdasarkan hasil observasi. Seperti tabel berikut : TABEL VIII: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I DAN II Siklus Kesiapan Belajar (%) Ketekunan Belajar (%) Keaktifan Belajar (%) Kreativitas (%) Ide (%) Rata- Rata (% ) I 58 45,75 40,25 38,25 35,25 43,50 II 80 67,50 61,25 78,75 71,25 71,75 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% Siklus I Siklus II 79.16% 52.08% Persentase Aktivitas Dosen Siklus I & II
  • 28. 28 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I mengalami peningkatan di siklus II, aspek persiapan belajar meningkat 25%, ketekunan belajar meningkat 28,75 %, keaktifan belajar meningkat 25 %, kreatifitas meningkat 32,5 %, member ide meningkat 30%. Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5% sedangkan pada sikluS II 71,75% maka aktifitas siklus II telah mengalami perubahan dan peningkatan dari siklus I sekitar 28,25%. Peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui penggunaan media animasi dari hasil tes siklus I dan siklus II dalam tabel berikut : TABEL IX. KETUNTASAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SIKLUS I DAN II keterangan Tuntas Tidak tuntas Rata-rata Siklus I 57,50% 42,50% 69,12 Siklus II 87,50% 12,50% 80,50 Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat dari perubahan skor rata- rata tes pada siklus I dan II seperti diagram garis berikut : Gambar 7. Diagram Garis Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Siklus I dan II Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat juga dilihat dari perubahan skor rata- rata tes pada siklus I dan II seperti diagram batang berikut : 18 14 13 17 16 26 17 16 20 17 29 25 21 27 25 35 29 28 36 32 0 10 20 30 40 ksb ktb kab krt Ide Aktivitas Aspek yang diamati Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I dan II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan IV Pertemuan V
  • 29. 29 Gambar 8. Diagram Batang Rata- rata Nilai Mahasiswa Siklus I dan II 60 65 70 75 80 85 69.12 80.5 Rata-rataHasilBelajar Rata-rata Nilai Mahasiswa Siklus I dan II Siklus I Siklus II
  • 30. 30 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa pada materi getaran gelombang. 2. Media animasi mempermudah mahasiswa dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip gejala alam, sehingga hasil belajar getaran gelombang mahasiswa meningkat. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan: 1. Bagi dosen bidang studi fisika sebaiknya menggunakan media animasi dalam perkuliahan getaran gelombang sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. 2. Bagi mahasiswa yang tidak tuntas dalam perkuliahan harus diadakan remedial dan lebih memotivasi mahasiswa yang keaktifannya masih kurang dalam belajar agar aktivitas dan hasil belajar bisa dicapai sampai ketuntasannya. 3. Untuk penelitian lebih lanjut peneliti dapat menggunakan judul yang sama namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas dapat dijadikan suatu studi perbandingan bagi staff pengajar dalam meningkatkan kualitas pendididikan khususnya pada bidang studi fisika.
  • 31. 31 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada Asrofi, M. “Model Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan”. http://www.budakfisika.com. 10 Februari 2010. Pukul 12.56 WIB. Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Ena, OT. “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi”. http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc+POWER+POINT+UNTU K+PEMBELAJARAN&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id. 19 Februari 2010. Pukul 10.30 WIB Esvandiari. 2007. Jago Fisika SMA. Jakarta : Puspa Swara Ferry.2007.“Klasifikasi Media Pembelajaran”.http://kurtek.upi.edu/media/sources/2- %20klasifikasi%20media.pdf. 3 April 2010.Pukul 11.43 WIB .2007.“Teknik Pemilihan Media”.http://rinofeunp.files.wordpress.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.52 WIB Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika. Jakarta : Erlangga Krisnawan. 2009. “Ciri dan Pengertian Pembelajaran”. http://krisna1.blog.uns.ac.id. 12 Mei 2010. Pukul 11.44 WIB Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Munawar, Indra. 2009. “Pengertian Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37 WIB .2009. “Pengertian Hasil Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 17 Mei 2010. Pukul 11.05 WIB Mustikasari, Ardiani. 2008. “Mengenal Media Pembelajaran”.http://edu- articles.com/mengenal-media-pembelajaran/. 12 Februari 2010. Pukul 11.10 WIB
  • 32. 32 Ramadhan, Sony. 2008. “Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia”. http://www.budakfisika.blogspot.com. 11 Februari 2010. Pukul 14.14 WIB Reksoatmodjo, T. 2009. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung : Refika Aditama Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Sudrajat,Akhmad.2008.“MediaPembelajaran”. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/.12 Februari 2010. Pukul 11.01 WIB Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Suheri, Agus. 2006. “Animasi Multimedia Pembelajaran”. Jurnal Informatika. No.1: Periode Juli Desember 2006. http://unsur.ac.id/images/articles/27_33_pak_agus.pdf. Warpala, I.W.Sukra. 2009. “Media Pembelajaran : Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi dan Karakteristiknya”. http://edukasi.kompasiana.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37 WIB
  • 33. 33 LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Biodata Peneliti 1. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Drs. Muhammad Gade, M.Si 2 Jenis Kelamin L 3 Jabatan fungsional Lektor Kepala 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 195912311988031015 5 NIDN 0031125971 6 Tempat dan Tanggal Lahir Ms. Rumpuen Mrd., 31Desember 1959 7 E-mail m_gade59@yahoo.co.id 8 Nomot Telepon/HP 081370537444 9 Alamat Kantor UMN Al-Washliyah Jl.Garu II No.93 Medan 10 Nomor Telepon/Fax (061) 786744/ (061) 7862747 11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S -1 = 45 Orang; S-2 = - Orang; S-3 = - Orang 12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Termodinamika 2. Getaran Gelombang 3. Fisika Atom 4. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika 5. Astronomi dan Astrofisis 2. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama Perguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala Universitas Sumatera Utata Universitas Sumatera Utara Bidang Ilmu Pend. Fisika Fisika Fisika Tahun Masuk- lulus 1980-1987 203-2006 2011- sekarang Judul Korelasi NEM IPA SMP Pengaruh Aditif Bi2O3 Terhadap Baterai Elektrolit Daun Singkong
  • 34. 34 Skripsi/Thesis/ Disertasi dengan prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Negeri Meureudu Sifat Fisis dan Listrik dari Keramik Varistor ZnO (Manihot Utilissima) Sebagai Solusi Atasi Krisis Energi Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Nama Pembimbing Drs. Haidar Panjiindra, M.Eng Dr. Eddy Marlianto, M.Sc Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc 3. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jumlah (Juta Rp) 1 2010 Peranan Media Animasi Dalam Meningkatkan Transfer Konsep- Konsep Kongkrit ke Konsep- Konsep Abstrak Pada Mata Kuliah Fisika Dasar Mandiri 2,5 2 2012 Peranan Media Animasi dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Kemampuan Transfer Konsep- Konsep Kongkrit Ke Konsep-Konsep Abstrak Pada Mata Kuliah Fisika Atom Mandiri 3,5 4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber Jumlah (Juta Rp) 1 2009 Bertugas sebagai Assesor Portofolio Sertifikasi Guru Rayon 32 Kemdiknas 1,2 2 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru Materi Guru Kelas Rayon 32 (gelombang I) Kemdiknas 4,2 3 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru IPA Terpadu Rayon 32 (gelombang II) Kemdiknas 4,2 4 2009 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru MAPEL Fisika (SMA) Rayon 32 (gelombang III) Kemdiknas 4,2 5 2010 Bertugas sebagai Assesor Portofolio Sertifikasi Guru Rayon 32 Kemdiknas 1,2 6 2010 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru Materi Guru Kelas Rayon 32 (gelombang I) Kemdiknas 4,2 8 2010 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru Kemdiknas 4,2
  • 35. 35 MAPEL Fisika (SMA) Rayon 32 (gelombang III) 9 2010 Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru di Rayon 32 UMN Al-Washliyah Kemdiknas 4,2 10 2011 Melakukan Penyuluhan tentang Pelatihan Pembuatan Proposal PTK UMN AW 2,0 11 2011 Bertugas sebagai Instruktur Sertifikasi Guru Materi Fisika (SMA) Rayon 132 Kemdiknas 4,2 12 2012 Bertugas sebagai Instruktur PLPG Rayon 132 Kemdiknas 4,2 13 2012 Melakukan Pelatihan dan Penyuluhan Prosedur Pelaksanaan PTK UMN AW 2,7 14 2012 Bertugas sebagai Instruktur PLPG rayon 132 (gel. V) Kemdiknas 4,2 15 2013 Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru di Rayon 32 UMN Al-Washliyah Kemdiknas 4,5 5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal 1 Pendekatan Kontekstual Dalam Penguasaan Konsep-Konsep Fisika Vol. 3 No. 2, Nopember 2008 Jurnal PEDAGOGIK 2 Pengaruh Aditif Bi2O3 Terhadap Sifat Fisis dari Keramik Varistor ZnO Vol.13 No. 4, Agustus 2009 Jurnal AKADEMIA 3 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Fisika Vol. 5 No. 1, Mei 2010 Jurnal PEDAGOGIK 4 Baterai Daun Singkong Sebagai energi alternatif Vol. I No.001, Desember 2014 Proceeding
  • 36. 36 berbasis teknologi ramah lingkungan 5 Media animasi dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan transfer konsep- konsep konkrit ke konsep- konsep abstrak pada fisika atom Vol. No. 8 Desember 2014 Proceeding 6. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 Seminar Ilmiah Nasional “Perkembangan Teknologi Fisika dan Energi Terbarukan” Energi ramah lingkungan April 2014, UMN Al- Washliyah Medan 2. First Annual Internasional Seminar n Trends in Science and Science Education 2014 Baterai Daun Singkong Sebagai energi alternatif berbasis teknologi ramah lingkungan Desember 2014, Garuda Plaza Hotel 3. The 6th Internasional Conference and Workshop on ASEAN Studies In Islamic Culture and Educational Technology UMN AW- UKM 2014 Media animasi dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan transfer konsep- konsep konkrit ke konsep-konsep abstrak pada fisika atom Desember 2014, UMN Al- Washliyah Medan
  • 37. 37 7. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit 1 Belum ada 8. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID 1 Belum Ada 9. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun Tempat Penerapan Respons Masyarakat 1 Belum ada 10. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Belum ada Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Medan, 28 Desember 2014 Peneliti, Drs. Muhammad Gade, M. Si
  • 38. 38 B. Naskah Publikasi Luaran PERANAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA GETARAN GELOMBANG Drs. Muhammad Gade, M.Si Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan media animasi dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada Getaran Gelombang terhadap 40 orang mahasiswa program studi pendidikan fisika jurusan PMIPA FKIP Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan tahun ajaran 2014/2015. Prosedur penelitian terdiri dari tahap perencanan, membuat rencana perkuliahan, lembar observasi dan mendesain alat evaluasi. Tahap pelaksanaan tindakan, melaksanakan perkuliahan dengan menggunakan media animasi. Tahap observasi dan refleksi merupakan analisis, sintesis, interfretasi dan eksplementasi yang diperoleh dari data tindakan. Hasil penelitian menunjukkan suasana perkuliahan dengan menggunakan media animasi yaitu aktivitas mahasiswa mengalami peningkatan dari sklus I rata-rata skor 43,50% dan siklus II rata-rata skor 71,75%, sedangkan hasil belajar dari siklus I skor rata-rata 69,12% mahasiswa yang tuntas 23 orang (57,50%) dan yang tidak tuntas 17 orang (42,50%), pada siklus II skor rata-rata 80,50%, dimana mahasiswa yang tuntas 35 orng (87,50%) dan yang tidak tuntas 5 orang (12,50%) mengalami peningkatan sebesar 11,38%. Simpulan bahwa perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa pada materi getaran gelombang dan dipermudah mahasiswa dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip gejala alam, sehingga hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa memuaskan. Kata kunci : Gejala alam, Media animasi
  • 39. 39 I. PENDAHULUAN Media perkuliahan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses belajar mengajar, karena dengan bantuan media, kerumitan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik dapat disederhanakan, selain itu juga dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu dapat tersampaikan. Sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi ajar yang akan disampaikan.Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar fisika, perlu menggunakan berbagai media yang ada sehingga peserta didik (mahasiswa) memperoleh hasil belajar yang baik sekaligus memahami konsep fisika dengan baik juga. Terlebih lagi, fisika merupakan salah satu bidang ilmu penting dan sangat berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). (Ramadhan, 2008 : 1). Media merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. (Djamarah, 2006 : 121). Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dapat dijadikan sebagai media yang menunjang terciptanya alat bantu dalam proses pembelajaran. Penggunaan software yang dikembangkan dengan program animasi interaktif yang divisualkan serta dapat membuat peserta didik untuk memahami konsep –konsep fisika yang dipelajari secara nyata. (Ramadhan, dkk. 2008 : 2). Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang kompleks atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini, animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. (Suheri. 2006 : 29). Media animasi akan memberikan kesan menyenangkan dan membantu proses pembelajaran dalam mengingat serta memahami konsep Getaran Gelombang. Karena, dalam media animasi digunakan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis. Penggunaan media animasi akan mempermudahkan dalam menyampaikan materi ajarnya kepada peserta didik, sehingga dapat diamati proses fisika secara factual, yang selama ini banyak mahasiswa menganggap konsep Getaran Gelombang adalah khayal atau imajinasi.
  • 40. 40 Pengajaran fisika atom itu hendaknya jangan hanya menyajikan fakta-fakta saja yang perlu dihafalkan, tetapi mahasiswa perlu dibiasakan berpikir dan mengamati sendiri peristiwa-peristiwa alam itu. Kegiatan belajar-mengajar Getaran Gelombang dengan penggunaan media animasi mahasiswa akan lebih bergairah, termutivasi, beraktivitas, tekun bahkan merasa bangga , karena akan merasa bisa menemukan dan menghayati sendiri sesuatu objek yang sesuai dengan yang diharapkannya. Proses belajar-mengajar fisika atom dengan menggunakan media animasi akan lebih mudah mentransfer konsep-konsep konkrit ke konsep-konsep abstrak. Menurut pendapat para ahli pengertian Getaran Gelombang adalah suatu teori yang menerangkan gejala-gejala alam dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-kenyataan persyaratan dasar untuk memecahkan persoalan dengan mengamati gejala-gejalanya. Fakta adalah sesuatu yang dapat dihubungi atau kontak oleh manusia melalui indera. Hubungan-hubungan yang dimiliki oleh benda-benda adalah konkrit. Konsep adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisasikan dar pengalaman-pengalaman tertentu dan relevan. Menurut tingkatannya konsep dibedakan atas; Konsep konkrit : Konsep ini dibentuk karena pengalaman langsung melalui indera. Konsep absatrak : Konsep ini biasanya berkembang dari konsep-konsep konkrit. Konsep ini didapat dari analisis dan sintesis (biasanya dapat membedakan berbagai konsep dasar). Jadi konsep abstrak adalah, konsep yang didefenisikan. II. METODE PENELITIAN Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan siklus penelitian yang terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, sekali pertemuan setara dengan (3x45) menit, sehingga peningkatan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran Getaran Gelombang tercapai. Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan minimum maka media animasi dapat dikatakan mengalami peningkatan atau ada perubahan jadi
  • 41. 41 hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar peningkatan hasil belajar mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan selanjutnya. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing siklus (tahap) adalah sebagai berikut : Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan Pengamatan Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Siklus I 1.Tahap Perencanaan  Membuat SAP yang akan dilaksanakan dengan media animasi  Membuat skenario pembelajaran  Membuat LKM  Membuat lembar observasi aktivitas mahasiswa dan pre-test
  • 42. 42 2.Pelaksanaan Tindakan  Memberi penjelasan teknis dan alur pembelajaran  Menyampaikan materi perkuliahan  Penguatan dan menyimpulkan materi perkuliahan yang dibahas secara bersama- sama  Peneliti dan kolaborator melakukan observasi 3. Pengamatan  Mengisi lembar observasi aktivitas mahasiswa  Mengkoreksi tes hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa 4. Refleksi  Menganalisis data untuk melihat sejauh mana peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa Siklus II 1.Perencanaan  Membuat perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I 2.Pelaksanaan  Melaksanakan skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I 3.Pengamatan  Melakukan pengamatan lebih tajam terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa 4.Refleksi  Menganalisis dan membuat kesimpulan tentang keberhasilan media animasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa
  • 43. 43 Dalam hal ini, Jika dari jumlah mahasiswa 85% telah mencapai kriteria kelulusan minimum, maka penerapan media animasi dalam penelitian ini dikatakan mengalami peningkatan atau berhasil. Jadi hasil refleksi yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa untuk melakukan rancangan tindakan pada siklus selanjutnya Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan Fisika jurusan Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMN Al Washliyah stambuk 2009 yang berjumlah 40 orang. Objek penelitian adalah penggunaan media animasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa.Variabel penelitian adalah, aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa. Indikator penelitian adalah, skor yang diperoleh dari hasil test yang diperoleh dari tiap siklus. Instrumen untuk menjaring kemampuan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa adalah, tes essay yang sudah divalidasi sebanyak 5 soal. Untuk mengukur tingkat aktivitas belajar Getaran Gelombang mahasiswa digunakan lembar observi. Data penelitian dianalisis untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan dan untuk mengetahui gambaran tentang hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa,maka seorang mahasiswa dinyatakan telah mencapai kompetensi jika mahasiswa memperoleh skor 70 dan kelas dinyatakan tuntas terhadap suatu materi perkuliahan jika skor rata rata kelas mencapai 85. 1.Ketuntasan belajar individual Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa secara individu dihitung dengan rumus : KB = 𝑇 Tt x 100% (Trianto,2011:241) Dimana : KB= ketuntasan belajar mahasiswa T = jumlah skor yang diperoleh mahasiswa Tt = skor maksimal
  • 44. 44 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 0% < KB < 65% mahasiswa belum tuntas belajar 65% ≤ KB ≤100% mahasiswa sudah tuntas dalam belajar. 2.Ketuntasan Belajar Klasikal Persentase ketuntasan belajar mahasiswa secara keseluruhan di hitung dengan rumus: PK = 𝑥 𝑁 x 100% (Trianto,2011:241) Dimana : PK = persentase ketuntasan belajar seluruhannya X = Jumlah mahasiswa yang telah mencapai daya serap N = jumlah mahasiswa yang tuntas belajar Kriteria : Ketuntasan belajar secara klasikal dan berlaku jika dalam kelas tersebut terdapat 85% mahasiswa yang telah mencapai skor di atas 65. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peningkatan aktivitas mahasiswa melalui penggunaan media animasi berdasarkan hasil observasi. Seperti tabel berikut : Tabel 1 : Peningkatan Aktivitasr Belajar Mahasiswa Siklus I dan Siklus II Siklus Kesiapan Belajar (%) Ketekunan Belajar (%) Keaktifan Belajar (%) Kreativitas (%) Ide (%) Rata- Rata (% ) I 58 45,75 40,25 38,25 35,25 43,50 II 80 67,50 61,25 78,75 71,25 71,75 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I mengalami peningkatan di siklus II, aspek persiapan belajar meningkat 25%, ketekunan belajar meningkat 28,75 %, keaktifan belajar meningkat 25 %, kreatifitas meningkat 32,5 %, member ide meningkat 30%. Rata-rata pada siklus I hanya sekitar 43,5% sedangkan pada sikluS II
  • 45. 45 71,75 % maka aktifitas siklus II telah mengalami perubahan dan peningkatan dari siklus I sekitar 28,25%. Peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa melalui penggunaan media animasi dari hasil tes siklus I dan siklus II (dalam tabel 2). Tabel 2. Ketuntasan Hasil Belajar Getaran Gelombang Mahsiswa Siklus I dan II keterangan Tuntas Tidak tuntas Rata-rata Siklus I 57,50% 42,50% 69,12 Siklus II 87,50% 12,50% 80,50 Peningkatan hasil belajar Getaran Gelombang mahsiswa dapat juga dilihat dari perubahan skor rata-rata tes pada siklus I dan II seperti diagram batang berikut : Gambar 2. Diagram garis Rata-Rata Skor Tes Getaran Gelombang Siklus I dan II Dari tabel dan gambar di atas, persentase mahasiswa yang mencapai ketuntasan belajar mahasiswa meningkat dari siklus I ke siklua II. Pada siklus I ketuntasan belajar mahasiswa adalah, dari 57,50% menjadi 87,50%, namun masih ada 5 orang mahsiswa yang belum tuntas. 18 14 13 17 16 26 17 16 20 17 29 25 21 27 25 35 29 28 36 32 0 10 20 30 40 ksb ktb kab krt Ide Aktivitas Aspek yang diamati Grafik PeningkatanAktivitas Belajar Mahasiswa Siklus I dan II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan IV Pertemuan V
  • 46. 46 Walaupun demikian, secara keseluruhan mahasiswa yang belum mencapai ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 42,50% menurun secara signifikan menjadi 12,50% pada siklus II. Rata-rata skor hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa siklus I adalah, 69,12 meningkat menjadi 80,50 pada siklus II, sehingga hasil belajar Getaran Gelombang mahasiswa dengan menggunakan media animasi cenderung meningkat. IV. PENUTUP Dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpukan bahwa : 1. Perkuliahan dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa pada materi Getaran Gelombang. . 2. Media animasi mempermudah memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip gejala alam, sehingga hasil belajar pada Getaran Gelombang mahasiswa meningkat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. ...............2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada Asrofi, M. “Model Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan”. http://www.budakfisika.com. 10 Februari 2010. Pukul 12.56 WIB. Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Ena, OT. “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi”. http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc+POWER+POINT+UNTU K+PEMBELAJARAN&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id. 19 Februari 2010. Pukul 10.30 WIB. Ferry.2007.“Klasifikasi Media Pembelajaran”.http://kurtek.upi.edu/media/sources/2-%20klasifikasi%20media.pdf. 3 April 2010.Pukul 11.43 WIB .2007.“Teknik Pemilihan Media”.http://rinofeunp.files.wordpress.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.52 WIB
  • 47. 47 Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika. Jakarta : Erlangga Krisnawan. 2009. “Ciri dan Pengertian Pembelajaran”. http://krisna1.blog.uns.ac.id. 12 Mei 2010. Pukul 11.44 WIB Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Munawar, Indra. 2009. “Pengertian Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37 WIB .2009. “Pengertian Hasil Belajar”. http://indramunawar.blogspot.com. 17 Mei 2010. Pukul 11.05 WIB Mustikasari, Ardiani. 2008. “Mengenal Media Pembelajaran”.http://edu- articles.com/mengenal-media-pembelajaran/. 12 Februari 2010. Pukul 11.10 WIB Ramadhan, Sony. 2008. “Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia”. http://www.budakfisika.blogspot.com. 11 Februari 2010. Pukul 14.14 WIB Reksoatmodjo, T. 2009. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung : Refika Aditama Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Sudrajat,Akhmad.2008.“MediaPembelajaran”. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/.12 Februari 2010. Pukul 11.01 WIB Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Suheri, Agus. 2006. “Animasi Multimedia Pembelajaran”. Jurnal Informatika. No.1: Periode Juli Desember 2006. http://unsur.ac.id/images/articles/27_33_pak_agus.pdf. Warpala, I.W.Sukra. 2009. “Media Pembelajaran : Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi dan Karakteristiknya”. http://edukasi.kompasiana.com. 12 Mei 2010. Pukul 11.37 WIB