DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
MC TUGAS
1. Memahami Tugas dan Tanggung
jawab MC / Protokoler
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
PROFESSIONAL
SECRETARY
Training
2. Pembawa Acara atau MC
• Pembawa acara atau MC adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap jalannya acara. Sukses atau tidaknya suatu
acara sangat ditentukan oleh keterampilan dan kelihaian
seorang pewara.
• Di samping itu pewara harus menguasai teknis penyusunan
acara.
• Performansi (“performance”) pewara profesional adalah
sosok pewara yang memiliki persyaratan lengkap sebagai
berikut:
berpenampilan pantas dan menarik,
menguasai materi acara (berpengetahuan) dan
sangat terampil dalam seni berbahasa, serta
memiliki sikap bersahaja dan menyenangkan.
Perwujudan dari hal-hal tersebut itulah yang menyebabkan
pewara terampil dalam berbahasa estetis.
3. Syarat Fisik
• Penyelenggaraan suatu acara akan ditentukan oleh kemampuan
protokoler. Namun, keberhasilan suatu acara tidak bisa lepas dari
keterampilan pewaranya.
• Keterampilan pewara berkaitan dengan syarat-syarat yang harus dimiliki
oleh seorang pewara.
• Syarat fisik pewara adalah berikut ini:
Pertama, memiliki suara yang nyaman (“pleasing”). Tidak
melengking dan tidak terlalu rendah. Artinya, pewara memiliki
suara bulat , bagus sesuai dengan kodrat, kalau laki-laki terkesan
maskulin dan perempuan feminim.
Kedua, memilki/mampu menghasilkan vokal yang bersih, nyaring,
bening, dan lembut, tidak bersuara pecah yang memberi kesan
tenggorokan pendengar ikut terasa sakit.
Ketiga, sehat sewaktu membawakan acara. Pewara harus sehat agar
terlihat gairah dan bersemangat.
Keempat, tidak cacat fisik. Artinya, seorang pewara harus sempurna
secara lahir untuk menghindari kesan yang tidak baik, seperti
munculnya bisik-bisik yang dapat mengganggu khidmatnya acara.
4. Syarat Ilmiah Pewara
meliputi hal berikut ini:
• Pertama, memilliki pengetahuan, seperti pengetahuan
kebahasaan maupun pengetahuan umum. Seorang
pewara diharapkan kaya dengan perbendaharaan kata,
agar mampu melahirkan kalimat-kalimat yang hidup
dan menarik. Pewara yang baik memiliki informasi yang
umum dan hangat, untuk memperlancar acara
sehingga tidak terkesan kaku.
• Kedua, akan lebih sempurna kalau pewara pernah
mengikuti atau memperoleh teori tentang pewara,
misalnya pernah mengikuti kursus atau diklat
5. Syarat Kepribadian (“Appearance”)
• Pertama, mampu berpikir cepat dan tepat. Artinya, mampu mengambil
keputusan dengan cepat dan benar.
• Kedua, memiliki imajinasi yang positif, dalam memimpin suatu acara
seorang pewara hendaklah punya daya imajinasi yang tinggi dalam melihat
situasi, kondisi, waktu dan tempat serta bentuk acara yang dipimpin karena
akan mempengaruhi suasana pada waktu itu.
• Ketiga, bergairah (antusias), pewara harus tetap bersemangat dalam situasi
yang bagaimanapun, acara yang dibawakannya. Jika pewara lesu dan tidak
bersemangat maka acarapun menjadi lesu dan tidak semarak pula.
• Keempat, rendah hati, seorang pewara tahu benar bahwa dirinya punya
kelebihan, kadang bisa membuat pewara jadi sombong dan angkuh ketika
membawa acara. Hal ini kadang bisa terlihat dari cara dan pemakaian
bahasa. Kalau hal ini dirasakanatau terlihat oleh pendengar/hadirin maka,
mereka bereaksi antipasi dan berbisik-bisik. Akhirnya, acara kurang khidmat.
• Kelima, memiliki daya humor dan bersifat fleksibel (tanggap). Seorang
pewara yang ideal harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi. Misalnya,
dalam keadaan letih dan capek biasanya pendengar memerlukan humor-
humor segara untuk menghilangkan kejenuhan (terutama dalam acara tidak
resmi/bebas). Dalam acara resmi, misalnya pewara perlu memvariasikan
nada serta intonasi suara ketika membacakan/ membawakan acara agar
pendengar tidak bosan.
6. Persyaratan Formal MC
1. Kepribadian (Personality). Seorang MC harus mempunyai pribadi
yang baik, sopan dan santun ketika bertegur sapa, menjaga tata
krama dalam berkomunikasi, sehingga audiens akan mempunyai
pandangan yang positif dan akhirnya acara dapat berjalan dengan
lancar, karena komunikasi yang terjalin.
2. Penampilan (Performance). Seorang MC harus menata penampilan
ketika tampil, meliputi busana yang dipakai dan perangkat
kelengkapan yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan tema
acara, ataukah justru bertolak belakang. Contohnya dalam acara
pengajian, untuk menyesuaikan sebaiknya kita memakai baju Koko
model terbaru sehingga sesuai dengan tema acara.
3. Luwes (Flexibel). Seorang MC harus mampu beradaptasi dengan
segala macam karakter audiens dan bentuk acara, sehingga bisa
menyesuaikan diri dalam setiap keadaan dan mengendalikannya.
4. Pengetahuan (Knowlegde). Seorang MC diharapkan mempunyai
pandangan luas tentang acara yang akan ia pimpin, meliputi tema
acara, susunan acara dan pengisi acara. Sehingga audiens akan terasa
nyaman mengikuti acara hingga usai.
7. Persyaratan non Formal MC
1. Mampu berbahasa dengan baik, bahasa Indonesia, Daerah maupun bahasa
Asing. Karena bahasa adalah senjata utama ketika menjadi MC.
2. Pengaturan intonasi kata-kata, karena dengan pengaturan intonasi yang baik,
maka suara kita akan menjadi merdu dan nyaman di dengar. Salah satu
caranya adalah meminimalisir logat daerah.
3. Memiliki karakter “Microphone Voice”, yakni suara yang enak didengar
setelah melalui alat pengeras suara.
4. Mampu mengatur tehnik Komunikasi dengan orang lain.
5. Mengusai materi yang akan disajikan, meliputi rangkaian acara dan lokasi acara.
6. Mempunyai gaya dan style yang berwibawa, dengan memasang raut muka
yang bersahabat, sehingga dengan bentuk MC yang anggun maka Audiens
akan tertarik untuk menyimak acara.
7. Memiliki kwalitas suara yang enak didengar, alamiah, tidak dibuat-buat dan
sewajarnya.
8. Memiliki karakter vokal yang jelas dan powerful, caranya adalah dimulai
dengan nada dasar.
9. Tidak tergesa-gesa dalam berkata-kata. Sehingga rangkaian kata-kata yang
telah tersusun tidak berantakan.
8. Persyaratan Teknis
1. Mengecek persiapan perangkat Sound
System, seperti Mic dan standart mic,
apakah sudah siap ataukah justru sebaliknya.
2. Membawa alat tulis menulis seperti
bolpoint, blok note dan map.
3. Berada di tempat khusus yang berdekatan
dengan Podium atau panggung utama.
9. 9 Tugas Pokok Master of
Ceremony (MC)
1. Sambut Hadirin.
Mulailah dengan menyambut audiens. Ucapkan terima kasih atas
kehadiran mereka. Jangan lupa, kenalkan diri Anda sebagai MC.
2. Sapa Pembicara.
Ucapkan terima kasih kepada para pembicara atau pengisi acara.
Pimpin aplaus (tepuk tangan) buat mereka, juga tepuk tangan buat
panitia (organiser).
3. Kenali Tema.
Kenali dan kuasai tema acara. Kemukakan nama, tujuan, dan tema
acara. Ingatkan hadirin tentang manfaat kehadiran mereka di
acara.
4. Sampaikan Humor.
Cara terhebat dalam mengenalkan tema acara adalah
mengaitkannya dengan humor yang relevan atau situasi humoris.
10. 5. Sampaikan Susunan Acara.
Sampaikan susunan acara kepada hadirin --waktu memulai, urutan
pembicara atau penampilan, waktu presentasi/durasi penampilan, waktu
bertanya, break/istirahat, dll.
6. Kenalkan Pembicara.
Miliki biodata pembicara dan sampaikan yang relevan dengan
acara/topik.
7. Simak dan Catat!
Dengarkan semua pembicara, catat poin penting dan menarik untuk
dijadikan rujukan dan dikaitkan dengan pembicara berikutnya (bridging).
8. Santai, Rileks!
Berusahalah santai. Siapkan selalu segelas air di dekat Anda, all the times!
9. Menutup Acara.
Sampaikan terima kasih kepada hadirin. Sebutkan hal-hal penting yang
terjadi selama acara berlangsung (highlight).
9 Tugas Pokok Master of
Ceremony (MC)
11. Teknik Berbicara seorang MC
Yang harus diperhatikan untuk menghasilkan cara berbicara yang
lebih professional dalam membawakan acara, antara lain:
1. Intonasi : Sebaiknya suara tidak datar, tetapi mengandung
irama atau berirama.
2. Artikulasi : Setiap kata yang diucapkan haruslah jelas benar,
sehingga mudah dimengerti atau dipahami.
3. Phrasing : Dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar
dapat dimengerti.
4. Stressing : Memberikan energi dalam suara, agar tidak
menimbulkan kesan loyo.
5. Infleksi : Lagu kalimat, perubahan nada suara, hindari
pengucapan yang sama bagian setiap kata
(redundancy). Inflesi naik menunjukkan adanya
lanjutan kalimat atau menurun untuk menunjukkan
akhir kalimat. Semakin sering latihan MC akan
membuat kita menjadi terbiasa.