SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENGANTAR BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
YUNISA ROSA DEWIKA
A21113519
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi 1
Latar belakang 2
Permasalahan 3
Pembahasan 4
Kesimpulan 14
Daftar pustaka 15
2
LATAR BELAKANG
Apabila wiraswasta mendirikan suatu bisnis, mereka harus
menentukan bentuk kepemilikan bisnis. Pilihan dari bentuk kepemilikan
bisnis tertentu dapat mengakibatkan berbagai karakteristik yang
mempengaruhi nilai perusahaan.
Misalnya kasus Outback Steakhouse yang mempunyai lebih dari
235 restoran yang tersebar dari California sampai New Jersey. Penjualan
Outback akhir-akhir ini telah tumbuh sangat besar. Bentuk bisnis apa yang
ideal untuk Outback? Faktor apa yang harus diperhatikan Outback apabila
memilih bentuk kepemilikan bisnis? Risiko apa yang dihadapi Outback
dari perspektif pemilik? Bab ini memberikan latar belakang suatu
kepemilikan bisnis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan diatas.
Keputusan Bentuk
Kepemilikan
Bisnis
Akses terhadap
pengendalian
Pengendalian
Bisnis
Nilai perusahaan
Pajak yang harus
dibayar oleh
bisnis
3
PERMASALAHAN
1. Menjelaskan bagaimana pemilik bisnis memilih bentuk kepemilikan
bisnis.
2. Mendeskripsikan metode memiliki bisnis yang telah ada.
3. Menerangkan bagaimana pemilik bisnis dapat mengukur kinerja
bisnis mereka.
4
PEMBAHASAN
Ketika pengusaha membentuk suatu bisnis, mereka harus memutuskan
bentuk kepemilikan bisnis tersebut. Ada tiga bentuk dasar kepemilikan
bisnis, yaitu kepemilikan perseorangan, persekutuan, dan perseroan
terbatas.
1. KEPEMILIKAN PERSEORANGAN
Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu
kepemilikan perseorangan. Pemilik dari suatu kepemilikan dsebut pemilik
tunggal. Pemilik tunggal memiliki kewajiban untuk menutup seluruh
pembayaran yang diakibatkan oleh pinjaman dari kreditor untuk mendanai
operasi perusahaan tetapi tidak perlu membagi keuntungan bisnisnya
dengan para kreditor. Keuntungan yang dihasilkan oleh bentuk
kepemilikan perseorangan akan dianggap sebagai laba pribadi yang
diterima oleh pemiliknya dan terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal
Revenue Service (IRS)
Karakteristik Bentuk Kepemilikan Perseorangan yang Berhasil
Kepemilikan perseorangan harus bersedia menerima tanggung
jawab akan kinerja perusahaan secara penuh. Kepemilikan perseorangan
juga harus bersedia bekerja dengan waktu yang fleksibel. Mereka harus
dapat dihubungi sepanjang waktu dan mungkin harus siap menggantikan
para karyawannya apabila sedang berhalangan. Mereka harus
menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang kuat, teliti, rapi
berorganisasi dengan baik kepada pekerjanya.
Banyak pemilik tunggal yang berhasil pernah memiliki pengalaman
kerja di pasar yang sedang mereka geluti. Pengalaman merupakan hal
yang sangat penting artinya dalam memahami persaingan dan perilaku
para pelanggan di pasar tertentu.
5
Keuntungan Kepemilikan Perseorangan
Bentuk kepemilikan perseorangan memiliki keuntungan berikut ini
dibandingkan dengan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis lainnya :
1. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal. Pemilik
tunggal tidak harus membagi keuntungan perusahaan dengan para
pemilik lain.
2. Organisasi yang mudah. Mandirikan suatu kepemilikan
perseorangan relatif mudah.
3. Pengendalian penuh. Dengan hanya seorang pemilik yang memiliki
kendali penuh atas perusahaan, maka peluang terjadinya konflik
selama proses pengambilan keputusan dapat dihilangkan.
4. Pajak yang lebih rendah. Karena keuntungan dalam suatu
kepemilikan perseorangan dianggap sebagai penghasilan pribadi,
maka mereka menjadi subjek pajak yang lebih rendah daripada
yang dikenakan untuk beberapa kepemilikan bisnis lainnya.
Kerugian Kepemilikan Perseorangan
Kepemilikan perseorangan memiliki kerugian-kerugian sebagai berikut :
1. Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian. Sama halnya
dengan pemilik tunggal yang tidak harus membagi keuntungannya,
mereka juga tidak dapat membagi kerugian yang dialami oleh
perusahaan.
2. Kewajiban yang tidak terbatas. Seorang pemilik tunggal tidak
terdapat batasan atas utang yang menjadi kewajiban pemilik.
3. Dana yang terbatas. Pemilik tunggal mungkin mengalami kesulitan
untuk terlibat dalam suatu bisnis yang membutuhkan modal dalam
jumlah yang substansial.
4. Keahlian yang terbatas. Seorang pemilik tunggal memiliki keahlian
yang terbatas dan mungkin tidak mampu mengendalikan seluruh
aspek bisnisnya
6
2. PERSEKUTUAN
Persekutuan (partnership) adalah bisnis yang dimiliki secara bersama oleh
dua orang atau lebih. Para pemilik harus mendaftarkan persekutuan
mereka ke Negara bagian dan mungkin juga perlu mengajukan izin kerja
yang dimana sekitar 10 persen dari seluruh perusahaan berbentuk
persekutuan.
Dalam persekutuan umum, seluruh sekutu akan memiliki kewajiban
yang tidak terbatas. Sebaliknya, dalam persekutuan terbatas, perusahaan
memiliki beberapa sekutu terbatas, atau sekutu yang kewajibannya
dibatasi atas uang atau harta yang telah mereka sumbangkan pada
persekutuan.
Keuntungan Persekutuan
Bentuk kepemilikan persekutuan memiliki tiga keuntungan utama :
1. Tambahan pendanaan. Salah satu keuntungan nyata dari suatu
persekutuan dibandingkan dengan kepemilikan perseorangan
adalah tambahan pendanaan yang dapat diberikan oleh para
sekutu.
2. Pembagian kerugian. Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh
persekutuan akan ditanggung oleh seluruh sekutu. Jadi, tidak ada
satu orang yang akan menyerap keseluruhan kerugian.
3. Lebih banyak spesialisasi. Dengan persekutuan, para sekutu dapat
memusatkan perhatian mereka pada masing-masing spesialisasi
yang dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam pelanggan.
Kerugian Persekutuan
Disamping keuntungan yang dimilikinya, persekutuan memiliki kerugian-
kerugian sebagai berikut :
1. Pembagian pengendalian. Pengambilan keputusan dalam suatu
persekutuan harus dibagi.
7
2. Kewajiban yang tidak terbatas. Para sekutu umum dalam suatu
persekutuan menjadi subjek dari kewajiban yang tidak terbatas.
3. Pembagian keuntungan. Setiap keuntungan harus dibagi di antara
semua sekutu.
Korporasi-S
Setiap perusahaan yang memiliki jumlah pemilik maksimal 100
orang dan dapat memenuhi beberapa kriteria lain dapat memilih untuk
menjadi apa yang dikenal dengan istilah korporasi-S. Banyak kantor
akuntan dan bisnis-bisnis kecil memilih korporasi-S sebagai bentuk
kepemilikannya.
Perusahaan Kewajiban Terbatas (LLC)
Jenis persekutuan umum yang beberapa tahun belakangan ini popular
adalah limited liability company (LLC) yang memiliki fasilitas
menguntungkan dari jenis persekutuan umum namun juga menawarkan
kewajiban terbatas bagi para sekutunya. LLC harus dibentuk sesuai
undang-undang Negara bagian dimana bisnis tersebut berada. Beberapa
persekutuan umum telah berubah menjadi LLC untuk mengkapitalisasi
keuntungan dari persekutuan sekaligus membatas kewajiban para
pemiliknya.
3. PERSEROAN TERBATAS
Perseroan terbatas (corporation) adalah suatu entitas yang tercatat
di sebuah Negara bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum
dapat dibedakan dari para pemiliknya.
Untuk mendirikan perseroan terbatas, seseorang atau suatu
kelompok harus membuat akta pendirian perseroan terbatas atau
dokumen yang digunakan untuk mendirikan usaha dan melaporkannya
kepada pemerintah Negara bagian. Orang-orang yang mengorganisasi
8
perseroan juga harus membuat anggaran dasar sebagai panduan umum
dalam mengelola perusahaan.
Para pemegang saham dari perseroan terbatas memiliki anggota
dewan direksi yang bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan-
kebijakan umum dalam perusahaan. Direktur utama dari suatu bisnis
bertindak sebagai ketua dewan.
Bagaimana Para Pemegang Saham Mendapatkan Penghasilannya?
Yang pertama, mereka menerima dividen dari perusahaan yang
merupaka bagian dari keuntungan perusahaan selama tiga bulan terakhir
yang didistribusikan kepada para pemegang saham. Kedua, saham yang
mereka miliki dapat mengalami peningkatan nilai. Ketika perusahaan
menjadi lebih menguntungkan, nilai sahamnya cenderung mengalami
kenaikan, yang artinya nilai saham yang dimiliki para pemiliknya
mengalami peningkatan.
Perseroan Tertutup versus Perseroan Terbuka
Kebanyakan perseroan terbatas kecil merupakan perseroan
tertutup, yaitu kepemilikannya dibatasi hanya untuk sekelompok kecil
investor saja. Kebanyakan perseroan terbatas besar merupakan
perseroan terbuka, yaitu saham mereka dapat dengan mudah dibeli atau
dijual oleh para investornya.
Para pemegang saham dari perseroan terbuka dapat menjual
saham mereka ketika membutuhkan uang, kecewa dengan kinerja
perseroan, atau mungkin karena mereka memperkirakan harga saham
tidak akan mengalami meningkatan lagi dimasa mendatang.
Keuntungan Perseroan terbatas
Bentuk kepemilikan perseroan terbatas menawarkan keuntungan-
keuntungan sebagai berikut :
9
1. Kewajiban terbatas. Para pemilik perseroan terbatas memiliki
kewajiban yang terbatas.
2. Akses ke pendanaan. Dapat dengan mudah memperoleh
pendanaan dengan menerbitkan saham baru. Untuk memperoleh
tambahan dana, mereka harus mengandalkan dari pemilik-pemilik
yang ada atau pinjaman dari para kreditor
3. Perpindahan kepemilikan. Para investor di perusahaan besar dan
terbuka biasanya dapat menjual saham mereka dalam hitungan
menit dengan menghubungi pialang mereka atau menjualnya
secara online.
Kerugian Perseroan Terbatas
Bentuk kepemilikan perseroan terbatas memiliki kerugian-kerugian, yaitu:
1. Biaya organisasi yang tinggi. Pengorganisasian suatu perseroan
terbatas biasanya lebih mahal daripada pembentukan kepemilikan
bisnis yang lain karena adanya kebutuhan pembuatan akta
pendirian perseroan dan mencatatkannya ke Negara bagian.
2. Pengungkapan keuangan. Ketika saham dari perseroan terbatas
diperdagangkan secara terbuka, maka masyarakat investasi
memiliki hak, dalam batasan-batasan tertentu, untuk memeriksa
data-data keuangan perusahaan.
3. Masalah perwakilan. Biasanya dijalankan oleh para manajer yang
bertanggung jawab dalam melakukan pengambilan keputusan bagi
bisnis yang akan melayani kepentingan para pemiliknya.
4. Pajak yang tinggi. Dikarenakan perseroan terbatas adalah entitas
yang terpisah, maka perusahaan akan dikenakan pajak secara
terpisah dari para pemiliknya.
10
Membandingkan Berbagai Bentuk Kepemilikan Bisnis
Tidak ada bentuk kepemilikan bisnis yang ideal. Seseorang yang
mendirikan bisnis kecil-kecilan mungkin akan memilih bentuk kepemilikan
perseorangan.
Menggunakan internet untuk membandingkan berbagai bentuk
kepemilikan bisnis. Salah satu titik awal yang baik adalah Small Business
Administration (SBA). Seluruh layanan tersedia melalui kantor-kantor SBA
local, sekaligus dapat diakses melalui internet.
4 PENGARUH KEPEMILIKAN TERHADAP PENGEMBALIAN DAN
RISIKO.
Potensi pengembalian dari risiko dari berinvestasi di suatu bisnis akan
dipengaruhi oleh bentuk kepemilikannya. Jadi, para pengusaha
hendaknya mempertimbangkan bagaimana bentuk kepemilikan akan
memengaruhi potensi mengembalian dan risiko ketika memutuskan untuk
memilih bentuk kepemilikan yang optimal bagi bisnis mereka.
Dampak Kepemilikan pada Pengembalian Investasi
Pengembalian investasi sebuah perusahaan diperoleh dari laba
perusahaan. Ketika sebuah perusahaan menghasilkan laba, maka
perusahaan akan membayarkan sebagian ke kantor pajak (IRS) sebagai
pajak penghasilan. Akan tetapi, jumlah laba setelah pajak sebuah
perusahaan tidak selalu dapat diartikan sebagai suatu alat ukur atas
kinerja perusahaan yang bermanfaat kecuali jika ia telah disesuaikan
dengan jumlah ekuitas perusahaan, yang merupakan total investasi dari
para pemegang saham perusahaan. Para pemilih bisnis lebih memilih
mengukur profitabilitas perusahaan dengan menghitung pengembalian
atas ekuitas.
ROE = Laba setelah Pajak
Ekuitas
11
Akses ke sejumlah besar ekuitas hanya menuntungkan jika
perusahaan dapat memanfaatkan ekuitas tersebut. Jika sebuah
perusahaan memiliki lebih banyak ekuitas daripada yang dapat
digunakannya, maka kinerja perusahaan tersebut akan lemah.
Pengembalian atas Ekuitas (ROE)
Perseroan terbatas memiliki investasi ekuitas tiga kali lebih besar daripada
persekutuan. Pengembalian atas ekuitas menjadi jauh lebih tinggi pada
persekutuan jika dibandingkan dengan perseroan terbatas.
Dampak Kepemilikan terhadap Risiko
Risiko (risk) dari sebuah terusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan
leba perusahaan di masa mendatang, yang mencerminkan ketidakpastian
pengembalian bagi para pemiliknya. Laba masa depan sebuag
perusahaan tergantung pada pendapatan dan pengeluarannya di masa
depan.
Pendanaan kepemilikan perseorangan yang terbatas juga memiliki
arti bahwa mereka tidak dapat mendiversifikasikan bisnisnya, jika bisnis
tunggal mereka mengalami masalah, maka mereka akan sangat rentan
mengalami kegagalan. Bisnis-bisnis yang lebih besar pada umumnya
memeliki beberapa orang pejabat di posisi kunci yang dapat melakukan
pengambilan keputusan penting, sehingga tidak ada orang yang
tergantikan.
5. MEMPEROLEH KEPEMILIKAN ATAS BISNIS YANG SUDAH
BERJALAN
Beberapa orang menjadi pemilik tunggal tanpa harus mendirikan bisnis.
Berikut adalah metode-metode umum dimana seseorang dapat menjadi
pemilik dari bisnis yang sudah berjalan.
12
Mengambil Alih Kepemilikan sebuah Bisnis Keluarga
Banyak orang bekerja pada sebuah bisnis keluarga dan setelah beberapa
waktu mengambil alih kepemilikannya. Keputusan-keputusan penting
yang berkaitan dengan proses produksi dan operasi-operasi perusahaan
lainnya telah ditentukan terlebih dahulu. Jika bisnis tersebut mengalami
kinerja yang buruk, maka pemilik baru harus mengubah kebijakan
manajemen, kebijakan pemasaran, dan kebijakan keuangan.
Membeli Bisnis yang Sudah Berjalan
Di mana pun dan kapan pun, terdapat banyak bisnis yang dijual.
Penjualan bisnis sering kali diiklankan dalam bagian iklan. Bisnis dapat
dijual mungkin saja karena kesulitan keuangan dan pemiliknya meninggal
dunia atau pensiun.
Seseorang mempertimbangkan untuk membeli suatu bisnis harus
memutuskan apakah mereka memiliki cukup keahlian untuk menjalankan
bisnis tersebut. Mereka harus membandingkan ekspentasi keuntungan
bisnis tersebut dengan biaya awal yang dibutuhkan untuk membelinya. Di
beberapa jenis bisnis, hubungan pribadi antara pemilik dan pelanggannya
menjadi suatu hal yang memiliki arti sangat penting. Banyak pelanggan
yang dapat berpindah ke pesaing lain jika terjadi perubahan kepemilikan.
Waralaba
Waralaba adalah kesepakatan dimana pemilik suatu bisnis yang disebut
paralaba memperkenalkan pihak lain atau tawaralaba menggunakan
merek dagang, nama dagang, atau hak ciptanya, dengan syarat-syarat
tertentu. Bisnis baru yang dibuat dengan menggunakan merek dagang
dan nama dari pawaralaba yang sudah ada. Kebanyakan waralaba dapat
diklasifikasikan sebagai pendistribusian, bisnis rantai toko, atau
kesepakatan produksi.
Keuntungan-keuntungan umum dari waralaba adalah sebagai
berikut :
13
1. Gaya manajemen yang telah teruji. Waralaba mencari panduan
dari pawaralaba di bidang produksi dan manajemen. Sasaran
utama waralaba adalah mencontoh bisnis yang sudah teruji di
suatu lokasi tertentu.
2. Pengakuan nama bagi parawalaba yang secara signifikan akan
dapat meningkatkan permintaan produk yang mungkin tidak
perlu lagi mengeluarkan uang untuk mengiklankan dirinya
karena waralaba tersebut telah popular bagi para pelanggan.
3. Dukungan keuangan dari para pawaralaba yang dapat
memastikan tersedianya modal awal bagi pawaralaba.
Franchisee dapat membeli bahan baku penyediaan dari
franchisor secara kredit, yang merupakan salah satu bentuk
pendanaan jangka pendek.
Kerugian umum dari waralaba adalah sebagai berikut :
1. Berbagai keuntungan yang diberikan oleh tawaralaba sebagai
imbalan. Beban tahunan yang dibayarkan oleh terwaralaba
dapat sebesar 8 persen atau lebih dari pendapatan yang
didterima.
2. Kurangnya pengendalian. Franchisee harus mematuhi
panduan-panduan yang berhubungan dengan produksi dan
penentuan harga produk, dan kemungkinan pula beberapa
panduan lainnya.
Meskipun pengembalian keputusan dibatasi, para pemilik waralaba
masih dapat membuat beberapa keputusan penting. Mereka harus
memutuskan apakah sebuah waralaba tertentu dapat berhasil di sebuah
lokasi tertentu. Mereka harus memberikan kepemimpinan dan motivasi
untuk dapat memaksimalkan efisiensi produksi. Waralaba yang melayani
bisnis-bisnis lain tumbuh dengan pesat selama beberapa tahun terakhir
ini.
14
KESIMPULAN
1. Perilaku perusahaan dibentuk dengan etnik bisnis, yang mewakili
suatu rangkaian nilai moral.
2. Perusahaan mempunyai tanggung jawab atau keamanan,
perlakuan wajar, dan kesempatan yang sama untuk karyawan.
3. Perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk memuaskan pemilik
yang memberikan dana.
4. Perusahaan mempunyai tanggung jawab memelihara lingkungan
bersih jika mengoperasikan bisnisnya.
5. Perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada komunitas
lokalnya tempat mereka menarik pelanggan dan karyawan.
6. Apabila perusahaan memastikan tanggung jawab sosialnya,
mereka harus menyiapkan pengeluaran yang substansial.
15
DAFTAR PUSTAKA
Madura, Jeff, 2001 . Introduction to Business, 2nd Ed . PT. Salemba
Emban Patria . Jakarta .
Madura, Jeff, 2007 . Introducing to Business, 4th Ed . PT. Salemba Emban
Patria . Jakarta .

More Related Content

What's hot

Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Presentation bisnis plan
Presentation bisnis planPresentation bisnis plan
Presentation bisnis planDita Ovita
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
 
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Ibnu Kurniawan Soetomo
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisZaldeeho Nei
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanZakiyul Mu'min
 

What's hot (20)

Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Presentation bisnis plan
Presentation bisnis planPresentation bisnis plan
Presentation bisnis plan
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian Bisnis
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKMProposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
 

Viewers also liked

INTRODUCTION TO BUSINNES -MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISINTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINNES -MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISguest4920435
 
Motif dan fungsi suatu bisnis
Motif dan fungsi suatu bisnisMotif dan fungsi suatu bisnis
Motif dan fungsi suatu bisnisElisabet Elok
 
Merencanakan bisnis
Merencanakan bisnisMerencanakan bisnis
Merencanakan bisnisyunisarosa
 
Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para AhliBeberapa Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para AhliDjhony Sitohang
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalSthefanie Parera
 
Bab 7 jeff madura
Bab 7 jeff maduraBab 7 jeff madura
Bab 7 jeff maduraIlhab Abadi
 
Bab 2 jeff madura
Bab 2 jeff maduraBab 2 jeff madura
Bab 2 jeff maduraIlhab Abadi
 
Bab 4 jeff madura
Bab 4 jeff maduraBab 4 jeff madura
Bab 4 jeff maduraIlhab Abadi
 
pengertian Bisnis dan pemasaran internasional
pengertian Bisnis dan pemasaran internasionalpengertian Bisnis dan pemasaran internasional
pengertian Bisnis dan pemasaran internasionalAeldy Raditya Lfs
 
Makalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
Makalah Bentuk-Bentuk PerusahaanMakalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
Makalah Bentuk-Bentuk PerusahaanAltina Hanum
 
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialPengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialyunisarosa
 
Bab 6 jeff madura
Bab 6 jeff maduraBab 6 jeff madura
Bab 6 jeff maduraIlhab Abadi
 
Sistem Fungsional Bisnis Bab motif dan fungsi bisnis
Sistem Fungsional Bisnis Bab  motif dan fungsi bisnisSistem Fungsional Bisnis Bab  motif dan fungsi bisnis
Sistem Fungsional Bisnis Bab motif dan fungsi bisnisHonda Tiger Club Indonesia
 
Biografi rasulullah
Biografi rasulullahBiografi rasulullah
Biografi rasulullahyunisarosa
 
Bentuk Kepemilikan Bisnis Di Amerika
Bentuk Kepemilikan Bisnis Di AmerikaBentuk Kepemilikan Bisnis Di Amerika
Bentuk Kepemilikan Bisnis Di Amerikaenden hidayat
 
Memilih Bentuk Usaha
Memilih Bentuk UsahaMemilih Bentuk Usaha
Memilih Bentuk UsahaAbeng Fariz
 
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiEtika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiKent Ardy Sutjiadi
 

Viewers also liked (20)

INTRODUCTION TO BUSINNES -MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISINTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINNES -MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
 
Motif dan fungsi suatu bisnis
Motif dan fungsi suatu bisnisMotif dan fungsi suatu bisnis
Motif dan fungsi suatu bisnis
 
Merencanakan bisnis
Merencanakan bisnisMerencanakan bisnis
Merencanakan bisnis
 
Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para AhliBeberapa Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
 
Bab 7 jeff madura
Bab 7 jeff maduraBab 7 jeff madura
Bab 7 jeff madura
 
Bab 2 jeff madura
Bab 2 jeff maduraBab 2 jeff madura
Bab 2 jeff madura
 
Bab 4 jeff madura
Bab 4 jeff maduraBab 4 jeff madura
Bab 4 jeff madura
 
pengertian Bisnis dan pemasaran internasional
pengertian Bisnis dan pemasaran internasionalpengertian Bisnis dan pemasaran internasional
pengertian Bisnis dan pemasaran internasional
 
Makalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
Makalah Bentuk-Bentuk PerusahaanMakalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
Makalah Bentuk-Bentuk Perusahaan
 
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialPengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
 
Bab 6 jeff madura
Bab 6 jeff maduraBab 6 jeff madura
Bab 6 jeff madura
 
Sistem Fungsional Bisnis Bab motif dan fungsi bisnis
Sistem Fungsional Bisnis Bab  motif dan fungsi bisnisSistem Fungsional Bisnis Bab  motif dan fungsi bisnis
Sistem Fungsional Bisnis Bab motif dan fungsi bisnis
 
macam-macam bentuk kepemilikan usaha
macam-macam bentuk kepemilikan usahamacam-macam bentuk kepemilikan usaha
macam-macam bentuk kepemilikan usaha
 
Biografi rasulullah
Biografi rasulullahBiografi rasulullah
Biografi rasulullah
 
Dasar Bisnis dan Ekonomi
Dasar Bisnis dan EkonomiDasar Bisnis dan Ekonomi
Dasar Bisnis dan Ekonomi
 
Bentuk Kepemilikan Bisnis Di Amerika
Bentuk Kepemilikan Bisnis Di AmerikaBentuk Kepemilikan Bisnis Di Amerika
Bentuk Kepemilikan Bisnis Di Amerika
 
Memilih Bentuk Usaha
Memilih Bentuk UsahaMemilih Bentuk Usaha
Memilih Bentuk Usaha
 
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiEtika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
 
KBLI 2015
KBLI 2015KBLI 2015
KBLI 2015
 

Similar to Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis

RESUME BAB 5 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 5 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 5 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 5 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURAfiqifazriana
 
INTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISINTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISguest682b8f6
 
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)guestee13221
 
Introduction To Bussines 2
Introduction To Bussines 2Introduction To Bussines 2
Introduction To Bussines 2guest0eb086
 
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis BaruBab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Barumsahuleka
 
BENTUK ORGANISASI BISNIS UNIBERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
BENTUK ORGANISASI BISNIS UNIBERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRIBENTUK ORGANISASI BISNIS UNIBERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
BENTUK ORGANISASI BISNIS UNIBERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRInurhalali03051963
 
Materi_4_Bentuk_Kepemilikan_Bisnis.ppt
Materi_4_Bentuk_Kepemilikan_Bisnis.pptMateri_4_Bentuk_Kepemilikan_Bisnis.ppt
Materi_4_Bentuk_Kepemilikan_Bisnis.pptIamIbrahim4
 
Pengantar Bisnis
Pengantar BisnisPengantar Bisnis
Pengantar Bisnisamuharis
 
DBF1113 NK02 PENGENALAN PERNIAGAAN
DBF1113 NK02 PENGENALAN PERNIAGAANDBF1113 NK02 PENGENALAN PERNIAGAAN
DBF1113 NK02 PENGENALAN PERNIAGAANKamizatul Liyana
 
34005 11-532130902411
34005 11-53213090241134005 11-532130902411
34005 11-532130902411zubair_tahta
 
Perusahaan perseorangan (pptx)
Perusahaan perseorangan (pptx)Perusahaan perseorangan (pptx)
Perusahaan perseorangan (pptx)Ryan Satria Wibowo
 
Pengantar Manajemen Keuangan 1
Pengantar Manajemen Keuangan 1Pengantar Manajemen Keuangan 1
Pengantar Manajemen Keuangan 1DarmonoSEMSi1
 
Bab 2 bentuk dan perkembangan badan usaha
Bab 2 bentuk dan  perkembangan badan usahaBab 2 bentuk dan  perkembangan badan usaha
Bab 2 bentuk dan perkembangan badan usahasasabilla sary karno
 

Similar to Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis (20)

RESUME BAB 5 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 5 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 5 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 5 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
 
Bab 5 jeff madura
Bab 5 jeff maduraBab 5 jeff madura
Bab 5 jeff madura
 
Bentuk Bisnis
Bentuk BisnisBentuk Bisnis
Bentuk Bisnis
 
INTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISINTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINNES-MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
 
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
 
Introduction To Bussines 2
Introduction To Bussines 2Introduction To Bussines 2
Introduction To Bussines 2
 
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis BaruBab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Bab 4 - Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
 
BENTUK ORGANISASI BISNIS UNIBERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
BENTUK ORGANISASI BISNIS UNIBERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRIBENTUK ORGANISASI BISNIS UNIBERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
BENTUK ORGANISASI BISNIS UNIBERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
 
Materi_4_Bentuk_Kepemilikan_Bisnis.ppt
Materi_4_Bentuk_Kepemilikan_Bisnis.pptMateri_4_Bentuk_Kepemilikan_Bisnis.ppt
Materi_4_Bentuk_Kepemilikan_Bisnis.ppt
 
Bab 5 sme
Bab 5 smeBab 5 sme
Bab 5 sme
 
Pengantar Bisnis
Pengantar BisnisPengantar Bisnis
Pengantar Bisnis
 
DBF1113 NK02 PENGENALAN PERNIAGAAN
DBF1113 NK02 PENGENALAN PERNIAGAANDBF1113 NK02 PENGENALAN PERNIAGAAN
DBF1113 NK02 PENGENALAN PERNIAGAAN
 
P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3
 
P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3
 
P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3P.bisnis pert 3
P.bisnis pert 3
 
Jenis-jenis Perniagaan
Jenis-jenis Perniagaan Jenis-jenis Perniagaan
Jenis-jenis Perniagaan
 
34005 11-532130902411
34005 11-53213090241134005 11-532130902411
34005 11-532130902411
 
Perusahaan perseorangan (pptx)
Perusahaan perseorangan (pptx)Perusahaan perseorangan (pptx)
Perusahaan perseorangan (pptx)
 
Pengantar Manajemen Keuangan 1
Pengantar Manajemen Keuangan 1Pengantar Manajemen Keuangan 1
Pengantar Manajemen Keuangan 1
 
Bab 2 bentuk dan perkembangan badan usaha
Bab 2 bentuk dan  perkembangan badan usahaBab 2 bentuk dan  perkembangan badan usaha
Bab 2 bentuk dan perkembangan badan usaha
 

More from yunisarosa

Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasiyunisarosa
 
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar BisnisMemotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi yunisarosa
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemenyunisarosa
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisyunisarosa
 

More from yunisarosa (10)

Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasi
 
Pemasaran
PemasaranPemasaran
Pemasaran
 
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar BisnisMemotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemen
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
 
Final
FinalFinal
Final
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis

  • 1. PENGANTAR BISNIS MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS YUNISA ROSA DEWIKA A21113519
  • 2. 1 DAFTAR ISI Daftar Isi 1 Latar belakang 2 Permasalahan 3 Pembahasan 4 Kesimpulan 14 Daftar pustaka 15
  • 3. 2 LATAR BELAKANG Apabila wiraswasta mendirikan suatu bisnis, mereka harus menentukan bentuk kepemilikan bisnis. Pilihan dari bentuk kepemilikan bisnis tertentu dapat mengakibatkan berbagai karakteristik yang mempengaruhi nilai perusahaan. Misalnya kasus Outback Steakhouse yang mempunyai lebih dari 235 restoran yang tersebar dari California sampai New Jersey. Penjualan Outback akhir-akhir ini telah tumbuh sangat besar. Bentuk bisnis apa yang ideal untuk Outback? Faktor apa yang harus diperhatikan Outback apabila memilih bentuk kepemilikan bisnis? Risiko apa yang dihadapi Outback dari perspektif pemilik? Bab ini memberikan latar belakang suatu kepemilikan bisnis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan diatas. Keputusan Bentuk Kepemilikan Bisnis Akses terhadap pengendalian Pengendalian Bisnis Nilai perusahaan Pajak yang harus dibayar oleh bisnis
  • 4. 3 PERMASALAHAN 1. Menjelaskan bagaimana pemilik bisnis memilih bentuk kepemilikan bisnis. 2. Mendeskripsikan metode memiliki bisnis yang telah ada. 3. Menerangkan bagaimana pemilik bisnis dapat mengukur kinerja bisnis mereka.
  • 5. 4 PEMBAHASAN Ketika pengusaha membentuk suatu bisnis, mereka harus memutuskan bentuk kepemilikan bisnis tersebut. Ada tiga bentuk dasar kepemilikan bisnis, yaitu kepemilikan perseorangan, persekutuan, dan perseroan terbatas. 1. KEPEMILIKAN PERSEORANGAN Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu kepemilikan perseorangan. Pemilik dari suatu kepemilikan dsebut pemilik tunggal. Pemilik tunggal memiliki kewajiban untuk menutup seluruh pembayaran yang diakibatkan oleh pinjaman dari kreditor untuk mendanai operasi perusahaan tetapi tidak perlu membagi keuntungan bisnisnya dengan para kreditor. Keuntungan yang dihasilkan oleh bentuk kepemilikan perseorangan akan dianggap sebagai laba pribadi yang diterima oleh pemiliknya dan terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal Revenue Service (IRS) Karakteristik Bentuk Kepemilikan Perseorangan yang Berhasil Kepemilikan perseorangan harus bersedia menerima tanggung jawab akan kinerja perusahaan secara penuh. Kepemilikan perseorangan juga harus bersedia bekerja dengan waktu yang fleksibel. Mereka harus dapat dihubungi sepanjang waktu dan mungkin harus siap menggantikan para karyawannya apabila sedang berhalangan. Mereka harus menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang kuat, teliti, rapi berorganisasi dengan baik kepada pekerjanya. Banyak pemilik tunggal yang berhasil pernah memiliki pengalaman kerja di pasar yang sedang mereka geluti. Pengalaman merupakan hal yang sangat penting artinya dalam memahami persaingan dan perilaku para pelanggan di pasar tertentu.
  • 6. 5 Keuntungan Kepemilikan Perseorangan Bentuk kepemilikan perseorangan memiliki keuntungan berikut ini dibandingkan dengan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis lainnya : 1. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal. Pemilik tunggal tidak harus membagi keuntungan perusahaan dengan para pemilik lain. 2. Organisasi yang mudah. Mandirikan suatu kepemilikan perseorangan relatif mudah. 3. Pengendalian penuh. Dengan hanya seorang pemilik yang memiliki kendali penuh atas perusahaan, maka peluang terjadinya konflik selama proses pengambilan keputusan dapat dihilangkan. 4. Pajak yang lebih rendah. Karena keuntungan dalam suatu kepemilikan perseorangan dianggap sebagai penghasilan pribadi, maka mereka menjadi subjek pajak yang lebih rendah daripada yang dikenakan untuk beberapa kepemilikan bisnis lainnya. Kerugian Kepemilikan Perseorangan Kepemilikan perseorangan memiliki kerugian-kerugian sebagai berikut : 1. Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian. Sama halnya dengan pemilik tunggal yang tidak harus membagi keuntungannya, mereka juga tidak dapat membagi kerugian yang dialami oleh perusahaan. 2. Kewajiban yang tidak terbatas. Seorang pemilik tunggal tidak terdapat batasan atas utang yang menjadi kewajiban pemilik. 3. Dana yang terbatas. Pemilik tunggal mungkin mengalami kesulitan untuk terlibat dalam suatu bisnis yang membutuhkan modal dalam jumlah yang substansial. 4. Keahlian yang terbatas. Seorang pemilik tunggal memiliki keahlian yang terbatas dan mungkin tidak mampu mengendalikan seluruh aspek bisnisnya
  • 7. 6 2. PERSEKUTUAN Persekutuan (partnership) adalah bisnis yang dimiliki secara bersama oleh dua orang atau lebih. Para pemilik harus mendaftarkan persekutuan mereka ke Negara bagian dan mungkin juga perlu mengajukan izin kerja yang dimana sekitar 10 persen dari seluruh perusahaan berbentuk persekutuan. Dalam persekutuan umum, seluruh sekutu akan memiliki kewajiban yang tidak terbatas. Sebaliknya, dalam persekutuan terbatas, perusahaan memiliki beberapa sekutu terbatas, atau sekutu yang kewajibannya dibatasi atas uang atau harta yang telah mereka sumbangkan pada persekutuan. Keuntungan Persekutuan Bentuk kepemilikan persekutuan memiliki tiga keuntungan utama : 1. Tambahan pendanaan. Salah satu keuntungan nyata dari suatu persekutuan dibandingkan dengan kepemilikan perseorangan adalah tambahan pendanaan yang dapat diberikan oleh para sekutu. 2. Pembagian kerugian. Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh sekutu. Jadi, tidak ada satu orang yang akan menyerap keseluruhan kerugian. 3. Lebih banyak spesialisasi. Dengan persekutuan, para sekutu dapat memusatkan perhatian mereka pada masing-masing spesialisasi yang dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam pelanggan. Kerugian Persekutuan Disamping keuntungan yang dimilikinya, persekutuan memiliki kerugian- kerugian sebagai berikut : 1. Pembagian pengendalian. Pengambilan keputusan dalam suatu persekutuan harus dibagi.
  • 8. 7 2. Kewajiban yang tidak terbatas. Para sekutu umum dalam suatu persekutuan menjadi subjek dari kewajiban yang tidak terbatas. 3. Pembagian keuntungan. Setiap keuntungan harus dibagi di antara semua sekutu. Korporasi-S Setiap perusahaan yang memiliki jumlah pemilik maksimal 100 orang dan dapat memenuhi beberapa kriteria lain dapat memilih untuk menjadi apa yang dikenal dengan istilah korporasi-S. Banyak kantor akuntan dan bisnis-bisnis kecil memilih korporasi-S sebagai bentuk kepemilikannya. Perusahaan Kewajiban Terbatas (LLC) Jenis persekutuan umum yang beberapa tahun belakangan ini popular adalah limited liability company (LLC) yang memiliki fasilitas menguntungkan dari jenis persekutuan umum namun juga menawarkan kewajiban terbatas bagi para sekutunya. LLC harus dibentuk sesuai undang-undang Negara bagian dimana bisnis tersebut berada. Beberapa persekutuan umum telah berubah menjadi LLC untuk mengkapitalisasi keuntungan dari persekutuan sekaligus membatas kewajiban para pemiliknya. 3. PERSEROAN TERBATAS Perseroan terbatas (corporation) adalah suatu entitas yang tercatat di sebuah Negara bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum dapat dibedakan dari para pemiliknya. Untuk mendirikan perseroan terbatas, seseorang atau suatu kelompok harus membuat akta pendirian perseroan terbatas atau dokumen yang digunakan untuk mendirikan usaha dan melaporkannya kepada pemerintah Negara bagian. Orang-orang yang mengorganisasi
  • 9. 8 perseroan juga harus membuat anggaran dasar sebagai panduan umum dalam mengelola perusahaan. Para pemegang saham dari perseroan terbatas memiliki anggota dewan direksi yang bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan- kebijakan umum dalam perusahaan. Direktur utama dari suatu bisnis bertindak sebagai ketua dewan. Bagaimana Para Pemegang Saham Mendapatkan Penghasilannya? Yang pertama, mereka menerima dividen dari perusahaan yang merupaka bagian dari keuntungan perusahaan selama tiga bulan terakhir yang didistribusikan kepada para pemegang saham. Kedua, saham yang mereka miliki dapat mengalami peningkatan nilai. Ketika perusahaan menjadi lebih menguntungkan, nilai sahamnya cenderung mengalami kenaikan, yang artinya nilai saham yang dimiliki para pemiliknya mengalami peningkatan. Perseroan Tertutup versus Perseroan Terbuka Kebanyakan perseroan terbatas kecil merupakan perseroan tertutup, yaitu kepemilikannya dibatasi hanya untuk sekelompok kecil investor saja. Kebanyakan perseroan terbatas besar merupakan perseroan terbuka, yaitu saham mereka dapat dengan mudah dibeli atau dijual oleh para investornya. Para pemegang saham dari perseroan terbuka dapat menjual saham mereka ketika membutuhkan uang, kecewa dengan kinerja perseroan, atau mungkin karena mereka memperkirakan harga saham tidak akan mengalami meningkatan lagi dimasa mendatang. Keuntungan Perseroan terbatas Bentuk kepemilikan perseroan terbatas menawarkan keuntungan- keuntungan sebagai berikut :
  • 10. 9 1. Kewajiban terbatas. Para pemilik perseroan terbatas memiliki kewajiban yang terbatas. 2. Akses ke pendanaan. Dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan menerbitkan saham baru. Untuk memperoleh tambahan dana, mereka harus mengandalkan dari pemilik-pemilik yang ada atau pinjaman dari para kreditor 3. Perpindahan kepemilikan. Para investor di perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat menjual saham mereka dalam hitungan menit dengan menghubungi pialang mereka atau menjualnya secara online. Kerugian Perseroan Terbatas Bentuk kepemilikan perseroan terbatas memiliki kerugian-kerugian, yaitu: 1. Biaya organisasi yang tinggi. Pengorganisasian suatu perseroan terbatas biasanya lebih mahal daripada pembentukan kepemilikan bisnis yang lain karena adanya kebutuhan pembuatan akta pendirian perseroan dan mencatatkannya ke Negara bagian. 2. Pengungkapan keuangan. Ketika saham dari perseroan terbatas diperdagangkan secara terbuka, maka masyarakat investasi memiliki hak, dalam batasan-batasan tertentu, untuk memeriksa data-data keuangan perusahaan. 3. Masalah perwakilan. Biasanya dijalankan oleh para manajer yang bertanggung jawab dalam melakukan pengambilan keputusan bagi bisnis yang akan melayani kepentingan para pemiliknya. 4. Pajak yang tinggi. Dikarenakan perseroan terbatas adalah entitas yang terpisah, maka perusahaan akan dikenakan pajak secara terpisah dari para pemiliknya.
  • 11. 10 Membandingkan Berbagai Bentuk Kepemilikan Bisnis Tidak ada bentuk kepemilikan bisnis yang ideal. Seseorang yang mendirikan bisnis kecil-kecilan mungkin akan memilih bentuk kepemilikan perseorangan. Menggunakan internet untuk membandingkan berbagai bentuk kepemilikan bisnis. Salah satu titik awal yang baik adalah Small Business Administration (SBA). Seluruh layanan tersedia melalui kantor-kantor SBA local, sekaligus dapat diakses melalui internet. 4 PENGARUH KEPEMILIKAN TERHADAP PENGEMBALIAN DAN RISIKO. Potensi pengembalian dari risiko dari berinvestasi di suatu bisnis akan dipengaruhi oleh bentuk kepemilikannya. Jadi, para pengusaha hendaknya mempertimbangkan bagaimana bentuk kepemilikan akan memengaruhi potensi mengembalian dan risiko ketika memutuskan untuk memilih bentuk kepemilikan yang optimal bagi bisnis mereka. Dampak Kepemilikan pada Pengembalian Investasi Pengembalian investasi sebuah perusahaan diperoleh dari laba perusahaan. Ketika sebuah perusahaan menghasilkan laba, maka perusahaan akan membayarkan sebagian ke kantor pajak (IRS) sebagai pajak penghasilan. Akan tetapi, jumlah laba setelah pajak sebuah perusahaan tidak selalu dapat diartikan sebagai suatu alat ukur atas kinerja perusahaan yang bermanfaat kecuali jika ia telah disesuaikan dengan jumlah ekuitas perusahaan, yang merupakan total investasi dari para pemegang saham perusahaan. Para pemilih bisnis lebih memilih mengukur profitabilitas perusahaan dengan menghitung pengembalian atas ekuitas. ROE = Laba setelah Pajak Ekuitas
  • 12. 11 Akses ke sejumlah besar ekuitas hanya menuntungkan jika perusahaan dapat memanfaatkan ekuitas tersebut. Jika sebuah perusahaan memiliki lebih banyak ekuitas daripada yang dapat digunakannya, maka kinerja perusahaan tersebut akan lemah. Pengembalian atas Ekuitas (ROE) Perseroan terbatas memiliki investasi ekuitas tiga kali lebih besar daripada persekutuan. Pengembalian atas ekuitas menjadi jauh lebih tinggi pada persekutuan jika dibandingkan dengan perseroan terbatas. Dampak Kepemilikan terhadap Risiko Risiko (risk) dari sebuah terusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan leba perusahaan di masa mendatang, yang mencerminkan ketidakpastian pengembalian bagi para pemiliknya. Laba masa depan sebuag perusahaan tergantung pada pendapatan dan pengeluarannya di masa depan. Pendanaan kepemilikan perseorangan yang terbatas juga memiliki arti bahwa mereka tidak dapat mendiversifikasikan bisnisnya, jika bisnis tunggal mereka mengalami masalah, maka mereka akan sangat rentan mengalami kegagalan. Bisnis-bisnis yang lebih besar pada umumnya memeliki beberapa orang pejabat di posisi kunci yang dapat melakukan pengambilan keputusan penting, sehingga tidak ada orang yang tergantikan. 5. MEMPEROLEH KEPEMILIKAN ATAS BISNIS YANG SUDAH BERJALAN Beberapa orang menjadi pemilik tunggal tanpa harus mendirikan bisnis. Berikut adalah metode-metode umum dimana seseorang dapat menjadi pemilik dari bisnis yang sudah berjalan.
  • 13. 12 Mengambil Alih Kepemilikan sebuah Bisnis Keluarga Banyak orang bekerja pada sebuah bisnis keluarga dan setelah beberapa waktu mengambil alih kepemilikannya. Keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan proses produksi dan operasi-operasi perusahaan lainnya telah ditentukan terlebih dahulu. Jika bisnis tersebut mengalami kinerja yang buruk, maka pemilik baru harus mengubah kebijakan manajemen, kebijakan pemasaran, dan kebijakan keuangan. Membeli Bisnis yang Sudah Berjalan Di mana pun dan kapan pun, terdapat banyak bisnis yang dijual. Penjualan bisnis sering kali diiklankan dalam bagian iklan. Bisnis dapat dijual mungkin saja karena kesulitan keuangan dan pemiliknya meninggal dunia atau pensiun. Seseorang mempertimbangkan untuk membeli suatu bisnis harus memutuskan apakah mereka memiliki cukup keahlian untuk menjalankan bisnis tersebut. Mereka harus membandingkan ekspentasi keuntungan bisnis tersebut dengan biaya awal yang dibutuhkan untuk membelinya. Di beberapa jenis bisnis, hubungan pribadi antara pemilik dan pelanggannya menjadi suatu hal yang memiliki arti sangat penting. Banyak pelanggan yang dapat berpindah ke pesaing lain jika terjadi perubahan kepemilikan. Waralaba Waralaba adalah kesepakatan dimana pemilik suatu bisnis yang disebut paralaba memperkenalkan pihak lain atau tawaralaba menggunakan merek dagang, nama dagang, atau hak ciptanya, dengan syarat-syarat tertentu. Bisnis baru yang dibuat dengan menggunakan merek dagang dan nama dari pawaralaba yang sudah ada. Kebanyakan waralaba dapat diklasifikasikan sebagai pendistribusian, bisnis rantai toko, atau kesepakatan produksi. Keuntungan-keuntungan umum dari waralaba adalah sebagai berikut :
  • 14. 13 1. Gaya manajemen yang telah teruji. Waralaba mencari panduan dari pawaralaba di bidang produksi dan manajemen. Sasaran utama waralaba adalah mencontoh bisnis yang sudah teruji di suatu lokasi tertentu. 2. Pengakuan nama bagi parawalaba yang secara signifikan akan dapat meningkatkan permintaan produk yang mungkin tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk mengiklankan dirinya karena waralaba tersebut telah popular bagi para pelanggan. 3. Dukungan keuangan dari para pawaralaba yang dapat memastikan tersedianya modal awal bagi pawaralaba. Franchisee dapat membeli bahan baku penyediaan dari franchisor secara kredit, yang merupakan salah satu bentuk pendanaan jangka pendek. Kerugian umum dari waralaba adalah sebagai berikut : 1. Berbagai keuntungan yang diberikan oleh tawaralaba sebagai imbalan. Beban tahunan yang dibayarkan oleh terwaralaba dapat sebesar 8 persen atau lebih dari pendapatan yang didterima. 2. Kurangnya pengendalian. Franchisee harus mematuhi panduan-panduan yang berhubungan dengan produksi dan penentuan harga produk, dan kemungkinan pula beberapa panduan lainnya. Meskipun pengembalian keputusan dibatasi, para pemilik waralaba masih dapat membuat beberapa keputusan penting. Mereka harus memutuskan apakah sebuah waralaba tertentu dapat berhasil di sebuah lokasi tertentu. Mereka harus memberikan kepemimpinan dan motivasi untuk dapat memaksimalkan efisiensi produksi. Waralaba yang melayani bisnis-bisnis lain tumbuh dengan pesat selama beberapa tahun terakhir ini.
  • 15. 14 KESIMPULAN 1. Perilaku perusahaan dibentuk dengan etnik bisnis, yang mewakili suatu rangkaian nilai moral. 2. Perusahaan mempunyai tanggung jawab atau keamanan, perlakuan wajar, dan kesempatan yang sama untuk karyawan. 3. Perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk memuaskan pemilik yang memberikan dana. 4. Perusahaan mempunyai tanggung jawab memelihara lingkungan bersih jika mengoperasikan bisnisnya. 5. Perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada komunitas lokalnya tempat mereka menarik pelanggan dan karyawan. 6. Apabila perusahaan memastikan tanggung jawab sosialnya, mereka harus menyiapkan pengeluaran yang substansial.
  • 16. 15 DAFTAR PUSTAKA Madura, Jeff, 2001 . Introduction to Business, 2nd Ed . PT. Salemba Emban Patria . Jakarta . Madura, Jeff, 2007 . Introducing to Business, 4th Ed . PT. Salemba Emban Patria . Jakarta .