2. Peranan beberapa anggota tim asuhan
gizi
a. Dokter : berperan sbg ketua tim asuhan gizi
b. Perawat : penghubung utama antara pasien dgn
anggota tim lain.
melakukan pemesanan diet ke dapur
mengamati pasien sewaktu makan
melaporkan ttg penerimaan pasien thd diet yg
diberikan
bertanggung jawab dlm pemberian makanan
peroral, enteral, maupun parenteral dan
melaporkan
memberi pendidikan kes thd pasien dan klg
3. Peran perawat dalam Pelaksanaan Diet
a. Mengidentifikasi Kebutuhan gizi
b. Kolaburasi dengan tim kesehatan lain
c. Motivator Pelaksanaan Diet
d. Memberikan Pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan diet
4. Mengidentifikasi kebutuhan gizi
1. Mengidentifikasi kebutuhan gizi
2. Setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral
) serta memerlukan air dan serat
3. Pemberian gizi sebaiknya memperhatikan
kemampuan tubuh seseorang utk mencerna
makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktifitas, dan
kondisi tertentu spt sakit, hamil dsb
5. 5. Perawat hrs mengenal tanda-tanda nutrisi buruk
6. Mengobservasi status fisik, asupan makanan,
penambahan atau kehilangan BB dan respon
terapi klien.
7. Mengidentifikasi masalah aktual atau potensial
dlm status gizi
8. Menentukan gizi seimbang
Gizi seimbang : makanan yg dikonsumsi individu dlm
satu hari yg beraneka ragam dan mengandung
zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur
sesuai kebutuhan tubuh.
6. Kolaburasi dengan tim kesehatan lain
Perawat berkolaburasi dgn ahli diet dlm
melakukan pengkajian nutrisi yg komprehensif.
Perawat berkolaburasi dgn ahli diet dlm
merencanakan diet
Perawat berbagi tanggung jawab dgn ahli gizi utk
mengevaluasi asupan makanan dan berbagi dlm
pendidikan klien ttg diet
7. Perawat sbg motivator
• Perawat harus memotivasi pasien untuk mandiri
• Memberikan motivasi pasien utk mengkonsumsi cairan
• Memotivasi pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
8. Memberikan pendidikan kesehatan
ttg gizi
•Pendidikan dpt dilakukan melalui pendekatan
keluarga
•Pentingnya gizi sbg kebutuhan pokok dlm keluarga
•Pengetahuan ttg gizi hrs benar-benar diketahui oleh
keluarga
•Pengetahuan tsb meliputi : fungsi makanan,
susunan makanan, kombinasi makanan yg dpt
menghindari pemborosan, cara mengelola dan
memilih dan cara menilai kesehatan yg
berhubungan dgn faktor gizi.
9. • Penyuluhan tdk hanya menyampaikan pengetahuan tetapi jg
konseling kepada klien
• Perlu ada tingkatan prioritas terhadap sasaran yang dituju. Misalnya
gizi utk ibu hamil,ibu menyusui, gizi bayi dsb.
• Materi – materi pendidikan kesehatan dpt diperoleh dari bahan
bacaan atau media elektronik.
10. Pengkajian/assesmen gizi
Assesmen awal
Nama
Gender
Umur
Tinggi badan
BB
Indeks masa Tubuh (IMT)
BB ideal
% BB ideal dibanding BB
sebenarnya
Perubahan BB 2 mgg-6 bln
terakhir
Perubahan nafsu makan
Disfagia
Rasa mual, muntah atau
diare
Data lab : Hb, albumin dsb
11. Assesmen lanjut
Data sosial ekonomi
Data antropometri : BB, TB, BB ideal, IMT, perub BB abnormal
Tebal lemak bawah kulit ( trisep dan skapular)
Lingkar lengan atas ( LILA)
Data lab : biokimia darah, urine, jaringan berkaitan status protein.
12. Data medik
riwayat medik :kemungkinan pengaruh penyakit
hasil px yg berkaitan/mempengaruhi status gizi
Data riwayat gizi atau diet
food reccal 24 jam terakhir
Frek kons.makanan
Penggunaan suplemen
Aktivitas fisik
Penggunaan obat
13. Pemeriksaan antropometri
•Antropometri : Pengukuran tentang ukuran, berat
badan, dan proporsi tubuh manusia
•Meliputi : TB, BB, tebal lipatan kulit dan lengan
•Area yg diperiksa kepala, dada dan lengan
•Tebal lipatan kulit : cara menetukan prosentase
lemak pada tubuh.
•Pengukuran pada trisep atau trisep skinfold ( TSF )
14. • Lingkar tubuh : yg diukur adl kepala, dada, lengan atas bagian tengah
dan otot lengan atas bagian tengah
• Lingkar dada dan kepala untuk pengkajian tum-bang otak bayi
• LILA : lingkar lengan atas dan LOLA : lingkar otot lengan Atas utk menilai
status nutrisi
15. Observasi klinis
• Perawat mengobservasi tanda klinis status nutrisi pada bagian tubuh
spt penampilan umum berat badan, mata, leher ( kelenjar), kuku,
kaki, tungkai, kerangka dll
16. Intervensi yang memudahkan penyuluhan pd klien
dan keluarga
1. Dengarkan masalah dan ide klien
2. Dorong keterlibatan keluarga
3. Tekankan pentingnya mendapatkan nutrisi adekuat
4. Tenangkan klien yg sangat kuatir ttg makan
5. Bantu klien memilih makanan yg tepat
17. 6. Beritahu klien tentang interaksi obat –nutrien
7. Hindari penggunaan istilah diet
8. Tekankan hal – hal yg perlu dilakukan
9. Pertahankan pesan yg sederhana
10. Tinjau ulang materi tertulis bersama klien
11. Anjurkan klien utk menghindari makanan yg tidak bisa ditoleransi